Dokumen Ukl-Upl Edit Rsda

Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Tahun 2021
BAB I
IDENTITAS PEMRAKARSA
1.1 Latar Belakang

Menurut seorang ahli ilmu kesehatan masyarakat dari Amerika Serikat (dr Blum) ada 4
empat faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu : lingkungan, perilaku
gaya hidup, akses pelayanan kesehatan masyarakat, dan genetik. Akses pelayanan kesehatan
masyarakat adalah termasuk fasilitas pelayanan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan
adalah suatu alat atau tempat yang digunakan untuk meyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan,baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan menutur jenis
pelayanannya terdiri dari pelayanan kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat (UU No 36 tahun 2009).
Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud diatas meliputi pelayanan kesehatan
tingkat pertama, pelayanan kesehatan tingkat kedua, dan pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut dapat dilaksanakan oleh pihak pemerintah, pemerintah
daerah dan swasta. Jenis fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain Rumah
Sakit, Dokter Praktek, Laboratorium, dan lain-lain.
Sejalan dengan pertumbuhan dan pembangunan Kabupaten Karawang, maka
pertumbuhan penduduk juga mengalami perkembangan. Dalam rangka berperan serta dalam
menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan maka berdirilah Rumah Sakit Umum di wilayah
ini, salah satunya adalah Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika. Seiring dengan
perkembangan pembangunan dan adanya perubahan sarana dan prasarana di Rumah Sakit
Delima Asih Sisma Medika maka berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat dengan cara penambahan ruang dan perbaikan ruang di Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika dari yang belum ada menjadi ada dan dari yang tidak layak menjadi
layak..
1
1.1.1. Penyusunan Dokumen UKL-UPL

Pada waktu pendirian Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika, Rumah Sakit ini
telah memiliki dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL-UPL) dengan surat persetujuan UKL-UPL dari Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang No 660.1/516.BPLH.AMDAL/V/2003, dan pada
saat itu dikarenakan adanya perubahan sarana dan prasarana di Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika cara penambahan ruang dan perbaikan ruang. Dengan adanya perubahan
sarana dan prasarana di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika dengan cara penambahan
ruang dan perbaikan ruang tersebut maka Departemen Kesehatan melalui Permenkes RI No
32 tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri
Negara Lingkungan Hidup No 05 tahun 2012 tentang jenis usaha dan /kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan AMDAL/UKL-UPL serta Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 16
tahun 2012 tentang pedoman penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup dan Peraturan
Pemerintah No 27 tentang Izin Lingkungan.
Perubahan Dokumen UKL-UPL ini memuat kajian pengelolaan dampak yang
dilakukan dan yang dilakukan dari kegiatan operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika. Perubahan Dokumen UKL-UPL sebagai acuan atau pedoman mengidentifikasi
dampak yang terjadi dari kegiatan yang dilaksanakan serta dapat mengimplementasikannya
dalam program pengelolaan dan pemantauan lingkungan di Lokasi Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika.
Dokumen UKL-UPL adalah prasyarat untuk mendapatkan izin atau dasar perizinan
lainnya untuk melakukan usaha dan atau kegiatan. Dokumen UKL-UPL ini disusun bagi
rencana kegiatan dan//atau usaha yang tidak menimbulkan dampak penting wajib menyusun
dokumen AMDAL. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 05 tahnu
2012 tentang pedoman penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, maka untuk menunjang
pembangunan yang berwawasan lingkungan, kegiatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika perlu dilengkapi dengan Dokumen UKL-UPL dengan didasari oleh kesadaran akan
timbulnya dampak-dampak negatif terhadap lingkungan serta sebagai bukti ketaatan terhadap
peraturan perundangan yang berlaku.
1.2 Identitas pemrakarsa

 Nama Perusahaan : PT. Delima Abdi Sehati
 Alamat : Jl. Wirasaba No.54 Kelurahan Adiarsa
 Nama Rumah Sakit : Delima Asih Sisma Medika
 Bidang usaha : Kesehatan
 Luas lahan : 2.423 m2
 Penanggung jawab UKL-UPL :
o Nama :
o Jabatan : Direktur Utama
2
1.3 Dasar Hukum Yang Melandasi Penyusunan Dokumen

Penyusunan UKL-UPL Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih mengacu pada
:
1.3.1. Undang-Undang
1. Undang-Undang RI No 05 tahun 1960 tentang pokok-pokok Agraria
2. Undang-Undang RI No 05 Tahun 19960 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya
3. Undang-Undang Ri No 09 tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Bekasi.
4. Undang-Undang RI No 07 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
5. Undang-Undang RI No 11 Tahun 2004 tentang Ruang Terbuka Hijau
6. Undang-Undang RI No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
7. Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
8. Undang-Undang RI No 26 Tahun 2004 tentang Penataan Ruang
9. Undang-Undang RI No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
10. Undantg-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
11. Undang-Undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup
12. Undang-Undang RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
13. Undang-Undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
1.3.2. Peraturan Pemerintah

1. Peraturan Pmerintah No 20 Tahun1990 tentang pengendalian Pencemaran Air
2. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah No 18 Tahun 1999 & Peraturan Pemerintah No 85 tahun 1999
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999 tentang pengendalian Pencemaran Udara
5. Peraturan Pemerintah RI no 18 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan PP No
85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas PP No 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah B3
6. Peraturan Pemerintah No 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
kewenangan Propinsi sebagai Otonomi Daerah
7. Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
8. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
9. Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2004 tentang penatagunaan Tanah
10. Peraturan Pemerintah No 36 tahun 2005 tentang Aturan Pelaksanaan Undang-Undang
No 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
11. Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang Jalan
12. Peraturan Pemerintah No 26 Tahun 2008 tentang RT/RW nasional
13. Peraturan Pemerintah No 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber daya Air
3
14. Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah

15. Peraturan Pemerintah No 72 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
1.3.3. Peraturan Presiden

1. Peraturan Presiden RI No 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang kawasan
Jakarta,Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur.
2. Peraturan Presiden RI No 21 Tahun 2010 tentang Pengawasan Ketenagakerjaan
1.3.4. Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri

1.3.4.1 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup :
1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 16 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup NO 02 Tahun 2008 tentang pemanfaatan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan Air
Hujan
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 17 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah.
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 1 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
Pengendalian Pencemaran Air
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 05 Tahun 2012 (Pengganti Permen LH
No 11 Tahun 2006) tentang Rencana Usaha atau Kegaiatan yang Wajib dilengkapi
dengan AMDAL.
1.3.4.2 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup :

1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 13 Tahun 1995 tentang tentang
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 58 Tahun 1995 tentang tentang
Baku Mutu Limbah Cair untuk Kegiatan Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No KEP-48/MENLH/11/1996
tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No KEP-49/MENLH/11/1996
tentang Baku Mutu Tingkat Getaran.
5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 50 Tahun 1996 tentang Baku
Mutu Tingkat Kebauan.
6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 03 Tahun 2003 tentang Tim
Penanganan Kasus Lingkungan Hidup.
Mutu Air Limbah Domestik
8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 142 Tahun 2003 tentang
Perubahan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 111 Tahun 2003 Tentang
Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perijinana serta Pedoman Kajian
pembuangan Air Limbah Cair
4
Mutu Limbah Cair Untuk Kegiatan Domestik
10. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 45 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL dan RPL.
1.3.4.3 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi :
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No Kepts. 51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas
faktor fisika di Tempat Kerja.
1.3.4.4 Peraturan Menteri Kesehatan :

1. Peraturan Menteri Kesehatan No 920/Menkes/PER/XII/1986 tentang usaha
pelayanan Kesehatan swasta di bidang Medik/ peraturan Menteri Kesehatan No
084/Menkes/Per/II/1990 tentang perubahan atas peraturan Menteri kesehatan No
920/menkes/Per/XII/1986
2. Peraturan Menteri Kesehatan No 416/Menkes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat
dan pengawasan kualitas Air Bersih.
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 472/Menkes/PER/V/1993 tentang Pelasanaan
Fungsi Sosial Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan NO 378/Menkes/Per/II/1996 tentang Pengamanan
Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 145/Menkes/Per/II/1998 tentang Perubahan atas
peraturan Menteri Kesehatan No 159B/Menkes/Per/II/1998 tentang Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan No 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik
dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran
7. Peraturan Menteri Kesehatan No 147/Menkes/Per/I/2010 tentang Perizinan
Kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan No 340/Menkes/Per/I/2010 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit
9. Peraturan Menteri Kesehatan No 492 tahun 2010 tentang syarat-syarat dan
pengawasan Kualitas Air Minum.
1.3.4.5 Keputusan Menteri Kesehatan :

1. Keputusan Menteri Kesehatan No 191/MENKES-KESOS/SK/II/2001 tentang
perubahan Keputusan Menteri Kesehatan No 157/MENKES/SK/III/1999 tentang
perubahan kedua atas peraturan Menteri Kesehatan No
159B/MENKES/PER/1998 tentang Rumah Sakit.
2. Keputusan Menteri Kesehatan No 875/MENKES/SK/VIII/2001 tentang
penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL-UPL) kegiatan bidang kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan No 228/Menkes/SK/III/2002 tentang Pedoman
syarat-syarat dan pengawasan Kualitas Air Minum.
4. Keputusan Menteri Kesehatan No 907/Menkes/SK/III/2002 tentang pedoman
syarat-syarat dan pengawasan Kualitas Air Minum.
5
5. Keputusan Menteri Kesehatan No 1335/Menkes/SK/III/2002 tentang standar

Operasional Pengambilan dan pengukuran Sampel Kualitas Udara Ruangan
Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No 228/Menkes/SK/III/2003 tentang pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No 1204/Menkes/SK/X/2008 tentang persyaraatn
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
8. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/I/2008 tentang standard
pelayanan minimal Rumah Sakit.
9. Keputusan Menteri kesehatan No 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
1.3.4.6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum :

1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 05 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan
dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum NO 26/PRT?M2008 tentang Persyaratan Teknis
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 20/PRT/M/2009 tentang pedomanan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
1.3.4.7 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum :

1. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 11/KPTS/2000 tentang ketentuan Teknis
manajemen penanggulangan Kebakaran di Perkantoran
2. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 17/KPTS/2004 tentang Sumur Resapan.
1.3.4.8 Peraturan Menteri Dalam Negeri :

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 01 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka
Hijau Kawasan Perkotaan
2. Peraturan Menteri Dalam negeri No 27 tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Izin
Gangguan di Daerah.
1.3.4.9 Peraturan Atau Keputusan Bapedal dan Kepala badan Pertanahan :

1. Peraturan Menteri Negara Agraria atau Kepala Badan Pertanahan nasional No 02
tahun 1999 tentang Izin Lokasi.
2. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI No Kep-
01/Bapedal/09/1995 tentang Tata cara dan persyaratan Teknis Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
3. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI No Kep-
03/Bapedal/09/1995 tentang persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
4. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat No 272.HK.105/DRJD/1996 tentang
Pedoman Teknis Penyelengaraan Fasilitas Parkir.
6
1.3.4.10. Peraturan Daerah :

Penyusunan UKL-UPL Mengacu Pada Peraturan Daerah :
I. Provinsi Jawa Barat
1. Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No 38 tahun 1991 tentang
Peruntukan Air dan Baku Mutu Air pada sumber Air di Jawa Barat.
2. Peraturan Daerah Propinsi Jawa barat No 03 Tahun 2004 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
3. Peraturan Daerah Propinsi Jawa barat No 08 Tahun 2005 tentang Sempadan
Sumber Air.
4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa barat No 08 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa barat No 05 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Air Tanah.
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 05 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Air Bawah Tanah.
7
BAB II
RENCANA UDAHA DAN ATAU KEGIATAN
1.1 Nama Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

Nama jenis usaha dan atau kegiatan adalah pelayanan kesehatan masyarakat yang akan
dilakukan perubahan dikarenakan adanya perubahan sarana dan prasarana di Rumah Sakit
Delima Asih Sisma Medika dengan cara penambahan ruang dan perbaikan ruang. Rumah
Sakit Delima Asih Sisma Medika merupakan Rumah Sakit Golongan C menurut Kategori
Departemen Kesehatan RI.
2.2 Lokasi Rencana Usaha Dan atau Kegiatan

Lokasi usaha dan atau kegiatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika berada di Jalan
Wirasaba No.54, termasuk kedalam wilayah Kelurahan Adiarsa, Kecamatan Karawang,
Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Secara geografi Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika berada pada posisi 3 Km ke arah selatan.
2.3 Hasil Uji Laboratorium

2.3.1 Uji Kualitas Udara Ambien
Pengukuran Kualitas udara ambien dilakukan untuk memantau kondisi udara ambien di lokasi
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika sehingga apabila terjadi pencemaran udara dari
kegiatan operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika dikemudian hari dapat diketahui
kondisi awalnya. Pengambilan sampel pengukuran kualitas udara diambil di dua titik yaitu
dihalaman parkir dan pintu depan masuk ke Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika,
pemeriksaan dilaksanakan pada bulan Juli 2021 oleh Petugas dari PT. Ecosindo Laboratorium.
Tabel 2.1
Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien di Luar Ruangan (Halaman Parkir Depan) Rumah Sakit
Delima Asih Sisma Medika
No Parameter Waktu Baku Mutu Satuan Hasil Metode

Pengukuran
1 Sulfur
Dioksida
(SO2)
2 Karbon
Monoksida
(CO)
3 Nitrogen
Dioksida
(NO2)
4 Oksidan
(O3)
5 Hidrokarbon
(HC)
8
6 Debu (TSP)
7 Timbal (Pb)
8 Amonia
(NH3)
9 Hidogen
Sulfida
(H2S)
2.3.2 Uji Indeks Kebisingan

Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan untuk memantau tingkat kebisingan di lokasi Rumah
Sakit Delima Asih Sisma Medika, sehingga apabila terjadi peningkatan kebisingan dari
operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika diketahui kondisi awalnya. Pengambilan
sampel pengukuran kualitas kebisingan diambil dari dua titik yaitu Kebisingan luar ruangan
dihalaman parkir dan pintu depan masuk ke Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika,
pemeriksaan dilaksanakan pada bulan Juli 2021 oleh Petugas Petugas dari PT. Ecosindo
Laboratorium.
Tabel 2.2
Hasil Pengukuran kualitas Kebisingan Diluar Ruangan
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
No Lokasi Sumber kebisingan Baku Hasil Metode

Mutu
1 Diluar Ruangan Halaman parkir Depan 70 dBA
(Kendaraan di Jalan
Raya)
2 Diluar Ruangan pintu depan masuk ke 65 dBA
Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan Indeks

kebisingan di Ruangan Rumah Sakit :
No Ruangan /Unit Max Index Kebisingan

(8 Jam dengan satuan dBA)
1 Ruang Rawat Pasien :
-Saat Tidak Tidur 45 dBA
-Saat Tidur 40 dBA
2 Ruang Operasi/ Ruang Umum 45 dBA
3 Anestesi/Pemulihan 45 dBA
4 Endoskopi/Laboratorium 65 dBA
5 Sinar X 40 dBA
6 Koridor 40 dBA
9
7 Tangga 45 dBA
8 Ruang Kantor /Lobby 45 dBA
9 Ruang Alat/ Gudang 45 dBA
10 Ruang Farmasi 45 dBA
11 Ruang Dapur 78 dBA
12 Ruang Linen 78 dBA
13 Ruang Isolasi 40 dBA
14 Ruang Poli Gigi 80 dBA
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 48/MENLH/11/1996, tentang persyaratan Indeks

kebisingan di kawasan Lingkungan Kegiatan :
No Ruangan /Unit Max Index Kebisingan

(24 Jam dengan satuan
dBA)
1 Pemerintahan dan Fasilitas
Umum 60 dBA/65 dBA
2 Perkantoran dan Perdagangan 65 dBA
3 Perumahan dan Pemukiman 55 dBA
4 Perdagangan dan Jasa 70 dBA
5 Ruang Terbuka Hijau 50 dBA
6 Rekreasi 70 dBA
7 Industri 70 dBA
8 Stasiun Kereta Api 70 dBA
9 Pelabuhan Laut 70 dBA
10 Bandar Udara 70 dBA
11 Cagar Budaya 60 dBA
12 Tempat Ibadah dan Sejenisnya 55 dBA
13 Rumah Sakit dan sejenisnya 55 dBA
10
2.3.3 Uji Intensitas Cahaya

Sampel intensitas cahaya diambil didalam Ruang Rawat Inap, Ruang Laboratorium dan Ruang
Radiologi.Rencana pemeriksaan akan dilaksanakan pada bulan April 2019 oleh Petugas
Laboratorium BBTKL-PP
Tabel 2.3
Hasil Pengukuran Intensitas Cahaya (Indeks Pencahayaan)
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
No Lokasi Baku Mutu Hasil Metode

1 Ruang Rawat Inap 100-200 Lux
2 Ruang Laboratorium 75-100 Lux
3 Ruang Operasi 300-500 Lux
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan Indeks

Pencahayaan di Ruangan Rumah Sakit :
No Ruangan /Unit Intensitas Cahaya (Lux) Keterangan

1 Ruang Rawat Pasien : Warna Cahaya Sedang
-Saat Tidak Tidur 100-200 Lux
-Saat Tidur >50 Lux
2 Ruang Operasi/ Ruang Umum 300-500 Lux
3 Meja Operasi 10.000-20.000 Lux Warna Cahaya
Sejuk/Sedang Tanpa
bayangan
4 Anestesi/Pemulihan 300-500 Lux
5 Endoscopy/Laboratorium 75-100 Lux
6 Sinar X <60 Lux
7 Koridor <100 Lux
8 Tangga <100 Lux Malam Hari
9 Administrasi/Kantor <100 Lux
10 Ruang Alat/Gudang <200 Lux
11 Farmasi <200 Lux
12 Ruang Dapur <200 Lux
13 Ruang Linen <100 Lux
14 Toilet <100 Lux
15 Ruang Isolasi (Khusus Tetanus) 0,1-0,5 Lux Warna Cahaya Biru
16 Ruang Luka Bakar 100-200 Lux
11
2.3.4 Kualitas Air Bersih

