DISCLAIMER
1. Pertanyaan :
a. Apa tujuan dari Pengolahan Awal dan Tahap Pertama dalam sistem pengolahan air limbah?
Berikan 3 (tiga) contoh dari unit yang masuk kategori ini
Jawaban :
Tujuan dari pengolahan awal dan tahap pertama dalam sistem pengolahan air limbah yaitu :
• Meminimalkan variasi konsentrasi dan laju alir air limbah serta menghilangkan zat
pencemar tertentu
• Menghilangkan zat pencemar yang tak terbiodegradasi atau beracun, agar tidak
mengganggu proses-proses selanjutnya. Pada umumnya, proses tahapan ini adalah
proses fisika, tetapi ada juga beberapa proses kimia yang diterapkan.
Pengolahan awal dan tahap pertama terbagi menjadi beberapa proses diantaranya
penyaringan (screening), ekualisasi, netralisasi, dan sedimentasi. Contoh unit kategori ini
adalah :
• Penyaringan : Bar Screen, Static Screen, Vibrating Screen
• Ekualisasi : Kolam pengaduk
• Sedimentasi : Bak sedimentasi
(Sumber : Slide PLIK “Bagian I Air Limbah Industri” Pak Tjandra)
b. Berikan keterangan tentang Sistem Lumpur Aktif. Berikan skemanya, bagaimana sistem
tersebut bekerja dan apa ciri-cirinya?
waste
sludge
Jawaban :
Sistem lumpur aktif (activated sludge) merupakan pengolahan limbah yang menerapkan proses
biologis. Prosesnya bersifat aerobik, artinya memerlukan oksigen untuk reaksi biologisnya.
Kebutuhan oksigen dapat dipenuhi dengan cara mengalirkan udara atau oksigen murni ke dalam
rekator biologis. Proses ini menggunakan mikroorganisme yang hidup berkoloni
menyerupai lumpur. Mikroorganisme ini dapat menyerap dan mereduksi substrat. Di dalam
reaktor konsentrasi zat organik akanberkurang karena adanya aktivitas mikroorganisme.
Kondisi aerobik dicapai dengan aerasi yang juga berfungsi untuk menjaga kandungan rekator
senantias tersuspensi dengan baik. Secara kontinu keluaraan dari reaktor (overflow) dialirkan
ke dalam tangki pengendap, untuk memisahkan fraksi padat dan cair berdasarkan prinsip berat
jenis.
c. Perhatikan Gambar berikut ini tentang proses anaerobik. Proses apa yang terjadi di (A) dan (B),
dan senyawa apa di (C) dan (D). Berikan penjelasan tentang Proses Anaerobik ini, seperti yang
terlihat pada Gambar.
Jawaban :
A : Acidogenesis, B : Methanogenesis, C : Monomers, D : Acetate
Pada proses anaerobik, mikroorganisme akan tumbuh dan berkembang dengan mengubah
zat organik air limbah menjadi gas metana dan CO2 tanpa kehadiran oksigen (Note:
penjelasan tambahan proses anaerob digestion terdapat pada slide PPT Anaerobic-moletta)
2. Pertanyaan :
a. Bila air limbah mengandung parameter utama pencemar adalah senyawa anorganik, Pilihan
teknologi apa saja yang bisa ditawarkan? Berikan penjelasan, dan bila memungkinkan gunakan
gambar/skema. Pemilihan teknologi disarankan untuk menggunakan bacaan yang disajikan
pada Diktat Kuliah Bab 5.6
Jawaban :
Pemilihan teknologi yang tepat adalah mengelompokkan karakteristik kontaminan dalam air
limbah tersebut. Selain itu, perlu dipertimbangkan juga mengenai aspek teknis, ekonomi, dan
keamanan operasinya. (Penjelasan mengacu pada Skema di bawah ini)
b. Suatu industri susu bubuk menghasilkan air limbah dengan karakteristik sebagia berikut.
No Parameter Nilai Baku Mutu (*)
1 pH 8,7-10 6-9
2 TSS 1000 75
3 Total N 205 20
4 BOD 995 40
5 COD 1500 100
Semua unit dalam mg/L, kecuali pH. (*) Baku mutu efluen negara X
b.1 Apa dampak yang dapat ditimbulkan oleh industri di atas terhadap kegiatan perikanan dan
biotik di badan air sungai penerima limbah industri tersebut? Dianggap bahwa air limbah
memberikan kontribusi yang nyata (significant) terhadap kualitas badan air penerima
Jawaban :
Dari tabel tersebut, nilai pH, TSS, Total N, BOD, dan COD yang lebih besar dari baku mutu.
Dampak yang ditimbulkan dari masing-masing parameter adalah :
• Senyawa N akan menyebabkan eutrofikasi, yaitu pertumbuhan algae dan tanaman air.
• Nilai BOD dan COD berarti menunjukkan jumlah bahan organik yang dapat diurai
(biodegradable). Kandungan zat organik dalam badan air akan menurunkan oksigen
terlarut sehingga menimbulkan bau (disebabkan adanya H2S dan NH3 akibat kondisi
anaerobik). Nilai DO yang rendah akan menyebabkan populasi ikan berkurang.
• Tingginya SS (suspended solid) seperti tanah liat dan lumpur, dapat mempengaurhi
kehidupan organisme dengan menurunkan Dissolved Oxygen dan mengurangi
proses fotosintesis akibat sinar matahari terhalang oleh padatan.
• Tingkat pH yang semakin tinggi (basa) akan menyebabkan ikan mati, kerapuhan
kaustik, mengganggu pembentukan flok (untuk alum), dan merusak vegetasi.
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 2)
b.2 Sarankan teknologi yang dapat mengolah air limbah di atas dan berikan penjelasan yang
memadai.
Jawaban :
Dari tabel data tersebut, nilai pH, TSS, Total N, BOD, dan COD yang lebih besar dari baku
mutu.
TSS dapat dihilangkan dengan cara pengendapan, filtrasi, dan koagulasi (primary treatment).
Kemudian, bahan organik dan nitrogen dapat dihilangkan dengan proses biologis. (Note : dapat
merujuk pada skema teknologi pengolahan limbah)
3. Pertanyaan :
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji TCLP (kepanjangan berikut definisinya) dan
fungsinya dalam proses stabilisasi dan solidifikasi limbah B-3! Jelaskan secara memadai
sedikitnya 3 (tiga) mekanisme stabilisasi dan solidifikasi!
Jawaban :
TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Product) adalah uji karakteristik racun dari limbah
padat dengan cara mengeluarkan cairan lindi (leaching) dari limbah padat dengan larutan
yang reaktif. Tata cara pengujiannya yaitu dengan perendaman limbah padat dalam larutan
asam kuat dengan konsentrasi dan waktu tertentu. Lindi yang dihasilkan akan diuji kandungan
dan karakter racunnya. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan daftar jenis limbah
B3 yang nantinya akan menentukan apakah limbah tersebut termasuk B3 atau bukan.
Fungsi utama TCLP adalah menguji apakah produk hasil stabilisasi dan solidifikasi tidak toksik
lagi agar dapat dikeluarkan dari daftar B3.
Mekanisme stabilisasi dan solidifikasi :
• Macroencapsulation : limbah B3 dibungkus dalam struktur matriks yang besar
• Microencapsulation : mirip seperti macroencapsulation, tetapi limbah B3 terbungkus
secara fisik dalam struktur kristal mikroskopik.
• Precipitation : pemisahan dengan endapan
• Adsorpsi : bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui
mekanisme adsorpsi
b. Berikan contoh limbah B-3 (masing-masing 3) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
alternatif dan sebagai bahan bakar alternatif pada proses co-processing atau AFR
(alternative fuel and raw material) di kiln semen! Jelaskan (dengan gambar) cara
pengumpanan masing-masing limbah tersebut pada proses produksi semen!
Jawaban :
• Bahan baku alternatif : Si, slag baja/logam, kapur/gypsum dari fly ash
• Bahan bakar alternatif : sludge oil, pelumas bekas, dan lumpur waste treatment dari
industri kertas
Pengumpanan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
c. Usulkan satu jenis incinerator yang dapat sekaligus mengolah limbah B-3 dalam fasa padat,
lumpur, cair, maupun gas. Untuk mengatasi pencemaran udara yang mungkin timbul dari
pembakaran limbah B3 pada incinerator tersebut, berikan contoh 3 (tiga) jenis peralatan
pengendalian pencemaran udara yang secara simultan dapat menangani debu dan gas!
Jawaban :
Jenis incinerator yang dapat mengolah limbah B3 dalam fasa padat, cair, dan gas adalah rotary
kiln. Rotary kiln pada umumnya terdiri dari sistem pengumpan, injeksi udara, kiln, afterburner,
sistem pengambil abu, dan sistem pengendali pencemaran udara.
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 7)
Tiga jenis contoh peralatan untuk menangani pencemaran udara misalnya debu dan gas secara
simultan dapat menggunakan pemisah venturi, menara percik, dan menara packing. (Note :
penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 6.5 Diktat Kuliah PLIK Bab 6)
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 6)
d. Jelaskan secara memadai alasan injeksi limbah ke dalam formasi depleted oil and gas field
(lapangan minyak dan gas bumi yang telah selesai masa produksinya) dapat dilakukan untuk
penyimpanan limbah B3.
Jawaban :
Dasar pemikiran penginjeksian limbah ke dalam formasi depleted oil and gas field adalah
penanganan limbah B3 yang aman bagi lingkungan dan manusia. Formasi geologi jauh di
bawah permukaan bumi mampu mengikat limbah. Pemilihan tempat ini harus
mempertimbangkan struktur dan kestabilan geologi serta hidrogeologi wilayah setempat.
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)
4. Usulkan konsep pengelolaan lingkungan suatu industri (sesuai dengan tugas masing-masing) dan
jelaskan secara memadai masing-masing pilihan dan alasan pemilihan tersebut.
Jawaban :
Jawaban dari soal ini akan merujuk pada bagian tugas masing-masing. Dari industri yang
dipilih, identifikasi terlebih dahulu kandungan apa saja yang ada pada limbah tersebut.
Kemudian, pilih metode pengelolaan yang sesuai dengan kandungan pada limbah.
5. Suatu industri manufaktur menghasilkan emisi H2S 500 kg/hari, receptor terletak 2000 m dari
sumber emisi. Konsentrasi ground level (ambang batas) di receptor yang diijinkan adalah 30x10-9
kg/m3. Jika diketahui karakteristik emisi dan kondisi ambient sebagai berikut ini :
• Kecepatan emisi keluar stack, W = 5 m/s
• Temperatur keluar stack, Ts = 90°C
• Stack diameter, D = 1,5 m
• Temperatur udara ambient = 27°C
• Kecepatan angin = 3 m/s
• Gradient temperatur udara (temperature lapse rate) = 6°C/km untuk kondisi slightly stable,
category E (perlu diketahui bahwa perubahan temperatur terhadap perubahan jarak bernilai
negatif terhadap temperature lapse rate).
Tentukan tinggi stack minimum tersebut jika diasumsikan kondisi stabil dan netral
Petunjuk :
• Pertama, dari grafik, tentukan titik y dan z yang tepat dengan menarik garis dari sumbu x
(distance from source) sebesar 2000 m sampai bertemu dengan kurva E. Lalu tarik garis dari
titik tersebut ke sumbu y. Diperoleh y sebesar 100 dan z sebesar 38.
• Konversi satuan
500kg 1hari 1jam
▪ Q= × × = 5,78 × 10−3 kg/detik
hari 24jam 3600detik
∆Ta
▪ ∆z
= −6℃/km = −0,006℃/m
▪ Ts = 90°C = 363 K
▪ Ta = 27°C = 300 K
• Hitung nilai F menggunakan rumus yang tersedia.
g(Ts − Ta )W D 2 9,8 × (363 − 300) × 5 1,5 2
F= ( ) = ×( )
Ts 2 363 2
Diperoleh nilai F sebesar 4,783.
• Hitung nilai S menggunakan rumus yang tersedia.
g ∆Ta 9,8
S= ( + 0,01°C/m) = (−0,006 + 0,01)
Ta ∆z 300
Diperoleh nilai S sebesar 1,306x10-4
• Hitung nilai ΔH menggunakan rumus yang tersedia.
1 1
F 3 4,783 3
∆H = 2,6 ( ) = 2,6 ( −4
)
uS 3 × 1,306 × 10
Diperoleh nilai ΔH sebesar 59,866 m.
• Hitung nilai H dengan menggunakan solver,
5,78 × 10−3 0 2 0−H 2
30 × 10−9 = exp [−0,5 ( ) ] {exp [−0,5 ( ) ]
2π × 3 × 100 × 38 100 38
0+H 2
+ exp [−0,5 ( ) ]}
38
Diperoleh nilai H sebesar 69,709 m (Note : di ground level, tempat receptor berada →y=0, z=0)
• Hitung tinggi stack minimum dengan menggunakan rumus berikut.
H = Hs + ∆H
Hs = H − ∆H
Jawaban :
• Diperoleh nilai tinggi stack minimum sebesar 9,84 m (Note : Secara umum cara pengerjaannya
seperti ini, dapat terjadi kemungkinan kesalahan dalam menghitung)
b. Bila diketahui suatu air limbah mengandung 600 mg glukosa C6H12O6 per liter limbah, perkirakan
nilai COD dari air limbah tersebut dalam mg COD/L.
Petunjuk :
• Tulis reaksi glukosa dengan oksigen yang dibutuhkan
C6 H12 O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2 O
• Hitung perbandingan massa
gO2
molO2 6molO2 × 32 gO2
molO2
= = 1,067
molglukosa gglukosa gglukosa
1molglukosa × 180
molglukosa
mgO2
= 1,067
mgglukosa
• Hitung nilai COD
mgglukosa mgO2 mgO2 mgCOD
COD = 600 × 1,067 = 640,2 = 640,2
L mgglukosa L L
Diperoleh nilai COD sebesar 640,2 mg COD/L. (Note : Secara umum cara pengerjaannya seperti
ini, dapat terjadi kemungkinan kesalahan dalam menghitung)
c. Apabila air limbah mengandung parameter utama pencemar adalah senyawa organik, pilihan
teknologi apa saja yang bisa ditawarkan? Berikan penjelasan (bila memungkinkan gunakan
gambar/skema). Terkait pemilihan teknologi, disarankan menggunakan bacaan dari Diktat Kuliah
Bab 5.6.
Jawab :
d Berikan penjelasan yang memadai tentang perbedaan pengolahan air limbah yang mengandung
senyawa organik secara aerobik dan anaerobik.
Jawab :
Proses aerobik membutuhkan oksigen, sedangkan proses anaerobik tidak memerlukan oksigen.
Pada proses aerobik, terjadi perubahan senyawa C menjadi CO2, serta N dan S menjadi nitrat dan
sulfat. Sedangkan pada proses anaerobik, dihasilkan metana, ammonia, dan hidrogen sulfide.
Perbandingan neraca karbon dan energi antara kedua proses dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Neraca Proses aerobik Proses anaerobik
Karbon 50% diubah menjadi 95% diubah menjadi biogas
biomassa dan 50% menjadi dan 5% menjadi biomassa
CO2
energi 60% disimpan dalam jumlah Hampir 90% energi dalam zat
besar pada sel baru yang organik diperoleh kembali
terbentuk dan 40% hilang dalam biogas, 5-7%
sebagai panas digunakan untuk pertumbuhan
sel dan 2-5% dibuang sebagai
panas
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 5)
e. Berikan penjelasan apa yang dimaksud dengan proses lumpur aktif (activated sludge process).
Berikan ciri cirinya dan berikan skema diagram proses.
Jawab :
influent aeration effluent
settler
tank
waste
sludge
Sistem lumpur aktif (activated sludge) merupakan pengolahan limbah yang menerapkan proses
biologis. Prosesnya bersifat aerobik, artinya memerlukan oksigen untuk reaksi biologisnya.
Kebutuhan oksigen dapat dipenuhi dengan cara mengalirkan udara atau oksigen murni ke dalam
rekator biologis. Proses ini menggunakan mikroorganisme yang hidup berkoloni menyerupai
lumpur. Mikroorganisme ini dapat menyerap dan mereduksi substrat. Di dalam reaktor
konsentrasi zat organik akanberkurang karena adanya aktivitas mikroorganisme. Kondisi aerobik
dicapai dengan aerasi yang juga berfungsi untuk menjaga kandungan rekator senantias tersuspensi
dengan baik. Secara kontinu keluaraan dari reaktor (overflow) dialirkan ke dalam tangki
pengendap, untuk memisahkan fraksi padat dan cair berdasarkan prinsip berat jenis. Ciri ciri sistem
lumpur aktif adalah :
• Menggunakan lumpur (mikroorganisme) yang dapat mengonversi zat organik
terlarut dalam air menjadi biomassa baru dan zat anorganik
• Memungkinkan terjadinya pengendapan sehingga keluaran hanya sedikit
mengandung padatan mikroba
• Mendaur ulang sebagian lumpur mikroorganisme dari tangki pengnedap ke reaktor
aerasi
• Kinerja pengolahan bergantung pada waktu tinggal sel rata-rata di dalam reaktor
(Sumber : Slide PLIK “Bagian II Air Limbah Industri” Pak Tjandra)
f. Terdapat paling tidak 3 (tiga) faktor lingkungan yang mempengaruhi kinerja proses anaerobik,
yaitu komposisi air limbah; temperatur; dan hubungan pH dengan asam volatil. Berikan penjelasan
tentang faktor-faktor tersebut.
Jawab :
• Komposisi air limbah : mikroorganisme anaerobik tidak hanya mendegradasi karbohidrat,
protein, dan lipid, tetapi juga beberapa senyawa petrokimia seperti benzoate, asam phtalat, asam
glutarat, dan gliserol. Beberapa zat dapat pula bersifat toksik seperti logam berat.
• Temperatur : kenaikan temperatur yang relative dekat dengan rentang temperatur optimum
akan meningkatkan laju pertumbuhan spesifik mikroorganisme. Sistem anaerobik sebaiknya
dioperasikan pada temperatur yang dijaga konstan
• Hubungan pH dan asam volatile : pH akan mempengaruhi produksi gas metana. Proses konversi
anaerobik pada umumnya beroperasi optimal pada pH mendekati netral. Gangguan pH biasanya
ditandai dengan kenaikan asam volatil secara mencolok. Kesetimbangan dapat dikembalikan
dengan mereduksi laju umpan reaktor atau penambahan senyawa alkali.
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 5)
Bobot 20%
2. Suatu industri pengalengan ikan menghasilkan air limbah dengan karakteristik sebagai
disampaikan pada Tabel berikut ini.
Parameter Hasil Pemeriksaan Efluen*) Baku Mutu**)
BOD5 1750 75
COD 3000 150
TSS 1000 100
Minyak dan Lemak 100 15
pH 7 6-9
*) Semua unit dalam mg/L, kecuali pH **) Baku mutu berdasarkan PerMen LH No. 05/ 2014
a. Apa dampak yang dapat ditimbulkan oleh industri tersebut terhadap sungai penerima air limbah?
Aktivitas utama di sungai penerima adalah kegiatan perikanan. Dianggap bahwa air limbah
memberikan kontribusi yang nyata (significant) terhadap kualitas badan air penerima untuk
parameter TSS, COD, BOD, minyak dan lemak.
Jawab :
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa parameter BOD, COD, TSS, minyak, dan lemak bernilai
lebih besar daripada baku mutu.
• Nilai BOD dan COD berarti menunjukkan jumlah bahan organik yang dapat diurai
(biodegradable). Kandungan zat organik dalam badan air akan menurunkan oksigen terlarut
sehingga menimbulkan bau (disebabkan adanya H2S dan NH3 akibat kondisi anaerobik). Nilai
DO yang rendah akan menyebabkan populasi ikan berkurang.
• Tingginya SS (suspended solid) seperti tanah liat dan lumpur, dapat mempengaruhi kehidupan
organisme dengan menurunkan Dissolved Oxygen, meningkatkan turbiditas, menghambat
pernapasan dan memusnahkan spawning bed, dan mengurangi proses fotosintesis akibat sinar
matahari terhalang oleh padatan.
• Dampak dari minyak dan lemak adalah mencegah penetrasi sinar, racun bagi jenis ikan tertentu,
adanya bahaya kebakaran, dan menyulitkan water treatment.
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 2)
b. Sarankan teknologi untuk mengolah air limbah tersebut agar dapat memenuhi baku mutu efluen
yang berlaku dan berikan penjelasan memadai. Berikan alasan pemilihan proses.
Jawab :
Inti dari pengolahan adalah :
• Pretreatment : mengurangi SS, minyak, dan lemak
• Proses biologi : karena senyawa organik cukup tinggi, dapat merupakan gabungan proses
anaerobik dan aerobik.
(dapat dieksplorasi lebih lanjut berdasarkan pelajaran yang telah didapat di kelas)
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji TCLP (kepanjangan berikut definisinya) dan fungsinya
dalam proses stabilisasi dan solidifikasi limbah B-3!
Jawab :
TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Product) adalah uji karakteristik racun dari limbah
padat dengan cara mengeluarkan cairan lindi (leaching) dari limbah padat dengan larutan
yang reaktif. Tata cara pengujiannya yaitu dengan perendaman limbah padat dalam larutan
asam kuat dengan konsentrasi dan waktu tertentu. Lindi yang dihasilkan akan diuji kandungan
dan karakter racunnya. Data yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan daftar jenis limbah
B3 yang nantinya akan menentukan apakah limbah tersebut termasuk B3 atau bukan.
Fungsi utama TCLP adalah menguji apakah produk hasil stabilisasi dan solidifikasi tidak toksik
lagi agar dapat dikeluarkan dari daftar B3.
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)
b. Jelaskan secara memadai sedikitnya 3 (tiga) mekanisme stabilisasi dan solidifikasi (SS)!
Jawab :
Mekanisme stabilisasi dan solidifikasi :
• Macroencapsulation : limbah B3 dibungkus dalam struktur matriks yang besar
• Microencapsulation : mirip seperti macroencapsulation, tetapi limbah B3 terbungkus
secara fisik dalam struktur kristal mikroskopik.
• Precipitation : pemisahan dengan endapan
• Adsorpsi : bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan pemadat melalui
mekanisme adsorpsi
c. Padatan limbah B3 baik berupa abu hasil insinerator maupun lumpur (yang dikeringkan atau
hasil stabilisasi dan solidifikasi) dapat disimpan (dump) di area land fill. Jelaskan secara
memadai mekanisme penyimpanan limbah pada landfill dan persyaratan landfill.
Jawab :
Landfill adalah pengelolaan dengan cara menimbun sampah di dalam tanah. Dengan cara ini
diharapkan sampah dapat terisolasi dan mencegah interaksi sampah dan lingkungan. Isolasi
dilakukan dengan menutup sampah dengan tanah yang mempunyai permeabilitas rendah.
Diharapkan limbah terurai melalui aktivitas biologis mikroorganisme dan mengubahnya
menjadi CO2 dan CH4. Aspek yang harus diperhatikan adalah :
▪ Tipe dan volume limbah yang akan ditimbun
▪ Harapan hidup lahan urug selama aktif beroperasi
▪ Topografi dan karakteristik tanah di lokasi dan sekitar
▪ Kondisi iklim sepanjang tahun
▪ Air permukaan dan air tanah sekitar
▪ Pengumpulan dan pengolahan aliran di permukaan
▪ Tanah penutup yang diperlukan untuk penahanan individual
▪ Antisipasi kualitas dan volume lindi
▪ Pemilihan sistem pengumpulan dan pengolahan lindi
▪ Pemantauan air tanah dan air permukaan selama operasi dan sesudahnya
▪ Pemilihan sistem ventilasi untuk gas produk
▪ Pemilihan laipsan membran fleksibel dan lapisan impermeabel
▪ Perencanaan penutupan dan sesudah penutupan
▪ Alternatif penggunaan selama sesudah penutupan
▪ Dampak bagi kesehatan manusia dan lingkungan
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 8)
d. Pada penanganan limbah B3, sumur injeksi (depleted oil/gas field) dapat dimanfaatkan sebagai
salah satu solusi. Jelaskan secara memadai tipe sumur injeksi yang dapat dimanfaatkan untuk
menyimpan limbah B3 dan mekanisme (berikut pertimbangannya) pemilihan sumur injeksi
sebagai penyimpanan limbah B3.
Jawab :
• Mekanismenya dibuat lubang hingga melampaui kedalaman aquifer air tanah,
kemudain dilapisi casing baja yang disemen ke bagian luar lubang. Pemboran
diteruskan melalui lubang hingga mencapai zona penginjeksian dan dimasukkan pipa
injeksi yang bagian atasnya dipasang well head dan bawahnya dipasang packer. Ruang
kosong antara pipa injeksi dan casing diisi cairan bertekanan non korosif. Tekanan pada
cairan dipantau untuk mengetahui jika ada kebocoran pipa. Teknologi yang umum
digunakan adalah dengan memanfaatkan sumur-sumur bekas lapangan minyak dan gas
bumi
▪ Kebutuhan akan cara penanganan limbah B3 yang aman bagi lingkungan dan manusia.
Timbul ide untuk memanfaatkan formasi geologi yang berada jauh di bawah
permukaan bumi yang mampu mengikat limbah. Hal ini dibuktikan dengan
kemampuan formasi untuk menyimpan cadangan minyak dan gas.
▪ Faktor yang harus dipertimbangkan diantaranya :
❖ Kondisi geologi dan hidrologi
❖ Keberadaan sumur pasca operasi
❖ Cadangan mineral, minyak, dan gas
❖ Air tanah
❖ Karakter fisik dan kimia formasi serta cairan yang berada di dalamnya untuk
memperkirakan interaksi yang akan terjadi
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 8)
Bobot 10%
4 a Pada pengelolaan limbah B3, jelaskan secara memadai pilihan teknologi yang sesuai dan dasar
pertimbangan pemilihan off-site treatment atau on-site treatment!
Jawab :
• Jenis dan karakteristik limbah padat yang harus diolah harus diketahui secara pasti agar dapat
ditentukan teknologi pengolahannya yang tepat dan antisipasi terhadap jenis limbah di masa
mendatang juga perlu dipertimbangkan
• Jumlah limbah yang dihasilkan harus cukup memadai sehingga dapat menjustifikasi biaya yang
akan dikeluarkan dan perlu dipertimbangkan pula limbah tersebut dalam waktu mendatang
• Peraturan yang berlaku dan antisipasi peraturan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah di masa
mendatang dan perlu mendapat perhatian yang cukup agar teknologi terpilih tetap dapat
memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah di masa mendatang
• Teknologi proses yang dibutuhkan untuk pengolahan limbah
• Sumber daya manusia yang bertugas untuk mengolah limbah industri
(Sumber : Diktat Kuliah PLIK Bab 8)
b. Pada penanganan limbah B3 yang melibatkan pihak ketiga, dikenal konsep waste generator,
transporter dan treater. Jelaskan secara memadai peran dan persayaratan waktu
penanganan/penyimpanan limbah pada masing-masing pihak.
Jawab :
• Generator adalah orang atau badan/institusi yang menyebabkan terjadinya limbah yang
menjadi sasaran peraturan, termasuk yang memindahkan limbah dengan kendaraan/vessel
sendiri maupun sewa dari pihak lain untuk memindahkan dan membuang limbah tersebut, atau
yang membawa kendaraan bekas limbah B3 ke pusat pencucian. Semua yang terlibat
pengangkutan limbah B3 juga termasuk generator. Kewajiban generator : hanya diijinkan
menyimpan limbah tidak lebih dari 90 hari, wajib mengolah limbah B3 kepada carrier maupun
pengolah dan menyimpan kopi manifest sekurangnya 3 tahun.
• Pengumpul adalah badan/institusi yang diberi tanggung jawab oleh generator untuk
mengumpulkan dan mentransportasikan limbah B3 dari lokasi generator ke lokasi
pengumpul.
• Carrier (Transporter) adalah badan/institusi yang diberi tanggung jawab oleh generator untuk
mentransportasikan limbah B3 dari lokasi pengumpul ke lokasi pusat pengolahan limbah
B3. Transporter dapat dikategorikan sebagai generator apabila mengimpor B3 ke dalam negeri,
mengangkut campuran B3 yang berbda, atau yang bertanggung jawab dalam pembuangan
limbah B3 selama pengangkutan. Transpoter-generator bertanggung jawab membersihkan
limbah atau bahan B3 yang terproduksi selama pengangkutaan dan semua yang terkontaminasi
limbah (tanah/air).
• Pengolah adalah badan/institusi yang diberi tanggung jawab oleh generator untuk dan wajib
mengolah limbah B3 yang telah diserahkan oleh generator, mengisi manifest, dan
mengembalikan dokumen manifest kepada generator, dan melaksanakan monitoring
pengolahan limbah
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, pengumpul, transporter, dan pengolah harus
mendapatkan ijin operasional terlebih dahulu dari Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK).
(Sumber : Rangkuman Ryan Adrian Rahardi)
c. Pada penanganan limbah B3 dengan melibatkan pihak ketiga dikenal adanya manifest. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan manifest tersebut dan siapa yang menerbitkan dan
mendokumentasikan manifest.
Jawab :
Manifest merupakan rekam jejak proses pengolahan limbah B3 yaitu penyerahan limbah B3
kepada carrier atau transporter maupun pengolah, manifest dibuat oleh generator dan
menyimpan kopi manifest tersebut sekurangnya 3 tahun.
b. Untuk mengatasi pencemaran udara yang timbul dari pembakaran lumpur B3, berikan contoh
(berikut penjelasan singkat) 3 (tiga) jenis peralatan pengendalian pencemaran udara yang secara
simultan dapat menangani debu dan gas hasil pembakaran!
Jawab :
• Pemisah brown : menerapkan gerakan partikel menurut Brown
• Filtrasi/penapisan : umunya gaya gravitasi
• ESP (electrostatic precipitator)/ pengendap elektrostatik : gaya elektrostatis dan gravitasi
• Siklon, pencuci venture, pengumpul sentrifugal : gaya sentrifugal dan gravitasi
• Pemisah inersia : gaya inersia
• Pengendapan : gaya gravitasi (gravity settling)
Bobot 20%
6. Suatu pabrik kertas menghasilkan emisi H2S 500 kg/hari, receptor terletak 1700 m dari source.
Konsentrasi ground level di receptor yang dijinkan 20 ppb by vol (30,3 mg/m3). Karakteristik emisi
dan kondisi ambient:
• Kecepatan emisi keluar stack, W= 30 m/s
• Temperatur keluar stack, Ts = 122 oC
• Stack diameter D= 2,5 m
• Temperatur udara ambient = 17 oC
• Kecepatan angin = 2 m/s
• Gradien temperatur udara (temperature lapse rate)= 6 oC/km (slightly stable, category E)
Tentukan tinggi stack minimum dari pabrik kertas tersebut jika diasumsikan kondisi stabil dan netral.
Jawab:
Petunjuk :
• Pertama, dari grafik, tentukan titik y dan z yang tepat dengan menarik garis dari sumbu x
(distance from source) sebesar 1700 m sampai bertemu dengan kurva E. Lalu tarik garis dari
titik tersebut ke sumbu y. Diperoleh y sebesar 90 dan z sebesar 35.
• Konversi satuan
500kg 1hari 1jam
▪ Q= hari
× 24jam × 3600detik = 5,78 × 10−3 kg/detik
30,3mg 1kg
▪ c= m3
× 1000000mg = 30,3 × 10−6 kg/m3
∆Ta
▪ = −6℃/km = −0,006℃/m
∆z
▪ Ts = 122°C = 395 K
▪ Ta = 17°C = 290 K
• Hitung nilai F menggunakan rumus yang tersedia.
g(Ts − Ta )W D 2 9,8 × (395 − 290) × 30 2,5 2
F= ( ) = ×( )
Ts 2 395 2
Diperoleh nilai F sebesar 122,11.
• Hitung nilai S menggunakan rumus yang tersedia.
g ∆Ta 9,8
S= ( + 0,01°C/m) = (−0,006 + 0,01)
Ta ∆z 290
Diperoleh nilai S sebesar 1,351x10-4
• Hitung nilai ΔH menggunakan rumus yang tersedia.
1 1
F 3 122,11 3
∆H = 2,6 ( ) = 2,6 ( −4
)
uS 2 × 1,351 × 10
Diperoleh nilai ΔH sebesar 199,52 m.
• Hitung nilai H dengan menggunakan solver,
5,78 × 10−3 0 2 0−H 2
30,3 × 10−6 = exp [−0,5 ( ) ] {exp [−0,5 ( ) ]
2π × 2 × 90 × 35 90 35
0+H 2
+ exp [−0,5 ( ) ]}
35
Diperoleh nilai H sebesar 74,505 m (Note : di ground level, tempat receptor berada →y=0, z=0)
• Hitung tinggi stack minimum dengan menggunakan rumus berikut.
H = Hs + ∆H
Hs = H − ∆H
Jawaban :
• Diperoleh nilai tinggi stack minimum sebesar 125,015 m (Note : Secara umum cara
pengerjaannya seperti ini, dapat terjadi kemungkinan kesalahan dalam menghitung)
1. a. Pada karakteristik air limbah, parameter padatan diklarifikasikan sebagai padatan tetap (fixed
solids) dan padatan volatile (volatile solids). Apa perbedaan kedua parameter tersebut? Apa makna
parameter tersebut bagi perancangan unit pengolahan air limbah?
Jawab :
Padatan tetap adalah menggambarkan senyawa anorganik atau mineral; sedangkan padatan volatil
adalah mewakili senyawa organik. Untuk perancangan: bila suatu limbah tinggi senyawa
anorganik,maka pengolahannya berbeda dengan senyawa organik (ini bisa di jelaskan lebih lanjut)
b. Kualitas badan air (air tanah, sungai dan laut) di Indonesia menurun terus dengan berjalannya
waktu, sebutkan 3 (tiga) penyebab menurunnya kualitas air tersebut.
Jawab :
Menurunnya kualitas badan air seperti air tanah, air sungai, dan air laut akibat pembuangan air
limbah yang kurang baik terutama disebabkan oleh :
• Kurangnya sarana dan prasarana sistem perpipaan air limbah domestik.
• Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah.
• Masih tingginya penggunaan air sungai dan air tanah oleh masyarakat sebagai sumber air
bersih.
• Rendahnya tingkat ketaatan para pengusaha terhadap peraturan pembuangan air limbah.
c. Berbagai usaha telah dilakukan oleh Pemerintah (Pusat maupun Daerah Tingkat I dan II) untuk
memperbaiki kualitas badan air. Sebutkan 5 (lima) kegiatan yang dilakukan Pemerintah dalam
rangka peningkatan kualitas tersebut.
Jawab :
Oleh karena itu, untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas badan air sesuai dengan
peruntukannya dan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam
pengendalian pencemaran badan air, pemerintah daerah melalui BPLHD / BAPEDAL melakukan
kegiatan antara lain:
1) Pelaksanaan Program Kali Bersih (Prokasih) yang mencakup sebagian besar propinsi dan
sungai seperti tercantum pada tabel 5.1 dan 5.2. Pelaksanaan Prokasih memiliki tiga tujuan,
yaitu menurunkan beban pencemaran limbah yang masuk ke sungai, meningkatkan kualitas
sungai, dan meningkatkan sumber daya dan kelembagaan dalam pengelolaan kualitas
lingkungan dan sumber daya sungai.
2) Pemberian bantuan dana melaui kredit bunga rendah bagi pengusaha yang akan membangun
sarana pengolahan air limbah.
3) Pemberian kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan fasilitas air minum.
4) Pemasyarakatan/sosialisasi tentang produksi bersih, gerakan hemat air, program sumur
resapan, dan penghijauan.
5) Peningkatan sumber daya manusia bagi aparat, wakil masyarakat/LSM, dan industri kecil
dalam upaya pengelolaan air limbah dan penaatan peraturan.
6) Peningkatan sarana dan prasarana sistem perpipaan air limbah dan instalasi pengolahan air
limbah melalui kerja sama dengan swasta.
7) Perijinan pembuangan air limbah bagi industri melalui SIPLC (Surat Ijin Pembuangan Air
limbah) dan penegakan hukum bagi industri/kegiatan yang tidak menaati peraturan
pembuangan air limbah.
d. Apa tujuan dari Pengolahan Awal dan Tahap Pertama dalam sistem pengolahan air limbah?
Berikan juga 3 (tiga) contoh dari unit yang masuk kategori ini.
Jawab :
Tujuan dari pengolahan awal dan tahap pertama adalah untuk meminimalkan variasi konsentrasi
dan laju alir dari air limbah dan juga menghilangkan zat pencemar tertentu. Terhadap beberapa
jenis air limbah perlu diberikan pengolahan awal untuk menghilangkan zat pencemar yang tak
terbiodegradasi atau beracun, agar tidak mengganggu proses-proses selanjutnya.
e. Berikan keterangan tentang Sistem Lumpur Aktif. Berikan skemanya, bagaimana sistem
tersebut bekerja dan apa ciri cirinya?
Jawab :
Sistem pengolahan dengan lumpur aktif dapat dicirikan dengan tanda-tanda sebagai berikut
(TIDAK PERLU SEMUA, 2 SAJA SUDAH CUKUP)
1) Menggunakan lumpur mikroorganisme yang dapat mengkonversi zat organik terlarut dalam
air buangan menjadi biomassa baru dan zat anorganik.
2) Pengolahan dengan lumpur aktif memungkinkan terjadinya pengendapan sehingga keluaran
hanya sedikit mengandung padatan mikroba.
3) Pengolahan dengan lumpur aktif mendaur ulang sebagian lumpur mikroorganisme dari tangki
pengendap ke reaktor aerasi, kecuali pada reaktor aliran yang teraduk baik (continuous stirred
tank), kadangkadang mikroorganisme tidak perlu didaur ulang.
4) Kinerja pengolahan dengan lumpur aktif bergantung pada waktu tinggal sel rata-rata di dalam
reaktor (mean cell residence time).
2. a. Perhatikan gambar berikut ini tentang proses anaerobik, proses apa yang terjaid di (A) dan (B),
dan senyawa apa di (C) dan (D). Berikan penjelasan tentang Proses Anaerobik ini, seperti yang
terlihat pada gambar.
Jawab :
(A) Asidogenesis; (B) metanogenesis; (C) senyawa sederhana atau monomer; (D) asetat.
Kemudian penjelasan tentang proses anaerobik secara garis besar.
b. Dalam Bab 2, tentang pengolahan air limbah yang ditulis oleh Dr. Tanaka, disarankan
kombinasi pengolahan unit pengolahan air limbah (komunal – dari rumah tangga) yang cocok
untuk negara berkembang. Gambarkan skema pengolahan air limbah tersebut dan berikan alasan
mengapa kombinasi pengolahan tersebut disarankan.
Jawab :
Usulan Dr. Tanaka adalah gabungan anerobik dan aerobik, seperti pada gambar terakhir di bawah
ini.
c. Dalam Bab 4, tentang ’Menuju Dunia Alternatif’, Dr. Tanaka membahas tiga butir penting dari
sisi teknologi, yaitu (i) pentingnya kegiatan yang dikontrol/dikerjakan sendiri, (ii) sistem
desentralisasi dan (iii) masalah industri raksasa. Berdasarkan tiga butir tersebut, dia menyarankan
teknologi masa depan. Berikan penjelasan ringkas tentang 3 (tiga) butir tersebut dan arahan
teknologi masa depan yang disarankan oleh Dr. Tanaka.
Jawab :
Ini garis besar jawaban, tidak perlu persis sama kalimatnya.
(i) Di negara maju, seperti Jepang, pekerjaan umumnya dilakukan oleh para spesialis yang
masing masing memiliki keahlian eksklusif. Ini yang menjadikan pembengkakan biaya
yang tidak perlu. Untuk dapat mengembangkan teknologi alternatif, sangat penting untuk
dapat mengembangkan teknologi secara mandiri yang dapat dikontrol dan dikerjakan
sendiri.
(ii) sistem desentralisasi adalah sistem yang dapat menangani dalam lingkup kecil. Misalnya
untuk energi, suatu lokasi/daerah dapat memasok energinya sendiri. Atau air limbah, bisa
diolah secara lokal, tidak perlu memiliki unit pengolahan air limbah terpusat yang mahal.
(iii) Industri raksasa: organisasi bersifat hirakhi, manajer yang berjumlah sedikit berwenang
mengawasi dan mengontrol pekerjaan, sedangkan operator (yang berjumlah banyak dan
tidak memiliki kewenangan), bekerja secara monoton dan rutin.
Teknologi saat ini dikembangkan oleh negara maju adalah bertujuan untuk meningkat
industrialisasi dan efisiensi, teknologi menjadi dimonopoli oleh pihak yang punya spesialisasi,
sehingga teknologi menjadi tidak terjangkau oleh masyarakat. Teknologi masa depan diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan masyaratkat di negara berkembang secara efektif namun sekaligus
ramah lingkungan. Teknologi yang akan dikembangkan diharapkan dapat diterima oleh
masyarakat dan bisa dikontrol oleh masyarakat ini sendiri.
3. a. Bila air limbah mengandung parameter utama pencemar adalah senyawa anorganik, Pilihan
teknologi apa saja yang bisa ditawarkan? Berikan penjelasan, dan bila memungkinkan gunakan
gambar/skema. Pemilihan teknologi disarankan untuk menggunakan bacaan yang disajikan pada
Diktat Kuliah Bab 5.6.
Jawab :
Gunakan gambar terlampir, tapi TIDAK perlu persis sama dengan gambar (untuk anorganik
SAJA). Cukup ide nya dipahami oleh mahasiswa.
b. Suatu industri susu bubuk menghasilkan air limbah dengan karakteristik sebagai berikut:
No. Parameter Nilai Baku mutu (*)
1. pH 8,7-10 6-9
2. TSS 1000 75
3. Total N 205 20
4. BOD 995 40
5. COD 1500 100
Semua unit dalam mg/L, kecuali pH. (*) Baku mutu efluen negara X.
b.1. Apa dampak yang dapat ditimbulkan oleh industri di atas terhadap kegiatan perikanan dan
biotik di badan air sungai penerima limbah tersebut? Dianggap bahwa air limbah memberikan
kontribusi yang nyata (significant) terhadap kualitas badan air penerima.
Jawab :
Menjelaskan dampak TSS, Nitrogen dan Organik terhadap perikanan.
b.2. Sarankan teknologi yang dapat mengolah air limbah di atas dan berikan penjelasan yang
memadai.
Jawab :
Teknologi harus menggambarkan untuk menghilangkan TSS terlebih dahulu (primary treatment)
kemudian menghilangkan organik dan nitrogen (dengan proses biologi)
c. Dalam kuliah yang diberikan oleh Dr. Ilona S. Horvath disampaikan tentang tanggung jawab
industri penghasil (producer responsibilities) terhadap limbah padat yang dihasilkan di konsumen
(misalnya kemasan, batere bekas dan lain lain). Terdapat 3 (tiga) pemecahan yang berbeda yang
bisa dilakukan oleh industri dalam rangka melakukan tanggung jawab tersebut. Berikan penjelasan
singkat tentang tiga cara tersebut.
Jawab :
4. a. Jelaskan apa yang dimaksud uji TCLP dan fungsinya terhadap mekanisme stabilisasi dan
solidifikasi pada pengolahan limbah B-3! Jelaskan sedikitnya 3 (tiga) mekanisme proses stabilisasi
dan solidifikasi!
Jawab :
TCLP = (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) adalah uji karakter racun dalam limbah
padat dengan cara mengeluarkan cairan lindi dari limbah tersebut menggunakan larutan yang
reaktif. Tata cara pengujian TCLP yaitu dengan perendaman limbah padat dalam larutan asam kuat
dengan konsentrasi tertentu selama waktu yang ditentukan. Lindi yang dihasilkan oleh perendaman
limbah tersebut diuji kandungan dan karakter racunnya. Data yang diperoleh kemudian
dibandingkan dengan daftar jenis limbah B-3 (tabel 1,2 atau 3 PP-19/1994), yang menentukan
apakah limbah tersebut termasuk limbah B-3 atau bukan.
Fungsinya menguji apakah produk hasil stabilisasi dan solidifikasi tidak toksik lagi agar dapat
dikelurakan dari daftar B3 (proses delisting).
Proses stabilisasi/solidifikasi pada pengolahan limbah B-3: proses pencampuran limbah dengan
bahan tambahan (aditif) dengan tujuan menurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah dan
untuk mengurangi toksisitas limbah tersebut. Mekanismenya adalah (a) macroencapsulation, (b)
microencapsulation, (c) precipitation, (d) adsorbsi, (e) absorbs, (f) detoksifikasi.
b. Injection well disposal banyak digunakan di beberapa negara untuk menyimpan limbah
(terutama B-3) ke dalam formasi minyak dan gas bumi di bawah lapisan ‘air tanah dalam’ pada
sumur minyak dan gas bumi yang telah tidak berproduksi. Jelaskan secara singkat (i) mekanisme
penyimpanan limbah B-3 dengan cara ini, (ii) dasar pemikiran pemanfaatan cara ini untuk
menyimpan limbah B-3, dan (iii) faktor penting (tiga saja) yang harus dipertimbangkan di dalam
pemilihan lokasi!
Jawab :
(i) teknologi yang lazim adalah memanfaatkan sumur-sumur bekas lapangan minyak dan gas
bumi yang sudah tidak digunakan untuk produksi lagi.
(ii) dasar pemikiran pembuangan limbah dengan cara ini adalah kebutuhan akan cara
penanganan limbah B-3 yang aman bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Lalu timbul
ide untuk memanfaatkan formasi geologi yang berada jauh di bawah permukaan bumi
yang mampu mengikat limbah, yang telah dibuktikan dengan kemampuan formasi tersebut
untuk menyimpan cadangan minyak dan gas bumi. Jika minyak/gas suatu sumur telah
habis, sumur-sumur bekas tersebut dapat dimanfaatkan karena sifat konservasinya
(iii) faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi:
- kondisi geologi dan hidrologi, termasuk kestabilannya
- keberadaan sumur pasca-operasi, yang mengakibatkan bocor ke luar formasi
- cadangan mineral, minyak dan gas yang tersisa untuk menghindari pemanfaatan sumur
di masa datang
- air tanah dalam, untuk menghidari pencemaran air apabila terjadi kebocoran
- karakter fisik dan kimia formasi serta cairan alami yang berada di dalamnya untuk
memperkirakan interaksi yang akan terjadi
c. Sebutkan 2 (dua) jenis/tipe insinerator yang sesuai untuk membakar limbah pada fasa (i) padat,
(ii) cair, (iii) gas, dan (iv) limbah pada ke-tiga fasa tersebut.
Jawab :
- Padat: single chamber incinerator, multiple chamber, open pit (terutama bahan explosive &
mudah terbakar), open burning, starved air unit (SAU), pirolisis/gasifikasi
- Cair (+lumpur): aqueous waste injector, open pit, multiple heart (lumpur dengan kandungan
padatan 15-50%);
- Gas: rotary kiln, fluidized bed incinerator (butiran debu dalam gas atau cairan)
- Padat, cair, dan gas: rotary kiln, fluidized bed incinerator (butiran debu dalam gas atau cairan)
d. Pada penanganan limbah B-3 dikenal istilah generator (penghasil), pengumpul, transporter, dan
pengolah. Jelaskan secara singkat masing-masing istilah tersebut berikut kewajibannya.
Jawab :
Generator adalah siapa saja (orang atau badan/institusi) dan di mana saja menyebabkan terjadinya
limbah yang menjadi sasaran peraturan, termasuk yang memindahkan limbah dengan
kendaraan/vessel sendiri maupun sewa dari pihak lain untuk memindahkan & membuang limbah
tersebut, atau yang membawa kendaraan/vessel bekas limbah B-3 ke tempat pusat pencucian.
Semua yang terlibat pengangkutan limbah B-3 juga termasuk generator. Kewajiban: generator
hanya diijinkan menyimpan limbah tidak lebih dari 90 hari (3 bulan), generator wajib mengolah
limbah B-3 sendiri atau menyerahkan pengolahannya kepada pihak ketiga, generator wajib
membuat manifest penyerahan limbah B-3 kepada carrier (transporter) maupun pengolah dan
menyimpan kopi manifest tersebut sekurangnya 3 tahun meskipun generator telah atau tidak
menerima kopi yang ditandatangani designated treatment (storage atau disposal facility);
Pengumpul adalah siapa saja (badan/institusi) yang diberi tanggung jawab oleh generator untuk
mengumpulkan dan mentransportasikan limbah B-3 dari lokasi generator ke lokasi pengumpul.
Carrier (Transporter) adalah siapa saja (badan/institusi) yang diberi tanggung jawab oleh
generator untuk mentransportasikan limbah B-3 dari lokasi pengumpul ke lokasi pusat pengolahan
limbah B-3. Carrier (transporter) dapat dikategorikan sebagai generator apabila mengimport B-3
ke dalam negeri, mengangkut campuran B-3 yang bebeda-beda, atau yang bertanggung jawab
dalam pembuangan produk limbah atau bahan B-3 yang terproduksi selama pengangkutan.
Transporter-generator bertanggung jawab membersihkan produk limbah atau bahan B-3 yang
terproduksi selama pengangkutan dan semua yang terkontaminasi limbah tersebut (tanah/air).
Pengolah adalah siapa saja (badan/institusi) yang diberi tanggung jawab oleh generator untuk dan
wajib mengolah limbah B-3 yang telah diserahkan oleh generator, mengisi manifest dan
mengembalikan dokumen manifest kepada generator, dan melaksanakan monitoring pengolahan
limbah B-3 yang dilaksanakan.
Dalam melaksanakan tufgas dan kewajibannya, pengumpul, transporter dan pengolah harus
mendapatkan ijin operasional terlebih dahulu dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK).
b. Co-processing atau lebih dikenal sebagai AFR (alternative fuel and raw material) mulai
diterapkan pada industri semen untuk memanfaatkan limbah B3.
- Berikan 3 contoh limbah B3 yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif dan cara
pengumpanan limbah tersebut pada proses produksi semen
- Berikan 3 contoh limbah B3 yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif dan cara
pengumpanan limbah tersebut pada proses produksi semen.
Jawab :
Fly ash (mengandung Si), slag baja/logam, kapur atau gypsum dari industri Petrokimia, katalis
bekas, dll yang dapat digunakan sebagai bahan baku klinker.
Limbah yang masih memiliki heating value tinggi, seperti misalnya sludge oil, pelumas bekas,
lumpur waste treatment (industri pulp kertas), dll yang dapat digunakan sebagai bahan bakar di
kiln semen.
c. Penerapan ISO 14001 didasarkan pada prinsip PDCA (plan, do, check and action) yang
mencakup: review manajemen; kebijakan lingkungan; penerapan dan operasi; perencanaan;
penyempurnaan berkelanjutan; serta pemeriksaan dan tindakan koreksi. Urutkan tindakan
tersebut dan berikan penjelasan singkat masing-masing tindakan.
Jawab :
Penerapan ISO 1401 PDCA:
1) Kebijakan Lingkungan
2) Perencanaan
3) Penerapan dan operasi
4) Pemeriksaan dan tindakan koreksi
5) Review manajemen
6) Penyempurnaan berkelanjutan
d. Pengolahan limbah B-3 pada dasarnya dapat dilaksanakan setempat (on-site treatment) atau
diserahkan kepada pihak ketiga (off-site treatment). Sebutkan (minimal lima) pertimbangan utama
pemilihan pelaksanaan on-site maupaun off-site treatment!
Jawab :
Pertimbangan utama pemilihan pengolahan limbah secara on-site atau off-site:
1) jenis dan karakteristik limbah yang akan diolah
2) jumlah limbah yang dihasilkan
3) sumber daya manusia
4) peraturan yang berlaku
5) pengangkutan limbah, nilai ekonomi, teknologi yang ada … dst
Kalau ada yang menuliskan secara lengkap pertimabnagn utama masing-masing pilihan on-site
treatment dan off-site treatment penilaian bisa maksimum…
1. a. Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan AMDAL? Bukan hanya diberikan
kepanjangannya saja, tetapi juga pengertian tentang AMDAL.
Jawab :
AMDAL = Kajian mengenai dampak penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap
lingkungan hidup yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan kelayakan lingkungan
b. Apa tujuan dari AMDAL tersebut? Sebutkan paling tidak 3 (tiga) butir yang penting menurut
Saudara
Jawab :
Pilih 3 jawaban:
• Mengurangi atau meniadakan akibat (yang tidak direncanakan) atas perubahan
lingkungan, khususnya akibat yang mendasar, meluas, berjangka panjang
• Mengidentifikasi pemecahan masalah yang optimal
• Mencegah atau mengatasi konflik kepentingan
• Melibatkan publik dan menjamin keterbukaan proses pengambilan keputusan
• Tujuan pengendalian dapat dicapai jika kedudukan amdal dalam proses pembangunan
tepat
c. Isilah 4 (empat, A; B; C dan D) kotak kosong dengan informasi yang tepat untuk prosedur
AMDAL
Jawab :
2. Suatu industri makanan (susu bubuk) memiliki karakteristik limbah cair sebagai berikut:
Parameter Konsentrasi Baku Mutu Air Limbah
20
BOD5 (mg/L) 1000 40
COD (mg/L) 2100 100
Total N (mg/L) 50 -
SS (mg/L) 900 50
pH 7,2 6-9
Catatan: Baku Mutu diambil dari KEP-51/MENLH/10/1995 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi
Kegiatan Industri, Lampiran B.XIV. Baku mutu yang dimaksud adalah kadar maksimum, kecuali
untuk pH.
Diketahui industri tersebut membuang limbah cair rata-rata sebanyak 5 L/detik. Badan air
penerima untuk kegiatan perikanan. Laju alir minimum air sungai pada musim kemarau rata-rata
sekitar 100 L/detik.
Data-data pustaka memperlihatkan bahwa kandungan BOD, SS, dan total-N untuk perikanan,
masing-masing parameter tersebut harus tidak boleh lebih dari 5, 25, dan 10 mg/L. Aliran di hulu
pembuangan limbah memiliki data (rata-rata, pada musim kemarau) BOD, SS, dan total-N sebagai
berikut; 1, 20, dan 4 mg/L.
b. Berikan diagram blok sistem pengolahan air limbah yang Anda sarankan agar memenuhi
baku mutu KepMen 51/1995. Berikan alasan pemilihan proses.
Jawab :
Blok diagram dapat bervariasi. Intinya karena BOD dan COD tinggi serta SS yang tinggi.
Pilihan bisa sebagai berikut (saya tuliskan ada 4 kemungkinan pilihan)
1. Proses fisika untuk mengendap SS, lalu disertai dengan proses biologi (anaerobik serta
aerobik; atau aerobik saja) untuk mengurangi BOD serta COD, kemudian ada penanganan
lumpur.
2. Proses fisika dan Kimia (dengan koagulasi-flokulasi) untuk mengurangi SS, lalau proses
biologi (anaerobik serta aerobik; atau aerobik saja) untuk mengurangi BOD serta COD,
lalu ada penanganan lumpur.
3. Proses biologi (anaerobik serta aerobik; atau aerobik saja) untuk mengurangi BOD serta
COD dan juga mengurangi SS, lalu ada penanganan lumpur.
4. Proses biologi (anaerobik serta aerobik; atau aerobik saja) untuk mengurangi BOD serta
COD; lalu proses fisika-kimia untuk mengurangi SS, lalu ada penanganan lumpur
b. Jika standar kualitas udara ambien untuk partikulat di daerah tersebut ditetapkan tidak melebihi
5 mikrogram/m3, hitung berapa fraksi (%) polutan yang harus direduksi di kota tersebut agar
memenuhi standar yang diijinkan!
Jawab :
Konsentrasi pencemaran rata-rata tahunan c = 61.33 berada di atas ambang batas (5
mikrogram/m3), maka perlu adanya reduksi polutan yaitu sebesar 61.33 – 5)/61.33 *100% =
91.8%
b. Jelaskan secara memadai, dasar pemilhan peralatan pemisahan atau penanganan emisi
partikulat maupun gas dari flue gas buangan industri.
Jawab :
Jawaban bisa bervariasi asalkan logis dan menunjukkan sense of engineering yang baik.
Beberapa diantaranya: watak efluen, teknologi yang ada, kondisi ekonomi, kemungkinan
perolehan produk yang ekonomis dari limbah yang hendak dibuang, ketersediaan lahan,
b. Co-processing dikenal sebagai AFR (alternative fuel and raw material) mulai diterapkan di
industri semen untuk memanfaatkan limbah B3.
• Berikan satu contoh limbah B3 yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku alternatif
dan cara pengumpanan limbah tersebut pada proses produksi semen
• Berikan satu contoh limbah B3 yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar
alternatif dan cara pengumpanan limbah tersebut pada proses produksi semen.
Jawab :
Fly ash (mengandung Si), slag baja/logam, kapur atau gypsum dari industri Petrokimia, katalis
bekas, dll yang dapat digunakan sebagai bahan baku klinker. Limbah yang masih memiliki
heating value tinggi, seperti misalnya sludge oil, pelumas bekas, lumpur waste treatment
(industri pulp kertas), dll yang dapat digunakan sebagai bahan bakar di kiln semen. Jawaban
mengenai cara pengumpanan boleh salah satu saja:
6. Penanganan Limbah B3
a. Jelaskan sedikitnya 5 (lima) macam perbedaan antara sanitary landfill dengan secure landfill.
Boleh menggunakan ilustrasi (gambar)
Jawab :
Perbedaan mendasar antara Sanitary landfill dengan Secure Landfill
1) Dari segi fungsi:
Sanitary landfill menanganai limbah/sampah yang banyak mengandung senyawa oraganik
yang mudah/dapat terdegradasi secara alami (sampah padat kota). Fungsinya untuk
menghancurkan komponen organik di dalam sampah.
4) Dari segi Operasi (ada dua jawaban, boleh salah satu atau dua-duanya dan dihitung
menjawab dua soal)
Sanitary Landfill:
- Lokasi/area terbuka, sehingga banyak pemulung yang bekerja
- Menangani limbah/sampah dalam jumlah sangat besar
Secure Landfill
- Lokasi/area terbuka, sehingga banyak pemulung yang bekerja
- Menangani limbah/sampah dalam jumlah sangat besar
5) Dari segi Desain: ada dua jawaban, boleh salah satu atau dua-duanya dan dihitung
menjawab dua soal)
Sanitary Landfill:
- ukuran besar di area yang luas
- terdapat penanganan gas metan (dibakar (flaring) atau dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik atau bahan bakar gas)
- desain bisa berupa bioreactor landfill untuk memproduksi gas metan
Secure Landfill:
- desain modular dimana umumnya setiap modul ukurannya tidak bsebear sanitary
landfill
- tidak ada pemanfaatan gas metan karena gas yang dihasilkan sedikit
b. Jelaskan yang dimaksud dengan uji TCLP dan fungsinya terhadap mekanisme stabilisasi dan
solidifikasi pada pengolahan limbah B-3! Jelaskan sedikitnya 3 (tiga) mekanisme proses
stabilisasi dan solidifikasi!
Jawab :
TCLP = (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) adalah uji karakter racun dalam limbah
padat dengan cara mengeluarkan cairan lindi dari limbah tersebut menggunakan larutan yang
reaktif. Tata cara pengujian TCLP yaitu dengan perendaman limbah padat dalam larutan asam
kuat dengan konsentrasi tertentu selama waktu yang ditentukan. Lindi yang dihasilkan oleh
perendaman limbah tersebut diuji kandungan dan karakter racunnya. Data yang diperoleh
kemudian dibandingkan dengan daftar jenis limbah B-3 (tabel 1,2 atau 3 PP-19/1994), yang
akan menentukan apakah limbah tersebut termasuk limbah B-3 atau bukan. Fungsinya menguji
apakah produk hasil stabilisasi dan solidifikasi tidak toksik lagi.
c. Injection well disposal banyak digunakan di beberapa negara untuk menyimpan limbah
(terutama B-3) ke dalam formasi minyak dan gas bumi di bawah lapisan ‘air tanah dalam’ pada
sumur minyak dan gas bumi yang telah tidak berproduksi. Jelaskan secara singkat (i)
mekanisme penyimpanan limbah B-3 dengan cara ini, (ii) dasar pemikiran pemanfaatan cara
ini untuk menyimpan limbah B-3, dan (iii) faktor penting (tiga saja) yang harus
dipertimbangkan di dalam pemilihan lokasi!
Jawab :
(i) mekanismenya dibuat lubang hingga melampaui kedalaman aquifer air tanah,
kemudian lubang dilapisi casing baja yang di-semen ke bagian luar lubang. Melalui
lubang, pemboran diteruskan hingga mencapai zona penginjeksian, ke dalam lubang
ini dimasukkan pipa injeksi yang di bagian atasnya dipasang well head dan di
bawahnya dipasang packer. Ruang kosong antara pipa injeksi dan casing kedua diisi
cairan bertekanan non korosif. Tekanan pada cairan dipantau untuk mengetahui jika
ada kebocoran pada pipa injeksi. Namun, teknologi yang lazim adalah memanfaatkan
sumursumur bekas lapangan minyak dan gas bumi.
(ii) dasar pemikiran pembuangan limbah dengan cara ini adalah kebutuhan akan cara
penanganan limbah B-3 yang aman bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Lalu
timbul ide untuk memanfaatkan formasi geologi yang berada jauh di bawah permukaan
bumi yang mampu mengikat limbah, yang telah dibuktikan dengan kemampuan
formasi tersebut untuk menyimpan cadangan minyak dan gas bumi. Jika minyak/gas
suatu sumur telah habis, sumur-sumur bekas tersebut dapat dimanfaatkan karena sifat
konservasinya
(iii) faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi:
- kondisi geologi dan hidrologi, termasuk kestabilannya
- keberadaan sumur pasca-operasi, yang mengakibatkan bocor ke luar formasi
- cadangan mineral, minyak dan gas
- air tanah
- karakter fisik dan kimia formasi serta cairan alami yang berada di dalamnya untuk
memperkirakan interaksi yang akan terjadi