Anda di halaman 1dari 21

Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

DASAR – DASAR LINGKUNGAN HIDUP

TUJUAN PELATIHAN

Setelah mengikuti pelatihan ini secara keseluruhan, diharapkan semua peserta memiliki
kesadaran lingkungan hidup / environmental awareness serta mampu untuk :-
 Mengetahui dan memahami isu – isu lingkungan global dan lokal
 Mengetahui perundangan / peraturan yang terkait dengan lingkungan
 Mengetahui dasar – dasar pengetahuan lingkungan
 Mengetahui dan memahami program – program pengendalian lingkungan

DURASI / LAMANYA PELATIHAN

JUDUL TIPE DURASI ALAT BANTU


Pendahuluan Ceramah 1 Jam Slide
Pengetahuan Ceramah 0,5 Jam Slide
Perundangan /
Peraturan Lingkungan
Isu – Isu Lingkungan Ceramah & Diskusi 1 Jam Slide
Global
Isu – Isu Lingkungan Ceramah & Diskusi 2 Jam Slide
Lokal
Pengetahuan Dasar Ceramah & Diskusi 2 Jam Slide
Lingkungan
Program Ceramah 0,5 Jam Slide
Pengendalian
Lingkungan
Total 7 Jam

REFERENSI

 Materi Environmental Officer Development Program, PT Astra International Tbk – EHS


Division, 20 – 31 Maret 2000
 SAMTRAC , Edisi Kedua. NOSA : 1998. Modul Environmental Management. Halaman
1 – 53.
 Materi Presentasi Lingkungan , Keselamatan dan Kesehatan Kerja, PT Berau Coal, 2003
 Sukanto Reksohadiprodjo, Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE Yogyakarta,1997

1 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 DEFINISI LINGKUNGAN


Lingkungan adalah segala sesuatu disekitar organisasi yang sedang beroperasi termasuk udara,
air, tanah, sumber daya alam, tumbuhan, hewan, manusia, dan hubungan diantaranya. (Materi
Presentasi LK3 PT Berau Coal : 2003).

Aspek Lingkungan adalah unsur – unsur kegiatan dalam suatu organisasi, produk dan jasa yang
dapat berekasi dengan lingkungan.

Dampak Lingkungan adalah setiap perubahan pada lingkungan baik merugikan atau
menguntungkan ; menyeluruh atau sebagian sebgai dampak suatu kegiatan organisasi, produk
dan jasa.

1.2 TUNTUTAN LINGKUNGAN GLOBAL TERHADAP DUNIA INDUSTRI /


PERDAGANGAN

Mengapa isu lingkungan merebak 15 tahun terakhir ini ? Setidaknya hal ini menjadi tuntutan
setiap perusahan yang bergerak dibidang industri atau perdagangan.

Dalam dunia industri dan perdagangan, tuntutan lingkungan merupakan satu hal yang tidak
dapat ditawar lagi. Beberapa tuntutan lingkungan dalam industri dan perdagangan diantaranya :

1) Kondisi Lingkungan
Dengan berkembangnya industri / perdagangan maka dampak yang ditimbulkan terhadap
kondisi lingkungan, diantaranya : air tanah berkurang ; udara tercemar ; banjir ; sumber daya
alam terbatas / berkurang ; dsb. Sementara dilain sisi kondisi lingkungan ini harus dituntut tetap
terjaga daya dukung / keseimbangannya.

2) Peraturan Pemerintah
Berkembangnya industri diimbangi pula dengan tuntutan – tuntutan peraturan / program
pemerintah yang kian ketat mengenai lingkungan, seperti : UU / PP lingkungan ; AMDAL ; dsb.
Perusahaan – perusahaan yang melanggar ketentuan yang dimaksud tentunya tidak akan eksis
lama karena sanksi yang diberlakukan.

Catatan Peserta :

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

2 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
3) Market Pressure dan Company Image
Tekanan dari pasar pun menjadi tuntutan dunia industri saat ini, seperti : tuntutan green
consumer / green product ; persaingan dalam AFTA ; GATT ; NAFTA ; dsb.
Produk – produk yang memiliki ecolabel dan sertifikasi lingkungan, seperti ISO 14000 sebagai
sarana untuk membangun opini public tentang tingkat performance atau kinerja sebuah
perusahaan.

4) Opini Masyarakat
Berbagai opini lingkungan dari masyarakat mengenai tuntutan terpenuhinya kondisi fisik
lingkungan yang lebih baik akibat dampak dari industri bermunculan, seperti : LSM ; Pers ;
Radio dan Media elektronik lainnya. Perusahaan dituntut semaksimal mungkin untuk
meminimasi dampak lingkungan yang ada kaitannya dengan interaksi masyarakat setempat,
seperti sungai, pemukiman, dsb.

5) Karyawan
Karyawan perusahaan dewasa ini semakin sensitive juga terhadap kenyamanan ditempat
pekerjaan. Tuntutan seperti terpenuhinya K3LH disetiap aspek pekerjaan adalah hal yang perlu
diperhatikan, seperti : air bersih di mess, dsb.

6) Cost Saving
Dalam internal perusahaan sendiri tuntutan penghematan sumber daya harus diperhatikan.
Penggunaan air, listrik dan sumber energi lainnya yang tidak terkendali dapat menimbulkan
bengkaknya biaya perusahaan. Program – program penghematan dituntut dilakukan dalam segal
hal.

Catatan Peserta :

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

3 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

“ SAFE OUR PLANET ”

1.2 PERUNDANGAN / PERATURAN TERKAIT DENGAN LINGKUNGAN

Sebagai bahan pengetahuan dan informasi mengenai peraturan / perundangan lingkungan,


berikut disampaikan informasi mengenai yang dimaksud :

Undang – Undang (UU) Terkait dengan Lingkungan

1. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.


2. Undnag – Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindusrian.
3. Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup (elah digantunkan dengan Undang – Undang Nomor 23
Tahun 1987).
4. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam hayati
dan Ekosistemnya.
5. Undang – Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
6. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention
On Biological Diversity (Konvensi Perserikatan Bangsa – Bangsa mengenai Keaneka-
ragaman Hayati).
7. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Framework
Convention on climate Change (Konvensi Perserikatan Bangsa – Bangsa mengenai
Perubahan Iklim).
8. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
9. Undang – Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

Peraturan Pemerintah (PP) Terkait dengan Lingkungan

1. PP Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air.


2. PP Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (telah
dirubah dengan PP Nomor 27 Tahun 1999).
3. PP Nomor 19 Tahun 1994 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.

4 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

4. PP Nomor 12 Tahun 1995 tentang Perubahan PP Nomor 19 Tahun 1994 tentang


Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (telah dirubah dengan PP Nomor 18
Tahun 1999).
5. PP Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban , serta Bentuk Tata
Cara Peran serta Masyarakat dalam Penataan Ruang.
6. PP Nomor 6 Tahun 1999 tentang Pengusahaan Hutan dan Pemungutan Hasil Hutan pada
Hutan Produksi.
7. PP Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
8. PP Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.
9. PP Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.
10. PP Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan / atau Perusakan Laut.
11. PP Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
12. PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
13. PP Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan PP Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.

Keputusan Presiden (KepPres) terkait dengan Lingkungan

1. KepPres Nomor 57 Tahun 1989 tentang Tim Koordinasi Pengelolaan Tata Ruang
Nasional (telah digantikan dengan KepPres Nomor 75 Tahun 1993).
2. KepPres Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
3. KepPres Nomor 75 Tahun 1993 tentang Koordinasi Pengelolaan Tata Ruang Nasional.
4. KepPres Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (telah
digantikan dengan KepPres Nomor 196 Tahun 1998).
5. KepPres Nomor 1998 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (telah
digantikan dengan KepPres Nomor 10 Tahun 2000).
6. KepPres Nomor 134 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara.
7. KepPres Nomor 10 Tahun 2000 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (Kepmen LH) terkait dengan Lingkungan

1. Kepmen LH Nomor 03 Tahun 1991 tentang Baku Mutu Limbah Cair Kegiatan Yang
Sudah Beroperasi.
2. Kepmen LH Nomor KEP-35/MENLH/10/1993 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Kendaraan Bermotor.
3. Kepmen LH Nomor KEP-10/MENLH/3/1994 tentang Pencabutan Kepmen LH Nomor
49,50,51,52,53/MENKLH/6/1978.
4. Kepmen LH Nomor KEP-11/MENLH/3/1994 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan Wajib
dilengkapi dengan AMDAL.
5. Kepmen LH Nomor KEP-12/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Upaya dan upaya
pemantaun Lingkungan.
6. Kepmen LH Nomor KEP-13/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Susunan Keanggotaan
dan Tata Kerja Komisi AMDAL.
7. Kepmen LH Nomor KEP-14/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Penyusunan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

