Anda di halaman 1dari 74

ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PT.

PADANG
KURING BOGA UTAMA BERAU

HALAMAN JUDUL

Di Susun Oleh :

ATIKA NURWAHIDAH

NIM : 16110033

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMAD


TANJUNG REDEB
2020
ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA RUMAH MAKAN

PADANG KURING BERAU

ATIKA NURWAHIDAH
NIM : 16110033

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Strata-1 pada Program Studi Manajemen
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah
Tanjung Redeb

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUHAMMAD


TANJUNG REDEB
2020
PENGESAHAN JUDUL SKRIPSI

Judul Skripsi : Analisis kebutuhan modal kerja pada PT.


Padang Kuring Boga Utama Berau

Nama Mahasiswa : ATIKA NURWAHIDAH

NIM : 16110033

Jurusan/Program Studi : MANAJEMEN

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II

NAHWANI FADELAN, SE,.MM MA’RIFAH YULIANI,S.E.I, M.H


NIDN.0005047301 NIDN.1115078701

Mengesahkan:

Ketua STIE Muhammadiyah

Tanjung Redeb

HALAMAN PENGESAHAN

DR. H. SYARIFUDDIN, M.Pd


NIDK. 8886310016
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji dan dinyatakan lulus pada .............................. oleh tim

penguji :

PENGUJI : TANDA TANGAN:

1. ................................... 1. ..............................

2. ................................... 2. ..............................

3. ................................... 3. ..............................

4. ................................... 4. ..............................

5. ................................... 5. ..............................

Mengetahui :

Panitia Ujian Skripsi

STIE. Muhammadiyah Tanjung Redeb

Ketua Sekretaris
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Atika Nurwahidah

Nim : 16110033

Jurusan : MANAJEMEN

Perguruan : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah

Tanjung Redeb

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi :

Judul: Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada PT. Padang Kuring


Boga Utama Berau

Adalah merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala kutipan
dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana
mestinya. Skripsi ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain dan
oleh siapapun juga. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan saya ini
tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi dari ketidak benaran
pernyataan tersebut.

Tanjung Redeb,……………. 2020


Yang membuat pernyataan,

ATIKA NURWAHIDAH
NIM : 16110033
RINGKASAN

ATIKA NURWAHIDAH. 2020. ANALISIS KEBUTUHAN


MODAL KERJA PADA PT. PADANG KURING BOGA UTAMA
BERAU dibawah bimbingan Bapak NAHWANI FADELAN,SE.,M.Si
sebagai Pembimbing satu dan MA’RIFAH YULIANI, SE.I,M.H sebagai
Pembimbing dua.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
kebutuhan modal kerja yang tepat oleh PT. Padang Kuring Boga Utama
Berau.
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi
pihak perusahaan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang dari
kelanjutan operasional perusahaan dalam hal kebutuhan modal kerja.
Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa perputaran modal kerja
pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau tahun 2019 yaitu, perputaran
kas :73,120 kali dan perputaran piutang : 1,30 kali.
Keterikatan modal kerja pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau
tahun 2019 yaitu, keterikatan kas : 4,99 hari dan keterikatan piutang : 280,7
hari. Maka keterikatan modal kerja secara keseluruhan adalah 285,69 hari.
Berdasarkan hasil analisis bahwa modal kerja yang tersedia (Rp.
23.480.015.384) lebih besar dari kebutuhan modal kerja (Rp.
22.635.458.351,97) maka kebutuhan modal kerja pada PT. Padang Kuring
Boga Utama Berau tahun 2019 tepat, sehingga hipotesis diterima.
RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
Nama Penulis : Atika Nurwahidah

Tempat/Tgl Lahir : Berau, 30 Juli 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Menikah

Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga

Alamat : Jalan AR. Perwiro Sambaliung

Riwayat Pendidikan : 1. Tamat SD N 004 Segah Tahun 2010

2. Tamat SMP Negeri 12 Berau

Tahun 2013

3. Tamat SMA Negri 2 Berau


Tahun 2016

Riwayat Pekerjaan :-

B. DATA ORANG TUA


Nama Ayah : Sukarman
Nama Ibu : Masyani
C. DATA KELUARGA
Nama Suami : Muhammad Thaufik
Nama Anak : -
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

memberikan segala rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat me

nyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisi Kebutuhan Modal Kerja Pada

Rumah Makan Padang Kuring Berau ”. merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Ketua Sekolah tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb

beserta seluruh dosen dan staf akademik yang telah mendidik dan

membimbing penulis selama di bangku kuliah.

2. Ketua Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Muhammadiyah Tanjung Redeb.

3. Bapak Nahwani Fadelan, SE,.MM dan Ibu Ma’rifah Yuliani, SE.I,

M.H selaku dosen Pembimbing I dan Pembimbing II yang banyak

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam

menyelesaikan proposal ini.


4. Kepada orang tua, suami, serta keluarga tercinta yang begitu banyak

memberikan dukungan dalam penyelesaian penulisan proposal ini.

5. Bapak Zulkarnain Tanjung, SH selaku pimpinan beserta seluruh

karyawan Rumah Makan Padang Kuring di Kabupaten Berau atas

kesediaannya memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan

penelitian.

6. Kepada seluruh pihak yang berkenan memberikan bantuan, baik moril

maupun materil hingga proposal ini dapat diselesaikan.

Adanya penulis menempatkan doa kepada Allah SWT semoga amal

baik dan segala bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan-

Nya.

Tanjung Redeb, Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI.......................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ……………………...…..iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………….iv

RINGKASAN………………………………………………………………v

RIWAYAT HIDUP....................................................................................viii

KATA PENGANTAR..............................................................................vii

DAFTAR ISI................................................................................................ix

DAFTAR TABEL………………………………………………………….xi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................5

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian...........................................5

D. Sistematika Penulisan.............................................................6

BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................8

A. Kajian Teori............................................................................8

1. Pengertian Manajemen Keuangan....................................8

2. Analisis Laporan Keuangan..............................................9


3. Modal Kerja....................................................................14

4. Jenis-jenis Modal Kerja..................................................16

5. Unsur-Unsur Modal Kerja..............................................18

6. Kebijakan Modal Kerja...................................................22

7. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja...........................23

8. Menentukan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja.............27

B. Kajian Empiris......................................................................29

C. Kerangka Pikir Penelitian.....................................................30

D. Hipotesis...............................................................................31

BAB III METODE PENELITIAN............................................................32

A. Definisi Operasional.............................................................32

B. Unit Analisis Penelitian........................................................33

C. Jenis data dan Sumber Data..................................................33

D. Teknik Pengumpulan data....................................................34

E. Alat Analisis.........................................................................35

BAB IV HASIL PENELITIAN.................................................................37

A. Gambaran Umum PT. Padang Kuring Boga Utama Berau..37

B. Struktur Organisasi...............................................................38

C. Laporan Keuangan...............................................................43

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN............................................45

A. Analisis.................................................................................45

B. Pembahasan..........................................................................51

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...................................................56

A. Kesimpulan...........................................................................56
B. Saran.....................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................58

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Perputaran modal kerja……………………………. 48

Tabel 2 : Keterikatan modal kerja…………………………. 49


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran.......................................................31

Gambar 2. Susunan Pengurus PT. Padang Kuring Boga Utama Berau.......39


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia

adalah pembangunan manusia seutuhnya yang bertujuan untuk

mewujudkan Undang-undang Dasar 1945( UUD 1945 ). Hal ini tidak

pernah dipermasalahkan lagi, karena pembangunan ekonomi merupakan

pembangunan yang menyangkut secara langsung kepada penduduk baik

berdomisili diperkotaan maupun dipedesaan.

Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan kebutuhan

berkualitas manusia yang tidak terbatas selalu diikuti kegiatan usaha

atau perdagangan, jasa dari berbagai badan usaha yang berbentuk

jenis usaha dagang, rumah makan, depot, warung yang berada dalam

lembaga, dinas, kantor, pasar, lebih-lebih disupermarket, di rukun

tetanga, organisasi, lapisan masyarakat, warung-rumah atau pedagang

kaki lima, wisata kuliner dan unit-unit lain terus menjamur berada

ditengah-tengah kita untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk

melakukan suatu kegiatan diperlukan energi yang cukup banyak.

Salah satu diantaranya adalah PT. Padang Kuring Boga Utama

Berau yang bergerak dibidang Catering, Jasa Binatu/Loundry, dan

Jenderal Service/ Houskeeping ( pelayanan area) yang dikhususkan


2

untuk para kariyawan pertambangan, perkebunan, dan logging yang

tinggal di mes atau camp. Namun yang paling berkembang adalah

dibidang kuliner bernama Restoran Padang kuring yang beralamatkan di

Jalan SM. Aminudin, kampong Bugis Tanjung Redeb, Kabupaten

Berau, Kalimantan Timur. Restoran tersebut ini mempunyai tujuan

utama yakni berkeinginan untuk memperkenalkan makanan khas

Padang, mencari keuntungan sekaligus dapat mensejahterakan warga

masyarakat sekitarnya disamping itu juga harus memperoleh laba

yang diharapkan agar usaha ini dapat berjalan secara baik dan lancar

dari segi operasional sehingga benar-benar dapat mensejahterakan atau

memberikan yang terbaik khususnya pemilik rumah makan, keluarga,

para karyawan dan diharapkan juga dapat mensejahterakan masyarakat

lingkungan setempat atau dimana rumah makan itu berada.

