Anda di halaman 1dari 42

PENYAJIAN DATA EHRA

DALAM PENYUSUNAN
DAN PEMUTAKHIRAN
DOKUMEN STRATEGI
SANITASI
KABUPATEN/KOTA (SSK)
Perkenalan EHRA dalam
01 Proses Penyusunan dan
Pemutakhiran SSK
02 Langkah-Langkah Studi
Agenda EHRA
03 Metodologi Studi
Pembahasan EHRA
04 Mekanisme
pengolahan data
EHRA
05 Hasil Analisis Data
EHRA
06 Grafik dan Tabel Data
EHRA
Perkenalan EHRA
01 dalam Proses
Penyusunan dan
Pemutakhiran SSK

SEGMEN PRESENTATION EHRA


Proses Penyusunan Pemutakhiran
Internalisasi dan
SSKPemetaan Kondisi dan Skenario Konsolidasi
Penyamaan Kemajuan Pembangunan Penganggaran dan Finalisasi
Persepsi Pembangunan Sanitasi Sanitasi Pemasaran Sanitasi

1. Profil Wilayah 1.Visi & Misi 1. Internalisasi & 1. Finalisasi Dok.


1. Penyamaan
Persepsi atas 2.Hasil EHRA 2.Tujuan & MPS Kab./Kota
Sasaran Eksternalisasi. 2.Pengawalan
& kajian
Pemutakhiran 3.Zona & Sistem 2. Self Assesment 3.Ringkasan SSK
lainnya 4.Strategi San. KKL & Lamp. 4 4.Konsultasi Publik
SSK 3. Pemetaan Sanitasi
2. Penyusunan 5. Prog. & 3. Upload unt QA 5.Pengesahan
dng Instrumen Profil Kegiatn Provinsi
Rencana Kerja Sanitasi
& Pembagian 6. Rumusan 4.Revisi hasil QA
4. Permasalahan Monev 5.Penyerahan KKL &
Tugas Sanitasi Lamp. 4 ke Pokja
5. Area Beresiko Provinsi.

Proses 1 Proses 2 Proses 3 Proses 4 Proses 5

• BAB 3, • QA KKL
BAB 1 BAB 2 • BAB 4, BAB 5 • Penyerahan KKL
• BAB 5 4 & Lampiran -4
• BAB 6
Data Primer dapat diperoleh melalui
berbagai Studi Primer dan Kajian
lainnya
1. Studi EHRA (Environmental
Health Risk Assessment)

2. Kajian Kelembagaan dan


Kebijakan
3. Kajian Peran Swasta dalam
Penyedia Layanan Sanitasi

4. Kajian Komunikasi dan


Media

5. Kajian Peran serta


Masyarakat
Mengapa Studi Primer dan
Kajian Lainnya perlu
dilakukan?

• Menyediakan informasi dasar yang valid dalam penilaian risiko


kesehatan lingkungan
• Melengkapi data sanitasi yang tidak diperoleh dari data
sekunder seperti kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku berisiko
terhadap kesehatan lingkungan
• Mengetahui keterlibatan swasta dan masyarakat
• Mendapat pembelajaran dan gambaran yang lengkap secara
kualitas dari kondisi sanitasi yang ada serta potensi
pengembangannya
• Media advokasi kepada berbagai pihak
• Peran dan pengaruh pemangku kepentingan dalam
pembangunan sanitasi
Manfaat Studi Primer dan Kajian
lainnya Studi EHRA
(Environmental Health Risk Assessment)
• Untuk menentukan Indeks Resiko Sanitasi yang
berguna dalam penentuan area beresiko sanitasi

Kajian Peran Serta


Kajian Kelembagaan dan Swasta dalam Penyedia
Kebijakan Layanan Sanitasi
• Usaha penggalangan
• Untuk menyusun strategi melibatkan
sinergi atau partisipasi
antara para penyedia swasta dalam pembangunan sanitasi
layanan sanitasi di kabupaten/kota

Kajian Komunikasi dan Media Kajian Peran Serta Masyarakat


• Untuk menyusun Strategi Advokasi, • Untuk menyusun strategi melibatkan
Komunikasi dan Promosi Higiene dan peran masyarakat (melalui STBM) dalam
sanitasi yang berkelanjutan. pembangunan sanitasi di kabupaten/kota
Filosofi Studi EHRA dan Kajian
lainnya
Pelaksanaan

Partisipatif

Oleh Pokja Data


Kab/Kota Primer

Studi
Primer
dan kajian
lainnya
Bagaimana Studi Primer dan Kajian
Lainnya Bisa dilakukan efektif 2-2,5
bulan ? Meeting Pokja
Pembagian Tugas
Pelaksanaan dan Pendanaan
Studi Primer dan Kajian lain

Kajian Peran Serta


Studi EHRA Kajian Kajian Kajian Peran
Swasta dalam
Penyedia Layanan Kelembagaa Komunikasi & Serta
(Dinkes) n & Media Masyarakat
Sanitasi
Kebijakan (Humas, (DCKTR, DBM-
(DCKTR, DKK, KLH) Infokom) PSDA)
(Bappeda)

Profil Sanitasi

Catatan : Pelaksanaan Studi EHRA untuk penyusunan dan pemutahiran


SSK sebaiknya dilaksanakan n-1
Langkah-Langkah
02
Studi EHRA

SEGMEN PRESENTATION EHRA


Langkah-Langkah Studi
Tahap 1
EHRA
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4 Tahap 5

PENENTUAN AREA PELAKSANAAN PENGOLAHAN


PERSIAPAN EHRA PELATIHAN
STUDI (Responden) STUDI EHRA ANALISA DATA
SUPERVISOR,
&
ENUMERATOR
PELAPORAN
, DAN
PETUGAS
ENTRI DATA
Survey partisipatif di tingkat
kabupaten/kota untuk memahami kondisi
Studi EHRA: fasilitas sanitasi dan perilaku higiene dan
sanitasi skala rumah tangga.
HOW To STRATIFIKASI
DESA Stratifikasi Desa

Pengelompokan Desa sesuai dengan Strata


Desa atau Tingkat Desa

S Strata/Tingkat = Tingkat Resiko Kesehatan


Lingkungan
T

U Masing-Masing Kriteria mempunyai Bobot Resiko


Kes. Lingk. yang sama yaitu : 1
D
E

H
I
Desa memenuhi 1 kriteria : Strata 1
R Desa memenuhi 2 Kriteria : Strata 2 ; dst.
Stratifikasi
4 Kriteria Penetapan Strata

• Angka kemiskinan 
Berdasarkan data BPS Terbaru

13
Ilustrasi Stratifikasi Desa / Kelurahan

Kriteria Strata Desa/Kelurahan Strata Desa/


Desa/
No. Kecamatan Padat Miskin DAS Banjir Kelurahan
Kelurahan
1. Kec. I Desa I – A + - - + 2
2. Kec. I Desa I – B + + - - 2
3. Kec. I Desa I – C + + - + 3
4. Kec. I Desa I – D - - - - 0
5. Kec. I Desa I – E + + + + 4
6. Kec. I Desa I – F - - + - 1
7. Kec. I Desa I – G - - - + 1
8. Kec. II Desa II – A - - - - 0
9. Kec. II Desa II – B + + + + 4
10. Kec. II Desa II – C - + + + 3
11. Kec. II Desa II – D + + - - 2
12. Kec. II Desa II – E + - - + 2
13. Kec. II Desa II – F + + + - 3
14. Kec. II Desa II – G + + + + 4
15. Kec. II Desa II – H - - - + 1
Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst. Dst.
225 Kec. XL Desa XL – Z + + + + 4
Ilustrasi Rekapitulasi
Stratifikasi Desa / Kelurahan

Strata 0 Strata 1 Strata 2 Strata 3 Strata 4


Desa I – D Desa I – F Desa I – A Desa I – C Desa I – E
Desa II – A Desa I – G Desa I – B Desa II – C Desa II – B
......... Desa II – H Desa II – D Desa II - F Desa II – G
......... ......... Desa II – E ......... Desa XL - Z
......... .......... .......... .......... ..........
.......... .......... .......... .......... ..........
Dst. Dst. Dst. Dst. Dst.
Jumlah Desa 45 75 15 75 15
Persentase 20 % 33 % 7% 33 % 7%
03 Metodologi Studi
EHRA

SEGMEN PRESENTATION EHRA


Metodologi STUDI
EHRA
Studi EHRA dilakukan di seluruh desa/kelurahan

Seluruh
RT
Responden dipilih random
sampling
Penentuan
Seluru
h jumlah responden per RT
RT Jumlah Responden
minimal 40 orang per
desa/Kelurahan
Penetapan Responden
Rando
m
Penentuan
RT Target Area Studi

Urutkan RT per RW per Desa/Kelurahan.

Tentukan Angka Interval (AI).


Contohnya adalah sebagai berikut :
 Jumlah total RT di desa/kelurahan : 58
 Jumlah RT yang akan diambil : 8
 Maka angka interval (AI) = Jumlah Total RT dibagi jumlah RT
yang diambil. AI = 58/8 = 7,25  pembulatan AI = 7
Tentukan RT Pertama yang akan diambil
Ambil secara acak angka 1 – 7 (angka random). Mis : angka random adalah 3.
Maka RT nomor urut 3 terpilih sebagai RT ke-1
Pilih RT berikutnya :
Caranya : 3 + 7= 10. Maka RT nomor urut 10 terpilih sbg RT ke-2 ; demikian seterusnya
sampai diperoleh sebanyak 8 RT Lokasi Area Studi
Ilustrasi Pemilihan RT
RW RT No. Urut RT terpilih
I 1 1
2 2
3 3 RT Lokasi ke -1
........... ..............
II 1 7
........... ..............
4 10 RT Lokasi ke -2
5 11
III 1 12
........... ..............
6 17 RT Lokasi ke -3
IV 1 19
2 20
.......... .... ........ .............................
VIII 1 52 RT Lokasi ke -8
.......... .... ........ .............................
7 58
Rekapitulasi RT terpilih sbg. lokasi studi
RT Lokasi ke : No. Urut RT RT terpilih
1 3 RT 3, RW I
2 10 RT 4, RW II
3 17 RT 6, RW III
..................... ..................... ......................
.
...................... ..................... .......................
.
8 52 RT 1, RW VIII

Demikian juga caranya untuk melakukan random RT untuk


Desa/Kelurahan yang lain.
Penentuan Responden
Sebagai contoh misalnya : pada RT 4 RW II.
Urutkan nomer rumah di RT 4 RW. II
Tentukan Angka Interval (AI).
Contohnya adalah sebagai berikut :
 Jumlah total rumah di RT 4 RW II : 30
 Jumlah responden yang akan diambil : 5
 Maka angka interval (AI) = Jumlah Total Rumah dibagi jumlah
Responden yang diambil. AI = 30/5 = 6  AI = 6
Tentukan Responden Pertama yang akan diambil
Ambil secara acak angka 1 – 6 (angka random). Mis : angka random adalah 5.
Maka Responden nomor urut rumah 5 terpilih sebagai Responden ke-1
Pilih Responden berikutnya :
Caranya : 5 + 6= 11. Maka Responden nomor urut rumah 11 terpilih sbg Responden ke-2;
demikian seterusnya sampai diperoleh sebanyak 5 Responden di RT 4 RW II
Ilustrasi Pemilihan Responden
di RT 4 RW II

RW RT No. Urut Rumah


Rumah Terpilih
II 4 1
2
.................
5 Sampel ke-1
.................
11 Sampel ke-2
.................
17 Sampel ke-3
.................
23 Sampel ke-4
24
.................
29 Sampel ke-5
30
Rekapitulasi Responden di RT 4 RW II
yang terpilih sebagai Responden Studi EHRA

No. Urut Responden/Sampel


Sampel ke
Rumah terpilih
1 5 No. Rumah 5
2 11 No. Rumah 11
3 17 No. Rumah 17
4 23 No. Rumah 23
5 29 No. Rumah 29

Demikian juga caranya untuk melakukan random Responden


untuk RT yang lain.
Mekanisme
04
Pengolahan Studi
EHRA

SEGMEN PRESENTATION EHRA


PENGOLAHAN DATA
EHRA
PANDUAN PRAKTIS

Penjelasan
Lebih
Detil
PROSES PENGOLAHAN DATA
EHRA
Entry Data

Transfer Data

Penggabungan Data
19
Software: Ms. Excel (Min 2013)
ANALISIS DATA
EHRA
Prosesyang dilakukan agar data EHRA dapat
digunakan sebagai informasi yang dapat dimanfaatkan
dalam program

Software : Ms. Excel

20
LANGKAH ANALISIS DATA
EHRAMulai

PROSES CLEANING DATA MANUAL: Memastikan


semua kuisioner
terisi dengan tepat

Ms. Excel (min 2013)


PROSES ANALISIS

PENGHITUNGAN IRS

Selesai
05 Hasil Analisis Studi
EHRA

SEGMEN PRESENTATION EHRA


Hasil Analisa data
EHRA :
INDEKS RISIKO SANITASI (IRS)
 RISIKO SANITASI  Terjadinya penurunan kualitas
hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan
akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor
sanitasi dan perilaku higiene dan sanitasi
 INDEKS RISIKO SANITASI (IRS)  ukuran atau
tingkatan risiko sanitasi berdasarkan komponen
sanitasi
 IRS  Sebagai salah satu faktor untuk menentukan area
berIsiko sanitasi
Penyajian hasil Analisa studi
 EHRA
Contoh Dalam Bentuk Grafik IRS Kota Cimahi
180

160

140
41 54
61 47 46
120 39 53
50 51 -
46 47 3
100 42 40 3 46 6
1 5 5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
36 1 43
3 2 38
38 2 1 4. GENANGAN AIR.
80 2 3
48 4 49
42 4 37 3. PERSAMPAHAN.
38 33 40 32
60 34 33 2. AIR LIMBAH DOMESTIK.
34 39
35 1. SUMBER AIR
41 47
40
32 32 35 42 31
41 28
37 45 37
20 28
32 32
19 22 17 17 17 22 20
9 9 10 9 11
- 4 3
IRS SEBAGAI INPUT DALAM INSTRUMEN PROFIL
SANITASI
Indeks Risiko Instrumen Profil
Sanitasi 2020
Sanitasi

Nilai IRS-Input Instrument


Profil sanitasi
Hasil Studi EHRA berdasarkan Indeks Risiko
Sanitasi (5 komponen IRS)
1. Sumber Air Terlindungi
2. Sumber Air Tidak
Terlindungi
1. Tangki Septik Suspek
3. Kelangkaan Air
Aman (STBM)
2. Risiko Pencemaran 1. Pengelolaan Sampah (STBM)
SUMBER AIR 2. Frekuensi Pengankutan
karena Pembuangan Isi
Tangki Septik Sampah
3. Pencemaran karena 3. Ketepatan Waktu
AIR LIMBAH
SPAL (STBM) DOMESTIK
PERSAMPAHA Pengangkutan Sampah
N 4. Pengelolaan sampah setempat
(STBM)
PERILAKU HIDUP
1. Adanya Genangan Air GENANGAN AIR
BERSIH DAN SEHAT

1. CTPS di enam waktu penting (STBM)


2. Lantai dan Dinding Jamban Bebas dari Tinja
3. Jamban Bebas dari Kecoa dan Lalat
4. Keberfungsian Penggelontor (Ketersediaan air
untuk penggelontoran
5. Adanya sabun di dalam atau di dekat jamban
6. Pencemaran pada wadah penyimpanan dan
penanganan air
7. Perilaku BABS
Grafik dan Tabel
06 EHR
Data
A

SEGMEN PRESENTATION EHRA


Grafik dan Tabel Studi EHRA berdasarkan 5
Komponen Indeks Risiko Sanitasi
SUMBER AIR AIR LIMBAH DOMESTIK
PERSAMPAHAN
1. Persentase Grafik
Pengelolaan Sampah
2. Persentase Grafik
Perilaku Praktik GENANGAN AIR
Pemilahan PERILAKU HIDUP
Sampah
oleh Rumah Tangga
1.Persentase Tempa BERSIH DAN SEHAT
1.Persentase Grafik Grafik Buang Air t
Akses Terhadap Besar Tempa 1. Persentase Grafik CTPS di
Air Bersih 2.Persentase t Enam Waktu Kritis
2.Persentase Grafik Grafik
3. Persentase
Penyaluran Wakt 2. Persentase Grafik
Sumber Air Akhir Tinja
Grafik
Terakhir u Waktu
Melakukan CTPS
Minum dan Pengurasan Septik Tangk 1. Persentase Grafik 3. Persentase Grafik Penduduk
Memasak 4. Persentase Grafik i Rumah
Tangga yang Pernah Mengalami yang Melakukan BABS
3.Persentase Tabel Pengurasan Tangki
Praktik Banjir 4. Tabel Persentase
Area Berisiko 5. Persentase Grafik
Septik 2. Persentase Grafik Berisiko Perilaku Higiene
Area
Sumber Air Tangki
Septik Suspek Aman dan Rumah
Tangga yang Mengalami Banjir 5. Tabel Persentase
Tidak Aman Rutin Kejadian Diare pada Penduduk
6. Persentase Tabel 3. Persentase Grafik Lama Air
Berisiko Air Limbah
Area Menggenang Jika Terjadi Banjir
Domestik 4.Grafik Persentase
Lokasi Genangan di Sekitar
Rumah
5.Tabel Persentase
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA

3.6 : Perilaku Hidup Bersih dan 3.6 : Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Sehat

Gambar 3.18 : Gambar 3.20 :


Grafik CTPS di lima waktu Grafik Persentase Penduduk yang
penting melakukan BABS

16
49.54
50.46
Ya CTPS
Tidak CTPS
84 Tidak BABS
Ya BABS

Direktorat Kesehatan Lingkungan


subpenyehatanair@gmail.com
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA

3.3 : Air Limbah Domestik 3.3 : Air Limbah Domestik

Gambar 3.3 :
Gambar 3.10 Grafik Persentase Grafik Persentase Tempat Buang Air
Tangki Septik Suspek Aman dan Besar
Tidak Aman
Kebun/tanah
lapang
Kolam/sawah 0% Lainnya
6% Tangki septik
9%
Sungai/danau 48%
8%
Langsung ke
drainase
35.5 2%

64.5

Cubluk/lobang
tanah
27%

Tidak aman
Suspect aman
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi EHRA

3.4 : Persampahan 3.4 : Persampahan

Gambar 3.2 Grafik Perilaku Praktik Gambar 3.1 Grafik Pengelolaan


Pemilahan Sampah oleh Rumah Sampah
Tangga

2 Ya, Memilah
Sampah

Tidak
98
melakukan
pemilahan
sampah
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi
EHRA
3.5 : Genangan Air

Gambar 3.9 Grafik persentase rumah


tangga yang mengalami banjir rutin

Apakah banjir biasa terjadi secara


rutin ?

27.4

72.6
Ya
Tidak
Data lain yang dapat diambil dari hasil Studi
EHRA
Grafik Sumber Air Minum dan Masak

3.5.1 : Pengelolaan Airlainnya


Bersih 2%
2%
2%
Air waduk/danau
3%
GambarAir3.14
sungai
Grafik Sumber Air Minum3% dan Memasak 3%
3%
2%
3%
Air hujan
Air dari mata air tidak terlindungi 1% 2%

Air dari matar air terlindungi 2%

Air dari sumur gali tidak terlindungi tetangga 1% 2%


2%
1% 3%
Air dari sumur gali tidak terlindungi sendiri 3%
Air dari sumur gali terlindungi sendiri 1%
2%
Air dari sumur gali terlindungi tetangga
Air dari sumur bor 5%
2%
Air dari kapal air atau gerobak 3%
3%
Air dari terminal air 1%
3%
Air keran umum 3%
3%
Air hidran umum 5%
4%
air ledeng eceran dari PDAM/Proyek/HIPPAM 2%
3%
air ledeng (keran) dari PDAM/Proyek/HIPPAM tetangga 3%
3%
air ledeng (keran) dari PDAM/Proyek/HIPPAM Sendiri 3%
3%
Air Isi ulang 3% 3%

Air botol kemasan 3%


3%
0% 1% 2% 3% 4% 5% 6%
Masak Minum
Kuesioner EHRA 2020-2024
Referensi :

Panduan Praktis Studi EHRA :


1. Tahapan pelaksanaan Studi EHRA
2. Metodologi
3. Pengolahan dan analisa data
4. Definisi Operasional
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai