Anda di halaman 1dari 19

Standar dan Instrumen

Akreditasi Puskesmas
AKREDITASI PUSKESMAS

Administrasi manajemen Bab


Puskesmas I, II, III

Pelayanan
Yang Penyelenggaraan Bab
Upaya Puskesmas IV, V, VI
diakreditasi
Bab
Pelayanan Klinis VII, VIII,
IX
ESSENSI TIAP BAB STANDAR AKREDITASI
PUSKESMAS

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) : 59 EP


1. Perencanaan sesuai kebutuhan masyarakat
2. Akses dan Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas
3. Evaluasi Kinerja Puskesmas
Bab II. Kepemimpinan & Manajemen Puskesmas (KMP) : 121
EP
1. Tata kelola sarana puskesmas
4. Kegiatan Pengelolaan puskesmas
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR):
32 EP
Peningkatan Mutu dan Kinerja puskesmas
ESSENSI TIAP BAB STANDAR
AKREDITASI PUSKESMAS

Bab IV. Upaya Puskesmas yg Berorientasi Sasaran (UPBS): 29


EP
1. Perencanaan kegiatan upaya kesehatan Masyarakat
2. Akses masy. & sasaran terhadap upaya kes. masy
3. Pelaksanaan kegiatan upaya kes. masy
Bab V. Kepemimpinan & Manajemen Upaya Puskesmas
(KMPP) :101 EP
1. Tanggung Jawab pengelolaan upaya
4. Perencanaan Kegiatan Upaya Kes Masyarakat
5. Pengorganisasi Upaya Kes. Masy.
6. Komunikasi dan Koordinasi
7. Kebijakan dan prosedur dlm pelaks upaya pusk. dst
STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
DISUSUN DALAM 9 BAB, DENGAN 776
ELEMEN PENILAIAN (EP):
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121
EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan
32 EP
Bab IV. Upaya Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (UPBS) dengan
53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Puskesmas (KMPP)
dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja dan MDG’s dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151
EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172
EP
STRUKTUR STANDAR AKREDITASI
Standar akreditasi terdiri dari Bab,
setiap bab akan diuraikan dalam standar,
tiap standar akan diuraikan dalam kriteria,
tiap kriteria diuraikan dalam elemen penilaian
untuk menilai pencapaian kriteria tersebut.
BAB

STANDA
MAKSUD
R
DAN
KRITERI TUJUAN
A
ELEMEN
PENILAIA
N
LANGKAH DALAM PEMAHAMAN STANDAR
AKREDITASI

Pahami dulu substansi masing-masing BAB


Selanjutnya pahami substansi yang ada dalam tiap Standard,
yang merupakan pecahan dan uraian lebih lanjut dari substansi
Bab tersebut.
Standard akan diuraikan kedalam Kriteria-Kriteria.
Selanjutnya pelajari maksud dan Tujuan dari Kriteria tersebut.
Substansi yang ada dalam Kriteria akan diuraikan lebih lanjut
dalam Element Penilain (EP) yang kemudian dikuantifikasikan
menjadi NILAI.
STRUKTUR STANDAR

Bab:
Standar:
Kriteria :
Maksud dan Tujuan:
Elemen Penilaian (1.1.1.EP1)
• BAB I. PENYELENGGARAAN PELAYANAN
PUSKESMAS (PPP)
 
STANDAR
1.1. Analisis kebutuhan masyarakat dan perencanaan
puskesmas.
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan puskesmas
diidentifikasi dan tercermin dalam upaya puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan
diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan.
 
KRITERIA 1.1.1
Di puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan
bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat
akan pelayanan puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan.
 
MAKSUD DAN TUJUAN
Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu
menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi
masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan
mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses
pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan
pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait
dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data
surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan
komunitas (community health analysis) yang menjadi bahan
untuk penyusunan rencana puskesmas.
Rencana puskesmas …..Dst
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan
prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang
dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis
kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan sektor
terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan
menyelaraskan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi,
misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
CARA PENILAIAN
Tiap pembuktian pada elemen diberikan nilai :

0 = jika belum ada sama sekali atau baru


sebagian kecil ada ( 0% – 20 %)
5 = jika sebagian besar sudah dilaksanakan
(20 – 79 %)
 10 = jika sudah dilaksanakan (80 – 100 %)
Angka pencapaian tiap elemen = penjumlahan skor dari tiap-tiap
pembuktian
Nilai pencapaian tiap elemen = angka pencapaian tiap elemen
dibagi dengan jumlah pembuktian untuk tiap elemen

Pelatihan Akreditasi Puskesmas 2014


Skor total untuk tiap kriteria =
jumlah skor semua elemen pada tiap kriteria x 100 %
jumlah elemen pd tiap kriteria x 10

Skor total untuk tiap bab=


jumlah skor semua elemen pada tiap bab x 100 %
jumlah elemen pd tiap bab x 10

Misal :

Nilai Bab I = Penjumlahan nilai seluruh elemen penilaian Bab


I x 100 %
Jumlah elemen penilaian Bab I x 10
METODE PENILAIAN
Terpenuhi : bila pencapaian elemen ≥ 80 % dengan nilai 10,

Terpenuhi sebagian : bila pencapaian elemen 20 % - 79 %, dengan


nilai 5,

Tidak terpenuhi : bila pencapaian elemen < 20 %, dengan nilai 0.

PELATIHAN AKREDITASI PUSKESMAS 2014 14


KEPUTUSAN AKREDITASI
 Tidak Terakreditasi : jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III <
75 % dan Bab IV, V, VI < 60 %, serta Bab VII, VIII, IX < 20 %
 Terakreditasi Dasar : jika pencapaian nilai Bab I, II, dan III ≥
75 %, dan Bab IV, V, VI ≥ 60 %, serta Bab VII, VIII, IX ≥ 20
%
 Terakreditasi Madya : jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V
≥ 75 %, Bab VI, VII ≥ 60 %, serta Bab VIII , IX ≥ 20 %
 Terakreditasi Utama : jika pencapaian nilai Bab I, II, III, IV, V,
VI, VII ≥ 75 dan Bab VIII, IX ≥ 60 %
 Terakreditasi Paripurna : jika pencapaian nilai semua Bab ≥
75 %

PELATIHAN AKREDITASI PUSKESMAS 2014 15


BANTUL - Puluhan warga Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta menyerang
dan mengamuk di Puskesmas Banguntapan II, memprotes buruknya layanan kesehatan
di tempat itu.Puluhan orang warga diantaranya terlihat membawa senjata tajam
menyambangi Puskesmas Banguntapan II di Desa Tamanan pada Senin, 19 Oktober
2015 pagi. Pekan lalu, ada tiga kejadian yang memicu kemarahan warga.
Pertama dialami seorang warga Tamanan yang sakit dan dalam kondisi koma.Keluarga
korban meminta Puskesmas mengantarkan pasien ke Rumah Sakit (RS) namun
petugas menolak meminjamkan ambulan dengan dalih harus dapat izin dari Kepala
Puskesmas. Pasien tersebut sampai meninggal di Puskesmas.
Dua hari berikutnya, warga Dusun Grobogan mengalami kecelakaan, harus dirujuk ke
RS. Namun lagi-lagi ambulan Puskesmas tidak dapat digunakan karena harus seizin
kepala.
Hari berikutnya, kejadian serupa terulang lagi. Pasien dengan kondisi kritis diantar ke
Puskesmas dengan becak. Namun lima belas menit baru diturunkan petugas kesehatan
dari atas becak.Petugas dan warga bernama Rusidi yang mengantar pasien tersebut
Pantat Yeni Membusuk Setelah Disuntik
1 April, 2011 - 18:37 SUBANG, (PRLM).- Gara-hara disuntik KB, pantat Yeni
Nurhayati (22), warga Desa/Kec. Sagalaherang, Subang, membusuk hingga
mengeluarkan aroma tak sedap. Untuk menyembuhkan penyakitnya itu, Yeni
terpaksa mengalami pengobatan rawat inap di RSUD Ciereng.

Penyakit yang diderita Yeni diduga merupakan hasil malpraktik seorang bidan
yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Sagaleharang. "Bagian pantat yang
kena jarum suntik menjadi busuk, berdarah dan bernanah," kata orang tua
korban, Toto, di rumah sakit Ciereng, Jumat (1/4).

Menurut dia, luka yang diderita Yeni berawal ketika anaknya datang ke
Puskesmas Sagalaherang untuk ber-KB. Saat itu Yeni dianjurkan memakai
kontrasepsi suntik.Namun, beberapa hari setelah disuntik, pantat yang terkena
suntikan menjadi luka dan lukanya terus melebar. Sayangnya, Toto tidak ingat
nama bidan yang menyuntik anaknya tersebut.

Setelah kejadian itu, lanjut Toto, bidan yang menyuntik Yeni tidak pernah
masuk kerja lagi. Padahal, Toto sudah meminta pertanggungjawaban kepada
pihak Puskesmas. "Tapi tak direspon sama sekali. Akhirnya kami bawa berobat
ke rumah sakit dengan biaya sendiri," ujar Toto.(Pikiran Rakyat)
Sindonews.com - Sakura (44), warga Lingkungan Pallengoreng Kelurahan Biru
Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone diduga korban malpraktik oleh oknum
dokter di Puskesmas Biru berinisial DW. Pasalnya, warga ini langsung mengalami
kebutaan setelah menggunakan resep dokter berupa salep kulit saat berobat dan
memeriksakan diri menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di
Puskesmas setempat sekira pukul 09.00, Wita, Selasa, 5 Januari 2013, lalu.

Mulanya memeriksakan diri dengan keluhan sakit dibagian kepalanya. Namun, dokter
yang menjelaskan cara pemakaian kepada pasiennya dengan mengoleskan salep kulit
dengan tempat obat warna putih dan coklat yang diresepkan itu di bagian pinggir mata
atas dan bawah."Setiba dirumah, saya oleskan salep kulit itu ke bagian mataku, tidak
lama kedua mata saya terasa panas dan tidak melihat sama sekali," ujar Sakura yang
ditemui dengan kondisi kedua matanya merah,akibat kebutaan yang dialaminya,
berselang 20 menit kemudian, Sakura kemudian kembali ke Puskesmas menemui
oknum dokter yang memberikan resep kulit untuk meminta pertanggungjawabannya.
“7 masalah yg sering muncul di Puskemas”
Pertemuan lokakarya orientasi organisasi pelaksanaan program
Kinerja USAID-Paket Kesehatan di Hotel Plaza Surabaya, Selasa
(18/9).
antri panjang para pasien, kurangnya alat kesehatan, obat yang
terbatas untuk pasien, dokter melayani hanya satu menit, pelayanan
pihak staf puskesmas yang kurang ramah, kurang responsive, dan
kurang senyumnya para petugas terhadap pasien.
Isue Internal Puskesmas :
• Jadi Staf jangan rajin - rajin, nanti beban kerjanya akan banyak.
• SPJ
• Program puskesmas masih berjalan sendiri – sendiri.
• Staf bekerja tanpa perencanaan yang baik
• Lemahnya pembuktian kegiatan

Anda mungkin juga menyukai