Untuk mencapai tujuan PT. Padang Kuring Boga Utama di

Tanjung Redeb harus memiliki pengelolaan atau manajemen yang bagus

oleh pemilik rumah makan dan karyawannya secara intensif, serius,

bersemangat dari berbagai aspek sumber daya manusia yang

dapat memberikan pelayanan yang terbaik, memuaskan, sumber dana

yang sangat terbatas yang ada dalam rumah makan itu sendiri.

Seorang pimpinan pemilik rumah makan akan selalu berusaha

menerapkan manajemen atau pengelolaan penggunaan modal yang

seefisien mungkin serta diharapkan semakin bertambah jauh lebih


3

baik keberadaan Restoran Padang kuring di Tanjung Redeb dari yang

ada sebelumnya dilihat dari berbagai kegiatan rumah makan tersebut.

Setiap Restoran atau rumah makan pada umumnya yang menjadi

tujuan utamanya adalah menghasilkan laba atau sisa hasil usaha

semaksimal mungkin dalam periode tertentu. Namun dengan sisa hasil

usaha yang maksimal belum tentu rumah makan dapat bekerja secara

efisien dalam menggunakan modalnya, oleh karena itu sangat

diperlukan dedikasi yang tinggi, jujur, penuh semangat, tidak mudah

putus asa, mudah menerima masukan dan saran kebaikan dari ahli atau

pakar, orang yang telah berhasil terlebih dahulu dari restoran atau rumah

makan, para anggota keluarga dan masyarakat, sehingga efisiensi dan

efektivitas penggunaan modal dapat diketahui dengan jelas yaitu dengan

membandingkan sisa hasil usaha yang dihasilkan dengan modal

sendiri dan modal asing yang menghasilkan laba tersebut, yang biasa

disebut dengan rentabilitas ekonomis selalu meningkat jauh lebih baik

dari tahun- ketahun yang akan datang.

Kebutuhan modal kerja bagi suatu kegiatan usaha khususnya

pada restoran dan rumah makan maka penulis mencoba untuk

meneliti besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan oleh

Restoran Padangkuring di Tanjung Redeb. Modal kerja yang

selanjutnya akan dibahas adalah modal kerja bruto tidak lain adalah

keseluruhan harta lancar atau aktiva lancar yang terdiri dari kas,
4

bank, piutang dan persediaan. PT. Padang Kuring Boga Utama

menjalankan operasi kegiatan usahanya harus selalu memperhatikan hal-

hal yang mempengaruhi perputaran modal modal kerja karena dalam

menjalankan aktivitas usaha selalu membutuhkan modal kerja, akan

tetapi kebutuhan akan modal kerja sering tidak diimbangi dengan

pengelolaan yang baik dari pihak manajemen sehingga menimbulkan

kekurangan bahkan kelebihan modal kerja.

Manajemen modal kerja yang baik dan tepat sangat diperlukan

oleh perusahaan, yaitu menyangkut mengenai bagaimana meningkatkan

perputaran modal kerja perusahaan. Kebutuhan finansial sebenarnya

dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: kebutuhan operasional dalam

menjalankan usahanya dan kebutuhan sumber dana yang cukup tersedia.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, misalnya; berapa volume

penjualan, kebutuhan modal kerja yang diperlukan, target keuntungan

yang ingin dicapai, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan

penelitian pada restoran Padang Kuring dengan judul penelitian adalah

sebagai berikut: ”Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada PT. Padang

Kuring Boga Utama Berau .”


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ”

Berapakah jumlah kebutuhan Modal Kerja Pada PT. Padang Kuring

Boga Utama di Berau yang tepat ”?

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai sehubungan dengan

penelitian studi yang dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat

kebutuhan modal kerja yang tepat oleh PT.Padang Kuring Boga Utama

Berau.

Adapun kegunaan Beberapa manfaat penelitian yang diharapkan

penulis skripsi minor ini antara lain :

a. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan bagi pimpinan Rumah makan Padang

Kuring dalam mengambil keputusan atau kebijakan yang lebih baik

di masa yang akan dating serta sebagai koreksi perusahaan apabila

terdapat kelemahan dalam mengelola keuangannya.

b. Bagi Penulis

Sebagai bahan masukan untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan

wawasan berpikir mengenai analisis kebutuhan modal kerja yang

dipakai pada perusahaan.


6

c. Bagi Pembaca

Sebagai bahan masukan bagi yang membutuhkan untuk menambah

wawasan dan pengetahuan mengenai kebutuhan modal kerja.

D. Sistematika Penulisan

Bab I, yang berisi uraian yang melatarbelakangi dalam penulisan

proposal ini, perumusan masalah, tujuan penelitian dan pada bagian

akhir adalah sistematika penulisan.

Bab II, merupakan kajian pustaka yang menguraikan tentang

pengertian manajemen keuangan, pengertian biaya kajian empiris,

kerangka pikir penelitian, dan hipotesis.

Bab III, merupakan metode penelitian yang digunakan penulis

dalam melakukan penelitian, yang terdiri dari definisi operasional.

Dilanjutkan dengan penejelasan unit analisis penelitian, jenis dan

sumber data yang digunakan dalam penelitian, teknik pengumpulan data

serta alat analisis yang digunakan dalam penelitian.

Bab IV, merupakan uraian tentang hasil penelitian, yaitu

gambaran umum Rumah Makan Padang Kuring.

Bab V, analisis dari pembahasan merupakan perhitungan dan

analisis dari data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian yang

dilakukan sebagaimana disajikan dalam bab empat guna menguji

kebenaran hipotesis.
7

Bab VI, menurut tentang kesimpulan dan saran-saran yang

berguna bagi perkembangan Rumah Makan dimasa yang akan datang.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Pada dasarnya perusahaan baik yang bergerak dibidang

produksi maupun perdagangan dan jasa memerlukan dana supaya

dapat melakukan kegiatan operasinya. Sejumlah dana sudah

dibutuhkan sejak berdirinya perusahaan, sehingga perusahaan

menghadapi problem untuk memperoleh dana untuk membelanjai

aktivitas-aktivitasnya. Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana

dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun

mengembangkan prusahaan. Kebutuhan dana tersebut merupakan

modal kerja maupun pembelian aktiva tetap.

Keuangan seringan dikaitkan dengan kegiatan operasional

dari perusahaan, yang meliputi penyediaan, mempersiapakn dan

mengatur penarikan dan penggunaan dana se-efesien mungkin serta

termasuk juga mengenai perencanaan dan pelaksanaanya.

Menurut Sutrisno (2000:5) memberikan definisi Manajemen

Keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang bersangkutan

dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya


9

yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan

dana tersebut secara efesien.

Menurut Suad Hasan (2009:6) yang mengemukakan

manajemen keuangan adalah sebagai berikut: “Manajemen

keuangan Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari

berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam

perusahaan itu sendiri maupun dana dari ekstern yang berasal dari

luar perusahaan itu.

Sedangkan menurut Abdul Hakim dan Sarwoko (2012:7)

menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah: “ Pengelolaan

uang dalam suatu organisasi, apakah itu organisasi

pemerintah, rumah sakit, bank, perusahaan dan lain-lain.

Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan

bahwa pengertian manajemen keuangan adalah merupakan

keseluruhan dari kegiatan perusahaan tentang bagaimana

penggunaan dana, pengaturan, pengelolaan dan menggunakan

dana tersebut seefisien mungkin, agar dapat mencapai

tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan perusahaan

semaksimal seperti yang diharapkan.

2. Analisis Laporan Keuangan

Husnan (1998:225) mendefinisikan Laporan Keuangan

sebagai hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan


10

keuangan. Laporan keuangan merupak cerminan dari prestassi

manajemen pada suatu perusahaan kita bisa melihat bagaimana

prestasi manajemen dalam periode tersebut.

Dengan Laporan Keuangan kita dapat menilai sukses tidaknya

manajer perusahaan dalam memimpin peerusahaan dan kesuksesan

seorang manajer biasanya diukur dengan laba yang diperoleh atau

dengan kata lain laporan keuangan yang diperlukan untuk menilai

hasi-hasil yang telah dicapai dan untuk menilai atau mengetahui

kemungkinan-kemungkinan hasil yang akan dicapai pada masa yang

akan dating. Sutrisno (2000:11) Laporan Keuangan disusun dengan

maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan

pertimbangan dan mengambil keputusan pihak-pihak yang

berkepentingan.

Dari uraian singkat tersebut diatas dapat kita simpulkan

abahwa laporan keuangan dibuat suatu perusahaan antara lain adalah

: pemilik perusahaan, manager perusahaan, kreditur, banker,

investor dan pemerintah.

Bagi seorang manager atau pimpinan perusahaan, dengan

mengetahui posisi keuangan perusahaannya yang lalu akan dapat

Menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki system


11

pengawasan dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan secara

tepat.

