Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN PIDIE JAYA

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


PUSKESMAS MEURAH DUA
Jl. Banda Aceh-Medan Simpang IV Kec Meurah Dua, Kab. Pidie Jaya, 24186
Call Center 082352444344, e-mail: pkm_md@yahoo.com

LAPORAN KINERJA DAN ANALISIS DATA KINERJA


PUSKESMAS MEURAH DUA
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan
dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan kepada perorangan. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.

B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas


Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1.  Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .

2.  Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

3.  Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.


Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya,
puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1.  Perencanaan tingkat Puskesmas

2.  Lokakarya Mini Puskesmas

3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat,


obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem
pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas
(SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui
penerapan quality assurance ).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program


unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen
Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan
menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh
daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang
harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan


kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai
pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu
diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja / prestasi Puskesmas.

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen


supervise diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya
secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten melakukan verifikasi
hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan
manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas
yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh
Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten
bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok
(I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut,
dinas kesehatan kabupaten dapat melakukan analisa tingkat kinerja
Puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian
kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih
mendalam dan terfokus.

C. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


1. Tujuan
a.   Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
Kabupaten.
b.   Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan
urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.
3). Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :


a.     Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapai.

b.    Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari


penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas (out put dan out come).

c.    Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten dapat menetapkan tingkat


urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.

d.    Dinas Kesehatan kabupaten dapat menetapkan dan mendukung


kebutuhan sumber daya Puskesmas dan urgensi pembinaan Puskesmas.

BAB II

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA


A. BAHAN DAN PEDOMAN
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu
pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data,
pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan
berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari
Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I.
tahun 2006.
B. Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Bandar Dua Tahun 2017,
sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
Puskesmas tahun 2017 ( Januari s.d Desember 2017) dengan variabel
dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja
Puskesmas tahun 2017.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan
penghitungan sebagaimana berikut di bawah ini :
a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Cakupan Sub
variabel ( SV ) dihitung dengan membagi hasil pencapaian ( H )
dengan target sasaran ( T ) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100% T
Cakupan Variabel ( V ) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai
Subvariabel
( ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau V (%) = Σ
SV.

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per


jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu :
1. Kelompok I ( kinerja baik )      : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II ( kinerja cukup )     : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III ( kinerja kurang ) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %

b.     Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas


Penilaian kegiatan manajemen puskesmas    dikelompokkan menjadi
empat kelompok :
1.    Manajemen Operasional Puskesmas
2.    Manajemen alat dan obat
3.    Manajemen keuangan
4.    Manajemen ketenagaan

C. Penilaian Kegiatan
Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala
nilai sebagai berikut :
       Skala 1 nilai 4

    Skala 2 nilai 7

           Skala 3 nilai 10


Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan
masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1.    Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2.     Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3.    Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen.
4.    Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang : Nilai < 5,

BAB III

ANALISIS DATA KINERJA


A.UPAYA KESEHATAN WAJIB
1. PROMOSI KESEHATAN
Di Promosi Kesehatan pada kegiatan Penyuluhan Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada rumah tangga sasaran rumah 2765 dan pencapaiannnya hanya
1738 rumah, disebabkan masih banyak masyarakat yang tidak berprilaku
PHBS seperti merokok. Kegiatan Institusi pendidikan di sekolah target 13 unit
Sekolah dan capaiannya 10 unit sekolah. Untuk Institusi sarana kesehatan
sasarannya 2 sarana kesehatan dan sesuai dengan target,1 unit sekolah
keseluruhannya di promosi kesehatan sudah mencapai 88 %.
Bayi yang mendapat asi ekslusif sasarnnya 300 dan pencapainnya 185 .

2. KESEHATAN LINGKUNGAN
Untuk inspeksi sanitasi sarana air bersih targetnya 2617 dan pencapaian
2298,dan pembinaan kelompok masyarakat / kelompok pemakai air targetnya
69 sesuai dengan pencapainnya.Untuk kegiatan hygien sanitasi makanan dan
minuman khususnya inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan targetnya
14 sarana dan pencapainya sesuai dengan target.Kegiatan pembinaan tempat
pengelolaan makanan targetnya 14 sarana dan sesuai dengan target. Untuk
penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban sehat dengan dilakukan
pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan target sasarannya
terdiri dari 2617 sarana dan pencapaiannya terdiri 1635,sedangkan desa yang
melaksankan STBM terdiri dari 5 desa dengan pencapaian sama dengan
target.Untuk Kesehatan lingkungan kegiatan pengawasan sanitasi tempat –
tempat umum target sasarannya 23 sarana dan pencapainnya sesuai dengan
target yaitu 23 sarana,dan sanitasi tempat – tempat umum yang memenuhi
syarat dengan target sasarannya 16 sarana sesuai dengan capainnya.

3. KESEHATAN IBU DAN ANAK


Pelayanan kesehatan bagi ibu hamil sesuai dengan standar dan
kunjungannya lengkap,pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk
pendampingan persalinan oleh tenaga kesehatan sesuai standar,pelayanan
nifas lengkap ( ibu dan nonatus ) sesuai dengan standar KN3 dan bentuk
pelayanan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi komplikasi hanya 20 %.

4. KESEHATAN BAYI
Untuk penanganan atau rujukan neonatus resiko tinggi dan cakupan BBLR
yang ditangani hanya kurang dari 20 %,
5. UPAYA KESEHATAN BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH
Untuk kegiatan pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang balita
sasarannya 398,capainnya 98,dan untuk tumbuh kembang anak pra sekolah
sasarannya 787 dan capainnya 557.

6. DIARE
Pada kasus diare di Puskesmas dan kader terdapat 10 persen dari jumlah
penduduk sedangkan kasus yang ditangani oleh Puskesmas dengan oral
rehidrasi targetnya 111, capainnya 315 untuk rehidrasi intra vena 95,
capainnya hanya 64.
7. ISPA
Penemuan kasus Pneumoni ringan dan berat oleh Puskesmas hanya terdapat
0.17 % dari jumlah balita dan apabila pneumoni berat dengan tanda bahaya
akan dirujuk.

8. PUSKESMAS DENGAN RAWAT INAP


Asuhan keperawatan indifidu pada pasien rawat inap pencapaiannya 1.080
orang.

9. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT


Pada kegiatan pembinaan kelompok usia lanjut sesuai dengan standar dan
pemantauan kesehatannya juga di bina

10.KESEHATAN JIWA
Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya penemuan dini
dan rujukan kasus gangguan jiwa sasarnnya 3.63 dan pencapainnya 20
kelompok. Penanganan kasus kesehatan jiwa akan dirujuk ke Rumah Sakit
dan kedokter spesialis.

11. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT GIGI


Pembinaan kesehatan gigi dilakukan di posyandu dan disekolah dasar untuk
mendapatkan perawatan kesehatan gigi.

12. UPAYA KESEHATAN ANAK SEKOLAH DAN REMAJA


Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh tenaga kesehatan,tenaga
terlatih / guru UKS dengan sasarannya 406 anak dan yang sudah dicapai
398. Dan untuk cakupan pelayanan kesehatan remaja sudah sesuai dengan
standarnya

13.PELAYANAN KELUARGA BERENCANA


Untuk akseptor KB di Puskesmas lebih kurang sudah sesuai dengan sasaran
PUS.

14.UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


Pemberian kapsul vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada balita dilakukan 2 kali
pertahun,pemberian tablet besi pada ibu hamil diberikan 90 tablet selama
kehamilan dan untuk pemberian PMT pemulihan balita gizi kurang sebanyak
249 balita gizi kurang.

15. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


Pada kegiatan TB Paru pengobatan penderita BTA positif 21 orang dan pada
BTA negatif Rontgen Positif tidak ada.Pada program malaria pemeriksaan
sediaan darah pada penderita malaria klinis tidak ada dan tidak ada penderita
yang diobati.

16.PELAYANAN IMUNISASI
Imunisasi DPT 1 pada bayi tercapai 193 bayi HB – 1 < 7 hari 237 bayi,
campak pada bayi 177,DT pada anak kelas I SD 343 anak dan TT pada anak
SD kelas 2 sebanyak 331 anak.

Anda mungkin juga menyukai