Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL)


Pendirian Rumah Sakit Bersalin Hikmah Sawi

1.1. Latar Belakang


Kesehatan merupakan faktor kunci dalam kehidupan manusia. Kesehatan
yang baik menjadi faktor pendukung kesuksesan hidup. Segala aktivitas dan
pekerjaan dapat berjalan seperti yang diharapkan. Namun seiring dengan berbagai
usaha manusia untuk mewujudkan kesehatan, semakin berat pula tantangan yang
dihadapi. Penyakit menjadi semakin beragam, dan juga pola penyakit bergeser dari
infeksi menjadi degeneratif. Sebagai penunjang kebutuhan kesehatan bagi
masyarakat maka perlu adanya pendirian sarana prasarana kesehatan seperti
Rumah Sakit Bersalin Hikmah Sawi, yang mampu memberikan pelayanan
bermutu, akan tetapi pendirian sarana prasarana kesehatan harus berwawasan
pada pembangunan yang berkelanjutan/pembangunan yang berwawasan pada
lingkungan. Pembangunan berkelanjutan mengharuskan untuk mengantisipasi dan
melakukan berbagai upaya pencegahan terhadap kerusakan lingkungan atau
penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh pembangunan tersebut.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan
dan Pelestarian Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2012 tentang Tentang Izin Lingkungan dan Surat Edaran Bupati
Kabupaten Bangkalan No. 11 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Penyusunan
Dokumen AMDAL dan UKL-UPL untuk setiap pemantauan tata ruang di wilayah
Kabupaten Bangkalan, pemrakarsa pendirian Rumah Sakit Bersalin Hikmah Sawi
dalam melakukan kegiataannya berupaya melakukan pengkajian dampak
lingkungan untuk meminimalisir dampak negatif dan meningkatan dampak positif

1
-I
yang mungkin ditimbulkan sebagai efek samping dari kegiatan operasional yang
dilakukan.
Pengkajian lingkungan yang dilakukan oleh pemrakarsa pendirian Rumah
Sakit Bersalin Hikmah Sawi berupa penyusunan dokumen Upaya Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) yang mebuat kondisi eksisting, analisa
sejumlah parameter kondisi lingkingan dan langkah-langkah pengelolaan dan
pemantauan lingkungan. Adapun output dari pelaksanaan kegiatan Upaya
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) ini diharapkan menjadi
bentuk jaminan pelaksanaan usaha yang berbasis pada pengelolaan lingkungan
berkelanjutan.

1.2. Tujuan
Sebagai bentuk pelaksanaan terhadap peraturan pemerintah tentang
pengekolaan lingkungan oleh pemrakarsa dalam pelaksanaan kegiatan pendirian
Rumah Sakit Bersalin Hikmah Sawi, melakukan studi pengelolaan lingkungan
hidup dengan tujuan sebagai berikut :
1. Melaksanakan peraturan dan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah
tentang pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan
2. Merumuskan tindakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam
kegiatan pendirian bangunan rumah sakit bersalin serta untuk mengembangkan
dampak positif dan mengurangi dampak negatif serta disesuaikan dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
3. Berkaitan dengan usaha pengelolaan pencemaran lingkungan secara dini,
dokumen ini merupakan pedoman dalam pengelolaan pemantauan serta
pengawasan lingkungan bagi pihak-pihak terkait.
Sesuai tujuan tersebut diatas, maka dokumen Upaya Pengelolaan dan
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) kegiatan pendirian Rumah Sakit Bersalin
Hikmah Sawi ini, mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. Pedoman bagi pemraksrsa tentang sistem dan cara pengelolaan dan
pemantauan lingkungan
2. Gambaran bagi pihak terkait tentang usaha-usaha yang telah dan akan
dilakukan oleh pemrakarsa pendirian Rumah Sakit Bersalin Hikmah Sawi.
Dikaitkan dengan usaha pengembangan pada umumnya, maka Upaya
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) ini dapat menunjang upaya
pembangunan yang berwawasan lingkungan, khususnya dalam bidang kesehatan
lingkungan

2
-I
1.3. Dasar Hukum
Dalam rangka mengupayakan pengelolaan lingkungan yang didasarkan pada
kebijaksanaan nasional secara terpadu, telah dihasilkan perundangan yang memuat
ketentuan pokok pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Peraturan
perundangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai acuan dalam
penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) kegiatan pendirian Rumah Sakit Bersalin Hikmah
Sawi. Dasar hukum yang menjadi dasar dilaksanakannya studi UKL-UPL ini
adalah :
1. Undang-undang RI No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok
Agraria, sebagai dasar penataan kepemilikan tanah dan fungsinya;
2. Undang-undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
sebagai daar untuk melakukan pengelolaan lingkungan pada tahap kontruksi
pendirian Rumah Sakit Bersalin Hikmah Sawi;
3. Undang-undang RI No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sebagai dasar dalam melakukan upaya-
upaya pengelolaan lingkungan yang terkait dengan sumber daya air, udara,
maupun sumberdaya alam yang lain;
4. Undang-undang RI No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial tenaga
Kerja, sebagai dasar dalam pelaksanaan Jamsostek tenaga kerja;
5. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, sebagai
dasar hukum dibidang pendirian Rumah Sakit Bersalin Hikmah Sawi;
6. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan
hidup
7. Undang-undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga kerjaan,
sebagai dasar hukum di bidang ketenagakerjaan;
8. Undang-undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagai dasar dalam penentuan tatanan organisasi yang terkait dengan
institusi pemerintah yang terlibat dalam proses UKL-UPL maupun dalam
kebijakan-kebijakan yang dibuat masing-masing yang dibuat masing-masing
daerah/wilayah;
9. Undang-undang RI No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, sebagai dasar
dalam menganalisa aspek transportasi yang dikaji dalam UKL-UPL;

3
-I
10. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
sebagai dasar penetapan kelayakan lokasi terkait dengan rencana tata ruang
yang ada;
11. Undang-undang RI No. 18 Tahun 2008 tentang Persampahan,
sebagai dasar pengelolaan persampahan di wilayah studi;
12. Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, sebagai pedoman dalam kegiatan pengaturan lalu lintas di
lokasi proyek;
13. Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, sebagai pedoman dalam penyusunan Dokomen
UKL-UPL;
14. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, sebagai
dasar untuk proses analisis prakiraan dampak dan pengelolaannya terkait
dengan aspek kesehatan masyarakat;
15. Peraturan Pemerintah RI No. 95 tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah, sebagai dasar untuk membuat sertifikat kepemilikan tanah;
16. Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara, sebagai dasar pedoman untuk pengelolaan dampak
kualitas udara;
17. Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, sebagai dasar sebagai
penentuan golongan peruntukan air dan pengelolaan kualitas air;
18. Peraturan pemerintah RI No. 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah, sebagai dasar untuk pengaturan tata guna tanah atau lahan yang
dimiliki;
19. Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air, sebagai dasar dalam pengelolaan dan pemanfaatan air;
20. Peratuan Pemerintah RI No. 41 Tahun 2009 tentang pengendalian
pencemaran udara sebagai dasar dalam pengelolaan parameter udara;
21. Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisa Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas;
22. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 22 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Dampak Lingkungan, sebagai pedoman dalam mengelola
dampak lingkungan

4
-I
23. Keputusan Presiden No. 34 Tahun 2003 tentang Kebijikan Nasional
di Bidang Tanah, sebagai dasar pengaturan tata guna tanah atas lahan yang
dimiliki
24. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 528/MENKES/PER/XII/1982
tentang syarat-syarat Pengawasan Kualitas Air Tanah yang berhubungan
dengan kesehatan, sebagai acuan dalam menilai kelayakan kualitas air tanah;
25. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 378/KPS/1987 tentang
Perencanaan Kawasan Pemukiman Kota, sebagai dasar agar terjadi sinergitas
yang tinggi antara pemukiman dan rencana pembangunan rumah sakit bersalin;
26. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1405/MENKES/PER/IX/1990
tentang syarat-syarat Pengawasan Kualitas Air, sebagai dasar dalam
menetapkan kelayakan kualitas air bersih/minum yang dapat dikomsumsi oleh
masyarakat;
27. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002
tentang Baku Mutu Kualitas Udara Ambien di Dalam Ruang, sebagai dasar
dalam menetapkan kalyakan kualitas udara ambient di dalam
gedung/bangunan;
28. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup no. 11 Tahun 2006
tentang jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi Dengan
analisis Mengenai Dampak Lingkungan, sebagai dasar untuk menapis atau
melingkup proyek atau kegiatan yang wajib AMDAL ataupun tidak wajib AMDAL;
29. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung, sebagai dasar dalam
perencanaan teknis pendirian rumah sakit bersalin;
30. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 13 tahun 2010 tentang UKL
dan UPL dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup, sebagai dasar dan pedoman dalam menyusun UKL-UPL;
31. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 tahun 2010
tentang dokumen lingkungan hidup bagi usaha dan/atau kegiatan yang telah
memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum memiliki dokumen
lingkungan hidup;
32. Peraturan Menteri Kesehatan No. 411/MENKES/PER/III/2010
tentang Laboratorium Klinik, sebagai dasar pendirian rumah sakit bersalin;

5
-I
33. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Per/MENKES/IV/2010 tentang
Syarat-syarat Pengawasan Kualitas Air Minum, sebagai dasar dalam penilaian
dan penentuan kualitas air minum untuk rumah sakit bersalin;
34. Peraturan Menteri Kesehatan No. 736/Per/MENKES/IV/2010 tentang
Syarat-syarat Pengawasan Kualitas Air Minum, sebagai dasar dalam proses
pengawasan kelayakan kualitas air minum;
35. Perutan Menteri Kesehatan RI No. 028/MENKES/PER/I/2011 tentang
Klinik, sebagai dasar untuk pendirian rumah sakit bersalin;
36. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan
Hidup;
37. Keputusan Menteri Kesehatan No. 718/MENKES/PER/IV/1987
tentang Kebisingan yang Berhubungan Dengan Kesehatan, sebagai dasar
menentukan tingkat kebisingan yang dapat diterima oleh masyarakat;
38. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
No. kep-02/menKLH/1988 tentang Baku Mutu Air Kesehatan, sebagai acuan
kualitas efluen hasil pengelolaan limbah domestik;
39. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
48/MENLH/IV/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan;
40. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 49/MENLH/11/1996
tentang Baku Tingkat Getaran, sebagai dasar Tolok ukur dari getaran yang
dapat dioperasikan dan aman bagi masyarakat sekitar;
41. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 50/MENLH/1996/ tentang
Baku Mutu Tingkat Kebauan, sebagai dasar dalam mentukan dan menetapkan
suatu kegiatan bermasalah atau tidak terhadap munculnya bau;
42. Keputusan Menteri lingkngan Hidup No. 45/MENLH/10/1997 tentang
Indeks Standar Pencemaran Udara, sebagai dasar dalam perhitungan untuk
menentukan kriteria ISPU;
43. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang
Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan,
sebagai dasar untuk menilai kelayakan kemudahan pencapaian rencana
kegiatan;
44. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 20/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan;

6
-I
45. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001
tentang Rencana Usaha dan atau Kegiatan yang Wajib Disertai Study Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan;
46. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
875/MENKES/SK/VIII/2001 Tentang Dokumen UKL-UPL Kegiatan Bidang
Kesehatan;
47. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup;
48. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003
tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik, untuk memberi batasan hasil
pengelolaan limbah domestik yang aman dibuang keperairan;
49. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 364/MENKES/SK/III/2003
tentang Laboratorium Klinik, sebagai dasar pendirian rumah sakit bersalin;
50. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004
tentang persyaratan kesehatan lingkungan Rumah Sakit Bersalin Hikmah Sawi
51. Peraturan Daerah Jawa Timur No. 3 Tahun 1999 tentang Pemakaian
Air, sebagai dasar dalam penetapan pemakaian air untuk kegiatan operasional
air untuk kegiatan operasional proyek;
52. Peraturan Dareah Jawa Timur No. 2 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Propinsi Jawa
Timur, sebagai dasar dalam melakukan pengelolaan pencemaran air;
53. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 10 Tahun 2009 tentang Baku
Mutu Kualitas Udara Ambient dan Emisi Sumber Tidak Bergerak di Jwa Timur,
sebagai dasar dalam menetapkan apakah pencemaran udara atau tidak akibat
kegiatan yang akan dilakukan;
54. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 24 Tahun 2010 tentang
Pedoman Pelaksanaan Peraturan Daerah Propensi Jawa Timur No. 2 Tahun
2008 tentang pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di
Propensi Jawa Timur, sebagai dasar dalam melakukan pengelolaan
pencemaran udara;
55. Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 14 tahun 2001 tentang
Pengambilan contoh Uji Air, Limbah Cair, dan Udara di Propensi Jawa Timur,
sebagai dasar dalam menentukan titik sample, pengambilan sample kualitas air
dan udara;

7
-I
56. Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 10 Tahun 2004 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup, sebagai pedoman dalam penyusunan
Dokomen UKL-UPL;
57. Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 188/21/KTPS/013/2005 tentang
Penunjukan laboraturium BBTKL-PPM sebagai Laboratorium Lingkungan Di
Jawa Timur, berkaitan dengan laporatorium lingkungan di Jawa Timur yang
terakreditasi;
58. Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 29 Tahun 2009 tentang Tata
cara permohonan izin Pembuangan Limbah cair ke Sumber-sumber Air di
Propensi Jawa Timur, sebagai dasar dalam menetapkan rencana pembuangan
air limbah ke perairan
59. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2009
tentang RT/RW Kabupaten Bangkalan Tahun 2009-2029;
60. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010
tentang Retribusi Izin Tertentu, sebagai dasar dalam menetapkan pajak daerah
untuk kegiatan rumah sakit bersalin;
61. Surat Edaran Bupati Kabupaten Bangkalan No. 11 Tahun 2011
tentang Pelaksanaan Penyusunan Dokumen AMDAL dan UKL-UPL;

8
-I

Anda mungkin juga menyukai