Anda di halaman 1dari 29

STRATEGI DAN KIAT SUKSES LOLOS AKREDITASI

OLEH : dr. TUTI KURNIATI MKES AAK


➢ Akreditasi
adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan dan
kinerja yang diberikan oleh lembaga Penyelenggara
Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
setelah memenuhi standar Akreditasi

➢ Dengan akreditasi diharapkan adanya perbaikan mutu yang


komprehensif , sistematis, terstruktur, terukur dan
berkesinambungan
Jenis Akreditasi
Perdana
Akreditasi perdana adalah akreditasi yang
dilakukan pada Puskesmas, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan
TPMDG yang belum pernah mengajukan
survei akreditasi.
Reakreditasi
Akreditasi ulang adalah akreditasi yang
dilakukan oleh Puskesmas, Klinik,
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan
TPMDG yang telah habis masa berlaku
status akreditasinya.
STRATEGI
1. PENUHI SEMUA PERSYARATAN
2. PAHAMI INSTRUMEN ELEMEN PENILAIAN
3. BUAT SEMUA DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN
4. SOSIALISASIKAN SEMUA DOKUMEN DAN LATIH SEMUA SOP
KEPADA SEMUA ELEMEN KLINIK YANG TERKAIT
5. LATIH SEMUA ELEMEN KLINIK UNTUK MENJAWAB WAWANCARA
6. LAKUKAN SELF ASESMEN
7. BUAT PROFIL KLINIK YANG LENGKAP
8. 5 R KLINIK HARUS TERJAGA
9. MENDAFTAR AKREDITASI
1.PENUHI SEMUA PERSYARATAN (KLINIK)

➢ Memiliki perijinan berusaha : Sudah terdaftar di OSS dan memiliki NIB


➢ Sudah teregistrasi di Kemenkes : Daftar di web

registrasifasyankes.kemkes.go.id
➢ Penanggung jawab teknis klinik adalah seorang tenaga medis yang memiliki
Surat Izin Praktek (SIP) di Klinik tersebut.
➢ Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan di klinik yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan (pemberi asuhan) memiliki Surat
Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku dan
dibuktikan melalui Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan

(SISDMK) :sisdmk.kemkes.go.id
1. PENUHI SEMUA PERSYARATAN (KLINIK)

➢ Menyusun Program Peningkatan Mutu


➢ Mempunyai penetapan dan pengukuran indikator Mutu
➢ Ada bukti pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) dan Insiden Keselamatan
Pasien (IKP) melalui aplikasi Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk 3 (tiga)
bulan terakhir bagi survei perdana dan 12 (dua belas) bulan terakhir bagi survei
ulang (re-akreditasi). : mutufasyankes.kemkes.go.id
➢ Ada bukti pengisian Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan (ASPAK) yang telah
terupdate 100% dan 100% divalidasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :

aspak.kemkes.go.id
➢ Self Assesment : baik Self Assesment (SA) sesuai PMK 14 maupun SA dari
instrumen akreditasi minimal nilai 80
PERSYARATAN TPMD/ TPMDG

▪ Teregistrasi di Kementerian Kesehatan.


▪ Memiliki Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku.
▪ Ada bukti pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM)
melalui aplikasi Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan
untuk 3 (tiga) bulan terakhir.
▪ Ada bukti pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
(IKP) melalui aplikasi Mutu Fasilitas Pelayanan
Kesehatan untuk 3 (tiga) bulan terakhir.
Pahami Penilaian

Penilaian akreditasi dilakukan secara


komprehensif dan terpadu melalui pemberian
skor untuk setiap Elemen Penilaian (EP) dari
suatu standar diberi skor sebagai "Tercapai
Penuh", "Tercapai Sebagian", "Tidak Terpenuhi"
atau "Tidak Tercapai". Adapun tingkatan nilai
pada Puskesmas, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, UTD, TPMD dan TPMDG yakni 10,
5, 0 dan TDD.
Contoh Penentuan Skor Elemen Penilaian Akreditasi Klinik
NIL
KRITERIA SYARAT AI
Terpenuhi Jika pencapaian ≥ 80% dari setiap elemen penilaian.
Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan
: 10
Tercapai penuh
wawancara serta dibuktikan kesesuaian pelaksanaan dengan dokumen.
Jika pencapaian 20% - 79% dari setiap elemen penilaian. Diperoleh
melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara serta
Terpenuhi dibuktikan kesesuaian pelaksanaan dengan dokumen.
sebagian
Atau
: Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan 5
Tercapai
Sebagian wawancara serta dibuktikan bahwa seluruh dokumen telah disusun tetapi
pelaksanaan belum sesuai dengan dokumen.
Tidak terpenuhi Jika pencapaian < 20% dari setiap elemen penilaian.
: Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara. 0

Tidak Tercapai
Tidak Dapat
Diterapkan (TDD) : -
2. PAHAMAMI INSTRUMEN ELEMEN PENILAIAN

Elemen penilaian (EP) dinilai dengan menggunakan metode Regulasi (R),


atau Dokumen (D), atau Observasi (O), atau Wawancara (W), atau Simulasi
(S), atau kombinasi, BIASA DISEBUT RDOWS dengan arti sebagai berikut:

➢ Regulasi adalah dokumen pengaturan yang disusun oleh Puskesmas,


Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD dan TPMDG yang dapat
berupa kebijakan, pedoman, panduan, prosedur, kerangka acuan, dll
➢ Dokumen adalah bukti proses kegiatan atau pelayanan yang dapat
berbentuk berkas rekam medis, laporan dan atau notulen rapat dan atau
hasil audit/supervisi dan atau ijazah dan bukti dokumen pelaksanaan
kegiatan lainnya
2. PAHAMAMI INSTRUMEN ELEMEN PENILAIAN

➢ Observasi, adalah bukti kegiatan yang didapatkan berdasarkan hasil


penglihatan/pengamatan yang dilakukan oleh surveior
➢ Wawancara, adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh
surveior yang ditujukan kepada dinas kesehatan, Kepala
puskesmas/klinik/laboratorium Kesehatan/UTD, dokter praktik
mandiri, dokter gigi praktik mandiri, penanggung jawab, koordinator,
pelaksana puskesmas/klinik/laboratorium Kesehatan/UTD,
pengunjung, pasien, keluarga, lintas sektor, dll
➢ Simulasi, adalah peragaan kegiatan yang dilakukan oleh pelaksana
puskesmas/klinik/laboratorium Kesehatan/UTD, dokter praktik
mandiri, dokter gigi praktik mandiri yang diminta oleh surveior
TIDAK TERCAPAI
KRITERIA NILAI TERCAPAI PENUH SKOR 10
NO PEMENUHAN EP (≥ 70%) SKOR 5 SKOR 0 TDD
(30% - 69%) (< 30%)
1
Kelengkapan regulasi ≥ 70% (baik
Regulasi sesuai dengan yang dijelaskan di untuk yang hanya diminta 1 Kelengkapan regulasi Tidak dapat
Kelengkapan regulasi 30% - 69%
maksud dan tujuan pada standar maupun lebih dari < 30% diterapkan
1 regulasi)
2
Dokumen rapat/pertemuan: meliputi
Kelengkapan buktidokumen rapat ≥ Kelengkapan buktidokumen rapat Kelengkapan bukti Tidak dapat
undangan, materi rapat, daftar 70% 30% - 69% dokumen rapat < 30% diterapkan
hadir, notulen rapat
3
Dokumen orientasi staf: meliputi kerangka
acuan yang dilengkapi jadwal acara, Kelengkapan buktidokumen rapat ≥ Kelengkapan bukti dokumen rapat Kelengkapan bukti Tidak dapat
70% 30% - 69% dokumen rapat < 30% diterapkan
undangan, daftar hadir,
laporan hasil orientasi
4 30% - 69% < 30%
≥ 70%
Contoh : 3 – 6 dari Contoh : 1 dari 10
Contoh : 7 – 10 dari
Hasil observasi pelaksanaan/pelayanan 10 Tidak dapat
10 kegiatan/pelayanan
sesuai regulasi kegiatan/pelayanan diterapkan
kegiatan/pelayanan yang diobservasi sudah
yang diobservasi sudah
yang diobservasi sudah memenuhi
memenuhi memenuhi
5
Hasil wawancara dari pemenuhan Tidak dapat
Jawaban Jawaban “jarang” atau
persyaratan yang ada di Jawaban “ya” atau”selalu diterap
“biasanya” atau “kadang-kadang” “tidak pernah”
kan
EP
6
≥ 70% Contoh : 7 – 10 dari 10 30% - 79% Contoh :3 – 6 dari 10 < 20% Contoh : 1 dari
kegiatan/pelayanan yang diminta kegiatan/pelayanan yang diminta 10 kegiatan/pelayanan Tidak dapat
Hasil simuasi staf sesuai regulasi
simulasi sudah simulasi sudah yang diminta simulasi diterapkan
memenuhi memenuhi
sudah memenuhi
JUMLAH EP KLINIK

