Anda di halaman 1dari 21

Bahan Control

Serum Control dan Pooled Serum


Dipresentasikan oleh :
 Dahmia Fitri Yanti
 Deby Rizkika Putri
 Febri Yanti Santika
 Kadek Ananda Pratiwi
 Salsabila
 Shintia Dwi Cahya
Definisi Bahan Kontrol
Bahan kontrol adalah bahan yang digunakan untuk
memantau ketepatan suatu pemeriksaan dilaboratorium
untuk mengawasi kualitas hasil pemeriksaan sehari-hari
(khususnya dilaboratorium).
Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :
 Sumber bahan kontrol

Bahan kontrol dapat dibedakan yang berasal dari manusia,


binatang, bahan kimia murni
 Bentuk bahan kontrol

Bahan kontrol dapat berbentuk cair , bubuk padat


(liofilisat) dan berbentuk strip.
Berdasarkan pembuatannya

Berdasarkan pembuatannya :

Bahanko ntrolyang sudahjadiatu komersial

Bahanko ntrolyang sudahjadiatu komersial

Bahan kontrol yang dibuat sendiri


Unasayed A sayed

Unasayed A sayed
Berdasarkan Pembuatannya :
1. Bahan kontrol yang dibuat sendiri
Bahan kontrol yang dibuat dari serum disebut juga dengan
serum kumpulan (pooled sera). Pooled sera merupakan
campuran dari bahan sisa serum pasien yang sehari-harinya
dikirim ke laboratorium.
Serum kumpulan memiliki keuntungan dan kerugian,
keuntungannya adalah mudah didapat, murah, bahan berasal
dari manusia, tidak perlu rekonstitusi/ dilarutkan dan
laboratorium mengetahui asal bahan kontrol. Sedangkan
kerugiannya adalah merepotkan analis untuk membuatnya,
harus membuat kumpulan serum khusus untuk enzim, contoh:
SGOT / SGPT serta analisis statistik harus dikerjakan setiap 3-
4 bulan.
2. Bahan kontrol yang sudah jadi atau komersial
a. Unassayed
Merupakan bahan kontrol yang tidak
memiliki nilai rujukan sebagai tolak ukur. Nilai
rujukan dapat diperoleh setelah dilakukan
periode pendahuluan. Biasanya dibuat kadar
normal/abnormal, tinggi/rendah.
b. Assayed
Merupakan bahan kontrol yang diketahui
nilai rujukannya serta batas toleransi
menurut metode pemeriksaannya. Hanya
bahan kontrol ini lebih mahal. Bahan kontrol
ini dapat digunakan untuk akurasi kontrol,
selain itu dapat digunakan untuk menilai alat
dan cara baru.
Untuk dapat digunakan sebagai bahan kontrol,
suatu pemeriksaan bahan tersebut harus
memenuhi persyaratan
 Memiliki komposisi sama atau mirip dengan
spesimen
 Komponen yang terkandung di dalam bahan
kontrol harus stabil (tidak mengalami perubahan
selama penyimpanan)
 Disertai sertifikat analisa yang dikeluarkan pabrik,
khususnya untuk bahan kontrol jadi ( komersial).
Pemilihan bahan kontrol berdasarkan pada hal-hal
berikut :
1. Berdasarkan spesimen yang akan diperiksa
Apabila spesimen yang diperiksa berasal dari
manusia maka lebih baik menggunakan bahan
kontrol yang berasal dari manusia juga karena
beberapa zat dalam bahan kontrol binatang
berbeda dengan bahan kontrol yang berasal dari
manusia.
Sedangkan untuk spesimen air digunakan bahan
kontrol yang berasal dari bahan kimia murni.
2. Berdasarkan Penggunaan
1) Bahan kontrol dari bahan kimia murni dipakai untuk
pemeriksaan kimia lingkungan urinalisa dan kimia
klinik
2) Serum kumpulan atau pooled sera dan liofilisat
digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik dan
imunoserologi
3) Bahan kontrol assayed digunakan untuk uji ketepatan
dan ketelitian, uju kualitas reagen, uji kualitas alat,
dan uji kualitas metode pemeriksaan
4) Bahan kontrol unassayed digunakan untuk uji
ketelitian suatu pemeriksaaan
3. Stabilitas Bahan Kontrol
Bentuk bubuk padat atau liofilisat lebih stabil dan
tahan lama dari pada bentuk cair. Untuk
memudahkan transportasi umumnya bentuk bubuk
padat dibuat dalam bentuk strip. Stabilitas bahan
kontrol yang dibuat sendiri kurang terjamin selain
itu mempunya bahaya infeksi yang tinggi.
Jenis-jenis Bahan Kontrol