5 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

8. Kepmen LH Nomor KEP-15/MENLH/3/1994 tentang Komisi Analisis Mengenai


Dampak Lingkungan Terpadu.
9. Kepmen LH Nomor KEP-42/MENLH/11/1994 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan
Audit Lingkungan.
10. Kepmen LH Nomor KEP-13/MENLH/3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak
Bergerak.
11. Kepmen LH Nomor KEP-35/MENLH/7/1995 tentang Program Kali Bersih.
12. Kepmen LH Nomor KEP-35 A/MENLH/7/1995 tentang Program Penilaian Kinerja
Perusahaan / Kegiatan Usaha dalam Pengendalian Pencemaran dalam Lingkup kegiatan
Prokasih.
13. Kepmen LH Nomor KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Industri.
14. Kepmen LH Nomor KEP-52/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Hotel.
15. Kepmen LH Nomor KEP-55/MENLH/11/1995 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Regional.
16. Kepmen LH Nomor KEP-57/MENLH/12/1995 tentang AMDAL Usaha atau Kegiatan
Terpadu / multisektor.
17. Kepmen LH Nomor KEP-52/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi
Kegiatan Rumah Sakit.
18. Kepmen LH Nomor KEP-15/MENLH/4/1996 tentang Program Langit Biru.
19. Kepmen LH Nomor KEP-16/MENLH/4/1996 tentang Penetapan Prioritas Propinsi
Daerah Tingkat I Program Langit Biru.
20. Kepmen LH Nomor KEP-39/MENLH/8/1996 tentang Jenis Usaha / Kegiatan yang
Wajib AMDAL.
21. Kepmen LH Nomor KEP-42/MENLH/10/1996 tentang Baku Mutu Limbah Cair
Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi.
22. Kepmen LH Nomor KEP-45/MENLH/11/1996 tentang Program Pantai Lestari.
23. Kepmen LH Nomor KEP-46/MENLH/11/1996 tentang Penetapan Pembentukan Tim
Pengarah dan Tim Teknis Program Lestari.
24. Kepmen LH Nomor KEP-47/MENLH/11/1996 tentang Penetapan Prioritas Propinsi
Daerah Tingkat I Program Pantai Lestari.
25. Kepmen LH Nomor KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
26. Kepmen LH Nomor KEP-49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran.
27. Kepmen LH Nomor KEP-50/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan.
28. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 : Pedoman Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja BAPEDALDA.
29. Kepmen LH Nomor KEP-45/MENLH/10/1997 : Indeks Standar Pencemar Udara.
30. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 110/MPP/Kep/1/1998 tentang
Larangan Memproduksi dan Memperdagangkan Bahan Perusak Lapisan Ozon (Ozon
Depleting Susbstance).
31. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 111/MPP/Kep/1/1998 tentang
Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 230/MPP/Kep/797
tentang Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya.
32. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 230/MPP/Kep/9/1998 tentang
Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
110/MPP/Kep/1/1998 tentang Larangan Memproduksi dan Memperdagangkan Bahan
Perusak Lapisan Ozon serta Memproduksi Barang Baru yang Menggunakan Bahan
Perusak Lapisan Ozon (Ozon Depleting Substance).

6 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

33. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 411/MPP/Kep/9/1998 tentang


Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
111/MPP/KEp/1/1998 tentang Perubahan Keprutusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan tentang Barang Yang Diatur Tata Niaga Impornya.

Keputusan Kepala BAPEDAL (Kep Ka BAPEDAL) terkait dengan Lingkungan

1. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak


Penting.
2. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-68/BADEL/05/1994 tentang Tata Cara Memperoleh
Izin Penyimpanan, Pengoperasian Alat Pengolahan, Pengolahan, dan Penimbunan Akhir
Limbah B3.
3. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-01/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Berbahaya dan Beracun.
4. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-02/BAPEDAL/09/1995 tentang Dokumen Limbah B3.
5. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-03/BAPEDAL/09/1995 tentang Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah B3.
6. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-04/BAPEDAL/09/1995 tentang Tata Cara Persyaratan
Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan, dan Lokasi
Bekas Penimbunan Limbah B3.
7. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-05/BAPEDAL/09/1995 tentang Simbol dan Label
Limbah B3.
8. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-135 Tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Cara
Kerja BAPEDAL (telah digantikan dengan Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor Kep-
19/1999).
9. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-136/ Tahun 1995tentang Organisasi dan Tata Kerja
BAPEDAL (telah digantikan dengan Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-
19/1999)
10. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-205/BAPEDAL/07/1996 tentang Pedoman Teknis
Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak.
11. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-299/11/1996 tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek
Sosial.
12. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-29/BAPEDAL/5/1997 tentang Standardisasi,
Akreditasi, dan Sertifikasi Bidang Lingkungan.
13. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-30/BAPEDAL/05/1997 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Komite Akreditasi BAPEDAL.
14. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-105 Tahun 1997 tentang Panduan Pemantauan
Pelaksanaan RKL dan RPL.
15. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-124/12/1997 tentang Panduan Kajian Aspek Kesehatan
Masyarakat Dalam Penyusunan AMDAL.
16. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-18 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
17. Kep Ka BAPEDAL Nomor KEP-19 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Bapedal wilayah.

Catatan Peserta :

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

7 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

Peraturan – Peraturan Daerah terkait dengan Lingkungan

1. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung Nomor 4 Tahun 1988 tentang
Pengendalian Pemboran dan Pemakaian Air Bawah Tanah.
2. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 8 Tahun 1989 tentang
Pengendalian Pencemaran Air di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.
3. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Lampung Nomor 4Tahun 1991 tentang
Perizinan Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C di Propinsi Daerah Tingkat I
Lampung.
4. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun 1992
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup di Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan
Selatan.
5. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Selatan Nomor 5 Tahun 1994
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Selatan.

Surat Keputusan Gubernur terkait dengan Lingkungan

Contoh SK Gubernur terkait dengan Lingkungan, diantaranya :


1. SK Gubernur DKI No. 582 / 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air
Sungai / Badan Air serta baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI.
2. SK Gubernur DKI No. 299 / 1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Peruntukkan
dan Baku Mutu Air Sungai / badan air serta baku mutu limbah cair di wilayah DKI.

Catatan Peserta :

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

8 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________

BAB II
ISU – ISU LINGKUNGAN GLOBAL

Beberapa isu lingkungan global saat ini adalah :-

2.1 Penipisan lapisan ozon

Bahan – bahan kimia yang dihasilkan dari hasil industri , seperti chlorofluorocarbon (CFC) ;
bereaksi secara kimiawi pada lapisan stratosphere sehingga merusak molekul – molukel
ozon. Lapisan ozon sendiri berfungsi sebagai pelindung bumi dari bahaya radiasi ultra violet
yang memiliki dampak mematikan pada tumbuhan, bakteri, spesies – spesies binatang dan
manusia. Pada manusia, seperti meningkatnya luka bakar pada kulit akibat radiasi yang
berlebihan.

Ilustrasi : Mekanisme Penipisan Lapisan Ozon

9 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

GAS BUANG Senyawa C ; F ; Cl

Cl
Sun Light

40 km CLO + O2

Ozon Layer
Penipisan Lapisan O3

20 km
Bertambahnya Sinar UV
di permukaan bumi
Permukaan Bumi

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
________________________________

2.2 Pemanasan Global

Pemanasan global lebih dikenal dengan “greenhouse effect / efek rumah kaca”. Penyebabnya
adalah gas – gas yang terakumulasi diudara seperti karbon dioksida sebagai hasil dari emisi /
gas buang industri, akan menghasilkan konsentrasi panas yang cukup tinggi, seperti efek
panas pada ‘rumah kaca’ ; dan ini akan menyebabkan pemanasan global.

Ilustrasi : Mekanisme Pemanasan Global

Absorsi Sinar Infra Merah

Panas dari permukaan bumi tidak


dapat diradiasikan

Temperatur Permukaan Bumi


menjadi naik,
10 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

GAS BUANG CO2, CFC’s, CH4, NOx, dsb

Sunlight

BUMI Infrared Rays

Permukaan air laut naik

Banjir

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
________________________________________________________________

2.3 Hujan asam

Hujan asam dapat terjadi bila polutan – polutan diudara, seperti : nitrogen oksida (NOx) dan
oksida – oksida sulfur (SOx) bereaksi dengan air diudara sedemikian membentuk asam
lemah. Hujan asam dapat menyebakan kerusakan pada sumber daya air dan tanah, termasuk
tanaman serta bahan – bahan bangunan.

