AMDAL
IZIN
LINGKUNGAN
Dampak lingkungan :
• Pencemaran
• Kerusakan habitat hewan/tanaman
• Nilai estetika alam
• Erosi, banjir, …
1973, mulai konsep EIA tersebut diikuti oleh Kanada, Australia dan
New Zealand. Tahun 1976 diikuti Perancis
1986
tonggak awal UU
(PP Nomor 29 Lingkungan
tahun 1986) Peraturan Hidup
Pemerintah
tentang
AMDAL
2009
1997
1982
4
DASAR PERATURAN
Dasar Peraturan Penerapan AMDAL, UKL-UPL, SPPL, DELH dan DPLH :
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL sekarang diganti
oleh PP No. 27 tahun 2012
3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 tentang UKL-
UPL dan SPPL sekarang diganti dengan Permen 16 tahun 2012 tentang
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Menteri Negara LH No. 11 Tahun 2006 Tentang Jenis Usaha Kegiatan
yang Wajib AMDAL : PermenLH No.11 Tahun
2006_Jenis_Usaha_Wajib_Amdal; PermenLH_11/2006_lamp 1; PermenLH No.
11/2006_Lamp. 2: kawasan lindung; PermenLH 11-2006 lamp 3 sekarang
diganti dengan PermenLH No. 05 tahun 2012 tentang Jenis Kegiatan Wajib
AMDAL.
5. Peraturan Menteri Negara LH No. 14 Tahun 2010 tentang DELH dan DPLH yaitu
dokumen lingkungan hidup bagi kegiatan/usaha yang sudah operasional :
PERMEN LH 14-2010 tentang DELH-DPLH
Namun sekarang DELH-DPLH sudah ditiadakan dan diganti dengan UKL/UPL
5
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup (UU 32/2009)
KLHS a Instrumen
h
ekonomi LH
Tata ruang b
i PUU berbasis LH
Baku mutu LH c
Anggaran
Kriteria baku j berbasis LH
kerusakan LH d
k Analisis risiko LH
AMDAL e
l Audit LH
UKL-UPL f
Perizinan g Lingkungan m Instrumen lain
sesuai kebutuhan
Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan
lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai
instrument lingkungan hidup lainnya
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kapan Amdal ?
• Kebijakan
• Rencana Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
• Program
UKL-UPL
AMDAL
IZIN
LINGKUNGAN
Sumber: Permen LH No. 16 Tahun 2012 9
Sebelum memahami apa itu Amdal, UKL-UPL dan SPPL
alangkah baiknya kita melihat definisi istilah-istilah tersebut:
10
Persamaan dari ketiga dokumen tersebut adalah:
1. Waktu penyusunan
Amdal, UKL-UPL dan SPPL disusun sebelum dilaksanakannya suatu usaha dan/
atau kegiatan. Artinya penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan harus
memiliki rencana pengelolaan dan pemantauan dampak yang akan
ditimbulkan dari usaha/ kegiatan.
2. Tujuan penyusunan
Tujuan disusun dokumen lingkungan (bagi pemrakarsa) adalah agar suatu
usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukan tidak menimbulkan pencemaran,
perusakan, gangguan terhadap lingkungan atau dampak sosial lainnya. Bahkan
dalam amdal dan UKL-UPL telah dikembangkan upaya pengembangan sosial di
lingkungan sekitarnya (misalnya Corporate Social Responsibility). Sedangkan
tujuan penyusunan dokumen lingkungan bagi pemerintah (pusat ataupun
daerah) adalah sebagai bahan pengambilan keputusan apakah rencana usaha
dan/ atau kegiatan yang diajukan tersebut laik dilaksanakan atau tidak.
11
Perbedaan dari ketiga dokumen tersebut adalah:
4. Penyusun
Amdal disusun oleh penyusun yang telah memiliki sertifikat kompetensi penyusun
amdal. Sedangkan UKL-UPL dan SPPL dapat langsung disusun oleh pemrakarsa
usaha dan/ atau kegiatan.
5. Mekanisme Penyusunan
Amdal harus melewati tahapan penilaian amdal yang dilakukan oleh Komisi Penilai
Amdal. Sedangkan UKL-UPL, di beberapa daerah mewajibkan presentasi/ ekspose
sebelum dikeluarkan surat rekomendasi dan di beberapa daerah tidak mewajibkan
ekspose. Sedangkan SPPL hanya mengisi form dan mendaftarkannya ke instansi
lingkungan hidup.
Untuk lebih jelasnya, apakah suatu usaha dan/ atau kegiatan tergolong pada wajib
amdal, UKL-UPL atau SPPL maka dilakukan penapisan sesuai Permen LH No. 5 Tahun
2012. Jika usaha dan/ atau kegiatan sesuai dengan kriteria dalam lampiran I Permen
LH No. 5 Tahun 2012, maka wajib amdal, selain itu adalah wajib UKL-UPL atau SPPL.
Dan untuk menentukan UKL-UPL atau SPPL maka dilakukan penapisan sesuai
peraturan gubernur atau bupati/ walikota setempat.
13
(Sumber: M. Askary, 2010) Proposal Kegiatan
Pengumuman &
konsultasi masyarakat Izin pembuangan air limbah
Izin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke
tanah [land application]
Penyusunan KA-ANDAL Izin penyimpanan sementara LB3
Izin pengumpulan LB3
Izin pengangkutan LB3
Izin pemanfaatan LB3
Pemeriksaan Administrasi Izin pengolahan LB3
Izin penimbunan LB3
Izin pembuangan air limbah ke laut
Penilaian KA-ANDAL Izin dumping ke laut
Izin reinjeksi ke dalam formasi
Izin venting ke udara
Pengumuman
RKL
PENGELOLAAN L.INGK.
K.A.ANDAL ANDAL
PEMANTAUAN LINGK.
RPL Apa saja yg HARUS
Dipantau utk
mengevaluasi
PELINGKUPAN : Kinerja Pengelolaan
• Dampak Hipotetik
• Batas Wilayah Studi ANALISIS DAMPAK :
• Metode yg akan digunakan • Lingkungan Awal
• Pengumpulan Data (Lokasi & Cara)
• Analisis Sampel /Data
• Lingkungan yang akan datang
• Interpretasi Data Hasil Analisis • Besar Dampak
• Prakiraan Lingk. yad
• Penentuan Besar & Pentingnya dampak • Tingkat Kepentingan Dampak
• Evaluasi Dampak (Holistik)
• Evaluasi (holistik)
• Rekomendasi
• KA ANDAL : ruang lingkup kajian analisis
mengenai dampak lingkungan hidup yang
merupakan hasil pelingkupan.
• ANDAL : telaahan secara cermat dan mendalam
tentang dampak besar dan penting suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan.
• RKL : upaya pengelolaan dampak besar dan
penting terhadap LH yang ditimbulkan akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
• RPL : upaya pemantauan komponen LH yang
terkena dampak besar dan penting akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
18
PROSES AMDAL 10 kriteria
kelayakan
PENGUMUMAN
5
Penilaian
Andal – RKL - RPL Surat
4b Keputusan
Permohonan Izin Kelayakan
Lingkungan Apabila DISETUJUI Lingkungan
4a
Penyusunan ANDAL-RKL-RPL REKOMENDASI dan
Penyerahan ke IZIN
Komisi Penilai AMDAL
LINGKUNGAN
3
Penilaian K.A.
PENGUMUMAN
Menyusun Dokumen
Amdal
Pihak Lain:
2• Penyusun Persyaratan Penting !
DILARANG ! Perorangan
Penyusunan dokumen
PNS di Instansi 3• Penyusun yang Amdal wajib memiliki
Lingkungan Hidup tergabung sertifikat kompetensi
(Pusat, Provinsi dan dalam LPJP penyusun Amdal
Kabupaten/Kota)
RPL dari Komisi Penilai 4 Kewajiban yang harus dilakukan oleh pihak
4.
terkait
Amdal
5 jumlah dan jenis izin PPLH yang
1.
Sumber: Pasal 32-33 PP 27/2012 diwajibkan (Jika wajib memiliki izin
Izin Lingkungan PPLH)
Pemeriksaan UKL/UPL & Penerbitan Rekomendasi UKL-UPL
Pemeriksaan UKL-UPL & penerbitan rekomendasi UKL-
UPL dapat dilakukan oleh:
• Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri,
• Kepala Instansi LH Provinsi, atau;
• Kepala Instansi LH Kab/kota
• Menteri
• Gubernur Kelengkapan Pemeriksaan Rekomendasi
YA
• Bupati/ Administrasi YA
Walikota Teknis UKL-UPL UKL-UPL
Hasil •Persetujuan , atau
Pemeriksaan : •penolakan
Tidak UKL-UPLperlu
diperbaiki
Jangka waktu Pemeriksaan
UKL-UPL Teknis UKL-UPL
14 Hari Kerja
tidak termasuk perbaikan/
penyempurnaan
• Menteri
• Gubernur Pengumuman
Multimedia & Papan Pengumuman
• Bupati/
Walikota
Paling lama 5 Paling lama 2
(lima) hari (Tiga) hari
Masyarakat
kerja terhitung kerja terhitung
sejak dokumen sejak dokumen
persyaratan persyaratan
Sumber: administratif serta administratif serta
Pasal 45-46
PP 27/2012 Izin
Andal dan RKL-RPL UKL-UPL yang
yang dimohonkan dimohonkan
Lingkungan
dinyatakan lengkap dinyatakan lengkap
3 IZIN LINGKUNGAN
Usaha
dan/atau
Kegiatan
Wajib AMDAL
IZIN
WAJIB MEMILIKI
Wajib Memiliki
LINGKUNGAN
Usaha
dan/atau Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
Kegiatan wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL
Wajib UKL/UPL wajib memiliki izin lingkungan
Sumber: Pasal 40 ayat (1) Perda PPLH 31
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Memiliki Izin Lingkungan
Usaha
dan/atau
Kegiatan
Wajib AMDAL
IZIN
Wajib Memiliki
LINGKUNGAN
Usaha
dan/atau Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
Kegiatan wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL
Wajib UKL/UPL wajib memiliki izin lingkungan
Sumber: Pasal 2 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Proses Izin Lingkungan
Penyusunan Amdal /
UKL-UPL Penilaian Amdal /
Pemeriksaan UKL-UPL
1
2 Permohonan &
Penerbitan Izin
Lingkungan
3
Izin
Lingkungan
Sumber: Pasal 40 ayat (2) Perda PPLH 33
PP No. 27 Tahun 2012 ttg Izin Lingkungan
Prakiraan Dampak
(KA dan ANDAL)
44
Keterkaitan antar komponen lingkungan
45
Keterkaitan antar komponen kegiatan
46
Yang perlu dicatat dalam identifikasi
47
METODA IDENTIFIKASI
Matrik Keterkaitan (checklist)
Matrik Deskriptif (descriptive)
Bagan Alir (flowchart)
Penapalan (overlay)
48
MATRIK KETERKAITAN
Komponen Tahap
Tahap Operasi
Kegiatan Konstruksi
Pengoperasian
Komponen Pengurugan
Pembangkit PLTU
Lingkungan Lahan
Kualitas Udara ۷ ۷
Kebisingan ۷ ۷
Kualitas Air - ۷
49
MATRIK DESKRIPTIF
Komponen Kegiatan
Tahap Konstruksi Tahap Operasi
51
PENAPALAN (overlay)
• Penggunaan peta tematik dengan skala sama
• Menapalkan semua peta tematik
• Pilih areal yang resiko lingkungan dan biayanya
terendah
52
CONTOH METODE PENAPALAN
A
5. Peta tematik nilai bentang lahan 6. Peta kkomposit tumpang tindih
pada no 1 s/d 5
55
Pembuangan
Pembuangan
Limbah
Limbah Cair
Env.effect
Ikan Mati
Env.effect Pendapatan
Menurun
56
Muara Kajian Lingkungan
Pengelolaan Dampak
Lingkungan
58
Prakiraan Dampak
• Meramalkan perubahan kondisi lingkungan
fungsi waktu yang disebabkan oleh adanya
aktivitas
59
PENGERTIAN (besar) DAMPAK
60
C3
Dengan proyek
C2
Tanpa proyek
Tanpa proyek
C1
to = mulai konstruksi
61
PRAKIRAAN besarnya DAMPAK
Kondisi
dengan
proyek
5 O4
4 O1 Area
Besar
BOD (mg/l) Dampak
O5
O2 Kondisi
2 O6 tanpa
O3 proyek
0 T1 T2 T3
Proyek A Waktu
dimulai 62
PRAKIRAAN besarnya DAMPAK
Area Besar Kondisi
Dampak tanpa
proyek
5 O1
O4
4 Area Besar
BOD (mg/l)
O2 Dampak
2
O3 O5
Kondisi
dengan
proyek
0 T1 T3
T2 waktu
Proyek B dimulai
63
METODE PRAKIRAAN DAMPAK
Metode Formal
• Prakiraan Cepat
• Model Fisik (simulasi fisik)
• Eksperimen (uji hayati)
• Model matematik/Model statistik
Metode In Formal
• Penilaian ahli (professional judgement)
• Teknik Analogi
64
Metode Formal
Merupakan teknik memprakirakan dampak dengan
menggunakan formula, model atau rumus tertentu, baik yg
sudah dikembangkan oleh pakar lain maupun yg dibuat sendiri.
Hasil prakiraan bersifat kuantitatif dengan dukungan tabel,
grafik atau referensi spasial/geografis.
Model fisik dan eksperimen: banyak digunakan untuk
prakiraan dampak aspek fisik-kimia dan biologi.
Model matematik dan statistik: selain untuk aspek
geobiofiskim, dapat digunakan untuk prakiraan dampak aspek
sosial
65
Sumber : The World Health Organization, 1994
67
Prediksi Kualitas Udara
Pencemaran Udara Dari Sumber Bergerak
C(x,y,z) = [(2Q/L)]/[(2)1/2 v.z)][exp {-(z2/2.z2)}]
Pencemaran Udara Dari Sumber Tetap Yang Teremisikan Lewat Cerobong Asap
C(x,y,z) = (Q/2.v.y. z)[exp -(y2/2.y2)][exp{-(z-H)2/2.z2}+ exp{-(z+H)2/2.z2}]
68
69
U
Dt = [(K1.La)/K2-K1)][e-K1.t-e-K2.t] + Da.e-K2.t
72
Prediksi Defisit Oksigen fungsi jarak
DO, mg/l
0
jarak
Limbah organik
73
74
Metode InFormal
Teknik memprakirakan dampak yang
mengandalkan pada kemampuan profesional para
pakar . Kehandalan metode ini banyak
ditentukan oleh:
Pengalaman empiris yang terhimpun pada pakar
bersangkutan
Kemampuan analisis-sintesis secara logis dari
pakar bersangkutan
75
Penilaian Ahli
• Meminta kepada seorang ahli
• Meminta pendapat kepada lebih dari 1 (satu)
orang ahli
• Meminta pendapat kepada group para
ahli/asosiasi pakar
• Meminta kepada group para ahli untuk
menyepakati dan melembagakan konsensus
yang dicapai
76
Teknik Analogi
Fenomena dampak lingkungan tertentu (akibat
proyek tertentu) digunakan untuk
memperkirakan dampak kegiatan/proyek
sejenis di lokasi lain
misal:
Perubahan kualitas udara di sekitar lokasi
Tanki Timbun di Semarang digunakan sebagai
analogi untuk kasus proyek serupa di Solo
77
Prakiraan Dampak - Analogi
Kualitas udr Xp Kualitas udr Xp
pada kondisi tanpa dengan proyek P
proyek P
Selisih
Proyek P “dengan” & Prakiraan
“tanpa Dampak
proyek”