Anda di halaman 1dari 6

UKL & UPL PEMBANGUNAN SPBU

LATAR BELAKANG
Sejalan dengan laju pertumbuhan pembangunan nasional, pembangunan sektor
transportasi juga menjadi bidang yang terus dibenahi dan dikembangkan. Pembangunan
transportasi meliputi penyediaan sarana jalan yang cukup, penyediaan terminal yang
representative, jumlah dan kualitas kendaraan yang layak serta prasarana pendukung transportasi
termasuk tempat untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor yang system
distribusinya dikelola oleh pemerintah dalam hal ini Pertamina.

Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) merupakan partisipasi langsung dunia usaha
dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan pada jasa transportasi.

Dengan adanya kegiatan tersebut di atas dapat mendorong adanya suatu dampak terhadap
lingkungan hidup baik itu bersifat positif maupun bersifat negatif, oleh karenanya perlu adanya
analisa dalam mengendalikan pengelolaan dampak yang ditimbulkan.

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
 Undang-undang RI Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas.

 Undang-undang RI Nomor 26 tahun 2007 tentang

Penatan Ruan

 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 1999 tentang


Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Racun.

 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 04 tahun 2007 tentang Baku


Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas
Bumi.

 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi RI Nomor


389./008/MPEV/1995 tentang Pedoman teknis Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan untuk kegiatan
Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi serta Listrik dan
Pengembangan Energi.

 Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor


86/MENLH/SK/III/2002 tentang Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan.
TUJUAN DAN KEGUNAAN UKL & UPL
1. Tujuan Penyusunan (UKL- UPL)

a. Mengidentifikasi kegiatan operasional yang diprediksi akan menimbulkan dampak


negatif/gangguan terhadap lingkungan sekitar.

 b. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang terjadi terhadap lingkungan


baik yang terjadi pada tahap awal sampai tahap operasional SPBU 24.998.13.

2. Kegunaan Penyusunan (UKL- UPL)

a. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait dalam rangka ikut melakukan
pengawasan UKL & UPL

b. Memberikan masukan bagi Pemrakarsa dan Konsultan perencana untuk menyusun


desain dan rincian teknis dari rencana kegiatan.

c. Memberikan informasi bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan dampak positif dan
menghindari dampak negatif.

DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN

 Pemrakarsa : Mick Andersen Silalahi, ST

 Penanggung Jawab : Mick Andersen Silalahi, ST

 Bidang Usaha: SPBU

 Nama : SPBU 24.998.13

 Lokasi Usaha : Daerah pemukiman & pertokoan

 Batas-batas lokasi usaha :

- Sebelah utara : Ruko

- Sebelah timur : Jalan raya

- Sebelah selatan : Ruko

- Sebelah barat : Pemukiman

 Rencana Penggunaan Lahan

Luas lahan : 1000 m2

 Keterangan Badan Usaha


Milik perorangan yang bekerja sama dengan PT. Pertamina Retail

 Fasilitas penunjang :

Kantor, padmasana, toilet, genset, tempat parkir, gudang, ATM, tempat sampah, PDAM,
Listrik PLN, taman hijau & pagar.

RONA LINGKUNGAN

 Iklim

Iklim laut tropis sehingga memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan

 Suhu dan Kelembaban Udara

Suhu rata-rata 25,4oC – 28,5oC dengan suhu maksimum jatuh pada bulan januari,
sedangkan suhu minimum jatuh pada bulan agustus.

 Pemanfaatan Lahan di Sekitar Lokasi Kegiatan

Di daerah sekitar lokasi berkembang usaha pertokoan, warung, dan lain sebagainya

 Demografi

Jumlah penduduk Kota Klaten berdasarkan SP tahun 2019 adalah 1,174,986 jiwa

 Sosial

 Persepsi dari masayarakat sekitar terhadap pembangunan SPBU 24.998.13 ini sangat
positif.

 Ekonomi

dapat memberikan peluang kerja kepada masyarakat sekitar

PRAKIRAAN DAMPAK YANG TERJADI


 Tahap Pra Konstruksi

 Proses pembebasan lahan

 Perijinan yang dimiliki

 Izin Peruntukan Penggunaan Tanah

 Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Besar

 Tanda Daftar Perusahaan

 Surat Ijin Gangguan

 Sosialisasi rencana usaha

 Tahap Konstruksi

 Perekrutan tenaga kerja yang bisa menyebabkan kecemburuan sosial di sekitar lokasi
kegiatan.

 Terganggunya lalu lintas akibat mobilisasi peralatan dan material bangunan

 Tahap Pasca Konstruksi / Operasional

 Ceceran BBM pada saat aktivitas pengisian BBM

 Gas emisi kendaraan

 Percikan api yang dapat mengakibatkan kebakaran

 Perekrutan tenaga kerja dari masyarakat sekitar

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


 Tahap Pra Konstruksi

 Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perijinan yang


diwajibkan.

 Sosialisasi kepada penduduk sekitar

 Tahap Konstruksi

 Pemberitahuan adanya lowongan pekerjaan untuk kegiatan konstruksi melalui Kepala


Desa dan Kepala Dusun setempat.

 Meningkatkan sistem keamanan dengan menempatkan penjagaan pada jalan masuk


proyek.

 Tahap Pasca Konstruksi / Operasional

 Melakukan penambahan tanaman dalam pot dan tanaman keras untuk penyerap polutan.

 Menyediakan alat pemadam kebakaran

 Memberikan kesempatan kerja bagi warga sekitar sebagai karyawan SPBU.

PELAPORAN

1. Intansi yang dilapori:

 Dinas Lingkungan Hidup Kota Klaten

 Dinas Tenaga Kerja Kota Klaten

 Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Klaten

 Kecamatan Klaten Utara

 Kelurahan Desa Manjung

2. Materi Pelaporan
 Pelaksanaan pemantauan lingkungan

 Waktu dan frekwensi pemantauan

 Metode dan peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pemantauan

 Hasil analisis atau hasil kajian sosial antara lain gangguan lalu lintas, fasum dan fasos,
keresahan masyarakat dan gangguan kamtibmas.

3. Frekwensi Waktu Laporan

 Pelaporan terhadap pemantauan lingkungan

 dilaksanakan pada tahap operasional. Waktu

 pelaporan dilakukan 6 bulan sekali.

Anda mungkin juga menyukai