BAB I
PENDAHULUAN
I. Pendahuluan
Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1990) adalah derajat dipenuhuinya
standar profesi atau standar operasional prosedur (SOP) dalam pelayanan pasien dan
mewujudkan hasil hasil outcome seperti yang diharapkan oleh profesi maupun pasien yang
meliputi pelayanan, diagnosa terapi, prosedur atau tindakan penyelesaian masalah
klinis.Sedangkan menurut Giebing (1994), kualitas pelayanan kesehatan adalah tercapainya
kriteria berdasarkan peleyanan yang telah ditentukan.
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah upaya untuk meningkatkan mutu secara
keseluruhan dengan terus menerus mengurangi resiko terhadap pasien dan staf baik dalam
lingkungan klinis maupun lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat unruk
mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Selain pelayanan kesehatan yang berkualitas juga
dituntut pelayanan yang menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien. Cross 7 Blue dalam
Giebing (1994) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan berhubungan dengan lima
karakteristik proses pelayanan kesehatan yaitu :
1. Dapat dicapai
2. Diterima masyarakat
3. Komperhensif
4. Berkesinambungan dan
5. Terdokumentasi
Mutu adalah mendapatkan hasil yang benar secara langsung setiap saat dan tepat dalam
menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien. Ini penting dalam semua tahap proses mulai
dari penerimaan sampel hingga pelaporan hasil uji.
Pemantapan mutu merupakan suatu upaya untuk meminimalkan atau pencegahan
kesalahan semaksimal mungkin mulai dari kesalahan pra analitik, analitik dan pasca analitik
(Depkes 1997)
Mutu suatu output laboratorium bergantung dari beberapa faktor. Yang paling mendasar
adalah pelaksanaan dan pemeliharaan sistem Manjemen Mutu didalam suatu laboratorium.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem Manajemen Mutu yang terdapat dalam suatau
laboratorium disebut sebagai mPraktek Laboratorium yang benar (GLP = Good Laboratory
Practise)
GLP adalah ungkapan yang diberikan kepada sistem mutu laboratorium yang mencakup
proses organisasi dan kondisi kondisi laboratorium guna menjamin agar tugas tugas analisis
direncanakan, dilakukan, dimonitor, direkam, disimpan dan dilaporkan dengan benar.
2.1 Laporan Indikator Mutu & Pengendalian Mutu Tahap Pra Analitik dan Pasca
Analitik : Tidak ada kesalahan pemeriksaan Laboratorium