Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis


Kode Mata Kuliah : EKMA 4311
Jumlah sks : 3 sks
Status : Baru/Revisi*
Pengembangan
Tahun : 2020
Pengembangan
Edisi Ke- : Studi Kelayakan Bisnis

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Berikan penjelasan singkat 50 Modul 6/KB-1
tentang masalah eksternalitas,
hakikat amdal dan landasan
hukum AMDAL
2 Jelaskan peran serta 50 Modul 6/KB-2
masyarakat dan sistem
pembinaan AMDAL di
Indonesia
* coret yang tidak sesuai

JAWAB
1. AMDAL (Analisis mengenai Dampak Lingkungan) menurut PP no 27 tahun 1999, adalah
suatu kajian mengenai dampak yang telah ditimbulkan oleh lingkungan, serta menjadi hal
yang penting dalam pengambilan suatu keputusan atau dari kegiatan yang telah
direncanakan di lingkungan hidup. Lingkungan biasanya memiliki masalah yang paling
banyak dibahas atau masalah yang paling banyak dibenahi oleh banyak orang, atau oleh
sekelompok orang. Maka dengan adanya AMDAL atau analisis mengenai dampak di suatu
lingkungan, masalah yang ada di dalam lingkungan dapat diatasi dengan baik. Bahkan
dicari solusinya yang tepat, dan mencegah agar dampak buruk tidak terulang lagi.

Tujuan dari AMDAL adalah untuk menjaga kemungkinan dan dampak dari suatu rencana
usaha atau kegiatan tertentu. AMDAL sangat diperlukan karena harus ada studi kelayakan
di dalam undang-undang atau peraturan pemerintah, untuk menjaga lingkungan dari
sebuah operasi proyek pada kegiatan industri atau kegiatan yang dapat menyebabkan
kerusakan di suatu lingkungan.

Beberapa komponen yang terdapat pada AMDAL, diantaranya yaitu :

1. PIL (Penyajian Informasi Lingkungan).


2. KA (Kerangka Acuan).
3. ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan).
4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan).
5. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan).

Dasar Hukum Pelaksanaan AMDAL

 Undang-Undang Nomor  32  Tahun  2009  tentang  Perlindungan  dan  Pengelolaan 


Lingkungan   Hidup
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 Tentan
Pedoman penyusunan analisis mengenai Dampak lingkungan hidup
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2010  Tentang  Baku
Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 Tentang
Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin
Usaha Dan/Atau Kegiatan Tetapi Belum memiliki dokumen lingkungan hidup
 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor  Tahun  2007 Tentang
Dokumen Pengelolaan Dan  Pemantauan Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan
Yang Tidak Memillki Dokumen  Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
dan/atau Perusakan Laut
 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
 KepMen LH No. 30/MENLH/1 0/ 1999 tentang Panduan Penyusunan Dokumen
Pengelolaan Lingkungan
 KepMen LH No. 42/MENLH/1999 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Audit
Lingkungan
 KepMen LH No. 2 Tahun 2000 tentang Pedoman PenilaianDokumen AMDAL
 KepMen LH No.4Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan
PembangunanPermukiman Terpadu
 KepMen LH No. 5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan
Pembangunan di Daerah Lahan Basah
 KepMen LH No. 40 Tahun 2000 tentang Pedoman Tata KerjaKomisi Penilai AMDAL
 KepMen LH No. 41 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan” Komisi Penilai
AMDAL Kabupaten/Kota

2. Secara rinci mengenai perlibatan masyarakat diatur dalam Keputusan Kepala Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 8 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat
dan Keterbukaan Informasi dalam Proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Salah satu ketetapannya adalah, dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Keputusan ini,
Gubernur dapat mengatur lebih lanjut mengenai :

1. Penentuan wakil masyarakat terkena dampak yang duduk dalam Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

2. Rincian tata cara:

a. keterlibatan masyarakat dalam proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan


Hidup;

b. pengumuman; dan

c. penyampaian saran, pendapat, dan tanggapan warga masyarakat

Maksud dan tujuan dilaksanakannya keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi


dalam proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) ini adalah untuk:

1) Melindungi kepentingan masyarakat;

2) Memberdayakan masyarakat dalam pengambilan keputusan atas rencana usaha


dan/atau kegiatan pembangunan yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan
penting terhadap lingkungan;

3) Memastikan adanya transparansi dalam keseluruhan proses AMDAL dari rencana usaha
dan/atau kegiatan; dan

4) Menciptakan suasana kemitraan yang setara antara semua pihak yang berkepentingan,
yaitu dengan menghormati hak-hak semua pihak untuk mendapatkan informasi dan
mewajibkan semua pihak untuk menyampaikan informasi yang harus diketahui pihak lain
yang terpengaruh.

Prinsip Dasar Pelaksanaan

1) Kesetaraan posisi diantara pihak-pihak yang terlibat;

2) Transparansi dalam pengambilan keputusan;

3) Penyelesaian masalah yang bersifat adil dan bijaksana; dan

4) Koordinasi, komunikasi, dan kerjasama dikalangan pihak-pihak yang terkait.

Masyarakat yang Berkepentingan:

Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut:
kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh
ekonomi, faktor pengaruh sosial budaya, perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor
pengaruh nilai-nilai atau norma yang dipercaya.Masyarakat berkepentingan dalam proses
AMDAL dapat dibedakan menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat pemerhati.

Masyarakat Terkena Dampak adalah masyarakat yang akan merasakan dampak dari
adanya rencana usaha dan/atau kegiatan, terdiri dari masyarakat yang akan mendapatkan
manfaat dan masyarakat yang akan mengalami kerugian.Masyarakat Pemerhati adalah
masyarakat yang tidak terkena dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, tetapi
mempunyai perhatian terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut, maupun
dampak-dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya.Keterlibatan masyarakat dalam
proses AMDAL adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
tentang AMDAL. Dalam proses ini, masyarakat menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan
nilai-nilai yang dimiliki masyarakat, serta usulan penyelesaian masalah dari masyarakat
yang berkepentingan dengan tujuan memperoleh keputusan yang terbaik.

Wakil masyarakat dalam Komisi Penilai AMDAL adalah wakil dari masyarakat terkena
dampak yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk dapat duduk sebagai anggota
Komisi Penilai AMDAL

Anda mungkin juga menyukai