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang Persyaratan Air
Bersih, maka air bersih yang digunakan untuk kegiatan rumah sakit harus memenuhi
persyaratan yang tertera dalam peraturan tersebut. Air bersih yang digunakan di Rumah Sakit
Delima Asih Sisma Medika bersumber dari tanah, dan setiap 3 bulan sekali dilakukan
pemeriksaan baik secara fisik, kimia dan bakteriologis. Air bersih di Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika di distribusikan dengan sistem perpipaan dan di tampung ke dalam
reservoir sebelum kemudian dialirkan ke setiap ruang yang membutuhkan air bersih. Adapun
alur distribusi air bersih di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika adalah sebagai berikut :
Kegiatan Medis
Intalasi Gizi/ Dapur IPAL

Grease Trap
Air Tanah
Reservoar Laundry
(Sumur Dangkal)
Septick tank
Karyawan &
Pengunjung
Lain-lain Menyerap ke Tanah
Gambar 2.1 Alur Distribusi Air Bersih Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Sebagai bentuk pengawasan terhadap air bersih yang digunakan di RS. Delima Asih Sisma
Medika maka dilakukan pengawasan terhadap hal tersebut, diantaranya dengan melakukan
pengambilan sampel air bersih. Pada tanggal 13 September 2018 dan 13 Desember 2018 di
lakukan pengambilan sampel air bersih untuk pemeriksaan fisika, kimia dan bakteriologis.
Titik pengambilan sampel air bersih yaitu di ruang Hemodialisa. Kartika Husada Jati Asih,
adapun sampel diambil oleh petugas dari Laboratorium Dinas Kesehatan Daerah Kota
Bekasi. Hasil dari pemeriksaan air bersih adalah sebagai berikut :
12
Tabel 2.4
Hasil Pemeriksaan Fisika dan Kimia Air Bersih
No Parameter Baku Mutu Satua Hasil Hasil
Analisis n (13 September 2018) (13 Desember 2018)
Suhu Suhu Udara 26 26
±3
Bau - Tidak Berbau Tidak Berbau
Rasa - Tidak Berasa Tidak Berasa
Warna 50 0 3
PH 6,5-9,0 7,6 7,7
Jumlah Zat Padat 1500 106 110
Terlarut (TDS)
Kekeruhan 25 0,06 0,38
Besi (Fe) 1,00 0,00 0,00
Keasadahan (ca 500 72,80 43,68
Co3)
Klorida (Cl) 600 16,96 10,97
Nitrat (NO2) 10,00 0,00 0,00
Nitrit (NO3) 1,00 0,09 0,00
Sulfat (sO4) 2.30 2,30 0,00
Ammonia (NH3) 1,50 0,00 0,00
Zat Organik 10,00 0,00 0,00
(KmnO4)
Mangan (Mn) 0,50 0,00 0,00
Tabel 2.5
Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Air Bersih
No Jenis Sampel Diambil Seri Tes Perkiraan Terdekat Baku Mutu
Tanggal Pengenceran Penegasan (pemeriksaan
Coliform)
1 Ruang Gizi 13 10:1,0:0,1 3/3:2/3:0/3 <3 10

Septembe
r 2018
2 Ruang Gizi 13 10:1,0:0,1 3/3:2/3:0/3 93 10

Desember
2018
Berdasarkan pemeriksaan Coliform yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah

Kota Bekasi, kualitas air bersih yang di gunakan di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jati Asih berdasarkan pada tanggal 13 September 2018 hasil pemeriksaan memenuhi
13
persyaratan, sedangkan pada tanggal 13 Desember 2018 hasil pemeriksaan belum memenuhi
syarat dikarenakan belum dilakukan jadwal pengurasan reservoar air bersih pada saat itu.
Pengurasan Reservoar di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih dilakukan secara
rutin minimal dalam satu bulan sekali.
2.3.5 Kualitas Makanan

Tujuan pengelolaan makanan adalah tersedianya makanan yang berkualitas baik dan aman
bagi pasien serta terwujudnya perilaku kerja yang sehat dan hygienis dalam penanganan
makanan sehingga pasien terhindar dari risiko penularan penyakit atau gangguan kesehatan
dan keracunan makanan. Adapun alur pengelolaan makanan yang dilakukan di Rumah Sakit
Delima Asih Sisma Medika adalah sebagai berikut :
Pembuatan
Penerimaan
Makanan
Makanan Segar Penghangat Penyimpanan
Pewadahan
Makanan
Penyajian
Makanan
Pembuangan Sisa Pencucian Alat Desinfeksi Alat

Makanan
TPS Domestik Grease Trap Penyimpanan Alat
IPAL
Gambar 2.2 Alur Pengelolaan Makanan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
14
Tindakan pengawasan Rumah Sakit terhadap makanan yang disajikan oleh unit gizi
khususnya untuk pasien rawat inap adalah dengan dilakukannya pemeriksaan bakteri
makanan. Pada tanggal 13 Desember 2018 telah dilaksanakan pemeriksaan bakteriologis
makanan di unit Gizi RS. Kartika Husada Jati Asih oleh petugas Laboratorium Kesehatan
Daerah Kota Bekasi. Setelah dilakukan pemeriksaan sampel makanan maka di dapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 2.6
Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Sampel Makanan
No Contoh Uji Parameter Uji (E.Coli) Baku Mutu
1 Kaldu Negatif/- Negatif/-
2 Bubur Putih Negatif/- Negatif/-
3 Ayam Suwir Negatif/- Negatif/-
4 Cakue Negatif/- Negatif/-
Dari empat jenis makanan yang disajikan oleh unit gizi memenuhi syarat, setelah dilakukan
pemeriksaan. Upaya yang dilakukan agar tempat penyajian makanan tetap terjaga
kebersihannya adalah dengan pemeliharaan hygiene dan sanitasi tempat penyajian makanan
yang dilakukan secara rutin, diantaranya :
1. Melakukan pembersihan untuk lantai, dinding, peralatan dan ruangan.
2. Sebelum dilakukan pembersihan maka dilakukan pengamatan terhadap makanan
dan peralatan penyajian makanan sehingga makanan yang akan disajikan tidak
terkontaminasi.
3. Melakukan Pemeriksaan usap dubur pada petugas penjamah makanan di RS.
Kartika Husada Jati Asih.
2.3.6 Kualitas Air Minum

Sumber penyediaan Air Minum dan untuk keperluan Rumah Sakit berasal dari perusahaan air
minum dalam bentuk kemasan dan memenuhi syarat kualitas air minum. Untuk itu Rumah
Sakit Delima Asih Sisma Medika melalukan pemeriksaan kualitas Air minum dalam
pemeriksaan fisika, kimia dan bakteriologis dilakukan minimal dua kali setahun (sekali pada
musim kemarau dan sekali pada musim hujan) oleh petugas Labkesda pada tanggal 13
15
Desember 2018 telah dilaksanakan pemeriksaan bakteriologis makanan di unit Gizi RS.
Kartika Husada Jati Asih oleh petugas Laboratorium Kesehatan Daerah Kota Bekasi. Setelah
dilakukan pemeriksaan sampel makanan maka di dapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 2.7
Hasil Pemeriksaan Fisika dan Kimia Air Minum
No. Parameter Satuan Baku Mutu Hasil Analisa
A. Fisika dan Kimia

0
1. Suhu C +3 25
2. Bau - - Tidak Berbau
3. Rasa - - Tidak Berasa
4. Warna PtCo 15 6
5. pH - 6,5 – 8,5 6,7
6. Jumlah Zat Padat mg/l 500 169

Terlarut (TDS)
7. Kekeruhan NTU 5 0,45
8. Besi (Fe) mg/l 0,30 0,00
9. Kesadahan (CaCO3) mg/l 500 185,64
10. Klorida (Cl-) mg/l 250 73,12
11. Nitrat (NO3) mg/l 50 1,40
12. Nitrit (NO2) mg/l 3,00 0,00
13. Sulfat (SO4) mg/l 250 41,30
14. Ammonia (NH3) mg/l 1,50 0,00
15. Zat Organik (KMnO4) mg/l 10,00 0,00
16. Mangan (Mn) mg/l 0,40 0,00
Baku Mutu : Mengacu kepada Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010
Tabel 2.8
Hasil Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum
No Titik Pengambilan Batas Maksimal Coliform Coli Tinja Ket
Sampel Per 100 ml
16
1 Dispenser Ruang Gizi <3 <2 <2
Pemeriksaan baku mutu air minum yang disajikan oleh unit gizi memenuhi syarat, setelah
dilakukan pemeriksaan UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Dinkes Bekasi.Upaya yang
dilakukan agar tempat penyajian minuman tetap terjaga kebersihannya adalah dengan
pemeliharaan hygiene dan sanitasi tempat penyajian minuman yang dilakukan secara rutin,
diantaranya :
1. Melakukan pembersihan untuk lantai, dinding, peralatan dan ruangan.
2. Sebelum dilakukan pembersihan maka dilakukan pengamatan terhadap kemasan
minuman dan peralatan penyajian minuman sehingga minuman yang akan disajikan
tidak terkontaminasi.
3. Melakukan analisis pemeriksaan laboratorium baik fisika,kimia dan bakteriologis
2.3.7 Kualitas Lantai dan Dinding Ruangan

Pemeriksaan angka kuman lantai dan angka kuman dinding. Adapun hasil pemeriksaan
tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.9
Hasil Pemeriksaan Angka Kuman Lantai dan Angka Kuman Dinding
No Ruang/Unit Baku Mutu Hasil Pemeriksaan
Angka Kuman Lantai
OK 0 – 5 CFU / cm2 6 CFU / cm2
VK 5 – 10 CFU / cm 2
30 CFU / cm2
ICU 5 – 10 CFU / cm2 29 CFU / cm2
Angka Kuman Dinding
OK 0 – 5 CFU / cm2 2 CFU / cm2
VK 5 – 10 CFU / cm2 8 CFU / cm2
ICU 5 – 10 CFU / cm 2
1 CFU / cm2
Hasil analisis laboratorium terhadap angka kuman dinding pada ruangan yang dilakukan
pemeriksaan semua ruangan tersebut memenuhi persyaratan. Sedangkan untuk analisis
laboratorium terhadap angka kuman lantai belum sepenuhnya memenuhi persyaratan. Angka
kuman lantai di ruang tersebut melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan
saat pengambilan sampel di ruangan VK sedang ada perbaikan ruangan. Sedangkan di ruang
HCU lantai vynil ada sedikit yang terkelupas.
17
Upaya pengendalian yang dilakukan agar angka kuman lantai sesuai dengan yang
telah dipersyaratkan diantaranya yaitu dengan evaluasi terhadap cara pembersihan dan teknik
pembersihan yang dilakukan oleh petugas kebersihan rumah sakit.
2.3.8 Kualitas Udara Ruangan

Untuk mengetahui kualitas udara, maka dilakukan pemeriksaan kualitas udara terutama
kualitas udara ruang. Untuk kemudian hasil pemeriksaan dibandingkan dengan Kepmenkes
RI No.1204/Menkes/SK/X/2004. Pengambilan sampel dilakukan pada 13 September 2018.
Sampel yang akan di periksa diambil oleh petugas dari Laboratorium Kesehatan Daerah
dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.0
Hasil Pemeriksaan Angka Kuman Udara
No Ruang/Unit Baku Mutu Hasil Pemeriksaan
3
Ruang OK 2 10 CFU / M 3CFU / M3
Ruang VK 2 200 CFU / M3 91CFU / M3
Ruang HCU 200 CFU / M3 11CFU / M3
Hasil analisis laboratorium pada tabel 3.0 pada pemeriksaan kualitas angka kuman udara
pada ruangan yang dilakukan pemeriksaan semua ruangan tersebut memenuhi persyaratan.
2.3.9 Kualitas Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan dari semua kegiatan rumah sakit dikelola melalui IPAL.
Air limbah akan masuk ke instalasi pengolahan air limbah kemudian akan mengalami
beberapa langkah perlakuan yaitu pengumpulan, sedimentasi, filtrasi, aerasi dan desinfeksi.
Sumber Pencemar Bak Penampung Awal Bak Chemical

(Aqualization Tank) Proses
Bak Aerasi (Penambahan Bak Biofilter I Bak Sedimentasi

Bakteri Pengurai) (Absorpsi proses)
Bak Biofilter 2 Bak Airlift Bak Desinfection

(Absorpsi proses) (Oksidasi Lanjutan) (Ozonisasi)
3 Filter 21 in (Absopsi
Filtrasi Dengan
4 microfilter (1µm) Dengan Resin Anion
dan Kation)
18
Bak Bioindikator Outlet IPAL Ke

Meteran Air
(Kolam Uji) Badan Air
Gambar 2.3 Alur Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Seluruh air limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit, yakni berasal dari limbah
domestik maupun limbah yang berasal dari kegiatan medis Rumah Sakit yang dikumpulkan
melalui sistem perpipaan. Untuk mengetahui kualitas limbah cair, dilakukan pemeriksaan
limbah cair yang diambil dari outlet IPAL RS. Delima Asih Sisma Medika.
Hasil pemeriksaan limbah cair lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Hasil Pemeriksaan Kualitas Limbah Cair Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
No Parameter Satuan Baku Maret April Mei Juni

Mutu
1. pH 0
C 6-9 6,97 7,29 7,33 6,79
Besi terlarut <0,030
2. (fe) mg/L 5 <0,030 <0,030 <0,030
Mangan <0,044 <0,044

3. (Mn)
mg/L 2 <0,044 <0,044
Tembaga <0,043 <0,043
4. (Cu)
mg/L 2 <0,043 <0,043
5. Seng (Zn) mg/L 5 <0,013 <0,013 <0,013 <0,013
Krom <0,022
6. Heksavalen( mg/L 0,1 <0,022 <0,022 <0,022
Cr+6)
Krom total <0,043 <0,043
7. (Cr)
mg/L 0,5 <0,043 <0,043
Cadmium <0,010 <0,010

8. mg/L 0,05 <0,010 <0,010
(Cd)
9. Timbal (Pb) mg/L 0,1 <0,026 <0,026 <0,026 <0,026
10. Arsen (As) mg/L 0,1 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01
Selenium mg/L <0,001
11. 0,05 <0,001 <0,001 <0,001
(Se)
12. Nikel (Ni) mg/L 0,2 <0,046 <0,046 <0,046 <0,046
13. Sianida (Cn) mg/L 0,05 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001
14. Sulfida mg/L 0,05 0,011 <0,020 0,020 <0,020
19
(H2S)
15. Flurodia (F) mg/L 2 0,944 0,636 1,11 0,187
Klorin mg/L <0,01
16. 1 <0,01 <0,01 <0,01
Bebas (C12)
Amoniak mg/L <0.014
17. Bebas 1 <0,014 <0,014 <0,014
(NH3)
Amoniak Mg/L 100.99
18 (NH3-N)
10 2.14 6.35 8.65
18. Nitrat (NO3) mg/L 20 0,825 5,53 0,084 0,425
Nitrit (NO2- mg/L 1,14
19. 1 0,004 0,969 0,662
N)
Senyawa mg/L <0,017
aktif biru
20. metilen
5 <0,017 <0,017 <0,017
(MBAS)
21. Fenol Total* mg/L 0,5 <0,01 <0,01 <0,01 <0,01
Hasil pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium PT. Sucofindo pada bulan Maret
s.d Juni 2021 dari semua parameter yang diperiksa diambil dari outlet IPAL RS. Delima Asih
Sisma Medika berdasarkan baku mutu yang telah ditetapkan untuk beberapa parameter masih
belum memenuhi syarat. Hal ini menjadi perhatian rumah sakit sebagai penghasil limbah
sehingga segera dilakukan kajian yang berkaitan dengan ketidaksesuaian hasil uji terhadap
baku mutu yang telah ditetapkan. Salah satu yang dilakukan oleh pihak rumah sakit adalah
dengan melakukan perbaikan pada IPAL khususnya pada pipa saluran biofilter dan
penambahan kaporit pada bak bak aerasi, yang sebelumnya batu split kemudian diganti
menggunakan biofilter media sarang tawon.
Sarang tawon dipilih karena keefektifan dalam pengembangbiakan mikroorganisme
yang dapat mengoptimalkan proses penguraian senyawa-senyawa polutan yang ada di dalam
air limbah. Waktu tinggal yang cukup lama memberi kesempatan mikroorganisme
mendegradasi senyawa-senyawa yang terkandung dalam air limbah semakin besar. Sehinnga
air limbah yang dihasilkan pada outtlet IPAL sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan.
Berdasarkan himbauan dari Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang untuk memakai
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 5 tahun 2014 (kolom B) tentang Baku Mutu Air
Limbah Bagi Usaha dan/ atau Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Demikian hasil
pemeriksaan limbah cair RS. Delima Asih Sisma Medika dalam bentuk grafik dan
berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2014.
20
Grafik 2.1 Hasil Pengukuran pH
7.4
7.3 7.33
7.29
7.2
7.1
7 6.97 Outlet
6.9
6.8 6.79
6.7
6.6
6.5
Nilai PH outlet IPAL RS. Delima Asih Sisma Medika berada dalam rentang angka 7,
pada rentang ini mikroorganisme jenis bakteri sangat dominan terhadap proses penguraian zat
pencemar dalam bioreaktor. pH lingkungan media sangat mempengaruhi proses pengolahan
limbah secara biologis yaitu antara 6,5 – 8,5. pH yang terlalu tinggi akan menghambat
aktivitas mikroorganisme, sedangkan pH di bawah 6,5 akan mengakibatkan pertumbuhan
jamur dan terjadi persaingan dengan bakteri dalam metabolisme materi organik.
Grafik 2.2
Hasil Pengukuran Amoniak Bebas
120
100 100.99
80
Outlet
60
Baku Mutu
40
20
6.35 8.65
0 2.14
Nilai amoniak bebas yang melebihi baku mutu terjadi dikarenakan proses nitrifikasi yang
tidak maksimal. Proses nitrifikasi adalah suatu proses pengubahan dari NH 4- menjadi NO2-
yang kemudian menjadi NO3- yang dilakukan oleh bakteri autrotropik dan hetrotropik.
21
Pengubahan dari NH4- menjadi NO2- dilakukan oleh bakteri nitrosomonas dan selanjutnya
NO2- yang terbentuk diubah menjadi NO3- oleh bakteri Nitrobakter. Kedua jenis bakteri ini
hidup dalam keadaan aerob sehingga memerlukan konsentrasi oksigen yang cukup untuk
menunjang proses nitrifikasi.
Grafik 2.3 Hasil Pengukuran MBAS

6.00
5.00
4.00
3.00 Outlet
2.00 Baku Mutu
1.00
0.00 0 0 0 0
Juli Agustus September Oktober November Desember
Hasil pemeriksaan terhadap MBAS (detergent) memperlihatakan bahwa MBAS yang

masuk ke setiap tingkat pengolahan telah mengalami proses penguraian. Hal ini
membuktikan bahwa detergent walaupun termasuk ke dalam golongan bahan organik yang
sulit terurai ternyata dapat terurai. Proses penguraian detergent dapat terjadi secara
mikrobiologis, terflotasi dan terendapkan.
Proses penguraian deterjen tersebut dipengaruhi oleh mikroorganisme yang memegang
peranan penting mikroorganisme pengurai deterjen dapat dikelompokkan atas 12 genus
bakteri dan antara 12 bakteri tersebut yang terdapat pada IPAL RS Delima Asih Sisma
Medika adalah Pseudomonas dan Bacillus.
Pengawasan terhadap limbah cair yang dihasilkan RS. Delima Asih Sisma Medika selain
pemeriksaan fisik, kimia dan bakteriologis pada outlet IPAL juga dilakukan pengukuran debit
air limbah per hari. Rata-rata debit air limbah IPAL RS. Delima Asih Sisma Medika adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Rata-Rata Debit Air Limbah IPAL Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
No Bulan Kapasitas Limbah RRata2 Debit Limbah /hari

3 3
1. JuliJuli - -
3 3
2. AgAgustus - -
3 3
3. Se September 849 28,30
22
3 3
4. OkOktober 1.647 53,13
3 3
5. NoNovember 1,704 56,80
3 3
6. DeDesember 1,635 52,74
Grafik 2.4
60 Hasil
56.8
53.13 52.74
50 Pengukuran
40
Debit Limbah
30 28.3 Debit (m3)
20 Cair IPAL RS.
10 Delima Asih
0
Sisma Medika
Berdasarkan pengukuran debit yang dilakukan setiap bulannya diketahui bahwa rata-
rata debit setelah dilakukan pengukuran mengalami fluktuasi. Fluktuasi sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika. Debit harian juga
dipengaruhi oleh jumlah pasien dan karyawan yang ada dirumah sakit. Untuk bulan
September debit menurun karena ada perbaikan pompa di Ipal dan debit tidak dapat terukur.
2.4 Skala Atau Besaran Rencana Usaha dan Atau Kegiatan

2.4.1 Luas Area Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Luas area Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika adalah 2.445 m 2, dengan rinxian
tata guna lahan seperti pada tabel 2.10 berikut. Berdasarkan Sertifikat Tanah No 2510luas
lahan untuk kegiatan pembangunan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih seluas
23
2.445 m2, sedangakna menutut rinci tata ruang wilayah Kota Bekasi, wilayah sempadan jalan
Swatantra RT 04/RW 05 difungsikan sebagai kawasan perumahan dengan jasa dan
perdagangan.
Bila dilihat dari segi tata ruangnya, pola penggunaan lahan tersebut masih
memperlihatkan hubungan fungsional yabg jela. Namun dengan adanya Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika Jati Asih ini pelu juga diciptakan tata ruang yang serasi dan estetika
lingkungan baik dengan keadaaan sekitarnya. Untuk sertifikat tanah rencana pengembangan
sedang tahap proses sehingga bila telah selesai, maka sesuai dengan KBD 40% : 60% dari
eksisiting 50% : 50%.
Tabel 3.3
Perincian Izin Penggunaan Lahan
No Uraian Luas (m2) Presentase
Bangunan
1 Apotik 193 m2
2 Klinik 296,60 m2
3 Dapur 44,65 m2
Total Bangunan 534,25 m2 49,97%
Sarana dan Prasarana
4 Jalan dan Parkir 322 m2
5 Taman/Penghijauan 212,75 m2
Total Sarana dan Prasarana 534,75 50,03%
Total 1.069,5 m2 100
Tabel 3.4
Daftar Perincian Luas Bangunan
No Uraian Luas (m2)
Lantai I 834 m2
Teras 25 m2
Ruang Parkir Motor 112 m2
Lantai II 1.087,5 m2
Lantai III 994,5 m2
Ruang Jenazah dan Genset 55,5 m2
Ruang Mushola dan Loker 48 m2
Ruang Dapur dan Pantry 22 m2
Parkir 400 m2
24
Pagar 146 m2
SPD 5 unit
Septictank 5 unit
2.4.2 Jarak Terdekat Kegiatan dengan Kegiatan Sekitar :

Sebelah Selatan : Permukiman Penduduk
Sebelah Barat : Bengkel dan tempat Usaha
Sebelah Utara : Jalan Raya jati Asih dan Tempat Usaha
Sebelah Timur : Rumah Makan dan Tempat Usaha
2.4.3 Status Tanah

Status tanah lokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih seluas 2.445 m2yang
berada di Jalan Swatantra No 72 RT 04/RW 05, kelurahan Jati Asih, Kecamatan Jati Asih
Kota Bekasi merupakan milik pemrakarsa sesuai dengan bukti kepemilikan buku tanah hak
milik No 2200 dan akte jual beli No 183/NR/JTA/2010 tanggal 31 Maret 2010, dan pada saat
ini tidak ada masalah dengan penduduk ata masyarakat.
2.5 Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/Atau Kegiatan dengan Tata Ruang
2.5.1 Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Tata Ruang
Berdasarkan keputusan Kepala Dinas tata Ruang dan pemukiman Kota Bekasi melalui surat
No 642.2/1520/TARKIM.1/XI/08 tanggal 18 November 2008 tentang Izin peruntukan
penggunaan Tanah bahwa rencana tata ruang seluas 1.069 dengan sertifikat hak milik No
2.510 berdasarkan rencana tata ruang adalah perdagangan dan jasa.
2.5.2 Persetujuan prinsip atau Rencana Kegiatan (Aspek Legalitas Kegiatan)

Terdapat beberapa perizinan yang harus dipenuhi oleh pemrakarsa sebelum melaksanakan
pembangunan Rumah Sakit Husada Jati Asih, beberapa diantaranya adalah :
25
Tabel 3.5
Legalitas/Perizinan Rumah Sakit Kartika Huasada Jati Asih
No Jenis Perizinan Diterbitkan Ket
1 Buku Tanah Hak Milik No 2200 Terlampir
2 Akta Jual Beli No 183/BR/JTA2010 Tanggal Terlampir
31 Maret 2010
3 Pengesahan Rencana Tapak NO Terlampir
642.2/27TARKIM.1/XI/2008
Tanggal 13 November 2008
4 Surat Izin Mendirikan No 503/0688/I- Terlampir
Bangunan B/Distarkim/Pem
Tanggal 12 Desember 2008
5 Izin Peruntukan No Terlampir
Pembangunan Tanah 642.2/1520/TARKIM.1/XI/08
Tanggal 18 November 2008
6 Akta Pendirian Perseroan No 01 Terlampir
Terbatas Tanggal 02 Jnui 2008
7 Surat Pernyataan Tetangga - Terlampir
2.5.3 Tahapan Kegiatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
2.5.3.1 Tahap Prakonstruksi
Kegiatan pada tahap Pra-konstruksi yang meliputi pembebasan atau penggadaan tanh atau
lahan, sosialisasi, dan perizinan telah selesai dilaksanakan bebrapa tahun yang lalu sebelum
memulai tahap konstruksi.
26
2.5.3.2 Tahap Konstruksi

Sebagaimana perencanaan awal pembangunan konstruksi Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika Jati Asih secara keseluruhan yaitu kegiatan tahap konstuksi yang meliputi
studi perencanaan,rekrutmen dan mobilisasi tenaga kerja dan pembangunan fisik Rumah
Sakit Delima Asih Sisma Medikatelah selesai dilaksanakan pada tahun 2010. Akan tetapi
sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan akan peningkatan status Rumah Sakit dari
Ruamh Sakit Ibu dan Anak menjadi Rumah Sakit Umum pada tahun 2015.Direncakan
adanya penambahan ruangan khususnya dilantai IV dengan luas ukuran 994,5 m 2., dimana
pada saat penyusunan Dokumen ini pekerjaan konstruksinya sudah mencapai tahap akhir atau
finishing.
Pada tahap finishing ini bahan material yang diperlukan adalah bahan untuk plafon
dan kerangkanya, pasir, semen,keramikdan terakhir pengecatan.
Pembangunan Rumah Sakit dengan memenuhi kaidah lingkungan antara lain, sistem
pencahayaan yang cukup dari sinar matahari maupun penerangan, Ventilasi Udara, Lantai
yang mudah dibersihkan, penggunaan Ac yang ramah lingkungan dan tidak mengandung
bahan perusak Ozon (BPO).
2.5.3.3 Kebutuhan Limbah Cair Tahap Konstruksi

Perhitungan kebutuhan air berdasarkan kegiatan sejenis dan neraca air pada tahap konstruksi
dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Kebutuhan Air Tahap Konstruksi
Komponen Jumlah Kebutuhan Kebutuhan Air Keterangan Air
(m3/Hari) Bekas/Sisa
Pekerja 10 Orang 120 1,2 m3/hari 80%
Konstruksi Liter/orang/hari
2
Konstruksi 994,5 m 50 liter /m2 49,72 m3 Habis Terpakai
Total Kebutuhan 50,92 m3
2.5.3.4 Tahap Operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
Kegiatan operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih diawali dengan
visi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih adalah Rumah Sakit dengan orientasi
pelanggan dan pelayananprima sedangkan misi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih adalah :
27
1. Memberikan pelayanan unggulan kebidanan secara profesional dengan orientasi

pelanggan
2. Memberikan pelayanan keperawatan secara profesional dengan sentuhan layanan
prima
3. Memberikan pelayanan spesialitik dan kegawat daruratan dengan tanggap dan
cekatan.
4. Memberikan pelayanan penunjang dengaan efektif dan efisien
Jenis-jenis pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
tersebut sebagai berikut :
1. Pelayanan Administrasi
2. Pelayanan Medik
3. Pelayanan Keperawatan (Rawat Jalan dan Rawat Inap)
4. Pelayanan Penunjang Medik (Laboratorium, Farmasi, Radiologi)
5. Pelayanan Non Medik (Dapur, Laundry, dan Kantin)
6. Pelayanan Perawatan Bayi
Kegaitan Operasional Rumah Sakit Kartika Huasada Jati Asih adalah kegiatan dengan
fasilitas yang dibangun meliputi Ruang rawat Inap, Ruang ICU, Ruang UGD, Ruang VK,
Ruang OK, Radiologi, Laboratorium, Farmasi, dan fasilitas lainnya.
Tabel 3.7
28
Rincian Bangunan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
Bangunan Luas Area Keterangan Perubahan

Pendukung (m2) (Pengembangan)
Luas lantai Satu 1,096,5m2 Front Office/ Pendaftaran, Poliklinik -

MCU, Poliklinik Spesialis kandungan,
Poliklinik Spesialis Mata, Poliklinik
Spesialis Penyakit Dalam, Poliklinik
Spesialis Bedah, Poliklinik Spesialis kulit
Dan Kelamin, Poliklinik Spesialis Gigi,
Poliklinik Spesialis Paru, Poliklinik
Spesialis Anak, Poliklinik Spesialis
Syaraf, UGD, Laboratorium, Radiologi,
Fsioterapi, Apotek, Kasir, Rekam Medis,
Pantry I,Ruang Jenazah, Toilet Dokter,
Toilet Umum, Area Parkir, Ruang
Genset, Ruang Maintenance, Ruang
Cleaning Service, TPS Limbah Cair dan
TPS Limbah, Taman/Halaman, Lobby.
Luas Lantai Dua 1.087,5 m2 Ruang Perawatan Lantai II : Ruang -
Rawat Sakura 1-5, Ruang Rawat
Edelweis 1-4, Ruang rawat Tulip 1-3,
Ruang Isolasi 212-214, Ruang
ICU,Ruang OK, Ruang VK/Ruang
Rawat Bayi, Toilet Umum, Ruang Gizi,
Mushola,
Luas Lantai Tiga 994,5 m2 Ruang Rawat VVIP : Ruang Rawat -
Magnolia 1-4,Ruang rawat Lily 1-3,
Ruang Perawatan Lantai III : Ruang
Rawat Anggrek 1-2, Ruang Rawat
jasmine 1-2, Ruang rawat Mawar,
Logistik Medis, Kantor, Toilet
Karyawan, Aula
Luas Lantai 994,5 m2 Lahan belum digunakan semua, -
Empat sementara hanya digunakan Gudang
Luas lantai Lima 994,5 m2 Lahan belum digunakan semua, -

sementara hanya dipakai ruang Linen dg
ukuran ± 40 m2
Total 5.167,5 m2
29
Tabel 3.8
Luas Bangunan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
No Fasilitas Rumah Sakit Luas Bangunan (m2) Rencana Penambahan
Pelayanan Rawat Inap -
1 Ruang Perawatan VVIP 356.5 -
Ruang Perawatan Kelas I
2 Ruang Perawatan Kelas II -
3 Ruang Perawatn Kelas III -
Pelayanan Rawat Jalan
4 Poli kandungan 36 -
5 Poli Mata 16 -
6 Poli Penyakit Dalam 16 -
7 Poli Bedah 16 -
8 Poli Kulit dan Kelamin 16 -
9 Poli Gigi 16 -
10 Poli Paru 16 -
11 Poli Anak 16 -
12 Poli Saraf 16 -
13 Pelayanan Gawat Darurat 84 -
13 Pelayanan Intensive Care 48 -

Unit
Pelayanan Penunjang
Medis
14 Ruang Laboratorium 80 -
30
15 Ruang Radiologi 35 -
16 Ruang Farmasi 21 -
17 Ruang Operasi (OK) 60 -
18 Ruang Bersalin (VK) 75 -
19 Ruang Isolasi 45 -
20 Ruang Perina 72 -
21 Ruang Fsioterapi 16 -
22 Gudang Logistik Medis 25 -
23 Ruang Pantry Gizi 16 -
24 Ruang Dapur Gizi 16 -
Pelayanan Penunjang Non

Medis
25 Instalasi Pengelolaan 12 -
Limbah Cair (IPLC)
26 Intalasi Pemeliharaan Sarana 12 -

(IPS)
27 Instalasi Pengolahan Air 21 -

Bersih
28 Aula Rumah Sakit 93.5 -
29 Ruang Jenazah 24 -
30 Ruang Rekam Medis 12 -
31
31 Ruang Mainten 12 -
32 Ruang Emisi Genset 18 -
Total Luas -
Dalam konteks fungsional, Rumah Sakit minimal harus dapat memberikan pelayanan dasar
berupa :
1. Pelayanan Administrasi
32
Dilakukan staff pengelola non medis, meliputi urusan kepegawaian, kerumah

tanggaan, logistik serta keperluan pasien yaitu Administrasi, Rujukan, dan
pendaftaran pasien serta pengeluaran pasien.
2. Pelayanan Medis
Dilakukan staff pengelola medis, meliputi segala bentuk kegiatan medis yang
merupakan kegiatan inti dari suatu rumah sakit. Pelayanan medis antara lain
Poliklinik atau pelayanan rawat jalan, Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Intensif serta
Pelayanan Rawat Inap.
3. Pelayanan Penunjang Medis
Dilakukan staff medis dan paramedik, meliputi segala bentuk kegiatan, dan yang
mendukung terlaksanaanya kegiatan medis. Penunjang pelayanan medis meliputi
Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Fsioterapi, dan lain-lain, Selain itu pelayanan
penunjang umum yang berada dalam area Rumah Sakit seperti Linen, Ruang Pantry
Gizi, Ruang Jenazah, Ruang Maintene, dan Gudang dan lain-lain.
Diluar fasilitas penunjang umum terdapat juga fasilitas Umum yang melayani
pengunjung umum Rumah Sakit antara lain Kantin, Tokoh dan warung Makan.
4. Pelayanan Keperawatan Suatu bentuk koordinasi administrasi dan klinis pelayanan
medis Rumah Sakit.
Pada tahap operasional, pemeliharaan bangunan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jatiasih dilakukan oleh Pemrakarsa, meliputi pemeliharaan Ruang lingkup Rumah Sakit, Area
parkir, Area taman/halaman ruang terbuka, pengelolaan limbah cair, pengelolaan limbah B3
dan limbah Domestik serta pengolahan air bersih. Pada saat ini Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika Jatiasih telah melakukan kerjasama dengan pihak BPJS, Jamkesda, Ansuransi,
Jaminan Perusahaan, Pribadi/Umum, dalam hal ini pihak pihak BPJS telah melakukan survey
lokasi ke Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih.
Dalam kaitannya dengan perlindungan karyawan, pemkarsa Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jatiasih memperhatikan hak-hak karyawan seperti Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3), hak mendapatkan Cuti, dan Hak mendapatkan Tunjungan Hari Raya.
2.5.2.4 Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan yang ada saat ini di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih saat
ini berjumlah 207orang, dengan perincian dalam tabel berikut :
Tabel 3.9
Jenis Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
33
Pelayanan Jenis Tenaga kerja Jumlah Tenaga Rencana

kerja Penambahan Tenaga
Kerja
Tenaga Medis Dokter Umum 13 -
Dokter Spesialis Kandungan 3 -
Dokter spesialis Anak 2 -
Dokter spesialis Bedah 2 -
Dokter spesialis Penyakit 2 -
Dalam
Dokter spesialis Paru 2 -
Dokter spesialis Saraf 1 -
Dokter spesialis Gigi 3 -
Dokter spesialis Kulit dan 1 -
Kelamin
Dokter Spesialis Mata 1 -
Dokter Spesialis Anestesi 2 -
Dokter Spesialis Radiologi 1 -
Dokter Patologi Klinik 1
Tenaga Sarjana Keperawatan 3 -
Perawat
D-III Keperawatan 40 6
Tenaga D-IV Kebidanan 1 -
Kebidanan
D-III Kebidanan 29 -
Tenaga Apoteker 7 1
Farmasi
Sarjana Farmasi 2 -
D-III Farmasi 2 -
SMK Farmasi 8 -
Tenaga Rekam Sarjana Rekam Medis 1 -
Medis
D-III Rekam Medis 5 1
SMK Rekam Medis - -
Tenaga Kesehatan masyarakat - -
Kesehatan Non
Medis
Kesehatan Lingkungan 1 -
Tenaga Gizi D-III Gizi 2 1
SMK Gizi 8
Tenaga Analis D-III Analis Kesehatan 3 2
SMK Analis Kesehatan 8 -
HRD Sarjana Ekonomi 1 -
Keuangan Sarjana Ekonomi 5 -
D-III (Lain-Lain) 17 -
SMK 11 -
Tekinisi 5 -
34
Administrasi 14 -
Total 207 11
207
Tabel 4.0
Daftar Nama Dokter Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
Tenaga Nama Jabatan No SIP Status

Kerja
1 dr. Rocky Montolalu Dokter Umum 440/2479/DU/DPM- Tetap
PTSP.PPJU/OL
2 dr. Alinur, MM Dokter Umum 440/3652/DU/DPM- Tetap
PTSP.PPJU/OL
3 dr. Melinda Dokter Umum 440/318.1/DU/SDK/2017 Tetap
4 dr. Risty Rachmani Dokter Umum 440/179.2/DU/SDMKES Tetap
Basyir
5 dr. Rahma Indah Dokter Umum 440/319.1/DU/SDK/2017 Tetap
Permatasari
6 dr. Agustina Dokter Umum 440/0350.1/D/SDMKES Tidak
Tetap
7 dr. Debora Victoria Dokter Umum 440/0289.2/D/SDMKES Tidak
Tetap
8 dr. Hadiyanto Tiono Dokter Umum 440/506.2/DU/SDK/2017 Tidak
Tetap
9 dr. M. David Fauzi Dokter Umum 440/3203/DU/DPM- Tidak
PTSP.PPJU/OL Tetap
10 dr. Yohan Fauzan Dokter Umum 440/3203/DU/DPM- Tidak
PTSP.PPJU/OL Tetap
11 dr. Yuni Sita Soendari Dokter Umum 440/3766/DU/DPM- Tidak
PTSP.PPJU/OL Tetap
12 dr. Frank Athur Dokter Umum 440/3950/DU/DPM- Tidak
PTSP.PPJU/OL Tetap
13. dr. Suhartini Ganie Dokter Umum 440/0153/DU/DPM- Tidak
PTSP.PPJU/OL.19 Tetap
14 drg. Amelia Fauziah Dokter Gigi Tidak
440/435.1/DG/SDMKES
Rachim Tetap
15 drg. Tertia Yudha Dokter Gigi Tidak
440/110.1/DG/SDK/2017
Aldyth Tetap
16. Dokter Gigi Tidak
drg. Zikra Amalia 440/201.2/DG/SDK/2017
Tetap
17 dr. Ahmad Caesar Dokter Tidak
440/0196.1/DS/SDMKES
Tanya, Sp.OG kandungan Tetap
18 dr. Slamet Zaeny, Dokter Tidak
440/0187.3/DS/XI/2013
Sp.OG kandungan Tetap
19. Dokter 440/0154/DS/DPM- Tidak
dr. Yuri Iranda, Sp. OG
kandungan PTSP.PPJU/OL.19 Tetap
20 dr. Bambang Haryanto Dokter Anak Tidak
440/584.2/D.SP/SDMKES
Sigit, Sp.A Tetap
35
21 dr. Kania Adhyanisitha, Dokter Anak Tidak

Sp.A Tetap
22 Dokter Tidak
dr. Nelson Pandaleke, 440/113.3/DS/DPM-
Penyakit Tetap
Sp.PD PTSP.PPJU
Dalam
23. Dokter Tidak
dr. Sulaiman M. Thaleb, 440/3758/DS/DPM-
Penyakit Tetap
Sp. PD PTSP.PPJU/OL
Dalam
24 dr. Siti Nurani Fauziah , Dokter Kulit 440/0276/DS/DMP- Tidak
Sp.KK dan Kelamin PTSP.PPJU/OL Tetap
25 dr. Richard Zilver Dokter Bedah Tidak

440/161.3/D.SP/SDK/2017
Sihotang, Sp.B Tetap
26. Dokter Bedah 440/2436/DS/DPM- Tidak
dr. Zepri Sitorus, Sp. B
PTSP.PPJU/OL Tetap
27 dr. Nur Nina Rosrita, Dokter Paru 440/65.1/DS/DPM- Tidak
Sp.P PTSP.PPJU Tetap
28. dr. Vonni Christiana Dokter Paru 440/3765/DS/DPM- Tidak
Bionika, Sp. P PTSP.PPJU/OL Tetap
29. dr. Welly Tanjung, Sp. Dokter Saraf 440/3449/DS/DPM- Tidak
S PTSP.PPJU/OL Tetap
30 dr. Ratna Dewi Dwi Dokter Mata 440/3949/DS/DPM- Tidak

Tanto, Sp. M PTSP.PPJU/OL Tetap
31 dr. Monika Indah, Dokter 440/029.3/D.SP/SDMKES Tidak

Sp.Rad Radiologi Tetap
32 dr. Andy Pawana Dokter Tidak

Destiara, Sp.An Anestesi Tetap
33 dr. Musa David Ginting, Dokter Tidak
440/403.2/D.SP.SDK/2017
Sp. An Anestesi Tetap
34 dr. Suci Setiawati, Sp. Dokter 440/352.3/D.SP/SDK/2017 Tidak
PK Patologi Klinik Tetap
Total Status Tetap 5

Total Status Tidak 29
Tetap
Total 34
Sesuai dengan perubahan status yang di rencanakan dari Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) kartika Husada Jati Asih maka untuk tenaga
medis dan umum juga direncanakan akan menambahnya sesuai dengan kebutuhan Rumah
Sakit, dan saat ini direncanakan akan menambah tenaga kerja 11 orang
2.5.3.6 Komposisi Kelas Perawatan Rawat Inap
36
Komposisi kelas perawatn rawat inap di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
terdiri :
Ruang perawatan kelas II, Ruang Perawatan Kelas III, Ruang Rawat VVIP dan Ruang Rawat
Isolasi
Tabel 4.2
Perubahan Komposisi Kelas Perawatan dan Jumlah Tempat Tidur
Rawat Inap Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
Perubahan Fasilitas Pelayanan Kapasitas Tempat

Komposisi Kelas Tidur
2015 Kelas VIP 4
Kelas I 7
Kelas II -
Kelas III -
Ruang Isolasi -
Ruang Bayi -
Ruang Perina 6
Ruang HCU 2
Picu/Nicu 3
VVIP 1
Hemodialisa -
Total 59
2019 Ruang VVIP 7
Ruang VIP 4
Ruang Kelas I 15
Ruang Kelas II 16
Ruang Kelas III 19
Ruang HCU 3
Ruang Isolasi 2
Ruang Perina 3
Total 69
37
2.5.3.7 Kegiatan Operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
Kegiatan Operasional Rumah Sakit adalah jasa pelayanan kesehatan pada Pasien dan
Keluarga pasien. Pelayanan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih yang ditujukan
bagi pasien penderita gangguan keseshatan.
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi rawat jalan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika jatiasih dari Poliklinik
beserta staff medis yang tersedia untuk melayani pasien di Poliklinik tersebut. Adapun jenis
pelayanan rawat jalan yang ada adalah sebagai berikut :
 Pelayanan Medis Umum

 Pelayanan Spesialis (Poliklinik)
 Pelayanan Unit Gawat Darurat
Adapun maksud dan tujuan Instalasi Rawat Jalan yakni memberikan pelayanan kesehatan
karena kondisi gawat darurat dan memerlukan pelayanan yang tepat dan cepat, meliputi kasus
bedah yang terkait dengan organ tubuhdan Non Bedah yang terkait kasus penyakit kulit,
Spesialis anak, Spesialis saraf. Tata letak dan Persyaratan Ruangan :
o Mudah dicapai dan terlihat jelas dari area eksternal Rumah Sakit
o Secara fungsional mempunyai hubungan langsung dengan Ruang HCU, Diagnostik dan
Ruang spesialis Bedah serta akses dengan Unit Rawat Inap.
o Adanya pemisahan antara Ruang Tindakan untuk pasien Bedah dan pasien Non-Bedah.
o Adanya pemisah akses antara pasien dengan Perawat dan Dokter.
o Pembentukan ruangan- ruangan yang digunakan untuk ruang observasi dan ruang
rehabilitasi. Untuk Rehabilitas diarahkan terhadap bencana massal sehingga
memungkinkan ditampung di Ruang IGD.
o Pada kasus Ibu melahirkan, IGD mempunyai akses langsung dengan IKB.
o Keseluruhan ruangan dan alat ditetapkan untuk digunakan selama 24 jam.
38
Tabel 4.3
Jumlah Kunjungan Pasien di Pelayanaan Rawat Jalan (Poliklinik)
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih tahun 2017-2018
No Pelayanan Rawat Jumlah Kunjungan Jumlah Kunjungan

Jalan (Poliklinik) pasien Tahun 2017 Pasien Tahun 2018
1 Anak 3.195 6.728
2 Bedah 2.571 3.353
3 BKIA 70 0
4 Gigi 573 1.381
5 Internis 7.102 8.508
6 Jantung 0 0
7 Kulit & Kelamin 746 1.177
8 Mata 0 0
9 Obsgyn 4374 6.181
10 Paru 114 2.970
11 Syaraf 3.888 6.452
Total 22.633 36.750
Pelayanan Medis Spesialis

 Ruang Poliklinik Kandungan
 Kesehatan Bagi Anak
Untuk penyimpanan vaksin imunisasi agar menggunakan satndard WHO yang
dilengkapi dengan pengaturan suhu.
 Ruang Perinatologi
Untuk perawatan bagi bayi yang baru lahir, dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.
 Ruang Poloklinik Bedah
 Ruang Poliklinik Penyakit dalam
 Ruang Poliklinik Paru
 Ruang Poliklinik Kulit dan Kelamin
Pelayanan Medik
 Konsultasi Gigi
 Konsultasi Kandungan (Praktek Bidan)
 KIA
39
Instalasi Rawat Inap

Pada fase dimana pasien tidak lagi dilayani dalam pelayanan kesehatan In-Patient. Pelayanan
rawat inap terdiri dari pelayanana Bersalin, ruang rawat anak dan ruang rawat inap umum.
Instalasi Gawat Darurat

Instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih memberikan
pelayanan 24 Jam sehari dilengkapi dengan Ruang Laboratorium dan Ruang Radiologi.
Instalasi Tindakan Operasi

Kualifikasi tindakan operasi mudah dicapai dari setiap zona, terutama pada ruang ICU dan
CSSD. Instalasi tindakan operasi ini memerlukan ketenanga dan privasi tinggi serta berada
pada area Central. Selain ruang bedah, ruang penunjang yang diperlukan adalah ruang
anestasi, ruang sterilisasi, ruang penyimpanan alat dan ruang persiapan terhadap ketentuan
lantai Vinyl dengan dinding tidak bersudut untuk ruang operasi.
Instalasi Rawat Intensif

Tata letak dan persyaratan ruang intensif berdekatan dengan Ruang Bedah atau berada dalam
satu zona medis central serta mempunyai hubungan langsung dengan ruang radiologi, ruang
laboratporium, unit gawat darurat dan unti rawat inap. Instalasi rawat intensif harus bebas
dari gelombang elektromagnetik, kedap getaran, temperatur ruangan terjaga, aliran listrik
tidak boleh terputus,tersedia pengatur kelembaban udara, penghawaan udara, dan ketentuaan
lantai vinyl dengan dinding tidak bersudut.
Pelayaanan Penunjang Medis
 Unit laboratorium
Laboratorium Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih memepunyai fungsi utama
untuk memeberikan informasi kepada tenaga medis dalam mendukung upaya penyembuhan
utama memberikan informasi kepada tenaga medis dalam mendukung upaya penyembuhan
berupa diagnosis dan pengobatan serta upaya pemulihan. Dalam rencana operasional fasilitas
laboratorium diperuntukan melayani pemeriksaan rutin yang dilakukan oleh tenaga analis
kesehatan yang berpengalaman.
40
Tabel 4.4
Pemeriksaan yang dapat dilakukan di Laboratorium
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
41
Pemeriksaan Jenis Pmeriksaan
Hemotologi Darah Lengkap (DR,Diff,LED,RBC)

Rumah Sakit Delima AsihDarah
Sisma Rutin
Medika(Hb,Ht,L,Tr)
Tahun 2021
Hitung Jenis Lekosit (Diff)
Eosinofil Total
 Unit
Gambaran Darah Tepi Farmasi
Kegiatan yang
Golongan Darah
dilakukan oleh
LED unit farmasi
antara lain
Hemostatis Masa Pembekuan (CT) menyediakan
Masa Perdarahan (BT) obat-obatan
untuk pasien
Faal Hati Albumin dengan harga
Alkali Phospatase ekonomis tanpa
atau dengan
Bilirubin Indirek resep dokter.
Bilirubin Direk Selain itu, unit
farmasi juga
Bilirubin Total bertujuan untuk
memenuhi
Globulin
kebutuhan
Protein Total Rumah Sakit
Delima Asih
SGOT
Sisma Medika
SGPT Jatiasih antara
lain obat, alat
Faal Ginjal Asam Urat
kesehatan,
Creatinin menyediakan
jenis merk obat
Ureum
farmasi,
Diabetes Glukosa 2 Jam PP
Glukosa Puasa
Glukosa Sewaktu
Lemak Darah Cholestrol HDL
Cholestrol LDL
Cholestrol Total
Trigliserida
Elektrolit-Gas Darah Aanlisa Gas Darah
Elektrolit (Na,K,Cl)
Hepatitis HBSAG Kualitatif
Imuno-Serologi Anti HIV Kualitatif 42
CRP
Dengue IgG/IgM
mendistribusikan obat serta meracik obat baik dalam bentuk tablet, kapsul, obat puyer serta
obat luar seperti salep, cairan, aquadest dan lain sebagainya.
 Unit Radiologi
Unit radiologi berfungsi untuk menunjang diagnosa dan lebih lanjut untuk berperan dalam
menunjang pengobatan. Unit ini sangat erat hubungannya dengan pelayanan medis, yaitu
rawat inap dan rawat jalan. Dalam upaya menjaga keamanan dari penggunaan unit radiologi
ini, makaa ruangannya dibatasi oleh dinding setebal kurang lebih 2cm yang berlapis Pb,
dengan maksud antara lain agar sinar-Xyang tidak dapat tembus keluar dan ditempatkan di
area yang tidak langsung berbatasan dengan unit-unit kegiatan lain.
 Unit Gizi
Pelayanan unit gizi menunjang upaya penyembuhan dan pemulihan. Kegiatan palaksanaanya
dengan pengecekan kualitas bahan makanan, makanan jadi dan makananan tambahan,
penyimpanan, pengolahan serta pengawasan hygiene dan sanitasi makanan dan minuman.
Adapun kegiatan penyediaan makanan yang bertujuan sesuai rencana kebutuhan baik mutu,
jenis dan jumlah kebutuhan.
Pelayanan gizi juga memberikan terapi diet yang seuai dengan kondisi pasien dalam upaya
mempercepat penyembuhan.
 Ruang Jenazah
Ruang jenazah tersedia di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih, hal ini
diupayakn untuk dapat menyimpan mayat sebelum dibawa oleh keluarga atau dirujuk lebih
lanjut.
Pelayaanan Penunjang Non Medis
 Ruang Dapur Gizi

Ruang dapur gizi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih berada di area lantai satu
dan dilayani dengan menggunakan troli ke ruang Pantry Lantai dua.Dalam operasional
melayani kebutuhan rawat inap pasien setiap harinya. Adapun alur pengolahan makanan
dilakukan di RS. Kartika Husada Jatiasih adalah sebagai berikut :
 Ruang Linen
Tempat linen Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih berada dilantai lima,
dimana kegiatan linen dilakukan sendiri oleh pihak Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jatiasih pada pagi hari dan siang hari dengan menggunakan 3 mesin cuci dengan kapasitas 7
dan 8 kg.
43
Linen Rumah Sakit terdiri dari linen Infeksius dan linen non infeksius yang berasal dari
Ruang VK, Ruang OK, Ruang ICU, Ruang UGD, Ruang Isolasi, Poliklinik, dan dari ruangan
lainnya. Bahan detergen yang digunakan mudah terurai dan ramah lingkungan yaitu Heavy-
Duty Liquid Detergent, Whitener, Daily Liquid Detergent.
Untuk linen infeksius dilakukan pengelolaan dengan pemberian desinfektan terlebih dahulu.
Adapun alur pengolahan linen dilakukan di RS. Kartika Husada Jatiasih adalah sebagai
berikut :
Pengumpulan
Pemilahan
Linen Infeksius Menghitung dan Mencatat Linen Non Infeksius
Pencucian Linen dengan Detergen

dDesinfetan
Pengeringan Sterilisasasi
Penyetrikaan Linen
Penyimpanan Linen
Linen
IPAL Pendistribusian Ruangan Pemakai
Gambar 2.4 Alur Pengolahan LinenRumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
Peralatan Medik Atau Penunjang medik yang digunakan pada unit-unit pelayanan
sebagai berikut :
 Unit Bersalin (VK)
44
Unit ini digunakan untuk melayani pasien yang melalukan persalinan dengan cara normal.
Namun dapat juga melayani pasien keadaan darurat tiba-tiba.
 Unit Operasi (OK)
Unit operasi ini untuk menangani tindakan yang menjalani operasi pembedahan denga
dilengkapi fasilitas sarana dan prasarana dengan penggunaan tergantung jenis operasi yang
akan ditangani,misalnya operasi Caesar, operasi pengangkatan tumor, cirkumsisi dan lain
lain.
 Unit Kandungan
Unit kandungan ini berfungsi untuk melayani kegiatan kebidanan, khususnya untuk
pemeriksaan kehamilan dengan resiko tinggi, misalnya pasie yang berpenyakit anemia,
hipertensi, diabetes dan kehamilan diats usia 30 tahun. Untuk itu pada unit ini tersedia
berbagai peralatan canggih untuk pemeriksaan rutin kehamilan dan pemeriksaan rahim
umumnya.
 Unit Radiologi (Rontgen)
Unit radiologi ini ada dua jenis pelayanan, yaitu pelayanan tanpa kontras media dan
pelayanan dengan kontras media. Peasawat Rontgen yang digunakan dengan Model Rednif,
sedangkan perlatan penunjang yang digunakan untuk proteksi terhadap radiasi bagi savety
operator dengan menggunakan masker dan apron serta film badge yang setiap minimal sekali
setahun dianalisis laboratorium. Perlengkapan utam lainnya denga USG dan untuk pencucian
film tersedia processing Tank.
Pengelolaan dampak pada ruang Rontgen dengan menggunakan timbal, disamping itu juga
menggunakan alat ukur radioaktif bagi operator rontgen.
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih yang berfungsi menyediakan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyediakan dan menyelenggarakan upaya
kesehatan yang bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien dilaksanakan oleh berbagai jenis
tenaga kesehatan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda.
Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Kartika Huasada Jatias terdiri dari Dokter Umum,
Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Kesehatan masyarakat, Kesehatan Lingkungan¸Perawat,
Bidan, Apoteker, Farmasi, Gizi, Analis dan lain-lain merupakan kelompok tenaga kesehtan
yang berperanan penting disamping kelompok tenaga medis, tenaga administrasi, dan
pelaksanaan sebagai unsur pendukung.
Kategori tenaga kesehatan di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
menjadi dua kelompok, yaitu tenaga pelayaanan medis dan tenaga pelayanan non medis.
Adapun Alur pelayanan Rumah saki dengan datangnya pasien atau Keluarga Pasien
mendaftar di Tempat Pendaftaran (verifikasi dokumen), Setelah Pasien diperiksa dengan
diagnosa pasien dirujuk (Rawat Jalan) atau Penunjang medis lanjut (Rawat Inap).
Pasien Datang
Penunjang Rujuk Atau Pulang

UGD
Medis 45
Rawat Inap Rawat Jalan
Keluarga Pasien Mendaftar di

Tempat Pendaftaran ( Verifikasi
Dokumen )
Gambar 2.5 Alur Pelayanan Pendaftaran Pasien Rumah Sakit Kartika Huasada Jati Asih
2.6 Pengoperasian sarana dan Prasarana
 Tenaga Listrik
Sumber tenaga listrik saat ini Suplai dari PLN sebesar 130 KVA dan dibantu dengan satu
unit genset dengan kapsitas 250 KVA yang akan digunakan sewaktu-waktu bila suplai dari
PLN mengalami gangguan. Jumlah bahan bakar solar yang harus disediakan untuk
menunjang pengoperasian genset ± 4 Jam/Bulansementara sisa pemakaian ± 0,2 liter/bulan
yang pengelolaanya ditampung didalam tangki tertutup untuk kemudian dijual ke usaha atau
Industri bersertifikat Izin khusus dari Kantor Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
yang membutuhkan solar bekas.
 Instalasi Pemadam Kebakaran

Disediakan sebagai sarana untuk mengadakan pemadam dini yang dapat dilakukan oleh
setiap Karyawan rumah sakit. Perencanaan penanggulangan pemadam kebakaran pada
bangunan ini menggunakan sistem Fire Sprinkler dan Fire Extinguisher yang dapat
digunakan oleh karywan atau pemadam kebakaran. Sistem Fire Spirnkler dirancang dapat
bekerja secara otomatis melalui Signal Fire Alarm. APAR dipasang di dinding dengan tanda
yang mencolok sehingga mudah dijangkau oleh setiap karyawan Rumah Sakit.
Jumlah APAR yang terdapat di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih sebanyak
15 unit., yang terdapat dilantai satu (Ruang Poli, Depan Ruang Rekam Medis, TPS Limbah,
Ruang Genset, Ruang Dapur Gizi, Dekat Lift), Dilantai Dua (Depan Pintu NS, Pintu OK/VK,
Ruang Ranap, Depan Pantry Gizi, Depan Ruang ICU), Dilantai Tiga (Ranap Anak, Depan
Office, Depan Lift) dan Lantai Lima (Loundry)
 Telekomunikasi
Jaringan Telekomunikasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih dari PT. Telkom.
2.7 Penggunaan Air Bersih
46
Berdasarkan SNI 03-7065-2005 tentang prosedur pemakaian air bersih sesuai

kebutuhan pemakaian gedung. Rata-rata kebetuhan air bersih untuk kebutuhan kantor/pabrik
di Indonesia adalah 50 Liter/karyawan/hari selama 24 jam. Atau 18 liter/karyawan/shift
selama 8 jam. Sedangkan berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI No
986/Menkes/Per/XI/1992 bahwa pemakaian air bersih untuk di Rumah Sakit adalah 500
liter/tempat tidur/hari.
Kebutuhan air bersih kegiatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
berasal dari sumur dangkal (air tanah) sekitar 17.701 liter/hari, sehingga total kebutuhan air
bersih sebesar 18m3/hari. Sistem distribusi air ditampung dalam Roof Tank dan selanjutnya
ditampung ke lantaiatas dengan menggunakan pompa distribusi keseluruh ruangan
dilingkungan Rumah Sakit melalui sistem permipaan (Sistem Plumbing).
Penggunaan air bersih dalam lingkungan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jatiasih untuk keperluan setiap unit dalam ruangan maupun luar ruangan, Karyawan, Pasien,
Pengunjung serta keperluan penunjang Rumah Sakit. Perkiraan kebutuhan air bersih untuk
pasien diperkirakan setiap hari ± 40 pasien rawat inap dan ± 100 pasien rawat jalan. Dengan
asumsi kebutuhan air setip 100 Liter/orang/hari .
Tabel 4.5
Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Exiting Tahun 2015
No Jenis Kegiatan Jumlah Orang Pemakaian Kebutuhan

Air/hari/orang air/hari/orang (liter)
1 Karyawan 113 50 5.650
2 Pengunjung 40 10 400
pasien
3 Pasien Rawat 59 500 29.500
Inap
4 Poliklinik 45 30 1.350
5 Ruang Dapur 60 100 6.000
6 Ruang 20 150 3.000
Laboratorium
7 Kegiatan 40 300 12.000
Laundry
8 Pemeliharaan 1000 m2 0,5 500
Bangunan
9 Penyiraman 102 m2 0,5 51
Tanaman
Total 58,45 m3/Hari
Penggunaan air
bersih/hari/liter
Tabel 4.6
47
Perkiraan Kebutuhan Air Bersih Rencana Pengembangan Tahun 2018
No Jenis Kegiatan Jumlah Orang Pemakaian Kebutuhan

Air/hari/orang air/hari/orang (liter)
1 Karyawan 207 50 10.350
2 Pengunjung 80 10 800
pasien
3 Pasien Rawat 118 500 59.000
Inap
4 Poliklinik 90 30 2.700
5 Ruang Dapur 120 100 12.000
6 Ruang 40 150 6.000
Laboratorium
7 Kegiatan 80 300 24.000
Laundry
8 Pemeliharaan 1000 m2 0,5 500
Bangunan
9 Penyiraman 102 m2 0,5 51
Tanaman
Total 115,4 m3/Hari
Penggunaan air
bersih/hari/liter
2.8Peralatan yang digunakan Tindakan Operasi
Tahap Operasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih yang digunakan beberapa
peralatan medis dan non medis. Adapun rincian jumlah peralatan sarana dan prasarana serta
kebutuhan obat kegiatan pengembangan dapat dilihat di lampiran.
Tabel 4.7
Daftar Alat Non MedisRumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
No Nama Alat Non Medis Stok

1 Tempat Tidur Pemeriksaan Ada
2 Steekpan Ada
3 Lemari Es/Thermos Es Ada
5 Lemari Obat/Alat Ada
6 Meja Periksa Ada
7 Meja Peralatan Ada
8 Lisol/Desinfektan Sejenis Ada
9 Handuk Ada
10 Tempat penampungan sampah tertutup Ada
11 Kursi pemgunjung Ada
12 Kursi Pasien Ada
13 Buku Register medis Ada
14 Form Laporan Berkala Ada
15 Wastafel Ada
48
Tabel 4.8
Daftar Perlengkapan Medik Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
No Nama Alat Medis Stok

1 Benang otot dan benang sutera Ada
2 Pemegang jarum sirugrl Ada
3 Arteri klom 14 cm lurus Ada
4 Korentang Ada
5 Pincet biasa Ada
6 Pincet sirgurl Ada
7 Stetoskop biasa Ada
8 Spigmometer oral dan rektail Ada
9 Baterai,lampu senter Ada
10 Thermometer oral dan rektail Ada
11 Catheter nelaton No 3-15 Ada
12 Basin kidney/plata ginjal Ada
13 Sarung tangan No 6,5-7,5 Ada
14 Timbangan dewasa dengan kapasitas 100 kg Ada
15 Penekan lidah, metal Ada
16 Gunting lurus Ada
17 Gunting perban Ada
18 Gunting operasi Ada
19 Dressing dengan tutup Ada
20 Instrument appatus Ada
21 Sikat tangan Ada
22 Pita pengukur tinggi Ada
23 Tabung reaksi Ada
24 Lahan plastik Ada
25 Spuit Glicerin Ada
26 Scalpel Ada
27 Irrigator Ada
28 Penggantung Infus Ada
29 HB sahli Ada
30 Set Infus Ada
Tabel 50
Daftar Nama Obat-Obatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
No Nama Obat Stok

1 Acarbose Ada
2 Albumin Serum Normal Ada
3 Alluporinol Ada
4 Alprazolam Ada
5 Amikasin Ada
6 Aminofilin Ada
49
7 Amiodaron Ada
8 Amitriptilin Ada
9 Amlodipine Ada
10 Amoksisilin Ada
11 Ampisilin Ada
12 Analog Insulin Ada
13 Antasida Ada
14 Anti Parkinson Ada
15 Asam Askorbat Ada
16 Asam Folat Ada
17 Asam Mefenamat Ada
18 Asam Traneksamat Ada
19 Asam Ursodeoksikolat Ada
20 Asiklovir Ada
21 Atorvastatin Ada
22 Atrakurium Ada
23 Atropin Ada
24 Azitromisin Ada
25 Barium Sulfat Ada
26 Bedak Salisil Serbuk Ada
27 Betahistin Ada
28 Betametason Ada
29 Bisakodil Ada
30 Bisoprolol Ada
31 Budesonid Ada
32 Bupivakain Heavy Ada
33 Copper T Ada
34 Deksametason Ada
35 Diazepam Ada
36 Difenhidramine Ada
37 Digoksin Ada
38 Diltiazem Ada
39 Dobutamin Ada
40 Doksisiklin Ada
41 Domperidone Ada
42 Dopamin Ada
43 Efedrin Ada
44 Epinefrin Ada
45 Eritromisin Ada
46 Fenitoin Ada
47 Fenobarbital Ada
48 Fenofibrat Ada
49 Fentanil Ada
50 Fitomenadion Ada
51 Furosemid Ada
52 Gabapentin Ada
53 Garam Oralit Ada
54 Gentamisin Ada
50
55 Glibenklamide Ada
56 Glikuidone Ada
57 Glimepiride Ada
58 Gliseril Ada
59 Haloperidol Ada
60 Hidroklorotiazid Ada
61 Hidrokortison Ada
62 Hiosina Butilbromida Ada
63 Ibuprofen Ada
64 Irbesartan Ada
65 Isoniazid Ada
66 Isosorbid Ada
67 Itrakonazole Ada
68 Kalsium Laktat Ada
69 Kandesartan Ada
70 Kaptopril Ada
71 Ketamin Ada
72 Ketokonazole Ada
73 Ketoprofen Ada
74 Ketorolak Ada
75 Klindamisin Ada
76 Klobazam Ada
77 Klonidin Ada
78 Klopidogrel Ada
79 Kloramfenikol Ada
80 Klorpromazin Ada
81 Kodein Ada
82 Kotrimoksazol Ada
83 Laktulosa Ada
84 Lansoprazole Ada
85 Levofloksasin Ada
86 Lidokain Ada
87 Lisinopril Ada
88 Loperamide Ada
89 Loratadine Ada
90 Meropenem Ada
91 Metformine Ada
92 Metildopa Ada
93 Metilergometrin Ada
94 Metilpredinisolone Ada
95 Metoklopramide Ada
96 Metronidazole Ada
97 Midazolam Ada
98 Mikonazole Ada
99 Mometasone Ada
100 Morfin Hcl Ada
101 N-Asetil Sistein Ada
102 NaCL Ada
51
103 Natrium Bikarbonat Ada

104 Natrium Diklofenak Ada
105 Nifedipine Ada
106 Nikardipine Ada
107 Nistatin Ada
108 Norepinefrin Ada
109 Ofloksasin Ada
110 Oksitosin Ada
111 Omeprazole Ada
112 Ondansetron Ada
113 Paracetamol Ada
114 Petidin Ada
115 Pioglitazone Ada
116 Piridoksin Ada
117 Prednison Ada
118 Propiltiourasil Ada
119 Propofol Ada
120 Propanolol Ada
121 Ramipril Ada
122 Ranitidine Ada
123 Rifampisin Ada
124 Ringer laktat larutan Ada
125 Salbutamol Ada
126 Sefadroksil Ada
127 Sefiksime Ada
128 Sefoperazone Ada
129 Sefoktaksim Ada
130 Seftazidim Ada
131 Seftriakson Ada
132 Setirizine Ada
133 Sianokobalamin Ada
134 Silostazol Ada
135 Simvastatin Ada
136 Siproksasin Ada
137 Spiramisin Ada
138 Spironolaktone Ada
139 Sukralfat Ada
140 Terbutalin Ada
141 Tiamin Ada
142 Triheksifenidil Ada
143 Valproat Ada
145 Valsartan Ada
146 Vitamin B-Kompleks Ada
147 Zinc Ada
52
2.9Pengelolaan Limbah Padat

Kegiatan pengelolaan limbah operasional RS Kartika Husada Jatiasih terdiri dari Limbah cair
dan limbah padat.Limbah padat Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih berasal dari
tiga sumber yaitu kegiatan tindakan medis, kegiatan penunjang medis, dan kegiatan
penunjang non medis. Pengelolaan limbah padat yang berasal dari kegiatan medis dan
penunjang medis dilakukan menurut petunjuk dari Departemen Kesehatan sebagaimana
dituangkan dalam pedoman Pengelolaan Limbah Klinis Rumah Sakit dan Pedoman Sanitasi
Rumah Sakit Indonesia.
Limbah padat medis yang dihasilkan dari pelayanan Rumah Sakit dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimia, limbah
radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah kandungan logam berat yang tinggi dan
limbah bekas perban, kasa, botol infus, selanng infus, jaringan tubuh, bekas jarum suntik,
syringe, cairan darah, reagent, dan lain-lain. Limbah medis akan dikelola oleh pihak ketiga
yang mempunyai izin KLHK (PT Wastec International).
Limbah non infeksius yang dihasilkan dari kegiatan Rumah Sakit di luar medis yang
berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman pada tahun 2018Untuk limbah non medis
sekitar 10 kg/hari dan limbah medis 27-28 kg/Hari
Pengelolaan limbah padat yang dilakukan oleh pihak RS. Kartika Husada Jatiasih adalah
sebagai berikut : limbah non medis menggunakan kantong plastik warna hitam. Limbah
medis menggunakan kantong plastik kuning dengan dilakukan pemilahan dari titik penghasil
limbah. Khusus untuk jarum suntik, lancet dan benda tajam lainnya menggunakan safety box
yang telah disediakan. Limbah non medis dikumpulkan dalam kantong plastik hitam sebelum
ditampung ke TPS dan selanjutnya limbah tersebut diangkut oleh petugas Dinas Kebersihan
Kota Bekasi secara berkala ke TPA yang ditunjuk oleh Pemkot Bekasi yang bekerjasama
dengan pihak terkusus pengangkutan limbah. Konsep pengelolaan limbah non medis
menggunakan konsep 3R (Reuse,Recycle, Reduce).
Tabel 5.0
Jenis Wadah dan Label Limbah Padat Medis Sesuai Kategorinya
No Kategori Warna Kontainer
1 Domestik Hitam
2 Sangat Infeksius Kuning
3 Limbah Infeksius benda tajam Kuning (Safety Box)
4 Sitotoksis Ungu
5 Limbah Kimia dan Farmasi Coklat
53
Tempat Pembuangan Limbah Padat dan Limbah Cair Rumah Sakit sebelum diangkut oleh
Pihak Ke tiga (PT. Wastec International)
Gambar 2.6 Tempat Pembuangan Sementara Limbah Padat dan Limbah Cair
Alur pengelolaan limbah medis maupun non medis adalah sebagai berikut :
LIMBAH RS
(SUMBER)
NONMEDIS MEDIS
ORGANIK FARMASI INFEKSIUS BENDA PATOLOGIS

AN ORGANIK
TAJAM
KANTONG KANTONG
KANTONG HITAM
COKLAT KUNING
TPS DOMESTIK
TPS B3
DINAS KEBERSIHAN
KOTA BEKASI PT. WASTEC
INTERNATIONAL
Gamba 2.8Alur Pengelolaan Limbah Padat Medis dan Non Medis
54
Tabel 5.2
Perkiraan Timbulan LimbahRumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih
No Jumlah Orang Standar Timbulan Perkiraan Total Metode

Limbah (m3/orang/hari) Timbulan Limbah Pengelolaaan
(m3/hari) Limbah
1 Karyawan 0,0025 0.255 1. Limbah non
207orang organik dipilah
berdasarkan jenis
dan bahannya,
kemudian dijual ke
petugas yang akan
datang mengangkut
secara periodik
2. Limbah organik
secara terpilih di
titik pengumpulan
limbah diserahkan
kepada petugas
Dinas Kebersihan
Kota Bekasi
3.1 Pekerjaan Estate Lingkungan
Pengelolaan lingkungan dilakukan dengan tujuan supaya lokasi Rumah Sakit Kertika Husada
Jatiasih terpelihara dengan baik, pekerjaan estate ini meliputi :
1. Pengelolaan kebersihan di lokasi Rumah Sakit

2. Pemeliharaan saluran air bersih dan air minum di Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jatiasih
3. Pengelolaan limbah limbah B3 dan limbah Domestik di Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika Jatiasih
4. Pemeliharaan Instalasi pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jatiasih
5. Pemeliharaan taman dan ruang terbuka hijau di lokasi Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika Jatiasih dengan penanaman pohon teduh sebagai penyerap polusi udara
seperti Angsana (Ptherocarphus indicus), acalypha sp, mimusops elengi untuk
peredam kebisingan dan berbagai bunga di lingkungan Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika Jatiasih .
3.1 Pembuatan Sumur Resapan
55
Pembuatan sumur resepan bertujuan untuk mengembalikan resapan air hujan kedalam tanah
agar mengisi kembali air tanah dangkal. Dilokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jatiasih. Dilokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jatiasih sudah dibangun sumur
atau kolam resapan dengan ukuran yang diperkirakan mampu menampung limpasan dari air
hujan yang jatuh dari atap bangunan dan dialirkan ke kali dilokasi Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika jatiasih, lokasi sumur resapan di RS. Kartika Husada Jatiasih terletak di taman
samping UGD, jalan masuk kendaraan samping poliklinik, dan samping ruang teknisi
Untuk mengendalikan debit air larian, telah dibuat kolam resapan dengan kapasita
sebanyak 1 unit sumur resapan dengan ukuran 24m, letak sumur resapan pada titik koordinat
LS 06017’40,45’’ dan BT 106057’49,25’’.
Berdasarkan Permen LH No 12 Tahun 2009 tentang tata cara pemanfaatan air hujan
bahwa setiap luas tutupan bangunan 1.000 m2 diperlukan 1 unit resapan dengan daya resap
per unit 40 m3/hari. Dengan demikian dilokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih Bekasi diperlukan 1 unit resapan dengan daya resap per unit 40 m 3/hari. Prinsip
konservasi air tanah adalah mengembalikan air ke dalam tanah sebanyak yang diambil dari
dalam tanah, yang bisa berupa pembuatan sumur atau kola resapan air hujan, sehingga kualits
dan kuantitas air tanah tidak menurun akibat kegiatan yang dilakukan oleh pemrakarsa.
3.2 Kepedulian Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Pada SOSEKBUD
Program kepedulian sosial yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih adalah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Upaya
yang dilaksanakan dala program CSR adalah :
1. Memberikan bantuan untuk kegiatan sosial, hari besar keagaamaan
2. Memberikan sumbangan ke warga sekitar, dalam bentuk sembako dan bingkisan
lebaran.
3. Memberikan bantuan untuk kegiatan sosial hari besar kemerdekaan 17 Agustus
4. Perbaikan Jalan Lingkungan
56
BAB III
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN
DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
3.1 Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan Rencana Usaha dan atau Kegiatan
Perkiraan dampaklingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan Rumah Sakit Delima

Asih Sisma Medika Jati Asih Kota Bekasi dilakukan mulai tahap operasional karena kegiatan
tahap prakonstruksi dan konstruksi sudah selesai dilakukan .
3.2.1 Tahap Operasional

Pada tahap operasional kegiatan yang di perkirakan menimbulkan dampak
adalah : Peurunan kualitas udara ruangan,Penurunan kualitas udara
ambien,Peningkatan kebisingan ,Penurunan kualitas air permukaan,Penurunan
kualitas air bersih,Penurunan kualitas pencahayaan,Limbah domestik atau non
medis,Limbah padat rumah sakit atau medis,Limbah cair domestik atau non
medis,Limbah cair medis rumah sakit,Limbah B3,Sanitasi Lingkungan ,Peningkatan
vektor penyakit,Peningkatan Preveensi dan penularan penyakit, Kesehatan
Masyarakat,Perubahan kesempatan kerja dan peluang berusaha,Perubahan pendapat
masyarakat,Perubahan Persepsi masyarakat,Bangkitan lalu lintas dan Bahaya
kebakaran
3.2.1.1 Komponen Fisika dan Kimia

3.2.1.1.1 Punurunan Kualitas Udara Ambien
a. Sumber Dampak
Peningkatan polusi bersumber dari aktivitas operasional Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika Jati Asih yang dihasilkan dari asap kendaraan karyawan dan
pengunjung Rumah Sakit Kartika Huasada Jati Asih, aktivitas kebersihan dan
perawatan gedung, pengolahan limbah, aktivitas parkiraan, pengoperasian genset.
b. Dampak Yang Ditimbulkan
Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah penurunan kualitas Udara
Ambuien. Menimbulkan gas-gas polutan CO,NO2,SO2,dan debu.
c. Besaran Dampak
57
Aktivitas pengelolaaan limbah dan perparkiran di Rumah Sakit Delima Asih

Sisma Medika jati Asih dapat menimbulkan dampak pada kualitas udara ambien.
Aktivitas pengelolaan limbah yang tidak seksama dapat menimbulkan bau yang
tidak sedap. Bau tersebut berasal dari kerja mikroorganisme atau bakteri pengurai
pada limbah padat yang dalam penguraianya akan mengeluarkan gas-gas yang
menimbulakn Bau.
Aktivitas Perparkiran yang tidak diatur dengan baik di Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika Jati Asih dapat menimbulkan kepadatan lalu lintas. Kepadatan
ini dapat meningkatkan gas gas dari knalpot kendaraan. Gas-gas tersebut sangat
menggganggu kesehatan masyarakat sekitarnya dan dapat menyebabkan penyakit
saluran pernafasan. Pemgoperasian genset ketika aliran listrik dari PLN padam
dapat menyebabkan penurunan kualitas udara ambien akibat emisi gas buang yang
berasal dari mesin genset. Dampak ini bersifat negatif dan kontiniyu selama tahap
operasi.Secara kuantitatif pada batasan baku mutu.
3.2.1.1.2 Peningkatan Kebisingan

a. Sumber Dampak
Aktivitas operasional gedung Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih,
pemeliharaan bangunan, pengelolaan limbah, aktivitas perparkiran dan
pengoperasian genset.
Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah peningkatan kebisingan
c. Besaran Dampak
Aktivitas operasional Rumah Sakit kartika Huasada Jati Asih, pemeliharaan
bangunan, pengelolaan limbah, aktivitas perparkiran dan pengoperasian genset
diperkirakan menimbulakn dampak berupa peningkatan kebisingan. Dampak ini
bersifat kontiniyu dan terbatas di sekitas kegiatan Rumah Sakit.
3.2.1.1.3 Penurunan Kualitas Air Permukaan

a. Sumber Dampak
Aktivitas operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih, aktivitas
pembuangan limbah cair karyawan dan operasional Rumah Sakit Kartika Huasada
Jati Asih, seperti pembuangan zat-zat kimiawi dari limbah operasional terutama
dari analisis laboratorium yang dibuang ke saluran air di akhir pembuangan
pengelolaan limbah.
Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah penurunan kualitas air
permukaan. Dampak turunan adalah terganggunya kehidupan biota air dan
mengganggu sanitasi lingkungan warga masyarakat.
c. Besaran Dampak
Kegiatan pengelolaan limbah akan menghasilkan limbah cair yang berasal dari
operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih. Apabila limbah
tersebut langsung dibuang akan menurunkan kualitas badan air penerima.
Dampak turunan berupa gangguan biata air dan kesehatan
58
3.2.1.1.4 Penurunan Kualitas Air Bersih

a. Sumber Dampak
Aktivitas operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika jati Asih dengan
pengelolaan Limbah.
Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah penurunan kualitas air bersih
c. Besaran Dampak
d. Kegiatan pengelolaan limbah akan menghasilkan limbah cair yang berasal dari
operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika jati Asih. Aapbila desain
yang dibuata tidak kuat akan terrjadi rembesan yangd apat menurunkan kualitas
air bersih. Dampak turunan beruapa gangguan kesehatan.
3.2.1.1.5 Penurunan Kualitas Pencahayaan

a. Sumber Dampak
Aktivitas operasional gedung Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
Jenis dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah penurunan kualitas
pencahayaan.
c. Besaran Dampak
Kegiatan operasionala Rumah Sakit Kartika Husdaa Jati Asih akan menggunakan
sumber listrik untuk pencahayaan. Apabila listriki yang digunakan tidak diatur
dengan baik maka akan mempengaruhi terhadap kualitas pencahayaan. Dampak
turunan akan berakibat kepada kesehatan pasien.
3.2.1.1.6 Limbah Domestik (Padat)

a. Sumber Dampak
Seluruh kegiatan pada tahap operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jati Asih
Kegiatan menyebabkan meningkatnya Limbah padat domestik
c. Besaran Dampak
Dari hasil perhitungan jumlah timbulan limbah padat atau sampah domsestik
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih perhari 0,255 m3
3.2.1.1.7 Limbah Medis (Padat)
a. Sumber Dampak
Seluruh kegiatan Laboratorium pada tahap operasional Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika Jati Asih
b. Dampak yang Ditimbulkan
59
Kegiatan yang meyebabkan meningkatnya limbah padat.

c. Besaran Dampak
Jumlah Limbah padat akan meningkatkan dengan penambahan pasien dan
kegiatan laboratorium
3.2.1.1.8 Limbah Cair Domestik

a. Sumber Dampak
Seluruha kegiatan domestik pada tahap operasional Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika Jati Asih.
Limbah cair domestik menyebabkan pencemaran air tanah dan badan air penerima
c. Beasaran Dampak
Jumlah limbah cair domestik akan meningkatkan dengan penambahan karyawan,
pasien, dan pengunjung pasien
I.1.1.9 Limbah Cair Medis

a. Sumber Dampak
Seluruh kegiatan laboratorium pada tahap operasional Rumah Sakit Kartika
Huasada Jati Asih seperti air bekas cucian peralatan, air sisa analisis
laboratorium, dan lain-lain.
Limbah cair medis menyebabkan pencemaran air tanah dan air penerima
c. Besaran Dampak
Jumlah limbah cair Rumah Sakit akan meingkatkan dengan penambahan pasien
dan kegiatan laboratorium
3.1.1.10 Limbah B3
a. Sumber Dampak
Limbah B3 fase padat dan fase cair yang dihasilkan dari seluruh kegiatan
operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih.
Timbulnya limbah B3 apabila tidak ditangani akan menyebabkan menimbulkan
polusi, keracunan serta kontaminasi pada lingkungan dan juga air yang
berbahaya bagi organisme disekitarnya. Dengan adanya penambahan bangunan
baru, berarti jumlah limbah B3 turut bertambah.
c. Besaran Dampak
Jumlah limbah B3 fase padat dan limbah b3 fase cair akan meningkatkan
dengan penambahan pasien dan kegiataan Laboratorium
60
3.2.1.2 Komponen Kesehatan Lingkungan Masyarakat
3.2.1.2.1 Sanitasi Lingkungan

a. Sumber Dampak
Aktivitas operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih (linen,
unit gizi, dan penanganan limbah) dan pengelolaan sampah.
Sumber dampak sanitasi lingkungan pada tahap operasi ini berasal dari
kegiatan aktivitas Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih akna
menghasilkan timbulan limbah padat dan limbah cair yang berasal dari
kegiatan aktivitas operasional serta pengelolaan sampahnya. Timbulan limbah
padat dan limbah cair berpotensi menurunkan sanitasi lingkungan.
c. Besaran Dampak
Kegiatan opersional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
diperkirakan menimbulkan limbah padat dan cair. Apabila limbah tersebut
tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan penurunan sanitasi lingkungaan
berupa munculnya berbagai macam vektor penyakit yang merugikan bagi para
pasien dan pengunjung.
3.2.1.2.2 Peningkatan Vektor Penyakit

a. Sumber Dampak
Aktivitas operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih (linen,
unit gizi, penanganan limbah)
Jenis dampak yang diperkirakan timbul akibat kegiatan ini berupa peningkatan
vektor penyakit
c. Besaran Dampak
Kegiatan operasional gedung Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih diperkirakan menimbulkan vektor penyakit yang bersal dari limbah.
Apabila limbah tersebut tidak ditangani dengan bvaik akan menyebabkan
peningkatan vektor penyakit berupa munculnya berbagai macam vektor
penyakit. Kehadiran vektor penyakit tersebut tidak hanya akan merugikan
pengguna Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih, namun juga
dapat merugikan warga sekitarnya.
3.2.1.2.3 Peningkatan Prevelensi dan penularan Penyakit

a. Sumber Dampak
61
Aktivitas operasional Rumah Sakit Kartika Huasada Jati Asih (aktivitas rawat
jalan atau poliklinik, rawat inap, aktivitas Unit Gawat Darurat, Penanganan
Limbah)
Dampak yang diperkirakan akan timbul dari kegiatan ini berupa peningkatan
prevelensi dan penularan penyakit.
c. Besaran Dampak
Kegiatan operasional gedung Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih dan pengelolaan limbah diperkirakan menimbulkan peningkatan
prevelensi dan penularan penyakit. Sumber dampak terhadap penyebaran
penyakit ini terutama ditimbulkan akibat dari kegiatan rawat inap, operasi,
laboratorium, pengelolaan linen, instalasi sterlisasi dan Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL). Terutama unit-unit yang memberikan pelayanan terhadap
pasien yang menderita penyakit menular. Seluruh unit-unit akan menghasilkan
limbah yang bersifat infeksius dan berbahaya. Apabila limbha yang dihasilkan
tidak dikelola dengan baik maka akan terjadi penularan penyakit.
3.2.1.2.4 Kesehatan Masyarakat

a. Sumber Dampak
Aktivitas karyawan dan operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jati Asih dan pengelolaan sampah.
Sumber dampak kesehatan masyarakat pada tahap operasi ini berasal dari
kegiatan aktivitas karyawan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
dan pengelolaan sampah.
Kegiatan aktivitas karyawan dan operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih akan menghasilkan timbulan limbah padat dan limbah cair.
Timbulan Limbah padat dan limbah cair akan menurunkan kualitas sanitasi
lingkungan. Demikian Juga kegiatan pengelolaan sampah akan menurunkan
kualitas sanitasi lingkungan
c. Besaran Dampak
Dengan adanya pe ningkatan timbulan limbah padat dan limbah cair maka
diperkirakan kasus penyakit berbasis lingkungan tersebut diatas akan
mengalami peningkatan. Namun sejauh ini penulis belum menemukan rumus
yang pasti dari para ahli kesehatn lingkungan atau kesehatan masyarakat yang
dapat mengukur peningkatan kasus secara kauntitatif.
3.2.1.3 Komponen Sosila, Ekonomi, dan Masyarakat
3.2.1.3.1 Perubahan Kesempatan Keseja dan Peluang Berusaha

a. Sumber Dampak
Rekrutmen tenaga kerja sebagai petugas keamanan dan kebersihan, dan
petugas medis Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih.
62
b. Dampak yang Ditimbulkan

Perekrutmen tenaga kerja pada tahap opersi berdampak terhadap perubahan
kesempatan kerja dan peluang berusaha.
c. Besaran Dampak
Dengan perttimbangan spesifikasi pekerjaan dan kualifikasi dibutuhkan, maka
dapat diperkirakan bahwa jenis pekerjaan tersebut dapat diisi warga yang
berasal dari kelurahan Jati Asih dengan kebijakan yang diterapkan oleh
pemrakarsa dalam perekrutan tenaga kerja ini yaitu seoptimal mungkin
memprioritaskan atau mengutamakan tenaga kerja lokal, maka diperkirakan
sekitar 30% diisi oleh warga kelurahan Jati Asih. Keberadaan pekerja dan
aktivitas Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih jugan akan
meningkatkan peluang berusaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
para karyawan seperti peluang usaha membuka toko atau warung bahan
makanan, tukang Gojek dan lain-lain.
3.2.1.3.2 Perubahan Pendapatan Masyarakat

a. Sumber Dampak
Rekrutmen tenaga kerja sebagai petugas keamanan dan kebersihan Rumah
Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih.
Keberadaan tenaga kerja pada tahap operasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih akan memberikan pengaruh pada peningkatan pendapatan
warga masyarakat.
c. Besaran Dampak
Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan dampak peningkatan
pendapatan diabatasi hanya dari aktivitas perekrutan tenaga kerja lokal.
Dimana asumsi yan digunakan adalah tenaga kerja yang dibutuhkan sebesar
30% dapat diisi oleh warga kelurahan Jati Asih. Disamping peningkatan
pendapatan yang bersumber dari perekrutan tenaga kerja, juga diperkirakan
akan terjadi peningkatan pendapatan yan bersumber dari adanya peluang
berusaha. Dengan Kata lain, keberadaan tenaga kerja juga berdampak terhadap
peningkatan peluang berusaha.
3.2.1.3.3 Perubahan Persepsi Masyarakat

a. Sumber Dampak
Rekrutmen tenaga kerja, aktivitas karyawan dan pengelolaan sampah Rumah
Sakit Kartika Jati Asih
Dampak perubahan persepsi masyarakat yang bisa mengarah pada persepsif
masyarakat yang bernilai Positif (+) dan Negatif (-)
c. Besaran Dampak
Dampak perubahan persepsi masyarakat pada tahap operasi ini merupakan
dampak turunan dari berbagai dampak yaitu, perubahan kesempatan kerja dan
63
peluang berusaha, perubahan pendapatan masyarakat, peningkatan bangkitan

lalu lintas, penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air dan kesehatan
masyarakat. Sehingga besaran dampak dari perubahan persepsi masyarakat
sangat tergantung kepada besaran dampak diatasnya (sumber penyebab
dampaknya). Berdasarkan hasil perkiraan dampak peningkatan pendapatan
masyarakat, maka dapat diduga bahwa kegiatan prekrutan tenaga kerja akan
menimbulkan persepsi positif masyarakat terhadap operasional Rumah Sakit
Delima Asih Sisma Medika Jati Asih. Namun disisi lain masyarakat sekitar
juga memiliki tingkat kekhawatiran yang tinggi akan terjadinya penurunan
kualitas lingkungan hidup di sekitar Rumah Sakit. Sehingga jika dampak-
damopak negatif yang ditimbulkan dari kegiatan-kegaitan aktifitas Rumah
Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asihserta pengelolaan sampah tidak
dikelola dengan baik., maka diperkirakan akan menimbulkan persepsi negatf
masyarakat.
3.2.1.4 Komponen Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
3.2.1.4.1 Bangkitan Lalu Lintas

a. Sumber Dampak
Aktivitas karyawan dan pengunjung Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jati Asih.
Kegiatan Lalu lintas kendaraan diperkirakan akan menimbulkan kemacetan
lalu lintas terutama pada waktu-waktu tertentu misalnya pagi hari dan sore
hari.
c. Besaran Dampak
Secara kuantitatif tidak ada, V/C Ratio di Jalan Swatantra No 72 RT 04/RW
05 dan kategori padat.
3.2.1.4.2 Bahaya Kebakaran

a. Sumber Dampak
Aktivitas operasional gedung Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih
Jenis dampak yang ditimbulkan akibat kegiatan ini berupa bahaya kebakaran ]
c. Besaran Dampak
Kegiatan operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
diperkirakan menimbulkan dampak bahaya kebakaran akibat korseleting
listrik. Dampak tersebut dapat mengakibatkan kerugian material dan jiwa
seseorang.
3.3 Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
64
Upaya pengelolaan lingkungan merupakan suatu upaya untuk meminimalisir atau

mengeliminir dampak yang bersifat negatif dari setiap kegiatan serta untuk
memaksimalkan dampak positif dari setiap kegiatan. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan
di setiap rencana atau usaha merupakan kepedulian dunia usaha dalam mengwujudkan
program pembangunan yang berwawasan lingkungan, ramah lingkungan, dan
berkesinambungan untuk jangka panjang.
Dalam berbagai aturan, pengelolaan lingkungan hidup sering di definisikan sebagai
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan
penataan, pemanfaatn, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup. Terkait dengan operasional Rumah Sakit Sakit Kartika
Husada Jati Asih di Jalan Swatantra No 72 RT 04/RW 05 kelurahan Jati Asih, Kecamatan
Jati Asih Kota Bekasi, sudah tentu akan berdampak terhadap berbagai komponen
lingkungan hidup serta memaksimalkan perubahan yang posistif untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Tindak lanjut dari pengelolaan lingkungan hidup adalah pengawasan dan
mengevaluasi pencapaian pelaksanaan program untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemeliharaan, dan pemulihan guna
mencapai optimalisasi dampak positif dan minimalisasi dampak negatif yang terjadi
dalam kegiatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih. Kegiatan ini
merupakan upaya pemantauan terhadap komponen lingkungan hidup yang terkena
dampak penting dan telah dikelola oleh pelaksana kegiatan. Pemantauan lingkungan
hidup dapat digunakan untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada berbagai
tingkatan, mulai dari tingkat tempat kegiatan (Untuk memahami perilaku dampak yang
timbul akibat usaha dan atau kegiatan), sampai ketingakta kawasan atau bahkan regional,
tergantung pada skala masalah yang dihadapi. Pemantauan merupakan kegiatan yang
berlangsung secara terus menuerus sistematis dan terencana.
Pemantauan lingkungan merupakan upaya sistematis dan terencana untuk
memperoleh data kondisi lingkungan hidup secara periodik di ruang tertentu berikut
perubahan waktunya. Pemantauan dilakukan terhadap komponen Lingkungan yang
relavan untuk digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi penataan (compliance),
kecenderungan (Trendline) dan tingkat Kritis (Critical Level) dari suatu pengelolaan
lingkungan hidup.
Pemrakarsa punya komitmen terhadap konsep pembangunan berkelanjutan dan ramah
lingkungan dan senantiasa melalukan penyempurnaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan secara terus-menerus agar kegiatan dapat memberikan keuntungan terhadap
seluruh pihak yang terkait.
Karena itu Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) dibuat sebagai pedoman bagi pemrakarsa dalam mengelola dan
memantau dalam kaitanya dengan aktivitasnya.
3.3.1 Tahap Operasi

3.3.1.1 Komponen Fisika – Kimia
3.3.1.1.1 Penurunan Kualitas Udara Ambien
a. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
65
1. Menggunakan kendaraan yang layak jalan dan penggunaan bahan bakar yang
lebih ramah lingkungan
2. Penanaman tanaman sebagai barier untuk debu di tepi-tepi jalan utama kawasan
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih dan yang dapat meredam debu
dan gas polutan.
3. Penyiraman Jalan (Tanah) pada musim kemarau terutama di Jalan yang dilalui
penduduk
4. Pengelolaan terhadap genset dengan penggunaan genset dilakukan ketika aliran
listrik dari PLN padam, namun demikian maintencenya dilakukan secara rutin
supaya sesalu siap pakai.
b. Lokasi dan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di area Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih dan waktu
pengelolaan selama tahap operasional.

1. Melakukan penghijauan dengan tanaman agar dapat mereduksi tingkat kebisingan
seperti penanaman bambu,pohon dan lain-lain
2. Melakukan pemeliharaan area penghijauan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik
3. Menempatkan genset pada ruangan kedap suara
4. Memasang Silencer pada genset, mengwajibkan penggunaan ear plug bagi operator
genset.
b. Lokasi dan periode Penegelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan di area Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih dan waktu
pengelolaan selama tahap operasional

1. Mengelola limbah cair dengan IPAL sebelum dibuang kedalam air penerima
2. Limbah cair dari laboratorium ditampung kemudian diserahkan pada pihak
ketiga yang telah memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup
3. Menjaga saluran Drainase dan saluran air limbah yang menuju kesaluran
umum
4. Membaut Grease Trap untuk limbah domestik yang berasal dari dapur.
5. Membersihkan secara rutin lemak yang terperangkap pada Grease Trap
6. Melakukan perawatan dan pemeliharan terhadap IPAL
Lokasi pengelolaan di area Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih dan
waktu pengelolaan selama tahap operasional

1. Melalukan perawatan dan pemeliharaan terhadap sarana IPAL
2. Menjaga agar tidak terjadi kebocoran pada bak-bak IPAL
66

Lokasi pengelolaan di area Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
dan waktu pengelolaan selama tahap operasional.

Memasang lampu dengan intensitas yang sesuai pada setiap kegiatan di setiap
ruangan
Lokasi pengelolaan di area Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
dan waktu pengelolaan selama tahap operasional
3.3.1.1.6 Limbah Domestik Atau Non Medis

1. Menjalin kerjasama dengan pengelola sampah Non Organik yang ada di
Kota Bekasi
2. Pengelolaan Kebersihan atau sampah Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih, melakukan pengumpulan sampah Non Organik secara
terpilah di titik pengumpulan sampah di Rumah Sakit Kartika Huasada Jati
Asih dan selanjutnya menjualnya ke pihak ketiga yang akan datang
menjemput secara periodik.
3. Pengelolaan kebersihan atau sampah Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih, melakukan pengumpulan sampah organik secara terpilah
di titik pengumpulan sampah di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika
Jati Asih, dan selanjutnya menyerahkan ke pihak atau petugas Dinas
Kebersihan dan pertamanan kota Bekasi atau menjualnya kepihak ketiga
untuk dijadikan pupuk kompos
4. Fasilitas penanganan sampah disesuaikan dengan estimasi kapasitas
timbulan sampah harian dan standar baku :
a. Undang-undang RI No 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,
sebagai acuan memahami pengelolaan sampah,tugas dan kewenangan
pemerintah, hak dan kewajiban, penyelenggaraan pengelolaan,
pembiayaan dan kompensasi, kerjasama dan kemitraan, peran
masyarakat dalam pengelolaan sampah.
b. Peraturan pemerintah No 81 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah
rumah tangga dan sampah sejenis sampah Rumah Sakit
c. SNI T-13-1990-F tentang tata cara pengelolaan sampah di perkotaan
d. SNI T-12-1991-03 tentang tata cara pengelolaan sampah di
permukiman
e. SNI- 03-3242-1994 tentang pengelolaan sampah di permukiman
f. Petunjuk tekins pembuatan gerobak sampah
5. Standar pelayanan minimal (SPM) pedoman penentuan standar pelayanan
minimal bidang penataan ruang, perumahan dan pemukiman dan pekerjaan
67
umum sesuai keputusan Menteri pemukiman dan prasarana wilayah No

534/KPTS/M/2001.
6. Menyediakan TPS berupa TPS Limbah medis dan Rumah Tangga dengan
letak di koordinat LS 06017’41,15’’ dan BT 106057’47,85”
b. Lokasi dan periode Pengelolaan Lingkungan Hidup

Lokasi pengelolaan di lokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih, Jalan Swatantra No 72 RT 04/RW 05 kelurahan Jati Asih, kecamatan
Jati Asih., kota Bekasi. Waktu pengelolaan selama masa operasi secara
kontiniyu.
3.3.1.1.7 Limbah Padat Medis Rumah Sakit

1. Pengelolaan limbah harus sesuai dengan Kepmenkes No
1204/Menkes/SK/X/2004. Limbah pata medis (infeksius, patologi, benda
tajam,farmasi,sitotokisi, kimiawi container dan kandungan limbah logam
berat.
2. Limbah padat medis ditampung dalam tempat limbah yang terkhusus yang
dilapisi dengan kantong palstik warna kuning dan dilengakpi penutup,
kemudian diserahkan ke pihak ketiga yang memiliki izin.
Lokasi pengelolaan dilokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih, Jalan Swatantra No 72 RT04 RW 05, kelurahan Jati Asih, Kecamatan
Jati Asih Bekasi,. Waktu pengelolaan selama masa operasi secara kontiniyu.
3.3.1.1.8 Limbah Cair Domestik Rumah Sakit

1. Mengolah limbah cair yang dihasilkan sebelum dibuang ke badan air
penerima
2. Melengkapi peralatan pengolahan limbah cair yang berasal dari dapur
dengan Grease Trap
3. Menjaga dan merawat saluran darainase di sekitar Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika Jati Asih.
4. Menyediakan petugas kebersihan dan maintanance Instalasi pengolahan
Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
untuk limbah cair bekas mandi, cucian, dapur dan sebagainya
3.3.1.1.9 Limbah Cair Domestik Rumah Sakit

1. Menyediakan petugas kebersihan dan Maintance Instalasi pengolahan air
limbah (IPAL) Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
2. Mmebangun Instalasi pengolahan air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika Jati Asih
68
3. Menjaga dan merawat Drainase di sekitas Rumah Sakit Delima Asih

Sisma Medika Jati Asih
4. Menyediakan petugas kebersihan dan maintenance instalasi pengolahan air
limbah (IPAL) Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih.
5. Membanguin instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika Jati Asih untuk limbah cair bekas mandi, cuci, dapus
dan sebagainya.
3.3.1.1.10 Limbah Cair Rumah Sakit

1. Menyediakan petugas kebersihan dan maintance instalasi pengolahan air
limbha (IPAL) Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
2. Mmebangun instalasi pengolahan air limbha (IPAL) Rumah Sakit Delima
Asih Sisma Medika Jati Asih untuk limbah cair bekas mandi, cuci, dapur
dan sebagainya.
3. Terhadap pengajian kualitas limbha cair agar mengacu pada peraturan
Menteri Kesehatan No 58 tahun 1995 tentang baku mutu limbha cair bagi
kegiatan rumah sakit
Asih, Jalan Swatantra No 72 RT 04/RW 05 Kelurahan Jati Asih, Kecamatan
Jati Asih Kota Bekasi. Waktu pengelolaan selama masa operasi secara
kontinyu. Pengujian kualitas limbha cair agar disesuaikan dengan jenis
kegiatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih.
3.2.1.1.11 Limbah B3

Mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga yang telah memiliki izin dari
kementerian Lingkungan Hidup.
b. Lokasi dan periode pengelolaan Lingkungan Hidup
Asih, Jalan Swatantra No 72 RT 04/RW 05, kelurahan Jati Asi, Kecamatan
Jati Asih, Kota Bekasi. Waktu pengelolaan selama masa oiperasi secara
kontinyu. Pelaporan setiap bulan sekali.

1. Melakukan desinfektan secara rutin pada tempat-tempat yang banyak
pasien dan pada lokasi yang berpotensi menjadi sarang atau induk
penyakit.
2. Mengadakan pembersihan terhadap sarang-sarang vektor penyakit
69
3. Mengadakan kegiatan Pest dan Redent Control terhadap binatang

pembawa dan penular penyakit
4. Pengelolaan limbah haris sesuai dengan permenkes No
1024/Menkes/SK/X/2004
5. Membangun atau membentuk sistem organisasi pengelola kebersihan atau
Limbah Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih.
6. Menjalin kerjasama dengan pengelola limbah Domestik Rumah Sakit
Delima Asih Sisma Medika Jati Asih.
7. Pengelola kebersihan atau limbah Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih melalukan pengumpulan Limbah organik secara terpilah
di titik pengumpulan limbah di komplek Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih
8. Pengelola kebersihan atau limbah Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih melakukan pengumpulan limbha organik secara terpililah
di titik pengumpulan limbah di komplek Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih dan selanjutnya menyerahkannya ke pihak atau petugas
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bekasi atau menjualnya kepihak
ketiga dijadikan jadi kompos.
9. Fasilitas penanganan Limbah ini akan disesuaikan dengan estimasi
kapasitas timbulan limbah harian dan standar baku :
a. Undang-undang RI no 18 tahun 2008 tentang pengelolaan limbah
sebagai acuan memahami pengelolaan limbah, tugas dan kewenangan
pemerintah, hak dan kewajiban, penyelenggaraan peneglolaan,
pembiayaan dan kompensasi, kerjasama dan kemitraan, peran
masyarakat dalam pengelolaan limbah
b. Peraturan pemerintah No 81 tahun 2012 tentang pengelolaan limbah
rumah tangga dan limbah sejenisnya rumah tangga
c. SNI T-13-1990-F tentang tata cara pengelolaan teknik limbha
perkotaan
d. Petunjuk teknis pembuatan gerobak limbah
e. Standar pelayanan minimal (SPM) pedoman penetuan standar
pelayanan minimal bidang penataan ruang, Rumah Sakit Delima Asih
Sisma Medika Jati Asih dan pekerjaan Umum sesuai keputusan
menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No 534/KPTS/M/2001.
f. Menyediakan tempat pembuangan sampah.
g. Membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit
Delima Asih Sisma Medika Jati Asih untuk limbah cair domestik dan
laboratorium
Lokasi dan periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Asih, Jalan Swatantra No 72 RT 04/RW 05, kelurahan Jati Asi,
70
Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi. Waktu pengelolaan selama masa

oiperasi secara kontinyu.
3.2.1.2.2 Peningkatan Vector Penyakit

1. Mengadakan pembersihan terhadap tempat- tempat yang dapat menjadi
tempat tumbuh vektor penyakit
2. Menjaga kebersihan Rumah Sakit agar tidak menjadi tempat
berkembangnya mikroorganisme patogen (Breeding Places), tempat
mencari makanan (Feeding Place)
3. Pengelolaan Limbah Padat dengan cara menutup tempat-tempat timbunan
limbah
kontinyu.
3.2.1.2.3 Peningkatan Prevelensi dan Penularan Penyakit

1. Pengelolaan pasien menular
a. Penempatan pasien menular berat di ruang khusu atau isolasi
b. Melokalisasi pasien penyakit menular pada ruang rawat khusus
penyakit menular
c. Melarang pasien penyait menular untuk bebas keluar dari ruang
rawatnya.
2. Pengelolaan Ruang,Alat,Linen dan Makanan
a. Melaksanakan tindakan desinfektan dan sterilisasi terhadap peralatan,
dinding dan lantai ruang rawat, untuk membunuh bakteri di permukaan
alat, dinding dan lantai untuk menekan penularan (infeksi Nosokomial)
b. Melaksanakan sterilisasi peralatan atau instrument, bahan dan linen
khusu untuk kegunaan bedah atau operasi, unttuk membunuh bakteri
patogen (Infeksi Nosokomial)
c. Melakukan pemisahan pelaksanaan pencucian atau landry antara linen
meular dan tidak menular dan pemisahan ruang penerima linen kotor
dan ruang pengambilan linen bersih
d. Menerapkan personal hygiene pada petugas dapur dan menciptakan
sanitasi dapur
e. Melakukan pemisahan hygiene pada petugas dapur dan menciptakan
sanitasi dapur
71
3. Pengelolaan petugas Rumah Sakit (Dokter, Perawat, dan Petugas lainnya)

a. Menyiapkan mekanisme kerja petugas sesuai dengan prosedur tetap
yang ditetapkan pimpinan Rumah Sakit dalam menangani pasie
menular khusunya
b. Menyediakan basin untuk pencucian desinfeksi bagi petugas setelah
menangani pasien dan Penyediaan air kran atau mengalir untuk cuci
tangan
c. Menyediakan pakaian kerja steril untuk petugas yang menangani
pasien menular dan pakaian tidak diabawa pulang oleh petugas
4. Melengkapi karyawan dengan Alat Pelindung Kerja
a. Jas atau pakaian kerja dan masker untuk petugas laboratorium,
Operasi, Laundry serta Dapur Gizi
b. Film Buddge, Apron untuk ruang Radiologi (X-Ray)
c. Pakaian kerja, sarung tangan dan masker untuk petugas limbah
d. Pakaian kerja bagi petugas kebersihan di Lapangan
e. Melengkapi karyawan dengan alat pelindung kerja dari penyakit
menular
Lokasi dan Periode Pengelolaan Lingkungang Hidup

Jati Asih, Kota Bekasi. Waktu pengelolaan selama masa operasi secara
kontinyu.

Melakukan pengelolaan limbha sesuai standar operasi prosedur yang telah
ditetapkan secara konsisten dan terus-menerus
b. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hisup
kontinyu.
3.2.1.3 Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya

3.2.1.3.1 Perubahan Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha
1. Menginformasikan kepada masyarakat sekitar tentang adanya kesempatan
kerja dan peluang berusaha
2. Memberikan prioritas kepada tenaga kerja dari masyarakat sekitar (tenaga
kerja lokal) sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi tenaga kerja
3. Memberikan upah sesuai dengan UMR kota Bekasi
72
4. Memberikan ansuransi tenaga kerja bagi para pekerja sesuai dengan

peraturan yang berlaku
5. Memberikan kesempatan peluang berusaha bagi kontraktor lokal, selam
masih memenuhi syarat dan kuliafikasinya.
6. Melakukan kerjasama dengan lembaga ekonomi masyarakat (UKM dan
LPM) dan intansi terkait untuk mengembangkan ekonomi masyarakat.
Misalnya saja dalam penyediaan konsumsi para pekerja.
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jati Asih, Kota Bekasi. Waktu pengelolaan selama masa operasi.

1. Memberikan Prioritas kepada tenaga kerja dan pengusaha lokal dalam hal
kesempatan kerja dan peluang berusaha yang mungkin timbul dengan
rencana perubahan status dan kegiatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih
2. Melakukan penanganan tenaga kerja sesuai peraturan perundangan yang
berlaku
3. Membayar upah tenaga sesaui dengan UMR kota Bekasi
4. Memberikan fasilitas asuransi tenaga kerja sesuai dengan peraturan yang
berlaku
5. Bekerjasama dengan organisasi masyarakat lokal dalam pengembangan
ekonomi masyarkat
operasi.

1. Melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat pada setiap tahapan
kegiatan yang dilakukan secara terbuka kepada penduduk yang dianggap
akan terlibat dalam kegiatan
2. Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan para pemimpin
formal atau non formal dan juga tokoh-tokoh masyarakat
3. Mempriotiskan tenaga kerja lokal
4. Melakukan penanganan tenaga kerja sesuai peraturan perundangan yang
berlaku
73
5. Berkaitan dengan penggunaan air bersih yang dilakukan sehemat mungkin

sehingga tidak mengganggu air bersih yang terdapat di penduduk
6. Melakukan koordinasi dengan lembaga pemerintahan di tingkatkan
kelurahan, kecamatan, dan dinas terkait untuk melaksanakan tugas dan
fungsi masing-masing dalam mendorong terjadinya proses sosial dan
mengurangi hambatan berupa konflik sosial.

operasi.

1. Pembuatan bukaan pintu gerbang yang tidak mengganggu keluar masuk
kendaraan karyawan atau pengunjung Rumah SakitKartika Husada Jati
Asih
2. Pemasangan alat pengatur lalu lintas berupa lampu dan rambu
3. Pemasangan konstruksi penurunan kecepatan kendaraan di sekitar pintu
gerbang Rumah Sakit Kartika Husasada Jati Asih
4. Menempatkan petugas untuk melakukan penjagaan ketika kendaraan
bermanuver masuk dan keluar lokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih

operasinal berjalan

1. Mengadakan pelatihan pemadaman kebakaran secara rutin yang bekerja
sama dengan instansi terkait.
2. Menyediakan sarana pemadam kebakaran (Fire Extinguisher, Indoor
Hydran Box (IHB), Outdoor Hydran Box (OHB) yang sesuai dengan
spesifikasi dan jumlah yang disarankan oleh Dinas atau Instansi terkait
3. Menempatkan alat pemadam api pada tempat yang mudah dilihat dan
dijangkau.
74
b. Lokasi dan Periode Pengelolaaan Lingklungan Hidup

Jati Asih, Kota Bekasi. Waktu pengelolaan pada tahap konstruksi sampai
selesai kegiatan mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material
3.3 Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

3.3.1 Tahap Operasi
3.3.1.1 Komponen Fisik-Kimia
a. Upaya Pemantauan Lingkungan
Pengambilan sampel dan analisi Laboratorium
b. Lokasi dan Periode Pemantauan
Lokasi pemantauan di sekitar lokasi Rumah Sakit Kartika Husada Jati Asih.
Waktu pemantauan dilakukakan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi
berlangsung. Titik koordinat dari pemantauan kualitas udara ambien adalah S
06017’39,9’’dan E 106057048,9’’

Melakukan pengukuran tingkat kebisingan dengan Sound Level Meter
b. Lokasi dan Periode
Lokasi pemantauan diluar ruangan (Halaman Depan) waktu pemantauan setiap
tiga sekali selama tahap operasional
3.3.1.1.3 Peningkatan Kualitas Air Permukaan

Pengambilan sampel dan analisis laboratorium
Lokasi pemantaun dilakukan satu bulan sekali l bulan sekali untuk limbah cair
(IPAL) dan setiap 6 bulan sekali untuk badan air penerima selama tahap
operasi. Pemantauan Kualitas air permukaan pada koordinat S 06017’40,21’’
dan E 106057049,50’’.
75
3.3.1.1.4 Peningkatan Kualitas Air Bersih

a. Upaya pemantauan Lingkungan
Pengambilan sampel dan analisis laboratorium
Lokasi pemantauan di ruang OK, VK, Lab, Dapur, Farmasi, dan Sumur.
Waktu pemantauan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi.
3.3.1.1.5 Peningkatan Kualitas Pencahayaan

Pengukuran langsung dengan menggunakan luxmeter
b. Lokais dan Perioded Pemanatauan
Lokasi pemantauan di ruang pasien (saat tidur dan tidak tidur), Laboratorium,
Kantor, Farmasi, Dapur, Ruang Linen, Gudang, Koridor, Radiologi. Waktu
pemantauan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi.
3.3.1.1.6 Limbah Padat Domestik

Dengan cara pemngamatan Visual
Lokasi pemantauan di lokais Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih dengan waktu pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap
operasi berlangsung
3.3.1.1.7 Limbah Padat Medis

a. Upaya Pemantauan Lingkungaan
Dengan cara pengamatan Visual
operasi berlangsung
3.3.1.1.8 Limbah Cair Domestik

Pengambilan sampel air di instalasi Pengolahan air limbah (IPAL) kemudian
dianalisis Laboratorium
operasi berlangsung
3.3.1.1.9 Limbah Cair Medis

Pengambilan sampel air di instalasi Pengolahan air limbah (IPAL) kemudian
dianalisis Laboratorium
76

operasi berlangsung. Titik koordinat pemantauan limbha cair Rumah Sakit
06017’40,21’’dan E 106057049,50’’
3.3.1.1.10 Limbah B3
Pengamatan langsung ke lapangan mengenai :
1. Pelaksanaan pengolahan limbah B3 secara baik mulai dari tingkat
manajemen samapi pelaksanaanya
2. Pelaksanaan Pengolahan limbah B3 yang sudah memiliki izin dari
Kementerian Lingkungan Hidup
3. Mewancarai penduduk sekitar lokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika jati Asih
Lokasi pemantauan di lokasi Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih, waktu pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi
berlangsung

Upaya pemantauan lingkungan yang dilakukan adalah dengan wawancara
masyarakat
Lokasi pemantauan di Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih.
Waktu pemantauan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung.

a. Upaya pemantauan Lingkungan
Survei Lingkungan dan analisis deskripsi penyebaran penyakit
Lokasi pemantauan di runagan linen, unit gizi, penanganan limbah. Waktu
pemanatauan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi.

Survei Lingkungan dan analisis deskripsi penyebaran penyakit
Lokais pemantauan di ruang Poliklinik, UGD, Pananganan limbah. Waktu
pemantauan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi.
77

Upaya pemantauan yang digunakan adalah pengolahan data puskesmas,
wawancara masyarakat dan penyuluh kesehatan.
Lokasi pemantauan di kelurahan Jati Asih, waktu pemantauan setiap 6 bulan
sekali selama masa operasional Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih berlangsung.
3.3.1.3 Komponen Sosial, Ekonomi, dan Budaya

1. Data dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder
diperoleh dari kecamatan dalam angka (BPS) dan kantor desa, sedangkan
data primer melalui wawancara terhadap responden. Parameter data
sekunder yang dikumpulkan antara lain jenis pekerjaan (utama dan
sampingan) dan mata pencaharaian penduduk
2. Upaya analisi data dilakukan dengan cara deskriptif yaitu peluang
berusaha yang ada dan kemungkinan masyarakat memanfaatkan
kesempatan berusaha akibat perubahan status dan kegiatan Ruamah Sakit
Kartika Husada jati Asih
Lokasi pemantauan di Kantor Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati
Asih, Kelurahan jati Asih, Kecamatan Jati Asih Kota Bekasi. Waktu
pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasional.
3.3.1.3.2 Perubahan Pendapatan masyarakat

Data dikumpulkan berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder
diperoleh dari kecamatan dalam angka (BPS) dan Kantor Desa, sedangkan
data Primer diperoleh melalui wawancara.
Lokasi pemantauan di kelurahan Jati Asih, Kecamatan Jati Asih Kota Bekasi,
waktu pemantauan setiap 6 bulan sekali perubahn persepsi masyarakat.
3.3.1.3.3 Perubahan Persepsi masyarakat

Pengumpulan data persepsi masyarakat dilakukan berdasarakan data primer
dan data sekunder. Untuk data sekunder melalui studi literatur, sedangkan
data primer menggunakan teknik wawancara dan pengamatan juga terutama
78
melalui penyebaran kuisioner. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis

secara deskriptif.
Lokasi pemantauan di pemukiman penduduk di sekitar tapak proyek di
kelurahan Jati Asih, Kecamatan Jati Asih Kota Bekasi. Waktu pemantauan
dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi.

1. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar
2. Waktu tunda akibat manever keluar masuk kendaraan
3. Jumlah kendaraan yang melintasi ruas Jalan Swatantra No 72 RT 04/RW
05
b. Lokasi dan Periode Pemnatauan
Pertemuan anatara ruas jalan Swatantra No 72 RT 04/RW 05 dengan rencana
pintu gerbang. Waktu pemantauan setiap 6 bulan sekali selama masa tahap
operasional berlangsung
3.3.1.4.2 Bahaya Kendaraan

Melakukan pengamatan langsung di lapngan dan pengambilan data sekunder
serta waawncara
Lokasi pemantauan dilakukan diseluruh area Rumah Sakit Delima Asih Sisma
Medika Jati Asih. Waktu pemantauan setiap 6 bulan sekali selama masa tahap
operasional berlangsung
3.4 Institusi Pengelola dan Pemantauan Lingkungan Hidup

3.4.1 Tahap Operasional
3.4.1.1 Komponen Fisik-Kimia

3.4.1.1.1 Penurunan Kualitas Udara Ruangan
 Pelaksana :
Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih
 Pengelola atau Pemantau :
Kelurahan Jati Asih
Kecamatan Jati Asih
79
Badan Lingkungan Hidup Kota Bekasi

 Penerima Laporan :
Badan Lingkungan hidup Kota Bekasi

 Pelaksana :
Kelurahan Jati Asih
Kecamatan Jati Asih

 Pelaksana :
Kelurahan Jati Asih
Kecamatan Jati Asih

 Pelaksana :
Kelurahan Jati Asih
Kecamatan Jati Asih
Dinas Bina Marga Sumber Daya Alam Kota Bekasi

 Pelaksana :
Dinas Kesehatan
80

 Pelaksana :
3.4.1.1.7 Limbah Padat Non Medis (Domestik)

 Pelaksana :
Dinas Kesehatan Kota Bekasi
Dinas Kebersihan
3.4.1.1.8 Limbah Padat Medis

 Pelaksana :
3.4.1.1.9 Limbah Cair Non Medis (Domestik)

 Pelaksana :
Dinas Kebersihan Kota Bekasi
81
3.4.1.1.10 Limbah Cair Medis Rumah Sakit

 Pelaksana :
Pemeriksaan Uji Laboratorium
3.4.1.1.11 Limbah B3
 Pelaksana :
Pemeriksaan Uji Laboratorium

 Pelaksana :
Kelurahan Jati Asih
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bekasi
Dinas Kesehatan
Kelurahan Jati Asih
Dinas Kesehatan

 Pelaksana :
Kelurahan Jati Asih
82
Dinas Kesehatan
Kelurahan Jati Asih
Dinas Kesehatan

 Pelaksana :
Kelurahan Jati Asih
Dinas Kesehatan
Kelurahan Jati Asih
Dinas Kesehatan

 Pelaksana :
3.4.1.3 Komponen Sosial, Budaya dan Ekonomi
 Pelaksana :
83
 Pelaksana :
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Bekasi
Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Bekasi
 Pelaksana :
 Penegelola atau Pemantau :
Kelurahan Jati Asih
Kelurahan Jati Asih

 Pelaksana :
Dinas Perhubungan Kota Bekasi
Badan Lingkungan Hidup

 Pelaksana :
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi
84
BAB IV
JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
4.1 Jumlah dan Jenis Izin Perlindungan Yang Dibutuhkan
Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya sistematis dan terpadu
yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pengawasan, dan penegakan hukum. Dalam rangka perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup tersebut maka setiap rencana usaha dan atau kegiatan wajib
memiliki izin lingkungan sebagai persyarat untuk memperoleh izin usaha dan atau kegiatan.
Selain itu berdasarkan Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 16 Tahun 2012 tentang
pedoman penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, dalam hal usaha dan atau kegiatan yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih, wajib memiliki Izin
perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH). Izin PPLH wajib dimiliki setelah
diterbitkannya surat izin lingkungan, Surat Izin penyimpanan sementara limbah B3 ( medis),
Surat Izin Pembuangan Limbah dan Surat Izin Pengambilan Air Tanah. Izin Lingkungan
harus mencantumkan jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
85
4.2 Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan UKL-UPL
Pemilik kegiatan Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Jati Asih atau Pemrakarsa
mempunyai komitmen akan mentaati segala peraturan dan ketentuan dalam pelaksanaan
upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Oleh karena dalam kegiatan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan. Oleh karena dalam kegiatan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan selalu melibatkan pihak instansi pengawas maupun instansi
86
87
88
89
90

Dokumen Ukl-Upl Edit Rsda

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dokumen Ukl-Upl Edit Rsda

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)

Rumah Sakit Delima Asih Sisma Medika Tahun 2021

1.1 Latar Belakang

1.1.1. Penyusunan Dokumen UKL-UPL

1.2 Identitas pemrakarsa

1.3 Dasar Hukum Yang Melandasi Penyusunan Dokumen

1.3.2. Peraturan Pemerintah

14. Peraturan Pemerintah No 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah

1.3.3. Peraturan Presiden

1.3.4. Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri

1.3.4.2 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup :

1.3.4.3 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi :

1.3.4.4 Peraturan Menteri Kesehatan :

1.3.4.5 Keputusan Menteri Kesehatan :

5. Keputusan Menteri Kesehatan No 1335/Menkes/SK/III/2002 tentang standar

1.3.4.6 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum :

1.3.4.7 Keputusan Menteri Pekerjaan Umum :

1.3.4.8 Peraturan Menteri Dalam Negeri :

1.3.4.9 Peraturan Atau Keputusan Bapedal dan Kepala badan Pertanahan :

1.3.4.10. Peraturan Daerah :

1.1 Nama Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan

2.2 Lokasi Rencana Usaha Dan atau Kegiatan

2.3 Hasil Uji Laboratorium

No Parameter Waktu Baku Mutu Satuan Hasil Metode

2.3.2 Uji Indeks Kebisingan

No Lokasi Sumber kebisingan Baku Hasil Metode

Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan Indeks

No Ruangan /Unit Max Index Kebisingan

Keputusan Menteri Kesehatan RI No 48/MENLH/11/1996, tentang persyaratan Indeks

No Ruangan /Unit Max Index Kebisingan

2.3.3 Uji Intensitas Cahaya

No Lokasi Baku Mutu Hasil Metode

Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang persyaratan Indeks

No Ruangan /Unit Intensitas Cahaya (Lux) Keterangan

2.3.4 Kualitas Air Bersih

Intalasi Gizi/ Dapur IPAL

Lain-lain Menyerap ke Tanah

1 Ruang Gizi 13 10:1,0:0,1 3/3:2/3:0/3 <3 10

2 Ruang Gizi 13 10:1,0:0,1 3/3:2/3:0/3 93 10

Berdasarkan pemeriksaan Coliform yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah

2.3.5 Kualitas Makanan

Makanan Segar Penghangat Penyimpanan

Pembuangan Sisa Pencucian Alat Desinfeksi Alat

2.3.6 Kualitas Air Minum

A. Fisika dan Kimia

2. Bau - - Tidak Berbau

3. Rasa - - Tidak Berasa

5. pH - 6,5 – 8,5 6,7

6. Jumlah Zat Padat mg/l 500 169

8. Besi (Fe) mg/l 0,30 0,00

9. Kesadahan (CaCO3) mg/l 500 185,64

10. Klorida (Cl-) mg/l 250 73,12

11. Nitrat (NO3) mg/l 50 1,40

12. Nitrit (NO2) mg/l 3,00 0,00

13. Sulfat (SO4) mg/l 250 41,30

14. Ammonia (NH3) mg/l 1,50 0,00

15. Zat Organik (KMnO4) mg/l 10,00 0,00

16. Mangan (Mn) mg/l 0,40 0,00

Baku Mutu : Mengacu kepada Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010

1 Dispenser Ruang Gizi <3 <2 <2

2.3.7 Kualitas Lantai dan Dinding Ruangan

2.3.8 Kualitas Udara Ruangan

2.3.9 Kualitas Limbah Cair