5) Fungsi Bangunan
Tabel 3. Fungsi Tiap Ruang dalam Bangunan
Luas
No. Bangunan Lantai Lantai Fungsi
2
(m )
1. Bangunan I - 130 m2 - Ruang administrasi
- ruang tunggu
- ruang obat (farmasi)
- poliklinik umum
- toilet/WC
- dapur
- loundry room
2. Bangunan II Lantai 1 330 m2 - Nurse station
- ruang IGD
- laboratorium
- 3 bangsal
- ruang KIA / Persalinan
- Toilet/WC
- garasi Ambulance
Lantai 2 280 m2 - Ruang Rapat
-Ruang penyimpanan
rekam medis
- 3 bangsal
- kamar perawat
- Toilet/WC
- gudang
Total Luas Bangunan 740 m2
9) Sumber Air
Penggunaan air bersih untuk menunjang kegiatan pelayanan Klinik
Pratama Rawat Inap Bina Sehat dengan menggunakan sumber air PDAM.
Sumber air tersebut disalurkan untuk kebutuhan kegiatan rawat jalan,
rawat inap, IGD, persalinan, dapur dan keperluan lainnya. Sumber Air
tersebut ditampung pada 2 bak penampungan1 m3 dan 0,5 m3.
Penggunaan air bersih dalam kegiatan pelayanan Klinik Pratama Rawat
Inap Bina Sehat dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Penggunaan air Bersih untuk operasional Klinik Pratama rawat
Inap Bina Sehat
Volume
No. Jenis Kegiatan Sumber air
(m3/hari)
1. Kegiatan Medik PDAM 0,5 m3 / hari
2. Kegiatan non-medik (MCK) PDAM 3,2 m3/ hari
3. Kegiatan Laundry dan
PDAM 0,2 m3/hari
dapur
4. Taman PDAM 0,1 m3/ hari
Jumlah Total 4 m 3/hari
Sumber : Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat, 2018
Total luas dalam surat Ukur yang tercantum dalam Buku Tanah adalah 1498
m2. Tetapi luas lahan usaha dan bangunan Klinik Pratama Rawat Inap Bina
Sehat adalah 1000 m2, seperti yang tercantum dalam perizinan tata ruang
(terlampir).
13 ) Sumber Pendanaan
Sumber pendanaan usaha dan kegiatan berasal dari PT Mitra Sehat
Maslahat. Dengan rincian pengesahan sebagai berikut :
Tabel 13. Sumber pendanaan Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat
Lembaga pemberian
No. Jenis Pengesahan Nomor dan Tanggal
Ijin
1. Turunan / Salinan Nomor. 5 tanggal 01 Notaris :
Akta PT MITRA Agustus 2016 Ardhian Wien Triska
SEHAT MASLAHAT Putra, S.H.
Adapun struktur organisasi Klinik Pratam Rawat Inap Bina Sehat disajikan
pada gambar 3. berikut.
Gambar 3. Diagram Alur Struktur Organisasi Klinik Pratama Rawat Inap bina Sehat
2) Pencahayaan
Hasil pemeriksaan pencahayaan di Klinik Pratama Rawat Inap Bina
Sehat dapat dicermati pada tabel berikut ini.
Tabel 15. Hasil Pemeriksaan PencahayaanKlinik Pratama Rawat Inap
Bina Sehat
3) Intensitas Kebisingan
Hasil pemeriksaan intensitas kebisingan di Klinik Pratama Rawat Inap
Bina Sehat dapat dicermati pada tabel berikut ini.
Tabel 16. Hasil Pemeriksaan Intensitas Kebisingan Klinik Pratama
Rawat Inap Bina Sehat
No Parameter Satuan NAB Hasil Keterangan
Pemeriksaan
Max KEPMENKES RI No.
1 Kebisingan dBA 55,7
85 1405/MENKES/SK/XI/2002
Sumber : Data Primer, hasil pemeriksaan, 24 Oktober 2016.
Secara rinci hasil analisis air bersih pada Klinik Pratama Rawat Inap Bina
Sehat pada tanggal 24 Oktober 2016 yang dilakukan oleh Instalasi
Laboratorium Kesling Kabupaten Wonosobo, dapat dicermati pada
Tabel 17. di bawah ini.
Tabel 17. Hasil analisis air bersih di Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat, 2018
Kesimpulan hasil pemeriksaan air bersih diatas terdiri dari 2 komponen air
bersih yaitu komponen fisika, kimia dan bakteriologi. Baku mutu sesuai
PerMenKes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang syarat-syarat dan
1) Flora Terestrial
2) Fauna Darat
Tabel 19. Daftar Fauna yang terdapat diKlinik Pratama Rawat Inap Bina
Sehat, 2018.
No. Nama Lokal Nama Ilmiah Keterangan
1. Belalang Melanoplus cinereus +
2. Bekicot Achantina fulica +
3. Cicak Hemidactylus frenatus +
4. Emprit Lonchura leuchogaster +
5. Kecoa Blattaria sp +
6. Ikan Lele Clarias sp ++
7. Ikan emas Cyprinus carpio +
8. Ikan Nila Oreochromis niloticus +
9. Koi Cyprinus carpio ++
10. Kucing Felis catus +
11. Kupu-kupu Sastragala sp +
12. Lalat rumah Musca domestica +
13. Nyamuk Diptera sp +
14. Semut Formicidae sp ++
15. Tikus Rattus rattus +
16. Capung Libellula sp +
Sumber : data primer : hasil observasi. Keterangan : + = densitas rendah
++ = densitas tinggi
1) Demografi
PENDUDUK
NO NAMA DESA TOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Mangunrejo 1252 1250 2502
2 Mungkung 769 733 1502
3 Perboto 1404 1329 2733
4 Kedalon 1427 1346 2733
5 Rejosari 1264 1360 2624
6 Kalikajar 2356 2439 4795
7 Simbang 1608 1542 3150
8 Karangduwur 1105 1039 2144
9 Kwadungan 1843 1813 3656
10 Purwojiwo 1274 1284 2558
11 Wonosari 928 911 1839
12 Kalikuning 576 594 1170
13 Maduretno 2741 2703 5444
14 Tegalombo 1501 1474 2975
15 Kembaran 2162 2142 4304
16 Lamuk 1318 1368 2686
17 Bowongso 1979 1803 3782
18 Butuh kidul 975 988 1963
19 Butuh 2996 2706 5702
JUMLAH 29478 28824 58302
Sumber : Data Primer, Kecamatan Kalikajar, 2016
2) Agama
3) Pendidikan
4) Sosial Ekonomi
5) Sosial Budaya
Indikasi lain untuk melihat tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari
jenis-jenis penyakit yang diderita masyarakat. Fenomena umum penyakit yang
banyak diderita masyarakat di Kabupaten Wonosobo, termasuk Kecamatan
Kalikajar sebagaimana dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 22. Jenis penyakit utama yang diderita masyarakat di Kecamatan Kalikajar, 2016
Pasien yang datang di Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat akan
diterima dengan melakukan pendaftaran. Ada dua macam jenis pendaftaran,
yaitu poliklinik (Poli umum dan KIA) dan IGD (Instalasi Gawat Darurat).
Pendaftaran ke Poliklinik untuk pemeriksaan, sedangkan pendaftaran ke IGD
untuk penanganan pasien.
Pemeriksaan KIA yang dikelola oleh 2 bidan, adapun tindakan/ pelayanan yang
dilakukan adalah
Berikut Alur pelayanan Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat yang disajikan
dalam gambar 4.
c.2 Aktivitas Pelayanan Non Medik Klinik Pratama Rawat Inap Bina sehat
Aktivitas Pelayanan non medik meliputi sebagai berikut
• Administrasi Klinik
Sistem Administrasi Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat
merupakan sistem awal dari proses pelayanan kesehatan, yang
dilakukan oleh 1 orang tenaga administrasi dengan tugas sebagai
berikut :
(1) Pendaftaran pasien
Setiap pasien yang datang harus mendaftar dulu di bagian
administrasi. Untuk didapat data-data pasien, status sebagai
pasien baru/lama dan umum/bpjs. Kemudian bagian administrasi
menyiapkan kartu berobat menuju poli yang dituju atau IGD.
