Anda di halaman 1dari 4

Ketentuan Penilaian

Tujuan dari penilaian ini adalah untuk memberikan pemahaman


dan konsistensi pada penetapan skor,dengan mempertimbangkan berbagai bukti sebelum Tim
Surveior memberikan skor untuk setiap Elemen Penilaian(EP).

Standar akreditasi klinik terdiri atas 3 Bab, 22 Standar, dan 104 Elemen Penilaian. Setiap bab
akandiuraikan dalam standar, tiap standar akan diuraikan dalam elemen penilaian untuk menil
ai pencapaian kriteria tersebut. Penjelasan dari setiap elemen
penilaian tercantum dalam Standar Akreditasi Klinik.

Tabel Struktur Standar Akreditasi Klinik

JUMLAH ELEMEN
BAB JUDUL JUMLAH STANDAR
PENILAIAN (EP)

I Tata Kelola Klinik 4 19

Peningkatan Mutu Dan


II 3 18
Keselamatan Pasien

Pelayanan Klinik
III 15 67
Perseorangan

JUMLAH 22 104

Standar akreditasi Klinik, yang telah ditetapkan oleh Menteri


Kesehatan digunakan oleh lembagapenyelenggara akreditasi dalam pelaksanaan survei akredi
tasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan,UTD, TPMD dan TPMDG.

Elemen penilaian dinilai dengan menggunakan metode Regulasi


(R), atau Dokumen (D), atau Observasi(O), atau Wawancara (W), atau Simulasi (S), atau ko
mbinasi, dengan arti sebagai berikut:

1. Regulasi, adalah dokumen pengaturan yang disusun oleh Puskesmas, Klinik, Laborat
orium Kesehatan,UTD, TPMD dan TPMDG yang dapat berupa kebijakan, pedoman,
panduan, prosedur, kerangka acuan, dll
2. Dokumen, adalah bukti proses kegiatan atau pelayanan yang
dapat berbentuk berkas rekam medis, laporandan atau notulen rapat dan atau hasil aud
it/supervisi dan atau ijazah dan bukti dokumen pelaksanaankegiatan lainnya
3. Observasi, adalah bukti kegiatan yang
didapatkan berdasarkan hasil penglihatan/pengamatan yang dilakukanoleh surveior
4. Wawancara, adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh surveior yang ditujuk
an kepada dinaskesehatan, Kepala puskesmas/klinik/laboratorium Kesehatan/UTD, do
kter praktik mandiri, dokter gigi praktik mandiri, penanggung jawab,
koordinator, pelaksana puskesmas/ klinik/ laboratoriumKesehatan/UTD, pengunjung,
pasien, keluarga, lintas sektor, dll
5. Simulasi, adalah peragaan kegiatan yang dilakukan
oleh pelaksana puskesmas/klinik/laboratoriumKesehatan/UTD, dokter praktik mandiri
, dokter gigi praktik mandiri yang diminta oleh surveior

Penilaian akreditasi dilakukan secara komprehensif dan terpadu melalui pemberian skor
untuk setiap EP dari suatu standar diberi skor sebagai “Tercapai Penuh”,
“Tercapai Sebagian”, “Tidak Terpenuhi”
atau “TidakTercapai”. Adapun tingkatan nilai pada Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehat
an, UTD, TPMD danTPMDG yakni 10, 5, 0 dan TDD.

Penilaian yang diberikan harus dapat membuktikan bahwa proses implementasi sistem telah
berjalan dengan baik. Penilaian tiap bab adalah penjumlahan dari nilai tiap elemen penilaian
pada masing-masing kriteriayang ada pada bab tersebut dibagi jumlah elemen penilaian bab
tersebut dikalikan 10, kemudian dikalikan dengan100 %.

Jika ada pelayanan yang tidak dilakukan di Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
UTD, TPMD dan TPMDG, maka skor tidak
dapat diterapkan (TDD) kepada Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD,TPMD da
n TPMDG. Misal pelayanan gizi (pemberian makanan kepada pasien) pada puskesmas non
rawat inap, maka elemen
penilaian tersebut akan dikeluarkan dari denumerator. EP ini dikategorikan mendapat skor“ti
dak dapat dinilai” karena tidak tercakup dalam pelayanan klinik.

Contoh perhitungan penilaian Bab:

NILAI CARA PENGHITUNGAN PENILAIAN

(Penjumlahan nilai seluruh EP Bab I dibagi


Nilai Bab I
(Jumlah elemen penilaian Bab I x 10)) x 100%

(Penjumlahan nilai seluruh EP Bab II dibagi


Nilai Bab II
(Jumlah elemen penilaian Bab II x 10)) x 100%

Catatan:

Pada EP yang dinyatakan TDD, maka tidak diperhitungkan dalam penilaian (tidak menjadi n
umerator dandenumerator).

Penentuan skor yang tepat pada setiap elemen penilaian sesuai dengan persyaratan yang diten
tukan dalamsetiap elemen penilaian adalah sebagai berikut:

Pada tabel di bawah ini contoh untuk penentuan skor pada elemen penilaian akreditasi Klinik
Tabel Contoh Penentuan Skor Elemen Penilaian Akreditasi Klinik

NIL
KRITERIA SYARAT
AI
Jika pencapaian ≥ 80% dari setiap elemen penilaian.

Terpenuhi Tercapai pe Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi


: 10
nuh dan
wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan denga
n dokumen.
Jika pencapaian 20% – 79% dari setiap elemen penilaian.

Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi


dan wawancara serta
Terpenuhi sebagian dibuktikan kesesuaian pelaksanaan dengan dokumen.
Atau 5
:
Tercapai Sebagian Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi
dan
wawancara serta dibuktikan bahwa seluruh dokumen telah
disusun tetapi
pelaksanaan belum sesuai dengan dokumen.
Jika pencapaian < 20% dari setiap elemen penilaian.
Tidak terpenuhi Tidak
: 0
Tercapai Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi
danwawancara.
Tidak Dapat Diterapka
: –
n(TDD)

Hasil Survei

Penetapan status akreditasi Klinik terdiri atas 4 (empat)


tingkatan dengan pemenuhan masing-
masing Bab padatiap tingkatan kelulusan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel Penetapan Status Akreditas Klinik

Bab Akreditasi Klinik


Hasil Akreditasi
TKK PMKP PKP

Tidak Terakreditasi < 75 % <40 % < 75 %

Terakreditasi Madya ≥ 75 % ≥ 40% ≥ 75 %

Terakreditasi Utama ≥ 80 % ≥ 60% ≥ 80 %

Terakreditasi Paripurna ≥ 80 % ≥ 80% ≥ 80 %


Hasil Akreditasi Kriteria

Paripurna Seluruh Bab mendapat nilai minimal 80%

Bab TKK mendapat nilai minimal 80%


Utama Bab PMKP mendapat nilai minimal 60%
Bab PKP mendapat nilai minimal 80%

Bab TKK mendapat nilai minimal 75%


Madya Bab PMKP mendapat nilai minimal 40%
Bab PKP mendapat nilai minimal 75%

Bab TKK mendapat nilai kurang dari 75%


Tidak terakreditasi Bab PMKP mendapat nilai kurang dari 40%Bab
PKP mendapat nilai kurang dari 75%

Anda mungkin juga menyukai