Serum Kontrol
Serum Kontrol Cair Bahan Kontrol
Pool Serum Hematologi
Serum Kontrol Cair Komersial
Pool Serum
I. Pool serum dibuat dari serum- serum penderita
yang tersisa namun tidak hemolitik dan lipemik.
Prosedur pembuatannya adalah sbb :
 Sisa- sisa serum penderita yang bebas dari hemolisa
dan lipemia dikumpulkan dalam suatu botol plastik
yang bersih dan steril pada suhu 20°C pengumpulan
tersebut dilakukan hingga mencapai jumlah volume
yang cukup untuk satu periode kontrol.
 Serum yang telah terkumpul dicairkan kembali
( sebaiknya menggunakan bak air dengan suhu
sekitar 25°c). Lalu diaduk secara hati –hati
campuran dari cairan tersebut disentrifugasikan
untuk memisahkan bagian- bagian yang tidak
homogen.
 Seluruh supernatan (bagian larutan yang homogen)
dicampur menjadi satu dalam sebuah penampung
yang besar dan di aduk secara berhati-hati.
Campuran serum tersebut dinamakan “pool-
serum”.
 Pool-serum diisi kedalam botol-botol kecil yang steril
dengan volume yang mencukupi kebutuhanya
pemantapan kualitas untuk satu hari. Lalu botol-botol
tersebut ditutup rapat dan disimpan pada suhu 20°C.
 Untuk kebutuhan pemantapan kualitas setiap hari
dikeluarkan satu botol poo serum dan dan di cairkan
pada suhu kamar(dianjurkan untuk menggunakan
suatu bak air dengan suhu sekitar 25°c). Setelah cair
botol pool serum dibolak-balikkan beberapa kali
hingga pool serum itu menjadi homogen kembali.
Penggunaan pool serum sekarang sudah
kurang dianjurkan dengan alasan-alasan
sebagai berikut :
 Stabilitas dari beberapa komponennya kurang
terjamin (misalnya aktivitas enzim, bilirubin dan
lain-lain);
 Bahaya infeksi sangat tinggi
Serum Kontrol Cair Komersial
Berbagai serum kontrol ketetapan komersial
disamping bentuk dan kualitasnya juga dapat dilihat
dari kelengkapan tabel nilai rujukannya dengan cara
penentuan nilai rujukan. Kelengkapan tabel nilai
rujukan dapat dilihat dari jumlah metoda per
parameter yang tertera dalam tabel. Hal ini cukup
penting untuk diperhatikan karena untuk setiap
parameter terdapat beberapa metoda analisa yang
nilai rujukannya agak berbeda satu sama lain.
Bahan Kontrol Hematologi
Syarat-syarat bahan kontrol hematologi yang ideal:
 Tidak mahal
 Stabilitas lama
 Siap periksa
 Mudah tersuspensi
 Tidak mudah aglutinasi
 Karakteristik aliran menyerupai darah
 Sifat optik dan elektrik menyerupai darah
 Ukuran dan bentuk partikel menyerupai darah
 Dapat diukur dengan metode apapun
Darah Segar
Darah segar (fresh whole blood) merupakan kontrol yang ideal
untuk pemeriksaan darah lengkap karena secara fisik dan biologik
identik dengan material yang diperiksa. (Doston, 1998) Akan tetapi
darah segar secar alamia mempunyai keterbatasan untuk sebagai
kalibrator atau kontrol. (Van Dun, 2007)

Darah Manusia Terstabilkan


Darah manusia terstabilkan (stabilizer human blood) yang disuplai
oleh pabrik digunakan secara luas oleh sekitar 80 % laboratirium
klinik. Sampel tersebut mempunyai jangka hidup yang lebih
panjang (sampai beberapa minggu) sel-sel yang terstabilkan
berbeda dengan darah segar dipandang dari sudut ukuran, bentuk,
deformabilitas, dan kemungkinan berbeda sifatnya dengan reagen
instrumen yang berbeda.
Kesimpulan
 Bahan kontrol adalah bahan yang digunakan untuk
memantau ketepatan suatu pemeriksaan
dilaboratorium untuk mengawasi kualitas hasil
pemeriksaan sehari-hari (khususnya dilaboratorium).
 Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :

1. Sumber bahan kontrol


2. Bentuk bahan kontrol
3. Berdasarkan pembentukan
Daftar Pustaka
 https
://www.scribd.com/search?content_type=documents&
page=1&query=bahan%20kontrol
 https://mail.google.com/mail/u/0/#sent/LXphbRLrghx
krJlVGHjpkwCfZQhhFcXHjfvxsPQDxQB
 http://ikasepteniaa.blogspot.com/2013/02/bakuan-mut
a-bahan-kontrol.html

Anda mungkin juga menyukai