11 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

Ilustrasi : Mekanisme Hujan Asam

Bahan Bakar Fosil NOx, Sox, CO


(Transportasi ; Industri –
Rumah Tangga) H20

SOx, HNO3 ; H2SO4 ; HCO3


Ac
NOx
NOx, Sox, CO
id
, CORa
in
I Hujan Asam
n Ag
d ric Tra Dampak : - Gangguan Kesehatan
R nsp - Korosi
u ult - Gangguan hasil pertanian
st ur T ort
ri e asi

Catatan Peserta :

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
__________________________________________________

BAB III
ISU – ISU LINGKUNGAN LOKAL

Beberapa isu lingkungan lokal (lingkup perusahaan) diantaranya :-

3.1 Penanganan Hidrokarbon


Penggunaan bahan – bahan hidrokarbon disite, seperti : solar, oli dan grease serta pelumas
lainnya di site menjadi isu lingkungan saat ini. Dampak penanganan yang kurang serius

12 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

terhadap masalah ini dapat membuat kerusakan pada tanah, tanaman bahkan binatang –
binatang di air. Disamping, bila masuk pada sungai yang masih aktif digunakan oleh
masyarakat sehari – haari akan menimbulkan isu social tersendiri.

3.2 Penanganan sampah / limbah di batu-bara


Kualitas batu – bara yang diinginkan oleh pasar adalah salah satu tujuan pada penghasil batu
bara untuk lebih peduli terhadap kandungan dan kontaminasi batu bara. Sampah yang tidak
terkelola dengan baik di tambang akan menimbulkan masalah pada kualitas batu – bara.
Masuknya dus – dus nasi ; botol aqua ; bungkus rokok ; teetch bucker ; plat pada bagian
vessel ; baut roda ; pada hopper akan menjadi masalah serius bagi kualitas batu – bara.
Bahkan, dapat menghambat kelancaran proses produksi juga dengan rusaknya hopper dan
belt conveyor.l

3.3 Penanganan Bahan Kimia Berbahaya


Penggunaan bahan kimia, seperti battery / accumulator ; cat ; thinner ; akan menjadi isu bila
penggunaan dan penyimpanan dalam jumlah banyak dan tidak terkendali. Masalah semakin
serius bila penyimpanan dan penggunaannya berdekatan dengan ‘water management’ project
yang bersangkutan.

3.4 Penanganan air asam tambang


Air yang bereaksi dengan kimia – kimia yang terkandung dalam batu – bara, seperti sulfide,
akan menjadi asam (derajat keasaman / PH kurang dari 6 ). Penyedian kolam – kolam
pengendalian dan pemberian kapur pada air dikolam tersebut dapat mengendalikan tingkat
keasaman air tambang sebelum masuk ke daerah aliran sungai. Disamping, tuntutan mine
desaign yang terencana dapat mengendalikan air asam tambang ini juga.

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
4 Kontaminasi bunyi
Aktifitas alat – alat berat akan memberikan isu kebisingan bila area kerja site dekat dekat
dengan pemukiman / penduduk. Masyarakat terganggu dengan hilir – mudiknya truk – truk
pengangkut batu – bara, dsb. Penurunan tingkat kecepatan dan perawatan yang terencana
pada kendaraan dapat meminimasi tingkat kebisingan yang dikeluarkan oleh unit tersebut.

3.5 Kontaminasi bau


Pengelolaan sampah / limbah domestic ; food trap yang kurang baik dapat menimbulkan
masalah bau dilingkungan project maupun masyarakat sekitar. Masalah akan semakai serius
bila tempat pembuangan tidak disediakan dan daerah aliran sungai yang dijadikan sasaran
pembuangan.

13 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

3.6 Community Development


Otonomi daerah dan pembauran antara pekerja pendatang dengan penduduk setempat
menjadi isu yang sangat sensitive di site. Kegagalan komunikasi dan program – program
penyadaran masyarakat setempat dapat menyebakan terhentinya produksi akibat demonstrasi
penduduk / pemblokiran – pemblokrian jalan – jalan utama.

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
________________________________________________________________

BAB IV
DASAR – DASAR PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dalam pembahasan Bab I s.d Bab III, peserta dapat melihat bahwa hidrokarbon, air asam
tambang , pencemaran tanah dan udara serta lain sebagainya menjadi isu lingkungan baik
global maupun lokal. Pertanyaannya, kenapa aspek – aspek tadi begitu berbahaya
sedemikian sehingga menjadi isu lingkungan semuanya. Berikut ini disampaikan dasar –
dasar pengetahuan mengenai bahaya – bahaya dari aspek yang dimaksud.

