Anda di halaman 1dari 52

TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 1


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

DISCLAIMER

Prosol ini bukan kitab suci, bukan Tuhan, bukan Dewa,


bukan buku panduan utama yang menjanjikan nilai
bagus bagi kalian.
Prosol hanyalan buku latihan soal yang dibuat oleh
mahasiswa. Prosol bisa membantu kalian, tetapi bukan
menjadi acuan utama kalian.
Membuka Prosol sebelum memahami materi dapat
menyebabkan kebingungan hingga salah konsep ketika
terjadi perbedaan pada soal ujian nanti. Perlu juga
diingat bahwa pembahasan pada Prosol ini bisa ada
kesalahan, mohon dimaklumi.
Jadi, yuk buka terlebih dahulu buku paket dan catatan
kalian. Pelajari terlebih dahulu konsep-konsepnya, baru
terjun ke dalam Prosol. Jangan dibalik!

Selamat belajar dan semoga sukses ujiannya!

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 2


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 3


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 4


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

TK3015-Pengendalian Lingkungan Industri Kimia UTS 1 Semester 1 2019/2020


Dosen : Prof. Dr. Tjandra Setiadi dan Dr. Retno Gumilang Dewi
12 Oktober 2019, 120 menit

1. Pertanyaan :
a. Pada KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992 disebutkan tiga tantangan yang dihadapi
dunia yang berakibat pada lingkungan. Sebutkan tiga tantangan tersebut dan berikut
penjelasannya.
Jawaban :
Tiga tantangan dunia menurut KTT Bumi di Rio de Janeiro 1992 :
• Pesatnya laju pertumbuhan populasi manusia di bumi
• Bumi terbagi menjadi dua dunia yaitu :
▪ Dunia utara, sebagai negara industri maju yang jumlah penduduknya
kurang dari 20% penduduk bumi seluruhnya. Namun, konsumsi sumber
daya alam dapat mencapai 40 kali dari mereka yang hidup di selatan
▪ Dunia selatan, terdiri atas negara berkembang. Masih terdapat banyak
kemiskinan dan keterbelakangan sehingga kehidupan bagi mereka adalah
suatu perjuangan untuk mempertahankan eksistensi belaka
• Perkembangan IPTEK masih eksploratif, menghasilkan banyak limbah, dan tidak
hemat energi. Hal ini memberikan tekanan yang tinggi terhadap ekosistem di bumi
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

b. Faktor-faktor apa saja yang mendorong industri di masa depan harus memenuhi kaidah-
kaidah lingkungan (environmental compliances)? Sebutkan setidaknya 5 (lima) faktor.
Jawaban :
Lima faktor yang mendorong industri masa depan harus memenuhi kaidah lingkungan :
• Regulasi pemerintah
• Menipisnya Sumber Daya Alam
• Kemajuan teknologi
• Kesadaran masyarakat akan lingkungan
• Isu sosial
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

c. Pada konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) perlu memperhatikan


diagram 3-P. Gambarkan diagram tersebut dan berikan penjelasan singkat!
Jawaban :
Diagram 3P dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 5


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

3P merupakan singkatan dari people, planet, dan profit. Sustainability dapat dicapai pada
irisan ketiga aspek tersebut. Irisan people dan planet adalah bearable (dapat ditanggung),
irisan people dan profit adalah equitable (pantas), dan irisan profit dan planet adalah viable
(dapat hidup).
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

d. Persoalan lingkungan di dunia makin kompleks, baik yang bersifat lokal, regional, dan
global. Berikan penjelasan (penyebab dan akibatnya) mengenai 2 (dua) persoalan terkait
perubahan iklim global (global climate change) dan kabut asap fotokimia
(photochemical smog).
Jawaban :
Perubahan iklim global erat kaitannya dengan pemanasan global yang ditandai oleh
adanya kenaikan rata-rata suhu di permukaan bumi. Efek pemanasan ini berasal dari gas
rumah kaca (green house gases) seperti CFC, CH4, dan CO2.

Kabut asap fotokimia atau yang sering disebut dengan photochemical smog adalah bentuk
pencemaran udara yang ditandai dengan adanya asap hitam, tetapi memiliki massa yang
cukup berat seperti kabut. Biasanya terjadi di wilayah perkotaan. Polutan penyebab kabut
asap fotokimia adalah NO, NO2, hidrokarbon, PAN (peroxyacylnitrates), dan aldehid.
Kondisi taerjadinya photochemical smog adalah gabungan polutan di atmosfer, sinar
matahari, inversi temperatur dan kota dekat bukit. Kabut fotokimia terjadi akibat reaksi
senyawa nitrat dan beberapa senyawa organik volatile yang ada di udara membentuk emulsi
aerosol. Selain menghalangi pandangan, kabut ini dapat menyebabkan iritasi mata, dan
karena mengandung asam, dapat merusak konstruksi beton dan logam.
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 1)

e. Berikan penjelasan tentang perbedaan antara :


• Baku mutu air limbah (effluent standard), dan
• Baku mutu air sungai (Stream standard)
Jawaban :
Baku mutu air limbah adalah ukuran batas/kadar komponen pencemar yang boleh dibuang
ke air permukaan, sedangkan baku mutu air sungai adalah ukuran batas/kadar komponen
pencemar yang boleh ada dalam air sungai.
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 3 dan Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 6


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

f. Apa yang dimaksud dengan BOD? Berikan penjelasan bagaimana prinsip pengukurannya.
Jawaban :
BOD (Biochemical Oxygen Demands) merupakan ukuran jumlah limbah organik dalam
limbah cair secara tidak langsung yang dinyatakan dalam jumlah oksigen yang
dibutuhkan mikroorganisme untuk mendekomposisi materi organik dalam sejumlah
limbah tertentu selama waktu tertentu. BOD dilakukan dengan cara memasukkan
mikroorganisme ke dalam limbah lalu diukur kadar oksigen awal didiamkan pada suhu 20°C
dalam keadaan gelap selama 5 hari sebelum diukur kadar oksigen akhir.
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi dan Diktat Kuliah PLIK Bab 2)

2. Pertanyaan :
a. Pada tugas yang berkaitan dengan Undang-undang atau Peraturan Lingkungan, Saudara
mendapat tugas yang berkaitan dengan Pencemaran Air, Udara, Air Laut, B3, atau Izin
Lingkungan, berikan paling tidak 3 (tiga) aturan yang berada di bawah topik tersebut,
tidak perlu disebutkan nomor dan tahunnya, cukup disebutkan topik apa yang diatur.
Jawaban :
Jawaban soal ini sesuai dengan tugas masing-masing. Misalnya, untuk peraturan yang
berkaitan dengan limbah B3, topik yang diatur meliputi Simbol dan Label Limbah Bahan
Beracun, Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3, serta Persyaratan dan Tata Cata
Penimbunan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Fasilitas Penimbunan Akhir. Ketiga
topik tersebut diatur dalam PerMen LH.

b. Tuliskan 8 (delapan) instrument yang digunakan dalam Pencegahan Pencemaran dan


Kerusakan Lingkungan Hidup yang terdapat dalam UU No. 32 Tahun 2009
Jawaban :
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup :
• KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
• Tata Ruang
• Baku Mutu LH
• Kriteria Baku Kerusakan LH
• AMDAL
• UKL-UPL
• Perizinan
• Instrumen Ekonomi LH
• PUU Berbasis LH
• Anggaran Berbasis LH
• Analisis Resiko LH
• Audit LH
• Instrumen lain sesuai kebutuhan
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

c. Berikan penjelasan mengenai AMDAL! Apa yang dimaksud dengan Dampak Penting di
dalam AMDAL? Jelaskan fungsi AMDAL menurut UU No.32 Tahun 2009

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 7


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Jawaban :
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) merupakan kajian mengenai dampak
penting suatu rencana kegiatan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan yang bersangkutan. Menurut UU
No.32 tahun 2009, fungsi AMDAL yaitu :
• Upaya preventif pengendalian dampak lingkungan oleh kegiatan pembangunan
• Untuk pengambilan keputusan kelayakan lingkungan
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)
d. Apa yang dimaksud Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL)?
Jawaban :
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) merupakan proses menetapkan usaha
pengendalian dan penanggulangan dampak kegiatan, sedangkan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL) merupakan proses menetapkan usaha pemantauan pelaksanaan
pengelolaan dampak lingkungan dan kualitas lingkungan.
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

e. Berikut adalah Prosedur Penyelenggaraan AMDAL : Ada 4 (empat) dokumen dalam


Proses tersebut, yaitu A, B , C, dan D. Apa nama-nama dari Dokumen tersebut?
Jawaban :
A : Kerangka acuan AMDAL, B : ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan), C : RKL, D :
RPL

PROSEDUR PENYELENGGARAAN AMDAL


Tahap Penyelanggaraan AMDAL Pengambilan Keputusan
Penapisan : Kegiatan yang dikendalikan Keputusan Instansi yang Berwenang di
melalui insturmen AMDAL Bidang Lingkungan Hidup
Pelingkungan : Batas kajian dampak
lingkungan
A
Pengorganisasian dan Sumberdaya :
Pelaksanaan Kajian
Analisis Sintesis : Pendugaan dan Prediksi Dalam Kewenangan
Perubahan dan Dampak Lingkungan B Komisi Penilai AMDAL
Evaluasi Dampak
Rencana Pengendalian dan Penanganan
C
Dampak
Rencana Pemantauan Dampak D

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 8


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

3. Suatu industri memiliki karakteristik air limbah sebagai beikut ini.


Parameter Konsentrasi
BOD (mg/L) 1050
COD (mg/L) 2100
Total N (mg/L) 60
SS (mg/L) 600
pH 7,2

Diketahui industri tersebut membuang air limbah rata-rata sebanyak 20 L/detik. Badan air penerima
untuk kegiatan perikanan. Laju alir minimum air sungai pada musim kemarau rata-rata sekitar 120
L/detik. Data pustaka memperlihatkan bahwa kandungan BOD, SS, dan total N untuk perikanan,
masing-masing parameter tersebut harus tidak boleh lebih dari 4, 25, dan 10 mg/L. Aliran di hulu
pembuangan air limbah memiliki data (rata-rata, pada musim kemarau) BOD, SS, dan total N
sebagai berikut : 3, 10, dan 5 mg/L.
Berdasarkan informasi di atas, diskusikan hal berikut:
a. Hitung konsentrasi BOD, SS, dan total N pada hilir setelah pencampuran
Petunjuk :
• Pertama, hitung BOD hilir dengan neraca massa
BOD air sungai × Debit air sungai + BOD limbah × Debit limbah
BOD hilir =
(Debit air sungai + Debit limbah)
• Kemudian, lakukan perhitungan yang sama untuk SS dan total N
Jawaban :
• Dari perhitungan tersebut, maka diperoleh nilai BOD, SS, dan total N di hilir berturut-
turut sebesar 152,6 mg/L, 94,3 mg/L dan 12,8 mg/L. (Note : Secara umum cara
pengerjaannya seperti ini, dapat terjadi kemungkinan kesalahan dalam menghitung)

b. Apa yang akan terjadi terhadap badan air penerima, apabila limbah tersebut mengalami
pengolahan terlebih dahulu? Jelaskan dampak-dampak yang dapat timbul
Jawaban :
Dari hasil perhitungan, nilai BOD, SS, dan total N hilir lebih besar dari pada standar dari data
pustaka.
Note : Ada kerancuan soal disini, apakah yang ditanya dampak jika limbah diolah terlebih
dahulu atau tidak. Jika limbah diolah terlebih dahulu, maka akan membantu mengurangi
konsentrasi limbah di badan air penerima serta membantu menjaga kelestarian ekosistem. Jika
yang ditanyakan dampak yang timbul apabila limbah tidak diolah terlebih dahulu, maka
jawaban dapat dijawab sebagai berikut :
• Senyawa N akan menyebabkan eutrofikasi, yaitu pertumbuhan algae dan tanaman air.
• Nilai BOD berarti menunjukkan jumlah bahan organik yang dapat diurai
(biodegradable). Kandungan zat organik dalam badan air akan menurunkan oksigen
terlarut sehingga menimbulkan bau (disebabkan adanya H2S dan NH3 akibat kondisi
anaerobik). Nilai Dissolved Oxygen yang rendah akan menyebabkan populasi ikan
berkurang.

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 9


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

• Tingginya SS (suspended solid) seperti tanah liat dan lumpur, dapat mempengaruhi
kehidupan organisme dengan menurunkan Dissolved Oxygen dan mengurangi
proses fotosintesis akibat sinar matahari terhalang oleh padatan.

(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 2)

c. Apabila pabrik berjalan 24 jam/hari dan dihasilkan 200 ton produk/hari, hitung beban
pencemaran BOD dan total N dari industri tersebut yang dinyatakan dengan kg/ton produk
Petunjuk :
• Pertama, konversi satuan 200 ton produk/hari menjadi ton produk/detik.
• Kedua, hitung nilai debit limbah dikalikan dengan konsentrasi masing-masing jenis
parameter dan konversikan satuan ke dalam kg/detik. Diperoleh nilai untuk BOD
sebesar 21x10-3 kg/s dan N sebesar 1,2x10-3 kg/s.
• Hitung pembagian antara nilai di langkah kedua dengan nilai di langkah pertama
sehingga diperoleh beban pencemaran dalam satuan kg/ton produk.
Jawaban :
• Diperoleh nilai beban pencemaran BOD sebesar 9,072 kg/ton produk dan N sebesar
0,5184 kg/ton produk. (Note : Secara umum cara pengerjaannya seperti ini, dapat
terjadi kemungkinan kesalahan dalam menghitung)

4. Pollution Prevention and Control


a. Co-processing adalah salah satu pengendalian pencemaran yang memanfaatkan limbah industri
sebagai alternative fuels and materials (AFR). Tunjukkan kedudukan co-processing pada
hierarki penanganan pencemaran industri dan jelaskan alasan meletakkannya demikian!
Tunjukkan (dalam gambar) yang termasuk pollution prevention (pencegahan pencemaran) dan
pollution control (pengendalian pencemaran) dan efektivitasnya di dalam pengelolaan
pencemaran!
Jawaban :

Co-processing termasuk pengelolaan limbah dengan tingkat desirability lebih baik


dibandingkan insinerasi, landfill, dan uncontrolled dumping karena masih menggunakan

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 10


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

limbah sebagai bahan baku atau sumber energi. Pada gambar di atas, yang termasuk Pollution
prevention yaitu avoidance, minimization, dan 3R. Sedangkan yang termasuk pollution control
yaitu incineration, landfill, dan lain-lain. Semakin ke bawah maka proses semakin tidak efektif
dalam menangani limbah. Pollution prevention hierarchy dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

(Sumber : Slide kuliah PLIK sd-concept-sdgs)


b. Gambar teknik pelaksanaan waste minimization dalam suatu diagram alir, berikan penjelasan
singkat masing-masing pendekatan di dalam pelaksanaan waste minimization tersebut!
Jawaban :
Diagram alir waste minimization :

• Source reduction yang dapat dipilih dari :

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 11


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

❖ Raw material substitution (perubahan jenis bahan baku)


❖ Process changes (perubahan proses/teknologi)
❖ Equipment modification (perbaikan peralatan atau prosedur operasi)
• On-site or offsite recycle, reuse, and recovery
• Waste treatment
• Waste disposal
(Sumber : Slide kuliah PLIK Pengantar-sistem-proses-kimia-berkelanjutan )

c. Buat modifikasi (blok diagram) pengendalian pencemaran industri yang sejalan dengan konsep
pollutin prevention dan pollution control, yaitu (1) source reduction, (2) in-process recycling,
(3) on-site recycling, (4) off-site recycling, (5) waste treatment, (6) disposal, dan (7) direct
released.
Jawaban :

Original process 4) Off-site recycling


Produk

Separator
Umpan Produk +
Produk Umpan sisa
Umpan
Limbah Reaktor Limbah
Site boundary
Reaktor

Produk
lain
Reaktor

1) Source reduction 5) Waste treatment Produk

Produk
Separator
Umpan
Sedikit Limbah Umpan Produk +
Umpan sisa
Reaktor yang dimodifikasi
Reaktor
Limbah
Limbah
Pengolahan
yang
limbah
berbeda
Produk Produk
2) In-process recycling 6) Secure disposal
Separator

Separator

Umpan Produk + Umpan Produk +


Umpan sisa Umpan sisa

Reaktor Reaktor
Limbah
Umpan Sisa

Landfill

Produk Produk
3) On-site recycling (not in-process) 7) Direct release
Separator

Separator

Umpan Produk + Umpan Produk +


Umpan sisa Umpan sisa

Reaktor Limbah Reaktor

Limbah dibuang
Produk ke lingkungan
lain
Reaktor

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 12


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

d. Jelaskan mengenai tahapan terjadinya “pergeseran paradigma industri kimia dalam menangani
persoalan lingkungan”! Ingat ada 5 (lima) pendekatan.
Jawaban :
Tahapan terjadinya “pergeseran paradigma industri kimia dalam menangani persoalan
lingkungan” menurut Joseph Fiskel diantaranya adalah :
▪ Problem solving, yaitu kelompok industri (jumlahnya 10-15%) yang memandang
penyelesaian persoalan pencemaran lingkungan sebagai bagian dari pemenuhan
peraturan hanyalah beban biaya bagi suatu kegiatan bisnis
▪ Managing for compliance, yaitu industri-industri (jumlahnya 70-80%) yang bereaksi
terhadap penyelesaian persoalan pencemaran lingkungan
▪ Managing for assurance, yaitu industri yang melihat lebih jauh pengelolaan risiko
lingkungan sebagai potensi yang seimbang antara pengelolaan lingkungan dan
biayanya
▪ Managing for eco-efficiency, yaitu industri yang mengetahui bahwa pencegahan lebih
cost effective dibandingkan pengendalian pencemaran
▪ Fully integrated in adopting environmental quality, yaitu industri yang menempatkan
pengelolaan lingkungan sebagai bagian dari sistem produksi industri bersangkutan
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 4)

5. EMS ((Environmental Management System) dan SDGs (Sustainable Developmet Goals)


1. Penerapan ISO 14001 didasarkan pada prinsip PDCA (plan, do, check, and action) yang
mencakup review manajemen, kebijakan lingkungan, penerapan dan operasi, perencanaan,
penyempurnaan berkelanjutan, serta pemeriksaan dan tindakan koreksi. Urutkan tindakan-
tindakan tersebut dan berikan penjelasan singkat masing-masing tindakan.
Jawaban :
Urutan tindakan pada prinsip PDCA :
• Plan : Menetapkan tujuan dan proses yang diperlukan
• Do : Mengimplementasikan proses yang telah ditentukan
• Check : Mengukur dan mengamati proses serta melaporkan hasil
• Action : Mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja EMS berdasarkan hasil

2. Sebutkan pengelompokan enviromental aspects suatu proses di industri kimia menurut ISO
14001. Pada setiap enviromental aspects tersebut, berikan satu contoh enviromental impact
yang sesuai.
Jawaban :
Pengelompokkan enviromental aspects berdasarkan ISO4001:
▪ Emission to air
▪ Release to land
▪ Release to river
▪ Use of energu
▪ Wase and by products
▪ Energy emitted
▪ Use of raw materials and natural resources

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 13


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

▪ Loca/community enviromental issues


▪ Physical attributes

Contoh enviromental impact:


Process Aspect Condition Impact
OWTU (oil field Pembuangan air hasil N&A Pengotoran air akibat
workers trade olahan kandungan minyak
union) dalam air buangan
Note : Untuk memahami lebih jauh, bisa dilihat pada slide PLIK Env-aspect-and-impact-
examples-migas
(Sumber : Slide kuliah PLIK Env-aspect-and-impact-examples-migas)

3. Jelaskan apa yang Anda ketahui dengan Green Chemistry? Sebutkan 12 prinsip Green
Chemistry
Jawaban :
Green Chemistry adalah prinsip/metode untuk mengatasi masalah lingkungan baik itu dari segi
produk yang dihasilkan, proses, ataupun reaksi kimia yang berlangsung. Konsep ini berfokus
pada metode pengurangan polusi yang dihasilkan.
12 prinsip Green Chemistry :
1. Prevent Waste
2. Maximize Atom Economy
3. Design Less Hazardous Chemical Synthesis
4. Design for Safer Chemicals and Products
5. Use Safer Solvents and Reaction Conditions
6. Increase Energy Efficiency
7. Use of Renewable Feedstocks
8. Avoid Chemical Derivatives
9. Use Catalysts, not Stoichiometric Reagents
10. Design Chemicals and Products to Degrade After Use
11. Analyze in Real-time to Prevent Pollution
12. Minimize the Potential for Accidents
(Sumber : Slide Kuliah PLIK sd-concept-sdgs)

4. Setiap negara anggota PBB (termasuk Indonesia) menyepakati komitmen global “Sustainable
Development Goals (SDGs)” periode 2015-2030, 17 tujuan dan 169 target terhadap berbagai
isu pembangunan, kemiskinan hingga kerja sama internasional. SDGs menyempurnakan
Millenium Development Goals (MDGs) periode 2000-2015. Jelaskan diantara 17 tujuan SDGs,
mana yang erat hubungannya dengan penanganan persoalan lingkungan pada proses produksi
industri!
Jawaban :
SDG yang berkaitan dengan persoalan lingkungan pada proses produksi industri
• Affordable & Clean Energy (07)
• Clean Water & Sanitation (06)
• Responsible Consumption and Production (12)

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 14


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

• Industri, Innovation, and Infrastructure (09)


• Life on Land (15)

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 15


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

TK3015-Pengendalian Lingkungan Industri Kimia UTS 1 Semester 1 2017/2018


Dosen : Prof. Dr. Tjandra Setiadi dan Dr. Retno Gumilang Dewi
19 Maret 2018, 100 menit

1. Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Bobot 20%)


a. Jelaskan yang dimaksud dengan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development).
Jawab:
Sustainable development : "Development that meets the needs of present without compromising
the ability of future generations to meet their own needs"
Pembangunan berkelanjutan (definisi sendiri) merupakan teknologi yang memenuhi kebutuhan
umat manusia tak hanya di masa kini, tapi juga masa depan (jangka panjang) dengan
mempertimbangkan pengaruh ekonomi, sosial, dan lingkungan.

b. Merujuk dokumen World Summit Outcome (UN 2005), dikenal adanya 3 Pilar Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development) yang dapat digambarkan sebagai diagram 3 – P.
Gambarkan diagram tersebut dan berikan penjelasan singkat.
Jawab:

3P merupakan singkatan dari people, planet, dan profit. Sustainability dapat dicapai pada irisan
ketiga aspek tersebut. Irisan people dan planet adalah bearable (dapat ditanggung), irisan people
dan profit adalah equitable (pantas), dan irisan profit dan planet adalah viable (dapat hidup).
Sustainability dapat dicapai ketika manusia mendapatkan keuntungan yang layak dan keuntungan
dapat terus berjalan dengan lingkungan. Disamping itu, manusia dapat tetap menangguhkan
akibatnya.
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

c. Sebutkan sedikitnya 5 (lima) SDGs (Sustainable Development Goals atau Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan) yang terkait dengan upaya-upaya perbaikan kualitas lingkungan yang diakibatkan
oleh kegiatan industri!
Jawab:
- Affordable and clean energy
- Clean water and sanitation
- Responsible consumption and production
- Life below water
- Industry, Innovation, and Infrastructure
- Life on land

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 16


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

2. Persoalan Lingkungan dan Pengelolaannya (Bobot 20%)


a. Persoalan lingkungan sangat kompleks dan memiliki dampak yang sifatnya lokal, regional,
maupun global. Berikan penjelasan lebih lanjut mengenai 2 (dua) persoalan lingkungan berikut
ini, yaitu efek rumah kaca (green house effect) dan kabut asap fotokimia (photochemical
smog). Apakah masing-masing berdampak lokal, regional, atau global?
Jawab:
Efek rumah kaca
Keadaan dimana suhu bumi meningkat dan tidak stabil serta cuaca yang tidak menentu
membuat kehidupan di bumi ini terancam. Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta
pembabatan hutan secara liar merupakan penyebab semakin panasnya suhu bumi - karena tidak
seimbangnya kadar karbon dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh mesin-mesin
industri, asap kendaraan bermotor, dan lain-lain. Gas tersebut akan berada pada atmosfer dan
menyebabkan energi panas dari sinar matahari tidak dapat keluar dari bumi karena adanya gas
karbon dioksida yang berperan sebagai “kaca” pada permukaan bumi. Akibatnya, temperatur
bumi makin panas dari waktu ke waktu. Itulah efek rumah kaca dari gas karbon dioksida pada
permukaan bumi yang menyebabkan pemanasan global.
Photochemical smog
Photochemical smog merupakaan terbentuknya lapisan asap hitam berisi kumpulan senyawa
kimia yang umumnya terjadi di perkotaan dan memiliki massa yang cukup berat seperti kabut.
Hal ini terjdi akibar adanya reaksi senyawa organik volatile (VOC) atau sisa hidrokarbon dari
hasil pembakaran yang bereaksi dengan senyawa nitrogen oksida. Dengan bantuan UV,
nitrogen oksida akan bereaksi dengan uap air, oksigen, dan hidrokarbon sehingga membentuk
aerosol. Photochemical smog akan menghalangi pandangan, menyebabkan iritasi mata, dan
mengandung asam yang dapat merusak konstruksi beton dan logam.
Sumber pencemar primernya adalah NO, CO, dan hidrokarbon tak terbakar, sedangkan sumber
sekundernya adalah NO2 dan O3. Senyawa yang paling berpengaruh adalah PAN (peroksiasetil
nitrat) yang terbentuk dari peroksoaldehid dengan NO2. Reaksi yang terjadi adalah :
CH3 CHO + OH + O2 → CH3 C(O) − O − O + H2 O
CH3 C(O) − O − O + NO2 → CH3 C(O) − O − O − NO2
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

b. Jelaskan secara singkat apa pengaruh gas sulfur oksida (SOX) terhadap lingkungan?
Jawab:
Gas SOx merupakan pencemar antropogenik yang dapat merusak tanaman dan bangunan
karena dapat menyebabkan hujan asam (jika bertemu air) bersama dengan NO. Gas ini
berpotensi mengganggu membran saluran pernapasan, pemicu bronkitis, dan pulmonary
empisema pada makhluk hidup.
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 6)

c. Berikan penjelasan tentang perbedaan antara:


▪ Baku mutu air limbah (effluent standard), dan
▪ Baku mutu air sungai (stream standard)
Jawab:

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 17


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Baku mutu air limbah adalah ukuran batas/kadar komponen pencemar yang boleh dibuang ke
air permukaan, sedangkan baku mutu air sungai adalah ukuran batas/kadar komponen
pencemar yang boleh ada dalam air sungai. Oleh karena itu, baku mutu air sungai
mensyaratkan kadar pencemar yang lebih rendah daripada baku mutu air limbah.
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 3 dan Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

d. Sumber pencemaran air dikategorikan sebagai sumber tertentu (point sources) dan sumber
tak-tentu (non point sources): Apa arti istilah tersebut? Berikan contohnya?
Jawab:
Sumber tertentu (point resources) Sumber tak-tentu (non-point
resources)
Sumber Sumber dapat diketahui dengan jelas Sumber tidak tentu karena sumber dan
pencemaran karena sumber dan cara memasuki air cara memasuki air tersebar secara luas
dapat dideteksi
Contoh Pipa pembuangan limbah suatu industri Zat pencemar dari pertambangan dan
(bisa bermacam-macam) pertanian yang terbaawa aliran hujan
(bisa bermcama-macam)

e. Program Peningkatan Kinerja Perusahaan (PROPER) membagi lima peringkat ketaatan,


tuliskan kelima peringkat tersebut dari yang terburuk hingga yang terbaik, dan berikan
penjelasan singkat dari masing masing peringkat.
Jawab:
• Peringkat hitam, diberikan kepada perusahaan peserta Proper-Prokasih yang tidak
melakukan sama sekali upaya pengendalian dampak lingkungan sehingga atas sikap tersebut
telah terbukti menimbulkan dampak bagi lingkungan
• Peringkat merah, diberikan kepada perusahaan peserta Proper-Prokasih yang telah
melakukan upaya pengendalian dampak lingkungan, tetapi dalam usahanya belum mampu
memenuhi baku mutu
• Peringkat biru, diberikan kepada perusahaan peserta Proper-Prokasih yang telah
melakukan upaya pengendalian dampak lingkungan dan dalam usahanya dinilai telah
berhasil memenuhi persyaratan minimum baku mutu sesuai yang ditetapkan
• Peringkat hijau, diberikan kepada perusahaan peserta Proper-Prokasih yang telah mampu
memenuhi baku mutu air limbah, emisi dan pengelolaan B3, dan telah melakukan upaya lain
dalam rangka pengelolaan lingkungannya seperti penanganan limbah lumpur, pengaturan
kerumahtanggaan, dan pengelolaan unit pengolahan limbah pabriknya dengan baik
• Peringkat emas, diberikan kepada perusahaan peserta Proper-Prokasih yang telah
memenuhi semua kriteria hijau, dengan kelebihan menonjol telah melakukan upaya yang
serius bagi pengendalian pencemaran udara, proses daur ulang limbah yang mengarah pada
zero discharge, serta telah menerapkan teknologi dan produksi bersih dalam kegiatan
industrinya (emisi nol).
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 3)

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 18


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

3. Peraturan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Bobot 20%)


a. Dalam Tugas III yang berkaitan dengan: 1. Amdal (Izin Lingkungan), 2. Air, 3. Udara, 4. B-
3. Tuliskan Tugas Saudara berkaitan dengan apa? Lalu berikan paling tidak 3 (tiga) topik
(judul aturan) yang diatur dalam KepMen atau PerMen LH yang berkaitan dengan tugas
Saudara.
Jawaban :
Jawaban soal ini sesuai dengan tugas masing-masing. Misalnya, untuk peraturan yang berkaitan
dengan limbah B3, topik yang diatur meliputi Simbol dan Label Limbah Bahan Beracun, Tata
Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3, serta Persyaratan dan Tata Cata Penimbunan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun di Fasilitas Penimbunan Akhir. Ketiga topik tersebut diatur
dalam PerMen LH.

b. Undang Undang No. 32/2009 memiliki ruang lingkup sebagaimana digambarkan di bawah ini,
yang merupakan konsep PDCA (Plan, do, check and action) dalam manajemen. Isilah Bulatan
yang kosong dengan ruang lingkup yang seharusnya ada dalam UU tsb. Berikan penjelasan
singkat tentang Ruang Lingkup ini.
Jawaban :

Pengendalian dan pengelolaan lingkungan dimulai dari Perencanaan (Plan), kemudian


lingkungan dapat dimanfaatkan yang disertai dengan pengendalian dan pemeliharaan (Do),
Lalu perlu dilakukan Pengawasan dan Penegakkan hukum (check).
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

c. AMDAL hanyalah salah satu instrumen yang digunakan untuk Pencegahan Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup. Jelaskan paling tidak 4 (empat) instrumen lain yang
dapat digunakan untuk hal tersebut.
Jawab:
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup :
• KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis)
• Tata Ruang

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 19


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

• Baku Mutu LH
• Kriteria Baku Kerusakan LH
• AMDAL
• UKL-UPL
• Perizinan
• Instrumen Ekonomi LH
• PUU Berbasis LH
• Anggaran Berbasis LH
• Analisis Resiko LH
• Audit LH
• Instrumen lain sesuai kebutuhan
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)
d. Landasan legal AMDAL adalah UU No. 32/2009. Berikan Penjelasan tentang Pengertian apa
itu AMDAL? Apa itu Dampak Penting dan berikan 5 (lima) contoh kegiatan yang berpotensi
memberikan Dampak Penting.
Jawab:
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) merupakan kajian mengenai dampak
penting suatu rencana kegiatan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan kegiatan yang bersangkutan. Dampak
penting adalah akibat dari perubahan lingkungan hidup yang mendasar diakibatkan oleh
kegiatan :
• Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
• Eksploitasi SDA terbarukan dan tak terbarukan
• Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta kemerosotan SDA
• Memberikan pengaruh terhadap lingkungan alam, lingkungan buatan, lingkungan
sosial, dan budaya
• Memberikan pengaruh terhadap kawasan konservasi SDA dan perlindungan cagar
budaya
• Introduksi jenis tumbuhan, hewan, dan jasad renik
• Pembuatan atau penggunaan bahan hayati dan non hayati
• Berisiko tinggi dan mempengaruhi pertahanan negara
• Penerapan teknologi yang mempengaruhi lingkungan hidup
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi dan Diktat Kuliah PLIK Bab 3)

e. Prosedur Penyelenggaraan AMDAL adalah sebagai berikut:

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 20


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Berikan penjelasan tentang hal berikut:


• Apa itu Penapisan, Pelingkupan dan Analisis & Sintesis serta Evaluasi Dampak?
• Dokumen apa yang memuat Analisis & Sintetis serta Evaluasi Dampak, demikian pula
disebut apa Dokumen yang memuat Rencana Pengendalian dan Penanganan Dampak serta
Dokumen yang memuat Rencana Pemantauan Dampak?

Jawab:
Proses penyusunan AMDAL :
Pertama, dari kegiatan yang dipilih, dilakukan penapisan apakah kegiatan tersebut wajib
AMDAL atau tidak. Jika tidak AMDAL, maka cukup membuat dokumen UKL dan UPL. Jika
kegiatan bersifat wajib AMDAL, maka dilakukan pembuatan kerangka acuan ANDAL,
kemudian dibuatlah dokumen ANDAL yang meliputi identifikasi hal penting dan dampak
kegiatan bagi lingkungan. Setelah itu, dilakukan proses pelingkupan, prakiraan dampak
penting, analisis dan evaluasi dampak penting, rencana pengelolaan dan pemantauan dampak
penting. Proses prakiraan dan analisis serta evaluasi dampak penting bersifat iteratif. Sementara
itu, rencana pengelolaan dan pemantauan dampak penting bersifat iteratif bergantung pada
proses kemasyarakatan. Skema rencana kegiatan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 21


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 3)

4. Environment Management System (EMS) (Bbot 20%)


1. Gambarkan Pollution Prevention Hierarchy (Hierarki Pencegahan Pencemaran) berdasarkan
efektivitas pengelolaan limbah sebagai piramida terbalik!
Jawab:

(Sumber : Slide kuliah PLIK sd-concept-sdgs)

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 22


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

2. Co-Processing adalah salah satu konsep pemanfaatan limbah sebagai AFR, yaitu Alternative
Fuels and Raw Material (alternatif bahan bakar dan bahan baku). Jelaskan dimana kedudukan
Co-Processing pada ”Hierarki Pencegahan Pencemaran” berikan penjelasan yang memadai!
Jawab:

(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

3. Berikan gambaran singkat implementasi konsep Co-Processing pada proses produksi di


industri semen serta sebutkan (masing-masing tiga) limbah apa saja yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternatif dan bahan baku alternatif!
Jawab:
• Bahan baku alternatif : Si, slag baja/logam, kapur/gypsum dari fly ash (dapat digunakan
sebagai bahan baku klinker)
• Bahan bakar alternatif : sludge oil, pelumas bekas, dan lumpur waste treatment dari
industri kertas (dapat digunakan sebagai bahan bakar kiln semen.

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 23


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

4. Gambarkan beberapa pilihan teknik pelaksanaan minimisasi limbah sebagai bagian dari
”Cleaner Production”

(Sumber : Slide kuliah PLIK Pengantar-sistem-proses-kimia-berkelanjutan )

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 24


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

5. Pengeloaan Limbah B-3 (Bobot 20%) (SO-CLO: 12-E)


a. Pengolahan limbah B-3 pada dasarnya dapat dilaksanakan setempat (on-site treatment) atau
diserahkan kepada pihak ketiga (off-site treatment). Sebutkan (minimal lima) pertimbangan
utama pemilihan on-site maupun off-site treatment! (SO-CLO: 12-H)
Jawaban :
• Jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diolah harus diketahui secara pasti agar
dapat ditentukan teknologi pengolahannya yang tepat dan antisipasi terhadap jenis limbah
di masa mendatang juga perlu dipertimbangkan
• Jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga dapat menjustifikasi biaya
yang akan dikeluarkan dan perlu dipertimbangkan pula, jumlah limbah tersebut dalam
waktu mendatang (1 atau 2 bulan ke depan)
• Peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah di
masa mendatang dan perlu mendapat perhatian yang cukup agar teknologi terpilih tetap
dapat memenuhi baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah di masa mendatang.
• Teknologi proses yang dibutuhkan untuk pengolahan limbah
• Sumber daya manusia yang bertugas untuk mengolah limbah industri
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 8)

b. Stakeholder kegiatan penanganan limbah B-3 mencakup generator (penghasil), pengumpul,


transporter, dan pengolah. Jelaskan secara singkat peranan masing-masing stakeholder tersebut
berikut kewajibannya. (SO-CLO: 12-F)
Jawaban :
• Generator adalah orang atau badan/institusi yang menyebabkan terjadinya limbah yang
menjadi sasaran peraturan, termasuk yang memindahkan limbah dengan
kendaraan/vessel sendiri maupun sewa dari pihak lain untuk memindahkan dan membuang
limbah tersebut, atau yang membawa kendaraan bekas limbah B3 ke pusat pencucian.
Semua yang terlibat pengangkutan limbah B3 juga termasuk generator. Kewajiban
generator : hanya diijinkan menyimpan limbah tidak lebih dari 90 hari, wajib mengolah
limbah B3 kepada carrier maupun pengolah dan menyimpan kopi manifest sekurangnya
3 tahun.
• Pengumpul adalah badan/institusi yang diberi tanggung jawab oleh generator untuk
mengumpulkan dan mentransportasikan limbah B3 dari lokasi generator ke lokasi
pengumpul.
• Carrier (Transporter) adalah badan/institusi yang diberi tanggung jawab oleh generator
untuk mentransportasikan limbah B3 dari lokasi pengumpul ke lokasi pusat
pengolahan limbah B3. Transporter dapat dikategorikan sebagai generator apabila
mengimpor B3 ke dalam negeri, mengangkut campuran B3 yang berbda, atau yang
bertanggung jawab dalam pembuangan limbah B3 selama pengangkutan. Transpoter-
generator bertanggung jawab membersihkan limbah atau bahan B3 yang terproduksi
selama pengangkutaan dan semua yang terkontaminasi limbah (tanah/air).
• Pengolah adalah badan/institusi yang diberi tanggung jawab oleh generator untuk dan
wajib mengolah limbah B3 yang telah diserahkan oleh generator, mengisi manifest,
dan mengembalikan dokumen manifest kepada generator, dan melaksanakan monitoring
pengolahan limbah

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 25


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, pengumpul, transporter, dan pengolah


harus mendapatkan ijin operasional terlebih dahulu dari Kementrian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK).
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)

c. Untuk dapat melaksanakan delisting suatu limbah B3 dilakukan uji TCLP terlebih dahulu.
Jelaskan apa yang dimaksud uji TCLP. Proses stabilisasi dan solidifikasi limbah B-3 adalah
salah satu teknik pemanfaatan limbah B-3 yang memerlukan uji TCLP terhadap hasil proses
tersebut agar limbah dapat dilakukan delisting. Jelaskan sedikitnya 3 (tiga) mekanisme proses
stabilisasi dan solidifikasi! (SO-CLO: 12-E)
Jawab :
TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Product) adalah uji karakteristik racun dari limbah
padat dengan cara mengeluarkan cairan lindi (leaching) dari limbah padat dengan larutan
yang reaktif. Tata cara pengujiannya yaitu dengan perendaman limbah padat dalam larutan
asam kuat dengan konsentrasi dan waktu tertentu. Lindi yang dihasilkan akan diuji kandungan
dan karakter racunnya. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan daftar jenis limbah
B3 yang nantinya akan menentukan apakah limbah tersebut termasuk B3 atau bukan. Fungsi
utama TCLP adalah menguji apakah produk hasil stabilisasi dan solidifikasi tidak toksik lagi
agar dapat dikeluarkan dari daftar B3. Mekanisme stabilisasi dan solidifikasi :
• Macroencapsulation : limbah B3 dibungkus dalam struktur matriks yang besar
• Microencapsulation : mirip seperti macroencapsulation, tetapi limbah B3
terbungkus secara fisik dalam struktur kristal mikroskopik.
• Precipitation : pemisahan dengan endapan
• Adsorpsi : bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui
mekanisme adsorpsi
• Absorpsi : solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapnya ke bahan padat
• Detoxification : mengubah senyawa beracun menjadi senyawa lain yang tingkat
racunnya lebih rendah atau tidak ada sama sekali
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 8)

d. Injection well disposal banyak digunakan di beberapa negara untuk menyimpan limbah
(terutama B-3) ke dalam formasi minyak dan gas bumi di bawah lapisan ‘air tanah dalam’ pada
sumur minyak dan gas bumi yang telah tidak berproduksi. Jelaskan secara singkat (i)
mekanisme penyimpanan limbah B-3 dengan cara ini, (ii) dasar pemikiran pemanfaatan cara
ini untuk menyimpan limbah B-3, dan (iii) faktor penting (tiga saja) yang harus
dipertimbangkan di dalam pemilihan lokasi (SO-CLO: 12-F)
Jawab :
i. Mekanismenya dibuat lubang hingga melampaui kedalaman aquifer air tanah,
kemudain dilapisi casing baja yang disemen ke bagian luar lubang. Pemboran
diteruskan melalui lubang hingga mencapai zona penginjeksian dan dimasukkan pipa
injeksi yang bagian atasnya dipasang well head dan bawahnya dipasang packer.
Ruang kosong antara pipa injeksi dan casing diisi cairan bertekanan non korosif.
Tekanan pada cairan dipantau untuk mengetahui jika ada kebocoran pipa. Teknologi

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 26


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

yang umum digunakan adalah dengan memanfaatkan sumur-sumur bekas lapangan


minyak dan gas bumi
ii. Kebutuhan akan cara penanganan limbah B3 yang aman bagi lingkungan dan
manusia. Timbul ide untuk memanfaatkan formasi geologi yang berada jauh di bawah
permukaan bumi yang mampu mengikat limbah. Hal ini dibuktikan dengan
kemampuan formasi untuk menyimpan cadangan minyak dan gas.
iii. Faktor yang harus dipertimbangkan diantaranya :
• Kondisi geologi dan hidrologi
• Keberadaan sumur pasca operasi
• Cadangan mineral, minyak, dan gas
• Air tanah
• Karakter fisik dan kimia formasi serta cairan yang berada di dalamnya untuk
memperkirakan interaksi yang akan terjadi
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 8)

e. Sebutkan masing-masing 2 (dua) jenis insinerator yang sesuai untuk mengolah limbah fasa (i)
padat, (ii) cair, (iii) gas, dan (iv) ketiga fasa secara bersamaan! (SO-CLO: 12-E)
Jawaban
• Padat : single chamber incinerator, multiple chamber, open pit (terutama bahan eksplosif
dan mudah terbakar), open burning, starved air unit (SAU), pirolisis/gasifikasi
• Cair (lumpur) : aqueous waste injector, open pit, multiple heart (lumpur dengan
kandungan padatan 15-50%)
• Gas : rotary kiln, fluidized bed incinerator (butiran debu dalam gas atau cairan)
• Padat, cair, dan gas : rotary kiln, fluidized bed incinerator (butiran debu dalam gas atau
cairan)
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 8)

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 27


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

TK3015-Pengendalian Lingkungan Industri Kimia UTS 1 Semester 1 2016/2017


Dosen : Prof. Dr. Tjandra Setiadi dan Dr. Retno Gumilang Dewi

Selesaikan soal berikut!


1. Diketahui: Diagram kesetimbangan penyinaran bumi

Kesetimbangan penyinaran
Laju energi yang diserap = Laju energi yang dipancarkan
Laju energi yang diserap = (1 − 𝐴) 𝑥 𝑆 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛;
Laju energi yang dipancarkan = 𝐸 𝑥 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑚𝑖
𝑊 𝑊
𝑆 = 𝑠𝑖𝑛𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 ( 2
) = 1360 ( 2 )
𝑚 𝑚
𝑊
𝐸 = 𝑠𝑖𝑛𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑓𝑟𝑎𝑚𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑚𝑖 ( 2 )
𝑚
𝑅𝐸 = 𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑚𝑖 (𝑚)
𝐴 = ∗ 𝑎𝑙𝑏𝑒𝑑𝑜 𝑏𝑢𝑚𝑖 = 0,3;
*albedo: fraksi dari total sinar matahari yang dipantulkan bumi tanpa mengalami penyerapan
Dinyatakan:
a. Berikan persamaan neraca energi pada keadaan tunak. Tentukan nilai E dan buktikan behawa
𝑊
nilai 𝐸 = 241 ( )
𝑚2
b. Tentukan temperatur (K) permukaan bumi menggunakan Hukum Stefan-Boltzman, yang
𝑊𝑎𝑡𝑡𝑠
dinyatakan berikut : 𝐸 = 𝜎𝑇 4 ; 𝜎 adalah konstantan Stefan-Boltzman (5,67 𝑥 10−3 ), dan T
𝑚.𝐾4
adalah temperature absolut (K). Asumsikan permukaan bumi sebagai benda hitam (emisivitas (e)
= 1). Bandingkan temperature yang diperoleh dari perhitungan dengan temperatur hasil
pengamatan yang besarnya 280 K. Jelaskan kemungkinan terjadinya perbedaan kedua temperatur
tersebut!

Jawab :
Diketahui : 𝑆 = 1.360 𝑊𝑎𝑡𝑡𝑠/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2
𝐴 = 30
Ditanya : a. Neraca energi, E
b. Temperatur rata-rata global (K) dan dibandingkan dengan temperatur global
permukaan yaitu 280 K
Jawab :
a. Neraca energi
Energi matahari yang diserap = energi dari infrared
(1 − 𝐴). 𝑆. 𝜋. 𝑅𝑒 2 = 𝐸. 4. 𝜋. 𝑅𝑒 2

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 28


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

(1−𝐴)𝑆 (1−0,3)−1360
𝐸= 4
= 4
= 𝟐𝟑𝟖 𝑾𝒂𝒕𝒕𝒔/𝒎𝟐

b. Temperatur rata-rata global (K)


𝐸 = 𝜎𝑇 4
𝑊𝑎𝑡𝑡𝑠
4 𝐸 4 238
𝑚2
𝑇=√ =√ 10−8 𝑊𝑎𝑡𝑡𝑠
= 𝟐𝟓𝟒, 𝟓𝟒 𝑲
𝜎 5,67 𝑥
𝑚2 𝐾4

Temperatur rata-rata global yang didapat dari perhitungan bernilai lebih kecil dibandingkan
dengan hasil observasi yaitu 280 K. Adanya perbedaan ini menunjukkan bahwa efek rumah
kaca diabaikan sehingga nilai temperatur yang dihasilkan lebih kecil

2. a. Terkait tugas III mengenai 1. Amdal, 2. Air, 3. Udara, 4. B-3. Tuliskan Tugas Saudara berkaitan
dengan apa? Lalu berikan paling tidak 3 (tiga) topik (judul aturan) yang diatur dalam KepMen atau
PerMen LH yang berkaitan dengan tugas Saudara.
Jawab : Tergantung tugas PLIK masing-masing. Contoh lebih lengkap terdapat di Prosol UTS 1
Tahun 2015 No.3.

b. Undang-Undang No. 32/2009 memiliki ruang lingkup seperti di bawah ini, yang merupakan
konsep PDCA (Plan, Do, Check, Act) dalam manajemen. Isilah bulatan yang kosong dengan ruang
lingkup yang seharusnya ada dalam UU tsb. Berikan penjelasan singkat tentang Ruang Lingkup
ini.

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 29


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Jawab :

c. Dalam pengelolaan lingkungan terjadi pergeseran paradigma, contohnya dari motivasi bahwa
industri merasa suatu kewajiban mengikuti peraturan-peraturan, lingkungan dst, menjadi industri
tersebut secara sukarela mau mengikuti peraturan-peraturan lingkungan tersebut. Berikan 2 (dua)
contoh lainnya yang menggambarkan terjadinya pergeseran paradigma tersebut yang terjadi di
dunia industri.
Jawab :
- Dari cara pengelolaan yang bersifat individual menuju pengelolaan jaring Kerjasama
(networks)
- Dari motivasi wajib menuju motivasi sukarela
- Dari cara pengelolaan partial/teknologi menuju cara pengelolaan bersifat sistemik
- Dari yang bersifat instrumental menuju fundamental (value ethics)
- Dari mekanisme command and control menuju mekanisme pasar (market based mechanism)
yang mendorong prinsil atur-diri-sendiri

d. AMDAL hanyalah salah satu instrumen yang digunakan untuk Pencegahan PPencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup. Jelaskan paling tidak 4 (empat) instrumen lain yang dapat
digunakan untuk hal tersebut.
Jawab :
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup
- KLHS
- Tata Ruang
- Baku Mutu LK
- Kriteria Baku Kerusakan LH

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 30


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

- AMDAL
- UKL-UPL
- Perizinan
- Instrument Ekonomi LH
- PUU Berbasis LH
- Anggaran Berbasis LH
- Analisis Resiko LH
- Audit LH
- Instrument Lain Sesuai Kebutuhan
AMDAL bukan alat serbaguna yang mampu menyelesaikan persoalan lingkungan hidup.
Efektivitas implementasi AMDAL sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai instrument LK
lainnya.
e. Landasan legal dari AMDAL adalah UU 32 Tahun 2009. Berikan penjelasan tentang pengertian
apa itu AMDAL? Apa itu Dampak Penting dan berikan 5 (lina) contoh kegiatan yang berpotensi
memberikan Dampak Penting.
Jawab :
Landasan Legal AMDAL : UU No. 32 Tahun 2009 dan PP No.27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan

Pengertian AMDAL : Kajian mengenai dampak penting suatu rencana kegiatan terhadap
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
kegiatan bersangkutan

Dampak penting adalah akibat perubahan lingkungan hidup yang mendasar yang diakibatkan oleh
kegiatan:
- Perubahan bentuk lahan dan bentang alam
- Eksploitasi SDA terbarukan dan tak terbarukan
- Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta kemerosotan SDA
- Memberikan pengaruh terhadap lingkuangan alam, lingkungan buata, lingkuangan social dan
budaya
- Memberikan pengaruh terhadap Kawasan konservasi SDA dan perlindungan cagar budaya
- Introduksi jenis tumbuhan, hewan dan jasad renik
- Pembuatan atau penggunaan bahan hayati dan non hayati
- Berisiko tinggi dna memengaruhi pertahanan negara
- Penerapan teknologi yang memengaruhi lingkuangan hidup

f. Apa dampak permbuangan berlebihan dari senyawa nitrogen dan organik-karbon dalam air
limbah terhadap lingkungan perairan? Berikan penjelasan yang memadai.
Jawab :
Dampak senyawa nitrogen :
- Nitrogen merupakan pupuk bagi tanaman, termasuk tanman air
- Nitrogen memicu pertumbuhan tanaman air, seperti eceng gondok; algae dst
- Menimbulkan eutrofikasi, sehingga terjaid pendangkalan sumber air (danau, situ, dst)
- Senyawa nitrat menyebabkan penyakit methemoglobinemia pada bayi akibat kurang oksigen

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 31


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Dampak dari organik-karbon :


- Zat organik, kandungan zat organik dalam badan air akan menurunkan oksigen terlarut
(Dissolved Oxygen/DO) sehingga menimbulkan bau (disebabkan adanya H2S dan NH3 akibat
kondisi anaerobik) dan kondisi septik. DO merupakan kebutuhan esensial bagi kehidupan
akuatik, dengan DO optimum adalah 4-6 ppm. Berkurangnya nilai DO merupakan indeks
polusi yang disebabkan zat organik. Tingkat minimum untuk DO adalah 5 ppm, sedangkan
DO kritis bagi ikan adalah 3-4 ppm. Di bawah DO kritis akan menyebabkan rusaknya tenoat
bertelur ikan dan populasi ikan akan berkurang. Contoh senyawa organik yang mencemari
badan air adalah fenol, yang memengaruhi rasa air minum.

3. a. Gambarkan hierarki pengelolaan pencemaran industri kimia sebagai “piramida terbalik” yang
menunjukkan efektivitasnya di dalam menangani pencemaran! Tunjukkan mana yang termasuk
pollution prevention (pencegahan pencemaran) dan mana yang termasuk pollution control
(pengendalian pencemaran)!
Jawab :

b. Co-processing adalah salah satu pemanfaatan limbah industri sebagai alternative duels and
materials (AFR). Tunjukkan kedudukan co-processing pada hierarki pengelilaan pencemaran
industri (soal 3 a.) dan jelaskan alasan anda meletakkan co-processing demikian!
Jawab :

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 32


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

c. Pada sistem pengendalian pencemaran industri kimia, berikan 7 (tujuh) contoh modifikasi
(dalam bentuk gambar) suatu pengendalian pencemaran pada suatu unit produksi yang sejalan
dengan konsep pollution prevention maupun pollution control, yaitu (1) Source reduction, (2) In-
process recycling, (3) On-site recycling, (4) Off-site recycling, (5) Waste treatment, (6) Disposal,
dan (7) Direct released.
Jawab :

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 33


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

d. Jelaskan lingkup teknik pelaksanaan ‘waste minimization’ dalam suatu diagram;


Jawab :
a. Source reduction
i. Source control
- Feed change →Perubahan unput bahan (kemurnian, subtitusi, dll)
- Technology change →Perubahan teknologi (oprimasi, alat baru, dll)
- Operation change → Perbaikan prosedur operai (kontrl, pemisahan, manajemen, dll)
ii. Product conservation → Komposisi produk limbah
b. Recycle
i. Reclamation → Produk samping
ii. Use and reuse → Aliran recycle

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 34


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

e. Mengenai Cleaner Production (Produksi Bersih);


i. Apa yang dimaksud dengan Produksi Bersih?
ii. Apa keuntungan menerapkan Program produksi Bersih bagi suatu industri?
iii. Apa keuntungan menerapkan Eco-Labelling bagi suatu industri?
Berikan penjelasan yang memadai!
Jawab :
i. Cleaner Production atau produksi Bersih adalah penerapan strategi pollution prevention
(pengendalian pendemaran lingkungan) secara berkesinambungan yang terpadu bagi proses,
produk, dan layanan. United Nations Environment Program (UNEP) yang mengajukan
konsep Cleaner Production dan kemudian diterapkan oleh Uniteed Nations Industrial
Development Organization (UNIDO). Konsep ini dikembangkan di USA oleh US EPA pada
dasawarsa yang sama akibat kegagalan pemantauan pelepasa B3 dan kehadiran Pollution
Prevention Act (Undang-undang Pencegahan Pencemaran), dan penerbitan Right to Know
Act.

ii. Mengurangi dampak lingkungan menuju pembangunan yang berkelanjutan secara ekologi
dan ekonomi
CP Dapat Menghemat Uang Manfaat CP pada Lingkungan dan Kesehatan
↓ Biaya bahan baku ↓ Jumlah limbah
↓ Biaya air & energi ↓ Suara dan polusi
↓ Biaya pembuangan ↓ Transportasi limbah
↓ Biaya transportasi limbah ↓ Penanganan limbah
↑ Keuntungan penjualan limbah Penghematan biaya untuk pembiayaan training
untuk digunakan kembali (reuse)

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 35


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

CP Dapat Menghemat Uang Manfaat CP pada Lingkungan dan Kesehatan


↓ Potensi tanggung jawab ↑ Motivasi dan moral
Potensi keuntungan pasar ↑ Kondisi bekerja
↑ Produktivitas pekerja dan staff Berkontribusi untuk ↓ masalah lingkungan
global

iii. Keuntungan penerapan eco-labelling:


- Public image
- Meningkatkan daya jual produk
- Memenuhi permintaan pasar prosuk yang mensyaratkan envirmentally friendly seagai
salah satu kriteris
- Memberitahu/menginformasikan pilihan konsumen →Memberi informasi bagi
konsumen tentang dampak lingkungan yang dihasilkan dari produk yang mereka pilih.
Membuat konsumen sadar akan manfaat produk tertentu seperti kertas daur ulangm
oembersih bebas racun, dll
- Meningkatkan efisiensi ekonomi → Eco-label lebih murah daripada control regulasi,
dengan memberdayakan konsumen dan produsen untuk membuat keputusan
lingkungan yang mendukung, kebutuhan akan regulasi menjadi minimum
- Merangsang perkeembangan pasar → pasar dapat berkembang terhadap kesadaran
lingkungan yang lebih besar
- Mendorong perbaikan/pengembangan berkelanjutan
- Membantu dalam pemantauan

f. Dari kuliah tamu Dr. Anita Petterson, diperkenalkan tentang Producer Responsibility di
Swedia, apa itu producer responsibility dan apa tujuannya? Berikan penjelasan yang memadai.
Jawab :
- Producer responsibility merupakan kebijakan yang telah disetuji oleh parlemen Swedia pada
tahun 1993 yang mengatur bahwa produsen memiliki tanggung jawab untuk mengumpulkan
dan mengolah limbah sisa produknya yang telah dikonsumsi.
- Kebijakan producer responsibility merupakan isntrumen yang digunakan pemerintahSwedia
untuk mencapai environmental goals
- Kebijakan producer responsibility bertujuan memotivasi produser agar menggunakan dengan
efisien bahan baku yang digunakan tanpa menggunakan bahan berbahaya (hazardous
substances). Selain itu, kebijakan tersebut juga diterapkan untuk memotivasi produser untuk
mengembangkan produk yang mudah di-recycle.

4. a. Dampak kegiatan industri terhadap lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dampak yang
sifatnya local, regional, dan global. Jelaskan secara memadai masing-masing dampak tersebut dan
berikan contoh (dua) untuk measing-masing dampak tersebut.
Jawab :
DAMPAK LOKAL : Dampak lingkuangna yang sifatnya langsung maupun tidak langsung
terhadap lingkungan (udara, air dan lahan) sekitar kegiatan industri. Misal: Limbah, Emisi/polusi,
Penurunan kualitas lingkungan dan daya dukung lingkungan, kelangkaan sumber daya, dan lain-
lain.

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 36


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

- penurunan jarak pandang dan radiasi matahari


- kenyamanan yang berkurang
- kerusakan tanaman
- percepatan kerusakan bahan konstruksi dan sifat tanah
- pengingkatan laju kemarian atau jenis penyakit

DAMPAK REGIONAL : Dampak lingkungan yang sifatnya langsung maupun tidak langsung
terhadap lingkungan (udara, air dan lahan) di suatu wilayah yang lokasinya jauh (regional) dari
kegiatan industri. Misal: hujan asam (dry and wet acid).

DAMPAK GLOBAL : Dampak lingkungan yang sifatnya global, missal yang diakibatkan oleh
adanya emisi GRK maupun ozon depletion.

b. Pada fenomena perubahan iklim globa, Green House Gases (gas-gas rumah akca) diduga
sebagai penyebab utama terjadinya perubahan iklim global. Sebutkan enam GHG utama, dan
perkirakan sumber-sumber utama masing-masing gas tersebut.
Jawab :
𝐶𝑂2 , 𝐶𝐻4 , 𝑁2 𝑂, 𝐻𝐹𝐶𝑠, 𝑃𝐹𝐶 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝐹6
𝐶𝑂2 , 𝐶𝐻4 , 𝑁2 𝑂 → umumnya banyak berasal dari fossil fuel combustions, pengolahan limbah,
industrial process, dll
𝐻𝐹𝐶𝑠 → penggunaan refrigerant
𝑃𝐹𝐶 → proses reduksi alumunium
𝑆𝐹6 → gardu listrik, alas sepatu

c. Definisikan apa yang dimaksud photochemical smog! Jelaskan secara singkat proses reaksi
kimia yang terjadi saat pembentukan photochemical smog!
Jawab :
Kabut fotokimia yang terjadi akibat reaksi senyawa nitrat dan beberapa senyawa organic volatile
yang ada di udara. Dengan bantuin sinar matahari (radiasi ultraviolet), gas-gas ini bereaksi dengan
uap air, oksigen, dan hidrokarbon yang ada di udara, membentuk emulsi aerosol. Selain
menghalangi pandangan, kabut ini dapat menyebabkan iritasi mata, dan karena mengandung asam,
merusak konstruksi beton dan logam. Oksidasi hidrokarbon di atmosfer berlangsung dalam
beberapa tahap.
1) Hidrokarbon (RH) bereaksi dengan oksigen dalam atmosfer dan OH*:
RH + O2 + OH ∗ → RO∗2
2) Melibatkan NO dan menghasilkan aldehid, keton dan radikal hidroperoksida :
RO∗2 + NO → (aldehid + keton) + NO∗2 + hidroperoksida
3) Foto disosiasi dari radiasi NO, yang diikuti dengan pembentukan ozon:
NO∗2 + ℎ𝑣 → NO∗ + O∗
O2 + O∗ → O3
Radikal hidroksil dapat terlibat dalam oksidai aldehid yang dapat bereaksi dengan NO2 ,
yang produknya menyebar sangat jauh dalam atmosfer, misalnya asetaldehid da[at
bereaksi menghasilkan peroksoladehid.
CH3 CHO + OH ∗ + O2 → CH3 C(O) − O − O∗ + H2 O

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 37


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Aradikal yang dihasilkan dapat bereaksi dengan NO∗2 menghasilkan polutan yang terkenal
yaitu peroksiasetil nitrat (PAN).
CH3 C(O) − O − O∗ + NO∗2 → CH3 (O) − O − O − NO2
PAN ini berpengaruh besar terhadap terjadinya kabut-asap fotokimia.

d. Jelaskan reaksi kimia terjadinya fenomena ozon depletion!


Jawab :
Ozon depletion = peristiwa terjadinya penipisan laporan ozon yang diakibatkan oleh bahan-bahan
kimia perusak lapisan ozon (ozone depleting substance_ dan gas NOx yang dapat berasal dari hasil
proses aktivitas alam seperti aktivitas vulkanik serta kegiatan manusia seperti pembakaran dalam
kendaraan bermotor dan industri.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

Penipisan ozon oleh CFCs:


CFCs relative bersifat inert pada topsfer, namun ketika sampai di statosfer sinar UV dengan
panjang gelombang antara 175-220 nm menyebabkan CFC (F-11/CCl3F ; F-12/CCl2F2)
terdekomposisi:
CCl3 F + UV → CCl2 F + Cl
CCl2 F2 + UV → CClF2 + Cl

Atom klorin merupakan radikal bebas & bersifat reaktif kemudian akan bereaksi dengan ozon:
Cl + O3 → ClO + O2
ClO + O → Cl + O2
Reaksi keseluruhan:
O + O3 → 2 O2 (penghilangan molekul ozon dari statosfer atau dikenal sebagai efek bersih).
Fragmen sisa CFC yaitu CCl3F dan CCl2F2 juga merupakan senyawa aktif dan akan bereaksi
dengan cepat dengan molekul atmosfer lainnya.

Penipisan ozon oleh NOx (seperti NO dan NO2):

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 38


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Radiasi matahari mendekomposisi NO2 menjadi NO, yang berpartisipasi dalam perusakan ozon
sebagai berikut:
O3 → O2 + O
NO + O3 → NO2 + O2
NO2 + O → NO + O2
Rekaksi keseluruhan : 2 O3 → 3 O2
Dalam kasus ini, NO sebagai katalis dan NO2 sebagai hasil antara. NO2 juga bereaksi dengan klorin
monoksida membentuk klorin nitrat : CLO + NO2 → ClONO2
Klorin nitrat bersifat stabil dan sebagai chlorine reservoir yang memainkan peranan dalam
penipisan ozon di atas kutub utara dan selatan. Adanya kondisi awan polar statosferik di daerah
kurub memungkinkan terjadinya reaksi antara klorin nitrat dan HCl (merupakan emisi dari bumi)
membentuk molekul klorin yang reaktif : HCl + ClONO2 → Cl2 + HNO3 ;
Cl2 ini kemudian terdekomposisi oleh sinar UV menjadi dua tom klor yang sangat reaktif dan
selanjutnya menyerang ozon.

e. Jelaskan secara memadai apa yang terjadi dengan tragedy Minamata di Jepang 1970an,
Kejadian ini jga dapat terjadi di Indonesia, jelaskan secara singkat di mana dan kenapa!
Jawab :

Minamata : Incident due to mercury contamination in 1970

f. Jelaskan secara memadai apa yang terjadi dengan tragedy Love Canal di USA. Berikan
pendapat anda apakah kejadian ini juga dapat terjadi di Indonesia!
Jawab :

Love Canal-USA : Ex-hazardous Waste disposal area was utilized as real estate and school.
Incident happen on the children.

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 39


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

TK3015-Pengendalian Lingkungan Industri Kimia UTS 1 Semester 1 2015/2016


Dosen : Prof. Dr. Tjandra Setiadi dan Dr. Retno Gumilang Dewi
14 Maret 2015, 120 menit
“Always do your best, what you plant now, you will harvest later.”

1. a. Pada KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992 disebutkan adanya 3 (tiga) tantangan dunia yang
berakibat pada lingkungan. Sebutkan tiga tantangan tersebut dan berikan penjelasan yang
memadahi, apa yang terjadi bila tantangan tersebut tidak terjawab.
Jawab :
Tiga tantangan:
- Pesatnya laju pertumbuhan populasi manusia di bumi.
- Bumi telah terbelah menjadi dua dunia yaitu :
• Dunia Utara sebagai negara industri maju yang jumlah penduduknya relatif sedikit,
kurang dari 20% penduduk bumi seluruhnya. Namun konsumsi sumber daya alam
secara umum dapat mencapai 40 kali dari dunia selatan.
• Dunia Selatan yang terdiri atas negara sedang berkembang. Mereka masih
dicengkeram oleh kemiskinan dan keterbelakangan sedemikian rupa sehingga
kehidupan bagi mereka adalah suatu perjuangan untuk mempertahankan keberadaan
atau eksistensi belaka. Dengan demikian, tidaklah mengherankan apabila mereka tidak
memperdulikan persoalan lingkungan.
- Perkembangan IPTEK yang secara umum masih bercirikan eksploitatif, menghasilkan limbah
dalam jumlah yang tinggu, dan tidak hemat energi. Hal tersebut memberikan tekanan yang
tinggi terhadap ekosistem di bumi.

Apabila tantangan-tantangan tersebut tidak terjawab maka akibatnya :


- Bumi akan mengalami krisis untuk memperoleh air bersih, dalam arti tidak hanya kuantitas
namun juga kualitas
- Berkurangnya lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan keperluan
hidup lainnya. Hal ini disebabkan oleh pengalihan pemanfaatan lahan pertanian menjadi lahan
untuk non-pertanian dan meluasnya pembentukan lahan kritis sebagai akibat pemanfaatan
lahan pertanian yang tidak memperhatikan upaya pemeliharaan kesuburan tanah. Hal-hal
tersebut berakibat pada penggurunan, pengikisan, dan pelongsoran.
- Menipisnya luas kawasan hutan secara global karena tuntutan akan kebutuhan lahan non-
hutan. Yang dikhawatirkan adalah menurunnya keanekaragaman hayati secara besar-besaran,
baik dalam bentuk jenis tumbuhan dan satwa liar maupun juga ekosistem dan plasma nutfah.
- Terjadinya pencemaran dan perusakan ekosistem pantai dan laut sebagai akibat penangkapan
ikan yang berlebihan (over-fishing), perusakan habitat satwa laut dan terumbu karang, dan
pencemaran oleh limbah dan sampah yang terbawa aliran muara sungai dari kegiatan manusia
di darat.
- Peningkatan beban pencemaran ke udara atau atmosfer juga memberikan ancaman terhadap
penurunan kualitas udara sedemikian rupa sehingga terjadi perubahan iklim secara global
(akibat menipisnya ozon dan meningkatnya gas rumah kaca), dan hujan asam. Di samping itu,

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 40


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

jumlah dan jenis limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) meningkat yang keseluruhannya
dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

b. Apa yang dimaksud dengan Sustainability Development (Pembangun Berkelanjutan)? Bila


Anda memiliki definisi sendiri tentang Pembangunan Berkelanjutan, berikan penjelasan beserta
fakta pendukungnya.
Jawab :
Sustainable development : "Development that meets the needs of present without compromising
the ability of future generations to meet their own needs"
Pembangunan berkelanjutan (definisi sendiri) merupakan teknologi yang memenuhi kebutuhan
umat manusia tak hanya di masa kini, tapi juga masa depan (jangka panjang) dengan
mempertimbangkan pengaruh ekonomi, sosial, dan lingkungan. Contoh fakta pendukung:
Penggunaan pupuk kimia, yang pada awalnya dapat meningkatkan kebutuhan pangan, akan tetapi
pada jangka panjang menimbulkan kerusakan tanah pertanian lokal. Oleh karena itu, teknologi
berkelanjutan yang dibutuhkan adalah pupuk organik.

c. Dalam pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable development) dikenal perlunya


memperhatikan diagram 3-P. Gambarkan diagram tersebut. Apa yang Anda pahami tentang
masing-masing butir dari 3-P tersebut, berikan penjelasan.
Jawab :
3P : People, Planet, Profit. Sustainability hanya bisa dicapai pada irisan antara ketiganya. Irirsan
People dan Planet adalah bearable (dapat ditanggung), irisan people dan profit adalah equitable
(layak/pantas), irisan profit dan platet adalah viable (dapat hidup). Berarti sustainability dapat
dicapai ketika manusia mendapatkan keuntungan yang layak dan keuntungan dapat terus berjalan
(hidup) dengan lingkungan dan manusia dapat tetap menangguhkan akibatnya.

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 41


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

d. Perhatikan gambar berikut, jelaskan garis-garis kurva pada gambar tersebut.

Jawab :

Dengan memperhatikan tanda-tanda yang terjadi di bumi ini dan tantangan yang telah
dikemukakan pada KTT Bumi di Rio de Janeiro tahun 1992, tampaknya tidak mudah diatasi oleh
umat manusia, yang terjadi adalah masa depan yang buruk bagi kehidupan manusia. Prediksi yang
terjadi adalah seperti yang digambarkan oleh garis merah-penuh yaitu terjadinya bencana yang
menimpa umat manusia. Keadaan seperti ini haruslah dihindari dengan berbagai cara dan usaha,
salah satunya dengan penyesuaian menuju kesetimbangan alam. Selain itu, juga dapat dilakukan
pembangunan yang bijak supaya kesetimbangan dapat tercapai dan pembangunan dapat bersifat
berkelanjutan.

e. Tuliskan 3 (tiga) seumber emisi karbon dioksida dari kegiatan manusia (antropogenic) yang
menyebabkan peningkatan konsentrasi gas tersebut di atmosfir. Jelaskan peranan engineer dalam
membantu pengurangan emisi karbon dioksida ke atmosfir.
Jawab :
Sumber emisi: pembakaran sampah rumah tangga, pembakaran hutan, pembakaran bahan bakar
minyak di kendaraan bermotor, gas buang (stack gas) buangan industri.
Peran engineer: membuat katalis pada knalpot kendaraan bermotor untuk mereduksi CO2 yang
dilepaskan ke atmosfer, mengembangkan teknologi absorber pada stack industri untuk menyerap
CO2 secara lebih efisien.

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 42


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

2. a. Persoalan lingkungan di dunia semakin kompleks, Sebagian bersifat local, regional, atau bahkan
global. Berikan penjelasan lebih lanjut mengenai 2 (dua) persoalan lingkungan berikut ini: hujan
asam dan pemanasan global (global warming)
Jawab :
- Hujan asam
Hujan asam adalah hujan dengan tingkat keasaman cairan yang lebih tinggi dari hujan normal.
Para ilmuwan, melalui suatu penelitian panjang telah menemukan bahwa hujan asam
disebabkan oleh polusi udara yang terjadi akibat pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu
bara, minyak dan gas bumi. Asap yang merupakan sisa pembakaran dari bahan-bahan tersebut
naik ke atmosfer dan bereaksi dengan uap air yang ada di udara. Dengan bantuan radiasi
matahari, komposisi tersebut berubah menjadi larutan asam, dan terbawa turun ke permukaan
bumi dalam bentuk hujan, salju, atau kabut asap. Diantara semua senyawa kimia yang
terkandung di dalam zat-zat pencemar diatas, senyawa yang bertanggung jawab atas
terbentuknya hujan asam adalah senyawa sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Hujan asam
biasanya terbentuk di awan, dimana senyawa-senyawa sulfur dioksida dan nitrogen oksida
bereaksi dengan oksigen, air dan oksidan lain, membentuk asam sulfat dan asam nitrat.
Partikel-partikel asam ini dapat terbawa angin dengan mudah, dan menempel di berbagai
benda di permukaan bumi. Adanya penambahan sedikit air, akan melarutkan partikel ini
menjadi larutan asam dengan konsentrasi yang bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan hujan
asam. Hujan asam dapat merusak benda-benda buatan manusia, seperti konstruksi logam dan
beton, kendaraan, dll. Selain itu, hujan asam juga berdampak negatif pada tanaman dan
makhluk hidup lain.

- Pemanasan global
Keadaan suhu di bumi sekarang ini semakin hari semakin panas kita rasakan. Suhu pun tidak
stabil. Cuaca yang tidak menentu membuat kehidupan di muka bumi ini terancam.
Pembangunan gedung-gedung besar dan tinggi serta pembabatan hutan secara liar merupakan
salah satu penyebab semakin panasnya suhu bumi - karena tidak seimbangnya kadar karbon
dioksida di udara dengan polusi yang ditimbulkan oleh mesin-mesin indutri, asap kendaraan

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 43


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

bermotor, dan lain-lain. Gas tersebut akan berada pada atmosfer dan menyebabkan energi
panas dari sinar matahari tidak dapat keluar dari bumi karena adanya gas karbon dioksida yang
berperan sebagai “kaca” pada permukaan bumi. Akibatnya, temperatur bumi makin panas dari
waktu ke waktu. Itulah efek rumah kaca dari gas karbon dioksida pada permukaan bumi yang
menyebabkan pemanasan global.
b. Dalam memahami dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan dikenal dengan persamaan
berikut: I = P x A x T. Berikan penjelasan tentang persamaan tersebut dan apa Anda pahami
tentang hal tersebut.
Jawab :
I = Human Impact P= Population (meningkatnya populasi akan meningkatkan lahan terpakai,
mengurangi sumber daya dan menambah polusi), A= Affluence (konsumsi rata-rata setiap orang
dalam populasi), T= Technology (Efisiensi teknologi misalnya dapat mengurangi dampak
lingkungan). Berarti pengaruh dari kegiatan manusia bagi bumi ini dipengaruhi dari jumlah
manusia dikali dengan tingkat kesejahteraan dan dikali dengan kemajuan teknologinya. Semakin
besar populasi, kebutuhan SDA meningkat dan polusi meningkat pula. Semakin sejahtera, tingkat
konsumsi SDA tinggi. Jika teknologi tidak dikembangkan ke arah pengurangan dampak
lingkungan, maka pengaruh manusia menjadi sangat besar bagi bumi.

c. Apa yang dimaksud COD? Berikan penjelasan prinsip pengukurannya? Manfaat apa yang
dapat diperoleh dari data rasio BOD terhadap COD pada suatu air limbah.
Jawab :
COD pada dsasarnya merupakan salah satu parameter yang menunjukkan jumlah zat organik yang
terdapat dalam aliran limbah yang membutuhkan stabilisasi, atau oksidasi. COD merupakan
jumlah karbon yang secara teoretis dapat dioksidasi menjadi karbondioksida dan berbagai zat
inorganik teroksidasi. (COD (Chemical Oxygen Demand): ukuran tak langsung banyaknya
oksigen untuk oksidasi materi organik nonbiodegradable dalam limbah dengan K2Cr2O7 dalam
asam. Cara pengukuran COD: mereaksikan sampel dengan kalium bikromat selama 2,5 jam dan
mengukur kebutuhan oksigen yang diperlukan. Bila rasio BOD terhadap COD kecil (konsentrasi
COD yang tinggi dan konsentrasi BOD yang rendah) menunjukkan bahwa limbah tersebut
mengandung zat organik yang tidak dapat mengalami degradasi secara biologis. Demikian pula
sebaliknya.

d. Jelaskan dampak dari air limbah panas (bahang) terhadap suatu badan air penerima
(misalnya: sungai atau danau)
Jawab :
Jika suatu badan air menerima air limbah panas dari suatu industri maka akan mengakibatkan
temperatur badan air akan meningkat sehingga akan berakibat pada matinya plankton/ organisme
kecil yang ada pada badan air tersebut. Akibatnya, plankton akan langka dan makhluk hidup pada
badan air (sungai) yang memakan plankton akan kelaparan dan mati. Dengan demikian, rantai
makanan pada badan air akan terganggu/terputus

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 44


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

3. a. Berkaitan dengan Undang-undang atau Peraturan Lingkungan Hidup, Saudara mendapat tugas
mengenai Pencemaran Air, Udara, Air Laut, B3 atau AMDAL. Berikan paling tidak 3 (tiga) aturan
yang berada di bawah topik tersebut, tidak perlu disebutkan nomor dan tahun nya, cukup
disebutkan topik yang diatur.
Jawab : (Bergantung dengan tugas masing-masing)

PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN AIR


PP No. 20 tahun 1990 Pengendalian Pencemaran Air (digantikan oleh PP No. 82
tahun 2001)
PP No. 82/2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pendemaran Air
Kepmen LH No, 03 tahun 1991 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Yang Sudah
Beroperasi.
Kepmen LH No. 35/MENLH//7/1995 Program Kali Bersih.
Kepmen LH No. 35 a/MENLH/7/1995 Program Penilaian Kinerja Perusahaan/Kegiatan Usaha dalam
Pengendalian Pencemaran dalam Lingkup Kegiatan Prokasih
(Proper Prokasih)
Kepmen LH No. 51 tahun 1995 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri
Kepmen LH No. 52 tahun 1995 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel
Kepmen LH No. 58 tahun 1995 Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
Kepmen LH No. 42/1996 Baku Mutu Bagi Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi
Kepmen LH No. 09/1997 Perubahan Kepmen LH No. 42/1996 terntang Baku Mutu
Limbah Cair Bagi Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi
Baku Mutu Limbah Bagi Kawasan Industri
Kepmen LH No. 03/1998 Tata Cara Pengendalian dan kriteria Pencemaran Lingkungan
SK Gub. Jabar Akibat Industri
No. 660.31/Sk/694/BKPMD/1982 Pengendalian Pengambilan Air dan Pembuangan Limbah
SK Gub. Jabr Bo.38/1991
PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN UDARA
PP No. 41 tahun 1999 Pengendalian Pencemaran Udara
Kepmen LH No. 35 tahun 1993 Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor
Kepmen No. 13 tahun 1995 Baku Muru Emisi Sumber Tidak Bergerak
Kepmen LH No.15/MENLH/4/1996 Program Langit Biru
Kepmen LH No. 48 tahun 1996 Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Kepmen LH No. 49 tahun 1996 Baku Muru Tingkat Getaran
Kepmen LH No. 50 tahun 1996 Baku Mutu Tingkat Kebauab
Kepmen LH No. 16/MENLH/4/1996 Penerapan Prioritas Propinsi Daerah Tingkat I Program Langit
Biru.
Kepmen LH No. 45 tahun 1997 Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
Kepmen Perindag No. Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
410/MPP/Kep/9/1998 Nomor 110/MPP/Kep/1/1998 tentang Larangan Memproduksi
dan Memperdagangkan Bahan Perusak Lapisan Ozon serta
Memproduksi dan Memperdagangkan Barang Baru Yang
Menggunakan Bahan Perusak Lapisan Ozon (s).

