Anda di halaman 1dari 12

KLINK NUR EFAN MEDIKA

Jl. Veteran Rt/Rw. 01/06 Kel.Karawang Wetan. Kec. Karawang Timur


Karawang Telp. ( 0267 ) 8451213

______________________________________________________________________

BUKTI PENILAIAN KINERJA TINGKAT PUSKESMAS


BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan


masyarakat telah di bangun Klinik. Klinik adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Klinik berfungsi sebagai :

1. Tempat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.


2. Tempat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Klinik


dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Klinik


2. Lokakarya Mini Klinik
3. Penilaian Kinerja Klinik Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan Tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan
dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan
upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality
assurance ).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program


unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen
Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi
prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri
demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan
dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.
Klinik juga merupakan tombak dalam pembangunan kesehatan, mempunyai
peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk
mengetahui tingkat kinerja Klinik, perlu diadakan Penilaian Kinerja Klinik.

II. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA KLINIK

Penilaian kinerja Klinik adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil
kerja / prestasi Klinik. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Klinik sebagai
instrumen mawas diri karena setiap Klinik melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian Pihak lain akan melakukan verifikasi hasilnya.

Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen


kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah
mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota bersama Puskesmas
dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan
pencapaian kinerjanya.Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan
kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan
rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat
dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

III. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA KLINIK


1. Tujuan
a. Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja klinik yang berkualitas secara optimal dalam


mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten /
kota.

b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen klinik pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja klinik pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja klinik dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan klinik dan dinas kesehatan
kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Klinik :


- Klinik mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan
dengan target yang harus dicapai.
- Klinik dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di
wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
klinik (out put dan out come)
- Klinik dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
- Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya klinik dan urgensi pembinaan klinik.

IV. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil


pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah
ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan
dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui
pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan
strategi untuk mewujudkan visi ” Indonesia Sehat 2010.

BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

I. BAHAN DAN PEDOMAN

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil


pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan.
Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data,
analisis hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada
Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.

II. TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPTD Puskesmas Perawang tahun 2015,


sebagaimana berikut di bawah ini:

1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2015 ( Januari s.d Desember 2015 ) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas
tahun 2015.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :

a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian


(H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%
T

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub


variabel (ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = Σ SV
n

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1. Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat


kelompok :
1. Manajemen Operasional Puskesmas
2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala


nilai sebagai berikut :
 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7

 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan


masing-masing kelompok manajemen.
Cara Penilaian :
1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas
dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :

Baik         : Nilai rata – rata > 8,5


Cukup        : Nilai 5,5 – 8,4
Kurang        : Nilai < 5,5

c. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :
1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan
dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai
akhir mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
* Baik : Nilai rata – rata > 8,5
* Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
* Kurang : Nilai < 5,5

BAB III
HASIL KINERJA UPTD PUSKESMAS PERAWANG
TAHUN 2016

Hasil Kinerja Puskesmas Perawang Tahun 2015 berdasarkan data tahun 2014 dapat
kami sajikan sebagaimana berikut ini:

A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Wajib


Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas
Perawang Tahun 2015

HASIL CAKUPAN TINGKAT


NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB KETERANGAN
(%) KINERJA

1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN 61,63% Kurang Baik ≥ 91 %

2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 65,07% Kurang Cukup ≥81-90 %

3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB 78,61% Kurang Kurang≤ 80%

4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 65,85% Kurang

5 UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR 76,61% Kurang


6 UPAYA PENGOBATAN 63,08% Kurang

Rata-rata Kinerja 68,5% Kurang

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPTD


Puskesmas Perawang Tahun 2015

TINGKA
HASIL
N KOMPONEN KEGIATAN UPAYA T KETERAN
CAKUPAN
O KESEHATAN PENGEMBANGAN KINERJ GAN
(%)
A
1 Puskesmas dengan Rawat Inap 88,88% Cukup Baik ≥ 91 %
Cukup ≥ 81-
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100% Baik
90%
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kurang≤
2 100% Baik
Kebutaan 80%
3 Upaya Kesehatan Olahraga 0% Kurang
4 Kesehatan Jiwa 100% Baik
Pencegahan dan penanggulangan penyakit
5 66,22% Kurang
gigi
6 Perawatan Kesehatan Masyarakat 0% Kurang
Rata-rata Kinerja 75,85% Kurang

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian
upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPTD Puskesmas Perawang adalah :
72,17 % (Kurang)

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPTD Puskesmas Perawang

Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPTD Puskesmas Perawang Tahun


2015

N KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT


KETERANGAN
O PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA
MANAJEMEN
1 OPERASIONAL 9,5 Baik
PUSKESMAS
MANAJEMEN ALAT DAN Baik ≥ 8,5
2 8,8 Baik Cukup ≥ 5,5–
OBAT
8,4
3 MANAJEMEN KEUANGAN 10 Baik
Kurang < 5,5
MANAJEMEN
4 9,25 Baik
KETENAGAAN
Rata-rata 9,38 Baik
Jadi hasil kinerja kegiatan Manajemen Puskesmas Perawang tahun 2015 adalah : 9,38
(Kinerja Baik )
1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Perawang

Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD


Puskesmas Perawang Tahun 2015

N Cakup Nil Tingkat


JENIS KEGIATAN
o an ai Kinerja
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 4,8% 10 Baik
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 91,92% 10 Baik
3 Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi 106,2% 10 Baik
4 Kepatuhan terhadap standar ANC 95,86% 4 Kurang
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB
5 69% 7 Sedang
Paru
Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan
6 90% 7 Sedang
puskesmas
Rata-rata nilai 76,29% 8,5 Baik

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
Perawang tahun 2015 adalah 8,5 ( termasuk kinerja Baik )
2. Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPTD Puskesmas Perawang Tahun 2015

Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan UPTD Puskesmas Perawang Tahun 2015

No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan


1 Pelayanan Kesehatan 72,17% Kurang
2 Manajemen 9,38 Baik
3 Mutu 8,5 Baik
Rata-rata Kinerja

BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

1. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2014 dengan Tahun 2015

a. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan


Pengembangan) UPTD Puskesmas Perawang Tahun 2015
Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100%, yang termasuk kurang
yaitu : upaya promosi kesehatan (61,63 %), Kesehatan Lingkungan (65,07%),
KIA/KB (78,61%), Gizi (65,85%) dan upaya pencegahan pemberantasan
penyakit dan penyehatan lingkungan (76,61 %), .

Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.

Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan bayi mendapatkan ASI eksklusif
hanya mencapai 20 %, dan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat 90 %.

Terlihat bahwa penyuluhan PHBS yang kurang adalah di tempat-tempat


umum.

Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah kegiatan


pengawasan sanitasi tempat-tempat umum 94 % dan penyehatan
lingkungan pemukiman dan jamban keluarga 55 %. Hal ini disebabkan
sanitasi tempat-tempat umum yang memenuhi syarat 89%, pemeriksaan
penyehatan lingkungan pada perumahan 55% dari 4948 rumah
seharusnya diperiksa.

Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi
(100%), Upaya Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %), Upaya
Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja (100 %), Pelayanan Keluarga
Berencana (94 %). Untuk Upaya Kesehatan Bayi dan Anak Prasekolah
kami belum mengadakan kegiatan DTKB apras sehingga belum dapat
dinilai.

Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil
resti 82 %.

Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang naik berat
badannya (60%).

Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %. Untuk
DBD dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus pneumonia.
Untuk Upaya pengobatan 95 %,dikarenakan dari 25547 penduduk, yang
berkunjung dalam tahun 2009 hanya 91 %

Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai 100


% adalah Upaya kesehatan Usila 83 %, Kesehatan Jiwa 40 % dan Pencegahan
dan Penanggulangan Penyakit Gigi 83 %. Hal ini dikarenakan tidak semua
kelompok usila yang dibina, dipantau kesehatannya oleh nakes (67 %), Pembinaan
sikat gigi massal di SD/MI 31 %. Untuk keswa dijabarkan pada grafik di bawah ini :

1. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas

Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional


puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan
manajemen ketenagaan. Berikut ini gambaran pencapaian kinerja
manajemen di UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010.

Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih
ada yang sedang yaitu manejemen alat dan obat 7,6 dikarenakan tidak
semua ruangan terdapat daftar inventaris barang, dan updating data alat
tidak rutin dilaksanakan.

Untuk kinerja manajemen operasional puskesmas lokmin tribulanan kurang


terlaksana, dan pengiriman laporan masih kurang cepat.

Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada
masalah inventarisasi barang : tidak terdapat daftar inventaris barang yang
terpasang di ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin.
Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah.

Untuk kinerja manjemen ketenagaan, belum semua petugas membuat


rencana kerja bulanan.
1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan semua variabel bernilai baik.


1. Hasil Kinerja UPT Puskesmas Playen II Tahun 2010

Tabel 6. Trend Pencapaian Kinerja UPT Puskemas Playen II


N Pencapaian
Jenis Kegiatan Trend
O Tahun 2009 Tahun 2010
Cakupan Pelayanan
1 85,5 %
Kesehatan
2 Manajemen Puskesmas 8,89

3 Mutu Pelayanan Kesehatan 10

Trend belum bisa ditentukan karena baru tahun 2010 pedoman penilaian
kinerja puskesmas dipergunakan.
1. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF

PEMECAHAN MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas Playen
II tahun 2010 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
1. Kategori Kinerja Baik
– Upaya Kesehatan Lingkungan
– Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
– Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
– Upaya Pengobatan
– Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
– Upaya kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran
– Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kategori Kinerja Cukup
– Upaya Kesehatan Usia Lanjut
– Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi
3. Kategori Kinerja Kurang
– Promosi Kesehatan
– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
– Kesehatan Jiwa
Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup &
kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel & sub variabel :
1. Penilaian Kinerja Cukup
1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut dengan nilai 83 %

Permasalahan :
1. Penanggung jawab program sedang mengambil ijin
belajar DIII kebidanan, sehingga kegiatan posyandu
lansia kurang terpantau
2. Pendanaan khusus untuk kegiatan usila tidak ada
3. Kegiatan posyandu lansia dilakukan saat siang ataupun
sore hari, sehingga petugas usila tidak dapat rutin hadir
untuk ikut pembinaan
4. Masyarakat yang berusia lanjut, bila sehat tidak datang
ke posyandu, sehingga seakan-akan posyandu usila
hanya untuk berobat saya.

Pemecahan :
5. Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat
hari libur
6. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada
di puskesmas maupun di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
7. Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga
dapat secara mandiri melaksanakan kegiatan posyandu
usila
8. Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran
posyandu usila, dan kegiatan apa saja yang ada di
dalamnya
2. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai
83 %. Disebabkan oleh : pembinaan dan bimbingan sikat gigi
missal pada SD/MI 31 %.

Permasalahan :
1. Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Playen II 25 sekolah,
sedangkan petugas UKS juga bertugas di Poli Gigi
Puskesmas.
2. Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak
dapat mencakup seluruh SD/MI
3. Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat
membimbing teman-temannya untuk berPHBS

Pemecahan :
4. Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua
kegiatan dapat terlaksana
5. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada
di puskesmas maupun di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa
6. Mengadakan Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang
belum dilatih dokter kecil
2. Penilaian Kinerja Kurang
1. Promosi Kesehatan dengan nilai 79 %. Disebabkan program
bayi mendapatkan ASI Eksklusif 20 %.               Permasalahan :
1. Petugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Esklusif
2. Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu
yang mempromosikan penggunaan susu formula bagi
bayi usia 0-6 bulan, maupun penyalur (petugas
kesehatan) yang memberikan susu formula pada bayi 0-
6 bulan tanpa indikasi medis.
3. Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui,
kebanyakan sekarang wanita adalah pekerja sehingga
kadang pemberian ASI eksklusif hanya sampai usia 3
bulan

Pemecahan :
4. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait
untuk lebih giat menginformasikan kepada masyarakat
tentang pentingnya Asi Eksklusif.
5. Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif
2. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
dengan nilai 80 %. Untuk program ISPA masih 0 %, ABJ 60 %

Permasalahan ISPA :
1. Petugas dan masyarakat kurang mengerti pneumonia
2. Kebanyakan pneumonia ditemukan di RS, karena
biasanya sudah dalam kondisi buruk, tidak dibawa lewat
puskesmas
3. Pendanaan program ISPA tidak ada

Pemecahan ISPA :
4. Perlunya sosialisasi pneumonia pada petugas dan
masyarakat.
5. Dibuat protap diagnosis Pneumonia
6. Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten
7. Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada
di puskesmas maupun di masyarakat. Contoh :
Jamkesmas, Jamkesos, PNPM, Alokasi Dana Desa

Permasalahan ABJ :
8. Gerakan PSN hanya terlaksana situasional bila ada
kasus
9. Perilaku masyarakat yang masih kurang tentang PSN

Pemecahan ABJ :
10. Menggalakkan kembali gerakan PSN
11. Sosialisasi PSN di masyarakat secara rutin
3. Kesehatan Jiwa dengan nilai 40 %

Permasalahan :
1. Pemahaman masyarakat tentang gangguan jiwa masih
kurang
2. Tidak semua petugas kesehatan mengetahui tentang
gangguan jiwa
3. Pendanaan untuk Kesehatan Jiwa masih kurang.

Pemecahan :
4. Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait
untuk lebih giat melakukan penyuluhan tentang
gangguan jiwa ke masyarakat.
5. Petugas lebih meningkatkan kinerja dalam hal
perencanaan, pelaksanaan , dan evaluasi.
6. Petugas melakukan kunjungan rumah dan memotivasi
masyarakat agar segera memeriksakan keluarganya bila
ada yang menderita gangguan jiwa

Untuk kinerja manajemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemen alat dan
obat. Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang di ruangan belum ada,
updating barang masih kurang.
Permasalahan :
1. Kurangnya motivasi dari petugas inventaris barang untuk mendata.
2. Tenaga rangkap

Pemecahan masalah :
1. Memonitor tugas pokok dan fungsi dari pengelola barang
2. Mengusulkan tambahan tenaga administrasi barang

BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
UPT Puskesmas Playen II telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2010
dengan hasil sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan yankes dgn nilai 85,5 % termasuk kategori kinerja Cukup
2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai

8,89 termasuk kategori kinerja Baik


3. Kinerja mutu yankes dgn nilai 10 Termasuk

kategori kinerja Baik
1. Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPT Puskesmas Playen II
tahun 2010 dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Baik

– Upaya Kesehatan Lingkungan


– Upaya Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
– Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
– Upaya Pengobatan
– Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
– Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Kategori Kinerja Cukup

– Upaya Kesehatan Usia Lanjut


– Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
1. Kategori Kinerja Kurang

– Promosi Kesehatan
– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
– Kesehatan Jiwa
5. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang
adalah manajemen alat dan obat.
B.Saran dan Usul
 Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.
o Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta

berbagai upaya untuk lebih meningkatkan partisifasi masyarakat


 Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program dapat
meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program – program yang hasil
pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.
 Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi segala
dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam menanggulangi dan
menghadapi masalah – masalah yang timbul.
 Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun

Filed under: PENILAIAN KINERJA | Ditandai: PENILA

Anda mungkin juga menyukai