4.1 Dampak Bahaya Hidrokarbon

14 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

Suatu bahan yang memiliki unsur karbon dan hydrogen ; atau senyawa CxHx dikenal
sebagai bahan hidrokarbon. Oli, bensin dan solar adalah salah satu produk hidrokarbon
karena didalamnya memiliki unsur – unsur pembentuk hidrokarbon tadi. Perusahaan kita
menggunakan bahan hidrokarbon ini rata – rata total perbulan untuk solar adalah sekitar
delapan (8) juta liter dan oli sejumlah 136.000 liter. Berarti kontribusi perusahaan terhadap
bahaya lingkungan ada sebanyak itu.

Bahan penyusun oli diantaranya : phenanthrene ; naptalene ; pyrene ; atau anthracene.


Sementara, bahan penyusun bensin / solar bisa disusun dari benzene ; ethylbenzena ; (n)
heptane ; pentane ; (n) hexane ; 1-pentene ; xylene ; toluene ; atau phenol.

Sifat bahan – bahan hidrokarbon bisa dalam bentuk gas maupun butiran – butiran atau
komponen dalam bentuk kabut foto kimiawi.

Bahan – bahan penyusun diatas memiliki perbedaan karakterisitiknya. Misalnya dalam


bahan penyusun oli, anthracene lebih berbahaya disbanding phenathrene, yaitu titik didiknya
lebih kecil ; kadar volatile makin sedikt sementara struktur dan berat molekul lebih besar.

Bahaya hidrokarbon terhadap lingkungan, diantaranya :


 Penetrasi sinar ke dalam air berkurang (90 % pada kedalaman 2 meter ).
 Konsentrasi oksigen terlarut (DO) menurun.
 Mengganggu kehidupan burung – burung air (kemampuan terbang).
 Penetrasi sinar dan oksigen yang menurun dapat mengganggu tanaman laut, seperti
ganggang misalnya..

Bahaya hidrokarbon terhadap manusia, diantaranya :-


 Bensin dan solar pada kadar rendah menyebabkan anestesi dan narcosis pada hewan
serta pada kadar tinggi menyebabkan kematian.
 Oli (komponen aromatic) beracun terhadap manusia dan kehidupan sekitar (ikan,
dsb) melalui : kontak langsung dengan minyak atau kontak dengan komonen terlalut.
 Mengganggu mata, hidung dan tenggorokan bila terlalu lama kontak dengannya ;
dapat menimbulkan kanker.

Catatan Peserta :
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
4.2 Dampak Pencemaran Tanah
Kondisi tanah (kesuburan, dsb) akan terganggu manakala terdapat kehadiran polutan –
polutan tanah, seperti sampah misalnya. Kelihatannnya masalah sampah ini sepele, namun
dampaknya luar biasa karena beberapa bahan akan mengendap ditanah dan baru hancur pada
beberapa kurun waktu yang cukup lama.

Berikut disampaikan informasi jenis sampah dan waktu hancur yang diperlukan dalam tanah,
sebagai berikut :

JENIS SAMPAH WAKTU HANCUR

15 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

1. Kertas 2,5 bulan


2. Kulit Jeruk 6 bulan
3. Dus karton 5 tahun
4. Filter rokok 10 – 12 tahun
5. Kantong plastic 10 – 20 tahun
6. Kulit sepatu 25 – 40 tahun
7. Pakaian nylon 30 – 40 tahun
8. Plastik 50 – 80 tahun
9. Aluminium 90 – 100 tahun
10. Plastik Busa Tidak hancur

Penanganan hidrokarbon yang kurang baik memiliki kontribusi juga terhadap kesuburan /
unsure hara tanah.

4.3 Dampak Pencemaran Udara


Bahan – bahan pencemar udara seperti yang kita kenal, diantaranya : karbon monoksida
(CO) ; nitrogen okside (NOx) ; oksida – oksida sulfur (Sox) ; metana (CH4) ;
chlorofluorocarbon (CFC) dan debu.

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

Bahaya karbon monoksida (CO) terhadap manusia :

Sifat senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau, berbahaya karena dapat bergabung dengan
darah, orang baru sadar akan adanya CO bila tanda – tanda mulai timbul pening, mau
muntah dan kesulitan bernafas. CO dapat diabsorb oleh paru – paru, mengurangi kapasitas
darah mengangkut O2, mengurangi gairah gerak badan, gangguan jiwa, mengganggu
perkembangan janin, menambah sakit pembuluh darah jantung (nadi), bila terlalu lama
kontak dapat mengakibatkan fungsi panca indera berkurang, kurang gesit, kemampuan
belajar kurang, kemampuan berpikirpun berkurang.

16 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

Pengaruh CO terhadap tubuh disebabkan reaksi CO dengan HB ( haemoglobin) dalam darah.


Tabel berikut membantu memberikan informasi besarnya prosentasi COHb dalam darah
pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.

Konsentrasi COHb dalam darah (%) Pengaruh terhadap kesehatan


< 1.0 Tidak ada pengaruh
1.0 – 2.0 Penampilan agak tidak normal
Pengaruh terhadap system saraf sentral, reaksi
2.0 – 5.0
panca indera, benda terlihat kabur.
> 5.0 dan < 10 Perubahan fungsi jantung dan pulmonari
Kepala pening, mual, berkunang – kunang,
10 – 80
pingsan, sukar bernafas. Bahkan kematian.

Bahaya Nitrogen Oksida (NOx)


Sifat senyawa ini gas merah kecoklatan dan berbau tajam. Sumber gas ini dapat ditimbulkan
dari gas buang industri, pabrik – pabrik bahan peledak dan pembakaran pada kendaraan. Gas
ini merupakan komponen utama terciptanya kabut dan dapat menimbulkan emphysema
(inspeksi paru-paru), penyakit paru – paru lainnya, bagi anak – anak dekat pabrik TNT dapat
menimbulkan penyakit pernafasan, penyakit pembuluh darah jantung, nephritis (radang
ginjal) kronis.

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

Bahaya debu terhadap manusia :

Benda berbentuk butiran – butiran kecil diudara memiliki dampak terhadap kesehatan
manusia. Butiran – butiran baik padat maupun cair yang tersebar diatmosfer, seperti debu,
sari tepung, abu, jelaga, logam serta berbagai benda kimiawi memiliki pengaruh buruk
erhadap kesehatan, seperti : asma serta pernafasan tergangu, batuk bertambah, dada terasa
sesak ; bahkan kematian.
Tabel berikut memberikan pengaruh buruk ukuran debu yang masuk melalui pernafasan
manusia.

17 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

Ukuran Debu Yang Terhirup (micron) Pengaruh terhadap system pernafasan


> 5 mikron Terhenti dihidung dan tenggorokan
0.5 – 5 mikron Terkumpul di bronchioli (percabangan saluran
pernafasan)
< 0.5 mikron Dapat mencapai dan tinggal di alveoli serta
dapat terabsorbsi dalam darah.

Bahaya Sulfur Dioxida (SO2)


Sifat senyawa ini gas tidak berwarna, bau pedas / tajam, beroksidasi membentuk sulfur
trioxide (SO3) yang dengan air memnetuk asam yang mengandung belerang.

Terhadap kesehatan dapat mangakibatkan gangguan pernafasan ; SO2 yang dihisap dapat
diabsorb pada bagian atas system pernafasan dan tak akan sampai ke paru – paru; tetapi
dapat masuk paru – paru bila SO2 berada pada butiran – butiran yang lebih besar ;
mengganggu pernafasan secara berbahaya termasuk asma, bronchitis kronis, emphysema
(insfeksi paru – paru), fungsi paru – paru menjadi berkurang, mata terganggu (berair),
mungkin juga kematian.

Bahaya efek rumah kaca terhadap lingkungan :


Seperti dibahas pada bab – bab sebelumnya bahwa efek rumah kaca disebabkan oleh adanya
polutan – polutan yang berinterksi diudara, seperti : CO2 ; CFC ; NOx ; CO ; metana ; dsb.
Gas – gas tersebut dapat mengabsorbsi sinar infra merah ; selanjutnya, panas dari permukaan
bumi tidak dapat di radiasikan ; hal ini akan berdampak terhadap temperature permukaan
bumi naik ; lalu, permukaan air laut naik ; akhirnya, dapat mengakibatkan BANJIR.

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________

Bahaya Hujan Asam / Acid Rain terhadap lingkungan dan manusia :


Gas buang hasil dari transportasi, industri dan rumah tangga mengakibatkan munculnya
polutan – polutan seperti SOx, NOx dan CO diudara. Bila senyawa – senyawa ini bereaksi
dengan air (H20), maka akan menakibatkan hujan yang mengandung asam – asam pekat,
seperti : asam sulfat (H2SO4) ; asam nitrat (HNO3) dan asam karbonat (HCO3).

Sifat asam ini akan mudah menyebakan korosi ; gangguan kesehatan ; gangguan hasil
pertanian dan asidifikasi tanah dan air.

18 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

Bahaya Penipisan Ozon terhadap manusia :


Gas – gas seperti chlorofluorocarbon (CFC) dapat menyebakan rusaknya (menipis /
melubangi) lapisan ozon. Lalu, penipisan ozon akan berakibat dengan bertambahnya sinar
ultraviolet yang masuk ke permukaan bumi.

Kulit kita memiliki keterbatasan dalam menerima ultraviolet. Bila kulit terpapar sinar
ultraviolet sampai dalam batas tertentu dapat menimbulkan kanker kulit dan menurunnya
kekebalan tubuh. Dalam referensi lain disebutkan apabila seseorang memiliki luka dikulit,
maka lukanya sukar sekali sembuh.

4.4 Dampak Pencemaran Air


Salah – satu bentuk pencemaran air adalah air asam tambang yang masuk kesungai. Air
asam ini terbentuk dari unsur sulfida, salah satunya, yang dikandung dalam mineral batu
bara. Bila unsur ini bereaksi dengan air (H20), maka akan membentuk senyawa asam
sulfide.

Air tambang yang asam kemudian masuk kedalam perairan akan berdampak pada :-
 Meningkatkan keasaman air.
 Menurunkan oksigen terlarut.
 Meningkatkan turbidity (tingkat kekeruhan)
 Menghilangkan persediaan makan di air.
 Merusak proses pembiakan telur organisme perairan.
 Merusak keindahan alam perairan.
 Mengurangi biota perairan seperti ikan dan makro zoo bentos (seperti : udang,
kepiting, tumbuhan air) secara drastis.

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
________________________________________________________________

4.5 Dampak Kontaminasi Batu Bara


Sebetulnya berawal dari sampah / limbah yang tidak dikelola dengan baik yang menjadi
dasar terkontaminasinya batu – bara. Kontaminasi yang dimaksud adalah bercampurnya batu
– bara dengan sampah / limbah baik sengaja / tidak sengaja sehingga menyebabkan turunnya
kualitas batu – bara secara tidak disadari dimata pelanggan.

19 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

Kasus – kasus seperti masuknya sampah ke hopper batu – bara ; masuknya teetch bucket
wheel loader ke hopper batu – bara ; bahkan sampah merusak / merobekkan conveyor belt
akibat tersayat material tajam adalah dampak dari kontaminasi batu-bara.

Catatan Peserta :

__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
__________________________________________________________________________
________________________________________________________________

BAB V
PROGRAM – PROGRAM PENGENDALIAN LINGKUNGAN

20 of 21
Dasar – Dasar Lingkungan Hidup

Dalam upaya pengendalian lingkungan dewasa ini bermunculan program – program


pengendalian lingkungan. Beberapa costumer kita pun turut peduli terhadap isu – isu lingkungan
ini sedemikian menjadi persyaratan tambahan buat semua kontraktor yang menjadi rekanannya.
Berikut ini diperkenalkan beberapa upaya / program pengendalian lingkungan di beberapa
costumer kita.

1) Astra Green Company – PT Berau Coal


Sebagai anak perusahaan PT Astra International Tbk, PT Berau Coal melaksanakan
pengendalian lingkungan dengan berpedoman pada Astra Green Company. Salah – satu khas
dalam pedoman itu adalah program cleaner production dan keseriusan dalam memenuhi
kritikal poin pada bidang lingkungan juga keselamatan.

2) Proper – PT Adaro Indonesia


PT Adaro Indonesia juga memiliki program pengendalian lingkungan yang tertuang pada
Program Proper – nya denga melibatkan kontraktor sebagai bagian dari tim sukses pada
program tersebut.

3) Project Health and Safety Management Plant – PT Bahari Cakrawala Sebuku.


PT BCS memilki program lingkungan yang tertuang dalam dokumen Environmental
Management Plan yang merupakan bagian dari standar PHSOMP (Project Health and
Safety Operation Management Plan) – nya BCS.

4) Program Langit Biru


Pengetahuan program tambahan di Jakarta oleh pemerintah daerah diantaranya Program
Langit Biru yang menyoroti semua baku mutu lingkungan yang keluar pada sumber emisi
bergerak maupun tidak bergerak.

5) Program Kali Bersih


Program tambahan lain, pemerintah daerah Jakarta juga mencanankan Program Kali Bersih,
dimana sampahsungai dilarang keras untuk dibuat ke sungai – sungai sebagai salah satu
penyebab timbulnya banjir.

Catatan Peserta :

_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

21 of 21

Anda mungkin juga menyukai