1. Persiapan
Kita telah berbicara tentang menghubungkan manajemen kinerja dengan proses-proses lain
dalam organisasi, Untuk melakukan hal itu, baik manajer maupun karyawan harus mengetahui
dengan baik ke mana arah tujuan organisasinya. Hal ini merupakan sesuatu yang dapat
dilakukan sebelum mereka bertemu. Di samping itu, karyawan dapat mengkaji ulang deskripsi
kerjanya secara independen. Jadi, tahap persiapan dapat melibatkan manajer, karyawan, atau
keduanya untuk mengkaji ulang tentang :
2. Pertemuan
Pertemuan adalah jantungnya perancangan manajemen kinerja Pada pertemuan ini diadakan
diskusi antara manajer dan karyawan secara personal te tentang rencana pekerjaan di tahun
yang akan datang .Prinsip prinsip yang digunakan dalam pertemuan ini, antara lain sebagai
berikut :
3.Penutupan
Manajer dan karyawan bersama-sama membereskan berbagai hal yang masih belum tuntas
dan menyelesaikan penentuan tujuan serta .Hal ini dapat dilakukan dalam pertemuan-
pertemuan lanjutan yang lebih fokus dan singkat. Bacal (2005) menyatakan bahwa pada akhir
mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja, manajer dan karyawan harus sudah siap
menjawab pertanyaan berikut :
Mekanisme perancangan sistem manajemena kinerja terdiri atas beberapa tahapan. Coba
Anda diskusikan tahapan dari mekanisme perancangan sistem manajemena kinerja.
Manajemen kinerja merupakan suatu upaya komunikasi yang dilakukan secara berkelanjutan
antara karyawan dengan atasannya dengan tujuan untuk mencapai tujuan utama sebuah
perusahaan. Kehadiran manajemen ini memang sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan
karena dapat membantu menyelaraskan karyawan dengan sumber daya lainnya supaya tujuan
perusahaan tercapai dengan maksimal.
1. Persiapan
Pada tahap ini, pihak manajemen dan juga direktur perusahaan akan melakukan diskusi terkait
dengan tujuan dan hal-hal yang ingin diraih oleh perusahaan, baik dalam jangka waktu tertentu
maupun secara keseluruhan. Hal ini menjadi tahapan yang sangat penting dilakukan karena
setiap karyawan memiliki panduan dalam merancang tujuan secara mendetail.
Untuk melakukan persiapan, baik manajer maupun karyawan harus mengetahui dengan baik ke
mana arah tujuan organisasinya. Hal ini merupakan sesuatu yang dapat dilakukan sebelum
mereka bertemu. Di samping itu, karyawan dapat mengkaji ulang deskripsi kerjanya secara
independen. Jadi, tahap persiapan dapat melibatkan manajer, karyawan, atau keduanya untuk
mengkaji ulang tentang:
Adapun tujuan tersebut tidak harus tentang strategi bisnis, tetapi juga bisa tentang indikator
pencapaian terhadap performa karyawan dalam tim, seperti target, tugas, tindakan,
pengembangan, dan lain sebagainya. Biasanya tujuan ini menggunakan metode SMART atau
specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bound. Pada tahap ini, perusahaan juga
dapat melakukan perencanaan untuk pengembangan karyawan.
2. Pertemuan
Pertemuan adalah jantungnya perancangan manajemen kinerja. Pada pertemuan ini diadakan
diskusi antara manajer dan karyawan secara personal tentang rencana pekerjaan di tahun yang
akan datang.
Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pertemuan ini, antara lain sebagai berikut :
3. Penutupan
Manajer dan karyawan bersama-sama membereskan berbagai hal yang masih belum tuntas
dan menyelesaikan penentuan tujuan serta standar. Hal ini dapat dilakukan dalam pertemuan-
pertemuan lanjutan yang lebih fokus dan singkat. Bacal (2005) menyatakan bahwa pada akhir
mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja, manajer dan karyawan harus sudah dapat
menjawab pertanyaan pertanyaan berikut.
e. Manakah tanggung jawab yang paling penting dan paling tidak penting?
j. Bagaimana manajer dan karyawan akan bekerja sama mengatasi kendala apa pun yang
muncul?
n. Bagaimana manajer dan karyawan berkomunikasi tentang cara agar tidak ketinggalan
informasi?