Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN MANAJEMEN STUDI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

OLEH:

HIJROH MUSTIKA IRMA PEBRIYANI SITI RAHMAYANI WITRI WINANDA

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

MANAJEMEN STUDI ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Menurut undang-undang no 32 pasal 1 ayat 11 tahun 2009 tentang analisis mengenai dampak lingkungan hidup,Amdal adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/ataukegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Amdal adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungandisebutkan bahwa amdal merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Amdal sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak layak lingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial- budaya dan kesehatan masyarakat. Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian amdal, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.

A.Dasar studi amdal Pada pelaksanaan studi AMDAL terdapat beberapa komponen dan parameter lingkungan yang harus dijadikan sebagai sasaran studi, antara lain :

1.Komponen Geo-Fisik-Kimia antra lain : Iklim dan Kualitas Udara, Fisiografi, Geologi Ruang, Lahan dan Tanah, Kualitas Air Permukaan, 2 Komponen Biotis antara lain : Flora, Fauna, Biota Sungai, Biota Air Laut 3.Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya antara lain : Sosial Ekonomi , Sosial Budaya 4.Komponen Kesehatan Masyarakat antara lain Sanitasi Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat. Perundang-undangan yang terkait dengan pelaksanaan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) antara lain : 1.Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1960 Tentang Pokok -pokok Agraria. 2.Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara RI Tahun 1990 No. 49 Tahun 1990 Tambahan Lembaran Negara No 3419). 3.Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan Permukiman 4.Undang-Undang RI No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 5.Undang-Undang RI No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 No. 115, Tambahan Lembaran Negara No 3501). 6.Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nations Conventation On Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati 7.Undang-Undang RI No 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Republik Indonesia Tahun 1997 No. 68 Tambahan Lembaran Negara No. 3699). 8.Undang-Undang RI No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah 9. Undang-Undang RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. 10. Undang-Undang RI No. 27 Tahun 1999 Tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 11.undang-undang no 32 tahun 2009 tentang analisis mengenai dampak lingkungan hidup.

Peraturan yang terkait dengan pelaksanaan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) antara lain : 1. 2. 3. 4. Peraturan Pemerintah RI No. 22 Tahun 1982 Tentang Tata Pengaturan Air. Peraturan Pemerintah RI No. 28 Tahun 1985 Tentang Perlindungan Hutan. Peraturan Pemerintah RI No 35 Tahun 1991 Tentang Sungai. Peraturan Pemerintah RI No.69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan

Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan Ruang. 5. Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah

untuk Penggantian. 6. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 No. 59 Tambahan Lembaran Negara No.3838). 7. Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian

Pencemaran Udara. 8. Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan

Pengawasan Pembangunan 9. Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas

Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Beberapa keputusan pemerintah yang terkait dengan pelaksanaan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) antara lain : ` 1. Keputusan Presiden RI No 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan

Lindung. 2. Keputusan Presiden RI No 75 Tahun 1990 Tentang Koordinasi Pengelolaan

Tata Ruang Nasional. 3. Keputusan Presiden RI No. 552 Tahun 1993 Tentang Pengadaan Tanah

Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum. 4. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.

02/MENKLH/1988 tentang Pendoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan

5.

Keputusan Menteri PU.No 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air

pada Sumber-sumber Air. 6. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-30/MENLH

/7/1992 tentang Panduan Pelingkupan untuk Penyusunan Kerangka Acuan ANDAL. 7. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 056/1994 tentang

Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting. 8. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 103.K/008/M.PE/1994

tentang Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan dalam Bidang Pertambangan dan Energi. 9. Keputusan Menteri PU. No 58/KPTS/1995 Petunjuk Tata Laksana AMDAL

Bidang Pekerjaan Umum. 10. Keputusan Menteri PU.No. 148/KPTS/1995 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan RKL dan RPL, Proyek Bidang Pekerjaan Umum. 11. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-13/MENLH /3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak. 12. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-43/MENLH/ 10/1996 tentang Kriteria Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha atau Kegiatan Penambangan Bahan Galian Golongan C Jenis Lepas di Daratan. 13. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/ 11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan. 14. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/ 11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran. 15. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-50/MENLH

/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan. 16. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara. 17. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-03/MENLH /1/1998 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri.

18. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 19. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 37 Tahun 2003 tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan. 20. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemaran Air pada Sumber Air. 21. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. 22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 142 Tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air. 23. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP205/BAPEDAL/07/1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak. 24. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL. 25. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP-105 tahun 1997 tentang Panduan Pemantauan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). 26. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.

107/BAPEDAL/2/1997 tentang Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara. 27. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. KEP124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam Penyusunan AMDAL. 28. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 08 tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.

29. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 09 tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan AMDAL. 30. Peraturan Daerah terkait yang relevan lainnya dengan studi ini.

B. DASAR-DASAR DAN PRINSIP PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP a.. Dasar-dasar pengelolaan lingkungan hidup : Untuk memberikan dasar hukum yang kuat tentang usaha pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam melaksanakan pelestarian alam maka di buat peraturan perundang-undangan tentang lingkunngan. 1. UU RI No.5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya. 2. UU RI No.51 tahun 1993 tentang analisis mengenai dampak lingkungan. Untuk memperkecil pencemaran, pada saat ini pemerintah menyusun dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi kegiatan yang diduga menimbulkan pencemaran. AMDAL pada prinsipnya adalah cara pengaruh mengidentifikasi, dari kegiatan memprediksi manusia dan

mengomunikasikan

terutama

pembangunan fisik lingkungan. 2. Dasar hukum pemberlakuan AMDAL yaitu PP No.22 tahun 1999 tentang AMDAL yang berlaku efektif mulai tanggal 7 November 2000. Jenis-jenis kegiatan yang harus dilengkapi dengan AMDAL di atur dalam keputusan menteri No.3 tahun 2000. Implikasi PP ini adalah diserahkannya sebagian besar kewenangan penilaian AMDAL kepada daerah/Prov/Kab/Kota dan diwajibkan keikutsertaan masyarakat di dalamnya. Penyesuaian dokumen AMDAL sebagai berikut : 3. 1. Memperkecil pengaruh negative 4. 2. Memaksimalkan pengaruh positif kegiatan manusia bagi lingkungan 3. Mendeteksi secara dini terjadinya pencemaran.

b. .Prinsip pengelolaan lingkungan hidup : Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup. Lingkungan hidup sendiri memiliki arti kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, temasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mkhglik hidup lain. 1. Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sehingga dapat membangun manusia seutuhnya. 2. Mewujudkan manusia sebagai bagian lingkungan hidup dan tidak akan dapat dipisahkan. 3. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana dan diolah secara optimal semata demi kesejahteraan masyarakat. 4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk generasi yang akan datang. c.prinsip-prinsip amdal 1.AMDAL bagian integral dariStudi Kelayakan KegiatanPembangunan 2.AMDAL menjaga keserasianhubungan antara berbagai kegiatan agar dampak dapatdiperkirakan sejak awalperencanaan 3.AMDAL berfokus padaanalisis: Potensi masalah,Potensi konflik, Kendala sumber daya alam, Pengaruhkegiatan sekitar terhadap proyek 4.DENGAN AMDAL, pemrakarsa dapat menjaminbahwa proyeknyabermanfaat bagi masyarakat& aman terhadap lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai