Mahasiswa diharapkan mampu menguasai konsep pengendalian mutu laboratorium medik secara internal, aspek-aspek penting proses pemeriksaan serta mengidentifikasi terjadinya kesalahan proses pemeriksaan MATERI PEMBELAJARAN (1)
akurasi, sensitifitas, spesifisitas, linieritas, limit deteksi dan limit kuantitasi)
8. Memahami sumber kesalahan pada tahap pra-analit, analit dan
pasca analit
9. Memahami bahan kontrol
10. Memahami pengolahan data pengendalian kualitas : batas kontrol
(SD, CV, Total error) dan grafik kontrol
11. Memahami evaluasi harian, bulanan dan tahunan
12. Memahami nilai rujukan
MATERI PEMBELAJARAN (3)
13. Memahami pemilihan metoda analisis
14. Memahami uji kualitas bahan laboratorium (reagen, bahan
standar, bahan kontrol, air dan media)
15. Memahami validasi metoda
16. Memahami tindakan perbaikan dan pencegahan kesalahan
17. Memahami bahan laboratorium (reagen, bahan standar, bahan
kontrol, air, dan media)
18. Memahami Quality Assurance
BENTUK PENILAIAN
TEORI : 65 %
Tugas : 15 %
UTS : 25 %
UAS : 25 %
PRAKTIKUM : 35 % TIM TEACHING
RAMDHANI M.NATSIR, M.Si., Apt
FRANKY RAYMOND, S.Si (Instruktur)
La Rabia, AMAK (Instruktur)
PENGERTIAN VALIDASI METODE
Berdasarkan SNI 19-17025-2000, validasi adalah konfirmasi
suatu metode melalui pengujian dan pengadaan bukti bahwa syarat-syarat tertentu dari suatu metode telah dipenuhi.
Validasi perlu dilakukan oleh laboratorium terhadap :
Metode non standar Metode yang dikembangkan sendiri Metode standar yang digunakan diluar lingkup Metode standar yang dimodifikasi TUJUAN PELAKSANAAN VALIDASI METODE
Untuk menunjukkan bahwa semua metode tetap yang
digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya dan selalu memberiksan hasil yang dapat dipercaya
Jadi dalam validasi metode yang diuji atau divalidasi adalah
PROTAP (Prosedur tetap) pengujian yang bersangkutan. PARAMETER YANG HARUS DIUJI LIMIT OF DETECTION (LOD)
Batas deteksi yang bisa diuji pada konsentrasi paling rendah
LIMIT OF QUANTITATION
Konsentrasi terendah dari analit yang dapat ditentukan
dengan akurasi yang dapat diterima WORKING RANGE
Rentang kerja mulai dari batas terendah sampai batas
tetinggi PARAMETER YANG HARUS DIUJI LINEAR RANGE
Rentang linear dalam rentang kerja
SENSITIVITAS/KEPEKAAN
Kemampuan untuk mengukur analit dengan akurat tanpa adanya
gangguan dari komponen dalam sampel
KETAHANAN METODE
ukuran suatu metode dalam mempertahankan kinerja dimana
pengaturan kondisi analisa tidak sesempurna seperti yang ditetapkan didalam metode yang digunakan PARAMETER YANG HARUS DIUJI
AKURASI
Kemampuan suatu metode analisa untuk memperoleh nilai
yang sebenarnya (ketepatan pengukuran)
PRESISI
Kemampuan suatu metode analisis untuk menunjukkan
kedekatan dari suatu seri pengukuran yang diperoleh dari sampel yang homogen PENGENDALIAN MUTU INTERNAL (PMI)
Pengendalian mutu internal adalah kegiatan
pencegahan dan pengawasan oleh setiap laboratorium secara terus-menerus agar diperoleh pemeriksaan yang tepat. Kegiatan ini mencakup tiga tahapan proses yaitu pra analitik, analitik dan pasca analitik PENGENDALIAN MUTU INTERNAL (PMI)
PMI dilaksanakan setiap hari di laboratorium dengan menggunakan
bahan kontrol yang sama dan mempunyai nilai rentang. Apabila pada pemeriksaan menggunakan bahan kontrol ini memberikan hasil DILUAR rentang maka laboratorium wajib mencari penyebabnya dan alat tidak boleh dijalankan untuk pemeriksaan hingga hasil kontrol masuk kembali kedalam rentang yang telah disesuaikan. Kendala yang sering dihadapi laboratorium adalah mahalnya harga bahan kontrol, pengetahuan yang minim dari operator mengenai hasil kontrol dan kemauan dari pimpinan atau pemilik laboratorium untuk menjalankan PMI ini. PENGENDALIAN MUTU EKSTERNAL (PME)
Pengendalian mutu eksternal adalah kegiatan
pengendalian mutu yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium di bidang pemeriksaan tertentu. Penyelenggaraan PME dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta atau internasional dan diikuti oleh semua laboratorium dan dikaitkan dengan akreditasi laboratorium kesehatan PENGENDALIAN MUTU EKSTERNAL (PME)
PME dilakukan secara periodik dalam jangka waktu
tertentu. Tidak ada kewajiban bagi laboratorium untuk melakukan PME karena sifatnya sukarela. Prosedurnya adalah lembaga penyelenggara PME mengirimkan suatu sampel yang harus diperiksa oleh laboratorium peserta, kemudian hasil dari laboratorium peserta ini dikumpulkan untuk mendapatkan nilai referensi. Dari nilai referensi inilah dapat dinilai apakah akurasi suatu laboratorium itu baik, sedang, kurang atau buruk PERBEDAAN PMI DAN PME PMI PME 1. Dilaksanakan oleh laboratorium 1. Dilaksanakan oleh pihak diluar yang hendak melakukan PMI laboratorium 2. Dilaksanakan secara terus- 2. Dilaksanakan secara periodik atau menerus berkala, biasanya setiap 2 kali 3. Mencakup pra analitik, analitik dan dalam setahun pasca analitik 3. Mencakup hasil pemeriksaan 4. Pihak laboratorium mencari secara garis besar saja penyebab penyimpangan hasil 4. Pihak laboratorium hanya ketika terdapat ketidaksesuaian melakukan perbaikan berdasarkan dengan kontrol baru kemudian feedback atau saran dari melakukan perbaikan penyelenggara 5. Hasil PMI berupa jaminan mutu 5. Hasil PME berupa jaminan mutu terhadap semua pemeriksaan terhadap pemeriksaan analitik analitik pada laboratorium spesifik, berupa pengakuan atau penyelenggara sertifikat dari institusi penyelenggara SEKIAN