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 45


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Larangan Memproduksi dan Memperdagangkan Bahan


Kepmen Peirindag No. Perusak
110/MPP/Kep/1/1998 Lapisan Ozon serta memproduksi dan Memperdagangkan
Barang Baru Yang Menggunakan Bahan Perusak Lapiran
Ozon (Ozone Depletting Substance).
Pedoman Teknis Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi
Kepka BAPEDAL No.107 tahun 1997 Indeks Standar Pencemaran Udara
Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran udara Sumber
Kepka BAPEDAL Tidak Bergerak
UU No. 6/1994 Pengesahan United Nations Framework Convention on
Climate Change (Koncensi Kerangka Kerja PBB Mengenai
Perubahan Iklim)
PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN LIMBAH B3
PP No.19/1994 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
PP No. 12/1995 Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1994
tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(telat diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
1999)
PP No. 18/1999 Pengelolaan Limbah B3
PP No. 85/1999 Perubahan Atas Peraturan No. 18/1999 tentang Pengelolaan
Limbah B3
PP No. 74/2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
Keppres No. 61/1993 Pengesahan Basel Convention of the Control of Tarsboundary
Movements of Hazardous Wastes and Their Disposal
Pengaman B3
Kepmen Perindag 148/m/SK/4/1985 Tatacara Memperoleh Izin Penyimpanan, Pengumpulan,
Kepka BAPEDAL No. 01/1995 Pengoperasian Alat Pengolahan, Pengolahan dan Penimbunan
Akhir Limbah B3
Dokumen Limbah B3
Kepka BAPEDAL No. 02/1995 Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah B3
Kepka BAPEDAL No. 03/1995 Tatacara dan Persyaratan Penimbunan Hasil Pengolahan,
Kepka BAPEDAL No. 04/1995 Pesyaratan Lokasi Bekas Pengolahan dan Lokasi Bekas
Penimbunan Limbah B3
Simbol dan Label Limbah B3
Kepka BAPEDAL No. 05/1995
PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN AMDAL dan AUDIT LINGKUNGAN
PP 51/1993 digantikan oleh PP.27/1999 AMDAL
Kepmen LH No. 11/MENLH/3/1994
Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan
Kepmen LH No. 12/MENLH/3/1994 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Kepmen LH No. 13/MENLH/3/1994 Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pedoman Susunan Keanggotaan dan Tata Kerja Komisi
Kepmen LH No. 14/MENLH/3/1994 AMDAL

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 46


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Kepmen LH No. 15/MENLH/3/1994 Pedoman Umum Penyusunan Analisis mengani Dampak


Lingkungan
Kepka BAPEDAL No. 056/1994 Pembentukan Komisi AMDAL Terpadu
Kepmen LH No. 55/MENLH/3/1994 Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting
Kepmen LH 54/MENLH/11/1995 Analisis Mengenai Dampal Lingkungan Regional
Kepmen LH 55/MENLH/11/1995 Pembentukan Komisi AMDAL Terpadu/Multisektor dan
Kepmen LH 57/MENLH/12/1995 Regional
Kepmen LH No. 39/MENLH/8/1996 AMDAL Lingkungan Regional
AMDAL Usaha atau Kegiatan Terpadu/Multisektor
Kepka BAPEDAL Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan
299/BAPEDAL/11/1996 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Kepka BAPEDAL No. 105/1997 Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyususnan
Kepka BAPEDAL No. 124/1997 AMDAL
Panduan Pemantauan Pelaksanaan RKL dan RPL
Kepmen LH No. Kep- Panduan Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam
30/MENLH/10/1999 Penyusunan AMDAL
Kepmen LH No. 2/2000 Panduan Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Kepmen LH No. 3/2000
Panduan Penilaian Dokumen AMDAL
Kepmen LH No. 4/2000 Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan
AMDAL
Kepmen LH No. 5/2000 Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan
Pemukiman Terpadu
Kepka BAPEDAL No. 8/2000 Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan di
Daerah Lahan Basah
Kepka BAPEDAL No. 9/2000 Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Dalam
Kepmen LH No.42/1994 Proses AMDAL
Kepmen LH No. 40 Tahun 2000 Pedoman Penyusunan AMDAL
Pedoman Umum Pelaksanaan Audit Lingkungan
Kepmen LH No. 41 Tahun 2000 Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai Analisis Mengenai
Dampak lingkungan Hidup
Kepmen LH No. 42 Tahun 2000 Pedoman Pembentukan Komisi Penilai Analisis Mengenai
Dampak Lingkuangan Hidup Kabupaten/Kota
Kepmen LH No. 02 Tahun 2000 Susunan Keanggotaan Komisi Penilai dan Tim Teknis
Analisis Mengenai Dampai Lingkungan Hidup Pusat
Panduan Penilaian Dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 47


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

b. Berikan gambaran tentang hierarki perundangan/peraturan di Indonesia!


Jawab :

c. Lengkapi diagram mengenai ruang lingkup UU 32/ 2009 dengan mengisi penjelasan (A), (B),
(C), dan (D)

Jawab :
Penjelasan ringkas : Pengendalian dan Penglolaan Lingkungan dimulai dari Perencanaan
(Plan), kemudian lingkungan dapat dimanfaatkan yang disertai dengan pengendalian dan
pemelihataan (do), lalu perlu dilakukan Pengawasan dan Penegakan Hukum (check)

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 48


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

d. Berikan penjelasan singkat apa itu AMDAL? Apa itu Dampak Penting? Menurut UU 32/2009
apakah fungsi AMDAL?
Jawab :
AMDAL = Kajian mengenai dampak penting (perubahan lingkungan hidup) suatu rencana
usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan untuk proses pengambilan
keputusan kelayakan lingkungan

Fungsi AMDAL:
- Upaya preventif pengendalian dampak lingkungan oleh kegiatan pembangunan
- Untuk pengambilan keputusan kelayakan lingkungan

Tujuan AMDAL :
- Mengurangi atau meniadakan perubahan lingkungan (yang tidak direncanakan)
- Mengidentifikasi pemecahan masalah yang optimal
- Mencegaj / mengatasi konflik kepentingan
- Melibatkan public dan menjamin keterbukaan proses pengambilan keputusan

e. Berikut ini adalah Para Pihak (stake-holders) dalam Penyelengaraan AMDAL. Ada 5 (lima)
para pihak dalam proses tersebut yang belum terisi yaitu A, B, C, D, dan E. Isi Para Pihak
tersebut!

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 49


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

Jawab :

4. Suatu pabrik memiliki gas stack (cerobong) dengan tinggi 52 m dan diameter 1,5 m untuk
menangani beban polutas 500 kg.hari dengan kecepatan keluar stck 10 m/s pada temperature 35°C.
tentukan apakah konsentrasi ground level di receptor, yang berjarak 2000 meter dari stack, masih
memenuhi ambang batas yang diijinkan, yaitu 10 mikrogram/m3. Kondisi di sekitar stack adalah
sebagai berikut:
- temperatur udara ambien = 30°C
- kecepatan angin = 4 m/s
- gradien temperature udata (temperature lapse rate) = 6°C/km
- kondisi slightly stable (category E)
Gunakan formula dan plume dispersion coefficient chart berikut untuk perhitungan.
Plume diffusion equation
2
𝑄 𝑦 𝑍−𝐻 2 𝑍+𝐻 2
𝑐= exp [−0,5 ( ) ] {exp [−0,5 ( ) ] + exp [−0,5 ( ) ]}
2𝜋𝑢𝜎𝑦 𝜎𝑧 𝜎𝑦 𝜎𝑧 𝜎𝑧
kg
𝑐 = konsentrasi polutan (m3 ) pada 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑝𝑡𝑜𝑟 terletak di (x, y, z)
𝑘𝑔
𝑄 = 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑒𝑚𝑖𝑠𝑖 ( 𝑠 )
𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑝𝑙𝑢𝑚𝑒 ℎ𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡 ∶ 𝐻 = 𝐻𝑠 + Δ𝐻 Δ𝐻 = 𝑃𝑙𝑢𝑚 𝑅𝑖𝑠𝑒 𝐻𝑠 = 𝑠𝑡𝑎𝑐𝑘 ℎ𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡
For stable and neutral condition:

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 50


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

1
𝐹 3 𝑔(𝑇𝑠 −𝑇𝑎 )𝑊 𝐷 2 𝑔 Δ𝑇𝑎 𝐶
Δ𝐻 = 2,6 ( ) 𝐹= ( ) 𝑆= ( + 0,01° )
𝑢𝑆 𝑇𝑠 2 𝑇𝑎 Δ𝑧 𝑚

Dimana:
Δ𝐻 = plume rise (m)
u = kecepatan angin (m/s)
W = kecepatan keluar cerobong (m/s)
D = diameter cerobong (m)
S = stability parameter (1/𝑠 2 )
F = initial buoyancy flux (m3/s3)
𝑇𝑠 = temperatur fas cerobong (K)

Jawab :
Diketahui : D = 1,5 m
Hs = 52 m
kg kg
Q = 500 hari = 5,787 . 10−3 detik

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 51


TK3105 – Pengendalian Lingkungan Industri Kimia

W = 10 m/s
Ts = 35°C = 308 K
Ta = 30°C = 303 K
u = 4 m/s
ΔTa
Δz
= −6 °C/km = -0,006 °C/km
x = 2000 m
kategori = E

Jawab :
• Mencari 𝜎𝑦 dan σz dari grafik
(sumbu x = 2000 m) → dutarik hingga menabrak garis kategori E, lalu nilai sumbu y dibaca.
𝜎𝑦 = 100 𝑚
𝜎𝑧 = 38 𝑚
• Mencari nilai F
𝑔 (𝑇𝑠 − 𝑇𝑎 )𝑊 𝐷 2 9,81 . (308 − 303). 10 1,5 2
𝐹= .( ) = . ( ) = 0,8958 𝑚3 /𝑠 3
𝑇𝑠 2 308 2
• Mencari nilai S
𝑔 Δ𝑇 𝐶 9,81 1
𝑆 = . ( + 0,01 ° ) = . (−0,006 + 0,01) = 1,295 . 10−4 2
𝑇𝑎 Δ𝑧 𝑚 303 𝑠
• Mencari Δ𝐻
1 1
𝐹 𝑠 0,8959 3
Δ𝐻 = 2,6 ( ) = 2,6 ( −4
) = 31,2 𝑚
𝑢. 𝑆 4 𝑥 1,295 . 10
• Mencari nilai H
𝐻 = 𝐻𝑠 + Δ𝐻 = 52 + 31,2 = 83,2 𝑚
• Mencari nilai C
2
𝑄 𝑦 𝑍−𝐻 2 𝑍+𝐻 2
𝐶= exp (−0,5 ( ) ) {𝑒𝑥𝑝 [−0,5. ( ) ] + exp [−0,5 . ( ) ]}
2𝜋𝑢𝜎𝑦 𝜎𝑧 𝜎𝑦 𝜎𝑧 𝜎𝑧
Karena ground level berkoordinat x = 2000 m; y = 0m, z = om, maka :
5,787 𝑥 10−3 −83,2 2 83,2 2
𝐶= {𝑒𝑥𝑝 [−0,5. ( ) ] + exp [−0,5 . ( ) ]}
2. 𝜋. 4.100.38 38 38
𝐶 = 1,1 𝑥 10−8 𝑘𝑔/𝑚3
𝜇𝑔
Batas C yang diizinkan adalah 10 𝑚3 = 1𝑥 10−8 𝑘𝑔/𝑚3
Karena C > Cdiizinkan maka konsentrasi ground level TIDAK MEMENUHI AMBANG BATAS

Tim Divisi Akademik HIMATEK-ITB 2020/2021 52

Anda mungkin juga menyukai