PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
1. Tujuan
1. Tujuan Umum
Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan
dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil
/ masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.
B. TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPT Puskesmas Simbarwaringin tahun 2017,
sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2017 ( Januari s.d Desember 2017 ) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2017.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H/T x 100%
Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau
V (%) = Σ SV/n
Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu :
1. Manajemen Umum
2. Manajemen Sumber Daya
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan
5. Manajemen Program
6. Data Informasi
7. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
Skala 1 nilai 4
Skala 2 nilai 7
Skala 3 nilai 10
Hasil Kinerja Puskesmas Simbarwaringin Tahun 2018 berdasarkan data tahun 2017
dapat kami sajikan sebagaimana berikut ini:
A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan
1. Upaya Kesehatan Wajib
Cukup ≥81-90
67%
2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN kurang %
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian
upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.
Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan UPT Puskesmas Simbarwaringin
adalah : 71,5 % (kurang)
B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPT Puskesmas Simbarwaringin
Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen UPT Puskesmas Simbarwaringin
Tahun 2018
KOMPONEN
MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
NO. PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA KETERANGAN
1 MANAJEMEN UMUM 5 KURANG Baik ≥ 8,5
MANAJEMEN SUMBER Cukup ≥ 5,5 –
2 DAYA 9,5 BAIK 8,4
MANAJEMEN
3 KEUANGAN 10 BAIK Kurang < 5,5
MANAJEMEN
4 KETENAGAAN 6,25 CUKUP
5 MANAJEMEN PROGRAM 4 KURANG
6 DATA DAN INFORMASI 10 BAIK
MANAJEMEN
PEMBERDAYAAN
7 MASYARAKAT 10 BAIK
Rata-rata 7,8 CUKUP
Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Simbarwaringin tahun 2017 adalah
: 7,8 (Kinerja Cukup )
PROMKES
100
75
90
80
70
PENGEMBANGAN KIA
60 72
58 50
40
30
20
10
0
67
PENGOBATAN 77 KESLING
73
GIZI P2M
95
Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100 %, termasuk
kurang yaitu : upaya kesehatan essensial (76,5 %) dan upaya kesehatan
pengembangan (58%).
Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per
kegiatan.
Promkes
1. presentasi rumah
tangga ber PHBS (75%)
rumah
8. jumlah organisasi 100%
masyarakat yg 90%
80% 2. presentasi desa siaga
memanfaatkan 70% aktif (0%) desa
sumberdaya utk 60%
mendukung… 50%
40%
30%
7. jumlah dunia usaha 20%
10% 3. presentasi SD yang
yang memanfaatkan
0% mempromosikan
CSR nya utk program
kesehatan (33%) SD
kesehatan (0%)
Pengawasan dan
pembinaan pengelolaan
air minum (83%)
100%
Pemeriksaan penyehatan Pelaksanaan kampung
80%
jamban keluarga (82%) STBM (100%)
60%
40%
Pelaksanaan kampung Pengawasan dan
20%
ODF (100%) pembinaan TPM (95%)
0%
Terlihat bahwa kegiatan STBM sudah 100% (2 desa dari 8 desa yang
ditargetkan sudah tercapai semua),pengawasan dan pembinaan TPM
juga sudah baik yaitu 95%,namun pengawasan rumah sehat baru 41%
masih kurang dan inspeksi sanitasi TTU juga masih kurang yaitu 60%
,inspeksi sanitasi air minum
KIA KB
capaian
Untuk program gizi pemberian PMT pemulihan pada balita gizi buruk
100%,balita naik berat badannya 84,2%,dan penemuan balita bawah
garis merah mencapai 200% atau sekitar 68 anak dari 34 anak yang
ditargetkan,kemudian pemberian tablet Fe 90 hari pada bumil
84%,kegiatan penanganan bumil KEK 41,5%,kegiatan sosialisasi
penggunaan garam beryodium di desa sudah 100%,pemberian ASI
eksklusif 81%,pemberian tablet Fe pada Remantri masih rendah yaitu
2,7%,pemberian PMT pemulihan pada balita gizi kurang 22%,cakupan
bayi baru lahir yang mendapatkan inisiasi menyusu dini 43%. Masih
banyak target yang belum tercapai pada program gizi.
P2M
capaian Column1
P2 Imunisasi 94%
100%
80%
60%
PTM 50% P2 TB Paru 67 %
40%
20%
0%
P2 Diare 84%
Kinerja P2M yang sudah mencapai 100% adalah ISPA,dan yang belum
mencapai 100% P2 TB Paru 67%,Diare 84%,surveilan 63%,PTM 50%,dan P2
Imunisasi sudah mendekati 100% yaitu 94%.
lansia 67%
100%
80%
60%
Batra 100% keswa 34%
40%
20%
0%
Perkesmas 48%
1. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas
NILAI
M.Umum 5
10
10 8
M.Keuangan 10 5 9 Sumber Daya 9
M.
6
4
2
0
Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar cukup (7,6), tetapi masih
ada yang kurang yaitu manejemen program 4 .
Pada manajemen puskesmas,Puskesmas Simbarwaringin belum
mempunyai Renstra Lima Tahunan,tidak menyusun RPK dan RUK ,dan
minilok tribulanan dilaksanakan kurang dari 2x setahun,kemudian membuat
PKP tapi tidak mengirimkan ke dinas kabupaten.
Pada manajemen sumber daya,kegiatan mencatat penerimaan dan
pengeluaran obat di setiap unit pelayanan baru sebagian besar,kegiatan
yang lain seperti inventarisasi,struktur organisasi dan pembagian tugas
sudah baik semua.
Pada manajemen Keuangan sudah baik semua.
Pada manajemen ketenagaan baru sebagian besar pegawai yang
melaksanakannya.
Pada manajemen Program baru beberapa yang mempunyai analisa dan
perumusan masalah.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan sudah berjalan baik seperti e-
puskesmas.
Manajemen pemberdayaan masyarakat juga sudah baik.
Pencapaian
NO Jenis Kegiatan Trend
Tahun 2016 Tahun 2017
Dari tabel di atas terlihat cakupan pelayanan kesehatan dan manajemen puskesmas
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,tapi pada mutu pelayanan kesehatan
tahun 2017 mengalami penurunan. Dan ini yang menjadi fokus untuk tahun 2018
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan menjadi lebih baik lagi.
GRAFIK MUTU PELAYANAN PUSKESMAS
KIA, 9
NILAI 10
9
8
KESWA, 7 7
6
5
4
3
2
UKS, 0 PTM, 7
1
BP, 0
0
LANSIA, 0
GIZI, 5
LAB, 10 P2M, 10
Seperti terlihat pada grafik di atas kegiatan UKS,BP,LANSIA nilainya masih 0 karena
capaian kinerjanya masih dibawah 60%,untuk kegiatan GIZI nilainya 5,dan kegiatan
PTM dan KESWA nilainya 7,KIA 9 dan kegiatan P2M dan Lab sudah mencapai nilai
10.
1. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF
IDENTIFIKASI MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPT Puskesmas
Simbarwaringin 2017 memprioritaskan masalah sebagai berikut:
1. Desa siaga 0%
2. Kegiatan P4K 15%
3. Penanganan Bumil KEK 41,5%
4. Pembinaan Inspeksi TTU 60%
5. P2 Hepatitis 50%
6. P2 DBD 31%
7. Kegiatan KESWA 34%
Dalam mengidentifikasi dan menganalisa masalah UPT Puskesmas
Simbarwaringin menggunakan fish bone.
Target Pencapaian Desa Siaga Aktif
MANUSIA METODE
c. Bangunan poskesdes
belum ada di semua
desa
4. LINGKUNG Banyak masyarakat yang Banyak masyarakat yang Sosialisasi ke Pengadaan banner,leaflet
AN tidak memanfaaatkan tidak memanfaaatkan masyarakat dan
poskesdes poskesdes pamong tentang
pemanfaatan poskesdes
5. DANA Terbatasnya dana Terbatasnya dana Pengajuan anggaran Mengusulkan dana operasioanl
operasional operaional untuk pembinaan poskesdes dari dana desa dan dan
poskesdes BOK
ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK TAHUN 2017
PUSKESMAS SIMBARWARINGIN
MANUSIA METODE
Kegiatan P4K
tercapai 15% dari
target 100%
Kurang keterlibatan
masyarakat dan
Stiker P4K Terbatasnya dana perangkat desa
Buku KIA operasioanal Lokasi bumil yang jauh dari
dengan program
jangkauan nakes
P4K
SARANA DANA LINGKUNGAN
ANALISA MASALAH
PROGRAM KIA
PRIORITAS PRIORITAS PENYEBAB UPAYA PEMECAHAN
NO INDIKATOR MASALAH PENYEBAB MASALAH RENCANA TINDAK LAN
MASALAH MASALAH MASALAH
1. M
a. kurangnya advokasi lintas
E
Presentase desa Kegiatan P4K sektoral
T Belum terbentuknya kader P4K Pembentukan kader P4K di Pelatihan kader P4K
1 yang melaksanakan tercapai 15% dari b. belum terbentuknya kader P4K
O setiap desa
P4K 100% target 100% c. pemasangan stiker belum
D
memenuhi target
E
2. M a. masih ada angka kematian ibu Masih ada angka kematian ibu (1 a. pendataan bumil pada Pendataan bumil dan
AN (1 org) org) kelas ibu pemeriksaan ANC dilaku
US b. keluarga belum megetahui b. pemeriksaan ANC secara rutin setiap bulan
IA terpadu
tentang P4K dan fasyankes
c. pelatihan khusus tentang P4K
blm ada
3. SA a. stiker P4K Stiker P4K Pengadaan stiker P4K dan a. pemasangan stiker P4K di d
RA b. buku KIA buku KIA rumah bumil
NA b. pengisian buku KIA setiap
periksa
4. LI a. Kurang keterlibatan masyarakat Kurang keterlibatan masyarakat Melibatkan masyarakat dan Peningkatan komitmen bersam
NG dan perangkat desa dengan dan perangkat desa dengan perangkat desa dalam berjenjang dari setiap elemen
KU program P4K program P4K kegiatan P4K pemerintah dan masyarakat
NG b. lokasi bumil yang ajuh dari
AN jangkauan nakes
5. DA Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operaional Pengajuan anggaran Pengusulan anggaran melalui
NA kegiatan P4K BOK dan Dana Dsa
ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE
PROGRAM GIZI TAHUN 2017
PUSKESMAS SIMBARWARINGIN
MANUSIA METODE
3. SARA Sistem pencatatan dan pelaporan Sistem pencatatan dan Buat sistem pencatatan Melanjutkan sistem pencatatan
NA yang kurang baku pelaporan yang kurang baku pelaporan yang baku pelaporan yabg sudah baku
4. DAN Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operasional Pengajuan anggaran dana Mengusulkan anggaran dana m
A operasional dana BOK dan dana operasion
yang mendukung
5. LING a. dukungan dari keluarga dan Dukungan dari keluarga dan Penyuluhan kepada keluarga Koordinasi dengan petugas bid
KUN masyarakat yang kurang masyarakat yang kurang dan masyarakat tentang gizi desa dan aparat kampung/desa
GAN b. lokasi bumil yang jauh dari bumil
jangkauan nakes
ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017
PUSKESMAS SIMBARWARINGIN
MANUSIA METODE
Kegiatan
Pengawasan TTU
60% dari 100%
Sanitarian Kit belum Tempat pembuangan
target capaian
dimiliki oleh petugas sampah dan limbah
Terbatasnya dana yang tidak standar
operasioanal
3. SAR Belum dimilikinya sanitarian Kit oleh Belum dimilikinya sanitarian Kit Pengajuan sanitarian kit Buat permintaan sanitarian ki
ANA petugas oleh petugas ke dinas kesehatan
4. DAN Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operasional Pengajuan dana Pengusulan anggaran operasio
A operasional melalui dana BOK dan denga
terkait
5. LIN Tempat pembuangan sampah dan Tempat pembuangan sampah Membuat aturan baku Mensosialisasikan aturan yg s
GKU limbah yang tidak memenuhi syarat dan limbah yang tidak tentang pembuangan baku
NGA standar memenuhi syarat standar sampah dan limbah di
N TTU
ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE
PROGRAM KESWA TAHUN 2017
PUSKESMAS SIMBARWARINGIN
MANUSIA METODE
2. a. Pengetahuan masyarakat yang masih Koordinasi Petugas jiwa a.Berkoordinasi dan Pelatihan tenaga keswa
MANUSIA kurang dengan lintas bekerja sama dengan dan bidan desa
b. Koordinasi Petugas jiwa dengan lintas program,lintas sektoral,dan Gasbinsa
program,lintas sektoral,dan jaringan di jaringan di wilayah kerja b.Berkoordinasi dan
wilayah kerja dalam penanganan ODGJ dalam penanganan ODGJ berkerjasama dengan
c. Kurangnya kesadaran pentingnya lintas program
c.Berkoordinasi dan
penyuluhan kesehatan jiwa
berkerjasama dengan
d.Kurangnya pengetahuan / tenaga linsek
terlatih keswa
3. SARANA a. belum adanya kader keswa Belum adanya kader keswa Pembentukan kader Pembinaan kader
b. sebagian besar penderita ODGJ tidak keswa di semua desa keswa secara rutin
mempunyai kartu JKN
4. DANA Terbatasnya dana operasional untuk Terbatasnya dana Pengajuan dana Pengusulan dana
kunjungan ke desa operasional untuk operasional lewat BOK
kunjungan ke desa
5. Masyarakat dan keluarga belum Masyarakat dan keluarga Penyuluhan di semua Penyuluhan juga
LINGKUNG memahami penanganan ODGJ belum memahami desa penanganan ODGJ dilakukan saat
AN penanganan ODGJ kunjungan rumah
1. Target Pencapaian DDHB/Pemeriksaan HBsAg ( Deteksi dini Hepatitis B ) Pada kelompok resti Bumil masih kurang
MANUSIA METODE
A. KESIMPULAN
UPT Puskesmas Simbarwaringin tahun 2018 telah melaksanakan penilaian kerja
tahun 2017 dengan hasil sebagai berikut :
– Promosi Kesehatan
– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
– Kesehatan Jiwa
5. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja sedang
adalah manajemen alat dan obat.
B.Saran dan Usul