Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Laporan ini merupakan laporan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan


periode Triwulan IV tahun 2017 yang mengacu pada dokumen RKL & RPL PT.
Satu Sembilan Delapan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari studi
Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit
dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PT. Satu Sembilan Delapan.

Studi ANDAL dilaksanakan berdasarkan Undang Undang No. 32 Tahun 2009


tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah
No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-39/Men.LH/8/1996 tentang Jenis
Usaha atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 602/Kpts-
I1/1998 jo No. 622/Kpts-II/1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan.

Pelaksanaan RKL&RPL merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan


untuk melaksanakan pembangunan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa
sawit yang berwawasan lingkungan. Hal tersebut telah menjadi tekad pemerintah
yaitu dengan menetapkan kebijakan pembangunan berkelanjutan, sehingga patut
didukung dan ditaati oleh semua pihak termasuk PT. Satu Sembilan Delapan.

Harapan kami, laporan ini sesuai dengan yang diharapkan serta dapat bermanfaat
bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

Tanjung Redeb, Januari 2018


PT. SATU SEMBILAN DELAPAN

Ir. David Saragi


Sr. Manager Sustainability
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
Daftar Tabel .......................................................................................................... iii
Daftar Gambar ....................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. I-1
1.2 Tujuan ............................................................................................... I-2
1.3 Ringkasan Diskripsi Kegiatan ........................................................... I-2

BAB II RINGKASAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


A. Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan ............................ II-1
1. Pembukaan Lahan (Land Clearing) dan Pengolahan Lahan .......... II-1
2. Kegiatan Aktivitas Perkebunan....................................................... II-3
3. Kegiatan Aktivitas Pabrik dan Pengolahan minyak kelapa sawit .. II-6
4. CSR dan Comunity Development ................................................ II-14
B. Dampak Penting yang dikelola .......................................................... II-21

BAB III PELAKSANAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


1. Laju Erosi Tanah ............................................................................. III-1
2. Penurunan Kualitas Air ................................................................... III-2
3. Penurunan Kualitas Udara .............................................................. III-5
4. Flora dan Fauna yang Dilindungi ................................................... III-6
5. Peluang usaha dan kesempatan Kerja ............................................. III-8
6. Kesehatan Masyarakat .................................................................. III-10
7. Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Sungai .................................. III-10
8. Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Darat .................................... III-11
9. Terjadinya konflik sosial, sikap dan persepsi ............................... III-11
10. Peningkatan kebisingan dan Getaran di Lingkungan Kerja .......... III-12
11. Emisi dan Gas Partikulat............................................................... III-13
12. Peningkatan Limbah B3................................................................ III-14
13. Peningkatan Limbah Cair Industri ................................................ III-16
14. Peningkatan Panas di Lingkungan Kerja ...................................... III-17
15. Peningkatan Debu ......................................................................... III-18
16. Kebauan ........................................................................................ III-19
17. Peningkatan Limbah Padat (Pabrik dan Kantor) .......................... III-20
18. Gangguan Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ..... III-21
19. Peningkatan Limbah Cair Domestik ............................................. III-23
20. Bahaya Kebakaran ........................................................................ III-23
LAMPIRAN

1. Data CSR
2. Neraca Limbah B3 dan Manifest Limbah B3
3. Hasil Analisa
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan / Pemrarkarsa : PT. Satu Sembilan Delapan


Jenis Badan Hukum : PT
Alamat Perusahaan/Pemrarkarsa : Jl. Marsma Iswahyudi RT. 08 Kel. Rinding
Kec. Teluk Bayur
Nomor Telepon : 0554-2027064
Nomor Fax : 0554-21548
Email : hrd-kaltim@klk.co.id
Status Permodalan : PMA
Bidang Usaha dan atau kegiatan : Perkebunan dan Pengelolaan Minya Kelapa Sawit
SK AMDAL yang disetujui : Keputusan Bupati Berau No. 224 Tahun 2005
Penanggung Jawab : Ir. David Saragi
(Sr. Manager Sustainability)

B. Lokasi Usaha dan atau Kegiatan


PT. Satu Sembilan Delapan terdiri atas 1 kebun dan 1 pabrik yaitu Kebun PT. Satu
Sembilan Delapan dan Pabrik Segah Palm Oil Mill. Lokasi perkebunan dan pabrik
pengolahan kelapa sawit PT. Satu Sembilan Delapan Secara administrasi lokasi tersebut
terletak di Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur.
Adapun Secara geografis areal perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Satu
Sembilan Delapan terletak pada site Sambarata dengan titik koordinat Kebun PT. SSD
adalah 2°08'46,1" LS dan 117°18'29;6" BT sedangkan titik koordinat Pabrik adalah
2°08'29,4" LS dan 117°17'50,7" BT.
Secara kartografis tapak perkebunan Kelapa Sawit PT. Satu Sembilan Delapan termasuk
dalam aliran sungai (DAS) Segah membentang dari arah Barat ke Timur.

C. Deskripsi Kegiatan
PT. Satu Sembilan Delapan mendapatkan ijin pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit
melalui Surat Keputusan Bupati Berau No. 352 tanggal 4 Juli 2003 tentang ijin
Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit seluas 20.000 Ha dikecamatan Gunung Tabur,
Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur. Berdasarkan analisis fisik lahan atau areal
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

pencadangan seluas 20.000 ha terbagi kedalam areal kawasan lindung seluas 449 Ha,
areal tidak efektip untuk unit produksi 843 Ha, dan areal efektip untuk unit produksi
seluas 3.440 Ha. Areal efektip untuk unit produksi seluas 3.440 Ha terbagi kedalam
empat blok penanaman tahunan seluas 480-500 ha/tahun.

Pembangunan perkebunan PT. Satu Sembilan Delapan dimulai sejak tahun 2005, dan
kemudian dilengkapi dengan satu unit pabrik pengolahan kelapa sawit 60 ton TBS/jam
dan instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sudah mulai beroperasi pada bulan
Agustus 2014.

Kegiatan pembangunan perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit PT. Satu
Sembilan Delapan, terbagi dalam beberapa tahap kegiatan:
A. Tahap Pra Konstruksi
1. Perijinan
2. Pembuatan studi kelayakan
3. Sosialisasi Rencana Kegiatan
4. Pembebasan Lahan
B. Tahap Konstruksi
1. Mobilisasi Alat Berat, Material dan Tenaga Kerja
2. Pembukaan Lahan (Land Clearing)
3. Pembangunan Fasilitas pengusahaan dan fasilitas umum
4. Pembuatan Drainase
5. Konservasi Tanah dan Air
6. Penataan afdeling dan blok kebun
7. Pengadaan bibit dan karantina
8. Penanaman
9. Pemeliharaan tanaman
10. Pengadaan Tenaga Kerja
11. Pembinaan Masyarakat (Community Development)
12. Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit
13. Pembangunan Fasilitas Penunjang
14. Pembangunan Unit Instalasi Pengolahan Limbah (IPAL).
C. Tahap Operasi
1. Pemanenan dan pengangkutan
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

2. Pengolahan hasil Perkebunan


3. Pengelolaan Limbah cair Industri dan Limbah B3 yang dihasilkan
D. Tahap Pasca Operasi
1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
2. Penjualan Asset dan Mengembalikan Areal Ke Negara.

PT. Satu Sembilan Delapan pada saat ini telah menjalani tahap Operasi dengan adanya
pemanenan dan pengangkutan Tandan buah segar ke Pabrik Segah Palm Oil Mill PT.SS
D. Pabrik Segah Palm Oil Mill mulai beroperasi pada Agustus 2014 dan dengan kapasitas
60 Ton TBS/Jam dan mempunyai Kolam Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) dalam
mengelola Limbah Cair yang dihasilkan sedangkan untuk Limbah B3 dikirim ke TI'S
Limbah B3 kebun PT. SSD.
Dalam pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup PT. Satu Sembilan Delapan telah
mendapatkan penghargaan Proper Biru dari BLH Provinsi, ini merupakan wujud dari
komitmen PT. SSD dalam Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup.

D. Perkembangan Lingkungan Sekitar


PT. Satu Sembilan Delapan telah memberikan beberapa Dampak dan perubahan bagi
lingkungan baik di Masyarakat setempat maupun karyawan yang bekerja pada
perusahaan. Dalam melakukan aktivitasnya, selain kegiatan perkebunan dan pengolahan
minyak sawit PT.SSD juga mempunyai program dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup antara lain penanaman pohon hutan, pembuatan plang dan rambu-
rambu dilarang membakar dan berburu, pelestarian flora dan fauna, penyediaan air bersih,
membuat buffer zone seluas 20 Ha, Corporate Social Responsibility (CSR) dan
sebagainya. Dengan adanya kegiatan perusahaan akan membawa dampak positif bagi
lingkungan dan masyarakat sedangkan untuk dampak negative akan diminimalisir atau
dicegah oleh manajemen PT.SSD agar tidak merugikan masyarakat dan tidak merusak
lingkungan.
Upaya untuk mengembangkan atau mempertahankan dampak positif dan menekan
dampak negatif dilaksanakan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagaimana
tertuang dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), selain itu untuk
mengetahui keefektifan kegiatan pengelolaan lingkungan PT.SSD, maka diperlukan
kegiatan pemantauan lingkungan yang tertuang dalam dokumen Rencan Pemantauan
Lingkungan (RPL).
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

BAB II
RINGKASAN RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Dalam Penyusunan Laporan RKL dan RPL ini, Perusahaan telah berperan aktif dalam
pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang berdasarkan pada RKL dan RPL yang telah
ditetapkan. PT. Satu Sembilan Delapan melakukan pengelolaan dan pemantauan Lingkungan
di sekitar kebun dan pabrik.

GAMBAR
Pabrik Segah Mill PT. Satu Sembilan Delapan

A. Program Pengelolaan Lingkungan


Pengelolaan di dalam perkebunan Kelapa Sawit PT. Satu Sembilan Delapan Meliputi
Kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
- Pembukaan Lahan (Land Clearing) dan Pengolahan lahan
- Kegiatan Aktivitas Perkebunan
- Kegiatan Aktivitas Pabrik dan Pengolahan Minyak Kelapa Sawit
- CSR dan Community Development

1. Pembukaan Lahan (Land Clearing) dan Pengolahan lahan


Pembukaan lahan dilakukan oleh PT. Satu Sembilan, Delapan dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku seperti tidak menebang land clearing pada
Sungai besar (100 m di tepi kanan dan kiri sungai yang memiliki lebar sungai >50 m),
sungai kecil (50 m di tepi kanan dan kiri sungai yang memiliki lebar sungai< 50 m),
Cagar budaya, daerah mata air (radius 200 m) dan tidak membakar hutan.
Lahan yang digunakan untuk perkebunan sebagian besar merupakan hutan
sekunder. Kegiatan pembukaan lahan yang dilakukan oleh PT. Satu Sembilan
Delapandilakukan dengan mekanisme tanpa pembakaran yang mengacu pada
keputusan Ditjenbun No. 38/KB.110/SK/Dj.Bun/05.95 tentang pembukaan lahan
tanpa bakar, Karena Pembakaran Hutan dapat menimbulkan dampak Penurunan
Kualitas Udara. PT. Satu Sembilan Delapan telah melakukan Land clearing dengan
menebang, setelah selesai penumbangan batang, maka dahan dan ranting dipotong
dengan panjang maksimum 5 m, kemudian dirumpuk menurut barisan yang teratur
untuk mencegah erosi dan terjadinya tanggul teras. Kayu gelondongan yang berguna
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

bisa dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan seperti pembuatan gorong-gorong,


bahan baku perumahan karyawan dan sebagainya.
Kegiatan Pembukaan lahan dan Pengolahan Lahan ini dapat menyebabkan
dampak terjadinya Erosi, adapun upaya Pengelolaan Lingkungan yang dilakukan
Perusahaan dalam menekan Laju Erosi dengan cara membuat teras konservasi pada
areal dengan kemiringan > 8% dan Pembuatan rorak pada areal miring dengan ukuran
panjang 1 — 2 meter, lebar 0.25 — 0.50 meter dan dalam 0.20 — 0.30 meter. Teras
merupakan timbunan tanah yang dibuat melintang atau memotong kemiringan lahan,
yang berfungsi untuk menangkap aliran permukaan, serta mengarahkannya ke outlet
yang stabil dengan kecepatan yang tidak erosif
Adanya kegiatan pembukaan lahan (land clearing), pemeliharaan TBM dan
TM akan mengakibatkan perubahan struktur vegetasi dan mengganggu keberadaan
satwa liar, sedangkan perubahan biota perairan merupakan dampak turunan sebagai
akibat terjadinya penurunan kualitas air pada tahap konstruksi yaitu pembuatan
saluran drainase.
Pengelolaan yang dilakukan untuk mempertahankan populasi satwa liar adalah
dengan cara mempertahankan areal konservasi dan areal sempadan kiri-kanan sungai
juga dilakukan usaha persuasif terhadap karyawan dan masyarakat untuk tidak
berburu dan menangkap hewan yang dilindungi sehingga dengan demikian
keragaman hayati akan tetap terjaga dan Satwa liar yang dilindungi di pindahkan ke
lahan konservasi. Adapun wilayah Sempadan Sungai yang menjadi bagian
pengelolaan PT. Satu sembilan delapan adalah Sungai Segah dan Sungai Punan.
Secara administrasi Sempadan Sungai Segah dan Sungai Punan ini berada diluar
HGU PT. Satu Sembilan Delapan, namun demikian karena letaknya berbatasan
langsung serta mengingat potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki, maka secara
tidak langsung adalah merupakan bagian penting bagi pengelolaan kawasan kebun
perusahaan. Untuk itu, perusahaan telah membangun zona penyangga (Buffer Zone)
untuk melindungi kelestarian kedua kawasan sempadan sungai tersebut.

2. Kegiatan Aktivitas Perkebunan


Adapun Aktivitas Perkebunan di PT. Satu Sembilan Delapan antara lain
kegiatan Pengolahan tanah, Penanaman tanaman kelapa sawit, Pemupukan,
penyiraman, penyemprotan hama dan penyakit dan Pemanenan dan Pemanenan.
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Pengolahan tanah yang dilakukan dengan teknis penyiapan lahan antara lain
penyiapan, pengawetan tanah, pengajiran dan pembuatan lubang tanam. Kegiatan
penyiapan dan pengawetan tanah meliputi pembuatan teras, benteng, rorak, parit
drainase dan tanaman penutup. Perusahaan telah membuat rorak, teras, parit drainase,
dan menanami tumbuhan cover crop (kacang-kacangan) di kanan dan kiri jalan. Hal
ini bertujuan untuk rnenghindari terjadinya tingkat erosi yang mana akan
menimbulkan dampak sekunder pada penurunan Kualitas air.
Dalam kegiatan penanganan hama dan penyakit, Perusahaan telah menerapkan
Pengendalian Hama Terpadu. Pestisida termasuk B3 yang perlu dikelola oleh PT.
Satu Sembilan Delapan. Penanganannya juga dilakukan secara khusus yaitu disimpan
pada gudang khusus penyimpanan yang dilengkapi dengan alat pelindung diri. Selain
itu Perusahaan telah melakukan tindakan pemberantasan / pencegahan dengan cara
biologic, yaitu dengan menggunakan hewan predator sebagai musuh alami dari hama.
Seperti burung elang dan burung hantu sebagai pengendali populasi tikus dan ular.
Dalam kegiatan Pemanenan, PT. SSD telah memanfaatkan Kerbau untuk
membantu para karyawan panen dalam membawa buah sawit keluar kebun, hal ini
sangat membantu dalam meningkatkan hasil produksi.
Perusahaan telah menerapkan Kebijakan — kebijakan kepada Karyawan
dengan memberikan sosialisasi terhadap Karyawan, membuat Plang Kebijakan
Perusahaan di beberapa tempat. Adapun Kebijakan perusuhan adalah :
a. Perusahaan tidak mempekerjakan anak dibawah umur 18 Tahun
b. Perusahaan melarang membawa anak di lokasi kerja
c. Perusahaan mengutamakan Kesehatan dan keselamatan kerja
d. Perusahaan mewajibkan karyawan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD)
e. Perusahaan berkomitmen melakukan pengelolaan dan mencegah pencemaran
lingkungan

 Limbah B3
PT. Satu Sembilan Delapan juga memperhatikan dan mengidentifikasikan
limbah B3 yang dihasilkan di Workshop dan gudang, seperti Oli bekas, Aki bekas,
dan Filter bekas. Limbah B3 tersebut ditampung dalam masing-masing drum yang
telah ditandai dengan stiker dan label sesuai dengan karakteristiknya dan disimpan di
TPS Limbah B3 PT. Satu Sembilan Delapan yang telah mempunyai Izin
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Penyimpanan Limbah B3. Masing- masing drum yang berisi Limbah B3 tersebut
disalurkan ke perusahaan pengumpul yang telah resmi berijin, disini PT. Satu
Sembilan Delapan telah bekerjasama dengan CV. Limbah Bina Sejahtera (LBS)
selaku pengumpul dan pengangkut Limbah B3 yang resmi. Adapun Jumlah dan
rincian Limbah B3 terlampir di Manifest Out.

 Limbah Non B3
PT. Satu Sembilan Delapan telah melakukan pengelolaan dan pemanfaatan
terhadap limbah Non B3 seperti : Besi Bekas, Ban Bekas, Sampah Organik dan Non
Organik. Besi Bekas yang tak bisa di daur ulang akan dijual ke pembeli besi bekas
sedangkan besi bekas yang bisa di daur ulang dimanfaatkan kembali untuk
kepentingan perusahaan. Ban bekas dimanfaatkan sebagai hiasan tempat tanaman
untuk penambah keindahan. Sampah organik dan non organik disimpan pada
tempatnya sesuai dengan karakteristiknya masing-masing kemudian sampah organik
akan di buang pada tempat pembuangan akhir dengan cara landfill.
PT. Satu sembilan Delapan mulai mencoba penanganan hama tanaman dengan
Pengembangan tanaman kacang-kacangan dan beberapa gulma disekitar kebun yang
bermanfaat untuk menarik hama tanaman untuk tidak menyerang kelapa sawit.
Di setiap kegiatan Aktivitas Perkebunan, perusahaan juga memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja para karyawannya dengan memberikan
perlengkapan APD pada karyawan-karyawan dan menerapkan SOP pada masing-
masing pekerjaan agar setiap kegiatan berjalan dengan efektif, menghindari
kecelakaan kerja dan menimalisir dampak ke lingkungan.

 Tempat Sampah Daur Ulang


Di perumahan karyawan PT. SSD telah dilengkapi dengan tempat sampah
daur ulang yang terdiri atas 3 kriteria yaitu tempat sampah organik, anorganik dan B3.
ketiga tempat sampah tersebut mempunyai fungsi masing-masing. Tempat sampah
organik untuk sampah yang berasal dari mahluk hidup dan mudah terurai seperti
sampah sisa-sisa makanan, kertas, dedaunan, ranting pohon, tulang, dan lain-lain yang
berasal dari mahluk hidup, Tempat sampah Anorganik untuk sampah yang berasal
dari benda mati seperti kaca, plastik, botol, besi, dan lain-lain, Tempat sampah B3
untuk sampah yang berasal dari bahan berbahaya dan beracun seperti bekas obat,
kemasan oli, filter, hose terkontaminasi B3, aki bekas, dan lain-lain. Untuk sampah
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

B3 akan dibawa ke TPS Limbah B3, Tempat sampah organik akan dibawa oleh
petugas pengangkut yang ditugasin perusahaan untuk dibawa ke Tempat Pembuangan
Sampah Akhir (TPSA) sedangkan Tempat Sampah anorganik akan didaur ulang yaitu
digunakan kembali Atau dijual kepada pemulung.
Dalam monitoring Sampah daur ulang, manajemen telah melakukan beberapa
upaya seperti sosialisasi kepada karyawan mengenai pemisahan sampah kertas, kaca
dan plastik dengan menyediakan 3 tempat sampah khusus. Setelah terkumpul maka
sampah-sampah tersebut ditimbang dan dicatat dalam cheklist monitoring dan
kemudian akan dijual kepada pihak ketiga atau pembeli sampah kaca, kertas dan
plastik. Sedangkan untuk beberapa bahan sisa yang dapat digunakan kembali
(recycle) seperti Botol aqua atau yang lain telah dilakukan pemanfaatan atau daur
ulang oleh beberapa karyawan seperti dibuat untuk tempat pot bunga hias atau hiasan
dinding.

GAMBAR
Tempat sampah daur ulang terdiri atas Kaca, Kertas dan Plastik
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

3. Kegiatan Aktivitas Pabrik dan Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Gambar 1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit


Data Jumlah Produksi CPO yang dihasilkan dapat diliat di tabel berikut..
Tabel 1. Data Produksi CPO Bulan Juli - September 2017 PT. Satu Sembilan Delapan
Data Produksi CPO PT. Satu Sembilan Delapan (Ton)
Nama PKS : Segah Mill
Ta n
Bulan 2015
(Ton) 2016
(Ton) 2017
(Ton)
Januari 3.419,722 3.070,322 7.817,895
Februari 2.480,922 2.156,377 7.817,895
Maret 2.764,176 1.619,918 5.910,312
April 2.394,123 1. 420511, 5.941,019
Mei 2.445,126 1.680,454 7.959,069
Juni 1.937,357 1.508,007 • 6.782,717
Juli 1.683,172 1.407,507 8.347,580
Agustus 1.882,070 2.213,526 8.741,813
September 2.739,741 2.939,292 9.854,209
Oktober 4,233.862 3.849,620
Nopember 4.102,018 3.017,168
Desember 3.232,116 2.884,398
Total 31.159,405 27.858,009

PT. Satu Sembilan Delapan 11-8

Data Produksi Kernel PT. Satu Sembilan Delapan


(Ton)
Nama PKS : Segah Mill
Ta n
Bulan 2015
(Ton) 2016
(Ton) 2017
(Ton)
Januari 519,374 523,619 1.069,654
Februari 377,939 366,403 1.069,654
Maret 438,277 277,829 791,320
April 388,434 271,811 • 723,729
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Mei 389,736 311,743 1.054,297


Juni 303,311 276,
276,761 957,069
Juli 269,711 244,
244,795 1.113,477
Agustus 295,783 292,785 1.103,656
September 449,092 429,453 1.323,550
Oktober 1.505,389 655,407
NOpember 706,692 506,540
Desember 560,752 476,654
Total 6.204,49 4.633,800

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


Limbah yang dihasilkan dari Pabrik Minyak sawit PT. Satu Sembilan Delapan adalah Limbah
padat, gas, cair dan Limbah B3.
Limbah Padat
Pabrik PT. Satu Sembilan Delapan memiliki Kapasitas 60 ton TBS/jam (asumsi kapasitas
maksimum) maka limbah padat total yang dihasilkan sebesar 13,5 ton/jam a tau 261 ton/hari.
Tandan buah kosong yang jumlahnya 23 % digunakan sebagai pupuk atau mulsa setelah
dilakukan pengomposan yang akan disebarkan pada lahan kebun kelapa sawit atau untuk
pengeras jalan. Cangkang dan serat digunakan untuk bahan bakar di Boiler, Sedangkan
Sludge / Lumpur dari IPAL yang telah dikeringkan digunakan untuk bahan organik di areal
kebun.
Tandan Kosong kelapa sawit yang dihasilkan digunakan sebagai pupuk organik dengan
waktu dekomposisi 2-3 minggu. Tandan kosong dipotong-potong kemudian ditaburkan di
atas pennukaan tanah pada lahan pertanaman kelapa sawit.

Tandan kosong

Tandan kosong dimanfaatkan untuk pupuk

Limbah Gas
Limbah berupa gas dari Pabrik PT. Satu Sembilan Delapan berasal dari pembakaran solar
dari generator set. Limbah berupa debu dari dari abu pembakaran cangkang sebelum dibuang
bebas ke udara dikendalikan dengan pemasangan dust collector untuk menangkap debu dari
sisa gas pembakaran, kemudian dialirkan melaiui cerobong asap. Debu yang telah tertampung
di dust collector dibuang ke lapangan untuk penimbunan daerah rendah sekitar kebun.
PT. Satu Sembilan Delapan

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


Limbah Cair
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Limbah Cair yang dihasilkan dari Pabrik dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL). IPAL Pabrik PT. Satu Sembilan Delapan mempunyai 7 Kolam yaitu : 1 Kolam
Cooling Pond, 2 Kolam Primary Anaerobic, 2 Secondary Anaerobic, dan 2 Kolam Aerobic.
Di Pabrik PT. Satu Sembilan Delapan juga mempunyai beberapa Oil Trap ,adapun fungsi Oil
Trap tersebut untuk menangkap sisa minyak bebas yang tercampur dalam air dan dalam
beberapa waktu lama akan terpisah. Kolam IPAL di Pabrik Segah Mill telah berjalan sampai
kolam 7 (Kolam Effluent). PT. Satu Sembilan Delapan telah mempunyai Land Aplikasi /
pemanfaatan air Limbah pada lahan perkebunan dan telah berjalan dan telah mempunyai izin
Land Aplikasi PT. SSD.

Kolam Limbah (IPAL) Segah Palm Oil Mill

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


4. CSR dan Community Development
Berdasarkan Undang — Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana
salah satu pasalnya menyebutkan bahwa setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang
pengelolaan Sumber daya Alam wajib melakukan kegiatan pembinaan masyarakat kampung
atau biasa disebut Corporate Social Responsibilty (CSR). Pembinaan masyarakat adalah
strategi pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan dimensi ekonomi, ekologi dan
sosial yang menghargai kemajemukan ekologi dan sosial budaya. Artinya pihak perusahaan
harus mempunyai kepedulian atau
rasa tanggung jawab sosial terhadap masya rakat yang ada di sekitar lokasi kegiatan. Dalam
kegiatan Community Development, perusahaan telah bekerjasama dengan lembaga-lembaga
yang terdapat di desa serta Dinas dan Instansi terkait. Usaha-usaha persuasif dari perusahaan
untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat yang
berbasis pada ekonomi kerakyatan telah menunjukkan hasil yang baik sehingga masyarakat
telah dapat menerima dan merasakan keberadaan perusahaan sebagai salah satu insvestor
asing yang dapat memberikan konstribusi terhadap kemajuan daerahnya dan pihak
perusahaan selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar, faktor
lain yang mendukung hubungan tersebut adalah semakin membaiknya tingkat perekonomian
masyarakat sekitar yang turut mempengaruhi keharmonisan hubungan tersebut.
PT. Satu Sembilan Delapan memiliki Program CorpOrate Social Responsibility yang telah
berjalan sampai saat ini, diantaranya :
Pengembangan Perekonomian Masyarakat
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, Perusahaan telah memprioritaskan mengambil
tenaga kerja lokal baik untuk tenaga kerja tetap ataupun tenaga kerja tidak tetap sesuai
dengan kemampuan dan tingkat yang dibutuhkan perusahaan.
Perusahaan telah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan masyarakat
berdasarkan Potensi Sumber daya alam dan Prioritas usaha masyarakat. Dan juga perusahaan
telah berperan aktif dalam mengembangkan lembaga perekonomian desa, yaitu Koperasi,
dengan cara memberikan pelatihan manajemen pemasaran, serta bantuan sarana dan
prasarana. Adapun Koperasi Plasma yang telah berjalan adalah Koperasi Hidup Bersama dan
Koperasi Mitra Mandiri.
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

PT. Satu Sembilan Delapan

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017

Koperasi Mitra Mandiri


Pendidikan dan Seni Budaya
Sektor pendidikan sangat penting sekali untuk kemajuan pembangunaan bangsa dan negara,
untuk itu pada periode Oktober - Desember 2017, pihak manajemen PT. Salt' Sembilan
Delapan telah melaksanakan beberapa program diantaranya:
- PT. Satu Sembilan Delapan telah memberikan bantuan insedentil ke Masyarakat
Desa.
- Bantuan untuk pelaksanaan Posyandu PT.SSD
- Bantuan Beasiswa pendidikan untuk Anak sekolah Kampung Tasuk
- Penyediaan Bus Transportasi untuk mempermudah antar jemput untuk murid-murid
sekolah (Internal)
- Bantuan dana untuk MTQ Gunung Tabur
- Bantuan untuk Warga Kampung Tasuk
PT. Satu Sembilan Delapan

Bantuan Insedentil kepada masyarakat Desa Tasuk


Kesejahteraan, Kesehatan dan Lingkungan
Dalam lingkup Kesehatan Masyarakat dan nutrisi, PT. Satu Sembilan Delapan telah
mempunyai Klinik, Posyandu dan sudah berjalan 'kegiatannya. Untuk melengkapi kebutuhan
gizi harian karyawan perusahaan telah menggalakkan pemanfaatan pekarangan rumah Staf
dan karyawan untuk ditanami aneka sayur-sayuran dan buah-buahan, jenis sayur-sayuran
yang ditanam adalah bayam, cabe, kangkung, terong, tomat, pepaya, kacang panjang, dll.
selain mencukupi kebutuhan gizi dengan bertanam juga akan memberikan semangat baru
setelah seharian bekerja dan dapat menghemat pengeluaran rumah tangga sehingga para
karyawan lebih betah dan menghilangkan rasa jenuh. Selain itu Disekitar Perumahan dan
Kantor telah disediakan tempat pembuangan sampah dengan karakteristik sampah masing-
masing sehingga sampah domestik sesuai dengan tempatnya.
Dalam tahun 2017 pada Triwulan IV PT. Satu Sembilan Delapan telah melakukan kegiatan
sebagai berikut :
a. Pemberian Sembako dan Peralatan
Pemberian sembako dilakukan untuk menambah kebutuhan warga yang tinggal di Kampung
Lamin. Kegiatan ini merupakan sikap kepedulian PT.Satu Sembilan Delapan terhadap
komunitas masyarakat.
b. Kegiatan Posyandu Rutin
- Perusahaan telah melakukan pemberian bantuan perlengkapan di posyandu, hal ini
diharapkan kegiatan Posyandu berjalan dengan lancar.
- Berpartisipasi dalam kegiatan pemberian imunisasi kepada anak-anak di Posyandu
bersama Tim dari Puskesmas Gunung Tabur
c. Kegiatan Klinik
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Perusahaan telah berpartisipasi dalam upaya pengobatan massal dan Pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan di klinik.
PT. Satu Sembilan Delapan 11-14

Posyandu Edelweis Klinik PT. Satu Sembilan Delapan

Pembangunan, Keagamaan, Kemanusiaan dan Hari Nasional


Pada Bulan Oktober - Desember 2017, PT. Satu Sembilan Delapan telah melakukan
pengelolaan dan pembangunan Sarana dan Prasarana di Masyarakat yaitu :
a. Bantuan terhadap sarana peribadatan di Mesjid dan gereja di kampung.
b. Bantuan untuk Kas Kampung Lamin (rutin tiap bulan)
c. Bantuan untuk Kegiatan Pamfir (Parade Musik Idul Fitri) Tahun 2017 di Teluk Bayur
d. Bantuan dalam kegiatan sosial Sunatan massal di Ormas Mandau Merah Putih Kec.
Gunung Tabur
e. Bantuan dana untuk kegiatan lomba graffiti oleh LPM di Kec. Gunung Tabur
f. Bantuan untuk Masjid Al — Huda
g. Bantuan Sembako dan Zakat Maal untuk Kampung Tasuk
h. CSR untuk DPK KNPI
i. Bantuan CSR untuk LSM PUSAKA

PT. Satu Sembilan Delapan 11-17

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


B. Dampak Penting yang Dikelola dan Pengelolaannya
Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan didasarkan pada dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) Perkebunan Kelapa Sawit PT. Satu Sembilan Delapan yang
telah disusun dan disetujui oleh instansi terkait.
Adapun jenis dampak penting yang dikelola dan upaya pengelolaan serta pemantauan adalah
sebagai berikut:
1. Penurunan Kualitas Air :
Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
1.1 Kegiatan Perkebunan - PP 82 Th 2001 - Perda Kaltim No.2 th 2011 Kualitas
Air Sungai Segah dan Malinau tetap berada di bawah baku mutu
lingkungan yang ditetapkan Lokasi Perkebunan dan daerah Sempadan Sungai
Upaya Pengelolaan Lingkungan 1. Pemilihan teknis penyiapan lahan
2. Konservasi : memanfaatkan sisa-sisa tebangan untuk menghindari terkonsentrasinya
aliran air
3. Penerapan SOP pada setiap kegiatan
1.2 kegiatan aktivitas workshop„
kebun dan mobilisasi -Volume
pelumas bekas sisa,traktor, genset dan mobil Pengelolaan pelumas bekas agar tidak
mencemari
lingkungan sekitar dilingkungan kerja. Workshop dan Bengkel
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Upaya Pengelolaan Lingkungan Penanganan pelumas bekas :


1. Penampungan limbah B3
2. Menampung oli/minyak pelumas bekas, filter, aki, hose bekas ke wadah/drum khusus
masing-masing dan diberi label serta menempatkan drum-drum tersebut di tempat
penampungan sementara Limbah B3 PT. Satu Sembilan Delapan yang telah beroperasi.
3. Penerapan SOP pada setiap kegiatan
Workshop dan PKS

PT. Satu Sembilan Delapan 11-20

2. Penurunan Kualitas Udara ;


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
2.1 Kegiatan pembukaan - PP No. 41
Th. 1999 Terciptanya penanganan - ArealPerkebunan
lahan, pengolahan limbah kayu tanpa pembakaran - Jalan angkutan yang
melewati
lahan, pembuatan jalan sehingga tidak
bedampak pada
masyarakat dan
lingkungan pemukiman
,- Blok Kebun
1. Kayu bulat 43 > 8 cm dari tahap land clearing dikumpulkan untuk
dimanfaatkan sebagai bahan baku
industri pengolahan kayu.
2. Limbah kayu 4) < 8 cm ditumpuk secara
teratur mengikuti untuk mencegah erosi
Upaya Pengelolaan Lingkungan & membantu pembentukan tanggul teras.
3. Dibuat kompos dengan menumpuk limbah kayu 4) < 8 cm pada cekungan.
4. Meyediakan Masker kepada karyawan yang melewati jalan angkut

3. Flora dan Fauna yang dilindungi;


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
3.1 Konversi lahan hutan menjadiperkebunan
kelapa sawit
PT. Satu Sembilan Delapan
• - Perubahan jumlah populasi jenis flora yang bernilai
ekonomis dan ekologis
- Keragaman & kelimpahan jenis satwa liar
- PP No.38 th 2011 - Terpeliharanya kelimpahan flora dan fauna yang bernilai ekologis
- Te t lih
tap terpeliharanya habitat satwa liar yang dilindungi terutama di areal hutan konservasi
- Terlindunginya satwa liar dengan jalan pemindahan satwa liar yang dilindungi (apabila
tertangkap) ke areal konservasi dengan bekerja sama dengan - Di daerah lahan
konservasi yaitu pada sempadan sungai (100 m' kiri-kanan
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

sungai) untuk
satwa liar yang dilindungi dan areal
berkelerengan >15%
,

PT. Satu Sembilan Delapan 11-21

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


Dinas Kehutanan
1. Memperhatikan vegetasi pada lahan
berkelerengan > 25 %.
2. Memperhatikan vegetasi pada 100 m kanan kiri sungai.
3. Penanaman vegetasi berkayu pada lahan konservasi
4. Upaya penyuluhan pada penduduk dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan karyawan tentang pent ingnya
pelestarian area konservasi
5. Mengembalikan satwa apabila
tertangkap ke areal konservasi yang
telah ditetapkan Pemda
6. P embuat an Plang Kaw as an Konsery as i
7. Penanaman tanaman hut an untuk
melestarikan flora

4. Peluang usaha dan Kesempatan Kerja


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
4.1 Kegiatan - Tingkat - Angkatan kerja - Di Kampung
Operasional penyerapan dapat ditampung dan Tasuk dan Lamin
Kebun tenaga kerja lokal pendapatan penduduk meningkat
- peningkatan
pendapatan
masyarakat - Timbulnya peluang berusaha dari masyarakat
- Kesejahteraan penduduk meningkat
1. Penyuluhan manfaat keberadaan
kebun untuk daerah sekitarnya.
2. Memberikan prioritas penerimaan
tenaga kerja bagi para eks petani dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan penduduk setempat.
3. Membantu dalam perbaikan jetty
ketinting masyarakat di Lamin agar mata pencaharian masyarakat tetap terjaga.

PT. Satu Sembilan Delapan 11-22

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


5. Kesehatan Masyarakat;
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi


5.1 Kegiatan - Jumlah - Keresahan sosial - Di Kampung
Operasional masyarakat yang dapat ditekan bahkan Tasuk dan Lamin
Kebun sakit disebabkan polusi udara dan limbah yang dihasilkan dihindari Kecamatan
Gunung Tabur
1. Penyuluhan pengaruh kebun terhadap masyarakat
2. Menerapkan Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) dimana penggunaan
Upaya Pengelolaan Lingkungan pestisida digunakan secara efektif & efisien.
3. Memberikan bantuan kepada
masyarakat berupa pengobatan gratis

6. Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Sungai;


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
6.1 Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, pengangkut an bahan peno long dan hash
produksi - Terjadinya kecelakaan lalu lintas sungai
per satuan waktu - Mencegah dan meminimalkan kecelakaan lalu lintas sungai
- Mencegah dan meminimalkan adanya
kerusakan
kerusakan rumah & jamban masyarakat akibat kegiatan mobilisasi/pengangkut an - Di
sepanjang jalur Sungai Segah yang dilewati oleh kapal
pengangkut dan
Boat
Upaya Pengelolaan Lingkungan
. 1. Melakukan pengangkutan peralatan dan
material, bahan penolong dan basil produksi dengan menggunakan kapal khusus (ponton)
yang disesuaikan dengan kapasitas pontoon.
2. Membatasi kecepatan (maks. 32 mil/jam atau 40 km/jam) bagi kapal pengangkut.
3. Wajib mematuhi peraturan lalu lintas sungai.
4. Melakukan kompensasi atau ganti rugi terhadap sarana fasilitas yang rusak.

PT. Satu Sembilan Delapan 11-23

5. Apabila terjadi gangguan terhadap sarana/fasilitas masyarakat yang rusak sistem


tanggap darurat adalah
menghentikan sementara kegiatan
pengangkutan.
6. Penerapan SOP di setiap kegiatan.
7. Mengurangi kecepatan pada kapal speedboat jika melewati sungai dekat perumahan
warga.
7.Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Darat;
Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
7.1 Kegiatan - Terjadinya - Mencegah dan - Di sepanjang
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

mobilisasi kecelakaan lalu meminimalkanjalan angkutan


peralatan dan lintas darat per kecelakaan lalu PT. Satu
material satuan waktu lintas darat Sembilan
Delapan
1. Melakukan pengangkutan peralatan dan
material, bahan penolong dan hasil
produksi dengan menggunakan truk
yang disesuaikan dengan kapasitas angkut.
2 Membatasi kecepatan (maks. 40
km/jam) bagi truk pengangkut.
Upaya Pengelolaan Lingkungan
3. Melengkapi truk dengan lampu
penerangan khususnya bila melakukan pengangkutan malam hari
4. Mematuhi peraturan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur terhadap
kegiatan pengangkutan TBS
5. Penerapan SOP di setiap kegiatan.

PT. Satu Sembilan Delapan 11-24

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


8. Timbulnya konflik sosial, sikap dan persepsi masyarakat
Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
8.1 Kegiatan - tingkat - Mencegah dan - Kampung Tasuk
Operasional terjadinya menyelesaikan setiap dan LamM
Kebun dan konflik sosial konflik/demo yang
penerimaan - meningkatnya terjadi
tenaga kerja sikap dan persepsi masyarakat - timbulnya sikap dan persepsi positif
masyarakat
1. Memberikan pengumuman kepada
masyarakat lewat DISNAKER bahwa
akan ada penerimaan tenaga kerja
dengan tetap memperhatikan kualifikasi
dan keahlian serta tingkat pendidikan.
2. Memprioritaskan tenaga kerja lokal
dalam penerimaan tenaga kerja.
3. Menerima tenaga kerja pendatang hanya
untuk menempati posisi/jabatan khusus
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan keahlian khusus.
4. Mengumumkan hasil penerimaan tenaga
kerja secara transparan.
5. Memberikan penyuluhan terhadap
masyarakat tentang kepedulian
perusahaan dengan masyarakat dalam
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

menimalisasikan dampak akibat kegiatan kebun.

9.Peningkatan Kebisingan di Lingkungan Kerja;


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
9.1 Kegiatan penggunaan utilitas
• - Terjadinya peningkatan Icebisingan di lingkungan
kerja yang mengacu pada Kepmenaker No. KEP 51/MEN/1999
- Mengurangi tingkat Kebisingan dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) - Di
bengkel/workshop - Di sekitar Kantor

PT. Satu Sembilan Delapan 11-25

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


Upaya Pengelolaan Lingkungan 1. Melakukan pemeliharaan dan perawatan
(service) genset, kendaraan operasional dan mesin-mesin industri dan peralatan lainnya
secara teratur dan berkala agar kondisinya tetap terjaga dengan baik.
2. Menempatkan genset pada ruangan tersendiri/terpisah dengan ruangan lainnya dan
tertutup untuk menekan/mengurangi tingkat kebisingan.
3. Melakukan penanaman pohon atau penghijauan
4. Memberikan Penyuluhan kepada karyawan akan pentingnya K3.

10. Emisi Gas dan Partikulat;

PT. Satu Sembilan Delapan

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


dilakukan adalah menghentikan
sementara operasional Genset.
3. Bekerja dengan menggunakan SOP.
4. Penghijauan sekitar Workshop
11. Peningkatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
1 1 . 1 Kegiat an
aktivitas
perbengkelan dan Pemakaian Pestisida - Banyaknya Oli
bekas, filter,
aki, hose bekas - Pengelolaan Limbah Oli Bekas (limbah B3) tersebut - Di
bengkel/
workshop
5. Melakukan penggantian oil/minyak
pelumas saat perawatan peralatan
(mesin-mesin industri, genset,
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

kendaraan operasional dan lain-lain)


6. Menampung oil/minyak pelumas bekas
ke drum khusus dan diberi label yang
bertuliskan "Oli bekas' s ert a
menempatkan drum-drum tersebut di
TPS Limbah B3 PT. Satu Sembilan
Delapan yang telah beroperasi.
Upaya Pengelolaan Lingkungan
7. Oli / minyakpelumas bekas yang
tertampung di drum kemudian
diserahkan kepada pihak ketiga yang
berkompeten/berizin resmi dalam
penanganan limbah B3 khususnya
oil/minyak pelumas bekas.
8. Pestisida disimpan dalam gudang
khusus penyimpanan dilengkapi dengan
APD

PT. Satu Sembilan Delapan 11-27

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


12. Peningkatan Debu;
Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
12.1 Kegiatan - PP No. 41 th. - Partikel debu - Di sepanjang
mobilisasi 1999 Dibawah Baku Mutu jalan
peralatan dan material, pengangkutan bahan baku, kegiatan pengangkutan bahan peno long
dan
pengangkutan
hasil produksi Lingkungan pengangkutan TBS menuju ke PKS
1. Melakukan pembatasan kecepatan
kendaraan pengangkut (motor, mobil &
Truck) maksimal 40km/jam
2. Menerapkan SOP pada sopir / karyawan
Upaya Pengelolaan Lingkungan yang membawa kendaraan
3. Melakukan pengerasan jalan dan penaburan Sirtu pada jalan-jalan utama
4. melakukan penanaman untuk penghijauan didepan mess dan kantor

13. Peningkatan Limbah Padat (Limbah Padat Perbengkelan dan Domestik);


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
13.1 kegiatan - Tolak ukur - Pengelolaan Limbah - Di lokasi areal
aktivitas dampak adalah Padat agar tidak perkebunan (untuk
perbengkel an banyaknya mencemari pemanfaatan
dan maintenance volume limbah lingkungan janjang/tandan
dan kegiatan aktivitas
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

domestik. padat per satuan waktu ko song, sludge/lumpur, dan shell


cangkang)
- Di lokasi bengkel/workshop
Untuk limbah padat perbengkelan :
1. Mengumpulkan besi bekas, scrap dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan aki/battery bekas dalam suatu wadah dan
kemudian menjualnya ke ,pihak ketiga yang berijin resmi.

PT. Satu Sembilan Delapan 11-28

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV -2017


Untuk limbah padat perkantoran dan domestik :
1. Melakukan house keeping seperti kegiatan menjaga kebersihan lingkungan
2. Untuk limbah padat dari aktifitas kantor dan domestic seperti kertas bekas, karton
kemasan serta sampah di TPA (Tempat Pembakaran Akhir)
13.Gangguan Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
13.1 Kegiatan - Terjadinya - Angka kecelakaan - Di lokasi seluruh
Aktivitas kecelakaan kerja menurun kegiatan ;
Perkebunan kerja per satuan waktu
Terjadinya penurunan kesehatan
karyawan/peke rja per satuan waktu perkebunan, pengolahan dan pengangkut an.
Untuk dampak yang bersifat langsung
terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) pengelolaan lingkungannya adalah :
Melakukan Pembinaan kepada
Karyawan tentang pent ingnya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
melalui P2K3 dan melakukan pekerjaan
sesuai Standar Operasional
Pro s edurnya.
Untuk upaya-upaya pengelolaan
Upaya Pengelolaan Lingkungan lingkungan terhadap karyawan/pekerja adalah:
1. Mewajibkan karyawan untuk
menjalankan pekerjaannya sesuai
dengan SOP
2. Mewajibkan karyawan/pekerja dalam
penggunaan alat pelindung diri (APD)
seperti maskere, kacamata kerja,
pelindung kepala (helm- kerja) dan
sepatu safety, dan lain sebaginya.
3. Memberikan teguran atau sanksi atau peringatan kepada karyawan/pekerja

PT. Satu Sembilan Delapan 11-29


Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam melaksanakan pekerjaannya.
4. Mengikutsertakan karyawan dalam program AsteldJamsostek
5. Perusahaan menyediakan sarana
kesehatan (klinik) dalam pelayanan kesehatan karyawannya.
14. Bahaya Kebakaran;
Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
1 4. 1 Kegiat an - T erj ad inya - Mencegah dan - Diperkantoran dan
penyimpanan kebakaran di menanggulangi mess karyawan PT.
bahan pembantu, aktivitas lingkungan pabrildindustri terjadinya kebakaran di PT. Satu
Sembilan Satu Sembilan Delapan
perkantoran dan domestic per- satuan waktu Delapan
1. Mewajibkan karyawan agar memenuhi
SOP dalam bekerja.
2. Melengkapi Kantor dan Workshop dengan prosedur tanggap darurat
seperti alat
PMK, penyediaan APAR (alat pemadam
api ringan) serta hydrant/kran air.
3. Memasang tanda/papan peringat an
"Dilarang Merokok". Ditempat strategis
Upaya Pengelolaan Lingkungan 4. Melakukan pelatihan tanggap
darurat
(seperti pelatihan pemadaman kebakaran).
4.Untuk mencegah terjadinya kebakaran
senantiasa menyampaik an penyuluhan
kepada karyawan dilingkungan
Perusahaan tentang pencegahan kebakaran oleh divisi P2K3 yang telah dibentuk.
5 . Memasang rambu-rambu dan Plang
dilarang membakar

PT. Satu Sembilan Delapan

BAB III
PELAKSANAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
DAN EVALUASI
PELAKSANAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
PT. Satu Sembilan delapan telah melakukan pemantauan pada setiap aspek kegiatan yang
menimbulkan dampak terhadap lingkungan dengan berdasarkan pada RKL dan RPL yang
sudah ditetapkan. Dalam melakukan pemantauan, perusahaan bekerjasama dengan tim
Laboratorium PT. Unilab Perdana dan Sucofindo dalam melakukan pengukuran dan
pengujian sampel lingkungan. Adapun jenis dampak penting yang dipantau adalah sebagai
berikut :
1. Penurunan Kualitas Air :
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi


1.1 Kegiatan Perkebunan - PP 82 Th 2001 - Perda Kaltim No.2 th 2011 Kualitas
Air Sungai Segah tetap berada di bawah baku mutu lingkungan yang ditetapkan Lokasi
Perkebunan dan
daerah Sempadan
Sungai
1.2 kegiatan aktivitas workshop„
kebun dan mobilisasi - Volume pelumas bekas sisa pemakaian untuk
kendaraan, traktor, genset dan mobil -Pengelolaan
pelumas bekas agar
.
tidak mencemari
lingkungan sekitar
dilingkungan kerja - Workshop,
Kantor dan areal perkebunan
PT. Satu Sembilan Delapan

Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya pengelolaan lingkungan terhadap penurunan kualitas air pada kegiatan perkebunan
yang telah dilakukan PT. Satu Sembilan Delapan yaitu :
Penyiapan lahan dilakukan secara mekanis dan segera diikuti dengan penanaman tanaman
penutup tanah (cover crop) jenis Mucuna bracteata.
Sisa-sisa tebangan dirumpuk menurut jalur yang rapi sehingga dapat mengurangi laju aliran
air (run off)
Pembuatan Terasering.
Limbah B3 oil/minyak pelumas bekas pada bengkel telah ditampung dalam drum dan
diserahkan kepada pihak pengumpul yang telah memiliki izin resmi.
Memelihara Sungai Segah agar tidak tercemar khususnya limbah Cair yang dihasilkan..Baik
limbah cair domestik maupun Limbah Cair Bahan berbahaya dan beracun (B3)
Menjaga daerah sempadan sungai.

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV-2017

Pengambilan sampel air oleh Tim PT. unilab


2. Penurunan Kualitas Udara ;
Sumber Dampak
Parameter Sasaran Lokasi
2.1 Kegiatan pembukaan lahan,
pengolahan
lahan, pembuatan jalan - PP No. 41
Th.1999 Terciptanya penanganan limbah kayu tanpa pembakaran sehingga tidak
bedampak pada masyarakat dan lingkungan - ArealPerkebunan Jalan angkutan
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

-
yang melewati pemukiman
- Blok Kebun
Upaya Pengelolaari :
Upaya pengelolaan lingkungan terhadap penurunan kualitas udara pada kegiatan pembukaan
lahan, pengolahan lahan dan pembuatan jalan yang telah dilakukan PT. Satu Sembilan
Delapan yaitu :
- Penyiapan lahan dilakukan secara mekanis tanpa pembakaran, limbah kayu
yang berukuran 4) < 8 cm ditumpuk secara rapi untuk tanggul teras dan ditimbun pada
cekungan
- Limbah kayu 4) < 8 cm ditumpuk secara teratur untuk mencegah erosi &
membantu pembentukan tanggul teras
- Dibuat kompos dengan menumpuk limbah kayu (1) < 8 cm pada cekungan.
- Membuat Rambu-rambu Kecepatan maksimal 40 km/jam disepanjang jalan
angkut PT. SSD
Pelaksanaan Pemantauan :
- Pembuatan Rambu-rambu lalu lintas jalan maksimal kecepatan 40km/jam
disepanjang jalan angkut
-Penyiraman jalan di sekitar perumahan masyarakat untuk meminimalisasi sebaran partikel
debt).
-PT. SSD telah melakukan pengambilan Sampel Udara ambient oleh Tim
PT. Unilab di 3 titik yaitu depan kantor Pabrik, perumahan karyawan dan dekat

pemukiman masyarakat Lamin.


Pengambilan Sampel udara ambient didepan kantor Pabrik
3. Flora dan Fauna yang dilindungi;
Sumber Dampak
Parameter Sasaran Lokasi
3.1 Konversi lahan hutan menjadi perkebunan
kelapa sawit PT.Satu Sembilan Delapan - Perubahan jumlah populasi jenis flora yang
bernilai
ekonomis dan ekologis
- Keragaman &
kelimpahan
jenis satwa liar
- PP No.38 th 2011 T— erpeliharanya
kelimpahan flora dan fauna yang bernilai ekologis
- Tetap terpeliharanya habitat satwa liar yang dilindungi terutama di areal hutan konservasi
- Terlindunginya
satwa liar dengan jalan pemindahan satwa liar yang dilindungi (apabila tertangkap) ke areal
konservasi dengan bekerja sama dengan
Dinas Kehutanan - Di daerah lahan konservasi yaitu pada sempadan sungai (100 m' kiri-
kanan
sungai) untuk satwa liar yang dilindungi dan areal
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

berkelerengan >15%

Upaya Pengelolaan Lingkungan 1. Memperhatikan vegetasi pada


lahan
berkelerengan > 25 %.
2. Memperhatikan vegetasi pada 100 m kanan kiri sungai.
3. Penanaman vegetasi berkayu pada lahan konservasi
4. Upaya penyuluhan pada penduduk dan karyawan tentang pent ingnya
pelestarian area konservasi
5. Mengembalikan satwa apabila
tertangkap ke areal konservasi yang
telah ditetapkan Pemda
6. Pembuatan Plang Kawasan Konservasi
Pelaksanaan Pemantauan :
Penanaman Tanaman Vegetasi atau tanaman hutan tertentu dilakukan dan membuat hutan
konservasi seluas 20 Ha sepanjang jalan MR untuk tempat persinggahann burung dan fauna
lain.
Perusahaan telah melakukan pemantauan dengan mengidentifikasi flora dan fauna yang
terdapat di PT.SSD dengan membuat Checklist Flora dan fauna.

4. Peluang usaha dan Kesempatan Kerja


Sumber Dampak
Parameter Sasaran Lokasi
4.1 Kegiatan
Operasional Kebun - Tingkat penyerapan tenaga kerja lokal --Angkatan kerja
dapat ditampung dan pendapatan
penduduk meningkat - Di desa/kampung Tasuk dan Lamin
- peningkatan - Timbulnya peluang
pendapatan berusaha dari
masyarakat masyarakat
- Kesejahteraan penduduk meningkat
Pelaksanaan Pengelolaan :
- Salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di
sekitar
perkebunan yang telah dilaksanakan oleh PT. Satu Sembilan Delapan yaitu
dengan mempekerjakan warga sekitar.
- Kontraktor lokal juga telah dilibatkan dalam kegiatan pembangunan perkebunan
seperti untuk pembangunan jalan, pembangunan kantor dan perumahan karyawan
baik yang berada di lokasi kebun maupun areal Pabrik.

5. Kesehatan Masyarakat dan Karyawan


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

5.1 Kegiatan
Operasional Kebun - Jumlah masyarakat yang sakit disebabkan polusi udara dan limbah
yang
dihasilkan - Keresahan sosial dapat ditekan bahkan dihindari - Perumahan karyawan
Pelaksanaan Pengelolaan :
- kegiatan penyuluhan pengaruh kebun . Praktek budidaya perkebunan kelapa sawit telah
diterapkan pengendalian hama terpadu baik secara fisik, biologis dan kimiawi.
- Limbah Padat berupa tandan buah kosong (TBK) telah dimafaatkan sebagai
mulsa/pupuk.
- Melaksanakan Posyandu di klinik PT. Satu Sembilan. delapan
- Melakukan Poging untuk mencegah menyebarnya penyakit malaria dan demam berdarah
secara berkala disekitar kantor dan perumahan karyawan.
Pelaksanaan Pemantauan
- Dilakukan secara periodik 1 (satu) bulan sekali.

Dokumentasi Kegiatan : Dokter sedang melakukan vaksin terhadap seorang anak di PT. SSD
(Kegiatan Posyandu di PT. Satu Sembilan Delapan)

6. Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Sungai;


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
6.1 Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, pengangkutan bahan peno long dan hasil
produksi - Terjadinya kecelakaan lalu lintas sungai
per satuan waktu - Mencegah dan meminimalkan kecelakaan lalu lintas sungai
- Mencegah dan meminimalkan adanya kerusakan rumah & jamban masyarakat akibat
kegiatan mobilisasi/pengangkut an - Di sepanjang jalur Sungai Segah yang dilewati oleh
kapal
pengangkut atau Speed boat
Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas sungai selama kegiatan mobilisasi
alat, material, bahan penolong dan hasil produksi yaitu dengan penerapan secara ketat
peraturan keselamatan lalu lintas sungai dan mengurangi kecepatan bagi kapal pengangkut
CPO dan Speedboat ketika melewati sungai dekat perumahan masyarakat.

7. Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas Darat;

Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi


7.1 Kegiatan - Terjadinya - Mencegah dan - Di sepanjang
mobilisasi kecelakaan lalu meminimalkanjalan angkut PT.
peralatan dan lintas darat per kecelakaan lalu Satu Sembilan
material satuan waktu lintas darat Delapan
Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya untuk mencegah kecelakaan darat selama kegiatan mobilisasi alat, material dan hasil
produksi yaitu
- menerapkan prosedur keselamatan angkutan darat antara lain dengan
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

pembatasan kecepatan (40 km/jam) dan penggunaan penerangan yang memadai serta
mematuhi standar operasional prosedur dalam setiap pekerjaan.
Membatasi kecepatan (maks. 40 km/jam) bagi truk pengangkut Melengkapi truk dengan
lampu penerangan
khususnya bila melakukan pengangkutan malam hari Membuat rambu-rambu jalan

Rambu Keselamatan di PT.SSD


8. Timbulnya konflik sosial, sikap dan persepsi masyarakat

Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi


8.1 Keg iat an - tingkat Mencegah dan - Kampung Tasuk
Operasional terjadinya menyelesaikan setiap Kec amat an
Kebun dan konflik sosial konflik/demo yang Gunung Tabur
penerimaan meningkatnya terjadi dan sekitarnya
tenaga kerja sikap dan persepsi masyarakat timbulnya sikap dan persepsi positif
masyarakat
Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya untuk mencegah dan menangani terjadinya konflik sosial terkait dengan ketenaga
kerjaan dan masalah lahan antara lain , yaitu :
Penerimaan tenaga kerja diprioritaskan untuk masyarakat setempat dengan tetap
mempertimbangkan keahlian dan keterampilan.
Menyelesaikan setiap perselisihan dengan upaya musyawarah namun tetap mengacu kepada
ketentuan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku.
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat tentang kepedulian perusahaan dengan
masyarakat dalam menimalisasikan dampak akibat kegiatan kebun

9. Peningkatan kebisingan di Lingkungan Kerja;


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
9.1 Kegiatan
penggunaan utilitas - Terjadinya peningkatan kebisingan di lingkungan
kerja yang mengacu pada Kepmenaker No. KEP-51/MEN/1999 Mengurangi tingkat
Kebisingan dibawah Nilai Ambang Batas (NAB) - bengkel/workshop
- Di Sekitar Lokasi Kantor
Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya yang telah dilakukan untuk mengelola kebisingan sebagai dampak dari kegiatan
utilitas yaitu penempatan genset pada ruangan terpisah. Pemeliharaan perawatan secara
berkala terhadap genset, dan kendaraan operasional, Melakukan penanaman pohon atau
penghijauan , Memberikan Penyuluhan kepada karyawan akan pentingnya K3.
Pemantauan :
PT. SSD telah melakukan pemantauan Kebisingan di dalam area Pabrik dan Perumahan
karyawan yang dilakukan oleh Tim PT. unilab tiap 3 bulan sekali

10. Emisi Gas dan Partikulat;


Sumber Dampak
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Parameter Sasaran Lokasi


10.1 Kegiatan - Terjadinya -emisi gas dan - Di sekitar
Operasional peningkatan Emisi partikulat di bawah Kantor dan
Workshop Gas baku mutu Workshop
dan kebun (Kep.MenLH/3/199 5) tentang baku mutu Emisi Sumber - emisi gas buang
dari
knalpot kendaraan PT. SSD
Tidak Bergerak Operasional dibawah baku mutu
- Terjadinya peningkatan Emisi
• Gas dari knalpot kendaraan operasional yang mengacu pada
Kep.Men.LH No.

11. Peningkatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Sumber Dampak
Parameter Sasaran Lokasi
11.1 Kegiatan
aktivitas perbengkelan dan perawatan kendaraan operasional - Banyaknya Oli bekas,
filter, aki, hose bekas - Pengelolaan Oli Bekas yang . termasuk limbah B3 -
Dibengkel/workshop
Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya pengelolaan yang telah dilaksanakan yaitu melakukan penggantian oli baik terhadap
kendaraan maupun mesin secara hati-hati. Oli bekas kemudian ditampung dalam drum dan
diberi label "Oli Bekas" dan selanjutnya drum-drum disimpan dalam gudang tertutup.

Pestisida disimpan dalam gudang khusus penyimpanan dilengkapi dengan APD.


Menampung oil/minyak pelumas bekas ke drum khusus dan diberi label yang bertuliskan
"Oli bekas' serta menempatkan drum-drum tersebut di TPS Limbah B3 PT. Satu Sembilan
Delapan yang telah beroperasi.
Pelaksanaan Pemantauan :
Perusahaan telah melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap limbah B3 yang
dihasilkan dengan mengamati dan mencatat limbah B3 yang masuk di Neraca Limbah B3 dan
tiap maksimal 90 hari Limbah B3 yang ditampung dalam TPS akan diangkut atau diserahkan
kepada Kontraktor CV. LBS.

12. Peningkatan Debu;


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
12.1 Kegiatan mobilisasi
peralatan dan material,
kegiatan pengangkutan bahan baku, kegiatan pengangkutan bahan penolong dan peangkutan
hasil produksi - PP No. 41 th. 1999 - Partikel debu Dibawah Baku Mutu - Di sepanjang
jalan
pengangkutan TBS menuju ke PKS
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Pelaksanaan Pengelolaan :
- Upaya pengelolaan yaitu sosialisasi kepada sopir untuk melakukan pembatasan
kecepatan kendaraan maksimal 40 km/jam dengan membuat Rambu-rambu batas kecepatan
dipasang dijalan. .
- Melakukan penanaman untuk penghijauan didepan mess dan kantor
- Melakukan penyiraman sepanjang jalan dekat perumahan masyarakat
Pemantauan :
PT.SSD telah melakukan pengambilan Sampel udara ambient dan Debu yang dilakukan oleh
Tim PT. Unilab selama 3 bulan sekali.

• Pengambilan Sampel udara ambient dan debu

13. Peningkatan Limbah Padat (Limbah Padat Perbengkelan dan Domestik);


Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi
13.1 kegiatan --Tolak ukur - Pengelolaan Limbah - Di lokasi areal
aktivitas dampak adalah Padat agar tidak perkebunan (untuk
perbengkelan banyaknya mencemari pemanfaatan
dan volume limbah lingkungan j anj ang/t and an
maintenance padat per kosong, dan shell
dan kegiatan aktivitas domestik. satuan waktu cangkang)
- Di lokasi bengkel/workshop
- Di kantor, mess karyawan dan kant in
Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya pengelolaan yang telah dilaksanakan antara lain yaitu kegiatan pemanfaatan
tandan kosong untuk pupuk / mulsa. Limbah padat berupa berupa sludge digunakan
untuk land application. Limbah padat perbengkelan berupa besi bekas, scrap dan aki /
battery bekas ditempatkan dalam wadah tertutup untuk dikirim kepada pihak ke-3
yang telah mempunyai ijin penanganan limbah B3 dan melakukan program house keeping
diperkantoran.
Untuk Limbah Organik seperti Sampah domestik, tandan kosong dan Sampah organic
lain dibuang di Tempat Pembuangan Akhir PT. Satu Sembilan Delapan yang kemud iand iL
and fill.

Tempat Pembuangan Akhir PT. SSD

PT grit!, comhilrin nolr-vrtnn III 19

14. Gangguan Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);

Sumber Dampak Parameter Sasaran Lokasi


Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

14.1 Kegiatan - Terjadinya - Angka kecelakaan - Di lokasi seluruh


Aktivitas kecelakaan kerja menurun kegiatan ;
Perkebunan kerja per satuan waktu
- Terjadinya penurunan kesehatan karyawan/peke rja per satuan waktu
perkebunan, pengolahan dan pengangkutan.

Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya pengelolaan yang telah dilaksanakan yaitu penerapan SMK3 secara konsisten.
Sosialisasi K3 kepada setiap karyawan.
Penerapan SOP pada setiap jenis pekerjaan. Setiap karyawan telah diikutsertakan dalam
program Jamsostek.
Untuk karyawan yang bekerja di lingkungan yang bising diwajibkan menggunakan alat
pelindung telinga (ear plug).
Pelaksanaan Pemantauan :
- Perusahaan melakukan Pemantauan dan memberikan penyuluhan pada setiap karyawan
akan pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Sosialisasi mengenai K3 dan Lingkungan kepada Karyawan Periyemprot

15. Bahaya Kebakaran;


Sumber Dampak
Parameter S asaran Lokasi
15.1 Kegiatan penyimpanan bahan
penolong, kegiatan proses pengo lahan, aktivitas perkantoran dan domestik - Tolak
ukur dampaknya adalah
terjadinya kebakaran di lingkungan pabrik/industri
per satuan waktu - Mencegah dan menanggulangi terjadinya kebakaran - Di lokasi
perkantoran dan perumahan karyawan dan lahan perkebunan Sawit
Upaya/Teknik Pengelolaan
Lingkungan - Mewajibkan karyawan untuk
memenuhi Standar Operasional
Prosedur dalam melakuk an s et iap
pekerjaan.
- Melengkapi industrinya dengan
pro s edur tanggap darurat seperti, penyediaan APAR (alat pemadam api ringan) serta
hydrant/kran air.
- Memasang t and a/pap an peringatan
"Dilarang Merokok" ditempat-tempat rawan kebakaran.
- Apabila terjadi keadaan darurat, maka sistem tanggap darurat yang dilakukan adalah
menghentikan sementara operasional industri.
- Memberikan Penyuluhan dan training tentang K3 dan penggunaan Alat Tanggap Darurat.
Pelaksanaan Pengelolaan :
Upaya pencegahan kebakaran dilakukan dengan cara melaksanakan pekerjaan mengikuti
Standar Operasional Prosedur (SOP), menyediakan APAR (alat pemadam api ringan) pada
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

bangunan kantor dan perumahan karyawan. Memasang rambu-rambu peringatan pada tempat
strategis dan melaksanakan pelatihan pemadaman kebakaran bagi karyawan PT. Satu
Sembilan Delapan.
Pemantauan :
PT.SSD mempunyai Tim Pencegahan dan Pemadam kebakaran yang sudah terlatih dalam
menangani kebakaran dan mengawasi terjadinya bahaya kebak-aran.
Pemantauan dilakukan tiap bulan dengan melihat secara langsung di daerah rawan kebakaran
dan meningkatkan pengawasan pada musim kemarau.

Evaluasi
1. Penurunan Kualitas Air
Penurunan kualitas air merupakan dampak yang berlangsung dari tahap konstruksi sampai
tahap operasi, penurunan sifat fisik air sebagai akibat pembuatan saluran drainase sedangkan
perubahan sifat fisik dan kimia disebabkan oleh kegiatan perkebunan yaitu pemeliharaan
TBM dan TM serta akibat operasional PKS.
untuk pengendalian penurunan kualitas air permukaan, PT. SSD telah melakukan beberapa
pengelolaan dalam mencegah pencemaran yaitu membuat buffer zone disekitar sempadan
sungai Segah dan membuat plang dan rambu — rambu di daerah sempadan sungai seperti
dilarang membakar, dilarang berburu, dan area konservasi, selain itu Perusahaan juga
membuat larangan untuk menggunakan pupuk dan racun yang berlebihan dan dilarang
memupuk dan meracun didekat sempadan sungai.
PT. SSD telah melakukan pengelolaan terhadap Air Sungai Segah berupa pemanfaatan Air
Sungai Segah untuk konsumsi air bersih bagi karyawan — karyawan dengan menggunakan
beberapa treatment di WTP Pabrik Segah Mill.
Pemantauan terhadap penurunan kualitas air permukaan dilakukan dengan cara pengambilan
sampel air Sungai Segah dibagian hulu dan hilir untuk dianalisa sifat fisik dan kimianya
dilaboratorium. Dalam pemeriksaan kualitas air permukaan, PT. SSD mendatangkan Tim dari
PT. Unilab Perdana yang merupakan Laboratorium yang independen dan terakreditasi. Hasil
pemantauan kualitas air permukaan akan disesuaikan dengan PP No. 82 Tahun 2001 tentang
pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran.
Pemantauan air limbah pabrik dilakukan pada kolam terakhir yaitu kolam aerobik no.2 atau
air limbah yang akan dimanfaatkan untuk Land Aplikasi. Kualitas air limbah yang
dimanfaatkan dalam pengkajian mengacu pada persyaratan yang ditetapkan dalam
kepmenLH No. 28 Tahun 2003. Air Limbah yang dimanfaatkan pada lahan harus memiliki
nilai BOD5 sebesar < 5.000 mg/1 dengan nilai pH 6-9.
Adapun hasil analisa dari kualitas air limbah Pabrik PT. SSD dan frekuensi pengamatan
limbah cair dapat dilihat pada tabel berikut;
Tabel 1. Hasil analisa Limbah Cair periode Juli - September 2017
Tempat Pengambilan : Kolam Aerobik no. 2 (Effluent Pond) Jenis Contoh : Limbah Cair
Frekuensi : 1 Bulan sekali
No
Parameter Satuan KEPMENLH
NO.28 TAHUN
2003
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

(Kadar
Maksimum) HAS1L
Juli Agust Sept
1 pH - mg/L6 — 9 5000 7,87
264 7,48
345 7,68
254
2 BOD5
3 COD mg/L 546 624 556
4 Minyak dan Lemak mg/L 10,24 11,23 12,35
5 Timbal (pb) mg/L 0,04 0,04 0,04
6 Tembaga (Cu) mg/L 0,054 0,054 0,054 —
7 Cadmium (Cd) mg/L 0,016 0,016 0,016
8 Seng (Zn) mg/L 0,067 0,087 0,057

Dari hasil analisa air limbah cair diatas dapat dilihat bahwa dari bulan Juli -September 2017
di beberapa parameter seperti BOD dan pH masih berada dibawah Baku Mutu / Kadar
Maksimum yang ditetapkan oleh KepMenLH No. 28 Tahun 2003.
Tabel 2. Hasil Analisa Air Sungai Segah (Hulu dan hulir) bulan Desember 2017
Tempat Pengambilan : Air Sungai Segah (Hulu dan Hilir)
Jenis Contoh : Air Permukaan
Frekuensi : 3 Bulan Sekali
Tanggal / Bulan : Desember 2017
No Parameter Satuan Perda Kaltim No. 02
Tahun 2011
(Kelas 1) Hasil
Sungai Segah
Hulu Hilir
1 pH - 6-9 6,01 6,1
2 TSS mg/L 50 90 42
3 TDS mg/L 1000 22 24
4 HODS mg/L 2 10 11 -7
5 COD mg/L 10 . 33 25 ,
6 DO mg/L 6 3,7 3,3
7 Fosfat mg/L 0,2 0,03 0,03
8 Nitrat mg/L 10 0,05 0,05
9 Amonia ing/L 0,5 <0,01 <0,01
10 Kadmium mg/L 0,01 <0,002 <0,002
11 Tembaga mg/L 0,02 <0,009 <0,009
12 Besi mg/L 0,3 0,2 0.4
13 Timbal mg/L 0,03 <0,004 <0,004
14 Mangan mg/L 0,1 <0,003 <0,003
15 Seng mg/L 0,05 <0,008 <0,008
16 Klorida mg/L - 3 4
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

17 Flourida mg/L 0,5 0,01 0,1


18 Nitrit mg/L
mg/L 0,06
400 <0,002
0,4 <0,002
0,39
19 Sulfat
20 Sulfida mg/L 0,002 <0,002 <0,002
21 Minyak Lemak mg/L 1 <0,2 <0,2
22 Fenol mg/L 0,001 <0,001 <0,001

Dari Tabel 2. diatas dapat dilihat bahwa hasil pemantauan pada Sungai Segah Hulu dan Hilir
untuk beberapa parameter yang dianalisa berada dibawah baku mutu / dibatas normal
sedangkan untuk parameter BOD dan COD masih berada diatas baku mutu.
PT grin, Cpmhilrin npinrwin I I

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL


Triwulan IV-2017

Grafik perbandingan hasil analisa air sungai segah Bulan Desember 2017

pH Nitrat Besi minyakPb TSS TDS BOD COD


Tabel 3. Hasil Analisa Air Minum Depot PT. SSD bulan September 2017
Tempat Pengambilan : Air minum Depot PT. SSD
Jenis Contoh : Air Minum
Frekuensi : 1 Bulan Sekali
Tanggal / Bulan : Nopember 2017
No Parameter Satuan Baku Mutu
Permenkes RI
No.416/Menkes/Per/IX/1990 Hasil
Analisa
1 Bakteri Kolifonn Jumlah per
100 ml sampel 0 0
2 E. Coli Jumlah per
100 ml sampel 0 0
3 Kekeruhan Skala NTU 5 <4
4 Florida mg/L 1,5 0,53
5 Nitrat mg/L 3 <0,260
6 Nitrit mg/L 50 0,001
7 Besi mg/L 0,3 0,00
8 Mangan mg/L 0,4 0,00
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

9 Klorin mg/L 250 0,3


10 Amonia mg/L 1,5 0,00
11 pH - 6,5 — 8,5 6,77

Hasil Analisa terhadap kualitas air minum yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel diatas. dari
semua parameter yang diamati terlihat masih berada dibawah kadar maksimum yang
ditetapkan oleh Permenkes RI No. 416/Mekes/Per/IX/1990, ini menunjukkan pengelolaan air
minum di depot air minum tersebut bagi karyawan dan pabrik layak untuk dikonsumsi.
PT. Satu Sembilan Delanan H1-20

2. Penurunan Kualitas Udara dan peningkatan emisi tidak bergerak


Penurunan kualitas udara disebabkan oleh aktifitas perkebunan dan proses pabrik. Aktifitas
kebun yaitu : proses pengangkutan TBS dari kebun ke PKS, penggunaan alat berat dan
aktifitas karyawan dan masyarakat sekitar kebun Sedangkan Aktifitas Pabrik yaitu : Kegiatan
alat angkut, cerobong asap boiler dan genset.
Pemantauan yang dilakukan untuk menjaga kualitas udara yang disebabkan oleh debu, asap
dan limbah cair adalah melakukan pengamatan lapangan dan pengukuran kualitas udara
ambien di beberapa titik sampling dan emisi tidak bergerak. pemeriksaan hasil uji emisi
dilakukan secara periodik 3 bulan sekali yang dilakukan oleh Tim Laboratorium PT. Unilab
Perdana. Disamping PT. SSD telah melakukan perbaikan terhadap jalan-jalan yang rusak
serta memasang rambu-rambu dijalan untuk memperlambat laju kendaraan.
Parameter yang dipantau akibat penurunan kualitas udara akan dibandingkan dengan PP
No.41 Tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara. Hasil pengujian kualitas udara
dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Pemantauan Emisi tidak bergerak pada Boiler Pabrik dan Genset
Sampel: Boiler
Bulan : Desember 2017
No. Parameter Uji Satuan Baku Mutu
MenLH No. 21
Tahun 2008
(Lampiran 4A) Hasil Analisa
Cerobong Boiler
1 Partikulat mg/M3 Maks. 300 92
2 Sulfur Dioksida (SO2) mg/M3 Maks. 600 57
3 Nitrogen Dioksida (NO3) mg/M3 Maks. 800 560
4 Hidrogen Klorida (HC1) mg/M3 Maks. 5 0,7
5 Gas Klorin (CL2) mg/M3 Maks. 5 <0,05
6 Ammonia (NH3) mg/M3 Maks. 1 0,2
7 Hidrogen Florida (HF) mg/M3 Maks. 8 0,1
8 Opasitas % Maks. 30 <20
9 Laju Alir (Velocity) m/detik - 15,1
10 Oksigen % - 12,0
11 Isokinetik % 100 -
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL


Triwulan IV-2017

Grafik perbandingan hasil analisa emisi Boiler bulan Desember 2017

Partikulat SO2 NO3 HCI Cl2 NH3 HF Opasitas

Pada Tabel dan grafik diatas dapat dilihat bahwa Parameter-parameter dari Udara Emisi pada
Boiler yang diamati adalah Total Partikel, Sulfur Dioksida (S02), Nitrogen Dioksida (NO2),
Hidrogen Klorida (HCL), Gas Klorin (C12), Amonia (NH3), Hidrogen Florida (HF) dan
Opasitas, masih dibawah batas maksimum yang ditetapkan oleh Baku Mutu MenLH No. 21
Tahun 2008 . Lampiran 4A.
Sampel: Genset (Pabrik)
Bulan : Desember 2017
No.
Parameter Uji Satuan Baku Mutu
McnLIT No. 07
Thn 2007.
Lampiran I Hasil Analisa
1 Partikulat mg/M3 150 33
2 KarbonMonoksida
(CO) mg/M3 600 530
3 Nitrogen Oksida (NO2) mg/M3 1000 932
4 Sulfur Dioksida (S02) mg/M3 800 1
5 Opasitas % 20 <20
6 Laju alir (Velocity) M/Detik - 8,84

Udara Emisi tidak bergerak pada Genset Pabrik, dari beberapa parameter pada tabel diatas
menunjukkan bahwa beberapa parameter tidak ada yang melebihi diatas baku mutu yang
ditetapkan oleh MenLH No.07 Tahun 2007, Lampiran 1.
Tabel 7. Hasil analisa Udara Ambien dan Kebauan
Sampel: Udara Ambien
Bulan : Desember 2017
Lokasi : a. Depan Kantor Pabrik
b. Perumahan karyawan
c. pemukiman penduduk Lamin
NO Parameter Uji Satuan Waktu
Pengukuran Baku
Mutu Hasil
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Depan
Kantor
Pabrik Perumahan
karyawan Pemukiman
penduduk
1 Sulfur Dioksida
(SO2) pm/ NM3 1 Jam 900 30 26 27
24 Jam 365
2 Karbon Monoksida (CO) pm/ NM3 1 Jam 30.000 3.830 3.509 3.616
24 Jam 10.000 ' -
3 Nitrogen Dioksida (NO2) pg Fig / NM3 1 Jam 400 28 25 26
24 Jam 150 -
4 Debu (TSP) P9119/ NM3 1 Jam 230 - -
24 Jam - 17 II 36
5 Timbal (Pb) gg/N
M3 1 Jam 2 -
24 Jam - 0,1 0,1 0,2

PT Criti, Comhilrin nob-int-in III ^)o

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV-2017


Sampel: Kebauan
Bulan : Desember 2017
Lokasi : a. IPAL
b. Perumahan Karyawan
c. Pemukiman Penduduk (Desa Lamin)
NO Parameter Uji Satuan Baku
Mutu Hasil
Kolam IPAL Perumahan
Karyawan Pemukiman
Penduduk
I Amonia Ppm 2,0 0,4 02 0,4
2 Hidrogen Sulfida (H2S) Ppm 0,02 0,004 0,004 0,004

O Baku mutu
E depan kantor
qperumahan karyawan
qpemukiman penduduk
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Pada Tabel dan grafik diatas menunjukkan bahwa dari parameter Kebauan tidak ada yang
melebihi baku mutu baik dari Kolam IPAL, Perumahan karyawan, dan pemukiman
penduduk.
3. Perubahan struktur flora dan fauna
Adanya kegiatan pembukaan lahan (land clearing), pemeliharaan TBM dan TM akan
mengakibatkan perubahan struktur vegetasi dan mengganggu keberadaan flora dan fauna,
sedangkan perubahan biota perairan merupakan dampak turunan sebagai akibat terjadinya
penurunan kualitas air pada tahap konstruksi yaitu pembuatan saluran drainase.
PT. Satu sembilan delapan telah mendapatkan Kajian HCV (High Conservation Value) yang
telah dikaji oleh Konsultan AKSENTA, adapun Hasil kajian tersebut tidak terdapat area yang
terindikasi HCV.
Berikut Tabel indikasi HCV PT. SSD yang dikaji oleh Tim AKSENTA
Tipe
HCV Indikasi Indikator
HCV 1 Tidak ada Tidak Terdapat spesies hampir punah
HCV 2 Tidak ada Tidak terdapat bentang alam alami

DT Criti I Cnerakib-In rIcarretrys, III 'IA

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan 1V-2017

HCV 3 Tidak ada Tidak ada hutan / tidak terdapat ekosistem langka
HCV 4 Tidak Ada Tidak ada Sumber air, pengendali banjir, Penghambat laju erosi
HCV 5 Tidak ada Tidak terdapat kawasan sebagai kebutuhan dasar obat-obatan, kayu,
dan lain-lain bagi masyarakat
HCV 6 Tidak Ada Tidak ada Fungsi religi dan pelestarian pengetahuan lokal

Keadaan HCV di Sempadan sungai segah


Adapun Sungai yang terdekat dengan area PT. SSD adalah Sungai Punan dan Sungai Segah,
Sungai tersebut tidak berada di area PT.SSD melainkan berbatasan langsung dengan HGU
PT.SSD. walaupun tidak berada di area PT.SSD, kelestarian sempadan sungai Punan ini juga
menjadi penting bagi pihak perusahaan karena berbatasan langsung dengan HGU. Sehingga
secara moral perusahaan juga bertanggung jawab menjaga kelestarian sungai tersebut,
disamping mengingat pentingnya sungai tersebut bagi habitat satwa bekantan.
Tabel. Daftar Fauna yang yangterindikasi HCV
No
NKT Ditemukan Dalam
Assessment Luas (Ha) Keterangan
1. NKT 1
NKT 1.1
NKT 1.2
NKT 1.3
NKT 1.4
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

2. NKT 2 .
NKT 2.1

Pemantauan perubahan flora dan fauna saat ini dilakukan secara langsung kelapangan dengan
menggunakan identifikasi dan checklist pemeriksaan area konservasi dimana vegetasi yang
dilindungi dicegah dari kepunahan dan membuat plang dan rambu-rambu area Konservasi
serta poster flora dan fauna, selain itu juga diadakan pendekatan persuasif kepada masyarakat
dan karyawan sekitar untuk bersahabat dengan alam dan merawat jenis pohon dan hewan
yang dilindungi.
4. Peluang Usaha dan Kesempatan Kerja
Hubungan pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar sampai saat ini masih tetap terjalin
harmonis hal ini disebabkan adanya pendekatan persuasif yang dilakukan kepada aparat
pemerintah setempat disamping itu pembentukan kebun kemitraan pola KKPA sangat
berpengaruh terhadap pembentukan persepsi positif masyarakat terhadap keberadaan kebun
dan pabrik. Selain itu perusahaan juga telah melaksanakan program CSR rutin di kampung
Lamin, Beasiswa bagi warga yang kurang mampu, kebun kemitraan dan lainnya. Perusahaan
juga telah merekrut tenaga kerja lokal dari masyarakat untuk bekerja di perusahaan PT. SSD
sepanjang memenuhi kualifikasi dan keahlian yang diperlukan.
Pemantauan yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan jumlah tenaga kerja lokal
yang diserap.
Adapun jumlah pekerja yang berkerja terlampir.
5. Gangguan Kesehatan masyarakat/Karyawan
Dampak penting yang akan dipantau adalah kesehatan masyarakat/karyawan umumnya
bersumber dari dampak sekunder yang mungkin dapat menimbulkan penurunan kesehatan
masyarakat/karyawan antara lain : adanya debu dan asap yang bersumber dari aktifitas pabrik
dan pengangkutan TBS.
Tindakan pemantauan yang dilakukan adalah dengan survey lapangan, wawancara dengan
karyawan/masyarakat dan cek data-data tentang kesehatan karyawan di Klinik. berdasarkan
data periode Januari — Maret 2016 yang dilaporkan Klinik Kebun belum ditemukan adanya
penyakit serius yang diderita oleh masyarakat/karyawan kecuali penyakit yang umum yaitu
Demam dan flu.
Adapun data penyakit atau kesehatan terlampir.
6. Meningkatnya Kecelakaan Kerja dan kecelakaan lalu lintas
Adanya aktifitas perkebunan dan pabrik berdampak kepada kepadatan lalu lintas pengguna
jalan baik oleh karyawan maupun oleh masyarakat sekitar dan kelalaian (Human error) dari
karyawan yang menyebabkan kecelakaan kerja, sehingga potensi kecelakaan menjadi besar.
Pemantauan yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan langsung dan mencatat
setiap kejadian kecelakaan baik karena kecelakaan kerja atau kecelakaan lalu lintas dijalan
dan mengidentiifikasi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.
PT cni-ti Comhilrtn nolrfnm, I I I

7. Peningkatan Kebisingan
Adanya aktifitas kegiatan pembangunan sarana dan prasarana, kegiatan pemanenan,
pengangkutan TBS dan aktivitas Pabrik, mobilisasi peralatan berat dan material akan
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

berdampak kepada peningkatan kebisingan disekitar perusahaan, oleh karena itu Perusahaan
telah melakukan pengelolaan terhadap peningkatan kebisingan dengan melaksanakan
beberapa upaya seperti: tidak melaksanakan aktivitas operasional pada malam hari,
penggunaan earplug/earmuff bagi karyawan yang bekerja didekat sumber kebisingan,
membuat SOP di setiap pekerjaan, mengatur kecepatan kendaraan minimal 40 Km/jam,
penanaman tumbuhan vegetasi.
Adapun pemantauan yang dilakukan adalah dengan melakukan survey dan pengamatan
secara langsung di lokasi, monitoring dan pemeriksaan pemakaian APD terutama earplug
pada karyawan, melakukan pengukuran tingkat kebisingan di dalam pabrik dan diluar
lingkungan pabrik yang dilakukan oleh Tim PT. Unilab Perdana tiap 3 bulan sekali.
Berikut Tabel hasil pengukuran kebisingan oleh Tim PT. Unilab.
Sampel: Kebisingan
Lokasi : a. Depan kantor estate
b. Pemukiman karyawan kebun
No Lokasi Sumber kebisingan Baku mutu (Industri)
Kep 48/MENLH/11/ 1996 Hasil
1 Depan kantor Kendaraan dan
aktivitas Perkebunan dan Pabrik 70 56
2 Pemukiman karyawan kebun Kendaraan 70 51

8. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


PT. SSD telah mempunyai 1 Tempat Peyimpanan Sementara LB3 yang telah berizin yang
berada di Kebun PT. SSD, adapun limbah B3 yang dikelola adalah Oli/Pelumas bekas, Filter
bekas, Aki bekas, Majun bekas, hose bekas, Limbah medis/klinik, dan kemasan bekas bahan
kimia. sumber LB3 berasal dari Kegiatan aktivitas perbengkelan, klinik, dan Kemasan
Pestisida.
Dalam pengelolaan LB3, Perusahaan telah mencatat jumlah LB3 tiap kali masuk ke TPS
Limbah B3 dan membuat kedalam neraca limbah B3. LB3 akan diangkut tiap 3 bulan sekali
oleh Tim PT. Limbah Bina Sejahtera (LBS) yang mana merupakan kontraktor yang
mempunyai Izin resmi Pengangkutan Limbah B3.
Adapun Pemantauan yang dilakukan adalah dengan melakukan monitoring dan pemeriksaan
TES Limbah B3 rutin sebulan sekali dan memantau pengangkutan Limbah B3 tiap 3 bulan
sekali.

9. Bahaya Kebakaran
Potensi kebakaran merupakan faktor alami yang terjadi pada musim kemarau terutama pada
lahan gambut/rawa selain itu pembukaan lahan dan aktifitas karyawan dan masyarakat sekitar
kebun juga dapat berpotensi menyebabkan kebakaran.
Pemantauan dilakukan dengan monitoring pada lahan-lahan yang rawan kebakaran seperti
areal bukaan baru, dan areal yang berbatasan langsung dengan lahan masyarakat, area
gudang-gudang, Perumahan, dan area konservasi. Selain itu juga melakukan pemeriksaan
pada Alat tanggap darurat di Kebun dan Pabrik.

B. Evaluasi
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

1. Evaluasi kecenderungan
PT. Satu sembilan delapan terletak di Kampung Lamin yang pada umumnya merupakan
daerah tanah mineral berawa dan mempunyai potensi hutan Konservasi, potensi penurunan
keanekaragaman flora dan fauna dapat diatasi dengan melakukan pengelolaan area konservasi
dengan benar seperti monitoring dan identifikasi rutin untuk area konservasi dan pemasangan
Plang dan rambu — rambu untuk di area konservasi.
Dilihat dari wilayah PT. SSD, sebagian dari area PT. SSD terdapat wilayah rawa/gambut
seperti di dalam area PT. SSD. Daerah ini adalah rawan kebakaran terutama pada musim
kemarau, namun demikian sepanjang tahun 2017 tidak pernah terjadi kabakaran lahan, hal ini
disebabkan antisipasi yang dilakukan pihak perusahaan seperti patroli rutin, pemasangan
papan tanda dilarang membakar, larangan untuk membuang puntung rokok sembarangan dan
water manajemen yang intinya menjaga ketersediaan air pada lahan gambu terbukti efektif
mencegah terjadinya kebakaran.
2. Evaluasi tingkat kritis
Dari hasil pemantauan lingkungan yang dilakukan pada periode pelaporan ini yang salah
satunya adalah pemantauan kualitas air permukaan di Sungai Segah. Beberapa parameter
yang diamati masih dibawali baku mutu yang dipersyaratkan dan hanya parameter BOD dan
COD yang melebihi dari standar baku mutu. Oleh karena itu kedepan akan ditingkatkan lagi
pengelolaan dan pemantauan oleh manajemen PT. SSD.
Adanya etikat baik perusahaan untuk melakukan konservasi pada daerah sempadan kiri-
kanan sungai yaitu Sungai Punan dan Sungai Segah dengan cara menjaga dan memantau
daerah sempadan sungai agar tidak terjadi penebangan hutan dan melakukan pemantauan
terhadap watergate secara rutin.
3. Evaluasi Penaatan
PT. Satu sembilan delapan untuk masa yang akan datang akan membuat dan
menyempurnakan lagi laporan RKL — RPL pada setiap periode pelaporannya.

Laporan Pelaksanaan RKL — RPL Triwulan IV-2017


Tabel , Daft ar Pent aat an Peraturan Perundang-undangan
No
Item Peraturan Keterangan
1 Pemanfaatan Limbah
cair untuk Land
Aplication - Peraturan Pemerintah No 82/ 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air limbah
dan Pengendalian Pencemaran Air
- Kep.Men LH No. 28 Tahun 2003 Tentang Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah
- Kep. Men LH No. 29 Tahun 2003 Tentang Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Air Limbah
Dengan dimanfaatkannya limbah cair ke lahan perkebunan, kemungkinan untuk
pencemaran air lebih kecil, malah Bisa dikatakan tidak ada lagi.
Telah dilakukan pengkajian tentang pemanfaatan limbah cair PKS untuk dimanfaatkan
sebagai pupuk
Izin LA melalui Keputusan Bupati Pelalawan 11/KPTS/LA-BPDL/III/2005 Tentang Izin
Pemanfaatan Air Limbah Pada Tanah perkebunan Kelapa Sawit
2 Baku mutu Udara - Peraturan Pemerintah No. 41/1999 Tentang Pengendalian
Laporan Pelaksanaan RKL_______________________RPL Triwulan IV - 2017

Pencemaran Udara
- Kep Men LH No.13/Men LH/3/1995 Tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
Pengujian yang dilakukan pada ernisi Boiler dan Genset di bawah baku mutu Emisi
Untuk tahun 2010 ini telah dilakukan lx Pengukuran.
No Item Peraturan Keterangan
3 Pengelolaan Limbah
Cair B3 - Undang-undang no. 23 thn 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Peraturan Pemerintah no 18 thn 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
Beracun Dengan dikelolanya oli bekas maka Potensi pencemaran tanah dan air Yg
diakibatkan oli bekas dapat
Di Minimalkan/hilangkan
Izin diberikan melalui Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 70 Tahun 2004
4 Pengelolaan Limbah
Padat B3 - Undang-undang no. 23 thn 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Peraturan Pemerintah no 85 thn 1999 tentang Izin penyimpanan Sementara Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun berupa Aki bekas Dengan dikelolanya aki bekas maka Potensi
pencemaran tanah yang diakibatkan aki bekas dapat di Minimalkan/hilangkan
No 134/2005 oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup

BAB. III. Kesimpulan


A. Efektif pengelolaan lingkungan
Pengelolaan limbah cair pada kolam IPAL dan limbah padat dengan cara aplikasi kelapangan
seperti solid yang dijadikan pupuk organik dan tandan kosong yang dijadikan mulsa atau
pupuk organik pada kelapa sawit cukup efektif untuk menghindari pencemaran lingkungan.
B. Kendala-kendala yang dihadapi
Dari pengamatan yang dilakukan dilapangan masih banyak terjadi penyimpangan seperti
mengendarai kendaraan diatas kecepatan yang disarankan, membuang puntung rokok
sembarangan walaupun sudah ada papan larangan untuk itu selain himbauan dan
pengumuman perlu diadakan penyuluhan yang terprogram mengenai pelestarian lingkungan
hidup.
C. Kesesuaian antara hasil pelaksanaan dan rencana Semua rencana RKL dan RPL dapat
ditingkatkan dan dilaksanakan
D. Usulan yang berkaitan dengan RKL — RPL
I. Perlu penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya daerah sempadan sungai segah
sebagai daerah konservasi untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
2. Perlu koordinasi yang bersinergi antar masing-masing Divisi didalam perkebunan PT.
SSD untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
3. Dalam agenda tahunan Bimbingan Teknis Pembinaan dan
sinkronisasi pelaksanaan Amdal yang diadakan setiap tahun oleh BLH Kab. Berau cukup
efektif dalam membantu penulisan dokumen amdal ini, namun demikian alangkah baiknya
diadakan jadwal kunjungan lapangan untuk melihat implimentasi pelaksanaan pengelolaan
lingkungan tersebut dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai