A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah
di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten /
kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten / kota.
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan
target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100% T
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (ΣSV )
kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atauV (%) = Σ SVn
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan.
Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB 96% Baik Kurang≤ 80%
TINGKA
HASIL T
N KOMPONEN KEGIATAN UPAYA CAKUPA KINERJ KETERANGA
O KESEHATAN PENGEMBANGAN N (%) A N
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 83% CUkup Baik ≥ 91 %
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Cukup ≥81-90
100%
2 Kebutaan Baik %
Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan
100%
3 Gangguan pendengaran Baik Kurang≤ 80%
4 Kesehatan Jiwa 40% Kurang
Pencegahan dan penanggulangan
5 83% Cukup
penyakit gigi
6 Perawatan Kesehatan Masyarakat 100% Baik
Rata-rata Kinerja 84% Cukup
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan wajib
dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya kesehatan
wajib + pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPT PuskesmasKopang adalah : 85,5 % (cukup)
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen UPTD Puskesmas Kopang tahun 2016 adalah : 8,89
(Kinerja Baik )
Tingkat
No JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai
Kinerja
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 0% 10 Baik
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 98,97% 10 Baik
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA
A. Hasil Kinerja Tahun 2016
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.Dari
grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan bayi mendapatkan ASI eksklusif hanya
mencapai 20 %, dan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 90
%.Terlihat bahwa penyuluhan PHBS yang kurang adalah di tempat-tempat umum.
Terlihat bahwa kegiatan yang belum mencapai 100 % adalah kegiatan pengawasan
sanitasi tempat-tempat umum 94 % dan penyehatan lingkungan pemukiman dan jamban
keluarga 55 %. Hal ini disebabkan sanitasi tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
89%, pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan 55% dari 4948 rumah
seharusnya diperiksa.
Untuk kegiatan KIA dan KB, Kesehatan ibu (95 %), Kesehatan Bayi (100%),
Upaya Kesehatan bayi dan Anak Prasekolah (92 %), Upaya Kesehatan Anak Usia
Sekolah dan Remaja (100 %), Pelayanan Keluarga Berencana (94 %). Untuk Upaya
Kesehatan Bayi dan Anak Prasekolah kami belum mengadakan kegiatan DTKB apras
sehingga belum dapat dinilai.
Untuk kegiatan Kesehatan Ibu, Linakes 99%, KN3 99 %, dan rujukan bumil resti
82 %.
2. Untuk program gizi, yang belum mencapai 100 % adalah balita yang naik berat
badannya (60%).
Kinerja P2M yang belum mencapai 100% adalah DBD 80 %, dan ISPA 0 %. Untuk
DBD dikarenakan ABJ 60 %, dan untuk ISPA tidak diketemukan kasus pneumonia.
Untuk Upaya pengobatan 95 %,dikarenakan dari 25547 penduduk, yang berkunjung
dalam tahun 2016 hanya 91 %.
Pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang belum mencapai 100 %
adalah Upaya kesehatan Usila 83 %, Kesehatan Jiwa 40 % dan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Gigi 83 %. Hal ini dikarenakan tidak semua kelompok usila
yang dibina, dipantau kesehatannya oleh nakes (67 %), Pembinaan sikat gigi massal di
SD/MI 31 %. Untuk keswa dijabarkan pada grafik di bawah ini :
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih
ada yang sedang yaitu manejemen alat dan obat 7,6 dikarenakan tidak semua
ruangan terdapat daftar inventaris barang, dan updating data alat tidak rutin
dilaksanakan.
Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada
masalah inventarisasi barang : tidak terdapat daftar inventaris barang yang
terpasang di ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin.
Trend belum bisa ditentukan karena baru tahun 2016 pedoman penilaian
kinerja puskesmas dipergunakan.
B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF
1. PEMECAHAN MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT PuskesmasKopang
tahun 2016 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:
Pemecahan :
a) Kegiatan posyandu usila dilakukan di pagi hari atau saat hari libur
b) Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas
maupun di masyarakat. Contoh : Jamkesmas, Jamkesos, PNPM,
Alokasi Dana Desa
c) Perlu pelatihan untuk kader posyandu usila, sehingga dapat secara
mandiri melaksanakan kegiatan posyandu usila
d) Perlu adanya sosialisasi ke masyarakat mengenai peran posyandu
usila, dan kegiatan apa saja yang ada di dalamnya
Permasalahan :
Pemecahan :
Pemecahan :
a) Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk
lebih giat menginformasikan kepada masyarakat tentang
pentingnya Asi Eksklusif.
b) Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif
Permasalahan ISPA :
Pemecahan ISPA :
Permasalahan ABJ :
Pemecahan ABJ :
Permasalahan :
Untuk kinerja manajemen puskesmas, yang masih sedang adalah manajemen alat dan
obat. Berdasarkan sub variabel, disebabkan inventarisasi barang di ruangan belum ada, updating
barang masih kurang.
Permasalahan :
Pemecahan masalah :
A. Kesimpulan
UPT PuskesmasKopang telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2016 dengan hasil
sebagai berikut :
kategori kinerja Baik
Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPT PuskesmasKopang tahun 2016 dapat
dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :