Anda di halaman 1dari 8

4.

Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas Data

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner.Uji validitas dilakukan terhadap kuisioner yang bertujuan untuk menguji

apakah kuisioner layak atau tidak sebagai instrument penelitian, karena data yang

diperoleh dari instrument yang baik pula, maka diperlukan uji validitas setiap

pernyataan. Jika nilai r hitung > r tabel dan nilai sig. (2 tailed) < 0,05, maka dapat

dinyatakan bahwa pernyataan instrumen kuisioner dinyatakan valid.

1) Kesimpulan Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Kerja

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Pelatihan Kerja

Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

Item 1 0,737> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Item 2 0,596> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Item 3 0,607> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Item 4 0,667> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Item 5 0,714> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Item 6 0,687> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Item 7 0,649> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Item 8 0,682> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Item 9 0,621> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid


Item 10 0,715> 0,3291 0,000 < 0,05 Valid

Sumber : Hasil olah data, 2021

Dari tabel 4.4 yang diolah dari hasil pengujian hasil output SPSS 25

seperti terlampir pada lampiran 2 dapat disimpulkan bahwa seluruh item

instrumen yang diuji menunjukkan bahwa memiliki nilai r hitung > r tabel yaitu

0,3291 dan nilai sig. (2 tailed) < 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh

instrument variabel Pelatihan Kerja dinyatakan valid. Dengan demikian

keseluruhan item ini boleh dilanjutkan kepada pengujian realibilitas instrumen.

2) Kesimpulan Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja

Item Nilai Korelasi Probabilitas Keterangan

Item 1 0,726 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 2 0,572 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 3 0,530 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 4 0,704 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 5 0,675 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 6 0,731 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 7 0,594 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 8 0,614 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 9 0,695 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Item 10 0,677 > 0,2632 0,000 < 0,05 Valid

Sumber : Hasil olah data, 2021


Dari tabel 4.5 yang diolah dari hasil pengujian hasil output SPSS 25

seperti terlampir pada lampiran 2 dapat disimpulkan bahwa seluruh item

instrumen yang diuji menunjukkan bahwa memiliki nilai r hitung > r tabel yaitu

0,2632 dan nilai sig. (2 tailed) < α 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh

item dinyatakan valid. Dengan demikian seluruh item tersebut boleh dilanjutkan

kepada pengujian reliabilitas instrumen.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran instrumen dengan menggunakan objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2012 : 177) . Reliabilitas suatu

konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s alpha lebih

besar (>) 0,60. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel tabel berikut :

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pelatihan Kerja

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.863 10

Dari tabel 4.6 dapat dilihat pada kolom Cronbach's Alpha bahwa hasil

perhitungan reliabilitas instrumen Pelatihan Kerja (X) menunjukkan nilai

koefisien korelasi 0,863 lebih besar dari 0,6 (Batas Reliabilitas) ini membuktikan

bahwa instrument Pelatihan Kerja (X) tersebut reliabel.


Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kinerja

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,851 10

Dari tabel 4.7 dapat dilihat pada kolom Cronbach's Alpha bahwa hasil

perhitungan reliabilitas instrument Kinerja (Y) menunjukkan nilai koefisien

korelasi 0,851 lebih besar dari 0,6 (Batas Reliabilitas) ini membuktikan bahwa

instrument Kinerja (Y) tersebut reliabel.

5. Hasil Uji Regesi Sederhana

a. Uji Korelasi (Uji r)

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan teknik statistik korelasi.Hipotesis diuji dengan menggunakan

korelasi product moment.Untuk mempercepat dan mempermudah pengujian

hipotesis maka dipergunakan Program SPSS 25.

Untuk mengetahui hubungan antara variabel Efikasi Diri Pelatihan

kerja (X) dengan variabel Kinerja (Y) dapat dihitung dengan teknik korelasi

product moment.Hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


a. Uji Korelasi (r)

Tabel 4.8
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana Pengaruh Pelatihan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,425 a
,180 ,165 3,745 1,376
a. Predictors: (Constant), Pelatihan Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada kolom R, terdapat

hubungan yang positif antara Pelatihan Kerja (X) dengan variabel Kinerja

(Y). Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan besarnya koefisien korelasi r

hitung = 0,425. Berdasarkan tabel interpretasi nilai r, hubungan antara

variabel Pelatihan Kerja (X) dengan variabel Kinerja (Y) memiliki tingkat

hubungan ”Sedang”.

b. Uji Koefisien Determinasi

Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8 dimana nilai pada kolom R

Square (R2) yaitu 0,180 atau 18%Pelatihan Kerja. Sedangkan 0,82 atau

82%dipengaruhi oleh faktor lain.


c. Uji t (Uji Parsial)

Untuk menguji signifikan tidaknya hubungan variabel Pelatihan Kerja (X)

dengan variabel Kinerja (Y) dapat digunakan rumus uji signifikansi koefisien

korelasi product moment (uji t).

Tabel 4.9 Hasil Uji t Pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja


Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 25,350 4,946 5,126 ,000
Pelatihan Kerja ,404 ,117 ,425 3,446 ,001
a. Dependent Variable: Kinerja

Dari tabel 4.9 dapat dinyatakan bahwa nilai t hitung variabel Pelatihan

Kerja 3,446 sedangkan nilai t tabel dengan tingkat kepercayaan 95% atau

0,05 sebesar 2,004. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai t

hitung > t tabel yaitu 3,446 > 2,004 sehingga dapat dinyatakan bahwa Ha

diterima H0 ditolak yang berarti Pelatihan Kerja berpengaruh terhadap

Kinerja Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Hipotesis yang menyatakan Ada

pengaruh Pelatihan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai dterima. Hal ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.2
Kurva Uji Siginifikansi Koefisien Korelasi Variabel Pelatihan

Kerja (X) Dengan Uji Dua Pihak (Two Tails Test)

-2,004 2,004 3,446

d. Uji Prediksi (Y)

Untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel Efikasi

Pelatihan Kerja (X) terhadap Variabel Kinerja (Y) dapat dihitung dengan

menggunakan persamaan regresi sederhana.Hasilnya dapat dilihat pada

Tabel 4.9 diatas. Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat besarnya konstanta a

= 25,350dan b = 0,404. Dari besarnya nilai a dan b tersebut selanjutnya dapat

disusun persamaan regresi sederhana antara X dan Y, yaitu

Y = a + bX

Y = 25,350+ 0,404 X

Dari persamaan regresi diatas dapat digunakan untuk memprediksi

seberapa besar pengaruh variabel Pelatihan Kerja (X) terhadap variabel

kinerja (Y). ini menunjukkan bahwa apabila variabel Pelatihan Kerja

meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan variabel Kinerja (Y) sebesar

0,404 atau 40,4 %.

Anda mungkin juga menyukai