Anda di halaman 1dari 14

UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

1. Buat skor total masing-masing variabel (Tabel perhitungan skor)

Klik Analyze -> Correlate -> Bivariate (Gambar/Output SPSS)

2. Masukan seluruh item variabel x ke Variabels


3. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag
4. Klik Ok
Langkah pengujian reliabilitas dengan SPSS :
1. Klik Analyze -> Scale -> Reliability Analysis
2. Masukan seluruh item variabel X ke Items
3.Pastikan pada model terpilih Alpha

4. Klik Ok

Nilai Cronbach Alpha sebesar 0.981 yang menunjukan bahwa ke-11 pernyataan cukup reliabel
Homogenitas

1. k Compare Means > One-Way ANOVA..


2. Masukkan variabel yang diujikan pada kolom Dependent List:

Pada contoh Dependent Test: Tes_awal dan Tes_akhir.

3. Masukan variabel yang membedakan kelompok ke kolom Factor

Kolom Factor diisi dengan variabel kriteria yang membedakan


kelompok data, misalnya pada contoh dibedakan dengan kelompok
kontrol dan kelompok perlakuan.

Pada contoh Factor: Tipe Responden.

4. Klik Options... lalu centang Homogeneity of variance test


5. Klik OK

Hasil analisis ditampilkan pada jendela output

C. Cara Membaca Uji Homogenitas SPSS

 Homogenitas variabel Tes Awal

Signifikansi homogenitas 0.151 (≥0.05) menunjukkan variabel Tes


Awal pada kelompok perlakuan dan kontrol adalah homogen, dengan
Levene Statistic 2.184.
 Homogenitas variabel Tes Akhir

Signifikansi homogenitas 0.112 (≥0.05) menunjukkan variabel Tes


Akhir pada kelompok perlakuan dan kontrol adalah homogen, dengan
Levene Statistic 2.688.
Penggunaan Uji Chi Square (Kai Kuadrat)
Uji Chi Square sangat cocok digunakan untuk menganalisis data seperti kasus
diatas. Secara umum, uji Chi square dapat digunakan untuk menguji:

1. Uji Ⅹ² untuk ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Independency


test).
2. Uji Ⅹ² untuk homogenitas antar- sub kelompok (Homogenity test).
3. Uji Ⅹ² untuk Bentuk Distribusi (Goodness of Fit)

Syarat Model Uji Chi Square


Syarat yang perlu dipahami sebelum melakukan uji Chi square adalah sampel
yang digunakan harus berukuran besar dan memenuhi ketentuan berikut:

1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi amatan atau observasi bernilai 0
(Nol).
2. Apabila bentuk tabel kontingensinya adalah 2 X 2, maka tidak boleh ada 1
cell pun dari frekuensi harapan yang bernilai kurang dari 5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misalkan 2 x 3, maka jumlah cell
frekuensi harapan yang bernilai kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%
dari keseluruhan cell.

Apabila jumlah sampel yang digunakan terlalu kecil, hal ini akan
mengakibatkan fekuensi harapan yang tercipta pun menjadi kecil. Padahal
dalam uji Pearson Chi Square disyaratkan bahwa frekuensi harapan yang
tercipta harus minimal 5 atau lebih.

Dalam melakukan uji chi square, terdapat beberapa syarat sampel lainnya yang
wajib dipenuhi yaitu:

1. Penentuan Sampel untuk observasi harus dipilih secara acak


2. Semua pengamatan dilakukan dengan independen
3. Setiap sel hanya berisi 1 (satu) frekuensi harapan.
4. Besar sampel sebaiknya > 40 (Cochran, 1954)
5. . Pilih Analyze > Descriptive Statistics > Crosstabs
6.

7. 2. Pindahkan variabel yang menjadi baris dan kolom


8.
9. 3. Klik menu statistics dan aktifkan centang chi-square

10. 4. Pilih continue > ok


11.

Output SPSS Uji Chi-Square Dua Sampel


12. Nilai Pearson Chi-Square = 2.441, dengan p-value = 0.118
13. Nilai Continuity Correction = 1.897, dengan p-value = 0.168

Anda mungkin juga menyukai