– UPL
UPL SPPBE
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. DASAR HUKUM
Sesuai dengan PERMEN No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan Kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL, kegiatan pembangunan Stasiun Pengisian
dan Pendistribusian Bulk Elpiji atau SPPBE Desa Watualang Kecamatan Ngawi tidak
wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL, dan cukup hanya dilengkapi dengan UKL –
UPL. Untuk hal tersebut kegiatan pembangunan Stasiun Pengisian dan Pendistribusian
Bulk Elpiji atau SPPBE Desa Watualang Kecamatan Ngawi sesuai dengan peraturan
yang berlaku harus melengkapi dokumen UKL –
UKL – UPL
UPL sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Sebagai tahap awal sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Lingkungan Hidup No.
86 Tahun 2002 tentang Pedoman Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup, maka akan dilakukan
dil akukan penyusunan UKL – UPL.
UPL.
1. Undang-undang.
1. Undang –
Undang – undang
undang Republik Indonesia Nomor 5/1990 tentang Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistem.
Undang – undang
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 23/1992 tentang Kesehatan.
3. Undang –
Undang – undang
undang RI Nomor 07/2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah
dirubah dengan Undang –
Undang – undang
undang RI Nomor 12/2008.
4. Undang –
Undang – undang
undang RI Nomor 26/2007 tentang Penataan Ruang.
5. Undang –
Undang – undang
undang Republik Indonesia Nomor 32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Per
Per atur an Peme
Pemerr in tah.
3. Peraturan Pemerintah No. 82/2001 Tentang Pengolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
3. Per
Per atur an Presi
Presi den
den
4. Per
Per atur an M enteri / Kepa
Kepala
la Badan.
1. IDENTITAS PERUSAHAAN
2. Alamat Perusahaan : Jl. Raya Ngawi Solo, Desa Watualang, Kec. Ngawi, Kab.
Ngawi
4. Jabatan : DIREKTUR
5. Lokasi Usaha : Jl. Raya Ngawi Solo, Desa Watualang, Kec. Ngawi, Kab.
Ngawi
PT. SUMINAR MITRAGA SELARAS terletak di Jl. Raya Ngawi Solo, Desa Watualang,
Kec. Ngawi, Kab, Ngawi dengan batas-batas kegiatan sebagai berikut :
Tujuan upaya pengelolaan dan upaya pemantauan lingkungan SPBE PT. Suminar
Mitragas Selaras antara lain :
1. Bagi Pemrakarsa
2. Bagi Pemerintah
3. Bagi Masyarakat
BAB II
1. DATA UMUM
1. data pemrakarsa
Tiang kolom
Portal baja rangkap atap : A-36 / SS-41 atau setara
Atap : Zincallume
Base plate dan baut angkur : A-36 & HTB atau setara
Tiang kolom
Portal baja rangkap atap : A-36 / SS-41 atau setara
Atap : Zincallume
Sumur peresapan Air Hujan akan dibangun di sudut bangunan serta halaman
maupun tempat parker. Mengacu pada ketentuan tiap 60 m persegi luasan tanh
yang tertutup oleh bangunan maupun paving conblock harus ada 1 bah sumur
resapan dengan kapasitas 1,5 m prsegi,maka dengan luas bangunan dan
pengerasan seluas 5677 m persegi,maka akan dibangun dengan sumur sejumlah
47 buah dengan kapasitas 3 meter persegi. Setiap SPAH terbuar dari buis beton
berdiameter 80 cm dan tebal 20 cm serta ditutup plate beton tebal 12 cm dengan
dasar sumur dilengkapi dengan media penyaring yang terdiri dari
ijuk,kerikil,dan pasir. Specifikasi Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) yang
dibangun adalah sebagai berikut:
Disetiap sumur peresapan air hujan dilengkapi dengan saluran outlet yang saling
terhubung ke saluran air hujan( drainase). Hal tersebut dimaksudkan jika terjadi
overflow/luapan dari dalam SPAH,maka air hujan dapat tetap mengali menuju
saluran air hujan sehingga air tidak menggenangi halaman / area parker.
4. Tata Lansekap
Tata ruang terbuka akan dibuatkan di sebelah utara ,selata n dan barat dari okasi
SPBE ini. Penataan ruang ini mengacu pada:
1. Septictank
Septictank akan dibangun untuk menampung dan mengolah buangan air dari
kamar mandi/toilet. Rencana pembuatan septictank dibuat 4 buah septictank
dengan criteria dapat enampung pembuangan dari kamar mandi/toilet,
septictank tersebut direncanakan dengan dimensi 2m x 2m x 1m selanjutnya
dilengkapi dengan 1 buah peresapan untuk menampung luapan air dari
septictank. Peresapan tersebut dibuat dengan menggunakan buis betin
berdiameter 8 cm dan kedalaman 3,00 meter serta dilengkapi dengan bak
control (Mainhole).
Untuk melihat lebih jelas tentang sistm pengelolaan air buangan SPBE ini
dapat dilihat pada skema berikut ini.
3. Tangki penampung ait (tower tank) sebanyak 2 unit ,ka[asitas 2 lit er.
1. Kebutuhan air untuk kegiatan karyawan dan pengunjung( kamar mandi/WC dan
mushola)
Uraian secaa inci tentang kegiatan-kegiatan di atas akan dijelaskan pada uraian berikut
ini:
Tukang cat
Tukang batu
Tukang kayu
Tenaga pembantu
Sopir
penjaga
Site manager
Pelaksana
Logistik
Mandor
Tukang besi
Yaitu penyiapan tanah untuk kegiatan SPBE,dari lahan yang tadinya berupa
persawahan dikeringkan dan diurug sehingga rata dengan permukaan jalan di
depan lokasi kegiatan.
Memprioritaskan tenaga kerja local bila ada penggantian tenaga kerja baru
Lokasi Pengelolaan
Kantor Admiinistrasi, karyawan dan masyarakat sekitar Pt. Suminar Mitragas Selaras
Periode/waktu Pengelolaan
Pelaksana Pengelolaan
Pengawas
Ditjen Migas, PT. SMS dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi
Sumber Dampak
Kualitas udara adanya bau gas hidrokarbon dan gas buang kendaraan bongkar muat
tabung LPG.
Tolok ukur
SK Gub. Jatim No. 129 tahun 1996 tentang baku mutu udara
Permenkes No. 718 tahun 1987 tentang baku mutu tingkat kebisingan
Mencegah penurunan kualitas udara dan kebisingan sekaligus menjaga K-3 karyawan
Melengkapi mesin LPG dengan valve otomatis dan penggantian valve secara rutin
Lokasi
Waktu Pengelolaan
Untuk Filling Hall setiap hari dan setiap ada pengisian dan pengosongan
Untuk Storage Tank pada saat pengisian dan penyimpanan LPG ke tanki timbun
Pelaksana
Pengawas
Ditjen Migas, PT. SMS dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ngawi
Pelaporan
Sumber Dampak
3. Pengangkutan
Pengangkutan Bahan baku dan Hasil Produksi
Tolok Ukur
Untuk menghindari terhambatnya keluar masuk truk-truk ke areal SPPBE yang dapat
mengganggu lalu lintas
Pintu keluar masuk truk pengangkut Bulk dan tabung pada pembongkaran tabung di
Filling Hall
Waktu
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
Lokasi pemantauan
Waktu pemantauan
Cara pemantauan dampak
Lokasi pemantauan
Pelaksana pemantau
Pengawas pemantau
Water Storage meliputi: suhu, minyak dan lemak, pH dan air pendingin.
Saluran drainase meliputi: suhu air, pH, minyak dan lemak dan zat-zat organic dalam
air limbah ( sebagai buangan air bekas kamar mandi) seperti BOD, COD, amoniak,
phenol serta kuman pathogen dari feses dan air seni manusia.
Kondisi septic tank dan sumur resapan parameter yang dipantau adalah bau yang
mungkin timbul, kapasitas, kebocoran dan efektivitas septic tank.
Kualitas air bersih yang dipantau adalah seluruh parameter yang ada pada syarat
kualitas air bersih berdasar Permenkes No. 416 tahun 1990
Untuk keberadaan sampah yang dapat mempengaruhi kualitas air tanah yang dipantau
adalah karakteristik sampah, jumlah dan penanganan yang dilakukan.
Jangka Waktu :
Pada saluran drainase dilakukan setiap 6 bulan sekali, pada septic tank dilakukan
pemantauan setiap kali dilakukan pengurasan.
Untuk kualitas air bersih dilakukan pemantauan tiap bulan sekali dan sampah
dilakukan setiap hari.
Pengukuran suhu dengan metode pengukuran biasa dan alat yang digunakan adalah
thermometer
Tolok Ukur :
Pelaksana :
Pengawas :
Pelaporan :
Parameter :
Utama. Kualitas udara yang meliputi SO2, NO2, debu dan higrokarbon dan tingkat
kebisingan disekitar areal kerja
Lokasi :
Jangka waktu :
Gas hidrokarbon pada lokasi filling hall dan filling skid dilakukan setiap minggu
sekali
Untuk gas kendaraan bermoto maupun partikel di pintu masuk kendaraan truk
dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Cara pemantauan yaitu dilakukan pemeriksaan sample kualitas udara yang terdiri dari
pengukuran jkandungan debu dan gas-gas polutan di udara serta kebisingan yang ada
disekitar kegiatan. Peralatan yang digunakan untuk pengambilan sample adalah : debu
dengan High volume sampler, Sox dengan menggunakan spektrofotometer, CO
dengan NIDR Analyzeer, Pb dengan alat AAS, NOx, dengan menggunakan alat
spektrofotometer NH3 menggunakan spektrofotometer, H2S menggunakan alat
spektrofotometer dan kebisingan alat sound level meter.
Laporan triwulan mencakup berbagai laporan pelaksanaan UKL dan UPL selama
tiga bulan. Laporan tersebut antara lain:
Laporan hasil pemantauan secara lengkap dan kendala yang terjadi selama
melaksanakan UKL dan UPL.
Dari semua bentuk laporan ini pada akhirnya akan memberikan keuntungan tidak saja
bagi masyarakt sekitar yang memerlukan rasa aman tetapi juga tidak kalah pentingnya
adalah bagi PT.Suminar Mitragas Selaras agar kesi nambungan usahanya dapat
berlangsung terus menerus.
UKL – U PL SPBE PT . Sumi nar M itr a Selar as, Watualang Ngawi 77