Alat
Metode pemeriksaan
Volume / kadar bahan yang diperiksa
waktu pengulangan
Tenaga pemeriksa
Presisi dan Akurasi
Kapan kita melakukan QC ?
1. Setiap hari sebelum sampel pasien
2. Menggunakan alat, reagen & metode baru
3. Tergantung kestabilan reagen
4. Setelah melakukan preventive maintenance
5. Ada masalah dalam aplikasi klinik dari hasil pasien
6. Tindakan koreksi terhadap “error”
7. Pelatihan & kompetensi terhadap operator
Jenis Kesalahan
Kontrol kualitas bertujuan mendeteksi kesalahan
analitik di laboratorium.
Kesalahan analitik di laboratorium terdiri atas dua jenis
yaitu kesalahan acak (random error) dan kesalahan
sistematik (systematic error). Kesalahan acak
menandakan tingkat presisi, sementara kesalahan
sistematik menandakan tingkat akurasi suatu metode
atau alat (Sukorini dkk, 2010)
1) Kesalahan acak
1. Persiapan pasien
2. Pemberian identitas spesimen
3. Pengambilan dan penampungan spesimen
4. Penanganan spesimen
5. Pengiriman spesimen
6. Pengolahan dan penyiapan spesimen
2. Tahap Analitik
1. Pemeriksaan spesimen
2. Pemeliharaan dan Kalibrasi alat
3. Uji kualitas reagen
4. Uji Ketelitian - Ketepatan
3. Tahap Pasca Analitik
1. Penulisan hasil
2. interpretasi hasil
3. Pelaporan Hasil
Untuk mendapatkan mutu pemeriksaan laboratorium,
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Validasi Analitik
Faktor yang dapat menimbulkan variasi analitik ialah
peralatan, metode, bahan pemeriksaan dan reagen.
2. Validasi non-Analitik
Faktor yang dapat menimbulkan variasi non analitik
terbagi tiga, yaitu pra analitik, analitik dan pasca analitik
Variasi non analitik yang dapat timbul rinciannya sebagai berikut:
Preanalitik
1. Ketatausahaan (clerical)
2. Persiapan penderita (patient Preparation)
3. Pengumpulan spesimen (specimen Collection)
4. Penanganan sampel (sampling handling)
Analitik
1. Reagen (reagents)
2. Peralatan (instruments)
3. Kontrol & bakuan (control & standard)
4. Metode analitik (analytical method)
5. Ahli Teknologi (Technologist)
Pascaanalitik
1. Perhitungan (calculation)
2. Cara menilai (method evaluation)
3. Ketatausahaan (clerical)
4. Penanganan informasi (information handling)
Kesimpulan
Didalam suatu laboratorium perlu dilakukan quality control baik
untuk petugas laboratorium maupun terhadap alat dan di dalamnya.