Anda di halaman 1dari 107

Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012

(UKL-UPL)

DOKUMEN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(UKL - UPL)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Usaha dan/atau Kegiatan pada suatu willayah tidak terlepas dari dampak positif dan dampak
negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Dampak positif dari suatu usaha dan/atau kegiatan
adalah tumbuhnya sektor ekonomi yang diikuti oleh meningkatnya kesejahteraan masyarakat,
sedangkan dampak negatifnya adalah menurunnya daya dukung lingkungan yang diakibatkan
aktivitas yang menimbulkan limbah pencemar baik tanah, air maupun udara.

Kegiatan A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO adalah kegiatan yang bergerak di bidang Pusat
Perbengkelan dan Kantor. Kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor ini berpengaruh positif
maupun negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Pihak Managemen menyadari bahwa
kelestarian lingkungan harus dijaga dan dipertahankan sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu
dalam menjalankan kegiatannya, aspek lingkungan selalu diperhatikan agar tidak terjadi dampak
yang sangat merugikan lingkungan sekitarnya.

Sebagai langkah awal dalam mengantisipasi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari suatu
kegiatan, Pihak Manajemen menyusun Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Oleh karena itu, isi dokumen dititik-beratkan
kepada upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup yang akan
dilakukan pemrakarsa untuk mencegah dan meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan
dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012
tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

1
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

1.2 TUJUAN DAN MANFAAT

Dokumen UKL-UPL disusun secara sistimatis yang mencakup hal–hal untuk mencapai tujuan dan
memberikan manfaat sebagai berikut :
1.2.1 Tujuan
 Untuk mengidentifikasi, memprakirakan dan mengevaluasi dampak dari suatu
kegiatan ;
 Untuk menginformasikan upaya pengelolaan lingkungan yang akan dan/atau
sudah dilakukan Pemrakarsa dalam mengurangi dampak negatif yang
ditimbulkan ;
 Untuk menginformasikan upaya pemantauan lingkungan yang akan dan/atau
sudah dilakukan Pemrakarsa guna menjaga kinerja pengelolaan yang akan
dilakukan ;
 Sebagai bahan informasi kepada pihak yang berkepentingan untuk menjamin
pembangunan yang berwawasan lingkungan ;

1.2.2 Manfaat
a. Manfaat bagi Pemrakarsa
 Menjadi pedoman bagi pihak pemrakarsa dalam membuat keputusan-
keputusan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan aspek
lingkungan ;
 Menjadi pedoman bagi pihak pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan di lokasi kegiatan untuk memaksimalkan dampak
positif dan meminimalkan dampak negatif ;
 Untuk melengkapi persyaratan pengurusan perijinan usaha/kegiatan ;
 Meningkatkan kinerja dan produktivitas.

b. Manfaat bagi Pemerintah


 Sebagai bahan acuan sejauh mana pemrakarsa mengupayakan pengelolaan
dan pemantauan lingkungan di lokasi kegiatan ;

2
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Sebagai alat monitoring kualitas lingkungan dalam suatu usaha/kegiatan ;


 Meningkatkan pendapatan asli daerah.
 Menambah lapangan pekerjaan.

c. Manfaat bagi Masyarakat


 Untuk menginformasikan kepada masyarakat pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang akan dilakukan perusahaan dalam operasionalnya ;
 Untuk menginformasikan kepada masyarakat upaya-upaya pihak pemrakarsa
dalam kaitannya dengan menjaga keharmonisan dalam interaksi dengan
masyarakat sekitar serta upaya-upaya yang dilakukan pemrakarsa dalam
kaitan pembangunan yang berwawasan lingkungan ;
 Menciptakan lapangan kerja baru.

1.3 DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Dasar hukum penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UKL-UPL) ini, antara lain :

UNDANG-UNDANG
 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian ;
 Undang-Undang Nomor Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan
Ekosistemnya ;
 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan ;
 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air ;
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah ;
 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang ;
 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Persampahan ;
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

3
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

PERATURAN PEMERINTAH
 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 Tentang Koordinasi Kegiatan Pembangunan
Daerah ;
 Peraturan Pemerintah Nomor 18/1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85/1999 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya ;
 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara ;
 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun ;
 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air ;
 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota ;
 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional ;
 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Ijin Lingkungan.
 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

PERATURAN DAN KEPUTUSAN MENTERI


 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air ;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1993 Tentang Izin Mendirikan Bangunan
dan Undang-undang Gangguan Bagi Perusahaan Industri ;
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-01/BAPEDAL/09/1995 Tentang Tata cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ;
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-05/BAPEDAL/09/1995 Tentang Simbol dan Label
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ;
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Per.05/MEN/1996 Tentang Sistem Management
Keselamatan dan Kesehatan Kerja ;

4
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-48/MENLH/11/1996 Tentang


Baku Mutu Tingkat Kebisingan ;
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor Kep.186/MEN/1999 Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja ;
 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor SE-01/MEN/1997 Tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja ;
 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP-51/MEN/1999 Tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Kebisingan di Tempat Kerja ;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu
Air Limbah Domestik ;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2007, Tentang Baku Mutu
Emisi Sumber Tidak Bergerak ;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya dan Beracun ;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 tentang Pemanfaatan
Air Hujan ;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 Tentang Tata Cara
Perijinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 Tahun 2009 Tentang Tata Laksana
Perijinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun serta
Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh
Pemerintah Daerah ;
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011 Tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia ditempat Kerja ;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 Tentang Jenis
Rencana Kegiatan/Usaha yang Wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup ;
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

5
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

PERATURAN DAERAH
 SK. Bupati Nomor 545/SK. 03.a-perek/1993 tentang peruntukan air, Baku Mutu Air dan
Syarat Baku Mutu Air Limbah yang dapat dibuang pada badan air di Kabupaten Tangerang.
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 6 Tahun 2002, tentang Pembinaan,
Pengendalian dan Pengawasan Pengambilan Air Bawah Tanah dan Permukaan ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan
Persampahan/Kebersihan ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 12 Tahun 2006 Tentang Garis Sempadan,
Kali Pembuang, Saluran Irigasi, Situ/rawa dalam Wilayah Kabupaten Tangerang ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum, dan Fasilitas Sosial Pada Kawasan Perumahan,
Industri, Pergudangan, dan Pariwisata ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1 Tahun 2008, tentang Urusan
Pemerintahan Kabupaten Tangerang ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pengawasan dan
Pengendalian Lingkungan Hidup ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Sungai
dan Drainase ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang ;
 Peraturan Bupati Tangerang No. 16 Tahun 2012 Tentang Kawasan Tanpa Rokok ;

1.4 IDENTITAS PEMRAKARSA


 Nama Perusahaan : Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER
ANDY SANTOSO
 Alamat Kantor : Kp. Matagara Rt. 001/001, Desa Matagara, Kecamatan
Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten
 Nomor NPWP : 09.322.570.4-451.000

6
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

(Lampiran 3 - NPWP dan KTP Pemohon)


 Pimpinan Perusahaan : ALEXANDER ANDY SANTOSO (Penanggung Jawab)

 Telepon/Faksimili : ...................................
 Lokasi Kegiatan
- Jalan : Syeh Nawawi
- Desa/kelurahan : Matagara
- Kecamatan : Tigaraksa
- Kabupaten : Tangerang
- Propinsi : Banten
- Kawasan : -

 Penanggung Jawab UKL - UPL


- Nama : WIWIK NAVIRIYANTI
- Jabatan : Bagian Umum dan Personalia
- Alamat : Kp. Matagara RT. 001/001, Desa Matagara,
Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Propinsi
Banten
- Telepon/Faksimili : ......................................

1.5 IDENTITAS PENYUSUN DOKUMEN UKL-UPL


 Nama Perusahaan : CV. ADIDAYA MANDIRI SEJAHTERA
 Alamat : Green Vista Blok M. 02/24 Citra Raya, Tangerang
15710
 Telepon/Faksimili : 021 – 70050260 / 021 - 29320803

1.6 PERIJINAN YANG DIMILIKI


 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor :
........................................................

7
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Nomor :


........................................................
 Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR) Nomor : 653/419-BP2T/2013
 Pengesahan Rencana Tapak (Site Plan) Nomor :
........................................................

BAB II
URAIAN RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

2.1 RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN

Kegiatan A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO adalah kegiatan yang berupa Pusat Perbengkelan
dengan kegiatan berupa perbaikan kendaraan dengan dilengkapi sarana penunjang seperti dan
lainnya.

2.2 LOKASI USAHA DAN ATAU KEGIATAN

Lokasi Kegiatan A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO terletak di Kp. Matagara RT. 001/001, Desa
Matagara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, dengan batas-batas
lokasi kegiatan adalah sebagai berikut :

 Di sebelah Utara : Tanah kosong


 Di sebelah Timur : Yayasan SMK
 Di sebelah Selatan : Tanah Kosong
 Di sebelah Barat : Jalan Syeh Nawawi (Pemda Tigakarsa)
 Koordinat : ………………………………………………….
Untuk lebih jelasnya lokasi kegiatan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.3 KESESUAIAN PERUNTUKKAN LAHAN

8
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Berdasarkan Ijin Pemanfaatan Ruang (IPR) Nomor : 653/491-BP2T/2013 dan Pengesahan Rencana
Tapak (Site Plan) Nomor : ……………………………………, lokasi kegiatan Pusat Perbengkelan dan
Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO telah sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)
wilayah kecamatan Tigaraksa, sehingga tidak bertentangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) Kabupaten Tangerang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.2.

9
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

LOKASI

Lokasi : Skala :
Gambar 2.1 Non Skala
Kegiatan A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pusat Perbengkelan dan Kantor PETA RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN
TANGERANG 2011 - 2031
Alamat :
Kp. Matagara RT. 001/001, Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa
Sumber :
Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten
-

9
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
1
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
`
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya
UpayaPengelolaan
PengelolaanLingkungan
Lingkungandan
danUpaya
UpayaPemantauan
PemantauanLingkungan
Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL) (UKL-UPL)Permen LH Nomor 16 Tahun 2012

Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa Lokasi Kegiatan A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO Legenda :
Jalan Arteri 2 Jalur

Jalan Arteri 1 Jalur

Jalan Lingkungan

Lokasi Kegiatan

Batas Kecamatan

Sungai, Kali, Saluran Irigasi,

Pusat Pemerintahan, Area Pekantoran

Area Pemukiman

Hutan, Kebun, Tanah Kosong

Pasar, Mall, Plaza

Masjid, Musolla, Langgar

TK, SD, SLTP, SMU

Kantor Pemerintahan

DOKUMEN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(UKL-UPL)

Proyek :
Kegiatan A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pusat Perbengkelan dan Kantor

LOKASI Alamat :
Kp. Matagara RT. 001/001, Desa Matagara, Kecamatan
Tigaraksa, Kabupaten Tangeran, Propinsi Banten

Gambar 2.2
PETA LOKASI KEGIATAN

Sumber :
MEGAPOLITAN MAP & STREET GUIDE

2 8
10
PT. CENTRAL
Pusat SARANAdan
Perbengkelan PANCING
Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

2.4 STATUS LAHAN DAN LUAS LAHAN

Lahan yang digunakan kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
merupakan lahan yang keseluruhannya dimiliki berdasarkan dokumen Sertifikat Tanah dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 2.1 Status Lahan dan Luas Lahan
JENIS DOKUMEN STATUS NOMOR / TAHUN LUAS (M2)
58 Tahun 1997 5.630
Sertifikat Tanah Hak Milik 59 Tahun 1997 3.380
60 Tahun 1997 4.140
LUAS LAHAN KESELURUHAN = 13.150

Sumber : Pemrakarsa

2.5 DESKRIPSI USAHA DAN ATAU KEGIATAN


Tahapan usaha dan atau kegiatan meliputi tahap pra kontsruksi, tahap konstruksi dan tahap
operasional, uraian tahap kegiatan adalah sebagai berikut :

2.5.1 Tahap Pra Konstruksi


a. Perolehan Lahan
Perolehan lahan sudah dilakukan, ditandai dengan dokumen sertifikat tanah.

b. Proses Perijinan
Dalam rangka pemenuhan peraturan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan, Pemrakarsa
telah mengurus perijinan-perijinan yang dibutuhkan sesuai tahapannya.

2.5.2 Tahap Konstruksi


a. Mobilisasi dan Demobilisasi Tenaga Kerja
Dalam pelaksanaan tahap konstruksi diperlukan tenaga kerja yang terdiri dari mandor,
tukang dan kenek (pembantu). Pada pelaksanaan konstruksi bangunan, tenaga kerja yang
ada terbagi menjadi 3 (tiga) jenis pekerjaan, yaitu pekerjaan sipil (konstruksi bangunan,

11
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

plumbing dan sarana pendukungnya), pekerjaan paving block, dan Landscaping. Uraian
mengenai rencana tenaga kerja tahap konstruksi adalah sebagai berikut :
Tabel 2.2 Prakiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi

NO JABATAN JUMLAH PENDIDIKAN


1 Manager Proyek 1 S-1
2 Site Manager 1 S-1
3 Supervisor 2 D-3
4 Administrasi 2 SLTA
5 Mandor 2 D -3 / SLTA
6 Kepala Tukang 4 SMK
7 Tukang 50 SLTP / SLTA / SMK
8 Kenek (Pembantu Tukang) 15 SD / SLTP / SMK
9 Satpam 3 SLTA / Pendidikan ABRI
JUMLAH 80

Sumber : Pemrakarsa

b. Pematangan Lahan

Dalam kegiatan pematangan lahan didasarkan pada saran teknis dari dinas pekerjaan
umum kabupaten tangerang yang telah direkomendasikan, dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan kondisi tanah, dimana lokasi yang akan dibangun, tanah yang dimiliki
dengan ketinggiannya sangat bervariasi, peralatan berat yang digunakan untuk
pematangan lahan ini sebagai berikut :
Tabel 2.3 Rencana Kebutuhan Alat Berat

NO JENIS ALAT BERAT JUMLAH SUMBER


1 Buldozer 3 Lokal
2 Escavator 2 Lokal
3 Dump Truck 2 Lokal

Sumber : Pemrakarsa

12
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

c. Mobilisasi Material dan Peralatan Proyek


Peralatan yang digunakan dalam kegiatan konstruksi didatangkan dari sekitar lokasi
kegiatan, jenis peralatan yang digunakan antara lain : concrate mixer, dump truck,
escavator, loader, buldozer, grader, scrapper, genset dan sebagainya. Bahan-bahan yang
digunakan untuk tahap konstruksi didatangkan oleh kontraktor dari sumber
pengambilannya. Jenis utama untuk konstruksi bangunan dapat diuraikan seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 2.4 Rencana Bahan-bahan Konstruksi

NO JENIS ALAT BERAT SUMBER


1 Pasir Lokal
2 Batu Kali Lokal
3 Batu Bata Lokal
4 Semen Lokal
5 Kerikil Lokal
6 Besi Beton Lokal
7 Keramik Lokal
8 Triplek Lokal
9 Kayu Lokal
10 Kaca Lokal
11 Genting Lokal
12 Cat Lokal

Sumber : Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO

d. Pembangunan Bengkel, Kantor dan Fasilitasnya


Kegiatan ini secara garis besar terdiri dari beberapa tahapan antara lain :
 Pekerjaan pondasi ;
 Pekerjaan beton ;

13
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Pekerjaan dinding ;
 Pekerjaan plesteran ;
 Pekerjaan kusen, pintu, jendela dan penggantung ;
 Pekerjaan atap dan plafond ;
 Pekerjaan lantai ;
 Pekerjaan pengecatan ;
 Pekerjaan jalan saluran dan sumur resapan ;
 Pekerjaan listrik ;
 Pembangunan jaringan jalan dan
 Pembangunan pos penjagaan dan tempat penampungan sampah (TPS).

e. Pertamanan (Landscaping)
Pekerjaan taman (landscaping) dilakukan sesuai dengan gambar perencanaan (site plan),
perencanaan penataan bertujuan untuk memberikan kenyamanan, menambah nilai
estetika dan resapan air dengan elemen perkerasan pada area parkir menggunakan porous
paving block (grass block) untuk memaksimalkan fungsi sebagai area resapan air.

f. Penggunaan Air Bersih


Penggunaan air bersih untuk memenuhi kebutuhan kegiatan konstruksi direncanakan
menggunakan sumur pantek dilokasi proyek, dengan perkiraan rata-rata pemakaian air
untuk pekerja yang bekerja selama 8 jam adalah 60 liter/orang/hari. Sehingga untuk 80
orang pekerja, kebutuhan air bersih sebanyak 4,8 m3/hari, disamping itu untuk kegiatan
konstruksi memerlukan air sebanyak 3 m3/hari. Dengan demikian diperkirakan, air yang
dibutuhkan untuk kegiatan konstruksi sebanyak 7,8 m3/hari.

