VARIABEL UPAYA
I II III IV
1. Salon / pangkas rambuut dinyatakan LAIK SEHAT apabila memperoleh nilai sekurang-
kurangnya 65% dengan catatan skore minimal untuk masing-masing variabel upaya adalah
seperti pada tabel berikut :
VARIABEL UPAYA
I II III IV V
3. Skore (kolom 6)
Skore adalah perkalian antara bobot (kolom 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom 5)
VARIABEL UPAYA
I II III IV
3. Skore (kolom 6)
Skore adalah perkalian antara bobot (kolom 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom 5)
I II III
3. Skore (kolom 6)
Skore adalah perkalian antara bobot (kolom 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom 5)
1. Masjid / langgar / surau dinyatakan LAIK SEHAT apabila memperoleh nilai sekurang-
kurangnya 70% dengan catatan skore minimal untuk masing-masing variabel upaya adalah
seperti pada tabel berikut :
I II
70% 75%
I. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR DAN PENENTUAN LAIK SEHAT OBYEK
WISATA (PENINGGALAN SEJARAH, TAMAN REKREASI, WISATA ALAM, DLL)
3. Skore (kolom 6)
Skore adalah perkalian antara bobot (kolom 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom 5)
1. Obyek wisata (peninggalan sejarah, taman rekreasi, wisata alam, dll) dinyatakan LAIK
SEHAT apabila memperoleh nilai sekurang-kurangnya 65% dengan catatan skore minimal
untuk masing-masing variabel upaya adalah seperti pada tabel berikut :
I II III
3. Skore (kolom 6)
Skore adalah perkalian antara bobot (kolom 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom 5)
5. Variabel upaya ruang radiologi & perlindungan raadiasi (butir 115 dan butir IX)
Bagi rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas ruang radiologi (bobot 0,5) dan
perlindungan radiasi (bobot 2,0), maka skore maksimal rumah sakit tersebut (10.000)
harus dikurangi nilai sebesar = (0,5 x 100) + (2,0 x 100) = 250 point.
Dengan catatan skore minimal untuk masing-masing variabel upaya adalah seperti tersebut
pada tabel berikut :
A*) 75 75 90 80 80 55 80 70 100 60 60
B*) 75 75 90 80 80 55 80 70 100 60 60
C*) 75 75 90 80 80 55 20 70 50 60 60
D*) 70 75 80 80 80 55 20 70 50 60 20
c. Variabel Upaya
Setiap bagian atau kegiatan dari variabel upaya memiliki nilai antara 0 (nol)
sampai dengan 100.
d. Skore
Skore adalah perkalian antara bobot dengan nilai yang tercantum
B. PELAPORAN PPBT
1. Tingkat Puskesmas
Pelaporan dari Puskesmas ke Dati II dilaksanakan setiap 6 bulan yaitu pada bulan
Januari dan bulan Juni.
2. Tingkat Dati II
Pelaporan dari Dati II ke Propinsi dilaksanakan setiap 6 bulan yaitu pada bulan
Februari dan bulan Agustus.
3. Skore (kolom 6)
Skore adalah perkalian antara bobot (kolom 3) dengan nilai yang diperoleh (kolom 5)
(……)* diisi nomor variabel upaya atau komponen yang dinilai, tetapi tidak
dilakukan pemeriksaan / penilaian
3. Saran-saran rekomendasi :
a. …………………………………….
b. …………………………………….
c. …………………………………….
Mengetahui : .......................................................................
Kepala Dinas Kesehatan Dati II Petugas Pemeriksaan,
1. (.....................................................)
NIP.
2. (.....................................................)
NIP.
(.....................................................) 3. (.....................................................)
NIP. NIP.
I. PIHAK SEKOLAH
1. Waktu
Inspeksi kesehatan lingkungan dilakukan untuk mengetahui kondisi faktor
risiko kesehatan lingkungan di sekolah pada saat tertentu.
Inspeksi kesehatan lingkungan dapat dilakukan minimal 1 tahun sekali.
2. Pelaksana
Inspeksi dapat dilakukan oleh guru pembina UKS/Kader kesehatan (dokter
kecil, PMR). Apabila belum memahami cara pengisian instrumen tersebut
dapat minta bantuan kepada Puskesmas setempat.
1. Waktu
Inspeksi kesehatan lingkungan di sekolah dapat juga dilakukan oleh jajaran
kesehatan setempat. Selain untuk mengetahui kondisi kesehatan lingkungan
di sekolah, juga dapat untuk mengetahui tingkat risiko timbulnya gangguan.
Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan dengan pembinaan, minimal 6 bulan
sekali.
2. Pelaksana
Inspeksi kesehatan lingkungan di sekolah dapat juga dilakukan oleh Petugas
sanitasi Puskesmas ataupun petugas sanitasi Dinas Kesehatan Kabupaten.