Anda di halaman 1dari 20

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

NOMOR: SK/PKM-BATANG TARANG/.../2023

TENTANG

MANAJEMEN PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Puskesmas sesuai dengan


kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun perencanaan puskesmas
berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat;
b. bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses terhadap pelayanan,
informasi, dan memberikan umpan balik, maka perlu disusun kebijakan akses
masyarakat terhadap puskesmas;

bahwa agar kinerja puskesmas dapat ditingkatkan secara berkesinambungan,


maka perlu disusun kebijakan perencanaan dan evaluasi puskesmas dengan
c. indikator-indikator kinerja yang jelas;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,


huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan keputusan Kepala Puskesmas Batang
Tarang tentang Kebijakan Perencanaan, Akses, dan Evaluasi
Puskesmas Batang Tarang;
d.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43  Tahun 2019 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat;
2.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun
3. 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 857/ MENKES/SK/IX/2009Tentang
PedomanPenilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan
Di Puskesmas;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
4. 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;

5.

6.

MEMUTUSKAN  :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BATANG TARANG TENTANG MANAJEMEN


PUSKESMAS

Kebijakan Manajemen Puskesmas puskesmas sebagaimana tercantum dalam


KESATU : lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan Kepala  Puskesmas Batang
Tarang Nomor SK/…/2016 Tentang Kebijakan Perencanaan, Akses, Dan
Evaluasi  Puskesmas Batang Tarang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KEDUA :
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkandengan ketentuanapabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

KETIGA :

Ditetapkan di Batang Tarang

Pada tanggal 1 Maret 2023

Kepala  Puskesmas Batang Tarang

HELENA

 
 

LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA


PUSKESMAS BATANG TARANG
NOMOR : SK/PKM-BATANG TARANG/ ...
/2023
TENTANG : KEBIJAKAN PERENCANAAN,
AKSES, DAN
EVALUASI  PUSKESMAS
BATANG TARANG

BAB I
PERENCANAAN, AKSES, DAN EVALUASI

PUSKESMAS BATANG TARANG

A.   PERENCANAAN PUSKESMAS

1.    Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh  Puskesmas   harus disusun


sesuai dengan prioritas kebutuhan masyarakat

2.    Jenis-jenis pelayanan yang disediakan oleh  Puskesmas, meliputi:

a.    Pelayanan  UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM), meliputi:

1)    Pelayanan KIA / KB

2)    Pelayanan Promosi Kesehatan

3)    Pelayanan Gizi

4)    Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

5)    Pelayanan Kesehatan Lingkungan

b.    Pelayanan  UPAYA KESEHATAN PERORANGAN  (UKP), meliputi:

1)    Pelayanan Pemeriksaan Umum

2)    Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

3)    Pelayanan Pemeriksaan Calon Jamaah Haji

4)    Pelayanan KIA

5)    Pelayanan KB

6)    Pelayanan Imunisasi

7)    Pelayanan Administrasi

8)    Pelayanan Laboratorium

9)    Pelayanan Farmasi
10)    Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat)

11)    Konseling Gizi

12)    Pelayanan Jejaring Puskesmas (Puskesmas Pembantu dan Puskesmas


Keliling)

3.    Jenis pelayanan dan informasi tentang pelayanan wajib disediakan bagi


masyarakat

4.    Perencanaan  Puskesmas   harus disusun berdasarkan analsis kebutuhan


masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan lintas sektor terkait, dan
sesuai dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok  Puskesmas 

5.    Analisis kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh


masyarakat, sektor terkait, SMD, MMD, analisis data surveilans, capaian
kinerja pelayanan.

6.    Rencana  Puskesmas   disusun dalam bentuk rencana lima tahunan, rencana


usulan kegiatan, dan rencana pelaksanaan kegiatan

7.    Rencana  Puskesmas   merupakan perencanaan yang terintegrasi baik untuk


pelayanan  UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM),   maupun  UPAYA
KESEHATAN PERORANGAN  (UKP), 

B.   AKSES MASYARAKAT TERHADAP PUSKESMAS DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1.    Informasi tentang jenis-jenis pelayanan yang disediakan Puskesmas Batang Tarang wajib
disediakan bagi masyarakat.

2.    Informasi tentang tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi, dan kegiatan Puskesmas
Batang Tarang wajib disampaikan pada masyarakat, lintas sektor, dan lintas
program.

3.    Komunikasi dengan masyarakat, termasuk akses untuk menyampaikan umpan


balik, dilaksanakan melalui  :

a.    Secara langsung

1)    Survey kepuasan pelanggan;

2)    Survey identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat atau pelanggan;


3)    Rapat atau pertemuan lintas sektor;

4)    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);

5)    Temu langsung pada pelaksanaan kegiatan di dalam gedung maupun luar


gedung Puskesmas.

b.    Secara tidak langsung

1)    Kotak saran;

2)    Telepon (085349531202), facebook (Puskesmas Batara), dan email


(puskesmasbatara@gmail.com).

4.    Penjadualan kegiatan puskesmas harus disepakati bersama antar pelaksana


kegiatan dan dengan masyarakat.

5.    Keluhan dan umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti

6.    Tindak lanjut terhadap keluhan dan umpan balik wajib dievaluasi.

7.    Seluruh pegawai puskesmas wajib melaksanakan tertib administrasi dalam


menyelenggarakan upaya/kegiatan Puskesmas, baik Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Administrasi.
8.    Seluruh karyawan wajib mematuhi peraturan tata tertib, peraturan internal, dan
standar operasional prosedur ketika melaksanakan pelayanan
9.    Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) diwajibkan
untuk melakukan koordinasi dan komunikasi.

10. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) diwajibkan untuk
memberi pengarahan kepada pegawai atau pelaksana kegiatan dalam pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab.

11. Arahan dan dukungan diberikan dalam bentuk kebijakan lokal, pertemuan-pertemuan,


maupun konsultasi dan pembimbingan oleh pimpinan.

C.   EVALUASI KINERJA PUSKESMAS


 

1.      Kinerja  Puskesmas   wajib dimonitor dan dievaluasi


2.      Penilaian kinerja dilakukan terhadap semua jenis pelayanan yang ada
di  Puskesmas  , baik  kinerja manajerial, kinerja pelayanan  Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM),   maupun kinerja Pelayanan  Upaya Kesehatan
Perorangan  (UKP), 

3.      Penilaian kinerja juga dilakukan terhadap penanggung jawab tiap


Upaya  Puskesmas 

4.      Monitoring dan Penilaian kinerja dilakukan secara periodik, baik bulanan, tri bulan,
dan tahunan

5.      Hasil monitoring dan penilaian kinerja harus diumpan balikkan pada pihak-pihak
terkait

6.      Hasil analisis kinerja dibandingkan dengan standar dan dilakukan kajibanding


dengan  Puskesmas   yang lain

7.      Kajibanding kinerja dilakukan paling sedikit tiga kali dalam satu tahun.

8.      Hasil monitoring  dan evaluasi kinerja, serta hasil kajibanding harus ditindak lanjuti
dalam bentuk perbaikan

9.      Hasil monitoring dan penilaian kinerja wajib dilaporkan ke Dinas


Kesehatan Kabupaten Sanggau.

BAB II

PENGELOLAAN PUSKESMAS

1. Evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas pegawai sebagai pelaksana program oleh
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Penanggungjawab Perorangan
(UKP) dilakukan setiap enam bulan sekali.
 

2.     Program orientasi pegawai terdiri dari :

a.    Orientasi Pegawai di Puskesmas Batang Tarang, terdiri dari :

1)    Tugas, fungsi, visi, misi, dan kewenangan organisasi;


2)    Kedudukan dan struktur organisasi;

3)    Kebijakan dan strategi organisasi;

4)    Sarana dan prasarana organisasi;

5)    Indikator kinerja organisasi;

6)    Standar prosedur operasional;

7)    Nilai-nilai atau prinsip organisasi;

8)    Penulisan kertas kerja; dan

9)    Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan.

b.    Praktik Kerja di Lingkungan Puskesmas Batang Tarang, terdiri dari :

1)    Konsep dan tahapan praktik kerja;

2)    Uraian tugas atau standar kompetensi jabatan;

3)    Peraturan perundang-undangan yang terkait tugas jabatannya;

4)    Praktik kerja sesuai tugas jabatan;

5)    Evaluasi hasil pelaksanaan tugasnya;

6)    Saran perbaikan untuk pelaksanaan tugasnya;

7)    Penulisan kertas kerja;

8)    Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan yang dibutuhkan.

3.     Materi orientasi organisasi diberikan oleh Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bagian Tata


Usaha, Wakil Manajemen Mutu, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

4.     Materi orientasi praktik kerja terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) diberikan di masing-masing unit oleh pegawai unit terkait.

 
5.     Evaluasi pelatihan yang diikuti oleh pegawai dilakukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan
pasca pelatihan.

6.     Pegawai baru bekerja di puskesmas maupun pegawai yang baru ditugaskan termasuk
Kepala Puskesmas dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) wajib mengikuti
program orientasi pegawai selama sepuluh hari kerja dan mendapatkan honorarium
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Puskesmas Batang Tarang.

7.     Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),


Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), maupun pelaksana
program/kegiatan berkesempatan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan kompetensi
dan tugas pokok.

8.     Penanggungjawab upaya dan penanggungjawab progam puskesmas harus melakukan


pencatatan terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan dan/atau upaya puskesmas dan
melakukan pelaporan kepada Kepala Puskesmas.

9.     Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),


Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Penanggungjawab program
dan/atau pelaksana kegiatan bertanggung jawab untuk memfasilitasi kegiatan
pembangunan berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

10.  Pemberdayaan masyarakat dilakukan mulai dari pelaksanaan survey mawas diri,


perencanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi kegiatan puskemas.

11.  Penanggungjawab program dan/atau pelaksana kegiatan wajib melaksanakan


komunikasi dengan sasaran program dan masyarakat tentang penyelenggaraan
program dan kegiatan puskesmas.

12.  PenanggungjawabUpaya Puskesmas berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan


pencapaian kinerja Upaya Puskesmas kepada Kepala Puskesmas dan melakukan
tindak lanjut untuk perbaikan.

 
13.  Kepala Puskesmas melakukan kajian setiap satu tahun sekali terhadap akuntabilitas
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), penanggungjawab unit dan penanggungjawab program
bertujuan untuk menilai pencapaian kinerja dari tujuan pelayanan dan tidak menyimpang
dari visi, misi, tujuan, kebijakan puskesmas, maupun strategi pelayanan.

14.  Penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap satu bulan sekali oleh masing-
masing penanggungjawab Upaya Puskesmas yaitu Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP)

15.  Penilaian akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas Batang Tarang meliputi :

a.    Menentukan indikator kinerja puskesmas;


b.    Mengevaluasi capaian kinerja pelayanan dan program sesuai indikator yang
telah ditetapkan;
c.     Menganalisis hasil capaian kinerja pelayanan dan program;
d.    Melaporkan kegiatan pelayanan dan program yang dijalankan kepada
Pimpinan Puskesmas;
e.    Mengkaji kinerja Puskesmas apakah relevan dengan visi, misi, tujuan dan
Kebijakan Puskesmas;
 
 

16.  Pendelegasian wewenang oleh Kepala Puskesmas diberikan kepada Kepala Tata


Usaha, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Penanggungjawab
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan/atau Wakil Manajemen Mutu Puskesmas.

17.  Penanggungjawab upaya Puskesmas wajib melakukan pendelegasian wewenang


kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas.

18.  Pendelegasian wewenang oleh Wakil Manajemen Mutu Puskesmas diberikan kepada


Document Control Puskesmas.

 
19.  Kriteria yang perlu diperhatikan oleh Penanggungjawab upaya Puskesmas dalam
mendelegasikan wewenang kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas
yaitu masa kerja pegawai, serta kompetesi dan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai
pelaksana.

20.  Pendelegasian wewenang dapat dilakukan dalam keadaan :

a.    Terdapat kebutuhan pelayanan yang melebihi ketersediaan Petugas Medis maupun


Non Medis di fasilitas pelayanan Puskesmas; dan

b.    Petugas Medis maupun Non Medis tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan
di puskesmas dan tidak ada Petugas Pengganti.

21.  Pendelegasian wewenang dilakukan dengan ketentuan, sebagai berikut :

a.    Diberikan dalam hubungan kerja internal;

b.    Pendelegasian wewenang wajib memberikan instruksi (penjelasan) kepada yang


diserahi wewenang dan berhak untuk meminta penjelasan mengenai pelaksanaan
wewenang tersebut;

c.     Tanggungjawab atas pelaksanaan wewenang tidak beralih dan tetap berada pada
pemberi pendelegasian wewenang;

d.    Penerima pendelegasian wewenang hanya bertindak untuk dan atas nama yang
memberikan delegasi wewenang;

e.    Wewenang atau tugas yang dilimpahkan tidak bersifat terus menerus;

f.      Wewenang atau tugas yang dilimpahkan harus sesuai dengan kemampuan dan
keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pendelegasian wewenang;

g.    Pelaksanaan wewenang atau tugas yang dilimpahkan tetap dibawah pengawasan


pemberi pendelegasian wewenang;

h.    Pemberi pendelegasian wewenang tetap bertanggungjawab atas tugas yang


didelegasikan sepanjang pelaksanaannya sesuai dengan pendelegasian yang
diberikan;

i.      Pemberi pendelegasian wewenang wajib memantau pelaksanaan pendelegasian


wewenang tersebut;

j.      Tugas yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan klinis sebagai


dasar pelaksanaan tindakan;
k.     Pelimpahan suatu tindakan kedokteran atau kedokteran gigi kepada perawat,
bidan atau tenaga kesehatan tertentu lainnya dilakukan secara tertulis
sebagaimana tercantum pada lampiran surat keputusan ini;

22.  Pelaksana kegiatan (pegawai yang diberikan wewenang untuk menjalankan kegiatan)


wajib memberikan umpan balik atau pelaporan kepada Penanggungjawab Upaya
Kesehatan Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan kinerja dan tindak
lanjut.

23.  Pedoman, panduan, kerangka acuan, dan prosedur penyelenggaraan program/upaya


Puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas disusun berdasarkan panduan tata
naskah yang dibuat oleh Puskesmas Batang Tarang, didokumentasikan, dan
dikendalikan.

24.  Dokumen Puskesmas harus dikendalikan mencakup semua dokumen yang digunakan


dalam Sistem Manajemen Mutu yang dijalankan, baik dokumen internal maupun
eksternal seperti kebijakan, pedoman, panduan, kerangka acuan, Standar Prosedur
Operasional, formulir dan dokumen pendukung lainnya (catatan mutu).

25.  Wakil Manajemen Mutu bertanggung jawab untuk memastikan prosedur pengendalian


dokumen berjalan, sehingga seluruh dokumen tersedia sesuai kebutuhan dan
terkendali. Pengendali dokumen bertanggung jawab membantu wakil manajemen mutu
dalam pelaksanaan teknis prosedur pengendalian dokumen.

26.  Kegiatan pengendalian dokumen di Puskesmas Batang Tarang, terdiri atas :

a.    Penerbitan dan persetujuan dokumen;

b.    Penomoran/pengkodean dokumen;

c.     Penggunaan header-footer;

d.    Distribusi dokumen;

e.    Perubahan dokumen;

f.      Kaji ulang isi dokumen.


 

27.  Komunikasi Internal antara Kepala Puskesmas dengan Penanggungjawab Upaya


Kesehatan Puskesmas, Penanggungjawab program/unit layanan dan Pelaksana
program/layanan dilakukan dalam bentuk Lokakarya mini lintas program, Lokakarya mini
lintas sektor, apel pagi, apel siang yang diselenggarakan secara periodik
maupun pertemuan lain (insidental) sesuai kebutuhan, serta menggunakan media dan
teknologi komunikasi yang tersedia.

28.  Komunikasi Internal dilakukan untuk membahas dan/atau mengkoordinasikan


pelaksanaan dan permasalahan dalam melakukan Upaya/Kegiatan Kesehatan di
Puskesmas Batang Tarang.

29.  Petugas bertanggung jawab agar mendokumentasikan kegiatan-kegiatan komunikasi


internal dan menindak lanjuti rekomendasi dari hasil komunikasi internal.

30.  Melaksanakan kajian untuk menilai dampak negatif yang mungkin dihasilkan akibat


pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, sehingga dapat
dilakukan upaya perbaikan dan pencegahan.

31.  Kajian dampak negatif diwujudkan dengan menerapkan manajemen risiko dalam


pelaksanaan program maupun pelayanan di Puskesmas, mulai dari administrasi, Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP), sampai dengan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

32.  Anggaran yang tersedia di puskesmas baik untuk pelayanan di dalam gedung


puskesmas, maupun untuk pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
puskesmas perlu dikelola dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam
penggunaan anggaran.

33.  Penggunaan anggaran puskesmas dapat berubah sesuai dengan kebijakan Kepala


Puskesmas (fleksibelitas anggaran).

34.  Audit keuangan oleh pihak luar dilakukan setiap satu tahun sekali.

 
35.  Rapat monitoring dan evaluasi kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) diadakan setiap seminggu sekali.

36.  Rapat monitoring dan evaluasi pihak administrasi atau manajemen Puskesmas diadakan
setiap satu bulan sekali.

37.  Pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan pelayanan di puskesmas maupun


pengembangan program-program kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
harus didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang akurat.

38.  Data dan Informasi yang harus tersedia di Puskesmas Batang Tarang, meliputi :

a.    Data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab;

b.    Demografi;

c.     Pola penyakit terbanyak;

d.    surveilans epidemiologi;

e.    Evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan;

f.      Evaluasi dan pencapian kinerja;

g.    Data Kunjungan; dan

h.    Profil Kesehatan;

39.  Hak dan kewajiban pengguna puskesmas

a.    Pengguna Pelayanan Klinis (pasien)

1)    Hak

a)    Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di


puskesmas.

b)    Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien/pelanggan.

c)    Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.


d)    Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional .

e)    Memperoleh layanan  yang efektif, efisien sehingga pasien terhindar dari


kerugian fisik dan materi.

f)      Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

g)    Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain


(second opinion) yang memiliki Surat Ijin Praktek (SIP) baik didalam maupun
diluar puskesmas.

h)    Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya termasuk


data-data medisnya.

i)      Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan


oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya.

j)      Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko tindakan dan komplikasi
yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang  dilakukan  serta
perkiraan biaya pengobatan.

k)    Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis.

l)      Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di


puskesmas.

m)  Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan puskesmas terhadap


dirinya.

n)    Menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila puskesmas diduga


memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana.

o)    Mengeluhkan pelayanan puskesmas yang tidak sesuai dengan standar


pelayanan melalui media cetak dan  elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

2)    Kewajiban

a)    Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

b)    Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi, serta perawat

c)    Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima sesuai ketentuan yang


berlaku di puskesmas.

d)    Mematuhi ketentuan lainnya yang berlaku di puskesmas.


b.    Sasaran Program (masyarakat)

1)    Hak

a)    Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di


puskesmas.

b)    Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban sasaran program


puskesmas.

c)    Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi.

d)    Memperoleh pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar profesi


dan standar prosedur operasional.

e)    Memperoleh layanan yang efektif, efisien sehingga sasaran


program  terhindar dari kerugian fisik dan materi.

f)      Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan.

g)    Meminta konsultasi tentang masalah kesehatan yang dialaminya.

h)    Mendapatkan informasi kesehatan yang sesuai kebutuhan.

i)      Mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelaksanaan program  puskesmas.

j)      Menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila puskesmas diduga


memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara
perdata maupun pidana.

k)    Mengeluhkan pelayanan  program puskesmas  yang tidak sesuai dengan


standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2)    Kewajiban

a)    Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatan yang


ada.

b)    Mematuhi nasehat dan petunjuk dari petugas pelaksana program puskesmas.

c)    Memberi imbalan jasa atas pelayanan program yang diterima sesuai


ketentuan yang berlaku di puskesmas.

d)    Mematuhi ketentuan lainnya yang berlaku di puskesmas.

 
40.  Prosespenyelenggaraan kontrak/perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga mengikuti
peraturan perundangan yang berlaku dan menjamin bahwa kegiatan yang dikontrakkan
pada pihak ketiga dilaksanakan sesuai dengan rencana dan menaati peraturan
perundangan yang berlaku.

41.  Monitoring terhadap kinerja pihak ketiga dilakukan secara berkala sesuai dengan
perjanjian dan ketentuan yang berlaku.

BAB III

PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS

1.    Penanggung jawab manajemen mutu atau Wakil Manajemen Mutu  Puskesmas


Batang Tarang adalah ...

2.      Wakil manajemen mutu bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan


mutu di Puskesmas:

a.      Memastikan bahwa proses yang diperlukan untuk sistem manajemen


mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan dipelihara.
b.      Melaporkan kepada Kepala Puskesmas mengenai kinerja dari sistem
manajemen mutu, kinerja pelayanan dan setiap kebutuhan untuk
dikoreksi
c.      Memastikan meningkatnya kepedulian seluruh karyawan terhadap
kebutuhan dan harapan sasaran/pasien

3.    Pedoman peningkatan mutu dan kinerja

Peningkatan mutu dan kinerja di  Puskesmas Batang Tarang sesuai dengan Visi,
Misi, Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas;

Peningkatan mutu dan kinerja di  Puskesmas Batang Tarangberpedoman kepada


Dokumen Mutu yaitu Pedoman Mutu, Pedoman, dan Standard Operating Procedure;
Peningkatan mutu dan kinerja di  Puskesmas Batang Tarangmencakup komitmen
untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan terus menerus untuk efektifitas dan
Sistem Manajemen Mutu.

Peningkatan mutu dan kinerja di  Puskesmas Batang Tarang di komunikasikan dan


dipahami oleh seluruh karyawan di  Puskesmas Batang Tarang.

4.    Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja

Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di  Puskesmas Batang


Tarangmelibatkan seluruh sumber daya manusia yang ada di  Puskesmas
Batang Tarang.

Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di  Puskesmas Batang Tarang


dilakukan sesuai prioritas permasalahan yang ada di  Puskesmas Batang
Tarang.

Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di  Puskesmas Batang


Tarang memperhatikan umpan balik pelanggan yang didapatkan
melalui rapat atau pertemuan linsek, survey kepuasan pelanggan, kotak
saran, media telpon, SMS, media sosial dan email.

Perencanaan perbaikan mutu dan kinerja di  Puskesmas Batang Tarang di


komunikasikan dan dipahami oleh seluruh karyawan di  Puskesmas Batang Tarang.

5.    Pengukuran mutu dan kinerja dengan indikator yang jelas

6.     Perbaikan mutu dan kinerja yang berkesinambungan berdasarkan penilaian mutu


dan  kinerja

7.      Peran pimpinan dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu dan kinerja

Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


dan Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), pelaksana dan
seluruh karyawan Puskesmas Batang Tarangberkomitmen untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan pelanggan, dan melakukan peningkatan serta perbaikan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM), Sarana dan Prasarana untuk menghasilkan peningkatan
mutu dan kinerja secara konsisten.

8.    Evaluasi perbaikan kinerja melalui audit internal

9.    Pelaksanaan rapat tinjauan manajemen


10. Pemberdayaan pengguna dalam perbaikan mutu dan kinerja

11. Kajibanding kinerja   

Ditetapkan di Batang Tarang

Pada tanggal 1 Maret 2023

Kepala  Puskesmas Batang Tarang

HELENA

Anda mungkin juga menyukai