JUMLAH ELEMEN
JUMLAH PENILAIAN
BAB JUDUL
STANDAR (EP)
I Tata Kelola Klinik 4 19

II Peningkatan Mutu Dan 3 18


Keselamatan Pasien

III Pelayanan Klinik 15 67


Perseorangan

JUMLAH 22 104
JUMLAH EP TPMD/TPMDG

JUMLAH ELEMEN
JUMLAH JUMLAH PENILAIAN
BAB JUDUL
STANDAR KRITERIA (EP)

I Tata Kelola 3 7 16

II Mutu dan Pelayanan 3 8 26


Klinis
JUMLAH 6 15 42
STATUS AKREDITASI KLINIK

Bab Akreditasi Klinik


Hasil Akreditasi
TKK PMKP PKP
Tidak Terakreditasi < 75 % <40 % < 75 %
Terakreditasi Madya ≥ 75 % ≥ 40% ≥ 75 %
Terakreditasi Utama ≥ 80 % ≥ 60% ≥ 80 %

Terakreditasi
≥ 80 % ≥ 80% ≥ 80 %
Paripurna
STATUS AKREDITASI TPMD/ TPMDG

Bab Akreditasi TPMD/ TPMDG


Status Akreditasi
Bab I Bab II

Terakreditasi ≥ 80 % ≥ 80 %

Tidak Terakreditasi < 80 % < 80 %


BUAT SEMUA DOKUMEN YANG DIBUTUHKAN

➢ Dokumen regulasi : pengaturan seperti kebijakan,


pedoman, panduan, SK, prosedur (SOP), kerangka acuan
➢ Dokumen bukti proses kegiatan atau pelayanan seperti
berkas rekam medis, laporan dan atau notulen rapat dan
atau hasil audit/supervisi dan atau ijazah dan bukti
dokumen pelaksanaan kegiatan lainnya
➢ Buat dokumen sesuai pedoman penyusunan dokumen
akreditasi FKTP.
➢ Fokus pada dokumen dari EP yang mudah dibuat
4. SOSIALISASIKAN SEMUA DOKUMEN DAN LATIH
SOP KEPADA SEMUA ELEMEN KLINIK TERKAIT

Agar semua personel dapat


▪ Memahami
▪ Mengerti
▪ Membuat dokumen
▪ Melakukan simulasi
▪ Dapat menjelaskan
Jangan lupa UANG nya
(Undangan, Absensi, Notulen,
Gambar)
5. LATIH SEMUA ELEMEN KLINIK UNTUK
MENJAWAB WAWANCARA

Agar semua personel dapat


menjelaskan dengan jelas,
tepat dan benar sesuai dengan
maksud dari pertanyaan
wawancara
6. LAKUKAN SELF ASESMEN
1. SA dari PMK 14 th 2021. hal 756-821
2. SA Dokumen dari Tabel Penilaian RDOWS, >80
7. BUAT PROFIL KLINIK YANG LENGKAP
8. 5 R KLINIK HARUS TERJAGA

5 R adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara


intensif yang digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara
ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatkan
kinerja tempat kerja secara menyeluruh.
1. Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak
diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang
yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja
2. Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan
sehingga siap digunakan pada saat diperlukan
3. Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja
sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik
4. Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus
mematuhi tahap sebelumnya (3 R)
5. Rajin, pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam
menjalankan seluruh tahapan 5R
8. 5 R KLINIK HARUS TERJAGA
9. MENDAFTAR AKREDITASI

▪ Pastikan sudah fasyankes sudah teregistrasi di registrasifasyankes.


kemkes.go.id
▪ Pendaftaran Akreditasi melalui web : dfo.kemkes.go.id
▪ Fasyanskes mengajukan permohonan tanggal kegiatan survei.
▪ Memilih Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA) dan surveior
▪ Mengupload berkas persyaratan untuk bisa diakreditasi
▪ Menunggu proses verifikasi diterima/ditolak oleh LPA
PEN YELEN GGA RAA N A KREDITA SI PUSKESM M A S, KLIN IK , LA BKES, UTD,TPM D DA N TPM DG
Prosesdi Kemkes Pasal 20
Pasal 24

Puskesmas,
Klinik,Labkes, kegiatan lain dalam
UTD, penyelenggaraan penerbitanelektronik
TPM D,TPMDG Akreditasi sertifikat akreditasi penetapanstatus akreditasi

Prosesdi LembagaPenyelenggaraA kreditasi diluarKemkes Pasal 19

ter akreditasi

verifikasi Tida k
pengusulan penjadwalan survei pelaporan rekomendasi ter akreditasi
laporan
survei survei hasil survei hasil survei status akreditasi
12/24/2022 dr tewe 25
Ada 13 LPA yang sudah ditetapkan Kemenkes
1. Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer; ( LAFKESPRI )
2. Lembaga Akreditasi Fasyankes Seluruh Indonesia;
3. Komite Akreditasi Kesehatan Pratama; ( KAKP )
4. Lembaga Penyelenggara Akreditasi Pelayanan Kesehatan Paripurna;
5. Lembaga Akreditasi Faskes Indonesia; ( LAFI )
6. Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia; ( LAFKI )
7. Lembaga Akreditasi Mutu Fasyankes Indonesia;
8. Lembaga Akreditasi Independen Semar Bhakti Nusantara;
9. Komite Mutu Kesehatan Primer; ( KMKP )
10. Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Lipa Mitra Nusa;
11. Aski Klinik Indonesia;
12. Lembaga Akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Laboratorium Indonesia
(LAPKLIN)
13. Lembaga Akreditasi Prima Husada
LAPKLIN

Lembaga Akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Labotarium Indonesia (LAPKLIN)


ditunjuk dan ditetapkan sebagai Lembaga Penyelenggara Akreditasi Fasyankes
NO. 12 oleh Kementerian Kesehatan RI (KEMENKES RI) berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/32/2023, pada
Tanggal 20 Januari 2023.

LAPKLIN siap bermitra dengan FASYANKES anda. Silahkan bergadung


bersama LAPKLIN dengan mengisi formulir dibawah ini :
https://bit.ly/akreditasi_LAPKLIN
Admin LAPKLIN : 081377005865 (Tian)
Kunjungi dan Follow kami !!
Instagram : Lapklin_id Facebook : Lapklin_id
YouTube : LAPKLIN Website : www.lapklin.id
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai