Anda di halaman 1dari 13

RTM 1

STATISTIKA PENELITIAN
Menjelaskan, menghitung dan menafsirkan hasil pengujian hipotesis satu rata-rata (satu sampel) dan uji
dua rata-rata (uji beda) dengan uji t serta uji lebih dari 2 rata-rata dengan uji F (Analysis of Variance
/ANOVA)

Disusun Oleh :
Neli Zakiyyatun Nufus
5111201323

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2022
Soal 1 :
Seluruh mahasiswa FEB UNJANI ditugaskan untuk melakukan survai pada usaha mikro kluster
makanan minuman di Kota Cimahi dan menghitung rata-rata hasil penjualan per minggu dengan
menggunakan uji hipotesis rata-rata. Dari 10 sampel UMKM diketahui hasil penjualannya per minggu
sebagai berikut:
Usaha Mikro 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hasil Penjualan (Ribu Rp/hari) 45 46 50 42 40 50 55 60 80 75

Jika digunakan taraf nyata (tingkat signifikansi) 1%, dapatkah Anda meyakini bahwa
populasi hasil penjualan usaha mikro kluster makanan minuman tersebut rata-ratanya
sebesar Rp 50.000 per hari? (Dengan alternative tidak sama dengan Rp 50.000 per
hari). Berikan evaluasi Anda! Lakukan olah data secara manual dan menggunakan
program SPSS!

Jawab :
Menentukan Hipotesis :
H0 : µ = 50.000
H1 : µ ≠ 50.000

Menentukan Taraf Nyata :


Dik : Alpha = 1% = 0.01

- Menggunakan SPSS

One-Sample Statistics

Std. Error
N Mean Std. Deviation Mean
Hasilpenjualan 10 54.30 13.622 4.308
Test Value = 50
95% Confidence Interval of
Sig. (2- Mean the Difference
t df tailed) Difference Lower Upper
Hasilpenjualan .998 9 .344 4.300 -5.44 14.04
One Sample Test
Kesimpulan:
Karena sig nya sebesar 0.344 < 0.01 maka H0 diterima dan H1 ditolak . Artinya,
dugaan bahwa rata rata hasil penjualan sebesar Rp 50.000 dapat dibenarkan.

- Manual Step
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil perhitungan, t tabel sebesar 3.250 > 0.998 maka H0 diterima dan H1
ditolak. Artinya, dugaan bahwa hasil rata rata penjualan sebesar Rp 50.000 dapat
dibenarkan
Soal 2 :
Seorang konsultan bisnis mengevaluasi kinerja karyawan PT X. Evaluasi dilakukan 6
bulan setelah menyelenggarakan pelatihan terhadap 10 orang karyawan PT X tersebut.
Berikut adalah nilai kinerja sebelum dan sesudah ada pelatihan:
Nama karyawan A B C D E F G H I J
Kinerja sebelum pelatihan 67 70 75 80 88 80 77 80 65 68
Kinerja setelah pelatihan 75 85 76 85 89 83 80 90 70 70

Apakah pelatihan tersebut memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan


kinerja karyawan? Gunakan taraf nyata 5%. Lakukan olah data secara manual dan
menggunakan program SPSS!

Jawab :
a. Menggunakan SPSS
H0 : µ = 0 (pelatihan tidak berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja)
H1 : µ ≠ 0 (pelatihan berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja)

- Paired Comparison

Paired Samples Statistics


Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair 1 sebelum pelatihan 75.00 10 7.348 2.324
sesudah pelatihan 80.30 10 7.304 2.310

Paired Samples Correlations


N Correlation Sig.
Pair 1 sebelum pelatihan &
10 .812 .004
sesudah pelatihan
Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std.
Difference
Deviati Std. Error Sig. (2-
Mean on Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 sebelum
-
pelatihan -
-5.300 4.498 1.422 -8.518 -2.082 3.72 9 .005
sesudah
6
pelatihan

Kesimpulan :
Karena sig sebesar 0.005 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima . Artinya, dugaan
bahwa terdapat perbedaan kinerja karyawan sebelum dan sesudah pelatihan dapat
dibenarkan.

- Cara manual
Kesimpulan :
Nilai t hitung sebesar -3.726 berada di daerah penolakan H0, artinya H0 ditolakn dan
H1 diterima. Maka, dugaan bahwa terdapat perbedaan kinerja aryawan sebelum dan
sesudah pelatihan dapat dibenarkan.
Soal 3 :

Berikut ini data mengenai pendapatan (dalam juta rupiah) 10 responden yang ada di 3
Kota
Responden Jakarta Bandung Surabaya
1 12 12,5 20
2 13,5 11 24,5
3 15 13,5 14
4 14,5 17 25
5 15 18 18
6 17 19 17
7 18 20 19
8 19 25 17,5
9 20 20 20
10 25 25 25

Pertanyaan:
1. Seorang mahasiswa dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa rata-rata pendapatan
di Surabaya lebih besar dibandingkan rata-rata pendapatan di Jakarta. Benarkah
pernyataan tersebut? Gunakan α 5%

Jawab:
H0 : µ3 <= µ1
H1 : µ3 > µ1
α 5%
Hasil independent sample t test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

Std. 95% Confidence


Sig. Mean Error Interval of the
(2- Differenc Differenc Difference
F Sig. t df tailed) e e Lower Upper
pendapatan Equal
varian -
1.00
ces .000 1.83 18 .083 -3.10000 1.68622 -6.64261 .44261
0
assum 8
ed
Equal
varian
- 17.
ces
1.83 99 .083 -3.10000 1.68622 -6.64265 .44265
not
8 8
assum
ed

Kesimpulan :
Dari hasil perhitungan, nilai p value sebesar 0.083 > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya rata rata
pendapatan Surabaya lebih besar dari Jakarta tidak dapat dibenarkan.
2. a) Berapakah rata-rata pendapatan dari ketiga kota tersebut?

Descriptives

95% Confidence Interval for


Std. Mean
Deviatio Std. Lower Minimu Maximu
N Mean n Error Bound Upper Bound m m
jkt 10 16.9000 3.79180 1.19907 14.1875 19.6125 12.00 25.00
bdg 10 18.1000 4.80046 1.51804 14.6660 21.5340 11.00 25.00
sby 10 20.0000 3.74907 1.18556 17.3181 22.6819 14.00 25.00
Total 30 18.3333 4.20249 .76727 16.7641 19.9026 11.00 25.00
Kesimpulan:
Perbedaan rata rata pendapatan dari ketiga kota dengan rincian sbb:
1. Rata rata pendapatan kota Jakarta sebesar 16,900
2. Rata rata pendapatan kota Bandung sebesar 18,100
3. Rata rata pendapatan kota Surabaya sebesar 20,000
Secara descriptives rata rata pendapatan tertinggi adalah kota Surabaya yaitu 20,000.

Test of Normality:

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
kota Statistic df Sig. Statistic df Sig.
pendapatan jakarta .192 10 .200* .937 10 .517
bandung .146 10 .200* .938 10 .528
surabaya .200 10 .200* .910 10 .280

H0 : µ = 0 (data berdistribusi normal)


H1 : µ ≠ 0 (data tidak berdistribusi normal)

Karena p value pada uji Shapiro-wilk sebesar 0.517 , 0.528 , dan 0,280 dimana lebih besar dari
alfa 5% maka H0 diterima artinya data tersebut berdistribusi normal
Tes Homogenitas varians:

Test of Homogeneity of Variances

Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.364 2 27 .698

H0 ; α 1,2 = α 2,2 = α 2,3 ( varians ketiga kota sama)


H1 : α 1,2 ≠ α 2,2 ≠ α 2,3 (varians ketiga kota tidak sama)

Karena p value sebesar 0.698 lebih besar dari alfa 0.05 maka H0
diterima yang artinya, varians ketiga kota sama.

b) Apakah di ketiga kota tersebut terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan


apabila tingkat kesejahteraan diukur dari pendapatan?

Jawab :

ANOVA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 48.867 2 24.433 1.424 .258
Within Groups 463.300 27 17.159
Total 512.167 29

H0 : µ1 = µ2 = µ3 (pendapatan ketiga kota)


H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 (pendapatan ketiga kota tidak sama)

Karena p value sebesar 0.258 lebih besar dari alfa 0.05 maka H0
diterima artinya pendapatan ketiga kota sama.
c). Rata-rata pendapatan kota mana saja yang sama atau berbeda tingkat
pendapatannya? Anda diminta untuk membantu peneliti tersebut dalam
menjawab rumusan masalahnya. Lakukan olah data dengan menggunakan
program SPSS dan pengujian menggunakan α= 5%

Jawab :

Multiple Comparisons

Dependent Variable Pendapatan


Mean 95% Confidence Interval
Difference (I-
(I) kota (J) kota J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
Tukey HSD jkt bdg -1.20000 1.85253 .795 -5.7932 3.3932
sby -3.10000 1.85253 .234 -7.6932 1.4932
bdg jkt 1.20000 1.85253 .795 -3.3932 5.7932
sby -1.90000 1.85253 .567 -6.4932 2.6932
sby jkt 3.10000 1.85253 .234 -1.4932 7.6932
bdg 1.90000 1.85253 .567 -2.6932 6.4932
LSD jkt bdg -1.20000 1.85253 .523 -5.0011 2.6011
sby -3.10000 1.85253 .106 -6.9011 .7011
bdg jkt 1.20000 1.85253 .523 -2.6011 5.0011
sby -1.90000 1.85253 .314 -5.7011 1.9011
sby jkt 3.10000 1.85253 .106 -.7011 6.9011
bdg 1.90000 1.85253 .314 -1.9011 5.7011

Hipotesis :

H0 : µ1= µ2 (pendapatan ketiga kota sama)


µ1 = µ3
µ2 = µ3

H1 : µ1 ≠ µ2 (pendapatan ketiga kota tidak sama)


µ1 ≠ µ3
µ2 ≠ µ3
Kesimpulan :
Dari hasil pada tabel multiple comparison, nilai p value sebesar 0.795 , 0.234 , dan
0.567 > 0.05. Artinya, pendapatan ketiga kota tersebut sama.

Anda mungkin juga menyukai