14
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Untuk lebih jelasnya, rencana pemakaian air bersih serta air buangan yang dihasilkan pada
tahap konstruksi dapat dilihat pada gambar neraca air berikut ini :

Pekerja Septictank
4,8 m3/hari

Air Tanah Drainase


7,8 m3/hari

KETERANGAN :
Air Bersih
Grey Water
Black Water
Konstruksi Habis terpakai
3 m3/hari

Gambar 2.3 Neraca Penggunaan Air Bersih Kegiatan Konstruksi

g. Penanganan Sampah
Sampah selama kegiatan yang paling banyak dihasilkan dari kegiatan konstruksi adalah
sampah sisa puing, kayu, pembungkus/kemasan, besi bekas dan lain-lain yang volumenya
diperkirakan 3 m3/hari. Penanganan sampah dilakukan dengan menyediakan areal tempat
penampungan sementara sampah dan sarana pelengkapnnya dilokasi proyek, selanjutnya
sampah yang masih dapat didaur-ulang diberikan kepada pemulung yang memerlukan,
sedangkan yang tidak memiliki nilai ekonomis akan diangkut keluar oleh petugas
kebersihan setempat menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA), kegiatan ini diperkirakan
akan menyebabkan dampak pada penurunan kualitas sanitasi dan estetika lingkungan
proyek.

15
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

2.5.3 Tahap Operasional


a. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan untuk kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.5 Penggunaan Lahan
LUAS
NO. JENIS BANGUNAN % KETERANGAN
(M2)
I BANGUNAN TERTUTUP
Bangunan Bengkel, Kantor
dan Fasilitasnya :
- Pos Satpam
- Musholla
- Septic Tank
- Sumur Pompa
Bangunan Utama
- Kantor
….. ….. dan
- Bengkel
Bangunan Penunjang
- Gudang
- Gardu PLN
- Ruang Genset
- Toilet (MCK)
- TPS B3
- STP
JUMLAH I ….. …… KEDAP AIR
II LAHAN TERBUKA TIDAK HIJAU
Jalan, Parkir dan Saluran
….. ….. Perkerasan
Umum
III LAHAN TERBUKA HIJAU
Taman dilengkapi vegetasi peneduh,
Penghijauan (RTH) ….. …..
perindang dan penyerap polutan
JUMLAH II + III ….. ….. -
JUMLAH TOTAL ….. ….. LAHAN EFEKTIF

Sumber : Pemrakarsa (Lampiran 7 - Pengesahan Site Plan)

16
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

17
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
`
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya
UpayaPengelolaan
PengelolaanLingkungan
Lingkungandan
danUpaya
UpayaPemantauan
PemantauanLingkungan
Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL) (UKL-UPL)Permen LH Nomor 16 Tahun 2012

Legenda :

A Pintu Masuk N Toilet (MCK)


B Pos Satpam O TPS B3
C Musholla P STP
D Septic Tank Q Arah Saluran
Drainase
E Sumur Pompa R -
F Area Parkir S -
G Taman (RTH) T -
H Kantor U -
I Area Bengkel V -
J Gudang W -
K Gardu PLN X -
L Ruang Genset Y -
M Perkerasan (Jalan) Z -

DOKUMEN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
(UKL-UPL)

Proyek :
Kegiatan A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pusat Perbengkelan dan Kantor

Alamat :
Kp. Matagara RT. 001/001, Desa Matagara, Kecamatan Pasar
Kemis, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten

Gambar 2.4
RENCANA LAY OUT KEGIATAN

Sumber :
PEMRAKARSA

8
17
PT. CENTRAL
Pusat SARANAdan
Perbengkelan PANCING
Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO 1
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

b. Penggunaan Tenaga Kerja


Komposisi dan jumlah tenaga kerja Kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.
ALEXANDER ANDY SANTOSO adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6 Kompisisi dan Jumlah Tenaga Kerja Operasional

JENIS KELAMIN DAERAH ASAL PENDIDIKAN


KLASIFIKASI LK WNT JML WNI WNA SD SLTP SLTA DIPLOMA/

LOKAL KOMUTER PT

(1) Manager/
….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..
Ke atas
(2) Staff ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..
(3) Karyawan ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

TOTAL ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. …..

Sumber : Pemrakarsa

c. Waktu Operasional Kegiatan


- Dalam satu hari : …… (.................) jam kerja
- Dalam satu minggu : …… (.................) hari kerja

d. Jam Kerja Karyawan


Jumlah Pergantian Shift Tenaga Kerja adalah 2 (tiga) Shift dengan waktu istirahat 1 (satu)
jam tiap shift, dimana pergantian Jam kerja mulai dari :
- Shift I Pukul 07.00 WIB - 15.00 WIB dan
- Shift II Pukul 15.00 WIB - 23.00 WIB.

e. Penggunaan Energi
Sumber, kapasitas dan jumlah penggunaan energi adalah sebagai berikut :

18
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 2.7 Sumber dan Kapasitas Penggunaan Energi

KAPASITAS PEMAKAIAN / SUMBER


NO. JENIS ENERGI
TERPASANG BULAN (PERUM/CAPTIVE)

1 Listrik ….. - Kwh PLN


2 Genset ….. Cadangan Milik Perusahaan

Sumber : Pemrakarsa

f. Kebutuhan Air Bersih


Sumber dan jumlah penggunaan air bersih adalah sebagai berikut :
Tabel 2.8 Sumber dan Jumlah Penggunaan Air

KAPASITAS DIOLAH /
NO. JENIS SUMBER KETERANGAN
PENGGUNAAN TIDAK

1 Sumur Bor ….. m3/hari Tidak diolah SIPA akan diurus

Sumber : Pemrakarsa

Tabel 2.9 Prakiraan Kebutuhan Air

Sumber : Pemrakarsa

19
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Untuk lebih jelasnya, rencana pemakaian air bersih serta air buangan yang dihasilkan dapat
dilihat pada gambar neraca air berikut ini :

Black Water Septic tank


…. m3/hari

MCK
…. m3/hari

Domestik
…. m3/hari
Grey Water

Musholla STP
…. m3/hari …. m3/hari

Sumur Bor
…. m3/hari
Gambar 2.5 Neraca Penggunaan Air Bersih Kegiatan Operasional
Habis terserap Saluran Umum
…. m3/hari

Penyiraman
g. Penanganan Limbah Padat
…. m3/hari

Kegiatan operasional Pusat Perbengkelan dan Kantor akan menghasilkan timbulan limbah
padat atau sampah, timbulan sampah bersumber dari karyawan dari timbulan sampah ini
Saluran Umum Kali Cirarab
selain menurunkan nilai estetika, akan menimbulkan
…. mbau
3
/haridan sebagai vektor penyakit.
KETERANGAN
Perkiraan :
jumlah timbulan sampah pada tahap operasional diuraikan pada tabel berikut :
Air Bersih
Tabel 2.10 Prakiraan Timbulan Limbah Padat Tahap Operasional
Grey Water
Black Water
RATA-RATA KAPASITAS TOTAL
NO. SUMBER TIMBULAN
TIMBULAN TIMBULAN (M3/HARI)

20
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

1 Kantor, gudang dan area


bengkel 2,5 L/org/hari ……. Orang …………

2 RTH/taman 0,5 L/hari ……….. M2 …………

Sumber : Standar Departemen PU SK SNI S 04-1993-03 Tentang Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota
Sedang 2,75-3,25 Liter/orang/hari atau 0,7-0,8 Kg/orang/hari ; Kota Besar 1 Kg/orang/hari.

h. Jenis dan Kapasitas Kegiatan


Kapasitas kegiatan yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.11 Jenis dan Kapasitas Kegiatan

JENIS KAPASITAS KEGIATAN JENIS ALAT


SIFAT KEGIATAN
KEGIATAN (AREA) ANGKUT

Kegiatan Utama :

Perbaikan …………………… ……….. M2 Jasa …………

Sumber : Pemrakarsa

i. PROSES KEGIATAN
Proses kegiatan pusat Perbengkelan dan Kantor dapat diuraikan dengan tahapan sebagai
berikut :

 Alat Berat/Forklift Rusak


Proses kegiatan diawali dengan datangnya alat berat/forklift yang rusak ke bengkel.

 Pemeriksaan Kerusakan
Alat berat/forklift yang rusak diperiksa oleh bagian engginer sehingga diketahui bagian-
bagian yang rusak dari alat berat tersebut. Pada kegiatan ini memungkinkan menghasilkan
suku cadang rusak yang berbentuk padat yang kemudian pengelolaan yang dilakukan
melalui pemanfaatan Pihak Ketiga.

 Pembelian Suku Cadang

21
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Pada kegiatan ini bagian pembelian/umum melakukan pemesanan suku cadang baru
berdasarkan hasil dari pemeriksaan bagian engginer, pada proses ini memungkinkan
menghasilkan kemasan suku cadang berupa plastik dan kardus bekas yang berbentuk
padat yang kemudian pengelolaan yang dilakukan melalui pemanfaatan Pihak Ketiga.

 Perbaikan dan FInishing


Perbaikan yang dilakukan berupa pelepasan, penggantian pelumas, rekayasa dan
pemasangan suku cadang rusak dengan yang baru oleh montir dengan pengawasan dari
bagian engginer.
Setelah perbaikan alat berat/forklift selesai dilakukan tes pengoperasian alat berat
kemudian dilakukan penyempurnaan yang diperlukan antara lain pendempulan hingga
pengecatan alat berat/forklift. Pada proses ini memungkinkan menghasilkan pelumas
bekas yang berbentuk cair, sisa kemasan pelumas bekas, sisa kemasan cat dan sisa
kemasan thiner berupa drum/kaleng serta sarung tangan dan kain terkontaminasi B3
(kategori B3 - bahan berbahaya dan beracun) yang kemudian pengelolaan yang dilakukan
melalui pemanfaatan Pihak Ketiga yang memiliki Ijin KLH.

 Penyimpanan

Alat berat/forklift yang telah selesai kemudian dipindahkan ke tempat penyimpanan


sementara.

 Pengiriman
Kegiatan akhir adalah alat berat/forklift dikirim kepada konsumen atau diambil oleh sendiri
konsumen.

DIAGRAM ALIR PROSES KEGIATAN

22
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

PRODUK ALIRAN KEGIATAN PER DIVISI SISA

ALAT BERAT/
ALAT BERAT / FORKLIFT FORKLIFT
RUSAK

PEMERIKSAAN PADAT :
SUKU CADANG RUSAK –
KERUSAKAN

PEMBELIAN PADAT :
KEMASAN SUKU CADANG –
SUKU CADANG SUKU CADANG (PLASTIK DAN KARDUS BEKAS)

CAIR / B3 :
PERBAIKAN DAN
PELUMAS BEKAS –
ALAT BERAT / FORKLIFT FINISHING
SISA KEMASAN PELUMAS BEKAS –
SISA KEMASAN CAT DAN THINER –

PENYIMPANAN
SEMENTARA

PENGIRIMAN
ALAT BERAT / FORKLIFT ALAT BERAT

Gambar 2.6 Proses Kegiatan di Pusat Perbengkelan dan Kantor


A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO

j. Suku Cadang
Rencana suku cadang yang digunakan untuk kebutuhan kegiatan adalah sebagai berikut :

23
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 2.12 Jenis Suku Cadang Kebutuhan Kegiatan

NERACA
NAMA SUKU VOLUME BENTUK SIFAT ASAL CARA PENYIM- BAHAN
CADANG PERBULAN FISIK BAHAN BAHAN PANAN
PRODUK SISA
% %
Suku Cadang Utama :
- Plat Kopling *) Padat Korosif Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Dekrup Padat Korosif Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Radiator Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Packing Head Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Kipas Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Lampu Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Metal Jalan Padat Korosif Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Metal Duduk Padat Korosif Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Metal Bulan Padat Korosif Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Dinamo Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
Suku Cadang Penolong :
- Kabel *) Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Boqlam Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Dempul Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Cat Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Tiner Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Baut Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Sekrup Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Isolasi Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Lem Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0
- Selang Padat Tidak Berbahaya Lokal Gudang Tertutup 100 0

Keterangan : *) Kegiatan belum berjalan.


Sumber : Pemrakarsa

k. Peralatan Bengkel
Rencana peralatan dan utilitas kegiatan yang digunakan adalah sebagai berikut :

24
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 2.13 Jenis Peralatan dan Utilitas Kegiatan

JUMLAH KONDISI NEGARA ENERGI JENIS DAMPAK


NO. JENIS ALAT
(UNIT) (%) PEMBUAT PENGGERAK CEMARAN
1 Mesin Las 1 70 Lokal Listrik Bising, Panas
2 Kompresor 1 70 Lokal Listrik Bising, Panas
3 Genset 1 70 Lokal Solar Bising, Panas
4 Mesin Potong 1 70 Jepang Listrik Bising, Panas
5 Charge Accu 1 70 Lokal Listrik Panas
6 Gerinda 1 70 Lokal Listrik Bising, Panas

Sumber : Pemrakarsa

l. Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas


Kebutuhan penggunaan bahan bakar dan pelumas yang direncanakan adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.14 Kebutuhan dan Kapasitas Penggunaan Bahan Bakar dan Pelumas

NO. JENIS KEBUTUHAN / BULAN PENANGANAN SISA

1 Solar ….. Liter Habis Terpakai


2 Pelumas ….. Liter Kemasan disimpan dalam TPS B3 untuk
diambil Pihak ke-3 yang berijin

Sumber : Pemrakarsa

m.Penggunaan Alat Angkut


Jenis kendaraan alat angkut dan volume pengangkutan yang direncanakan adalah sebagai
berikut :

Tabel 2.15 Jenis Alat Angkut Kegiatan

25
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

NO. PENGGUNAAN JENIS KENDARAAN VOLUME

1 Bahan Baku dan Mobil Bok


Bahan Penolong : Motor 20 x per bulan

2 Produk Jasa Mobil Truk 1 x 4 per bulan

3 Limbah Padat :
- Sampah Domestik Mobil Truk Dinas Harian

4 Buruh/Karyawan :
- Mobil Minibus 1 unit
Mobil Truk 1 unit
- Motor Roda Dua 2 unit

Sumber : Pemrakarsa

n. Sarana Pos Keamanan, Area Parkir dan Bongkar Muat


Pintu masuk lokasi (pintu utama) dilengkapi dengan Pos Keamanan yang berfungsi untuk
mengontrol setiap kendaraan yang masuk/keluar serta tamu yang datang.
Sarana jalan dan parkir seluas ± ….. m2 direncanakan perkerasan menggunakan porous
paving block (grass block), disediakan untuk parkir kendaraan karyawan dan tamu. Untuk
area bongkar muat barang, truk pengangkut disediakan area khusus untuk bongkar muat
dengan luas area yang memadai.

o. Sarana Musholla dan MCK


Direncanakan sarana tempat ibadah (mushola) dibangun dengan luas ± ….. m2 dilengkapi
dengan fasilitas air bersih yang memadai. Sarana MCK berjumlah ± ….. unit yang selalu
terjaga dan terpelihara akan kebersihannya dan mencukupi kebutuhan domestik karyawan.

p. Sarana Alat Pemadam Kebakaran

26
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Direncanakan sarana pemadam kebakaran yang tersedia dilokasi kegiatan berupa Alat
Pemadam Api Ringan (APAR) sebanyak ± ….. unit, jenis ABC Dry Chemical Powder dan CO2,
dengan kandungan APAR yang digunakan (tepung kering, CO 2, busa kimia) tidak
membahayakan dan merusak ozon.
Tabel 2.16 Aspek Penting dalam Penanggulangan Bahaya Kebakaran

NO. ASPEK PENTING PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

HIDRAN HALAMAN
1 Tersedia hydran halaman yang mudah dilihat dan dijangkau ;
2 Kapasitas tiap hydran maksimum 1000 lt ;
3 Tekanan dimulut hydran minimum 2 kg/m2 ;
4 Jarak antar hydran 200 m ;
5 Pemasangan hydran maksimal 12 m dari unit yang dilindungi ;
6 Semua peralatan hydran dicat merah (dominan mudah dilihat) ;
7 Sumber persediaan air untuk hydran harus diperhitungkan minimum untuk
pemakaianselama 30 menit ;
8 Pompa kebakaran memiliki aliran listrik tersendiri dari sumber daya listrik darurat
;
9 Dilakukan uji operasional dan kelengkapn komponen hydran setiap 1 (satu) tahun
sekali.

SARANA PROTEKSI AKTIF DETEKTOR KEBAKARAN


1 Terdapat sistem pendeteksian dini terhadap bahaya kebakaran ;
2 Penginderaan panas pada suatu kelompok sistem tidak boleh dipasang > 40
buah ;
3 Jarak antara pengindera panas tidak > 7 m untuk ruang efektif dan tidak < 10 m
untuk ruang sirkulasi ;
4 Jarak antara alat pengindera panas dengan didnding pembatas paling tidak > 3 m
pada ruang efektif dan tidak > 6 m pada ruang sirkulasi ;
5 Jarak antara pengindera panas dengan dinding minimum 30 cm ;
6 Pada atap datar detektor tidak boleh dipasang pada jarak < 10 cm dari dinding ;
7 Jarak antara detektor maksimal 9,1 m atau sesuai rekomendasi pabrikasi alat ;

Tabel 2.16 Lanjutan 1

27
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

NO. ASPEK PENTING PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

SARANA PROTEKSI AKTIF DETEKTOR KEBAKARAN


8 Elemen sensor dalam keadaan bersih (tidak dicat) ;
9 Detektor tidak boleh dipasang dalam jarak 1, 5 m dari AC ;
10 Jarak antara alat pengindera asap maksimum 12 m dalam ruang efektif dan 18 m
dalam ruang sirkulasi ;
11 Jarak antar pengindera asap yang terdekat dinding pembatas adalah 6 meter
dalam ruang efektif dan 12 m dalam ruang sirkulasi ;
12 Setiap kelompok sistem tidak boleh dipasang > 20 buah pengindera asap.

SPRIKLER
1 Semua instalasi pipa dicat merah (dominan mudah dilihat) ;
2 Kepala springkler memiliki kepekaan terhadap suhu yang ditentukan berdasarkan
perbedaan warna segel atau cairan dalam tabung gas ;
3 Terdapat jaringan dan persediaan air bersih yang bebas lumpur atau pasir ;
4 Jarak antara sprikler tidak > 4,6 m ;
5 Jenis pipa pada jaringan sprikler berupa pipa baja/galvanis/besi tuang dengan
flens (sambungan pipa) standar industri Indonesia ;
6 Terdapat sistem pemercik air otomatis yang terhubung dengan alarm kebakaran.

HYDRAN GEDUNG
1 Tersedia hydran gedung ;
2 Kapasitas hydran gedung minimal memiliki debit air 380 lt/min ;
3 Kotak hydran gedung harus mudah dibuka, dilihat, dijangkau dan tidak terhalang
benda lain ;
4 Sumber persediaan air untuk hydran harus diperhitungkan minimum untuk
pemakaian selama 30 menit ;
5 Semua peralatan hydran dicat merah (dominan mudah dilihat) serta kotak hydran
berwarna merah bertuliskan “ HYDRAN” yang dicat berwarna putih ;
6 Terdapat petunjuk penggunaan yang dipasang ditempat mudah dilihat ;
7 Nozzle harus sudah dipasang pada selang kebakaran ;
8 Selang Ø 1½ inch dengan panjang 30 m ;
9 Terdapat kelengkapan hydran : selang, kopling, nozzle, kran pembuka ;

28
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 2.16 Lanjutan 2

NO. ASPEK PENTING PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

HYDRAN GEDUNG
10 Pompa kebakaran memiliki aliran listrik tersendiri dari sumber daya listrik darurat
;
11 Dilakukan uji operasional dan kelengkapan komponen hydran setiap 1 (satu)
tahun sekali.

ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)


1 Pada APAR terdapat klasifikasi kebakaran a, b, c, d yang sesuai dengan jenis
kebakaran dan ditunjukkan dengan kode ;
2 Tabung harus dalam keadaan baik ;
3 Segel pengaman dan tutup tabung terpasang kuat ;
4 Lubang penyemprot tidak tersumbat dan selang tahan terhadap tekanan tingga
serta tidak bocor ;
5 Bahan baku pemadam dalam keadaan baik dan tidak lewat masa berlakunya ;
6 Warna tabung mudah dilihat (hijau, merah, biru dan kuning) ;
7 APAR ditempatkan dilokasi yang mudah dilihat, dijangkau dan letakknya tidak
terhalang benda lain,
8 Isi tabung APAR sesuai dengan tekanan yang dipergunakan dan dijaga tetap
penuh serta dapat dioperasikan ;
9 Jarak APAR maksimal 15,25 m ;
10 APAR yang berada diluar ruangan memiliki kabinet yang tidak boleh dikunci ;
11 Terdapat etiket dan petunjuk pengoperasian yang jelas dibagian depan APAR ;
12 Pemasangan dihindari dari bahaya fisik ;
13 Bobot APAR tidak lebih dari 18,14 kg dan ujung APAR berjarak 1,53 m dari lantai.
Jika bobot lebih, dipasang dengan ujung atas APAR < 1,07 m dari lantai ;
14 Semua tipe APAR tidak boleh ditempatkan pada suhu ruangan > 49 OC dan < 4 OC.

SARANA JALAN KELUAR


1 Terdapat sarana jalan keluar (evakuasi) ;
2 Lebar minimum jalan keluar adalah 2 m ;
3 Jumlah jalan keluar terdapat lebih dari satu dan letakknya berjauhan ;

29
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 2.16 Lanjutan 3

NO. ASPEK PENTING PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

SARANA JALAN KELUAR


4 Sarana evakuasi harus mudah, jelas terlihat dan dapata dicapau penghuni
bangunan pada saat kebakaran;
5 Setiap bangunan sedikitnya memiliki 1 (satu) pintu EXIT dari setiap lainnya ;
6 Untuk bangunan kelas 5, jarak ke pintu EXIT maksimal 30 m.

TANDA PETUNJUK ARAH


1 Terdapat tanda petunjuk jalan keluar ;
2 Petunjuk arah diberi penerangan dari sumber daya listrik darurat ;
3 Tanda petunjuk arah jalan keluar berupa papan bertuliskan “EXIT’ atau dengan
panah petunjukarah jalan ;
4 Rambu dipasang ditempat yang mudah terlihat atau dekat pintu keluar (pintu
kebakaran).

PINTU DARURAT
1 Terdapat pintu darurat kebakaran ;
2 Ukuran pintu (lebar : 90-120 cm dan tinggi : 210 cm) ;
3 Pintu dapat dibuka tanpa anak kunci ;
4 Pintu darurat dilengkapi dengan self closing door ;
5 Jarak maksimum antara pintu kebakaran 25 m ;
6 Pintu darurat berhubungan langsung dengan jalan keluar (halama luar).

PENERANGAN DARURAT
1 Tersedia penerangan darurat dari sumber aliran listrik darurat ;
2 Lampu penerangan darurat berwarna kuning/orange dengan kekuatan minimal
10 Lux ;
3 Penempatan lampu darurat dengan baik sehingga bila lampu mati tidak akan
menyebabkan gelap.

TEMPAT BERHIMPUN
1 Tersedia tempat berhimpun setelah evakuasi ;
2 Tersedia petunjuk tempat berhimpun ;

30
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 2.16 Lanjutan 4

NO. ASPEK PENTING PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN

TEMPAT BERHIMPUN
3 Luas tempat berhimpun sesuai minimal 1,3 m2/orang.

MANAJEMEN PENANGGULANGAN KEBAKARAN (ORGANISASI TANGGAP DARURAT)


1 Terdapat Tim Penanggulangan Kebakaran ;
2 Terdapat organisasi tanggap darurat kebakaran ;
3 Petugas penanggung jawab terlatih dan mempunyai peran masing-masing.

PROSEDUR TANGGAP DARURAT


1 Terdapat prosedur tanggap darurat kebakaran ;
2 Terdapat koordinasi dengan Pihak Pemadam Kebakaran setempat ;
3 Terdapat pemeriksaan dan pemeliharaan sistem pencegahan dan penaggulangan
kebakaran yang terjadwal dan rutin ;

LATIHAN KEBAKARAN
Terdapat program latihan penaggulangan kebakaran secara periodik minimal 1 (satu)
tahun sekali ;

q. Sarana Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)


Fasilitas sarana keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan antara lain :
 Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi : pelindung mata, tangan, hidung, kaki,

kepala dan telinga ;


 Pelindung mesin sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya yang mungkin

timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri ;
 Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan ;

 Pengaman ruang meliputi pemadam kebakaran, sistem alarm, air hydrant, penerangan

yang cukup, ventilasi udara yang baik, dsb ;


 Membuat SOP dalam setiap pekerjaan ;

31
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Membuat simbol-simbol seperti tanda peringatan bahaya dan tindakan darurat bila

terjadi bencana ;
 Penyediaan Perlengkapan P3K ;

 Program Jamsostek pada setiap karyawan.

2.6 SARANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

2.6.1 Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik


Sarana pengelolaan air limbah domestik yang direncanakan adalah sebagai berikut :
a. Sarana pengelolaan air limbah domestik berupa grey water adalah membuat Sewage
Treatmen Plant (STP) dengan spesifikasi sebagai berikut :
 Fungsi : Pengolahan air limbah domesti
 Sistem : Bio Filter Anaerob Aerob, Proses pengolahan limbah dengan
memanfaatkan mikro-organisme yang dibiakkan pada suatu media.
 Kapasitas : ….. m3/hari
 Jumlah : ….. unit
b. Sarana pengelolaan air limbah domestik berupa black water adalah membuat Septic Tank
dengan spesifikasi sebagai berikut :
 Fungsi : Penampungan air limbah domestik
 Ukuran : …… m3
 Jumlah : …… unit

2.6.2 Sarana Pengelolaan Limbah Padat


Sarana pengelolaan limbah padat yang direncanakan adalah sebagai berikut :
a. Tempat Penyimpanan Sampah Anorganik
 Lokasi : Gudang sampah anorganik
 Ukuran : …… m2
 Jumlah : …… unit

32
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

b. Tempat Penyimpanan Sampah Sementara (TPS)


 Lokasi : Halaman
 Ukuran : …… m2
 Jumlah : …… unit TPS

2.6.3 Sarana Pengelolaan Kualitas Udara


Sarana pengelolaan kualitas udara yang direncanakan adalah sebagai berikut :
a. Ventilasi Udara
 Lokasi : Setiap ruangan dan gudang
 Ukuran : Lebar …… cm panjang disesuaikan dengan dinding
b. Exhaust Fan
 Lokasi : Setiap ruangan dan gudang
c. Circular Ventilator
 Lokasi : Area Bengkel
 Jumlah : Sesuai kebutuhan
d. Dust Collector
 Lokasi : Area Bengkel
 Jumlah : Sesuai kebutuhan
e. Cerobong Asap
 Lokasi : Area Bengkel dan Genset
 Jumlah : Tiap ruang sesuai kebutuhan
f. Ruang Terbuka Hijau
 Lokasi : Halaman Kegiatan
 Luas : ……m2

2.6.4 Sarana Pengelolaan Kebisingan


Pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
- Kebisingan yang berasal dari mesin/peralatan bengkel dan alat berat yang diperbaiki
dengan menyediakan ear plug untuk karyawan, serta pemeliharaan dan perawatan
terhadap mesin/peralatan bengkel yang dilakukan secara berkala.

33
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

- Kebisingan ambient yang berasal dari mesin/peralatan bengkel sudah terelminir dengan
pembatas area bengkel yang relative tertutup dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

2.6.5 Sarana Pengelolaan Air Larian


Sarana pengelolaan air larian adalah dengan membuat saluran drainase dan sumur resapan
sebagai sarana pengendalian banjir dilokasi kegiatan dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Saluran Drainase
 Lokasi : Halaman kegiatan
 Ukuran : Lebar ± …… cm dan kedalaman ± …… cm
 Luas : Sesuai kebutuhan
b. Sumur Resapan
 Lokasi : Halaman kegiatan
 Ukuran : …… m
 Jumlah : …… lubang sumur resapan (perhitungan pada Bab V halaman 63)

2.6.6 Rencana Sarana Pengelolaan Limbah B3


Pengelolaan limbah B3 dikumpulkan dilokasi sumber, kemudian disimpan dalam tempat
khusus dilokasi kegiatan, sarana pengelolaan limbah B3 yang direncanakan adalah membuat
bangunan TPS Limbah B3 mengacu pada Keputusan BAPEDAL Nomor
KEP-01/BAPEDAL/09/1995 dengan spesifikasi sebagai berikut :
- Bangunan TPS Limbah B3 berukuran sesuai dengan jumlah limbah B3 yang akan
disimpan;
- Terlindung dari masuknya air hujan dan memiliki ventilasi udara;
- Membuat simbol/tanda bahaya di TPS limbah B3;
- Mengurus Ijin TPS B3.

34
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

2.7 KEGIATAN SOSIAL PERUSAHAAN (CSR = CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)


Kegiatan kemasyarakatan (CSR) merupakan bentuk sosial pihak perusahaan terhadap lingkungan
sekitar lokasi kegiatan. Bentuk sosial kemasyarakatan (CSR) di bidang lingkungan hidup yang akan
dilakukan adalah berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dilingkungan setempat dengan
memberikan iuran maupun bantuan-bantuan kepada perangkat desa/kelurahan maupun
masyarakat setempat terkait program kebersihan dilingkungan sekitar lokasi kegiatan serta
rencana program kelestarian lingkungan berupa penanaman vegetasi disekitar lingkungan
kegiatan.

2.8 GARIS BESAR TAHAPAN KEGIATAN

Tahapan kegiatan meliputi tahap prakonstruksi, konstruksi dan operasional, dengan perencanaan
sebagai berikut :
Tabel 2.17 Jadwal Kegiatan Operasional

NO. JENIS KEGIATAN JADWAL WAKTU

1 Persiapan ……………………….
2 Pembebasan Lahan ……………………….
3 Konstruksi Bangunan Maret 2013
4 Pemasangan Mesin Peralatan April 2014
5 Uji Coba April 2014
6 Jasa Komersial Juni 2014

Sumber : Pemrakarsa

35
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

BAB III
RONA LINGKUNGAN

Kondisi lahan untuk kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
merupakan bidang tanah seluas 13.150 m 2 yang berada di Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa,
Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Kondisi awal lahan adalah tanah kosong, pada saat
penyusunan Dokumen UKL-UPL ini dibuat belum melakukan tahap konstruksi. Kondisi lingkungan
pada radius + 1 Km merupakan campuran lingkungan permukiman penduduk dan kegiatan
industri/sejenisnya.

3.1 Komponen Fisik Kimia

3.1.1 Kualitas Udara Kebisingan

Kualitas Udara dan Kebisingan pada daerah studi masih berada dibawah Baku Mutu Udara
Ambien dan Baku Mutu Kebisingan. Hasil pengukuran terhadap kualitas Udara dan Kebisingan
kegiatan menunjukan nilai seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kualitas Udara dan Kebisingan Lokasi Kegiatan
AREAL LOKASI AREAL LOKASI
PARAMETER BAKU MUTU *)
(UP WIND) (DOWN WIND)
1. Gas :
a. SO2 19,99 µg/m3 22,49 µg/m3 900 µg/m3
b. CO 3.047 µg/m3 3.219 µg/m3 30.000 µg/m3
c. NO2 27,06 µg/m3 29,26 µg/m3 400 µg/m3

2. Debu 40 µg/m3 66 µg/m3 230 µg/m3

3. Kebisingan 52,6 dBA 51,7 dBA 70 dBA

Sumber :
- Laboratorium Lingkungan PT. UNILAB PERDANA, Jakarta 2013
(Lampiran 12 - Hasil Analisa Laboratorium).

Hasil Pengukuran Lapangan


Up Wind Down Wind

36
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Temperatur : 34 oC Temperatur : 34 oC
Kelembaban : 56-61 % RH Kelembaban : 56-61 % RH
Arah angin dominan : Barat Arah angin dominan : Barat
Kecepatan angin rata-rata : 1,3 km/jam Kecepatan angin rata-rata : 1,3 km/jam
Cuaca : Cerah Cuaca : Cerah
Baku Mutu
* Baku Mutu Gas dan Debu berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999.
* Baku Mutu Kebisingan berdasarkan Kepmen LH No. Kep.48/MENLH/11/1996.
* Baku Mutu Tingkat Kebauan berdasarkan Kepmen LH No. Kep.50/MENLH/XI/1996.
N = Satuan Volume hisap Udara Kering dikoreksi pada Kondisi Normal (250C, 76 cmHg)

3.1.2 Kualitas Air Badan Penerima


Data kualitas air pada saluran badan penerima, dimana air limbah dari kegiatan sekitar akan
mengalir ke saluran tersebut, disajikan pada tabel dibawah ini, dari tabel terlihat bahwa kualitas
air drainase saat ini relative baik.

Tabel 3.2 Data Kualitas Air Badan Penerima


HASIL
NO. PARAMETER SATUAN BAKU MUTU
PENGUKURAN
-
1. pH (Insitu) 7,48 6-9
2. BOD5 mg/L *) 100
3. Zat Padat Tersuspensi (TSS) mg/L 25 100
4. Minyak dan Lemak mg/L 0,6 10

Keterangan :
*) : Tidak dapat dilakukan pengambilan sample karena badan air penerima dalam keadaan kering (surat
keterangan Laboratorium Lingkungan PT. UNILAB PERDANA)
- Sumber : Laboratorium Lingkungan PT. UNILAB PERDANA, Jakarta 2013
- Baku Mutu Air Badan Penerima Kep. Bupati Kepala Daerah Tk. II Tangerang No.545/SK.03.a-Perek/1993.
(Lampiran 12 - Hasil Analisa Laboratorium).

37
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

3.1.3 Kualitas Air Tanah


Hasil analisa terhadap air sumur dilokasi kegiatan masih memenuhi syarat sebagai sumber air
bersih, pengambilan sample kualitas air sumur bertujuan untuk melihat apakah air tanah yang
digunakan masih layak atau tidak. Baku mutu yang digunakan adalah Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih.

Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Kualitas Air Bersih Dilokasi Kegiatan


HASIL ANALISA
NO. PARAMETER SATUAN AIR BERSIH AIR TANAH BAKU MUTU
PENDUDUK LOKASI

A. FISIKA :
1 Bau - …… …… Tidak berbau
2 TDS mg/l …… …… 1.500
3 Kekeruhan NTU …… …… 25
4 Rasa - …… …… Tidak berasa
o
5 Suhu C …… …… Udara + 3 oC
6 Warna Pt-CO …… …… 50

B. KIMIA :
1 pH - …… …… 6,5 - 9,0
2 Kadmium (Cd) mg/l …… …… 0,005
3 Besi (Fe) mg/l …… …… 1,0
4 Mangan (Mn) mg/l …… …… 0,5
5 Sulfat (SO4) mg/l …… …… 400
6 MBAS mg/l …… …… 0,5
7 Seng (Zn) mg/l …… …… 15
8 CaCO3 mg/l …… …… 500
9 Klorida (Cl) mg/l …… …… 600
10 Timbal (Pb) mg/l …… …… 0,05
11 Nitrat (NO3 - N) mg/l …… …… 10
12 Nitrit (NO2 - N) mg/l …… …… 1,0
13 KMnO4 mg/l …… …… 10

Keterangan :
Sumber : Laboratorium Lingkungan PT. UNILAB PERDANA, Jakarta 2013.
(Lampiran 12 - Hasil Analisa Laboratorium).

38
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

3.1.4 Kesesuaian Dengan Tata Ruang


Lokasi kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO merupakan
lahan peruntukan industri/sejenisnya sesuai dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) wilayah
kecamatan Tigaraksa, sehingga tidak bertentangan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Tangerang.

3.2 Komponen Biologi

3.2.1 Flora
Tanaman yang terdapat pada lokasi sekitar kegiatan terdiri dari tanaman buah-buahan, tanaman
keras, sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4 Jenis Tanaman Yang Ditemukan Disekitar Lokasi Kegiatan


NAMA BIOTA NAMA LATIN
- Rumput teki Cyperus rotundus
- Beringin Ficus benjamina
- Palm Roystonea regia
- Rumput teki Cyperus rotundus
- Beringin Ficus benjamina
- Palm Roystonea regia
- Mangga Mangifera indica
- Pisang Musa Paradisiaca
- Kelapa Coco nifera
- Bambu Bambusa sp.
- Pandan Pandanus marrylliformis
- Akasia Acasia auriculuformis
- Lamtoro Leuceuna leucoce phalla

Sumber : Pengamatan visual dilokasi.

39
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

3.2.2 Fauna
Fauna yang dijumpai pada sekitar lokasi kegiatan dari hewan liar dan peliharaan, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.5 Jenis Fauna Yang Dijumpai Disekitar Lokasi Kegiatan.


NAMA BIOTA NAMA LATIN
- Capung Ordonata
- Kumbang Coleoptera
- Belalang Orthopera
- Katak buduk Bufo melanotictus
- Kadal Mabouya multifaciata
- Bunglon Calotes jabatus
- Cicak Heidactylus frenatus
- Burung Gereja Prinia familaris
- Tikus Rattus rattus
- Burung merpati Colombia livia
- Burung pipit Lonhura leucosgasstroides
- Kupu-kupu Lepidoptera
- Kodok Bufo sp
- Siput Gastropoda

Sumber : Pengamatan visual dilokasi.

3.3 Kehidupan Sosial Ekonomi dan Budaya


3.3.1 Demografi
Berdasarkan data statistik (Kabupaten Tangerang Dalam Angka, 2013), wilayah Kecamatan
Tigaraksa seluas 48,74 Km2 dengan jumlah penduduk Kecamatan Tigaraksa sebanyak ± 131.233
jiwa dengan kepadatan penduduk 2.693 jiwa/Km 2. Kecamatan Tigaraksa terdiri atas 12 buah
kelurahan dan 2 Desa, salah satunya Desa Matagara.

40
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

3.3.2 Penduduk
Data penduduk yang diamati meliputi Kecamatan Tigaraksa, jumlah penduduk di wilayah studi
tersebut, disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk (Jiwa) Dilokasi Studi Menurut Umur Dan Jenis Kelamin.
JUMLAH PENDUDUK (JIWA)
PRIA WANITA JUMLAH RASIO

67.134 64.099 131.233 104.73

Sumber : Kabupaten Tangerang Dalam Angka, 2013.

3.3.3 Ekonomi
Kajian terhadap kegiatan ekonomi di wilayah Kecamatan Tigaraksa terlihat melalui aspek kegiatan
ekonomi penduduk. Dari berbagai jenis mata pencaharian di lokasi studi. Di Kecamatan Tigaraksa
umumnya mata pencaharian penduduk adalah berwiraswasta dan karyawan pabrik/lainnya yang
banyak tersebar di wilayah tersebut.

3.3.4 Pendidikan
Sedangkan jumlah pencari kerja menurut tingkat pendidikan, berdasarkan data dari BPS
Kabupaten Tangerang (Kabupaten Tangerang Dalam Angka, 2013), dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

Tabel 3.7 Tingkat Pencari Kerja Berdasarkan Pendidikan Di Wilayah Kecamatan Tigaraksa
PENDIDIKAN JUMLAH PENCARI KERJA
Sarjana 2 orang
Sarjana Muda 1 orang
SLTA 143 orang
SLTP 38 orang
SD 1 orang

Sumber : Kabupaten Tangerang Dalam Angka, 2011.

41
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

3.3.5 Budaya

Desa Matagara terdiri dari bermacam suku, agama dan golongan, hal ini disebabkan karena telah

terjadinya percampuran penduduk sejak lama yang diakibatkan faktor sosial, ekonomi dan

budaya serta tersedianya perumahan-perumahan yang dihuni oleh para pendatang.

3.3.6 Kesehatan Masyarakat

Dari hasil wawancara dengan petugas Puskesmas setempat jenis penyakit yang banyak di derita

oleh masyarakat Desa Matagara adalah berupa :

Tabel 3.8 Jenis Penyakit Sepuluh Besar Yang Banyak Diderita Di RSU Kabupaten Tangerang.

NO. JENIS PENYAKIT (RAWAT INAP) JENIS PENYAKIT (RAWAT JALAN)

1 Diare Karies Gusi


2 Kanker Payudara Penurunan Pendengaran (CP)
3 Bayi Berta Lahir Rendah (BBLR) Penyakit Telinga (OMSK)
4 Hipertensi Saat Hamil (PEB) Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
5 Gannguan Pernafasan Pada Bayi Baru Peradangan Selaput Mata
Lahir (ASFIKSIA) (Konjungtifitis)
6 Gagal Jantung Kongestif (CHF) Gangguan pada Lambung / Maag
(DISPEPSIA)
7 Ketuban Pecah Dini (KPD) Katarak Usia Tua (Katarak Senil)
8 Cedera Kepala Sedang Penyakit Telinga (Prosesus Mastoid)
9 Stroke Non Hemorrhagic Gigi tidak beraturan (Gigi Impaksi)
10 Demam Berdarah Dengue (DHF) Tumor Payudara (FAM)

Sumber : RSU Kabupaten Tangerang - Kabupaten Tangerang Dalam Angka, 2013.

Gambaran jenis dan fasilitas sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Tigaraksa, berdasarkan
data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang adalah dapat dilihat pada tabel bawah ini :

42
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 3.9 Sarana Kesehatan yang memiliki Izin di Kecamatan Tigaraksa.


NO. SARANA KESEHATAN JUMLAH

1 Rumah Sakit Umum / Swasta 4

2 Rumah Bersalin 7

3 Puskesmas (Kecamatan Tigaraksa dan Pasir Nangka) 2

- Dokter Umum 4

- Dokter Gigi 4

- Bidan 19

- Perawat 13

4 Klinik 7

5 Posyandu 82

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Tangerang Dalam Angka, 2011

3.4 Persepsi Masyarakat


Masyarakat sekitar pada umumnya tidak keberatan terhadap rencana pembangunan kegiatan.
Dari data yang ada terdapat cukup banyak angkatan kerja di Desa Matagara yang mencari kerja,
mereka tentunya juga mempunyai harapan dapat bekerja pada kegiatan pembangunan maupun
operasional kegiatan nantinya.

3.5 Kondisi Lalu-lintas


Kondisi eksisting lalu-lintas disekitar lokasi kegiatan pada umumnya lancar dan tidak terjadi
kemacetan yang berarti, dengan keadaan jalan yang baik memungkinkan kendaraan yang
melintasi melaju dengan cepat. Kepadatan terjadi terutama pada aktivitas masyarakat pada jam-
jam sibuk pagi hari dan sore hari tetapi tidak mengakibatkan kemacetan.

43
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

3.6 Sanitasi Lingkungan


Pada umumnya sanitasi lingkungan untuk masyarakat di Desa Matagara dan Kecamatan
Tigaraksa adalah meliputi : pengadaan air bersih, kebiasaan membuang sampah dan pembuangan
limbah WC. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap penduduk di sekitar lokasi kegiatan terlihat
bahwa :
- Pengadaan air bersih dengan cara penyaluran dengan PDAM atau pengambilan air bawah
tanah.
- Sampah dibuang ke tempat sampah umum dan kemudian diangkut oleh truk dari petugas
kebersihan untuk dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
- Pembuangan limbah WC dengan cara dialirkan ke septic tank dan saluran drainase menuju
air badan penerima.

44
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

BAB IV

PRAKIRAAN DAMPAK

Kondisi lahan untuk kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
merupakan bidang tanah seluas 13.150 m2 yang berada di Desa Matagara, Kecamatan Tigaraksa,
Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten. Kondisi awal lahan adalah tanah kosong, pada saat
penyusunan Dokumen UKL-UPL ini dibuat belum melakukan tahap konstruksi. Kondisi lingkungan
pada radius ± 1 Km merupakan campuran lingkungan permukiman penduduk dan kegiatan
industri/sejenisnya.
Pembangunan kegiatan ini diperkirakan akan menimbulkan dampak pada setiap tahapan
kegiatannya. Dampak lingkungan yang akan terjadi pada setiap tahapan rencana pembangunan
tersebut adalah sebagai berikut :

4.1 TAHAP PRAKONSTRUKSI


Keberadaan rencana proyek berupa kegiatan Perbengkelan dan Kantor dilokasi sudah dianggap
lumrah oleh para penduduk sekitar sepanjang perijinan dan peraturan-peraturan sudah terpenuhi
oleh pemrakarsa.
Tabel 4.1 Prakiraan Dampak Tahap Prakonstruksi
SUMBER JENIS BESARAN KATEGORI
NO. PENJELASAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK DAMPAK
1 Sosialisasi Persepsi Adanya persepsi Masyarakat tidak Negatif
proyek masyarakat positif dari keberatan dengan
masyarakat sekitar rencana proyek
kegiatan

4.2 TAHAP KONSTRUKSI


Rencana kegiatan konstruksi bangunan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO dan sarana penunjangnya dilaksanakan setelah mendapat Ijin Mendirikan Bangunan
(IMB) dari Dinas/instansi terkait, dampak yang diperkirakan akan terjadi antara lain :

45
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 4.2 Prakiraan Dampak Tahap Konstruksi


SUMBER JENIS BESARAN KATEGORI
NO. PENJELASAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK DAMPAK
1 Mobilisasi Keamanan Kapasitas kebutuhan Pekerja dari luar daerah Negatif
tenaga kerja dan ketertiban tenaga kerja proyek dapat menimbulkan
lingkungan keresahan masyarakat
sekitar
Kecemburuan Pengadaan tenaga Timbul konflik apabila
sosial kerja proyek tidak merekrut tenaga
kerja lokal

2 Mobilisasi alat Penurunan Kualitas udara Kualitas udara akan Negatif


dan bahan kualitas udara dilokasi kegiatan mengalami penurunan
akibat kegiatan dan
emisi
Peningkatan Tingkat kebisingan Intensitas kebisingan
kebisingan dilokasi kegiatan akan mengalami
peningkatan
Kerusakan Kuantitas kendaraan Kondisi dan daya tahan
rute jalan yang digunakan beban jalan
Gangguan Kuantitas kendaraan Peningkatan timbulan
lalu-lintas yang digunakan lalu-lintas

3 Pembangunan Penurunan Kualitas udara Kualitas udara akan Negatif


konstruksi kualitas udara dilokasi kegiatan mengalami penurunan
akibat kegiatan
Peningkatan Tingkat kebisingan Intensitas kebisingan
kebisingan dilokasi kegiatan akan mengalami
peningkatan

46
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 4.2 Lanjutan 1


SUMBER JENIS BESARAN KATEGORI
NO. PENJELASAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK DAMPAK
Penurunan Kualitas air dilokasi Limbah cair domestik
kualitas air kegiatan pekerja akan
menimbulkan dampak
terhadap kualitas air
Penurunan Kuantitas kebutuhan Kebutuhan tidak
kuantitas air air tahap konstruksi mutlak, dapat
digantikan dengan air
permukaan/air hujan
Penurunan Kualitas air dilokasi Limbah cair domestik
kualitas air kegiatan pekerja akan
permukaan menimbulkan dampak
terhadap kualitas air
permukaaan
Timbulan Kuantitas limbah Limbah padat akan
limbah padat padat menimbulkan vektor
penyakit dan
mengurangi nilai
estetika lingkungan
Bahaya Potensi terjadinya Aktivitas pembangunan
kebakaran kebakaran dapat menimbulkan
kebakaran
Hilangnya Potensi penurunan Aktivitas pembangunan
Flora dan flora dan fauna dapat menggurangi
Fauna dilokasi kegiatan habitat flora dan fauna

47
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

4.3 TAHAP OPERASIONAL

Pada tahapan ini, merupakan tahap operasional kegiatan dan mulai beroperasinya sarana
pendukung lainnya, dampak yang diperkirakan akan terjadi antara lain :
Tabel 4.3 Prakiraan Dampak Tahap Operasional
SUMBER JENIS BESARAN KATEGORI
NO. PENJELASAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK DAMPAK
1 Alih fungsi Peningkatan Laju air larian dilokasi Peningkatan laju air Negatif
lahan air larian kegiatan larian setelah adanya
bangunan
2 Perekrutan Keamanan Kapasitas kebutuhan Tenaga kerja dari luar Negatif
karyawan dan ketertiban karyawan sebagai daerah dapat
lingkungan tenaga kerja menimbulkan
keresahan masyarakat
sekitar
Kecemburuan Pengadaan Timbul konflik apabila
sosial kebutuhan tenaga tidak merekrut tenaga
kerja kerja lokal sebagai
karyawan
3 Operasional Penurunan Kualitas udara Kualitas udara akan Negatif
kegiatan kualitas udara dilokasi kegiatan mengalami penurunan
akibat operasional
kegiatan dan emisi
Peningkatan Tingkat kebisingan Intensitas kebisingan
kebisingan dilokasi kegiatan akan mengalami
peningkatan
Penurunan Kualitas air dilokasi Limbah cair domestik
kualitas air kegiatan dan kegiatan (apabila
ada) akan menimbulkan
dampak terhadap

48
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

kualitas air

Tabel 4.3 Lanjutan 1


SUMBER JENIS BESARAN KATEGORI
NO. PENJELASAN
DAMPAK DAMPAK DAMPAK DAMPAK
Timbulan Kuantitas limbah Limbah padat kegiatan

limbah padat padat dan domestik akan

menimbulkan vektor

penyakit dan

mengurangi nilai

estetika lingkungan
Timbulan Kuantitas limbah B3 Limbah dengan

limbah B3 karakteristik bahan yang

(bahan berbahaya dan beracun

berbahaya berpotensi merusak

dan beracun) lingkungan

Kesehatan Timbulan penyakit Aktivitas kerja dapat

dan dan angka mengakibatkan

keselamatan kecelakaan kerja timbulnya penyakit dan

kerja (K3) kecelakaan

Perhitungan Peningkatan Laju Air Permukaan/Run Off dilakukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Qrun = C x I x A (Joesron Loebis, 1992)
Dimana :
Qrun = Debit Run Off maksimum (m3/detik)
C = Koefisien run off sesuai tata guna lahan

49
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Lahan Kosong : 0,2


 Pertamanan : 0,10 - 0,25
 Bangunan : 0,5 - 1,00
I = Intensitas curah hujan maksimum (mm/jam)

Tabel 4.4 Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan

NO. BULAN CURAH HUJAN HARI HUJAN


Month Precipitation ( mm ) Rain Days ( hari )

1 Januari / January 249,2 23

2 Pebruari / February 99 15

3 Maret / March 97,9 11

4 April / April 238 11

5 Mei / May 200 12

6 Juni / June 54 7

7 Juli / July 2 3

8 Agustus / August 8 3

9 September / September 5 2

10 Oktober / October 85 9

11 Nopember / November 47 13

12 Desember / December 103 22

RATA-RATA (Average) 99,0 10,9

Sumber/Source : BMKG, Stasiun Meteorologi Klas III Budiarto Curug

50
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Diperoleh dengan pendekatan literatur untuk hujan lebat yaitu 17 mm/hari.


A = Luas daerah aliran atau daerah tangkapan (m2)

Tabel 4.5 Perhitungan Air Larian

Peningkatan air larian dari saat lahan sebelum terbangun adalah …… m3/hari menjadi ……
m3/hari setelah ada bangunan, sehingga air larian mengalami peningkatan sebesar …… m3/jam.

51
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

BAB V
PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Dalam upaya meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan dampak positif terhadap rencana
kegiatan, dilakukan upaya pengelolaan lingkungan dalam beberapa aspek sebagai berikut :

5.1 TAHAP PRAKONSTRUKSI


Pada tahap prakonstruksi dampak yang ditimbulkan berupa persepsi masyarakat, akan tetapi
sifatnya tidak potensial, oleh karenanya pengelolaan yang dilakukan tidak ada serta saat ini
perolehan lahan telah dilakukan.