(2) Proses pembuatan surat keterangan sehat atau surat keterangan
sakit
Jika pasien membutuhkan keterangan surat sehat, maka
pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan tekanan darah, tinggi
badan, berat badan dan pemeriksaan lainnya yang dibutuhkan.
Yang selanjutnya surat keterangan sehat tersebut distempel staf
administrasi, selanjutnya diserahkan kepada pasien. Begitu juga
dengan surat keterangan sakit, setelah dilakukan pemeriksaan oleh
dokter terleboh dahulu, maka tahap selanjutnya surat distempel
oleh bagian administrasi yang kemudian diberikan ke pasien.
(3) Proses Pembayaran
Setelah melalui proses pemeriksaan baik rawat jalan, rawat inap
maupun IGD. Pasien atau pengantar wajib melakukan pembayaran
• Pelayanan Gizi
Proses kegiatan medis dan perawatan suatu klinik tidak terlepas
dari kegiatan pengadaan makanan dan minuman yang disajikan dari
dapur klinik untuk pasien dan karyawan. Makanan yang dikelola di
klinik harus dikelola secara higienis dan juga sisa dari kegiatan konsumsi
yang dilakukan juga harus menggunakan cara yang benar agar limbah
yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.
Makanan yang diolah diperoleh dari pasar dalam bentuk bahan
mentah. Jumlah bahan mentah ini disesuaikan dengan jumlah
permintaan dari ruang perawatan dan jumlah karyawan. Kemudian dari
bahan mentah dilakukan penyortiran untuk menyingkirkan bahan-
bahan yang kurang baik mutunya dan dilakukan pencucian. Setelah itu
dilakukan pemasakan. Kemudian makan bagi pasien, karena pada
umumnya nafsu makan pasien sangat menurun. Penyajian ini
sebelumnya sudah dilakukan perhitungan kalori bagi penderita
penyakit tertentu seperti diabetes mellitus.
Sisa dari proses pengolahan makanan dan konsumsi adalah alat
makan, alat minum, alat masak yang kotor serta sisa bahan makanan,
makanan dan pembungkus makanan. Untuk alat makan, alat minum
dan alat masak yang kotor langsung dilakukan proses pencucian agar
bisa dipakai lagi. Sementara untuk sisa makanan, bahan makanan dan
pembungkusnya, diadakan pemilahan antara sampah organic (diproses
menjadi pupuk organic) dan anorganik yang kemudian dibuang di
tempat penampungan sementara (TPS). Alur makanan di Klinik
Pratama Rawat Inap Bina Sehat dapat dilihat pada gambar berikut.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) di Klinik Pratama rawat Inap Bina
Sehat terbagi menjadi dua bagian, yaitu
(1) B3 Medis bersumber dari poliklinik, IGD, bagian farmasi meliputi masker,
sarung tangan / handskun, kassa, selang infus, kateter, botol obat, botol
infus / plabote, disinfektan, alkohol, H2O2, Natrium Hipoklorida, Glycerin,
MgSO4, jarum suntik / needle, limbah patologi (darah, nanah, bagian tubuh
sisa operasi kecil). Didapat volume limbah B3 sebesar 2 kg/bulan.
(2) B3 non-medis bersumber dari rumah tangga (dapur, laundry), kantor yang
meliputi lampu bekas, baterai bekas, plastik, disinfektan laundry
(disinfektan linen, detergen, Chlorin), gas elpiji, diesel fuel, air accu,
pembersih lantai (lisol), limbah oli pemakian genset, pewangi, pemutih.
Volume limbah B3 non medis sebanyak ± 1 kg/bulan.
Analisis terhadap Limbah Cair medis pada Klinik Pratama Rawat Inap Bina
Sehat ini diambil dari 2 sampel, yaitu sampel lokasi inlet IPAL Klinik ( bak
penampung limbah awal ) dan sampel lokasi outlet IPAL Klinik ( bak penampung
limbah terakhir yang akan dibuang ).
(1) Limbah Cair sample Inlete IPAL Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat
Pemeriksaan limbah cair inlete IPAL Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat
hanya 2 komponen yang memenuhi syarat baku mutu yaitu kategori Suhu
dan pH. Parameter lainnya belum memenuhi baku mutu.Dengan demikian
limbah cair medis dari Inlete IPAL Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat tidak
memenuhi syarat Baku Mutu Limbah Cair, sehingga perlu dilakukan
pengolahan agar menjadi limbah medis yang tidak beracun dan tidak
infeksius. Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat membuat Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk pengolahan Limbah Cair Medis
tersebut.
(2) Limbah Cair sample Outlete IPAL Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat
Gambar 10. Hasil pemeriksaan limbah cair sample outlete tanggal pemeriksaan 25 Januari 2017
oleh penguji ibu Fatmawati, Amd. KL, staf instalasi laboratorium kesling kabupaten Wonosobo
Hasil pemeriksaan limbah cair outlete pada IPAL Klinik Pratama Rawat Inap
Bina Sehat mengindikasikan bahwa dari 5 parameter unsur kimia Limbah
Berikut adalah gambar sketsa bak IPAL dan TPS B3 Klinik Pratama Rawat Inap
Bina Sehat.
Gambar 11. Sketsa IPAL Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat.
Gambar 14. Diagram Alur pengelolaan limbah Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat
f. Insiden Kebakaran
Aktivitas yang dilakukan di Klinik Pratama Rawat Inap Bina Sehat baik bagian
administrasi, bagian medis dan non medis, baik oleh staf Klinik, pasien dan
pengunjung berupa arus pendek/konsleting, human error, dan penggunaan
genset, dapat menimbulkan insidensi kebakaran.
• upaya pengelolaan lingkungan hidup terhadap jenis dampak tersebut
adalah
(1) Menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) 6 kg jenis dry powder.
Sebanyak 1 titik Dengan penempatan di bangunan utama, diletakkan
1,25 dari lantai.
(2) Pemasangan cara penggunaan APAR yaitu PASS; Pull (tarik pin
pengaman), Aim (arahkan nozzle pada titik api), Squeeze (tekan tuas),
Sweep (sapukan dari setiap sisi).
(3) Memasang tanda peringatan untuk tidak merokok di kawasan Klinik.
(4) Melakukan pengecekan berkala terhadap kabel dan jaringan listrik
Klinik
(5) Melakukan pelatihan penanganan kebakaran kepada staf Klinik dan
menentukan titik kumpul jalur evakuasi jika terjadi kebakaran yaitu di
halaman depan utama karena lapang dan memudahkan akses
evakuasi.
(6) Menyediakan genset sebagai energi cadangan jika terjadi gangguan
listrik pada ruang khusus genset dan dilakukan penampungan limbah
oli genset pada TPS B3.
Lokasi pengelolaan di area lingkungan Klinik Pratama Rawat Inap Bina
Sehat dengan periode pelaksanaannya setiap hari saat operasional
berlangsung.
• Upaya pemantauan yang dilakukan adalah
(1) melakukan pengamatan langsung pada area Klinik bagian jaringan
listrik Klinik
(2) memastikan penampungan oli bekas genset dilakukan secara benar
(3) melakukan pemantauan instalasi yang menggunakan gas.
Waktu periode pemantauan setiap satu bulan sekali dengan pelaporan
selama 6 bulan sekali selama operasional berlangsung. Pelaporan
ditujukan kepada instansi terkait dan Dinas LH Wonosobo.
Lokasi pada lingkungan Klinik Pratama Rawat Inap Bina sehat dengan
periode waktu selama operasional Klinik Pratama Rawat inap bina sehat.
(1) Izin Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
(2) Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC)
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) INSTITUSI
PENGELOLA DAN
SUMBER JENIS BENTUK UPAYA LOKASI BENTUK UPAYA KETE RANGAN
BESARAN PEMANTAUAN
DAMPAK DAMPAK PENGELOLAAN PENGELOLAAN PERIODE PEMANTAUAN LOKASI
DAMPAK FREKUENSI LINGKUNGAN
LINGKUNGAN LINGKUNGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PEMANTAUAN
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
udara
berdebu.
• Menjaga
kebersihan
Lingkungan
sekitar Klinik.
• Menempatka
n Genset pada
ruangan
khusus dan
tertutup
dengan
ventilasi
untuk
mengurangi
kebisingan
2. Penurunan Kuantitas Air dan Kualitas Air
Aktivitas Penurunan Volume • Penggunaan Saluran Setiap hari Pemantauan Klinik Pratama Setiap hari Pelaksana : PP No. 82 th
operasional kuantitas air penggunaan air seperlunya pembuangan selama penggunaan air Rawat Inap selama manajemen Klinik 2001 tentang
Klinik Bina air • Memasang limbah cair operasional dengan melalui Bina Sehat operasional Pratama Rawat pengelolaan
sehat kuranglebih himbauan (MCK maupun berlangsung meteran air tiap beserta berlangsung Inap Bina sehat kualitas air
- pelayanan ± 4 m3/hari hemat air di IPAL) Klinik bulannya saluran . dan
administrasi KM/WC Pratama Rawat pembuangan Pengawas dan pengendalian
- pelayanan • Mematikan Inap Bina sehat septic tank penerima Laporan pencemaran
medis keran air
±3,2 dan staf yang Pratma Rawat medis dari pemantau Pengawas dan mutu air
m2/hari. dialirkan pada Inap Bina sehat tindakan kuratif an 1 penerima Laporan limbah
• Limbah cair septick tank. dialirkan ke bulan - DLH Kabupaten
Permen lhk
medis yang • Menyediakan IPAL. sekali Wonosobo
no 68 tahun
dihasilkan IPAL sebagai untuk air - DINKES
2016 tentang
±0,5 m3/ pengolah limbah Wonosobo.
baku mutu air
hari limbah cair • Pelaporan
limbah
medis yang dilakukan
domestik
dibuat sesuai 3 bulan
aturan sekali
pembuatan
IPAL.
3. LimbahPadat
Aktivitas • Timbulan • Jumlah • Meningkatka Lingkungan • Setiap hari • Melakukan Klinik Pratama Setiap hari Pelaksana :
operasional sampah timbulan n kebersihan sekitar dan selama pemantauan Rawat Inap selama manajemen Klinik
Klinik Bina sampah lingkungan area operasional pengangkutan, Bina sehat operasional Pratama Rawat
sehat (organik • Menyediakan ketersediaan berlangsung pemilahan berlangsung Inap Bina sehat
- pelayanan & tempat tempat sampah .
administrasi unorganik sampah pilah sampah domestik3R Pengawas dan
- pelayanan ) untuk organik Di Klinik (Reduce, penerima Laporan
medis diperkirak dan Pratama Rawat Reuse,dan - DLH Kabupaten
- pelayanan an anorganik, Inap Bina Sehat Recycle). Wonosobo
non medis sebesar tertutup dan • Melakukan - DINKES
(penunjang) menggunakan pemantauan Wonosobo.
(medis dan klinik Bina non medis sementara • Melaporkan - DLH Kabupaten 2015 tentang
nonmedis) Sehat sebesar ± limbah B3. pengelolaan LB3 Wonosobo tata cara dan
1 kg • Penyimpanan kepada Instansi - DINKES persyaratan
/bulan. di TPS LB3 terkait Wonosobo. teknis
sesuai pengelolaan
limbah B3
denganjenis,
dari
sifat dan
fasyankes
karakteristikn
ya.
• Melakukan
Keput usan
kerjasama
KaBapedal
dengan pihak
no.
pengolah LB3
01/Bapedal/0
yang berizin
9/1995
tentang tata
cara
persyaratan
teknis
penyimpanan
dan
pengumpulan
LB3
Pasien dan Timbulnya Jumlah • melaksanaka Lingkungan Setiap hari • Pemantauan lingkungan Pencatatan Pelaksana : PP no 41
Pengunjung penularan masyarakat n prinsip cuci Klinik Pratama selama karyawan yang klinik Pratama dilakukan manajemen Klinik tahun 1999
Klinik yang penyakit (rata-rata tangan/ hand Rawat Inap operasional secara Rawat Inap setiap hari. Pratama Rawat tentang
berpotensi atau terjadi pasien 55 hygiene oleh Bina Sehat berlangsung langsung yang bina sehat Pelaporan Inap Bina sehat pengendalian
membawa infeksi orang/hari) staf, pasien terindikasi dilakukan 3 pencemaran
Carrier/dampa nosokomial. dan bulan sekali Pengawas dan udara
dan terinfeksi atau
k penyakit. sejumlah pengunjung. tertular penerima Laporan
staf klinik • Menyediakan penyakit - DLH Kabupaten
yang wastafel • Pemantauan Wonosobo
mengalami sebagai ketersediaan - DINKES
gangguan fasilitas hand hand sanitaser Wonosobo.
kesehatan hygiene / handrub
maupun Penempelan • pemantauan
infeksi poster cara terhadap
nosokomial. hand hygiene kebersihan
pada setiap ruangan-
wastafel. ruangan di
• Penggunaan lingkungan
APD oleh Klinik
tenaga
kesehatan
seperti
handskun
(sarung
tangan),
masker
• Menyediakan
ventilasi
ruangan yang
sesuai agar
sirkulasi
ruangan tetap
terjaga.
• Meningkatka
n kebersihan
lantai dan
ruangan.
6. Insiden Kebakaran
Aktivitas Klinik Insiden Intensitas • Menyediakan Lingkungan Setiap hari • Melakukan Lingkungan Setiap satu Pelaksana :
Bina Sehat : kebakaran terjadinya APAR (Alat Klinik Pratama selama pengamatan Klinik Pratama bulan sekali manajemen Klinik
• arus pendek insidensi Pemadam Api Rawat Inap operasional langsung pada Rawat Inap selama Pratama Rawat
/ konsleting kebakaran. Ringan) 6 kg Bina Sehat berlangsung area Klinik dan Bina Sehat operasional Inap Bina sehat
listrik jenis dry melakukan berlangsung
• human error powder di 1 pengecekan dan Pengawas dan
• tabung gas titik. jaringan listrik pelaporan penerima Laporan
• penggunaan • Pemasangan Klinik. setiap 6 : DLH Kabupaten
genset cara • Memastikan bulan sekali. Wonosobo.
penampungan
jika terjadi
kebakaran
• Menyediakan
genset
sebagai
energi
cadangan jika
terjadi
gangguan
listrik.
7. Berkurangnya Ruang Terbuka Hijau
• Operasional Berkurangny 53,2 % total • Penanaman Lingkungan Selama Pemantauan Klinik Pratama Selama Pelaksana :
Klinik a Ruang lahan pada area-area Klinik operasional langsung di Rawat Inap Operasional manajemen Klinik
Pratama Terbuka sebagai RTH yang tidak Pratama berlangsung lingkungan Klinik Bina sehat Klinik Bina Pratama Rawat
Rawat Inap Hijau baru terbangun Rawat Inap Bina Sehat Sehat Inap Bina sehat
Bina Sehat sebagian dengan Bina Sehat
yang tanaman Pengawas dan
dimanfaatka • Penananamant penerima Laporan
n taman anaman - DLH Kabupaten
dengan media
karena Wonosobo
tanaman
dibuat - DINKES
dalam pot
kolam ikan. Wonosobo.
• Tidak
memplester
halaman
dengan beton
untuk area
peresapan air
hujan.
Suripin. (2002). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit ANDI, Yogyakarta
Said, Nusa idaman. (2017). Teknologi Pengolahan Air Limbah Teori dan Aplikasi. Penerbit
Erlangga, Jakarta