Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang pengujian kualitas media mikrobiologi ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Aeda
dosen Media Dan Reagensia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai bagaimana pengujian kualitas media mikrobiologi yang baik. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kani sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritikj
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Ambon, 17 September 2017

Penulis

Mega Silfhira Wati Kaisupy


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mikroorganisme yang ingin kita tumbuhkan, yang pertama harus dilakukan adalah memahami
kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu medium atau bahan yang akan digunakan.
Air sangat penting bagi organisme sel. medium sebaiknya menggunakan air suling. Air sudah
umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada medium yang mengandung
pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air sudah dapat menyebabkan terbentuknya
endapan fosfat dan magnesium fosfat (Hadioetomo,1993).
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia.
Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut
media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrient yang diisyaratkan oleh
bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi
pertumbuhannya (Anonim,2011).
Organisme hidup memerlukan nutrisi untuk pertumbuhannya. Substansi kimia organic dan
inorganic diperoleh dari lingkungan dalam berbagai macam bentuk. Nutrien diambil dari
lingkungan kemudian ditransformasikan melalui membran plasma menuju sel. Di sel beberapa
nutrisi diolah menghasilkan energi yang digunakan dalam proses seluler (Lim,1998).
Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme
tersebut harus sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis –jenis mikroorganisme yang
bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana
yang hanya mengandung garam anorganik seperti gula. Sedangkan mikroorganisme lainnya
memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan dara atau
bahan-bahan kompleks lainnya (Volk,1993).

B. RUMUSAN MASALAH
 Mengetahui Pengertian Media Mikrobiologi
 Mendifinisikan Bagimana cara Pengujian Kualitas Media Mikrobiologi

C. TUJUAN PENULIS
 Agar pembaca dapat mengetahui pengertian Media Mikrobilogi dan dapat mengetahui
bagaimana cara pengujian kualitas Media Mikrobilogi
BAB II

PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut ,
medium. Dengan adanya medium pertumbuhan, aktivitas mikrobia dapat dipelajari dan dengan
medium tumbuh dapat dilakukan isolasi mikrobia dengan kultur murni, perbanyakan, pengujian
sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroba. Keragaman yang luas dalam tipe nutrisi untuk
mikrobia yaitu diimbangi dengan oleh tersedianya berbagai media yang banyak macamnya untuk
kultivasinya. Media-media yang digunakan seperti pepton, ekstrak daging, ekstrak khamir, dan
agar. Bahan yang paling umum digunakan untuk membuat medium menjadi padat dapat dipakai
agar bakteri dalam medium juga memerlukan makanan untuk pertumbuhannya. Bakteri yang
tidak punya akar harus berada pada permukaan larutan makanan yang cair. Pertumbuhan bakteri
berarti meningkatnya jumlah sel yang konstituen. Apabila disusun 10 bakteri dalam 1 ml medium
yang cocok dan 24 jam kemudian ditemukan 10 juta bakteri tiap milimeternya, maka terjadilah
pertumbuhan bakteri. Meningkatnya jumlah bakteri terjadi dengan proses yang disebut dengan
pembelahan biner, dimana setiap bakteri membentuk dinding sel baru.

Untuk menumbuhlan mikroba ada berbagai macam medium yang digunakan. Untuk mudahnya
medium mikroba diklasifikasikan berdasarkan sifat, komposisi dan fungsinya. Berdasarkan sifat
fisiknya, medium dibagi menjadi 3, yaitu solid medium, semi solid medium, dan broth medium.
Sedangkan berdasarkan komposisi penyusunannya juga dibedakan menjadi medium sintetis,
medium semi sintesis, medium non-sintesis. Berdasarkan fungsinya sendiri medium terbagi
menjadi medium umum, medium uji dan medium diperkarya.

Mikrobia dapat tumbuh dengan baik jika dalam suatu media tersebut memenuhi syarat-syarat
antara lain sebagai berikut :
a). Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba.
b). Harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan, dan pH yang sesuai dengan
kebutuhan mikroba yang ditumbuhkan.
c). Tidak mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
d). Harus berada dalam kondisi steril sebelum digunakan, agar mikroba yang diinginkan dapat
tumbuh baik. Pertumbuhan bakteri selain memerlukan nutrsi, juga memerlukan pH yang
tepat. Kebanyakan bakteri tidk dapat tumbuh pada kondisi yang terlalu basa, kecuali
vibrio cholerae yang dapat hidup pada pH lebih dari 8. Suhu juga merupakan variable
yang perlu dikendalikan. Kelompok terbesar yaitu mesofil, suhu optimum untuk
pertumbuhannya 20-40⁰C. pH merupakan factor yang sangat mempengaruhi suatu
keberhasilan dalam pembuatan medium sehingga kondisi pH yang terlalu basa atau terlalu
asam tidak cocok untuk dijadikan medium mikroba karena mikroba tidak dapat hidup pada
kondisi tersebut. Medium didiamkan atau disimpan selama 2 x 24 jam untuk menyakinkan
bahwa medium masih steril, karena selain pH sebagai penentu tumbuhnya mikroba, alat
dan medium yang steril juga menentukan.

B. MEDIA MIKROBIOLOGI
Media adalah tempat tumbuh mikroorganisme mengandung nutrisi : air, sumber energy,
sumber karbon, sumber nitrogen, sumber mineral, sumber senyawa penerima electron,
factor pertumbuhan.
Bentuk Media
1. Media Cair : Menggunakan broth-untuk mikroorganisme yang motile (bergerak).
2. Media Padat : Menggunakan 1,5% agar untuk semua mikroorganisme
3. Media Semi Padat atau Media Semi Cair : Menggunakan 0,75% agar untuk
mikroorganisme yang perlu banyak air.
Fungsi Media
1. Menumbuhkan mikroorganisme
2. Untuk mengisolasi mikroorganisme tertentu
3. Untuk mengidentifikasi mikroorganisme
4. Untuk mempelajari kemampuan penghambatan pertumbuhan mikroorganisme
Jenis Media
1. Media Alami : Bahan alami misalnya telur, bagian tanaman, bahan hewani lain
2. Media Sintetik : Misalnya medium untuk Clostridium, Fusarium, etc.
3. Media Semi Sintetik : Campuran media alami dan sintetik, misalnya potato-dextrose,
carrot juice agar, dll

3
 Contoh Media Sintetik Untuk Clostridium
1. K2HPO4 0,5 g
2. KH2PO4 0,5 g
3. MgSO4.7H2O 0,7 g
4. NaCL 0,1 g
5. FeSO4.7H2O 0,01 g
6. MnSO4.7H2O 0,01 g
7. CaCO3 sedikit

 Contoh Media Sintetik Untuk Bakteria (Nutrient-broth)


1. Ekstrak/kaldu daging 10 g
2. Pepton 10 g
3. NaCL 5g
4. Akuades 1000 Ml

Sifat Media
1. Media Umum : untuk pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme, misalnya media
potato-dextrose agar (jamur dan yeast), nutrient-broth (bakteria).
2. Media Pengaya (enriched media) : memberi lingkungan pertumbuhan satu jenis
bakteria agar tumbuh sangat cepat misalnya selenite-broth medium (Salmonella
typhi).
3. Media Selektif : hanya bisa ditumbuhi mikroorganisme tertentu saja, misalnya
Salmonella-Shigella agar.
4. Media Diferensia/Pembeda : Untuk menentukan mikroorganisme tertentu, misalnya
media darah-agar untuk bakteri hemolitik, A.flavus/parasiticus agar untuk
Aspergillus flavus & A. Parasiticus.
5. Media Penguji : untuk menguji senyawa tertentu dengan bantuan mikroorganisme,
misalnya untuk menguji vitamin, asam amino, antibiotic, residu plastisida, dll.
6. Media Untuk Perhitungan Sel : media umum/diferensial/sintetik/semi-sintetik untuk
menumbuhkan mikroorganisme dan menghitung selnya.

Hal Penting Dalam Pembuatan Media


1. Komposisi bahan lengkap dan pas ukurannya
2. Cocok untuk mikroorganisme yang dikehendaki tumbuh
3. Media tercampur rata, agar terlarut sempurna
4. Perlu sterilisasi (cara fisik/mekanik,kimiawi, atau panas)

Inkubasi
Saat inkubasi mikroorganisme yang ditanam dalam media perlu pengaturan lingkungan
sekitar (eksternal) untuk mendukung pertumbuhannya : misalnya cahaya, suhu,
pengadukan, oksigen/tanpa oksigen, dll.

Media Dan Identifikasi Mikroorganisme


Bakteri diidentifikasi dengan pengujian metabolismenya terhadap beberapa susbstrat
tertentu misalnya berbagai jenis gula, sumber nitrat, mineral, dll. Buku yang digunakan
untuk identifikasi bakteri : Bergey’s manual untuk identifikasi bakteria jamur
(microfungus) diindentifikasi dengan cara menguji ciri-ciri spora. Oleh karena itu spora
harus diuasahakan terbentuk. Salah satu buku yang bisa dipakai : Smith’s Introduction to
Industrial Microbilogy

Yang Terjadi Saat Sel Tumbuh di Media


1. Sel tumbuh dan berkembang mengikuti kurva pertumbuhan (untuk bakteri)
2. Sel memproduksi metabolit-metabolit
3. Sel mencerna zat-zat dari media
4. Sel menunjukkan morfologi tertentu

Media Mikrobiologi
1. Tahap penyesuaian dengan lingkungan baru-lag phase-, tidak ada pertambahan
jumlah sel.
2. Tahap pertambahan sel dipercepat secara logaritmik-log phase-.
3. Tahap pertambahan sel konstan, tidak berubah jumlahnya-stationary phase-.
4. Tahap penurunan jumlah sel, karena kematian-death phase-.

Syarat-Syarat Media Yang Baik


Supaya mikroba dapat tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus
memenuhi syarat-syarat antara lain :
1. Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba.
2. Harus mempunyai tekanan asmosa, tegangan permukaan dan Ph yang sesuai dengan
kebutuhan mikroba yang ditimbulkan.
3. Harus mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba.
4. Harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang diinginkan
dapat tumbuh baik.

C. BAGAIMANA CARA MENGUJI KUALITAS MEDIA MIKROBIOLOGI


Pengujian kualitas media mikrobiologi pada laboratorium klinik mencakup media mikrobiologi
buatan sendiri maupun media mikrobiologi yang siap digunakan. Untuk mendapatkan hasil
pengujian yang tepat menggunakan media mikrobiologi diperlukan teknik khusus dalam
persiapan dan pembuatannya. Oleh karena itu penyiapan media mikrobiologi harus mendapat
perhatian khusus dari para microbiologist.

Berikut adalah 4 hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan media mikrobiologi :

1. Pelarutan Media Mikrobiologi


 Sampel media mikrobiologi dehidrasi (dehydrated media) ditimbang dan ditambahkan ke
dalam air suling dan bebasmineral (Aquadestilasi).
 Lalu dicampur untuk membuat suspense yang homogen kemudian panaskan untuk
melarutkan zat-zat dalam media mikrobiologi.
 Panas yang digunakan harus diatur agar hanya cukup sampai membuat larutan yang
sempurna, kecuali dinyatakan lain dalam prosedur.
 Pengocokan yang tetap selama proses pemanasan penting sebab bongkahan kecil
agar/bahan media mikrobiologi yang akan dilarutkan dapat turun kedasar wadah dan
pemecahannya akan memerlukan panas yang lebih tinggi.
 Sebaliknya, pemanasan lebih lama akan menghasilkan :
-Denaturasi protein
-Karamelisasi karbohidrat
-Inaktifasi zat-zat gizi
-Kehilangan kadar air yang berarti karena penguapan.

2. Strilisasi Media Mikrobiologi


 Media mikrobiologi dilarutkan ke dalam wadah yang berukuran cukup dan lakukan
sterilisasi dengan autoclave.
 Setelah selesai sterilisasi, media mikrobiologi harus segara dikeluarkan dari
autoclave untuk menghindari pemanasan yang lebih lama.
 Wadah berisi media mikrobiologi harus di pindahkan ke pemanas air bersuhu 48-
50⁰C sampai mencapai suhu yang diperlukan.
 Penyimpanan media mikrobiologi lebih lama dengan pemanas air harus dihindari.

3. pH Media Mikrobiologi
 pH setiap batch media mikrobiologi harus diperiksa dengan pH meter setelah media
mikrobiologi dibiarkan dingin sampai suhu kamar.
 Untuk menguji media mikrobiologi, dapat digunakan pH meter dengan electrode
permukaan atau electrode biasa. Media yang menyimpang > 0,2 unit pH optimum
harus di buang.

4. Penuangan Media Mikrobiologi


 Media mikrobiologi dapat di tuang kedalam tabung atau cawan petri dalam ruang
bersih atau dibawah aliran udara laminar (laminar air flow).
 Ruangan tersebut harus dijaga cukup terang, bebas dari bahan-bahan lain (kecuali
yang diperlukan untuk prosedur pembagian ) dan bebas dari lalu lalang selama proses
penuangan.
 Pada tahap ini,setiap usaha harus dilakukan untuk mencegah kontaminasi media
mikrobiologi.d
Berikut adalah 3 (tiga) cara untuk menguji mutu media mikrobiologi yang telah dibuat yaitu :

1. Secara Visual
Pengujian media mikrobiologi secara visual dengan memperhatikan atau melihat warna,
kekeruhan dan lain-lain, misalnya :
 Media gula-gula yang dilengkapi tabung durham bila terlihat gelembung udara
berarti sudah tidak dapat dipergunakan lagi.
 Bila warna media tidak sesuai dengan warna standar maka harus dicurigai adanya
perubahan pH. Untuk itu periksa media mikrobiologi dengan menggunakan pH
media berbeda ± 0,2 satuan,tambahkan asam atau basa.

2. Uji Sterilitas
Pengujian dilakukan pada media mikrobiologi yang di perkaya dengan bahan-bahan tertentu
seperti agar darah atau agar coklat.
Contoh langkah pengujian yang dilakukan :
 Ambil sejumlah 5 % dari tiap batch media yang dibuat.
 Inkubasi selama 2 hari pada suhu 35°C
 Bila terdapat pertumbuhan lebih dari 2 koloni kuman per cawan petri atau
lebih,berarti seluruh media dari batch tersebut tidak dapat dipakai

3. Penanaman Kontrol Positif dan Kontrol Negatif


 Kuman-kuman control positif adalah kuman yang seharusnya tumbuh pada media
tertentu, sedangkan kuman kontrol negatif adalah kuman yang seharusnya tidak
tumbuh pada media tertentu .
 Penanaman kontrol positif kedalam media mikrobiologi akan memberikkan informasi
apakah media mikrobiologi yang kita gunakan dapat menumbuhkan mikroorganisme
sesuai peruntukannya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................

A. LATAR BELAKANG ..........................................................................................................


B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................
C. TUJUAN PENULIS..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................


A. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................
B. MEDIA MIKROBIOLOGI ...................................................................................................
C. BAGAIMANA CARA MENGUJI KUALITAS MIKROBIOLOGI ...................................

BAB III PENUTUP ...........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................


BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Media adalah tempat tumbuh mikroorganisme mengandung nutrisi : air, sumber energy,
sumber karbon, sumber nitrogen, sumber mineral, sumber senyawa penerima electron, factor
pertumbuhan. Adapun bentuk-bentuk media diantaranya media cair, media padat, media semi
padat dan media semi cair. Kemudian jenis-jenis media terbagi atas 3 bagian yaitu media
alami, media sintetik dan media semi sintetik.
2. Media Mikrobiologi terbagi atas beberapa tahap diantaranya :
 Tahap penyesuaian dengan lingkungan baru-lag phase-, tidak ada pertambahan
jumlah sel.
 Tahap pertambahan sel dipercepat secara logaritmik-log phase-.
 Tahap pertambahan sel konstan, tidak berubah jumlahnya-stationary phase-.
 Tahap penurunan jumlah sel , karena kematian-death phase-.

B. SARAN
Setelah membaca makalah ini kami menyarankan agar pembaca dapat mempelajari berulang-
ulang hingga betul-betul memahami semua tentang media, dan jika ingin membuat media
lakukanlah secara benar, telaten, berhati-hati, jangan tergesa-gesa dan selalu ikuti prosedur yang
ada agar mendapatkan hasil yang kita inginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Kaiser, G.E. (2004). The Prokaryaotic Cell : Bacteria. http : // student.ccb cmd.edu.

Dwidjo Seputro D (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Penerbit Djambatan

Joklik, W.K., et al (eds) (1998) Zinsser Microbiology. 19 th ed, New York : Appleton-Century-
Crofs

http : // angrimadrid.blogspot.com/2013/11/makalah-media.

Anonim.2011. Media Tumbu Bakteri. Sumber : http : // antisera.wen.su/alkes.html


MEDIA DAN REAGENSIA
( MAKALAH PENGUJIAN KUALITAS MEDIA MIKROBIOLOGI)

DISUSUN OLEH :

NAMA : MEGA SILFHIRA WATI KAISUPY

TINGKAT : I-A

NIM : P07172317022

PRODI : ANALIS KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

AMBON

2017/2018
.

Anda mungkin juga menyukai