Anda di halaman 1dari 4

Akreditasi Puskesmas

AKREDITASI PUSKESMAS merupakan Satu hal baru lagi dalam usaha perbaikan kinerja dan
mutu pelayanan kesehatan di Indonesia, satu dari beberapa usaha yang sudah di coba
sebelumnya, namun kebanyakan putus ditengah jalan dengan berbagai alasan mulai dari
pertukaran pemangku kebijakan, ketidaksesuaian yang ditemukan dikemudian hari, atau aspek
lain yang mempengaruhi.

Namun, kita sebagai rakyat Indonesia tentu berharap program ini dapat terlaksana dan terkelola
dengan baik. Baiknya kita ulas sedikit mengenai apa itu AKREDITASI PUSKESMAS.

Akreditasi puskesmas adalah penilaian dan pengakuan dari pihak eksternal (dalam hal ini Komisi
Akreditasi dan/atau Perwakilan di Provinsi) terhadap Puskesmas mengenai sistem
penyelenggaraan pelayanan dan upaya pokok serta sistem manajemen mutu Puskesmas sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Dasar utama kebijakan penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas
adalah Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Praktik
Mandiri Dokter, dan Praktik Mandiri Dokter Gigi.
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan
sistem penyelenggaraan pelayanan dan upaya kesehatan, serta penerapan manajemen risiko,
bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Pendekatan yang dipakai dalam
akreditasi Puskesmas adalah keselamatan dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap
memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
keselamatan pelayanan.

Dalam proses pelaksanaan Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok pelayanan yang
diselenggarakan di Puskesmas, yaitu kelompok Administrasi dan Manajemen (diuraikan dalam
Bab I, II, dan III), kelompok Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) (diuraikan dalam
Bab IV, V, dan VI) dan kelompok Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) (diuraikan dalam bab
VII, VIII, dan IX). Masing-masing BAB terdiri dari kriteria-kriteria, dan dalam kriteria-kriteria
tersebut terdapat Elemen Penilaian (EP). Secara keseluruhan terdapat 768 EP yang
dipersyaratkan untuk dipenuhi sebagai instrument dalam penilaian Akreditasi Puskesmas.

Kandungan elemen dalam setiap BAB adalah sebagai berikut :

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP


Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 90 EP
Bab III. Peningkatan Mutu Puskemsas (PMP) dengan 32 EP
Bab IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS) dengan 53 EP
Bab V Kepemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP) dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDGs (SKM) dengan 55 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 170 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan 57 EP

CARA PENILAIAN

Tiap pembuktian pada elemen diberikan nilai:

0 = jika belum ada sama sekali atau baru sebahagian kecil ada ( 0% 24 %)
5 = jika sebagian besar sudah dilaksanakan (25 79 %)
10 = jika sudah dilaksanakan (80 100 %)

Angka pencapaian tiap elemen = penjumlahan skor dari tiap-tiap pembuktian. Nilai pencapaian
tiap elemen penilaian = angka pencapaian tiap elemen dibagi dengan jumlah pembuktian untuk
tiap elemen penilaian.

Skor total untuk tiap kriteria :


Jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x 100 %
Jumlah elemen pada tiap kriteria x 10

Skor total untuk tiap bab :


Jumlah skor semua elemen pada tiap bab x 100 %
Jumlah elemen pada tiap bab x 10

Keputusan AKREDITASI PUSKESMAS

1. Tidak Terakreditasi: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III kurang dari 75 % dan Bab IV,
V, VI, VII, VIII, IX kurang dari 20 %.

2. Terakreditasi Dasar: jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III 75 %, dan Bab IV, V, VI,
VII, VIII, IX 20 %.
3. Terakreditasi Madya: jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V 75 %, Bab VI, VII, VIII,
IX 20 %.
4. Terakreditasi Utama: jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V, VI, VII 75 %, Bab VIII,
IX 20 %.
5. Terakreditasi Paripurna: jika pencapaian nilai semua Bab 75 %.

METODA PEMBUKTIAN DOKUMEN DAN TELUSUR, merupakan metoda yang digunakan


oleh tim penialai Akreditasi untuk memberikan penilaian terhadap aspek-aspek yang terkaian
dengan Elemen penilaian. metoda tersebut antara lain :

Membuktikan bahwa sistem dibakukan > lihat dokumen kebijakan dan dokumen
prosedur (SOP).
Membuktikan sistem berjalan dengan baik dan benar > ketelusuran sistem dan melihat
kesinambungan.
Membuktikan sistem berjalan sesuai prosedur > telusur monitoring dan bukti dokumen
monitoring.
Membuktikan keberhasilan sistem > telusur evaluasi dan bukti dokumen evaluasi.
Membuktikan sistem diperbaiki > bukti analisis masalah dan upaya perbaikan (telusur
dan dokumen)

Pada prinsipnya, hal utama yang terpenting dalam pelaksanaan Akreditasi Puskesmas adalah
Unsur Tertib Administrasi dan Tertib Prosedur, selaras dengan motto Akreditasi yang kurang
lebih berbunyi CATAT APA YANG DIKERJAKAN, DAN KERJAKAN APA YANG

DICATAT.

Mudah-mudahan tulisan ini dapat membuka sedikit gambaran untuk kawan-kawan yang sedang
bekerja sekuat daya dan upaya untuk melaksanakan akreditasi di Puskesmas masing-masing.
Tetap semangat, bangun kerja sama dan selalu kuatkan KOMITMEN BERSAMA.

Anda mungkin juga menyukai