5.2 TAHAP KONSTRUKSI


5.2.1 Penurunan Kualitas Udara
a. Komponen dampak adalah penurunan kualitas udara.
b. Sumber dampak adalah kegiatan konstruksi dan kendaraan proyek.
c. Tolok ukur adalah mencegah penurunan kualitas udara.
d. Metode pengelolaan adalah pemakaian masker pada saat bekerja.
e. Lokasi pengelolaaan adalah lokasi dan sekitar Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.2.2 Peningkatan Kebisingan


a. Komponen dampak adalah peningkatan kebisingan.
b. Sumber dampak adalah kendaraan proyek.
c. Tolok ukur adalah mencegah terganggunya masyarakat akibat kebisingan.

52
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

d. Upaya pengelolaan adalah melakukan mobilisasi pada saat jam sibuk dan pemakaian ear
plug bagi pekerja konstruksi.

e. Lokasi pengelolaaan adalah lokasi Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY
SANTOSO.
f. Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.2.3 Penurunan Kualitas Air


a. Komponen dampak adalah penurunan kualitas air.
b. Sumber dampak adalah air lindi dari timbulan limbah padat.
c. Tolok ukur adalah mengurangi resapan air lindi dari timbulan limbah padat.
d. Metode pengelolaan adalah limbah padat ditampung ditempat sampah sementara yang
kedap air kemudian setiap 2 (dua) hari sekali diangkut oleh Petugas Dinas Kebersihan
Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang.
e. Lokasi pengelolaaan adalah lokasi dan sekitar proyek Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pengelolaan dilakukan setelah jam kerja selesai selama tahap konstruksi
berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.2.4 Hilangnya Flora dan Fauna


a. Komponen dampak adalah hilangnya flora dan fauna.
b. Sumber dampak adalah pembersihan vegetasi penutup.

53
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

c. Tolok ukur adalah mencegah punahnya flora maupun fauna disekitar lokasi.
d. Metode pengelolaan adalah pemeliharaan flora yang sudah ada disekitar lokasi sebagai
habitat hidup fauna sehingga terjaga keseimbangan.

e. Lokasi pengelolaaan adalah lokasi sekitar proyek Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.2.5 Peningkatan Laju Air Larian


a. Komponen dampak adalah peningkatan laju air larian.
b. Sumber dampak adalah pelaksanaan cut and fill serta alih fungsi lahan.
c. Tolok ukur adalah mengurangi laju air larian yang terjadi akibat kegiatan cut and fill serta
alih fungsi lahan.
d. Metode pengelolaan adalah tidak melakukan kegiatan cut and fill pada saat hujan serta
penampungan dalam kolam sementara sebelum dialirkan ke badan air.
e. Lokasi pengelolaaan adalah lokasi sekitar proyek Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.2.6 Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha Baru


a. Komponen dampak adalah kesempatan kerja dan peluang usaha baru.
b. Sumber dampak adalah kebutuhan tenaga kerja.
c. Tolok ukur adalah terserapnya tenaga kerja lokal.

54
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

d. Metode pengelolaan adalah memprioritaskan tenaga kerja lokal dan memberi peluang
untuk membuka usaha baru.
e. Lokasi pengelolaaan adalah lokasi sekitar proyek Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.

f. Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.


g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : Disnakertrans Kabupaten Tangerang.

5.2.7 Interaksi Sosial Budaya dan Kamtibmas


a. Komponen dampak adalah interaksi sosial, budaya, keamanan dan ketertiban
masyarakat.
b. Sumber dampak adalah interaksi antara masyarakat sekitar dan pekerja proyek.
c. Tolok ukur adalah menambah rasa kekeluargaan antara masyarakat sekitar dengan para
pekerja proyek.
d. Metode pengelolaan adalah menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar,
menjalin kerjasama dengan tokoh masyarakat dan aparat keamanan setempat dan
mencegah timbulnya/tumbuhnya hunian liar dilokasi kegiatan.
e. Lokasi pengelolaaan adalah lokasi sekitar proyek Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : SATPOL PP Kabupaten Tangerang.

5.2.8 Peningkatan Arus Lalu-lintas


a. Komponen dampak adalah peningkatan arus lalu-lintas.
b. Sumber dampak adalah kendaraan proyek.

55
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

c. Tolok ukur adalah mengurangi peningkatan arus lalu-lintas dilokasi kegiatan.


d. Metode pengelolaan adalah mengatur jadwal pengangkutan bahan bangunan.
e. Lokasi pengelolaaan adalah jalan raya sekitar proyek Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.

f. Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.


g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : Dishubkominfo Kabupaten Tangerang.

5.2.9 Timbulan Limbah Padat


a. Komponen dampak adalah timbulan limbah padat.
b. Sumber dampak adalah kegiatan konstruksi dan sisa bahan bangunan.
c. Tolok ukur adalah memelihara kebersihan lingkungan.
d. Metode pengelolaan adalah menyediakan tempat sampah ganda yaitu tempat sampah
untuk organik dan anorganik.
e. Lokasi pengelolaaan adalah tempat penampungan sementara.
f. Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : DKPP Kabupaten Tangerang.

5.2.10 Penurunan Kapasitas Infiltrasi


a. Komponen dampak adalah penurunan kapasitas infiltrasi.
b. Sumber dampak adalah alih fungsi lahan kosong menjadi bangunan.
c. Tolok ukur adalah berkurangnya air tanah dilokasi kegiatan.
d. Metode pengelolaan adalah membuat lubang resapan biopori.
e. Lokasi pengelolaaan adalah ruang terbuka hijau.

56
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

f. Periode pengelolaan dilakukan saat pelaksanaan kegiatan pembangunan.


g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.3 TAHAP OPERASIONAL


5.3.1 Penurunan Kualitas Udara
a. Komponen Dampak
Penurunan kualitas udara dilingkungan akibat dampak dari kegiatan perbengkelan.

b. Sumber Dampak
 Kegiatan operasi mesin/peralatan bengkel ;
 Aktivitas kegiatan bengkel ;
 Kegiatan mobilisasi suku cadang dan produk jasa ;
 Genset saat dioperasikan.

c. Tolok Ukur Dampak


Kualitas udara dilingkungan kegiatan (udara ruang kerja dan udara ambien) dan emisi sumber
tidak bergerak dibandingkan dengan baku mutu lingkungan yang mengacu pada :
 Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran
Udara, dengan parameter dan baku mutu lingkungan :
 SO2 : 900 µg/m3
 CO : 30.000 µg/m3
 NO2 : 400 µg/m3
 Debu : 230 µg/m3
 NH3 : 2 ppm
 H2 S : 0,02 ppm
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011 Tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia ditempat Kerja, dengan parameter dan
baku mutu lingkungan :
 SO2 : 0,25 mg/m3

57
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 CO : 29 mg/m3
 NO2 : 3 -5 BDS
 Debu : 10 mg/m3
 NH3 : 17 -24 mg/m3
 H2 S : 1 - 5 BDS

 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu
Emisi Sumber TIdak Bergerak bagi cadangan genset, dengan parameter dan baku mutu
lingkungan :
 SO2 : 800 mg/m3
 CO : 600 mg/m3
 Partikulat : 150 mg/m3
 Opasitas : 20 %

d. Metode Pengelolaan Lingkungan


 Area/ruang Kegiatan
 Ventilasi udara pada dinding ;
 Pemasangan exhaust fan, circular ventilator dan dust collector ;
 Penggunaan masker penutup hidung diarea kegiatan ;
 Perawatan dan pemeliharaan mesin/peralatan dan utilitas dilakukan secara berkala ;
 Memelihara kebersihan diruang kegiatan.
 Halaman Kegiatan
 Menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dilahan lokasi dan menanam vegetasi dengan
jenis peneduh, perindang, dan penyerap polutan seperti pohon : mahoni, dadap merah,
bungur dan trembesi ;
 Pemasangan exhaust fan, circular ventilator dan dust collector ;
 Penggunaan masker penutup hidung diarea ruang kegiatan ;
 Perawatan dan pemeliharaan mesin/peralatan dan utilitas dilakukan secara berkala ;
 Memelihara kebersihan diruang kegiatan.

58
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Area bengkel, halaman kegiatan dan ruang genset.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan


Sejak kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pengelolaan Lingkungan


 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
 Pengawas Pengelolaan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.3.2 Peningkatan Kebisingan


a. Komponen Dampak
Penurunan kualitas udara dilingkungan akibat dampak dari kegiatan.
b. Sumber Dampak
 Kegiatan operasi mesin/peralatan kegiatan ;
 Aktivitas kegiatan bengkel ;
 Kegiatan mobilisasi suku cadang dan produk jasa ;
 Genset saat dioperasikan.

c. Tolok Ukur Dampak


Tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari kegiatan dibandingkan dengan nilai ambang batas
yang mengacu pada :
 KEP.48/MENLH/XI/1996, nilai ambang batas peruntukkan perdagangan dan jasa = 70 dBA ;
 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011, nilai
ambang batas lingkungan kerja = 85 dBA.

d. Metode Pengelolaan Lingkungan

59
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Area/ruang Kegiatan
 Perawatan dan pemeliharaan mesin/peralatan kegiatan yang dilakukan secara berkala ;
 Pemasangan bantalan pada mesin/peralatan kegiatan bila dimungkinkan ;
 Penyediaan ear plug untuk karyawan bila kondisi kebisingan pada area kegiatan yang
melebihi baku mutu lingkungan.

 Halaman Kegiatan
 Menanam vegetasi dengan tanaman yang rimbun di Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
berfungsi meredam kebisingan yang ditimbulkan ;
 Penanaman vegetasi dibatas pagar area kegiatan dengan kerapatan cukup ;
 Memelihara vegetasi yang sudah ditanam dan penambahan pada lahan-lahan yang
masih kosong ;
 Pagar tembok disekeliling lokasi kegiatan ;
 Penempatan genset diruang kedap suara ;
 Perawatan dan pemeliharaan genset dilakukan secara berkala.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Area bengkel, halaman kegiatan dan ruang genset.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan


Sejak kegiatan operasional berlangsung.

c. Institusi Pengelolaan Lingkungan


 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pengelolaan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

g. Penurunan Kualitas Air


a. Komponen Dampak

60
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Penurunan kualitas air akibat buangan air limbah domestic dan kegiatan bengkel (apabila ada).

b. Sumber Dampak
Air limbah dari kegiatan domestik karyawan dan kegiatan bengkel (apabila ada).

c. Tolok Ukur Dampak


Kualitas parameter air limbah yang dibuang dibandingkan dengan baku mutu lingkungan
yang mengacu pada :

 Keputusan Menteri Negara LIngkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku Mutu
Limbah Domestik, dengan parameter dan baku mutu lingkungan :

 COD : (100 - 300) mg/L

 pH :6-9

 TSS : 400 mg/L

 BOD : 150 mg/L

 Minyak dan Lemak : 20 %

 Keputusan Menteri Negara LIngkungan Hidup No. 51/MENLH/10/1995 Tentang Baku


Mutu Limbah Cair.

d. Metode Pengelolaan Lingkungan


 Membuat Sewage Treatment Plant (STP) untuk mengolah air limbah domestik sebelum
dialirkan ke saluran dan membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) apabila ada
limbah cair dari proses kegiatan ;
 Menjaga dan memelihara kebersihan saluran drainase dari penyumbatan sampah dan
pencemaran lingkungan.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Sewage Treatmen Plant (STP)/ Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan saluran drainase.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan


Selama kegiatan operasional berlangsung.

61
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

d. Institusi Pengelolaan Lingkungan


 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pengelolaan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.3.3 Timbulan Limbah Padat


a. Komponen Dampak
Timbulan limbah padat yang dihasilkan serta sanitasi dan kesehatan lingkungan kegiatan.

b. Sumber Dampak
 Suku cadang rusak dari kegiatan pemeriksaan kerusakan ;
 Sisa kemasan dari kegiatan pembelian suku cadang ;
 Sampah domestik berupa sisa makanan, plastic, kertas dan dedaunan dari kegiatan
karyawan, kegiatan kantor, dan pemeliharaan halaman kegiatan.

c. Tolok Ukur Dampak


 Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan
Persampahan/Kebersihan.

d. Metode Pengelolaan Lingkungan


 Mengupayakan bekerjasama dengan Pihak Pemanfaat untuk pengelolaan suku cadang
rusak sehingga mempunyai nilai ekonomis ;
 Menyediakan tempat sampah disetiap ruangan ;
 Menyediakan TPS sampah secara permanen, terpilah, tertutup dan kedap air dengan
penempatan yang mudah dijangkau mobil pengangkut sampah ;

62
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten


Tangerang untuk pembuangan sampah ke Tempat Pembungan Akhir (TPA) ;
 Menerapkan pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse, Reduce dan Recycle) seperti
mengelola sampah organic menjadi kompos ;
 Tidak melakukan pembakaran sampah dilokasi kegiatan ;
 Menjaga dan memelihara kebersihan dilokasi kegiatan dilakukan secara rutin setiap hari.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


TPS sampah dan Gudang penampungan limbah organic.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan


Setiap hari sejak kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pengelolaan Lingkungan


 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pengelolaan : DKPP Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : DKPP Kabupaten Tangerang.

5.3.4 Timbulan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


a. Komponen Dampak
Timbulan limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan.

b. Sumber Dampak
 Sisa kemasan pelumas ;
 Pelumas bekas dari mesin/peralatan bengkel ;
 Sisa kemasan cat ;
 Sisa kemasan thiner ;
 Sarung tangan dan kain terkontaminasi B3 dari perlengkapan APD ;
 Lampu TL bekas dari peralatan penerangan yang sudah tidak berfungsi ;
 Catridge tinta bekas dari kegiatan kantor.

63
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

e. Tolok Ukur Dampak


 Peraturan Pemerintah Nomor 18/1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85/1999 Tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya ;
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-01/BAPEDAL/09/1995 Tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun ;
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-05/BAPEDAL/09/1995 Tentang Simbol dan Label
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

f. Metode Pengelolaan Lingkungan


 Membuat TPS Limbah B3 untuk menempatkan limbah B3 dan bahan-bahan lain yang
terkontaminasi B3 dengan konstruksi sesuai dengan Kep-01/BAPEDAL/09/1995 ;
 Bekerjasama dengan Pengelola Limbah B3 yang berijin dari KLH ;
 Sisa kemasan olie dikumpulkan digudang kemudian diambil supplier ;
 Oli bekas ditampung dalam drum, disimpan di TPS Limbah B3 dan dijual ke Pemanfaat
berijin KLH ;
 Kain terkontaminasi B3 dikumpulkan dan dikemas, disimpan di TPS B3, dikelola oleh
Pengolah Limbah B3 berijin KLH ;
 Lampu TL bekas dan catridge tinta bekas yang sudah tidak berfungsi dikemas dalam
karton box secara tepisah, disimpan dalam TPS Limbah B3 dan diambil Pemanfaat Limbah
B3 berijin KLH ;

g. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Area bengkel dan kantor.

h. Periode Pengelolaan Lingkungan


Setiap hari sejak kegiatan operasional berlangsung.

i. Institusi Pengelolaan Lingkungan

64
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor


A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pengelolaan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.3.5 Peningkatan Laju Air Larian

a. Komponen Dampak
Peningkatan laju air larian yang ditimbulkan bangunan bengkel dan kantor.

b. Sumber Dampak
Lahan tertutup bangunan.

c. Tolok Ukur Dampak


Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Pemanfaatan
Air Hujan.

d. Metode Pengelolaan Lingkungan


 Mematuhi ketentuan koefisien dasar bangunan 60 : 40 ;
 Membuat saluran drainase dengan ukuran lebih lebar …… cm dan kedalaman …… cm
dengan pola resapan sebelum dialirkan ke drainase jalan ;
 Pemeliharaan kebersihan saluran drainase dilakukan secara berkala untuk menghindari
penyumbatan sampah dan pengendapan lumpur yang menghalangi aliran air ;
 Membuat sumur resapan sebanyak …… unit SRAD ukuran …….
Dengan perhitungan, sebagai berikut :
Q air larian = …… m3/hari ≈ …… m3/jam.
Jika Hujan maksimum terjadi selama 2 jam, maka Q = …… m3/jam x 2 jam = …… m3
Dan jika sumur resapan dibuat dengan kapasitas 2 m3, maka jumlah sumur resapan yang
dibuat adalah …… / 2 = …… m3/jam ≈ 4 buah.

65
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Halaman kegiatan.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan


Sejak kegiatan operasional berlangsung.

j. Institusi Pengelolaan Lingkungan


 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pengelolaan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

5.3.6 Peningkatan Arus Lalu-lintas


a. Komponen Dampak
Peningkatan arus lalu-lintas.

b. Sumber Dampak
 Kendaraan karyawan dan tamu ;
 Kendaraan operasional kegiatan.

c. Tolok Ukur Dampak


Mengurangi peningkatan arus lalu-lintas dilokasi kegiatan.

d. Metode Pengelolaan Lingkungan


 mengatur jadwal keluar-masuk jam kerja karyawan ;
 mengatur jadwal pengangkutan suku cadang dan produk jasa.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Jalan raya sekitar kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan


Sejak kegiatan operasional berlangsung.

66
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

k. Institusi Pengelolaan Lingkungan


 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pengelolaan : Dishubkominfo Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : Dishubkominfo Kabupaten Tangerang.

5.3.7 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


a. Komponen Dampak
Keselamatan dan kesehatan karyawan dilingkungan kerja.

b. Sumber Dampak
 Penurunan kualitas udara ;
 Intensitas kebisingan ;
 Sanitasi dan kesehatan lingkungan kerja ;
 Kontaminasi dengan B3 ;
 Ketertiban karyawan dilingkungan kerja.

c. Tolok Ukur Dampak


Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

d. Metode Pengelolaan Lingkungan


 Mengikuti prosedur kerja yang ditetapkan ;
 Mewajibkan karyawan di area kegiatan untuk menggunakan APD seperti : kacamata
pelindung mata, sarung tangan, masker penutup hidung, safety shoes dan ear plug ;
 Penggunaan alat pengaman listrik ;
 Menyediakan alat pemadam kebakaran dengan penempatan yang mudah dilihat dan
dijangkau serta mencantumkan prosedur pemadaman kebakaran sesuai peraturan ;
 Pemeliharaan secara berkala pada alat pemadam kebakaran, sistem alarm, alat
penerangan dan ventilasi udara ;

67
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Menyediakan jalur evakuasi bila terjadi kebakaran ;


 Pemeriksaan fisik karyawan secara berkala ( 1 tahun sekali) ;
 Membuat simbol-simbol/tanda peringatan bahaya, seperti tanda wajib penggunaan APD
dan tindakan darurat bila terjadi bencana ;
 Mengikut sertakan karyawan pada program Jamsostek.

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan


Sejak kegiatan operasional berlangsung.

l. Institusi Pengelolaan Lingkungan


 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.
ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pengelolaan : Disnakertrans Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : Disnakertrans Kabupaten Tangerang.

5.3.8 Persepsi Masyarakat

a. Komponen Dampak
Persepsi negatif masyarakat dilingkungan sekitar lokasi kegiatan.

b. Sumber Dampak
Penyerapan tenaga kerja lokal pada tahap operasi, kepedulian Pemrakarsa usaha dan atau
kegiatan terhadap masyarakat setempat, serta pengelolaan dampak fisika-kimia pada saat
beroperasi.

c. Tolok Ukur Dampak


Banyaknya komplain masyarakat dilingkungan sekitar lokasi kegiatan.

d. Metode Pengelolaan Lingkungan

68
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Perekrutan tenaga kerja mengutamakan tenaga kerja lokal dari lingkungan


desa/kelurahan setempat ;
 Mengelola dengan baik kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak gangguan
kenyamanan lingkungan ;
 Menampung keluhan masyarakat setempat akibat dampak kegiatan yang ditimbulkan dan
mencari solusi terbaik bagi semua pihak ;
 Melaksanakan program CSR dilingkungan desa/kelurahan setempat ;

e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan


Masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

f. Periode Pengelolaan Lingkungan


Sejak kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pengelolaan Lingkungan


 Pelaksana Pengelolaan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pengelolaan : Aparat Desa/kelurahan setempat.
 Pelaporan : SATPOL PP Kabupaten Tangerang.

5.4 MATRIK PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Program pengelolaan lingkungan hidup akan diuraikan secara lebih jelas dalam tabel berikut :

69
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)


Tabel 5 Matrik Program Pengelolaan Lingkungan Hidup

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKELOLASUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PENGELOLAAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANA.TAHAP PRAKONSTRUKSIPada tahap prakonstruksi dampak yang ditimbulkan berupa
persepsi masyarakat, akan tetapi sifatnya tidak potensial, oleh karenanya pengelolaan yang dilakukan tidak ada serta saat ini
perolehan lahan telah dilakukan.
B.TAHAP KONSTRUKSI1Penurunan kualitas udaraKegiatan konstruksi dan kendaraan proyekMencegah penurunan kualitas  udaraPenggunaan masker penutup hidung bagi pekerjaLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi
berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangDishubkominfo Kabupaten Tangerang2Peningkatan kebisinganKegiatan pengoperasian mesin dan kendaraan proyekMencegah terganggunya masyarakat akibat kebisinganMelakukan kegiatan mobilisasi
pada saat jamsibuk
Penggunaan ear plug bagi pekerjaLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangDishubkominfo Kabupaten Tangerang3Penurunan kualitas airKegiatan cut and fill
Air lindi dari timbulan limbah padatMengurangi kekeruhan dan zat tersuspensi dibadan air 
Mengurangi resapan air lindi dari timbulan limbah padatTidak melakukan kegiatan cut and fill pada saat hujan
Penampungan sementara limbah padat limbah padat kemudianLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangDinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Tangerang4Peningkatan laju air larianKegiatan
cut and fill
Alih fungsi lahanMengurangi laju air larian yang terjadi akibat kegiatan cut and fill

Mengurangi laju air larian yang terjadi akibat alih fungsi lahanTidak melakukan kegiatan cut and fill pada saat hujan

Penampungan dalam kolam sementara sebelum dialirkan ke badan airLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangDinas Bina Marga
Kabupaten Tangerang5Penurunan kapasitas infiltrasiAlih fungsi lahan kosong menjadi bangunanBerkurangnya airtanah dilokasi kegiatanMembuat lubang resapan bioporiLokasi dan sekitar
proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaDKPP Kabupaten TangerangDKPP Kabupaten Tangerang








70
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
1
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 5 Lanjutan 1
NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKELOLASUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PENGELOLAAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANB.TAHAP KONSTRUKSI6Timbulan limbah padatKegiatan konstruksi dan sisa bahan bangunanMemelihara kebersihan lingkunganMenyediakan tempat sampah ganda untuk sampah organik dan anorganikLokasi
dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaDKPP Kabupaten TangerangDKPP Kabupaten Tangerang7Peningkatan arus lalu-lintasKendaraan proyekMengurangi arus lalu-lintas dilokasi kegiatanMengatur jadwal pengangkutan bahan
bangunanJalan raya sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaDishubkominfo Kabupaten TangerangDishubkominfo Kabupaten Tangerang8Hilangnya Flora FaunaPemebersihan vegetasi penutupMencegah punahnya flora maupun
fauna disekitar lokasi Pemeliharaan flora yang sudah ada disekitar lokasi kegiatan sebagai habitat hidup fauna sehingga terjaga keseimbanganLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD
Kabupaten Tangerang9Kesempatan kerja dan peluang usaha baruKebutuhan tenaga kerjaTerserapnya tenaga kerja lokalMemprioritaskan tenaga kerja lokal dan memberi peluang untuk membuka usaha baruLokasi dan sekitar proyekSelama tahap
konstruksi berlangsungPemrakarsaDisnakertrans Kabupaten TangerangDisnakertrans Kabupaten Tangerang10Interaksi sosial, budaya dan kamtibmasInteraksi antara masyarakat dengan sekitar pekerja proyek Menambah rasa kekeluargaan antara
masyarakat dengan sekitar pekerja proyekMenjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar, tokoh masyarakat dan aparat keamanan setempat
Mencegah timbulnya hunian liar dilokasi kegiatanLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaSatpol PP Kabupaten TangerangSatpol PP Kabupaten TangerangC.TAHAP OPERASIONAL1Penurunan Kualitas Udara dilingkungan
kegiatan akibat dampak dari kegiatan Kegiatan pengoperasian mesin/peralatan kegiatan
Aktifitas kegiatan bengkelKualitas udara diruang kerja dibanding dengan BML berdasarkan Permenakertrans No.Per. 13/MEN/X/2011Ventilasi udara pada dinding Pemasangan Exhaust Fan dan Circullar Ventilator
Penggunaan masker penutup hidung diarea kegiatanArea/ruang KegiatanSejak beroperasiPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten Tangerang

71
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO 2
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 5 Lanjutan 2

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKELOLASUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PENGELOLAAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONALKegiatan mobilisasi suku cadang dan produk jasa
Genset saat dioperasikan Parameter dan BML :
Debu : 10 mg/m3
CO : 29 mg/m3
NO2 : 3-5 BDS
SO2 : 0,25 mg/m3
NH3 : 17-24 mg/m3
H2S : 1-5 BDSPerawatan dan pemeliharaan mesin/peralatan bengkel dan utilitas secara berkala
Memelihara kebersihan diarea/ruang bengkelKualitas udara ambien dibandingk dengan BML berdasarkan PPRI No. 41/1999
Parameter dan BML :
SO2 : 900 µg/Nm3
CO : 30.000 µg/Nm3
NO2 : 400 µg/Nm3
Debu : 230 µg/Nm3
NH3 : 2 ppm
H2S : 0,02 ppmMenyediakan RTH dillokasi kegiatan dan menanam vegetasi dengan jenis peneduh, perindang dan penyerap polutan seperti : mahoni, dadap merah, bungur dan trembesi.
Memelihara dan merawat vegetasi yang sudah ditanam
Mengupayakan penanaman vegetasi pada lahan-lahan yang masih bisa ditanamHalaman KegiatanKualitas emisi genset dibanding dengan BML berdasarkan Permen LH No. 21/2008
Parameter dan BML :
SO2 : 900 mg/m3
NO2 : 400 mg/m3
Partikulat : 150 mg/m3
Opasitas : 20 %Membuat cerobong asap sesuai peraturan Kep.205/Bapedal/1996
Penggunaan filter pada cerobong dan sprayer
Pemeliharaan dan perawatan genset secara berkalaRuang Genset

72
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO 3
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 5 Lanjutan 3
NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKELOLASUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PENGELOLAAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONAL2Tingkat kebisingan yang dimbulkan dari operasional kegiatanKegiatan pengoperasian mesin/peralatan kegiatan
Aktifitas kegiatan bengkel
Kegiatan mobilisasi suku cadang dan produk jasa
Genset saat dioperasikan Tingkat kebisingan diruang kerja dibanding dengan BML berdasarkan Permenakertrans No.Per. 13/MEN/X/2011.
Nilai Ambang Batas kebisingan ditempat kerja = 85 dBAPerawatan dan pemeliharaan mesin/peralatan bengkel secara berkala
Pemasangan bantalan pada mesin/peralatan bengkel untuk meminimalisir kebisingan
Penyediaan ear plug untuk karyawanArea/ruang kegiatan
Ruang Genset
Halaman kegiatanSejak beroperasiPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten TangerangTingkat kebisingan dilokasi Kegiatan dibanding dengan BML berdasarkan Kep.48/MENLH /XI/1996, Nilai Ambang Batas peruntukan kawasan perdagangan
dan jasa = 70 dBAMenanam vegetasi yang rimbun di RTH yang berfungsi meminimalisasi kebisingan yang ditimbulkan
Penanaman vegetasi di batas pagar kegiatan dengan kerapatan cukup
Memelihara vegetasi yang ada dan penambahan dilahan-lahan yang masih kosong
Penempatan genset diruang kedap udara
Perawatan dan pemeliharaan genset dilakukan secara berkala
3Penurunan kualitas airAir limbah domestik dari kegiatan domestik karyawan
Air limbah kegiatan (apabila ada) Kualias air limbah domestik dibanding dengan BML berdasarkan Kepmen LH No. 112/2003 tentang Baku Mutu Limbah Domestik
Kualias air limbah kegiatan (apabila ada) dibanding dengan BMLMembuat Sewage Treatment Plant (STP) untuk mengolah air limbah domestik sebelum dibuang ke saluran dan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) apabila ada limbah cair dari proses kegiatan.STP/ IPAL, septic tank dan saluran di lokasi Selama beroperasiPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten
Tangerang

73
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO 4
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 5 Lanjutan 4

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKELOLASUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PENGELOLAAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONALberdasarkan Kepmen LH No. 51/MENLH/10/ 1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan IndustriMenjaga dan memelihara kebersihan saluran drainase dari penyumbatan
sampah dan pencenaran lingkungan4Timbulan sampah dan sanitasi kesehatan lingkungan kegiatanSuku cadang rusak dari kegiatan pemeriksaan kerusakan
Sisa kemasan dari kegiatan pembelian suku cadang
Sampah domestik berupa sisa makanan, plastic, kertas dan dedaunan dari kegiatan karyawan, kantor dan pemeliharaan halaman kegiatanPPRI Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Perda Kabupaten Tangerang Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Persampahan/
Kebersihan Mengupayakan bekerjasama dengan Pihak Pemanfaat untuk pengelolaan produk gagal sehingga mempunyai nilai ekonomis
Menyediakan TPS sampah secara permanen, terpisah, tertutup dan kedap air dengan penempatan yang mudah dijangkau mobil pengangkut sampah
Bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tangerang untuk pembuangan sampah ke TPA
Menerapkan pengelolaan sampah dengan sistem 3R
Tidak melakukan pembakaran sampah dilokasi kegiatan
Menjaga dan memelihara kebersihan dilokasi kegiatan dilakukan secara rutin setiap hariGudang dan TPSSetiap hari sejak beroperasiPemrakarsaDKPP Kabupaten TangerangDKPP Kabupaten
Tangerang

74
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
5
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 5 Lanjutan 5

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKELOLASUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PENGELOLAAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONAL5Timbulnya limbah B3Sisa kemasan Pelumas
Pelumas bekas dari mesin/peralatan bengkel
Sisa kemasan cat
Sisa kemasan thiner
Sarung dan kain terkontaminasi B3 adri perlengkapan APD
Lampu TL dari peralatan penerangan yang sudah tidak berfungsi
Catridge tinta bekas dari kegiatan kantorPPRI Nomor 19 Tahun 1999 jo PPRI Nonor 85/1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya
Kepka BAPEDAL Nomor KEP-01/ BAPEDAL/09/1995 Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ;
Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-05/BAPEDAL/09/1995 Tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan beracunMembuat TPS Limbah B3 untuk menempatkan limbah B3 dan bahan bahan lain yang terkontaminasi sesuai
Kep.No.01/BAPEDAL/09/1995
Bekerjasama dengan Pengelola limbah B3 yang berijin KLH
Drum, jerigen plastic, kaleng cat dan thiner bekas dikumpulkan digudang kemudian diambil Supplier
Pelumas bekas ditampung dalam drum, disimpan dalam TPS limbah B3 kemudian dijual ke pemanfaat berijin
Kain terkantaminasi B3 dikumpulkan dan disimpan di TPS limbah B3, dikelola ke Pengelola Limbah B3 berijin
Lampu TL bekas dan catridge bekas dikemas dalam karton box secara terpisah, disimpan diTPS limbah B3 dan diambil Pemanfaat Limbah B3 berijinGudang, Area/ruang kegiatan dan kantorSejak
beroperasiPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten Tangerang6Peningkatan laju air larian yang ditimbulkan dari bangunan kegiatanLahan tertutup bangunan Permen LH Nomor
12 Tahun 2009 Tentang Pemanfaatan Air HujanMematuhi ketentuan koefisien dasar bangunan 60 : 40Halaman kegiatanSejak beroperasiPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten
Tangerang

75
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO 6
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)


Tabel 5 Lanjutan 6

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKELOLASUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PENGELOLAAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN

LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONALMembuat saluran drainase , ukuran lebar 30 cm, kedalaman 50 cm dengan pola resapan sebelum dialirkan kedrainase jalan
Pemeliharaan kebersihan saluran drainase secara berkala untuk menghindari penyumbatan sampah dan pengendapan lumpur yang menghalangi aliran air

Membuat sumur resapan sebanyak …. unit SRAD berukuran 1 x 1 x 27Peningkatan arus lalu-lintasKendaraan karyawan dan tamu
Kendaraan operaisional suku cadang dan produk jasaMengurangi peningkatan arus lalu-lintas dilokasi kegiatanMengatur jadwal keluar-masuk
 jam kerja karyawan
Mengatur jadwal pengangkutan suku cadang dan produk jasaJalan raya sekitar lokasi kegiatanSejak beroperasiPemrakarsaDishubkom info Kabupaten TangerangDishubkom info Kabupaten Tangerang8Kesehatan dan keselamatan kerjaPenurunan kualitas
udara 
Intensitas kebisingan
Sanitasi dan kesehatan lingkungan kegiatan 
UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan KerjaMewajibkan karyawan menggunakan APD seperti : pelindung mata, tangan, hidung, safety shoes, ear plug
Mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan 
Alat pengaman listrik yang dapat membahayakanLokasi kegiatanSejak beroperasiPemrakarsaDisnaker trans Kabupaten TangerangDisnaker trans Kabupaten Tangerang










76
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
1
PT. CENTRAL SARANA PANCING
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 5 Lanjutan 7
NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIKELOLASUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PENGELOLAAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONALKontaminasi dengan B3
Ketertiban karyawan dilingkungan kerja Mengikut sertakan karyawan pada program Jamsostek
Pemeliharaan secara berkala pada APAR, sistem alarm, alat penerangan, dan ventilasi udara
Pemeriksaan fisik karyawan secara berkala9Persepsi negative masyarakat dilingkungan sekitar lokasi kegiatanPenyerapan tenaga kerja lokal pada tahap operasi, kepedulian pemrakarsa usaha dan atau kegiatan terhadap masyarakat setempat, serta
pengelolaan dampak fisika-kimia pada saat beroperasiBanyaknya komplai masyarakat dilingkungan sekitar lokasi kegiatanPerekrutan tenaga kerja mengutamakan tenaga kerja lokal dari desa/kel. setempat
Mengelola dengan baik kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak gangguan kenyamanan lingkungan
Menampung keluhan masyarakat akibat dampak kegiatan yang ditimbulkan dan mencari solusi terbaik bagi semua pihak
Melaksanakan program CSR dilingkungan desa/kel. setempatMasyarakat sekitar lokasi kegiatanSejak beroperasiPemrakarsaAparat Desa/kel. setempatiSATPOL PP Kabupaten Tangerang

77
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO 2
PT. CENTRAL SARANA PANCING
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

BAB VI
PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dalam upaya mendukung pengelolaan lingkungan guna meminimalisir dampak negatif dan
meningkatkan dampak positif terhadap rencana kegiatan, dilakukan upaya pemantauan
lingkungan dalam beberapa aspek sebagai berikut :

6.1 TAHAP PRAKONSTRUKSI


Pada tahap prakonstruksi dampak yang ditimbulkan berupa persepsi masyarakat, akan tetapi
sifatnya tidak potensial, oleh karenanya pemantauan yang dilakukan tidak ada serta saat ini
perolehan lahan telah dilakukan.

6.2 TAHAP KONSTRUKSI


6.2.1 Penurunan Kualitas Udara
a. Komponen dampak adalah penurunan kualitas udara.
b. Sumber dampak adalah kegiatan konstruksi dan kendaraan proyek.
c. Tolok ukur adalah mengetahui kualitas udara.
d. Metode pemantauan adalah pengambilan sample laboratorium.
e. Lokasi pemantauan adalah lokasi sekitar kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali selama proses konstruksi.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.2.2 Peningkatan Kebisingan


a. Komponen dampak adalah peningkatan kebisingan.
b. Sumber dampak adalah kegiatan konstruksi dan kendaraan proyek.
c. Tolok ukur adalah mengetahui intensitas kebisingan.
d. Metode pemantauan adalah pengukuran dengan alat sound level meter.

78
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

e. Lokasi pemantauan adalah lokasi kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor


A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali selama proses konstruksi.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.2.3 Penurunan Kualitas Air


a. Komponen dampak adalah penurunan kualitas air.
b. Sumber dampak adalah air lindi dari timbulan limbah padat.
c. Tolok ukur adalah mengetahui kualitas air tanah.
d. Metode pemantauan adalah pengambilan sample laboratorium.
e. Lokasi pemantauan adalah lokasi kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali selama proses konstruksi.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.2.4 Peningkatan Laju Air Larian


a. Komponen dampak adalah peningkatan laju air larian.
b. Sumber dampak adalah pelaksanaan cut and fill serta alih fungsi lahan.
c. Tolok ukur adalah mengetahui peningkatan laju air larian.
d. Metode pemantauan adalah pengamatan langsung.
e. Lokasi pemantauan adalah lokasi kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO

79
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.2.5 Penurunan Kapasitas Infiltrasi


a. Komponen dampak adalah penurunan kapasitas infiltrasi.
b. Sumber dampak adalah alih fungsi lahan kosong menjadi bangunan.
c. Tolok ukur adalah berkurangnya air tanah dilokasi kegiatan.
d. Metode pemantauan adalah pengamatan langsung.
e. Lokasi pemantauan adalah ruang terbuka hijau.
f. Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.2.6 Timbulan Limbah Padat


a. Komponen dampak adalah timbulan limbah padat.
b. Sumber dampak adalah kegiatan konstruksi dan sisa bahan bangunan.
c. Tolok ukur adalah terciptanya kebersihan lingkungan.
d. Metode pemantauan adalah pengamatan langsung.
e. Lokasi pemantauan adalah tempat penampungan sementara.
f. Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : DKPP Kabupaten Tangerang.

6.2.7 Peningkatan Arus Lalu-lintas


a. Komponen dampak adalah peningkatan arus lalu-lintas.
b. Sumber dampak adalah kendaraan proyek.
c. Tolok ukur adalah mencegah terjadinya kemacetan.

80
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

d. Upaya pemantauan adalah pengamatan langsung.

e. Lokasi pemantauan adalah jalan raya sekitar kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : Dishubkominfo Kabupaten Tangerang.

6.2.8 Hilangnya Flora dan Fauna


a. Komponen dampak adalah hilangnya flora dan fauna.
b. Sumber dampak adalah pembersihan vegetasi penutup.
c. Tolok ukur adalah mengetahui flora maupun fauna yang masih ada disekitar lokasi.
d. Metode pemantauan adalah pengamatan langsung.
e. Lokasi pemantauan adalah lokasi kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.2.9 Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha Baru


a. Komponen dampak adalah kesempatan kerja dan peluang usaha baru.
b. Sumber dampak adalah kebutuhan tenaga kerja.
c. Tolok ukur adalah terserapnya tenaga kerja lokal.
d. Metode pemantauan adalah pengamatan langsung.
e. Lokasi pemantauan adalah lokasi kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :

81
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : Disnakertrans Kabupaten Tangerang.

6.2.10 Interaksi Sosial Budaya dan Kamtibmas


a. Komponen dampak adalah interaksi sosial, budaya, keamanan dan ketertiban
masyarakat.
b. Sumber dampak adalah interaksi antara masyarakat sekitar dan pekerja proyek.
c. Tolok ukur adalah mencegah terjadinya konflik antara masyarakat sekitar dan pekerja
proyek.
d. Metode pemantauan adalah pengamatan langsung.
e. Lokasi pemantauan adalah lokasi kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
f. Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.
g. Pelaksana dan Pengawas :
Pelaksana : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO
Pengawas : SATPOL PP Kabupaten Tangerang.

6.3. TAHAP OPERASIONAL


6.3.1 Penurunan Kualitas Udara
a. Komponen Dampak
Kualitas udara dilingkungan kegiatan.
b. Sumber Dampak
 Kegiatan operasi mesin/peralatan bengkel ;
 Aktivitas kegiatan bengkel ;
 Kegiatan mobilisasi suku cadang dan produk jasa ;
 Genset saat dioperasikan.

c. Tolok Ukur Dampak


 Kualitas udara ambien adalah :
Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran
Udara, dengan parameter dan baku mutu lingkungan :

82
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 SO2 : 900 µg/m3


 CO : 30.000 µg/m3

 NO2 : 400 µg/m3


 Debu : 230 µg/m3
 NH3 : 2 ppm
 H2S : 0,02 ppm
 Kualitas udara ruang kerja adalah :
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011 Tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia ditempat Kerja, dengan parameter
dan baku mutu lingkungan :
 SO2 : 0,25 mg/m3
 CO : 29 mg/m3
 NO2 : 3 -5 BDS
 Debu : 10 mg/m3
 NH3 : 17 -24 mg/m3
 H2S : 1 - 5 BDS
 Kualitas emisi genset (sumber tidak bergerak) adalah :
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu
Emisi Sumber TIdak Bergerak bagi cadangan genset, dengan parameter dan baku mutu
lingkungan :
 SO2 : 800 mg/m3
 CO : 600 mg/m3
 Partikulat : 150 mg/m3
 Opasitas : 20 %

d. Metode Pemantauan Lingkungan


Pengujian kualitas udara dilingkungan kegiatan dan uji emisi sumber tidak bergerak yang
digunakan, dengan analisis data berupa :

83
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Hasil uji kualitas udara ambien dibandingkan dengan baku mutu lingkungan dengan
acuan Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 ;

 Hasil uji kualitas udara diruang kerja dibandingkan dengan baku mutu lingkungan dengan
acuan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011 ;
 Hasil uji kualitas emisi genset dibandingkan dengan baku mutu lingkungan dengan acuan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 21 Tahun 2008.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan


Area bengkel, halaman kegiatan dan genset.

f. Periode Pemantauan Lingkungan


Setiap 6 (enam) bulan sekali selama kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pemantauan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.3.2 Intensitas Kebisingan


a. Komponen Dampak
Tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari operasi kegiatan.
b. Sumber Dampak
 Kegiatan operasi mesin/peralatan bengkel ;
 Aktivitas kegiatan bengkel ;
 Kegiatan mobilisasi suku cadang dan produk jasa ;
 Genset saat dioperasikan.

c. Tolok Ukur Dampak


 Kebisingan ambien adalah :
KEP. 48/MENLH/XI/1996, nilai ambang batas peruntukkan perdagangan dan jasa = 70 dBA.
 Kebisingan ruang kerja adalah :

84
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Permenakertrans Nomor PER.13/MEN/X/2011, nilai ambang batas kebisingan lingkungan


kerja = 85 dBA.

d. Metode Pemantauan Lingkungan


Pengukuran intensitas kebisingan dengan menggunakan alat Sound Level Meter, dengan
analisis data berupa :
 Hasil pengukuran kebisingan diluar ruangan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan
dengan acuan Kep-48/MENLH/11/1996 ;
 Hasil pengukuran kebisingan diruang kerja dibandingkan dengan baku mutu lingkungan
dengan acuan Permenakertrans Nomor PER.13/MEN/X/2011.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan


Area bengkel dan halaman kegiatan.

f. Periode Pemantauan Lingkungan


Setiap 6 (enam) bulan sekali selama kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pemantauan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.3.3 Penurunan Kualitas Air Permukaan


a. Komponen Dampak
Penurunan kualitas air badan penerima.

b. Sumber Dampak
Air limbah domestik dari kegiatan domestik karyawan dan air limbah dari kegiatan bengkel

c. Tolok Ukur Dampak


 Keputusan Menteri Negara LIngkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang Baku
Mutu Limbah Domestik, dengan parameter dan baku mutu lingkungan :

85
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 pH :6–9

 TSS : 400 mg/L


 BOD : 150 mg/L
 Minyak dan Lemak : 20 %
 Keputusan Menteri Negara LIngkungan Hidup No. 51/MENLH/10/1995 Tentang Baku
Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan, dengan parameter dan baku mutu lingkungan (BML I -
II) :
 TSS : (200 - 400) mg/L
 pH :6-9
 CrVI : (0,1 - 0,5) mg/L
 Cd : (0,05 - 0,1) mg/L
 CN : (0,05 - 0,5) mg/L
 BOD5 : (50 - 150) mg/L
 COD : (100 - 300) mg/L

d. Metode Pemantauan Lingkungan


 Metode pengumpulan data
Pengujian kualitas air limbah domestic dan air limbah kegiatan (apabila ada).
 Analisi data
Hasil uji kualitas air limbah domestik dibandingkan dengan baku mutu lingkungan
mengacu pada Keputusan Menteri Negara LIngkungan Hidup Nomor 112 Tahun
2003 serta hasil uji kualitas air limbah kegiatan (apabila ada) dibandingkan dengan baku
mutu lingkungan mengacu pada Keputusan Menteri Negara LIngkungan Hidup No.
51/MENLH/10/1995.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan


Sewage Treatmen Plant (STP) dan saluran drainase.

f. Periode Pemantauan Lingkungan

86
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Air limbah domestik dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali serta air limbah kegiatan
dilakukan setiap 1 (satu) bulan sekali.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pemantauan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.3.4 Timbulan Limbah Padat


a. Komponen Dampak
Timbulan sampah yang dihasilkan serta sanitasi dan kesehatan lingkungan kegiatan.

b. Sumber Dampak
 Suku cadang rusak dari kegiatan pemeriksaan kerusakan ;
 Sisa kemasan dari kegiatan pembelian suku cadang ;
 Sampah domestik berupa sisa makanan, plastic, kertas dan dedaunan dari kegiatan
karyawan, kegiatan kantor, dan pemeliharaan halaman kegiatan.

c. Tolok Ukur Dampak


 Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga ;
 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan
Persampahan/Kebersihan.

d. Metode Pemantauan Lingkungan


Pemantauan dilakukan terhadap volume limbah kegiatan, bekas kemasan dan sampah
domestik dilokasi pengelolaan sampah.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan

87
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

TPS sampah dan Gudang penampungan limbah organic.

f. Periode Pemantauan Lingkungan


Setiap hari sejak kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pemantauan : DKPP Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : DKPP Kabupaten Tangerang.

6.3.5 Timbulan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)


a. Komponen Dampak
Volume limbah B3, cara mengelola seperti : pencatatan, penyimpanan dan pembuangan
yang harus memenuhi peraturan yang berlaku.

b. Sumber Dampak
 Sisa kemasan pelumas ;
 Pelumas bekas dari mesin ;
 Sisa kemasan thiner ;
 Sarung tangan dan kain terkontaminasi B3 dari perlengkapan APD ;
 Lampu TL bekas dari peralaatn listrik yang sudah tidak berfungsi ;
 Catridge tinta bekas dari kegiatan kantor.

c. Tolok Ukur Dampak


 Peraturan Pemerintah Nomor 18/1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85/1999
Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya ;
 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-01/BAPEDAL/09/1995 Tentang Tata cara dan
Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun ;

88
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-05/BAPEDAL/09/1995 Tentang Simbol dan


Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

d. Metode Pemantauan Lingkungan


 Pemeriksaan buku log/catatan limbah B3 ;
 Melakukan upaya kontrol terhadap pengelola dan pemanfaat limbah B3.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan

TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) Limbah B3.

f. Periode Pemantauan Lingkungan


Selama kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pemantauan : BLHD Kabupaten Tangerang.
 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.3.6 Peningkatan Air Larian

a. Komponen Dampak
Laju air larian yang ditimbulkan bangunan.

b. Sumber Dampak
Lahan tertutup bangunan.

c. Tolok Ukur Dampak


Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Pemanfaatan
Air Hujan.

d. Metode Pemantauan Lingkungan


Pemantauan secara visual laju air larian dilokasi kegiatan.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan

89
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Halaman kegiatan.

f. Periode Pemantauan Lingkungan


Selama kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.

 Pengawas Pemantauan : BLHD Kabupaten Tangerang.


 Pelaporan : BLHD Kabupaten Tangerang.

6.3.7 Peningkatan Arus Lalu-lintas

a. Komponen Dampak
Peningkatan arus lalu-lintas.

b. Sumber Dampak
 Kendaraan karyawan dan tamu ;
 Kendaraan operasional bahan baku dan produk.

c. Tolok Ukur Dampak


Mengurangi peningkatan arus lalu-lintas dilokasi kegiatan.

d. Metode Pemantauan Lingkungan


Pemantauan secara visual arus lalu-lintas.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan


Jalan raya sekitar lokasi kegiatan.

f. Periode Pemantauan Lingkungan


Sejak kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pemantauan : Dishubkominfo Kabupaten Tangerang.

90
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Pelaporan : Dishubkominfo Kabupaten Tangerang.

6.3.8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

a. Komponen Dampak
Keselamatan dan kesehatan karyawan dilingkungan kerja.

b. Sumber Dampak
 Penurunan kualitas udara ;
 Intensitas kebisingan ;
 Sanitasi dan kesehatan lingkungan kegiatan ;
 Kontaminasi dengan B3 ;
 Ketertiban karyawan dilingkungan kerja.

c. Tolok Ukur Dampak


Undang Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.

d. Metode Pemantauan Lingkungan


 Pemeriksaan alat pengaman meliputi : alat pemadam kebakaran, sistem alarm,
penerangan, ventilasi udara dan kelengkapan APD saat bekerja ;
 Pencatatan angka kecelakaan kerja dalam setahun ;
 Pemeriksaan kesehatan karyawan dilakukan secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali
oleh Dokter RS/klinik rujukan.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan


Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.

f. Periode Pemantauan Lingkungan


Selama kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.

91
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

 Pengawas Pemantauan : Disnakertrans Kabupaten Tangerang.


 Pelaporan : Disnakertrans Kabupaten Tangerang.

6.3.9 Persepsi Masyarakat

a. Komponen Lingkungan Yang Harus Dipantau


Persepsi negatif masyarakat dilingkungan sekitar lokasi kegiatan terhadap beroperasinya
kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor.

b. Sumber Dampak
Penyerapan tenaga kerja lokal pada tahap operasi, kepedulian Pemrakarsa usaha dan atau
kegiatan terhadap masyarakat setempat, serta pengelolaan dampak fisika-kimia pada saat
kegiatan beroperasi.

c. Tolok Ukur Dampak


Banyaknya komplain masyarakat dilingkungan sekitar lokasi kegiatan.

d. Metode Pemantauan Lingkungan


Wawancara informal bersama aparat pemerintahan, tokoh masyarakat warga masyarakat
di Desa/kelurahan setempat.

e. Lokasi Pemantauan Lingkungan


Masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

f. Periode Pemantauan Lingkungan

Selama kegiatan operasional berlangsung.

g. Institusi Pemantauan Lingkungan


 Pelaksana Pemantauan : Pemrakarsa Pusat Perbengkelan dan Kantor
A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO.
 Pengawas Pemantauan : Aparat Desa/kelurahan setempat.
 Pelaporan : SATPOL PP Kabupaten Tangerang.

92
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

6.4 MATRIK PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Program pemantauan lingkungan hidup akan diuraikan secara lebih jelas dalam tabel berikut :

93
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)


Tabel 6 Matrik Program Pemantauan Lingkungan Hidup

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIPANTAUSUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PEMANTAUAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN

LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANA.TAHAP PRAKONSTRUKSIPada tahap prakonstruksi dampak yang ditimbulkan berupa persepsi masyarakat, akan tetapi sifatnya tidak potensial, oleh karenanya pemantauan yang dilakukan tidak ada serta saat ini
perolehan lahan telah dilakukan.
 B.TAHAP KONSTRUKSI1Penurunan kualitas udaraKegiatan konstruksi
Kendaraan proyekMengetahui kualitas udaraPengambilan sample laboratoriumLokasi dan sekitar proyek1 (satu) kali selama proses konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangDishubkominfo Kabupaten Tangerang2Peningkatan
 kebisinganKegiatan pengoperasian mesin
Kendaraan proyekMengetahui intinsitas kebisinganPengambilan sample laboratoriumLokasi dan sekitar proyek1 (satu) kali selama proses konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangDishubkominfo Kabupaten Tangerang3Penurunan

kualitas airKegiatan cut and fill
Air lindi dari timbulan limbah padatMengetahui
 kualitas air tanahPengambilan sample laboratoriumLokasi dan sekitar proyek1 (satu) kali selama proses konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangDinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Tangerang4Peningkatan laju air larianKegiatan cut and fill
Alih fungsi lahanMengetahui
 laju air larianPengamatan langsungLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangDinas Bina Marga
Kabupaten Tangerang5Penurunan kapasitas infiltrasiAlih fungsi lahan kosong menjadi bangunanMengetahui berkurangnya air tanahPengamatan langsungLokasi dan sekitar proyekSelama tahap
konstruksi berlangsungPemrakarsaBLHD
 Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten Tangerang6Timbulan limbah padatKegiatan konstruksi dan sisa bahan bangunanTerciptanya kebersihan
lingkunganPengamatan langsungLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaDKPP Kabupaten TangerangDKPP Kabupaten Tangerang









93
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO 1
PT. CENTRAL SARANA PANCING
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 6 Lanjutan 1

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIPANTAUSUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PEMANTAUAN LINGKUNGANLOKASI PENGELOLAAN LINGKUNGANPERIODE PENGELOLAAN LINGKUNGANINSTITUSI PENGELOLAAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANB.TAHAP KONSTRUKSI7Peningkatan arus lalu-lintasKendaraan proyekMencegah terjadinya kemacetanPengamatan langsungJalan raya sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaDishubkominfo
Kabupaten TangerangDishubkominfo Kabupaten Tangerang8Hilangnya Flora FaunaPemebersihan vegetasi penutupMengetahui flora dan fauna yang masih ada disekitar lokasi Pengamatan langsungLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi
berlangsungPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten Tangerang9Kesempatan kerja dan peluang usaha baruKebutuhan tenaga kerjaTerserapnya tenaga kerja lokalPengamatan langsungLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi
berlangsungPemrakarsaDisnakertrans Kabupaten TangerangDisnakertrans Kabupaten Tangerang10Interaksi sosial, budaya dan kamtibmasInteraksi antara masyarakat sekitar dengan pekerja proyek Mencegah terjadinya konflik antara masyarakat sekitar
dengan pekerja proyekPengamatan langsungLokasi dan sekitar proyekSelama tahap konstruksi berlangsungPemrakarsaSatpol PP Kabupaten TangerangSatpol PP Kabupaten TangerangC.TAHAP OPERASIONAL1Kualitas udara dilingkungan lokasi kegiatan
Kegiatan pengoperasian mesin/peralatan bengkel
Aktifitas kegiatan bengkel
Kegiatan mobilisasi suku cadang dan produk jasa
Genset saat dioperasikan Permenakertrans No. Per. 13/MEN/X/2011
Parameter dan BML :
Debu : 10 mg/m3
CO : 29 mg/m3
NO2 : 3-5 BDS
SO2 : 0,25 mg/m3
NH3 : 17-24 mg/m3
H2S : 1-5 BDSPengujian kualitas udara diruang kerja
Hasil uji kualitas udara diruang kerja dibandingkan dengan BML dengan acuan Permenakertrans No. Per. 13/MEN/X/2011Area/ruang kegiatanSetiap 6 (enam) bulan sekali selama kegiatan
beroperasiPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten Tangerang

94
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO 2
PT. CENTRAL SARANA PANCING
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)


Tabel 6 Lanjutan 2

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIPANTAUSUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PEMANTAUAN LINGKUNGANLOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGANFREKUENSI PEMANTAUAN LINGKUNGANINSTITUSI PEMANTAUAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONALPPRI No. 41/1999
Parameter dan BML : 
SO2 : 900 µg/Nm3
CO : 30.000 µg/Nm3 
NO2 : 400 µg/Nm3
Debu : 230 µg/Nm3 
NH3 : 2 ppm
H2S : 0,02 ppmPengujian kualitas udara  ambien
Hasil uji kualitas udara ambien dibandingkan dengan BML dengan acuan PPRI No. 41/1999Halaman kegiatan (Upwind - downwind)Permen LH No. 21/2008
Parameter dan BML : 
SO2 : 900 mg/m3
NO2 : 400 mg/m3 
Partikulat : 150 mg/m 3

Opasitas : 20 %Pengujian kualitas emisi genset
Hasil uji kualitas emisi genset dibandingkan dengan BML dengan acuan Permen LH No. 21/2008Cerobong Genset2Tingkat kebisingan yang dimbulkan dari operasional kegiatanKegiatan pengoperasian mesin/peralatan bengkel

Aktifitas kegiatan bengkel
Kegiatan mobilisasi suku cadang dan produk jasa
Genset saat dioperasikan Permenakertrans No. Per. 13/MEN/X/2011 Tentang
Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kima ditempat Kerja Lampiran 1.2 Nilai Ambang Batas Kebisngan ditempat Kerja : 85 dBAPengukuran intensitas kebisingan dlilokasi kegiatan dengan alat Sound Level Meter
Hasil pengukuran tingkat kebisingan diruang kerja dibandingkan dengan BML dengan acuan Permenakertrans No. Per. 13/MEN/X/2011Area/ruang kegiatan
Ruang Genset 
Halaman kegiatanSetiap 6 (enam) bulan sekali selama kegiatan beroperasiPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten TangerangKep. 48/MENLH /XI/1996 Tentang Nilai Ambang
 peruntukan kawasan kegiatan : 70 dBAHasil pengukuran tingkat kebisingan diluar ruangan dibandingkan dengan BML dengan acuan Kep. 48/MENLH /XI/1996
Batas




95
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO
3
PT. CENTRAL SARANA PANCING
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 6 Lanjutan 3

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIPANTAUSUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PEMANTAUAN LINGKUNGANLOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGANFREKUENSI PEMANTAUAN LINGKUNGANINSTITUSI PEMANTAUAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONAL3Penurunan Kualitas Air PermukaanAir limbah domestik dari kegiatan domestik karyawan
Air limbah kegiatan (apabila ada) Kepmen LH No. 112/2003 Tentang Baku Mutu Limbah Domestik
Parameter dan BML :
pH : 6-9
TSS : 400 mg/L
BOD : 150 mg/L
COD : 300 mg/LPengujian kualitas air limbah domestic, dimana hasilnya dibandingkan dengan BML dengan acuan Kepmen LH No. 112/2003Saluran drainase buangan air limbahSetiap 3 (tiga) bulan sekali selama beroperasiPemrakarsaBLHD Kabupaten
TangerangBLHD Kabupaten Tangerang4Timbulan sampah dan sanitasi kesehatan lingkungan kegiatanSuku cadang rusak dari kegiatan pemeriksaan kerusakan
Sisa kemasan dari kegiatan pembelian suku cadang
Sampah domestik berupa sisa makanan, plastic, kertas dan dedaunan dari kegiatan karyawan, kantor dan pemeliharaan halaman kegiatanPPRI Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Perda Kabupaten Tangerang Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Pengelolaan Persampahan/
Kebersihan Pemantauan dilakukan secara visual disumber dan volume sampah yang dihasilkanGudang dan TPSSetiap hari sejak beroperasiPemrakarsaDKPP Kabupaten TangerangDKPP Kabupaten
Tangerang

96
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO 4
PT. CENTRAL SARANA PANCING
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 6 Lanjutan 4

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIPANTAUSUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PEMANTAUAN LINGKUNGANLOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGANFREKUENSI PEMANTAUAN LINGKUNGANINSTITUSI PEMANTAUAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONAL5Timbulnya limbah B3Sisa kemasan Pelumas
PPRI Nomor 19 Tahun 1999 jo PPRI Nonor 85/1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya
Kepka BAPEDAL Nomor KEP-01/ BAPEDAL/09/ 1995 Tentang Tata cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun ;
Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor KEP-05/BAPEDAL/09/1995 Tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan beracun
Parameter : volume limbah B3Pemeriksaan log/catatan limbah B3
Melakukan upaya control terhadap Pengelola dan Pemanfaat limbah B3Gudang dan TPS B3Setiap 1 (satu) bulan sekaliPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten TangerangPelumas
bekas dari mesin/peralatan bengkelSetiap 6 (enam) bulan sekaliSarung dan kain terkontaminasi B3 adri perlengkapan APDSetiap hariLampu TL dari peralatan penerangan yang sudah tidak
berfungsiSetiap 1 (satu) tahun sekaliCatridge tinta bekas dari kegiatan kantorSetiap 6 (enam) bulan sekali6Debit air larian yang ditimbulkan dari bangunan kegiatanLahan tertutup bangunan Permen
LH Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Pemanfaatan Air HujanPemantauan secara visual debit air larian hujan dilokasi kegiatanHalaman kegiatan Setiap 6 (enam) bulan sekali saat musim
hujanPemrakarsaBLHD Kabupaten TangerangBLHD Kabupaten Tangerang

97
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO 5
PT. CENTRAL SARANA PANCING
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

Tabel 6 Lanjutan 5

NO.KOMPONEN LINGKUNGAN YANG DIPANTAUSUMBER DAMPAKTOLOK UKURMETODE PEMANTAUAN LINGKUNGANLOKASI PEMANTAUAN LINGKUNGANFREKUENSI PEMANTAUAN LINGKUNGANINSTITUSI PEMANTAUAN
LINGKUNGANPELAKSANAPENGAWASPELAPORANC.TAHAP OPERASIONAL7Kesehatan dan keselamatan kerjaPenurunan kualitas udara
Intensitas kebisingan
Sanitasi dan kesehatan lingkungan kegiatan
Kontaminasi dengan B3
Ketertiban karyawan dilingkungan kerja UU Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan KerjaPemeriksaan alat pengaman ruang meliputi alat pemadam kebakaran, sistem alarm, penerangan, ventilasi udara dan kelengkapan alat pelindung diri saat bekerja
Pencatatan angka kecelakaan kerja oleh dokter Klinik/RS rujukan
Pencatatan angka kecelakaan kerja dalam setahun
Pemeriksaan kesehatan kerja oleh Dokter Klinik/RS rujukanLokasi kegiatan dan karyawan1 (satu) kali dalam setahun PemrakarsaDisnakertrans Kabupaten TangerangDisnaker trans Kabupaten
Tangerang8Persepsi negative masyarakat dilingkungan sekitar lokasi kegiatanPenyerapan tenaga kerja lokal pada tahap operasi, kepedulian pemrakarsa usaha dan atau kegiatan terhadap
masyarakat setempat, serta pengelolaan dampak fisika-kimia pada saat beroperasiBanyaknya komplain masyarakat dilingkungan sekitar lokasi kegiatanWawancara informal bersama aparat
pemerintahan, tokoh masyarakat dan masyarakat di Desa/kelurahan setempatMasyarakat sekitar lokasi kegiatanSelama beroperasiPemrakarsaAparat Desa/kel. setempatSATPOL PP Kabupaten
Tangerang

98
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY SANTOSO 6
PT. CENTRAL SARANA PANCING
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

BAB VII
PELAPORAN

7.1 MAKSUD DAN TUJUAN PELAPORAN


Pemrakarsa mempunyai komitmen akan menaati segala peraturan dan ketentuan yang berlaku
dalam pelaksanaan upaya pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan. Oleh karena
dalam kegiatan pengelolaan dan pemantauan kegiatan selalu melibatkan pihak Instansi
Pengawas maupun Instansi terkait dengan bidang tertentu, maka Pemrakarsa berkewajiban
memberikan laporan tentang hasil-hasil pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
Pelaporan ini dimaksudkan agar Instansi yang bersangkutan dapat melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan UKL dan UPL kegiatan Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N.ALEXANDER ANDY
SANTOSO sehingga dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam keputusan lebih lanjut.

7.2 BENTUK PELAPORAN


a. Laporan terjadinya pencemaran
Laporan berisi :
 Lokasi kejadian ;

 Waktu dan tanggal kejadian ;

 Penyebab dan kronologis terjadinya pencemaran ;

 Upaya dan hasil penanggulangan pencemaran ;

 Pelaporan dan penerima laporan tentang kejadian.

Laporan terjadinya pencemaran dalam skala besar wajib dilaporkan 1 x 24 jam oleh
Pemrakarsa kepada BLHD Kabupaten Tangerang dan BLHD Propinsi Banten. Bentuk laporan
mengacu pada panduan pemantauan lingkungan yang dikeluarkan oleh BLHD Kabupaten
Tangerang
b. Laporan kualitas lingkungan
Laporan berisi tentang informasi hasil analisis kualitas lingkungan yang ditujukan kepada
BLHD Kabupaten Tangerang dan BLHD Propinsi Banten.

99
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

c. Laporan implementasi UKL-UPL


Mencakup berbagai laporan pelaksanaan UKL dan UPL selama 1 (satu) semester ditujukan
kepada BLHD Kabupaten Tangerang
Materi Pelaporan :
 Lokasi kejadian ;

 Waktu dan tanggal kejadian ;

 Penyebab dan kronologis terjadinya pencemaran ;

 Upaya dan hasil penanggulangan pencemaran ;

 Pelaporan dan penerima laporan tentang kejadian.

7.3 MATERI PELAPORAN


Materi Pelaporan adalah sebagai berikut :
a. Surat pengantar yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab UKL dan UPL ;
b. Denah lokasi yang menunjukkan lokasi kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ;
c. Uraian pengelolaan lingkungan dan hasil pemantauan lingkungan.

Setiap Pelaporan memuat hal-hal sebagai berikut :


a. Identitas Pemrakarsa ;
b. Alamat Pemrakarsa ;
c. Parameter pemantauan
d. Tanggal pemantauan dan pemeriksaan ;
e. Hasil pemantauan dan pemeriksaan ;
f. Ringkasan hasil upaya pemantauan dalam bentuk matrik.

100
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

BAB VIII
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)

Berdasarkan Penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang
Ijin Lingkungan pada Pasal 48 Ayat 2 dan juga berdasarkan kegiatan usahanya, jenis Ijin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang diperlukan kegiatan Pusat Perbengkelan
dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY SANTOSO adalah meliputi :
1. Ijin Pembuangan Limbah Cair (IPLC)
2. Ijin Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Ijin TPS B3)

101
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

KOP SURAT
BAB IX
SURAT PERNYATAAN

Berdasarkan informasi yang diberikan pada Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan dari kegiatan kami menyatakan bahwa :
1. Kami akan melaksanakan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan seperti yang
tercantum dalam Dokumen ini serta bersedia secara berkala (setiap bulan Juni dan Desember)
melaporkan hasilnya kepada Instansi/ Badan terkait.
2. Kami bersedia dipantau dampak dari kegiatan usaha kami sebagaimana tercantum dalam
Dokumen ini oleh pihak yang memiliki surat tugas dari pejabat yang berwenang menurut
peraturab perundang-undangan yang berlaku.
3. Apabila kami lalai untuk melaksanakan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
sebagaiman tercantum dalam dokumen ini, dan apabila terjadi kasus pencemaran yang
disebabkan oleh kegiatan kami yang belum termasuk dalam dokumen ini, kami bersedia untuk
bertanggung jawab dan di tindak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Kami bersedia memperbaharui Dokumen UKL & UPL ini apabila terjadi perubahan lokasi,
kapasitas kegiatan/peralatan kegiatan dalam kegiatan kami.

Tangerang, 2013
Mengetahui, Yang Memberi Pernyataan,

Materai Rp. 6.000,-


TTD + STEMPEL

ALEXANDER ANDY SANTOSO WIWIK NAVIRIYANTI


Pimpinan Penanggung Jawab UKL DAN UPL

102
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

BAB VI (FORMAT LAIN)


PELAPORAN

7.4 Maksud dan Tujuan Pelaporan


g. Memberikan informasi kepada piihak terkait mengenai implementasi pengelolaan
lingkungan dan pemantauan lingkungan yang telah direncanakan dalam UKL-UPL.
h. Memberikan kemudahan kepada pemrakarsa dalam melaporkan pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
i. Memberikan kemudahan kepada berbagai instansi terkait dalam pengawasan
pelaksanaan UKL-UPL.

j. Mendorong pemrakarsa memanfaatkan data-data pemantauan lingkungan dalam


menerapkan sistem pengelolaan lingkungan yang berdasarkan prinsip-prinsip perbaikan
secara menerus (continual improvement).

7.5 Mekanisme Pelaporan


Pelaporan pelaksanaan UKL-UPL merupakan wujud tanggung jawab pemrakarsa untuk
memberikan informasi yang benar dan akurat mengenai pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup atas usaha dan/atau kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya, serta
memenuhi hak setiap orang untuk mendapatkan informasi lingkungan hidup dan berperan dalam
pengelolaan lingkungan hidup.

Laporan pelaksanaan UKL-UPL ditujukan kepada Bupati Kabupaten Tangerang, cq. Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, dengan tembusan kepada Kepala Badan Lingkungan
Hidup Provinsi Banten, serta instansi terkait yang tertulis dalam dokumen.

7.6 Frekuensi Pelaporan


Frekuensi pelaporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilaksanakan setiap 6
(enam) bulan sekali yaitu pada bulan Januari dan bulan Juli.

103
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Permen LH Nomor 16 Tahun 2012
(UKL-UPL)

104
Pusat Perbengkelan dan Kantor A/N. ALEXANDER ANDY
SANTOSO

Anda mungkin juga menyukai