Anda di halaman 1dari 15

A.

STANDAR TEKNIS

1. Deskripsi Usaha dan/atau Kegiatan

a. Jenis Usaha dan/atau Kegiatan


Kegiatan pembangunan perumahan negeri canda Kota Metro.

Tabel 1. Tata Guna Lahan


Alokasi Penggunaan Lahan
No Uraian Unit Luas Persentasi

1 Blok A (Unit Rumah) 9 unit 766 m2 25.01%

2 Bok B (Unit Rumah) 5 unit 585 m2 18.61%

3 Blok C (Unit Rumah) 7 unit 631 m2 20.08%

4 Jalan Komplek Dan Drainase 505.2 m2 16.07%

5 Ruang Terbuka Hijau 635.8 m2 20.23%

6 Ipal 42 m2

7 Tempat pembuangan sampah 21 unit 21 m2

Luas lahan 3143 m2 100%

b. Kebutuhan Air Bersih, Karakteristik Air Limbah dan Neraca Air


1) Kebutuhan Air Bersih
Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dibagi dalam penggunaan
operasional baik untuk keperluan mandi cuci kakus pasien dan karyawan,
keperluan dapur, keperluan lainnya. Sumber air Kegiatan pembangunan
Perumahan Negeri Canda Metro adalah Sumur bor yang berjumlah 2 buah
dengan kedalaman 60 m dengan debit 2,5 m 3/jam dengan operasional
pemompaan 24 jam yang ditampung dalam Tower berukuran 5000 liter
sebanyak 2 buah. Estimasi penggunaan air bersih diperkirakan untuk
operasional rumah tangga.
Tabel 2.
Kebutuhan Air Bersih
No. Kebutuhan Jumlah
Standar Jumlah Jumlah
(m3/liter (m3/hari) (liter/hari)
/hari)
1 Rumah tangga 21 0.6 m3 / 600 12,6 12600
rumah liter
2 Sarana ibadah 1 musola 1 m3 /1000 1 1000
liter
Jumlah total kebutuhan air bersih 13,6 13600
Sumber : Perumahan Negeri Canda Kota Metro
Sumber air yang digunakan di Perumahan Negeri Canda
No Letak Sumber Air Kedalaman (meter)
1. Sumur Bor 1 60 M
Koordinat -5.150.756.474
2. Sumur Bor 2 60 M
Koordinat -5.150.905.935
Sumber : Data Rumah Islam Metro Tahun 2023

Kapasitas air baku yang digunakan di …… antara lain :


No Letak Tandon Kapasitas (Liter)
1. Reservoir Air pusat pertama 5000
2. Reservoir Air pusat kedua 5000
Sumber : Data Rumah Islam Metro Tahun 2023

2) Karakteristik Air Limbah

Air limbah yang dihasilkan memiliki karakteristik domestik dengan


parameter berupa :

Tabel 3. Parameter Air Limbah Domestik


No Parameter Satuan Hasil Uji Baku Mutu
1 Ph - 7,8 6-9
2 BOD mg/L 12 30
3 COD mg/L 38,7 200
4 TSS mg/L 1 30
5 Minyak dan Lemak mg/L 0,34 5
6 Amoniak mg/L 10
7 Total Coliform Jumlah/200mL - 3.000
8 Debit L/orang/hari 200
Sumber : Permenlhk No.P.68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

3) Neraca Air

Septic Tank
Toilet 0,1
Operasional rumah tangga 0,05 m3 /
m3 / hari
0,3 m3/hari hari

Air dari
Sumur Bor 0,6 m3/hari

Non Toilet (Gray IPAL


Dapur dan Laundry 0,3 Water) 0,2 m3 /
m3/hari 4,2 m3 x 80% =
hari
3,36 m3/hari

Gambar 1. Neraca Penggunaan Air


Estimasi Air Limbah Domestik:
Dari gambar 1 diatas, diperkirakan estimasi air limbah yang dihasilkan
bersumber dari kegiatan rumah tangga dari total 21 unit rumah yaitu
sebesar 3,36 m3/hari yang akan dikelola dalam IPAL dengan uraian
sebagai berikut:
Jadi total air limbah yang dihasilkan = 3,36 m³/hari

4) Fluktuasi atau Kontinuitas Produksi dan Air Limbah

Air limbah yang dihasilkan bersumber dari kegiatan domestik yaitu


MCK dan sanitasi. Perkiraan debit air limbah yang akan dilakukan
pengolahan di instlasi pengolahan air limbah sebesar 0,05 m³/hari.

Gambar 2. Peta Polygon Dan Koordinat Lokasi Perumahan Negeri Canda Dengan Sertifikat
Tanah Atas Nama sholikin
Gambar 3 Peta Polygon Dan Koordinat Lokasi Perumahan Negeri Canda Dengan Sertifikat Tanah Atas Nama lingga baskara.
Baku Mutu Air Limbah

Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5


tahun 2021 Air Limbah yang dibuang ke badan air permukaan
memenuhi Baku Mutu Air kelas 3. Sehingga baku mutu air limbah yang
di rujuk adalah:

Tabel 4. Rujukan Parameter Mutu Air Limbah


No. Parameter Satuan Baku Mutu Air Kelas III
1 TSS mg/L 200
2 pH 6-9
3 BOD mg/L 6
4 COD mg/L 40
5 Amoniak (sebagai N) mg/L 0,5
6 Minyak dan Lemak mg/L 1
7 Total Coliform MPN/200mL 10.000
Sumber : PP Nomor 22 Tahun 2021

2. Rencana Pengelolaan Lingkungan


Sistem pengolahan air limbah yang direncanakan sampai memenuhi
baku mutu yang ditetapkan, yaitu sesuai Baku Mutu Air Kelas 3.
a. Sistem Pengolahan Air Limbah
1) Black Water
Black Water merupakan air limbah yang berasal dari buangan
biologis seperti kakus, berbentuk tinja manusia, maupun
buangan lainnya berupa cairan ataupun buangan biologis
lainnya yang terbawa oleh air limbah rumah tangga. Pengolahan
limbah cair (blackwater) akan menggunakan Bioseptic tank.
Bioseptic tank ini dapat mengolah dan menguraikan limbah
buangan tinja karyawan secara biologi.

Gambar 4. Rencana Design Bioseptic tank


Kapasitas Bioseptic tank ini akan menampung limbah cair
dengan estimasi debit m³/hari untuk 1 unit rumah ( 4 orang ×
120 ltr/hari ×20%) dengan perencanaan pengangkutan lumpur
setiap periode 3 tahun. Air keluaran dari tanki septic akan
dialirkan kedalam Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik.
2) Grey Water
Grey water merupakan limbah cair yang berasal dari aktivitas
domestik. Aktifitas domestic di perumahan negeri canda kota
Metro adalah seperti Mandi, Cuci dan Kakus, serta Sanitasi.
Penerapan pengolahan limbah menggunakan metode sumur
resapan dan aliran drainase kota.

b. Teknologi Sistem Pengolahan Air Limbah


Untuk limbah cair domestik yang dihasilkan di perumahan negeri
canda Metro mengaplikasikan system sumur resapan untuk
mengolah limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
operasionalnya. Dengan system pengolahan yang digunakan yaitu
sumur resapan yang merupakan kombinasi biofilter aerob dan
anaerob dengan kapasitas olah 0.12 m3/hari dan waktu tinggal
kurang lebih 15 jam, system tersebut akan mampu mengolah
limbah cair yang dihasilkan.

c. Unit Proses atau Unit Operasi


Bagian ini menguraikan kriteria desain setiap unit proses atau unit
operasi yang akan digunakan pada di Perumahan Negeri Canda
Metro yaitu:
1) Sedimentasi
2) Anaerob
3) Aerob
4) Bio Indikator

d. Rencana Desain Setiap Unit Proses


Rencana design Instalasi Pengolahan Air Limbah tersebut sebagai
berikut:

1. Sistem IPAL : Biofilter Anerob-Aerob


2. Kapasitas IPAL terpasang : 9 m³/hari
3. Kapasitas IPAL senyatanya : 2.4 m³/hari
4. Waktu Tinggal Total : ± 1 hari atau 24 jam
5. Bak Pengolahan IPAL
a. Bak Penampung Awal
- Waktu tinggal : 24 jam
- Waktutinggal : 24 jam
puncak
- Dimensi (p×l×t) : 14,61 m × 2,15 m x 2 m
- Kedalaman Efektif : 2.5 m
- Tinggi Ruang Bebas : 1 m
- Sistem : Konvesional/Gravitasi
b. Bak An Aerob Filtrasi
- Waktu tinggal : 24 Jam
- Dimensi (p×l×t) : 5 m × 2,15 m × 2 m
- Kedalaman Efektif : 2.5 m
- Tinggi Ruang Bebas : 1m
c. Bak Aerob Filtrasi
- Waktu tinggal : 24 jam
- Dimensi Bak (p×l×t) : 2,5 m × 2,15 m × 2 m
- Volume : 5 m³
- Sistem : Pembubuhan Bakteri
Pengurai Bio Boost
d. Bak An Aerob Filtrasi
- Waktu Tinggal : 24 jam
- Dimensi Bak (p×l×t) : 2,5 m ×2,15 m × 2 m
- Kedalaman Efektif : 2,5 m
- Tinggi Ruang Bebas : 1m
- Tinggi air diatas : 1,5 m
media
- Sistem : Terdapat Media Penyaring
(Kerikil, Arang, Batu split)
e. Bak An Aerob Filtrasi
- Waktu Tinggal :
24 jam
- Dimensi Bak (p×l×t) :
2,5 m × 2,15 m × 2 m
- Kedalaman Efektif :
2,5 m
- Sistem :
Konvesional/Gravitasi
dengan media Filter
- Media Filter : Kerikil, Arang, Batu Split
- Tinggi Ruang : 1 m
Lumpur
f. Bak Aerasi Kontak
- Waktu Tinggal : 24 jam
- Dimensi Bak (p×l×t) : 3,5 m × 2,15 m × 2 m
- Kedalaman Efektif : 2,5 m
- Tinggi Ruang Bebas : 1m
- Sistem : Menggunakan Blower
g. Bak Indikator
- Waktu Tinggal : 24 jam
- Dimensi Bak (p×l×t) : 3,5 m × 2,15m × 2 m
- Kedalaman Efektif : 2,5 m
- Tinggi Ruang Bebas : 1m
Gambar 5. Rencana Design IPAL Biofilter Aerob – Anaerob

(jika sudah terbangun abaikan saja)


Gambar 6.Tampak Atas Rencana Design IPAL Biofilter Aerob – Anaerob
(abaikan jika IPAL sudah terbangun)
e. Pengelolaan Lumpur dan/atau Gas yang dihasilkan

Lumpur yang dihasilkan perlu dilakukan pengurasan setiap 3


tahun sekali.
3. Rencana Pemantauan Lingkungan

a. Untuk sistem pengolahan Air Limbah

1) Titik penaatan (outlet)


Outlet air limbah sebanyak 1 (satu) titik berlokasi di kolam
indikator IPAL ada pada titik koordinat 105.311.861.374.
2) Mutu Air Limbah
Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 5 Tahun 2021 Air Limbah yang dimanfaatkan untuk
resapan wajib memenuhi Baku Mutu Air Kelas 3. Sehingga baku
mutu air limbah yang di rujuk adalah sebagaimana tabel 7
diatas. Pengambilan contoh uji dilakukan dengan metode grab
sampling serta menggunakan wadah berbahan plastik (polietilen
atau sejenisnya) untuk parameter pH, COD, BOD, TSS,
Amoniak serta Minyak dan lemak. Sedangkan wadah berbahan
gelas steril digunakan untuk pemeriksaan parameter Total
Coliform.
c). Frekuensi pemantauan
Frekuensi pemantauan parameter air limbah dilakukan setiap
1 (satu) bulan sekali.

b. Untuk Pembuangan Air Limbah


1) Titik Pembuangan Air Limbah (Outfall )
Outlet limbah sebanyak 1 (satu) titik ada pada titik koordinat
LS : 105.311.861.317 dan BT : -5.150.595.622

2) Mutu Air Limbah


Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 5 Tahun 2021 bagian ini menguraikan data yang
dibutuhkan untuk kajian pada segmen Badan Air permukaan
penerima Air Limbah. Dalam hal Baku Mutu Air pada Badan Air
Permukaan sebagai penerima Air Limbah sudah ditetapkan,
Sehingga baku mutu air limbah menggunakan Baku Mutu Air
Kelas 3. Pengambilan contoh uji dilakukan dengan metode grab
sampling serta menggunakan wadah berbahan plastik (polietilen
atau sejenisnya) untuk parameter pH, COD, BOD, TSS,
Amoniak serta Minyak dan lemak. Sedangkan wadah berbahan
gelas steril digunakan untuk pemeriksaan parameter Total
Coliform.
3) Frekuensi pemantauan
Frekuensi pemantauan parameter air limbah dilakukan setiap
6 bulan sekali.

c. Untuk Titik Pemantauan Badan Air Permukaan


Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 5 Tahun 2021 Bagian ini menguraikan data yang dibutuhkan
untuk kajian pada segmen Badan Air permukaan penerima Air
Limbah.
Untuk lokasi pengambilan contoh uji ditetapkan berdasarkan pada
lokasi pembuangan Air Limbah (Outfall) di sungai dan sejenisnya :
- Bagian hulu (Upstream) pada koordinat 105.311.861.317 titik
pengambilan contoh uji diambil diantara lokasi pembuangan air
limbah Usaha dan/atau Kegiatan di sekitar yang telah beroperasi
di bagian hulu dengan rencana pembuangan Air Limbah Usaha
dan/atau Kegiatannya.
- Bagian hilir (Downstream) titik pengambilan contoh uji diambil
sebelum lokasi pembuangan air limbah Usaha dan/atau Kegiatan
di sekitar yang telah beroperasi dibagian hilir.

4. Internalisasi Biaya Lingkungan (wajib diisi jika masih dalam tahap


pembangunan IPAL)
Rencana prosentase biaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan adalah sebagai berikut:

Tabel 5. Rencana Prosentase Internalisasi Biaya Lingkungan


Rencana Prosentase
No Rencana Kegiatan Ket
Biaya
Biaya pembangunan
1 Rp. 20.000.000,-
IPAL
2 Pengoperasian IPAL Rp. 2.000.000,-
Prosentase
3 Pemeliharaan IPAL Rp. 3.000.000,-
dari biaya
Fasilitas Tanggap
4 Rp. 1.000.000,- operasional
Darurat
total per
5 Pengembangan SDM Rp. 1.000.000,-
tahun
6 Pemantauan Lingkungan Rp. 500.000,-
Biaya Pengembangan
7 Rp. 10.000.000,-
Teknologi IPAL
Rencana prosentase biaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan ini di asumsikan untuk 1 (satu) tahun yang
dialokasikan dari prosentase biaya operasional total pertahun.

5. Periode Waktu Uji Coba (Kosongkan saja kalau IPAL sudah


terbangun)
Rencana periode pembangunan instalasi pengelolaan air limbah
dan waktu uji coba sistem pengolahan Air Limbah sebagai berikut:

Tabel 6. Rencana Pembangunan dan Uji Coba IPAL Domestik


Bulan ke-
No Rencana Kegiatan setelah kontruksi
0 1 2 3 4 5
1 Pembangunan IPAL
2 Uji Coba Sistem IPAL
domestik
3 Pengujian Contoh Uji IPAL
domestik

Pembangunan IPAL akan dilaksanakan pada tahap kontruksi


kegiatan Perumahan Negeri Canda dilanjutkan dengan melakukan
uji coba sistem IPAL selama ±4 bulan lalu dilakukan pengujian
contoh uji outlet IPAL sebelum diresapkan ke permukaan tanah.
Perkiraan pembangunan IPAL sampai dengan keluarnya hasil uji
selama ± 6 bulan.

6. Kewajiban
1. Memisahkan saluran air limbah dengan saluran limpasan
air hujan
2. Memiliki unit pengolahan dan saluran air limbah kedap air
3. Memiliki alat ukur debit
4. Memiliki sistem tanggap darurat IPAL
5. Melakukan pemantauan air limbah dan badan air
6. Mentaati baku mutu air limbah sesuai dengan kebutuhan
yang berlaku
7. Menyampaikan laporan secara lisan dan secara tertulis jika
terjadi keadaan darurat
8. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
9. Melakukan penanggulangan pencemaran air dan pemulihan
baku mutu air jika terjadi pencemaran air

7. Larangan
1. Membuang air limbah secara sekaligus dalam kali
pembuangan
2. Mengencerkan air limbah dalam upaya penataan batas
kadar yang dipersyaratkan
3. Membuang air limbah di titik penataan
4. Melakukan pembuangan air limbah melebihi ketentuan
baku mutu air limbah yang berlaku.

B. Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia

1. Struktur Organisasi

Pengembang perumahan

Pemasaran Komite-komite HCM Keuangan

Bag.Lingkungan

Operator IPAL

Gambar 7. Struktur Organisasi dalam Pengelolaan Lingkungan

2. Pelatihan
Setiap personil yang perlu memahami mengenai sistem
penanggulangan kondisi darurat yang diterapkan. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman, kebiasaan,
dan kemampuan dalam menanggulangi suatu keadaan darurat.
Berikut ini adalah daftar dan frekuensi kegiatan tersebut:

Tabel 7. Perencanaan Pelatihan


Jenis Kegiatan Posisi Frekuensi
Dasar Pengendalian Semua Elemen 1 kali dalam 1
Pencemaran Air Limbah Tahun
Pengendalian Pencemaran Bagian 1 kali dalam 1
Air Limbah Lingkungan Tahun

Kebijakan pengelolaan air limbah dikeluarkan melalui Surat


Keputusan Pengembang Perumahan Negeri Canda Metro Nomor:
( 021SK penujukan personil Kesling) tanggal 24 maret 2023
tentang Pengelolaan limbah perumahan negeri canda Metro
yang di tunjuk adalah sebagai berikut:
a. Damar arya tirta (Koordinator)
b. Dio Alip Putra (Anggota)
c. Deni Martlin (Anggota)

C. Sistem Penanggulangan Keadaan Darurat


Upaya menjamin keselamatan seluruh orang yang berada diarea
kegiatan dan menjamin keamanan serta kelestarian lingkungan,
Perumahan Negeri Canda kota Metro berencana menerapkan system
penanggulangan keadaan darurat yang didalamnya juga memuat
penanggulangan keadaan darurat pencemaran akibat air limbah.

Cantumkan bagan alur SOP Tanggap Darurat

Identifikasi dan evaliasi


Bentuk Lingkup
penilaian kebakaran dan
tim tujuan
gempa

Evaluasi dan
pemuktahiran

Menyusun kesiagapan tanggap


darurat

Susunan acara untuk


pelatihan simulasi

Identifikasi kebutuhan sarana


alat dan SDM
Susun dan tetapkan
prosedur tanggap darurat

Susun org. tanggap darurat


tugasdan tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai