Anda di halaman 1dari 7

3.

Teknologi Sistem Pengolahan Air Limbah


a. Kegiatan Utama
Pengolahan air limbah dari kegiatan Utama di PLTD Sei Bilal adalah menggunakan
sistem Tanki perangkap oli/minyak (oil catcher) dengan metode sistem pengolahan
secara fisika. Sistem pengolahan air limbah secara fisika ini melalui prinsip gravitasi
berdasarkan perbedaan massa jenis antara minyak/oli dan air. Partikel yang tersuspensi
(sedimen kasar) dalam air limbah akan mengendap di dasar tanki dan minyak/oli akan
mengapung. Sedangkan, air yang telah terpisah dengan minyak/oli tersebut dibuang
badan air permukaan melalui outlet. Lubang pipa tempat keluarnya air diletakkan jauh
di atas level permukaan minyak yang tertinggi untuk mencegah minyak/oli terikut
masuk ke pipa pengeluaran air.

Berikut ini adalah desain oil catcher 1, 2 dan 3 yang terpasang di PLTD Sei Bilal.
Gambar 3.1. Desain Oil Catcher 1
Gambar 3.2. Desain Oil Catcher 2
Gambar 3.3. Desain Oil Catcher 3

b. Kegiatan Penunjang
Sistem pengolahan air limbah kegiatan penunjang berupa air limbah domestik
adalah menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan sistem biofilter
anaerob-aerob. IPAL jenis ini menggunakan dua sistem yaitu mekanisme anaerob yang
didasari oleh perkembangan mikro organisme yang dapat berkembang meski tanpa
asupan oksigen. Sedangkan, mekanisme aerob dibangun dengan habitat mikro
organisme dengan cukup asupan oksigen dan aerasi. Direncanakan setiap unit sistem
IPAL ini terdiri dari bak pengendapan, bak biofilter anaerob, bak biofilter aerob, dan
bak pengendapan akhir. Material IPAL yang akan digunakan adalah menggunakan
material berbahan fiber. Tabel berikut ini menyajikan spesifikasi rancangan IPAL
domestik.
Tabel 3.3. Sistem IPAL domestik.
No. Jenis Tanki Fungsi
1. Tanki Pengendapan Awal untuk mengendapkan partikel
lumpur, pasir dan kotoran organik
tersuspensi
2. Tanki Anaerob Penguraian zat-zat organik yang
dilakukan oleh bakteri anaerobic
3. Tanki Aerob Menguraikan zat organik yang ada
dalam air limbah menggunakan
aerator dan bakteri aerob
4. Tanki Pengendapan Akhir untuk mengendapkan partikel
lumpur dan mengatur debit air
5. Tanki Effluent Tanki akhir dimana terdapat
lubang outlet pembuangan air
limbah domsetik yang sudah
terolah

Penjelasan secara detail mengenai proses pengolahan air limbah menggunakan


sistem IPAL biofilter anaerob-aerob sebagai berikut:
1) Air limbah masuk ke tanki pengendapan awal berfungsi untuk mengendapkan
partikel lumpur, pasir dan kotoran organik tersuspensi. Selain sebagai bak
pengendapan, juga berfungsi sebagai bak pengurai senyawa organik yang berbentuk
padatan, sludge digestion (pengurai lumpur) dan penampung lumpur.
2) Air limpasan dari bak pengendap awal selanjutnya dialirkan ke bak kontaktor
anaerob (biofilter Anaerob) dengan arah aliran dari atas ke bawah. Di dalam bak
kontaktor anaerob tersebut diisi dengan media khusus dari bahan plastik tipe sarang
tawon. Jumlah bak kontaktor anaerob terdiri dari dua buah ruangan. Penguraian
zat-zat organik yang ada dalam air limbah dilakukan oleh bakteri anaerobik atau
fakultatif aerobik. Setelah beberapa hari operasi, pada permukaan media filter
akan tumbuh lapisan film mikroorganisme. Mikroorganisme inilah yang akan
menguraikan zat organik yang belum sempat terurai pada tanki pengendapan awal.
3) Air limbah dari tanki kontaktor (biofilter) anaerob selanjutnya dialirkan ke tanki
kontaktor aerob. Di dalam tanki kontaktor aerob ini diaerasi atau dihembus dengan
udara. Sehingga mikroorganisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada
dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. Dengan
demikian air limbah akan kontak dengan mikroorgainisme yang tersuspensi dalam
air maupun yang menempel pada permukaan media, yang mana hal tersebut dapat
meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, serta mempercepat proses
nitrifikasi. Sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses ini
biasa disebut juga dengan Aerasi Kontak (Contact Aeration).
4) Dari tanki aerob, air limbah kemudian dialirkan ke tanki pengendap akhir. Pada
kolam akhir ini kemudian dilakukan pengukuran akhir pengolahan sebelum di buang
ke badan air/sungai sesuai baku mutu yang dipersyaratkan. Proses pengolahan air
limbah domestik dengan metode Biofilter Anaerob-Aerob ini memfokuskan pada
proses pemecahan dan penguraian senyawa polutan dengan metode Biologi.
Sehingga perhitungan akan lebih difokuskan pada metode biologinya saja yaitu pada
Tanki Anaerob dan Aerob.
Berikut ini adalah gambar yang menyajikan desain konstruksi IPAL Domestik.

Gambar 3.4. Dimensi Konstruksi IPAL Domestik.


Gambar 3.5. Desain Teknologi IPAL Domestik.

Anda mungkin juga menyukai