PUSKESMAS CIBAREGBEG
TAHUN 2019
I. Latar Belakang:
Untuk menilai kinerja pelayanan di Puskesmas Cibaregbeg perlu dilakukan audit internal.
Dengan adanya audit internal akan dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang menjadi
masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem pelayanan
maupun manajemen.
Audit internal dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh kepala puskesmas
cibregbeg dengan berdasarkan pada standar akreditasi yang di gunakan.
Angka kematian ibu dan neonatus di Indonesia masih menduduki peringkat yang cukup
tinggi di Asia Tenggara, bahkan penurunannya terhitung relatif lambat. Kematian ibu
sebagian besar disebabkan oleh perdarahan, infeksi, dan juga eklamsia. Maka proses
persalinan hingga perawatan bayi harus dilakukan dengan sistem yang terpadu di tingkat
nasional maupun regional. Pelayanan obstetri dan neonatal di tingkat regional merupakan
pelayanan terpadu yang disediakan dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) di rumah sakit, dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar (PONED) di puskesmas. Dalam perannya menurunkan AKI, ketersediaan tenaga
kerja yang kompeten dan handal merupakan kunci keberhasilan PONED. Poned
merupakan rumah sakit rujukan yang memberikan pelayanan 24 jam untuk
kegawatdaruratan ibu dan bayi. Keberadaan PONED sangat membantu menurunkan AKI
jika disertai petugas kesehatan serta sarana dan prasarana yang memadai. Dalam
pelaksanaannya PONED harus bekerjasama untuk saling mendukung pelayanan ibu dan
bayi sebaik mungkin.
Untuk menilai kinerja penilaian puskesmas dan fasilitas kesehatan primer perlu dilakukan
audit internal, dengan adanya audit internal dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang
menjadi masukan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem
pelayanan maupun sistem manajemen. Audit internal merupaka salah satu mekanisme
untuk menilai kinerja puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk
oleh kepala puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang ditetapkan.
II. Tujuan audit:
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian sumber daya, proses pelayanan, dan kinerja
pelayanan UKM dan UKP sebagai dasar untuk melakukan perbaikan mutu dan
kinerja
III. Lingkup audit :
Pelayanan UKP: PONED
IV. Objek audit:
- Pemenuhan sumber daya terhadap standar sumber daya
- Kepatuhan proses pelayanan terhadap SOP
- Capaian kinerja pelayanan
- Kesesuaian terhadap standar akreditasi
V. Jadual dan alokasi waktu (lihat lampiran)
VI. Metoda audit: Observasi, wawancara, dan melihat dokumen/rekaman yang ada
VII. Kriteria audit:
- Standar sumber daya (SDM, sarana, dan prasarana)
- SOP yang prioritas
- Standar kinerja (SPM, standar kinerja klinis, kejadian insiden keselamatan pasien,
sasaran keselamatan pasien)
- Standar akreditasi (misalnya: pelayanan Poned, dsb)
ADMEN
No Masalah U S G Total URUTAN
UKM
No Masalah U S G Total URUTAN
UKP
No Masalah U S G Total URUTAN
1 Poned 5 5 4 14 1
Rencana Audit
(Audit Plan)
Puskesmas
Fakta
Ada/ Tidak ada/ Temuan
No Standar/Kriteria audit Uraian Kegiatan Dilakukan Tidak Rekomenda
Audit
dilakukan
1 Input:
a. Dasar Hukum/SK, SOP, Pedoman Internal dan External :
Dasar Hukum/SK,pedoman
internal/Eksternal
SK Puskesmas Poned
tidak ada
SK Tim poned, penanggung jawab dan uraian
Tugas
Tidak ada
SK Pelimpahan wewenang
Tidak ada
SK Ketentuan Jam Buka Pelayanan
Tidak ada
SK jenis jenis pelayanan PONED
Tidak ada
SK Alur pelayanan PONED
Tidak ada
SK Tentang kasus kasus yang harus di Rujuk
Rumah sakit
Tidak ada
Pedoman pelayanan PONED
Ada
Permenkes 75 tahun 2015 tentang ketentuan
ruangan Poned
Ada
SK Penentuan tarif PONED
Tidak ada
MOU Rumah sakit Rujukan PONED
Ada
Pedoman Maternal dan Perinatal
Ada
SK Tim PPI termasuk penanggung jawab
sterilisasi
Tidak ada
b. SDM
jumlah dan jenis petugas Poned Tidak sesuai
sertifikat Pendidikan petugas Poned Tidak ada
Sertifikat pelatihan petugas Poned
Tidak ada
jadwal jaga petugas Poned
kondisi Bangunan
Luas Ruangan VK
kondisi wastafel
Bersih
kondisi dapur
Bersih
kondisi lantai Bersih dan
tidak licin
d. Peralatan / ASPAK dan kondisi alat
BED VK Ada, 2
buah
APD
Ada
APAR
Ada
INKUBATOR
Ada
MEJA RESUSITASI NEONATUS
Ada
PARTUS SET Lengkap 3
set
Resusitasi Set
Ada
Heacting set
Ada
obat obatan emergensi
Ada
obat batan Poned
Ada
Tabung oksigen
Ada
Suction elektrik
Ada
Sterilisator
Ada
Ambulan dan UGD set
Ada
alat habis Pakai
Lengkap
tempat sampah medis dan non Medis
Sesuai
IPAL dan SPAL
Ada
SOP Alur pelayanan PONED
SOP
2. Proses Ada
SOP Pengisian Inform Consent
Ada
SOP TRIASE
Ada
SOP Pemeriksaan fisik ibu hamil
Ada
SOP Pemeriksaan vital sign Ada
SOP pemeriksaan Leopold
Ada
SOP pemeriksaan dalam (VT)
Ada
SOP Pencatatan observasi pasien dalam
partograf
Ada
PROSES/P
DCA/POAC
2 E
a. Perencanaan/Plan
Menyusun program keselamatan / keamanan Tidak
PONED dan PPI dilakukan
Do /Pengorganisasian dan
b. Pelaksanaan Kegiatan:
Pengorganisasian/Organize:
rapat persiapan kegiatan program pasien
safety dan PPI, kepanitiaan dan KAK
Ada
Workshop mutu,keselamatan pasien dan PPI
Ada
rapat persiapan kegiatan Refresh Ilmu DAN
Skill petugas PONED
Ada
Pencatatan
pencatatan form inform consent pada setiap
rekam medik pasien
penggunaan APD
3 Output:
Capaian indikator kinerja puskesmas rawat
inap PONED Tidak
Eklampsi, Letak sungsang, ketuban keruh ) dilaksanakan
Tanggal Pelaksanaan :
Auditor Auditee
(.......................) (.......................)
Temuan Audit dan Rencana Tindak Lanjut
Uraian
Bukti – Bukti Obyektif Metode Audit
Ketidaksesuaian
Wawancara
a. Kompertensi a. Tidak ada alur pelayanan diluar jam kerja dan SOP nya.
Periksa dokumen/rekaman,
petugas poned b. Tidak ada protab sterilisasi,
Observasi
belum sesuai c. Kotak saran rusak
kompetensi (tidak d. Tidak ada SOP permintaan obat
ada sertifikat e. SOP konsul pasien Poned
petugas poned) f. Tarif poned sesuai perda tidak terpampang
b. Petugas yang sudah g. Tidak ada resusitasi dewasa
pernah atau telah h. Jadwal jaga petugas poned tidak dipajang
mengikuti pelatihan i. Tidak ada SOP penyuntikan Vit K dan SOP penyuntikan
seharusnya HB – 0
mensosialisasi ke j. tidak ada dokumentasi (pencatatan) dan jadwal sterilisasi
petugas lainnya / alat
transfer ilmu k. tidak ada monitoring mengenai pemantauan identifikasi
c. Peralatan poned hambatan monitoring dan evaluasi
yang belum lengkap l. tidak dilakukan pemantauan berkala pelaksanaan prosedur
d. protab tindakan pemeriksaan poned
belum up date. m. pencapaian indikator kinerja poned tidak dipampang
e. separuh ruangan
nifas beralih fungsi
menjadi gudang
penyimpanan PMT
f. struktur organisasi
poned belum
diperbaharui
g. keselamatan kerja,
keselamatan pasien
dan PPI tidak
dimonitoring
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan dengan waktu
penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis akar permasalahan (bagaimana, mengapa hal ini bisa terjadi) : jenis-jenis pelayanan belum ditetapkan,
jumlah tenaga kurang tidak sesuai dengan beban kerja, SOP Lab tidak tersedia, penyediaan reagen yang
kadaluarsa, penyimpanan reagen tidak sesuai standar, rentang nilai hasil lab belum ada, ukuran kinerja pelayanan
belum ditetapkan, bukti kalibrasi dan validasi instrumen tidak ada, spesimen dari pasien tidak diberi identitas
yang jelas
(lakukan analisis sehingga ditemukan akar masalahnya……)
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian : Membuat surat permintaan petugas analis kesehatan, petugas melaksanakan pelayanan sesuai dengan
SOP, pengadaan bahan medis habis pakai
Waktu penyelesaiannya 1 minggu setelah auditor dilakukan
(sebutkan tindakan perbaikan yang akan dilakukan sesuai dengan akar masalah, dan jelaskan kapan akan diselesaikan) : penyusunan SK dan SOP,
implementasi SOP ke semua petugas, kooridinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten mengenai SDM dan sarana pra sarana laboratorium,
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang : Tindakan dilakukan sesuai dengan SOP
(jelaskan upaya pencegahan agar masalah tidak terjadi lagi)
Unit kerja: puskesmas Cibaregbeg Auditor : Auditee : Nissa Novi Suci dan Yunita
Ela mulyana
Neng helmi
Tanggal : ..– 04- 2019