Karakteristik Responden

Karakteristik Responden %
Jenis Kelamin Laki-laki 92,5
Perempua 7,5
n
Pendidikan SMA 32,5
D3 5
S1 55
S2 7,5
Karakteristik responden pada tabel diatas menunjukan pegawai laki-laki dalam Balai
Kesatuan Pengolahan Hutan (BKPH) Ampang Riwo sebesar 92,5% lebih banyak
dibandingkan pegawai perempuan yang hanya sebesar 7,5%. Sebagian besar pegawai berusia
dibawah 30 tahun dengan lama masa kerja rata-rata dibawah 5 tahun. Pendidikan terakhir
pegawai didominasi lulusan S1 sebesar 55%.

Uji Validitas dan Realibilitas

Kinerja
Pendidikan Pelatihan
r-hitung r-hitung Pegawai r-hitung
(X1) (X2)
(Y)
X1.1 0,851 X2.1 0,788 Y.1 0,839
X1.2 0,855 X2.2 0,905 Y.2 0,883
X1.3 0,918 X2.3 0,713 Y.3 0,802
X1.4 0,965 X2.4 0,728 Y.4 0,523
X2.5 0,885 Y.5 0,625
X2.6 0,535
X2.7 0,630

Cronbach’s Alpha
Pendidikan Pelatihan Kinerja Pegawai
(X1) (X2) (Y)
0,920 0,868 0,789

Indikator valid pada tabel diatas menunjukan r-hitung > r-tabel 0,312 (two tailed α
5%) semua item pada indikator pendidikan, pelatihan dan kinerja pegawai adalah valid. Hasil
uji realibilitas dengan Cronbach’s Alpha menunjukan item variabel pedidikan 0,920,
pelatihan 0,868, dan kinerja pegawai 0,789 sudah melebihi 0,6 maka semua item pada
indikator pendidikan, pelatihan dan kinerja pegawai sudah reliabel.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas

Berdasarkan gambar diatas menunjukan bahwa data (titik) menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti garis diagonal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Variabel Independen
Tolerance VIF
Pendidikan (X1 0,986 1,015
Pelatihan (X2) 0,986 1,015

Tabel diatas menunjukan nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak terdapat multikolinearitas artinya tidak terdapat korelasi diantara variabel
independen.

Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan output scatterplot diatas diketahui bahwa titik-titik data menyebar diatas dan
dibawah atau disekitar angka 0. Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola. Dengan
demikan dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, hingga model
regresi yang baik dan ideal terpenuhi.

Uji Analisis Regresi Berganda

Standarized
Unstandarize Coefficient
Model Coefficient t Sig.
dB Std. Error
Beta
Constant 1,056 2,448 0,431 0,669
Pendidikan (X1) 0,221 0,083 0,249 2,672 0,011
Pelatihan (X2) 0,542 0,067 0,758 8,130 0,000

Hasil pengujian persamaan regresi pada tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
Y = 1.056 + 0,221 X1 + 0,542 X2
Berdesarkan hasil pengujian dan persamaan regresi diatas terdapat angka konstanta 1,056.
Kemudian nilai 0,221 X1 berarti setiap penambahan atau pengurangan 1 (satu) skor
pendidikan akan mempengaruhi kinerja pegawai sebanyak 0,221 point, dan nilai 0,542 X2
berarti setiap penambahan atau pengurangan 1 (satu) skor pelatihan mempengaruhi kinerja
pegawai sebesar 0,542 point.

Uji Hipotesis
Koefisien
Uji t Uji F Standarized
Variabel Variabel Deteminasi
Beta
Independen Dependen R Adjusted
t Sig. F Sig. Coefficient
Square R Square
Pendidikan 2,672 0,011 0,249
Kinerja 0,00
39,795 0,683 0,665
Pegawai 0
Pelatihan 8,130 0,000 0,758
 Berdasarkan uji t (parsial) pada tabel diatas pendidikan menunjukan nilai t-hitung
(2,672) > t-tabel (2,024) dan sig. 0,011 < 0,05 maka dapat disimpulkan pendidikan
berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dan pelatihan menunjukan nilai t-hitung (8,130)
> t-tabel (2,024) dan sig. 0,000 < 0,05 maka pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja
pegawai. Uji F menunjukan nilai F-hitung (39,795) > F-tabel (3,251) dan sig. 0,000 < 0,05
maka pendidikan dan pelatihan berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap kinerja
pegawai. Uji koefisien determinasi menunjukan Adjusted R Square sebesar 0,665 yang
artinya bahwa besarnya kontribusi pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai sebesar
66,5%, sedangkan 33,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil Standarized Beta Coefficient variabel yang paling berpengaruh dalam penelitian ini
adalah pelatihan diikuti variabel pendidikan.