Bagi kreditur, investor dan bankers yaitu sebelum meraka

memutuskan untuk menerima atau menolak permintaan kredit dari

suatu perusahaan maka perlu bagi mereka untuk mengetahui terlebih

dahulu posisi keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Posisi

keuangan perusahaan merupakan laporan keuangan perusahaan

tersebut. Dengan analisis tersebut akan dapat diketahui keuangan

dimasa yang akan dating dan perkembangan perusahaan selanjutnya

untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui

kinerja serta kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut.

Sedangkan bagi pemerintah, laporan keuangan merupakan

alat untuk menetapkan kebijaksanaan besarnya pajak yang harus

diserahkan kepada pemerintah oleh perusahaan.

Dalam membahas manajemen keuangan, tidak bisa terlepas

dari laporan keuangan, oleh karna itu perlu pembahasan singkat

mengenai laporan keuangan. Laporan Keuangan merupakan hasil

akhir dari proses akuntasi yang meliputi dua laporan utama yakni

neraca dan laporan laba-rugi.

Dalam laporan keuangan, khususnya laba rugi tingkat

keuntungan mencermikan prestasi perusahaan secara keseluruhan,

resiko berkaitan dengan ketidak pastian hasil yang akan diperoleh


12

perusahaan, fleksibilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan

untuk menyesuaikan terhadap kesempatan atau kebutuhan tidak

seperti yang diharapkan (kemampuan penyesuaian), dan kemampuan

operasional mengacu pada kemampuan perusahaan menjaga aktivitas

perusahaan berdasarkan tingkat kegiatan tertentu.

M. Hanafi (1981:32) dalam pencatatan laporan laba rugi

menyajikan beberpa elemen pokok diantaranya yaitu :

a. Pendapatan operasional

b. Beban operasional

c. Untung atau rugi.

Rahardjo (1993:2) memberikan definisi mengenai neraca dan

laporan rugi laba yaitu neraca merupakan laporan mengenai keadaan

harta kekayaan perusahaan, atau keadaan posisi keuangan perusahaa.

Neraca memberitahu mengenai seberapa kuat posisi keuangan

perusahaan dengan memperlihatkan kegiatan yang di miliki

perusahaan dengan menyajikan bagian yang dimiliki perusahaan dan

bagian yang dipinjam dari kreditur untuk jangka waktu tertentu.

Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa neraca

menunjukan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal

dari suatu perusahaan pada saat tertentu, jadi tujuan dari neraca

adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada


13

tanggal tertentu, biasanya pada waktu tutup buku dan ditemukan

sisanya pada suatu akhir tahun kalender

Neraca terbagi dalam dua sisi kegiatan yaitu sisi sebelah kiri

yang memperlihatkan aktiva dan bagian sebelah kanan yang

memperlihatkan kewajiban dan modal yang mana kedua sisi tersebut

selalu seimbang atau jumlah aktiva sama dengan jumlah modal dan

kewajiban pada sisi aktiva memperlihatkan semua barang dan

kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Termasuk pula piutang atau

tagihan pada pihak lain yang belum diterima. Kalau kewajiban dan

modal menyajikan kewajiban atau piutang perusahaan kepada pihak

lain serta modal yang ditanamkan oleh pemilik.

Bila manager atau pihak-pihak yang berkepentingan ingin

mengetahui bertambahnya modal atau kekayaan perusahaan akan

dapat diketahui dalam neraca. Demikian pula apabila ingin

mengetahui kewajiban atau sebab-sebab perubahan modal tersebut

diperlukan laporan yang lain yaitu laporan laba rugi. Bagi calon

kreditur untuk mengetahui jaminan yang disediakan oleh perusahaan

atas semua hutang-hutang akan dapat dilihat dalam neraca, tetapi

untuk mengetahui kemampuan-kemampuan perusahaan untuk

membayar bunga modal yang dipinjamnya sangat tergantung pada

keuntungan dimasa mendatang. Hal ini dapat diketahui melalui


14

laporan laba rugi yang dibuat oleh perusahaan pada suatu periode

tertentu.

3. Modal Kerja

Pada hakekatnya kebutuhan modal kerja adalah pemenuhan

dan jangka pendek, tetapi beberapa literatur mengaitkan pula dengan

pemenuhan dana jangka menengah. Suatu manajemen modal kerja

yang efektif menjadi sangat penting untuk pertumbuhan

kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan

kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan

meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinan akan

kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak

memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban

jangka pendek tepat waktunya dan akan menghadapi masalah

likuiditas.

Menurut Modal kerja yang cukup bagi perusahaan, mempunyai

peranan penting yaitu:

a. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya

nilai dari aktiva lancar.

b. Memungkinkan untuk membayar semua kewajiban tepat pada

waktunya.

c. Memungkinkan bagi perusahaan untuk menghadapi kesulitan

keuangan yang mungkin terjadi.


15

d. Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah

yang cukup untuk melayani para konsumen.

e. Memungkinkan bagi perusahaan memberikan syarat kredit yang

lebih menguntungkan kepada para pelanggan.

f. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan

lebih efisien, karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang

atau jasa yang dibutuhkan.

Pertambahan modal berasal dari keuntungan usaha atau

sumber lainnya yang diperoleh. Pentingya modal dalam

kehidupan manusia ditujukan dalam agama islam modal disebut

dengan kata "Ras al-Mal". Allah swt berfirman dalam (QS al-

Baqarah ayat 282)

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَذ ا َتَد اَينُتم ِبَدْيٍن ِإَلٰٓى َأَج ٍل ُّم َس ًّمى َفٱْك ُتُبوُه‬
yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu

bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,

hendaklah kamu menuliskannya.”

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal

kerja adalah:
16

a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar

sehingga tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama

atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk

membiayai aktiva-aktiva tersebut.

b. Meminimalkan biaya modal yang digunakan untuk membiayai

aktiva lancar.

c. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan

ketersediaan dana dari sumber hutang, sehingga perusahaan

selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh

tempo.

4. Jenis-jenis Modal Kerja

Dalam menjalankan operasi sehari-hari suatu perusahaan

biasanya membutuhkan modal kerja yang sifatnya suatu keharusan,

yaitu modal kerja yang sifatnya harus ada dalam suatu perusahaan,

dan ada modal kerja menurut kelompok yang jumlahnya berubah-

ubah sesuai keadaan.

Menurut Syahyunan ( 2004 : 39 ) Modal kerja dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Modal Kerja Tetap (Permanen Working Capital)

Modal kerja tetap adalah modal kerja yang harus ada pada

perusahaan sehari-hari untuk menjalankan kegiatan


17

perusahaannya. Tanpa adanya modal kerja ini mengakibatkan

operasi akan berhenti.

Modal kerja tetap dibedakan atas:

1) Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)

Modal Kerja Primer adalah modal kerja minimum yang

harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas

usahanya.

2) Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)

Modal Kerja Normal adalah modal kerja yang diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan sesuai kapasitas produksi normal

secara dinamis.

b. Modal Kerja Variabel (Variabel Working Capital)

Modal Kerja Variabel adalah modal kerja yang penggunaannya

selalu mengalami perubahan sesuai dengan keadaan. Perubahan

tersebut dikarenakan fluktuasi musim, fluktuasi konjungtor dan

perubahan yang sifatnya darurat.

Modal kerja variable dibedakan atas :

1) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital)

Modal kerja musiman adalah modal kerja yang jumlahnya

berubah-ubah karena fluktuasi musim.


18

2) Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital)

Modal kerja siklis adalah modal kerja yang berubah-ubah

karena fluktuasi konjungtur.

3) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital)

Modal kerja darurat adalah modal kerja yang jumlahnya

berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak

diketahui sebelumnya.

5. Unsur-Unsur Modal Kerja

Unsur atau komponen modal kerja dapat dilihat pada setiap

neraca perusahaan, yaitu pada semua perkiraan aktiva lancar dan

kewajiban lancarnya. Perbedaan yang ada biasanya menyangkut

perkiraan-perkiraan atau pos-pos atau sejenisnya, yang disebabkan

perbedaan jenis perusahaan.

Susiyarso dan Winarni ( 2005 : 12 ) menyatakan aktiva lancer

adalah aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu 1

tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan yang mana yang

lebih lama.

Unsur-unsur modal kerja antara lain :

a. Kas

Setiap perusahaan industri maupun perusahaan jasa dalam

menjalankan usahanya selalu membutuhkan uang kas. Uang kas

adalah uang yang dimiliki atau dibawa kemana-mana baik


19

lembaran ribuan, lima ratusan atau recehan seperti lima puluhan,

dua puluh limaan dan sebagainya. Uang kas diperlukan untuk

belanja sehari-hari atau untuk membangun toko, membeli

kendaraan angkutan dan sebagainya, yaitu yang namanya harga

tetap atau investasi aktiva tetap.

Apabila suatu perusahaan mengalami kekurangan kas,

maka harus dicarikan dana yang bisa berasal dari beberapa

alternatif sumber seperti setoran baru dari pemilik, kredit bank,

penjualan aktiva tetap, dll. Dan apabila perusahaan memiliki

aliran kas masuk terhadap aliran kas keluar merupakan saldo kas

yang akan tertahan dalam perusahaan. Saldo kas ini akan

dipergunakan untuk berbagai macam kepentingan pengembangan

usaha.

Untuk membantu pimpinan dalam mendayagunakan kas

secara efisien maka ada 5 strategi dasar, yaitu :

1) Hutang kas dibayar selambat mungkin tanpa mengurangi

reputasi perusahaan dimana kreditur, dengan kata lain

hutang dibayar paling cepat bila sudah datang waktu

pembayarannya.

2) Gunakan selalu desempatan untuk memperoleh cash

discount dari seperti pembayaran dalam membeli barang-

barang kebutuhan perusahaan.


20

3) Tingkatkan perputaran persediaan semaksimal mungkin

tanpa kemungkinan timbulnya stagnasi produksi dan

kehilangan pasar.

4) Kumpulkan piutang dalam waktu paling cepat

kemungkinan menurunkan market share.

5) Berikanlah cash discount kepada langganan apabila secara

ekonomis hal tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

b. Surat-surat Berharga

Pengaturan penanaman modal dalam surat-surat berharga

dimaksudkan agar perusahaan dapat menggunakan kelebihan

dananya atau saldo kasnya, dengan maksud untuk penjagaan

likuiditas ataupun dengan tujuan untuk mendapatkan pendataan

dari dana yang ditanamkan dalam surat-surat berharga. Surat-

surat berharga dimaksudkan adalah surat berharga yang segera

dapat dijual, merupakan bentuk penyertaan sementara dalam

pemanfaatan dana yang tidak digunakan. Biasanya surat-surat

berharga itu mudah dipindahtangankan, oleh sebab itu dapat

dibandingkan.

c. Piutang
21

Piutang usaha timbul karena penjualan barang-barang atau

penyerahan jasa secara kredit dalam rangka kegiatan usaha.

Piutang usaha yang dapat tertagih dalam satu tahun atau siklus

operasi normal diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.

Sebelum piutang diberikan, perusahaan harus menilai lebih

dulu penerimaan kredit. Dalam arti karakternya, kapasitas

perusahaannya, modalnya, jaminan hutanghutangnya serta

kondisi perusahaannya. Apabila perusahaan menetapkan syarat

pembayaran yang ketat berarti perusahaan menetapkan

keselamatan kredit dari pada profitabilitas. Sebaiknya perusahaan

menetapkan syarat pembayaran lunak, berarti perusahaan

memperoleh profitabilitas yang besar sebagai akibat dari pada

volume penjualan yang baik.

d. Persediaan

Persediaan barang dagangan merupakan persediaan yang

selalu dalam perputaran, yang selalu dibeli dan selalu dijual lagi

tanpa mengalami proses lebih lanjut didalam perusahaan yang

mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.

Pengaturan tentang persediaan barang dagangan ini

ditujukan untuk mengusahakan agar barang yang ada dalam

perusahaan tidak kurang dan tidak berlebihan. Kalau barang

kurang, berarti ada sebagian permintaan langganan yang mungkin


22

tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan, inin akan berakibat

perusahaan kehilangan langganan, yang pada akhirnya akan

menurunkan penjualan (omzet perusahaan). Sebaliknya bila

barangnya terlalu banyak, disamping ongkos

pemeliharaan/pergudangannya harus ditanggung perusahaan,

juga modal perusahaan yang mati berputar sejumlah kelebihan

barang tersebut. Dengan melihat akan hal ini maka persediaan

barang dagangan perusahaan harus diatur agar cukup, sehingga

keuntungan yang diharapkan dapat dicapai

6. Kebijakan Modal Kerja

Menurut Martono dan Hardjito (2001 : 75), setiap perusahaan

memiliki kebijakan yang berbeda dalam mencapai tujuannya. Untuk

mencapai tujuan perusahaan, kebijakan dalam penggolongan modal

kerja juga berbeda.

Untuk menentukan kebijakan modal kerja terutama untuk

menentukan besarnya proporsi aktiva lancar yang dibiayai oleh

sumber dana jangka pendek dan dana jangka panjang, ada 3 (tiga)

kebijakan yang dapat dipilih oleh perusahaan, yaitu:

a. Kebijakan Moderat

yaitu untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan aktiva

lancar permanent dengan menggunakan sumber dana jangka

panjang, baik dari hutang jangka panjang maupun modal sendiri.


23

Hal ini dimaksudkan untuk menghindari risiko perusahaan

apabila sumber dana yang digunakan dalam sumber dana jangka

pendek maka pada saat jatuh tempo perusahaan tidak dapat

membayar kembali.

b. Kebijakan Konservatif

yaitu untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan aktiva

lancar permanent serta sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi

dengan menggunakan sumber dana hutang jangka panjang atau

modal sendiri. Proporsi hutang jangka pendek dengan demikian

akan lebih kecil dibandingkan dengan kebijakan modal kerja

moderat, ini dimaksudkan untuk lebih memperkecil risiko

meskipun akan memperkeci keuntungan yang diharapkan yang

tersedia untuk pemegang saham karena biaya hutang jangka

panjang pada umumnya lebih besar dari pada hutang jangka

pendek.

c. Kebijakan Agresif

yaitu untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan sebagian

aktiva lancar permanent dengan sumber dana dari hutang jangka

panjang dan sebagian aktiva lancar permanent lainnya dan semua

aktiva lancar variabel dengan hutang jangka pendek.


24

7. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Setiap perusahaan baik industri maupun usaha dagang atau

yang bergerak di bidang jasa modalnya adalah dibentuk melalui

pendapatan yang diperoleh preusan dalam proses modal perputaran

kerja tersebut, sehingga perlu dilihat sumber modal dan penggunaan

modal kerjanya. Sewajarnya statu preusan mengetahui bagaimana

sumber modal kerjanya yang dibutuhkan dalam operasi preusan dan

juga sebaliknya preusan harus mengetahui kemana saja modal kerja

yang digunakan atau dioperasikan.

Dengan kata lain, sumber dan penggunaan modal kerja perlu

diketahui agar periode berikutnya perusahaan dapat mengambil

kebijakan dalam menentukan modal kerja yang dibutuhkan oleh

perusahaan. Terdapat unsur-unsur yang dapat memperbesar dan

memperkecil kas.

a. Unsur-unsur yang Memperbesar Kas

Menurut Martono dan Hardjito (2002 : 320), unsur-unsur dalam

laporan neraca dan laporan laba-rugi yang memperbesar kas

merupakan aliran kas masuk yang menyebabkan kas perusahaan

bertambah. Unsur-unsur itu meliputi:

b. Berkurangnya unsur-unsur aktiva lancar kas


25

Aktiva lancar meliputi kas, efek piutang dan persediaan. Apabila

unsur aktiva lancar tersebut (selain kas) apabila berkurang, maka

akan menambah jumlah kas.

c. Bertambahnya aktiva tetap

Aktiva tetap yang berkurang dapat disebabkan karena ada

penjualan aktiva tetap atau berkurang karena adanya penyusutan

(depresiasi). Berkurangnya aktiva karena penjualan akan

menghasilkan uang kas. Sehingga berkurangnya aktiva tetap

tersebut merupakan unsur yang memperbesar kas. Sebenarnya

depresiasi merupakan biaya yang akan mengurang laba

perusahaan. Tetapi karena depresiasi tersebut bukan merupakan

pengeluaran kas tunai (out of pocket cash), maka walaupun dalam

catatan laporan laba-rugi dianggap sebagai pengeluaran, namun

sebenarnya perusahaan tidak mengeluarkan kas secara tunai.

1) Bertambahnya unsur dalam hutang lancar

Bertambahnya unsur-unsur hutang lancar seperti hutang

dagang dan hutang wesel merupakan sumber dana

perusahaan. Bertambahnya hutang lancar akan menanbah

aktiva lanacr yaitu menambah kas.

2) Bertambahnya hutang jangka panjang

Apabila perusahaan menjual obligasi, maka uang kas

perusahaan akan bertambah. Obligasi merupakan salah satu


26

hutang jangka panjang, oleh karena itu, jika kita menjual

oblgasi maka hutang jangka panjang bertambah dan

menyebabkan kasnya bertambah.

3) Bertambahnya keuntungan

a) Keuntungan diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan

merupakan sumber dana yang akan menambah kas.

Keuntungan yang menambah kas tersebut adalah

keuntungan yang ditahan atau keuntungan yang tidak

dibagi kepada pemilik perusahaan. Oleh karena itu,

apabila kenaikan laba ditahan maka didalamnya terdapat

tambahan kas yang merupakan sumber dana.

b) Unsur-unsur yang Memperkecil Modal Kerja

Unsur-unsur dari laporan neraca dan laporan laba-rugi

yang mempunyai efek memperkecil kas keluar yang

menyebabkan kas perusahaan berkurang. Unsur-unsur

tersebut meliputi :

1. Bertambahnya unsur-unsur aktiva lancar selain kas

Bertambahnya aktiva lancar seperti efek, piutang dan

persediaan akan mengurangi atau memperkecil kas.

Apabila unsur-unsur aktiva lancar tersebut selain kas

bertambah.

2. Bertambahnya aktiva tetap


27

Aktiva tetap yang bertambah akan disebabkan karena

ada pembelian. Bertambahnya aktiva tetap karena

pembelian memerlukan uang kas. Sehingga aktiva tetap

tersebut merupakan unsur yang memperkecil kas atau

sebagai penggunaan kas.

3. Berkurangnya hutang lancer

Berkurangnya unsur hutang lancar seperti hutang

dagang, hutang wesel merupakan penggunaan dana

perusahaan. Berkurangnya hutang akan mengurangi

aktiva lancar. Oleh karena itu hutang lancer merupakan

penggunaan dana dalam pengertian kas.

4. Adanya kerugian

Kerugian yang diderita dari kegiatan operasi

perusahaan sebagai akibat dari biaya yang dikeluarkan

lebih besar dari pendapatan yang diterima. Kerugian

ini harus ditutup dengan kas oleh perusahaan.

8. Menentukan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja

Dalam menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari,

pihak manajemen membutuhkan dana yang cukup untuk menjamin

kontinuitas operasi tersebut. Menurut Syahyunan (2004 : 40),

kebutuhan modal kerja dalam perusahaan akan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu :


28

1) Volume Penjualan

Volume penjualan merupakan faktor yang sangat penting yang

mempengaruhi kebutuhan modal kerja. Apabila penjualan

meningkat maka kebutuhan modal kerja pun meningkat,

demikian pula sebaliknya.

2) Besar Kecilnya Skala Usaha Perusahaan

Kebutuhan modal kerja pada perusahaan besar berbeda dengan

perusahaan kecil. Hal ini terjadi karena perusahaan besar

mempunyai keuntungan akibat lebih luasnya sumber-sumber

pembiayaan yang tersedia dibandingkan dengan perusahaan kecil

yang sangat bergantung hanya pada beberapa sumber saja. Pada

perusahaan kecil, tidak tertagihnya beberapa piutang para

langganan dapat sangat mempengaruhi unsur-unsur modal kerja

lainnya seperti kas dan persediaan.

3) Aktivitas Perusahaan

Perusahaan yang bergera dalam bidang jasa tidak mempunyai

persediaan barang dagangan, sedangkan perusahaan yang

menjual barang secara tunai tidak memiliki piutang dagang. Hal

ini mempengaruhi tingkat perputaran dan jumlah modal kerja

suatu perusahaan. Demikian pula dengan syarat pembelian dan

waktu yang dibutuhkan memproduksi atau memperoleh barang

yang akan dijual.


29

4) Perkembangan Teknologi

Kemajuan teknologi, khususnya yang erhubungan dengan proses

produksi akan mempengaruhi kebutuhan modal kerja.

Otomatisasi yang mengakibatkn proses produksi yang lebih cepat

membutuhkan persediaan bahan baku yang lebih banyak agar

kapasitas maksimum dapat tercapai. Selain, itu akan membuat

perusahaan mempunyai persediaan barang jadi dalam yang lebih

banyak.

5) Sikap Perusahaan Terhadap Likuiditas dan Profitabilitas

Adanya biaya dari semua dana yang digunakan perusahaan

mengakibatkan jumlah modal kerja yang relatif besar mempunyai

kecendrungan untuk mengurangi laba perusahaan, tetapi dengan

menahan uang kas dan persediaan barang yang lebih besar akan

membuat perusahaan lebih mampu untuk membayar transaksi-

transaksi yang dilakukan dan risiko kehilangan pelanggan tidak

terjadi karena perusahaan mempunyai persediaan barang yang

cukup.

B. Kajian Empiris

Isnawati ( 2013) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis

Kebutuhan Modal Kerja pada Koperasi Simpan Pinjam Berau Jaya di


30

Tanjung Redeb”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

Tingkat Kebutuhan Modal Kerja yang ingin dicapai oleh Koperasi

Simpan Pinjam Berau Jaya di Tanjung Redeb. Berdasarkan hasil analisis

bahwa modal kerja yang tersedia lebih besar dari kebutuhan modal kerja

maka kebutuhan modal kerja pada Koperasi Simpan Pinjam Berau Jaya

tahun 2013 belum tepat,sehingga hipotesis diterima.

Selly Isabella (2009) melakukan penelitian dengan judul

“Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada CV. Maranatha Medan ” Tujuan

penelitian ini Untuk mengetahui bagaimana keadaan kebutuhan modal

kerja pada CV. Maranatha Medan yang bergerak di bidang percetakan,

berniaga alat-alat kantor, berniaga umum, serta sebagai agen atau

perwalian penjualan jenis bangko undangan. Universitas Sumatra Utara

Medan 2009.

Syamsidar (2007) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis

Kebutuhan Modal Kerja Pada UD Alat Tulis (Pajak USU) “ Tujuan

penelitian ini Untuk mengetahui bagaimana kebijaksanaan manajemen

(pemilik usaha) dalam mengelola modal kerja UD. Alat Tulis. Hasil

penelitian menjelaskan bahwa Modal kerja menurut fungsional UD.Alat

Tulis (Pajak USU) pada tahun 2006 mengalami peningkatan, hal ini

karena adanya kenaikan unsur aktiva lancar. Universitas Sumatra Utara

Medan 2007.
31

C. Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir berguna

untuk mempermudah didalam memahami persoalan yang sedang diteliti

serta mengarahkan penelitian pada pemecahan masalah yang dihadapi.

Maka penulis membuat suatu kerangka pemikiran yaitu sebagai berikut:

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran


Perputaran modal kerja

Perputaran Kas

Kebutuhan Modal
Perputaran Kerja
Piutang

Sumber : Hasil pengolan data

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah

dikemukakan pada bab terdahulu, maka hipotesis yang diajukan dalam


32

penelitian ini adalah: diduga modal kerja pada PT. Padang Kuring Boga

Utama Berau di Tanjung Redeb belum tepat.


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Sebelum dilakukan penelitian, beberapa indicator yang akan

diteliti perlu dijelaskan terlebih dahulu secara operasional agar nantinya

tidak terlalu menyimpang dari arah penelitian yang telah ditetapkan

dalam tujuan dan kegunaan sebagaimana telah di kemukakan

sebelumnya.

1. PT. Padang Kuring Boga Utama Berau adalah salah satu PT di

Tanjung Redeb yang kegiatan utamanya adalah melakukan usaha

Catering dalam bentuk makanan kepada perusahaan, instansi, dan

masyarakat dengan tujuan memudahkan masyarakat dalam memesan

makanan dalam jumlah yang banyak.

2. Laporan keuangan merupakan gambaran mengenai keadaan

perusahaan secara keseluruhan pada laporan keuangan terdiri dari

neraca dan laporan laba rugi.

3. Modal kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh

aktiva lancer yang dimiliki PT. Padang Kuring Boga Utama Berau di

Tanjung Redeb yang beerupa kas, uang dibank, piutang dan

persediaan barang.
33

4. Perputaran modal kerja adalah salah satu alat ukur untuk

menentukan keberhasilan manajemen modal kerja, dengan

diketahuinya perputaran modal kerja dalam suatu periode, maka

akan diketahui seberapa efektif perputaran modal kerja suatu

perusahaan dengan unsur-unsur berupa perputaran kas dan perputara

piutang.

B. Unit Analisis Penelitian

Unit analisis penelitian ini adalah PT. Padang Kuring Boga

Utama Berau Kabupaten Berau yang beralamat di Jl SM Aminuddin,

Tanjung Redeb, Kabupaten Berau. Penelitian ini ditujukan untuk

mengetahui bagaimana keadaan kebutuhan modal kerja pada PT.

Padang Kuring Boga Utama Berau di Tanjung Redeb, sedangkan

sample dalam penelitian ini adalah laporan keuangan 2018-2019.

C. Jenis data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa

data tertulis, seperti gambaran umum perusahaan, struktur organisasi

dan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba

perusahaan dan data lain yang diperlukan.


34

2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa

angka-angka yang dapat dibilang seperti nilai pendapatan dan data

lainnya yang dapat mendukung pembahasan.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

macam, yaitu:

1. Data Primer

Data yang diperoleh dengan cara melakukan penelitian

langsung ke lapangan, dengan wawancara, observasi secara langsung

dengan pimpinan perusahaan dan para staf yang ada kaitannya

dengan masalah yang akan dibahas.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dengan mengumpulkan dokumen-

dokumen serta sumber-sumber lainnya yang berupa informasi

laporan keuangan pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau.

D. Teknik Pengumpulan data

Berdasarkan sumbernya, maka data yang diperlukan dalam

penelitian adalah berupa data primer dan sekunder. Oleh karena itu

teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui cara yaitu sebagai

berikut :

1. Penelitian lapangan ( field work research )


35

Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara melakukan penelitian secara langsung ke lapangan.

2. Penelitian Kepustakaan ( Library research )

Merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memanfaatkan

sarana kepustakaan, dimana data data diperoleh dengan membaca

dan mempelajari literature seperti buku-buku kuliah dan bacaan

lainnya yang ada kaitannya dengan judul skripsi minor ini untuk

memperoleh data sekunder.

E. Alat Analisis

Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan maka

digunakan alat analisis yaitu metode perputaran modal kerja. Metode ini

merupakan metode yang menghitung kebutuhan modal kerja dengan

memperhatikan perputaran masing-masing komponen aktiva lancer,

yaitu kas, dan piutang.

Adapun rumus yang digunakan untuk mengitung kebutuhan

modal kerja yaitu rumus perputaran modal kerja, menurut Riyanto

(1999:332) adalah sebagai berikut :

1. Kecepatan perputaran kas dan piutang


36

a. Kecepatan perputaran kas

Perputaran kas : Pendapatan


Rata – rata kas

Rata – rata : Kas awal + Kas akhir


2

b. Kecepatan perputaran piutang

Perputaran piutang : Pendapatan


Rata- rata piutang

Rata – rata kas : Piutang awal + Piutang akhir


2

2. Keterikatan modal kerja

a. Keterikatan kas

Kas : Jumlah hari dalam satu tahun


Perputaran kas

b. Keterikatan piutang

Piutan : Jumalah hari dalam satu tahun


Perputaran piutang

3. Perputaran modal kerja

Perputaran modal kerja : Jumlah hari dalam satu tahun


Keterikatan modal kerja

4. Kebutuhan modal kerja

Kebutuhan modal kerja : Pendapatan


Perputaran modal kerja
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum PT. Padang Kuring Boga Utama Berau

PT. Padang Kuring Boga Utama Berau adalah salah satu PT yang

ada di Tanjung Redeb yang bergerak dalam bidang usaha Catering,

Jasa Binatu atau Loundry, dan Jenderal Service atau Houskeeping

kepada masyarakaat khususnya para karyawan perusahaan

pertambangan, perkebunan, dan logging yang tinggal di Mes ataupun

Camp yang disediakan tiap perusahaan.

PT. Padang Kuring Boga Utama Berau didirikan pada tanggal 01

Februari 2002 dan berdomosisli di Jalan Aminudin di Tanjung Redeb,

dengan surat izin usaha, yaitu sebagai berikut :

1. Nomor induk berusaha : 9120206981212 yang dikeluarkan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Berau, tanggal 11 September 2019.

2. Badan Hukum Nomor : 9120206981212 yang dikeluarkan oleh

Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi pada tanggal 11

September 2019.

PT. Padang Kuring Boga Utama Berau telah berdiri selama

kurang lebih 18 tahun dalam bidang usaha makanan khususnya

Catering untuk perusahaan dimana dalam pengolaan bahan makanan

mulai dari bahan mentah hingga siap konsumsi semua diproses pada
rumah makan padang kuring yang beralamat dijalan pemuda serta

pengemasan catering yang akan dibawa ke setiap site perusahaan atau

pun instansi di kemas di rumah makan padang kuring yang beralamat di

jalan Aminudin dan menjadi salah satu Restoran yang paling

berkembang di Kabupaten Berau hal itu di buktikan dengan berdirinya

Restoran megah yang memiliki konsep interior yang sangat modern

tetapi tidak merubah ciri khas Restoran Padang yang berAlamatkan di

Jalan Aminudin.
38

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam PT. Padang Kuring Boga Utama Berau

merupakan hal yang penting. Karena struktur organisasi dapat

memberikan gambaran yang jelas kepada karyawan mengenai fungsi ,

tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing- masing atau dengan

adanya struktur organisasi maka renaga kerja dapat bekerja sesuai

dengan bidang dan keahliannya.

Struktur organisasi pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau

pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan struktur organisasi yang

berlaku,dimana posisi tertinggi atau pengambil keputusan tertinggi

adalah Directur.

Struktur PT. Padang Kuring Boga Utama Berau adalah sebagai

berikut :
39

Gambar 2. Susunan Pengurus PT. Padang Kuring Boga Utama Berau

STRUKTUR ORGANISASI
PT. PADANG KURING BOGA UTAMA BERAU

Direktur
Zulkarnain Tanjung, SH

General Manager
Dzoiri

Consultant HACCP
Darmawan
.Sweecker & Ass

FA Manager Operasional Manager HRGA Manager


Wahyudhie Akilla Susilawitri, SH

PJO - Personal
Financial & Adm Tax & Adm Staff
HACCP/safety
Desi Hariza Ice Amalia Sugiani, S.Pd
Aditya N.P

Logistik/Purchasing Site Binungan (SIS) Site Sambarata (SIS)


Ahmad Dance M Koor. Anggit Koor.Irfan Setiawan

Sumber : PT. Padang Kuring Boga Utama Berau Tahun 2019


40

Bagian-bagian dalam struktur organisasi tersebut diatas

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda sesuai

fungsinya, sebagai berikut :

1. Direktur

Direktur sebagai pimpinan tertinggi ( top management) dalam

perusahaan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan secara

menyeluruh. Direktur dalam menjalankan tugasnya memimpin

perusahaan, dibantu oleh General Manager dan Consultant HACCP

serta beberapa maneger di bagian FA maneger, operasional maneger,

HRGA manager yang masing-masing memiliki staf di setiap

bagiannya yang melakukan hubungan kerja sama dengan pihak-

pihak perusahaan untuk kepentingan kontrak kerja perusahaan.

2. General Manager

General Manager adalah manajer yang memiliki tanggung jawab

kepada seluruh bagian / fungsional pada suatu perusahaan atau

organisasi. General manager memimpin beberapa unit bidang fungsi

pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager

fungsional. General manager bertugas untuk mengambil keputusan

dan tanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta sebagai

pengendali seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.


41

3. Consultant HACCP

Consultant HACCP merupakan suatu sistem manajemen

pengawasan dan pengendalian keamanan pangan secara preventif

yang bersifat ilmiah, rasional dan sistematisdengan tujuan untuk

mengidentifikasi, memonitor dan mengendalikan

bahaya(hazard)mulai dari bahan baku, selama proses

produksi/pengolahan, manufakturing, penanganan dan penggunaan

bahan pangan untuk menjamin bahwa bahan pangan tersebut aman

bila dikonsumsi (MOTARKEMI et al, 1996 ; STEVENSON, 1990).

Dengan demikian dalam sistem HACCP, bahan/materi yang dapat

membahayakan keselamatan manusia atau yang merugikan ataupun

yang dapat menyebabkan produk makanan menjadi tidak disukai;

diidentifikasi dan diteliti dimana kemungkinan besar terjadi

kontaminasi/pencemaran atau kerusakan produk makanan mulai

dari penyediaan bahan baku, selama tahapan proses pengolahan

bahan sampai distribusi dan penggunaannya. Kunci utama HACCP

adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik kendali kritis

4. FA Manager

FA Manager merupakan fungsi yang berkaitan dengan kegiatan

keuangan dan administrasi umum dalam perusahaan. Kegiatan

keuangan meliputi mencari sumber dana dan mengalokasikan dana

tersebut dalam berbagai kegiatan perusahaan yang produktif. Selain


42

itu juga, melaksanakan kegiatan administrasi umum meliputi surat-

surat, pengarsipan, dokumentasi , penarikan, pengelolaan dan

pemberhentian personalia, pengajian dan kegiatan umum lainnya,

dalam FA Manager terdapat devisi Financial Adm dan Tax Adm

serta penanganan dibagaian Logistik.

5. Operasional Manager

Seorang Operational Manager memiliki tugas dan tanggung jawab

untuk memastikan pengelolaan dan pengendalian proses produksi

serta distribusi semua unit operasional dilakukan secara berkualitas,

efektif dan efisien serta memenuhi ketentuan dan standar operasional

prosedur perusahaan yang berlaku juga standar yang dikehendaki

pelanggan. Dalam bagian Operasional Manager terdapat personal

safety yang terdapat di setiap site perusahaan yaitu site Binungan,

site samabarat, dan site Birang.

6. HRGA Manager

Divisi sumber daya manusia, divisi ini fokus kepada pengurusan

individu di dalamnya, dalam hal ini perusahaan. Apa saja hal yang

berkaitan dengan SDM, mulai dari perekrutan, kebutuhan,

adminstrasi, kewajiban dan haknya semua harus dikelola dan

dipenuhi, tidak hanya itu divisi HR juga wajib memfasilitasi

kegiatan yang tujuannya untuk mengembangkan keterampilan dari

karir karyawan, seperti training skill.


43

GA atau general affair adalah pengurus umum yang mengerjakan

segala urusan sifatnya umum seperti pengelolaan gedung, parkiran,

air, sampai kebersihan. Jadi secara garis besar bisa dikatakan GA

melakukan perawatan, memperhatikan, mengerjakan dan mengurusi

segala sesuatu inventaris kantor, baik berbentuk fisik seperti gedung

dan kendaraan, sampai non-fisik seperti kebersihan lingkungan kerja.

GA sangat dibutuhkan di sebuah perusahaan berskala besar yang

memiliki banyak karyawan dan kantor besar, karena fungsi mereka

adalah memperhatikan dan membenahi segala sesuatu milik

perusahaan kecuali SDM, karena itu merupakan tugas divisi HR.

Dalam HRGA terdapat para staff yang merupakan tenaga ahli yang

bertugas memberikan pertimbangan dan nasehat kepada pemimpin

sesuai dengan keahliannya.

C. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu proses pencatatan,

penggolongan, dan peringkasan data-data keuangan dari suatu

perusahaan, serta pelaporannya dalam bentuk laporan keuangan untuk

digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan.
44

PT. Padang Kuring Boga Utama Berau menggunakan dua jenis

laporan keuangan yaiyu neraca dan laporan laba rugi atau sisa hasil

usaha (SHU) selam dua tahun terakhir yaitu tahun 2018 dan tahun 2019.

Neraca merupakan suatu laporan keuangan yang menggambarkan

keadaan atau posisi aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan

pada tanggal tertentu.

Laporan laba rugi atau sisa hasil usaha (SHU) merupakan suatu

laporan keuangan yang menggunakan penerimaan-penerimaan dan

pengeluaran-pengeluaran dari suatu perusahaan pada suatu periode

tertentu, misalnya dalam periode satu tahun.


BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan

modal kerja pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau di Tanjung

Redeb. Atau dengan kata lain,berapakah jumlah modal kerja yang

dibutuhkan oleh perusahaan dalam kegiatan usahanya. Untuk

menghitung jumlah kebutuhan modal kerja maka alat analisis yang

digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah metode

perputaran modal kerja.

Metode perputaran modal kerja merupakan metode yang

menghitung kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan perputaran

masing-masing komponen aktiva lancar. Unntuk menghitung perputaran

modal kerja,maka sebelumnya harus menghitung perputaran kas, dan

perputaran piutang pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau sebagai

berikut :

Perputaran Kas. Menurut hasil penelitian dalam bab sebelumnya

dapat dihitung perputaran kas pada tahun 2019, dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :


46

Diketahui :

a. Kecepatan perputaran kas

- Pendapatan tahun 2019 : Rp. 28.747.032.107

- Kas awal : Rp. 99.693.400

- Kas akhir : Rp. 686.598.687

Kas rata-rata = Kas awal + Kas akhir

= Rp. 99.693.400 + Rp. 686.598.687

= Rp. 786.292.087

= Rp. 393.146.043,5

Perputaran kas = Pendapatan

Rata-rata kas

= Rp. 28.747.032.107

Rp. 393.146.043,5

= 73,120 kali

Berdasarkan hasil perhitungan tersebar di atas dapat diketahui

bahwa perputaran kas pada tahun 2019 yaitu 73,120 kali.

b. Kecepatan perputaran piutang

Diketahui :
47

- Pendapatan tahun 2019 : Rp. 28.747.032.107

- Piutang awal : Rp. 21.160.420.674

- Piutang akhir : Rp. 22.772.885.197

Perhitungan :

Piutang rata-rata = Piutang awal + Piutang akhir

=Rp.21.160.420.674+Rp.22.772.885.197

= Rp. 43.933.305.871

= Rp. 21.966.652.935,5

Perputaran piutang = Pendapatan

Rata-rata Piutang

= Rp. 28.747.032.107

Rp. 21.966.652.935

=1,30 kali

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas dapat diketahui

bahwa perputaran piutang pada tahun 2019 yaitu, 1,30 kali. Hasil

perhitungan perputaran modal kerja dapat disajikan dalam tabel yaitu

sebagai berikut :

Tabel 1 : Perputaran modal kerja pada PT. PKBU Berau tahun 2019
48

N Keteranga Pendapatan Rata-Rata Perputara

o n m

1 Kas Rp.28.747.032.10 Rp.393.146.043,5 73,120 kali

2 Piutang Rp.28.747.032.10 Rp.21.966.652.935, 1,30 kali

7 5

Sumber : Hasil pengolaan data

Menghitung lamanya perputaran masing-masing unsur modal kerja pada

tahun 2019 yang terdiri dari keterikatan kas dan keterikatan piutang yaitu

sebagai berikut :

a. Keterikatan kas

Kas = Jumlah hari dalam satu tahun

Perputaran kas

= 365

73,120

= 4,99 hari

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas dapat diketahui

bahwa keterikatan kas pada tahun 2019 yaitu 4,99 hari.

b. Keterikatan piutang
49

Piutang = Jumlah hari dalam satu tahun

Perputaran piutang

= 365

1,30

= 280,7 hari

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat diketahui

bahwa keterikatan piutang pada tahun 2019 yaitu 280,7 hari. Hasil

perhitungan keterikatan modal kerja dapat dilihat dalam tabel yaitu

sebagai berikut :

pada PT. PKBU Berau tahun 2019

No Keterangan Jumlah Hari Dalam Perputaran Keterikatan


Satu Tahun
1 Kas 365 73,120 kali 4,99 hari

2 Piutang 365 1,30 kali 280,7 hari

Jumlah 285,69 hari

Sumber : Hasil pengolaan data

Dari tabel tersebut di atas dapat diketahaui bahwa jumlah hari

keterikatan modal kerja pada PT. PKBU Berau tahun 2019 adalah

sebanyak 285,69 hari.

Menghitung jumlah keseluruhan perputaran modal kerja pada tahun

2019 yaitu sebagai berikut :

Perputaran modal kerja = Jumlah hari dalam satu tahun


50

Keterikatan Modal Kerja

= 365

285,69

= 1,27 hari

Menghitung jumlah kebutuhan modal kerja pada tahun 2019 yaitu

sebagai berikut :

Kebutuhan modal kerja = Pendapatan

Perputran Modal Kerja

=Rp. 28.747.032.107

1,27

= Rp. 22.635.458.351,97

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut di atas dapat diketahui bahwa

kebutuhan modal kerja PT. Padang Kuring Boga Utama Berau tahun 2019

adalah Rp. 22.635.458.351,97. Sedangkan jumlah modal kerja pada

perusahaan tahun 2019 adalah Rp. 23.480.015.384. maka dapat diketahui

bahwa modal kerja yang tersedia (Rp. 23.480.015.384) lebih besar dari

kebutuhan modal kerja (Rp. 22.635.458.351,97) yaitu terdapat selisih

sebesar Rp. 844.557.032,03.

Oleh karena modal kerja yang tersedia pada perusahaan yaitu (Rp.

23.480.015.384) lebih besar dari kebutuhan modal kerja yaitu (Rp.

22.635.458.351,97) maka kebutuhan modal kerja Pada PT. Padang Kuring


51

Boga Utama Berau tahun 2019 dapat dinyatakan belum tepat, sehingga

hipotesis penelitian diterim

Pembahasan

Untuk dapat mengetahui jumlah kebutuhan modal kerja pada PT.

PKBU Berau tahun 2019 maka dapat digunakan metode perputaran

modal kerja. Dalam penelitian ini terdiri dari kas dan piutang, Adapun

penjelasan dari pembahasan ini sebagai berikut :

1. Rata-rata kas setiap bulannya pada PT. PKBU Berau selama tahun

2019 adalah Rp. 393.146.043,5. Perputaran kas selama 2019 adalah

73,120 kali meerupakan bahwa perputaran kas pada PT. PKBU Berau

belum maksimal sehingga mengalami hambatan dalam proses

perputaran kas.

2. Perputaran piutang selama 2019 1,30 kali merupakan bahwa

perputaran piutang pada PT. PKBU Berau belum maksimal sehingga

mengalami proses pengembalian piutang tidak tepat.

Selanjutnya jumlah hari keterikatan modal kerja pada PT. PKBU

Berau pada tahun 2019 sebagai berikut :

- Keterikatan kas : 4,99 hari

- Perputaran piutang : 280,7 hari

Jumlah 285,69 hari

Dari hasil analisis tersebut di atas dapat diketahui bahwa

jumlah hari kerikatan modal kerja pada PT. PKBU Berau tahun
52

2019 adalah 285,69 hari. Sedangkan jumlah keseluruhan

perputaran modal kerja adalah 1,27 kali.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat diketahui

bahwa kebutuhan modal kerja tahun 2019 adalah Rp.

22.635.458.351,97. Sedangkan jumlah modal kerja tahun 2019

adalah Rp. 23.480.015.384. maka dapat diketahui bahwa modal

kerja yang tersedia (Rp. 23.480.015.384) lebih besar jumlahnya

dari kebutuhan modal kerja (Rp. 22. 635.458.315,97) yaitu

terdapat selisih sebesar Rp. Rp. 844.557.032,03.


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasannya maka dapat

dikemukakan kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan analisis dapat diketahui bahwa perputaran modal kerja

pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau 2019 yaitu, perputaran

kas : 73,120 kali merupakan bahwa perputaran kas pada PT. PKBU

Berau belum maksimal sehingga mengalami hambatan dalam proses

perputaran kas dan perputaran piutang : 1,30 kali merupakan bahwa

perputaran piutang pada PT. PKBU Berau belum maksimal sehingga

mengalami proses pengembalian piutang belum tepat.

2. Keterikatan modal kerja pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau

tahun 2019 yaitu : keterikatan kas 4,99 hari, dan keterikatan piutang

280,7 hari.

3. Berdasarkan hasil analisis bahwa modal kerja yang tersedia (Rp.

23.480.015.384) lebih besar dari kebutuhan modal kerja (Rp.

22.635.458.351,97) terdapat kelebihan dana sekitar Rp.

844.557.032,03 maka kebutuhan modal kerja pada PT. Padang

Kuring Berau Utama Berau tahun 2019 belum tepat.


57

Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Kebutuhan modal kerja pada PT. Padang Kuring Boga Utama Berau

belum tepat, maka yang harus dilakukan oleh PT. Padang Kuring

Boga Utama Berau yaitu melakukan pengukuran besarnya modal

kerja yang dibutuhkan agar sesuai jumlahnya sehingga penggunaan

modal kerja menjadi optimal.

2. Kelebihan modal kerja yang tersedia pada PT. Padang Kuring Boga

Utama Berau diharapkan dapat digunakan untuk menambah atau

memperluas usaha disektor lain.

3. Untuk para peneliti selanjutnya, bisa menggunakan rumus regresi

dalam proses penelitian agar memudahkan dalam menentukan

kebutuhan modal kerja di masa akan datang.


58

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan, 2005, Metodologi Penelitian Kuantatif, Edisi Pertama,


Cetakan kedua, Penerbit Kencana, Jakarta

Hanafi M, Mandul, 2004, Manajemen Keuangan, Edisi pertama, BPFE,


Yogyakarta

Handoko, T. Hani, 2006, Organisasi Perusahaan, Edisi Kedua, Penerbit


BPFE, Yogyakarta

Horne, James C. Van dan John M Wachowicz, Jr. (2012). Prinsip-prinsip


Manajemen Keuangan (Edisi 13). Jakarta : Salemba Empat.

Kuncoro, Mudrajad, Metode Reset untuk Bisnis dan Ekonomi, Cetakan


Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003

Martono, Harjito, Agus, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit


Ekonisia Fakultas Ekonomi UI, Yogyakarta, 2002

Martono, Agus, Harjito, 2002, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Kelima,


Penerbit BPFE, Yogyakarta

Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan


Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 2001

Syahyunan, 2004, Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, Penerbit USU


Press,Medan

Yusuf, Al Haryono, 2014, Dasar-Dasar Akuntansi, Liberty, Yogyakarta.

Syamsidar, 2007, Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada UD Alat Tulis


(Pajak USU), Universitas Sumatra Utara Medan.

Isabella, 2009, Analisis Kebutuhan Modal Kerja Pada CV. Maranatha


Medan , Sumatra Utara Medan.

Isnawati, 2013, Analisis Kebutuhan Modal Kerja pada Koperasi Simpan


Pinjam Berau Jaya, Tanjung Redeb.
59

DAFTAR TABEL

Tabel 2 : Neraca PT. Padang Kuring Boga Utama Berau periode 31 Desember 2018

PT. PADANG KURING BOGA UTAMA BERAU


NERACA
Per 31 Dsember 2018

Aktiva

Aktiva Lancar
Kas dan setara kas 99.693.400
Piutang usaha 3.623.448.299
Pajak dibayar dimuka 2.969.833.645
Piutang lain-lain 13.781.677.471
Piutang Karyawan 83.577.500
Biaya dibayar dimuka 645.357.607
Persediaan 56.526.153
Jumlah 21.260.114.074
Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tetap bersih 3.585.849.053
Aktiva lainnya 55.416.666
Jumlah 3.641.265.729
TOTAL AKTIVA 24.901.379.803

Pasiva

Kewajiban Lancar :
Hutang usaha 12.555.093.300
Hutang pajak 2.078.296.684
Biaya yang masih harus dibayar 537.875.743
Hutang lainnya pemegang saham 1.791.643.900
Hutang lesing 1.592.591.500
Hutang bank 3.966.667.040
22.522.168.167
Jumlah

EKUITAS
Modal dasar yang ditempatkan 25.000.000
Laba ditahan 2.175.839.379
Laba (rugi) periode berjalan 178.372.258
Jumlah 2.379.211.636

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 24.901.379.803


60

Tabel 1 : Neraca PT. Padang Kuring Boga Utama Berau periode 31 Desember 2019

PT. PADANG KURING BOGA UTAMA BERAU


NERACA
Per 31 Dsember 2019

Aktiva

Aktiva Lancar
Kas dan setara kas 686.598.687
Piutang usaha 4.153.968.003
Pajak dibayar dimuka 3.542.445.701
Piutang istimewa Direksi 10.240.864.221
Piutang Karyawan 86.152.500
Piutang Resto 4.152.797.916
Biaya dibayar dimuka 576.125.357
Persediaan 20.531.500
Jumlah Rp. 23.459.483.884
Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tetap bersih 3.037.006.229
Aktiva lainnya -
Jumlah 3.037.006.229
TOTAL AKTIVA 26.496.490.114

Pasiva

Kewajiban Lancar :
Hutang usaha 7.991.586.950
Hutang pajak 408.930.168
Biaya yang masih harus dibayar 549.053.952
Hutang lain direksi 3.383.610.625
Hutang lesing 993.223.863
Hutang bank 9.283.180.795
Hutang lain 186.789.775
Jumlah 22.796.376.127

EKUITAS
Modal dasar yang ditempatkan 25.000.000
Laba ditahan 3.559.581.564
Laba (rugi) periode berjalan 115.532.422
Jumlah 3.700.113.986

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 26.496.490.114


61

Tabel 4 : Perhitungan hasil usaha /Rugi Laba Periode 31 Desember 2018

PT. PADANG KURING BOGA UTAMA BERAU


LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2018

KOMERSIL Koreksi FISIKAL FISIKAL

PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Usaha 27.698.003.601 27.698.003.601
JUMLAH PENDAPATAN USAHA 27.698.003.601 27.698.003.601
HARGA POKOK PENJUALAN 17.953.555.936 17.953.555.936

LABA (RUGI) KOTOR 9.744.447.665 9.744.447.665

BEBAN ADMINISTRASI & UMUM


Beban Gaji & THR 4.394.958.662 4.394.958.662
Beban pengobatan Karyawan 655.675.500 655.675.500 0
Beban Seragam Karyawan 54.795.882 54.795.882
Beban Konsumsi 9.822.000 9.822.000 0
Beban Utility: Listrik, Air & Telepon 216.550.079 216.550.079
Beban Alat tulis kantor, Fotocopy & Cetak 269.649.000 269.649.000
Beban Transportasi, bbm & parkir 1.052.506.600 1.052.506.600
Beban Pengiriman dokumen dan benda pos 1.240.000 1.240.000
Beban Perlengkapan kantor 3.500.000 3.500.000
Beban Kantor Lainnya 86.140.563 86.140.563
Beban Sumbangan 73.704.700 73.704.700 0
Beban Intertainment 292.627.500 292.627.500 0
Beban Marketing & Perizinan 46.050.000 46.050.000
Beban Pajak Kendaraan & PBB 13.942.896 13.942.896
Beban Jamsostek & Asuransi Kerugian 110.460.542 110.460.542
Beban Perawatan & Pemeliharaan Aset 221.994.000 221.994.000
Beban Sewa Gedung/bangunan 152.000.000 152.000.000
Beban Penyusutan Asset 567.393.563 567.393.563
Zakat 184.189.000 184.189.000 0
Beban lainnya 91.063.563 91.063.563 0
JUMLAH BEBAN ADMINISTRASI & UMUM 8.498.264.050 6.817.187.787

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Pendapatan Jasa Giro 1.725.316 1.725.316
Pendapatan Lainnya 0 0
Beban Administrasi Bank & Provisi 114.939.406 114.939.406
Beban Bunga Pinjaman Bank 285.941.035 285.941.035
Beban Lainnya (Denda pajak dan sejenisnya) 128.057.129 128.057.129
JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 527.212.254 528.937.570

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 718.971.362 2.398.322.309

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 547.627.613 547.627.613


LABA (RUGI) BERSIH 171.343.749 1.850.694.696
62

Tabel : 3 Perhitungan hasil usaha /Rugi Laba Periode 31 Desember 2019

PT. PADANG KURING BOGA UTAMA BERAU


LAPORAN LABA RUGI
PERIODE 31 DESEMBER 2019

KOMERSIL Koreksi FISIKAL FISIKAL

PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Usaha 28.747.032.107 28.747.032.107
JUMLAH PENDAPATAN USAHA 28.747.032.107 28.747.032.107
HARGA POKOK PENJUALAN 17.065.192.512 17.065.192.512

LABA (RUGI) KOTOR 11.681.839.595 11.681.839.595

BEBAN ADMINISTRASI & UMUM


Beban Gaji & THR 6.245.252.641 6.245.252.641
Beban pengobatan Karyawan 120.474.575 120.474.575 0
Beban Mcu Karyawan 125.485.000 125.485.000
Beban Seragam Karyawan 36.254.672 36.254.672
Beban Konsumsi 27.134.853 27.134.853 0
Beban Utility: Listrik, Air & Telepon 249.612.539 249.612.539
Beban Alat tulis kantor, Fotocopy & Cetak 12.980.067 12.980.067
Beban Transportasi, bbm & parkir 564.634.367 564.634.367
Beban Pengiriman dokumen dan benda pos 2.131.000 2.131.000
Beban Perlengkapan kantor 81.658.250 81.658.250
Beban Perlatan/rumah tangga 71.850.901 71.850.901
Beban Kantor Lainnya 10.623.259 10.623.259
Beban Sumbangan 78.215.000 78.215.000 0
Beban Intertainment 390.406.000 390.406.000 0
Beban Marketing & Perizinan 1.000.000 1.000.000
Beban Jasa & profesional 109.098.000 109.098.000
Beban Pajak Kendaraan & PBB 23.785.300 23.785.300
Beban Jamsostek & Asuransi Kerugian 189.964.741 189.964.741
Beban Perawatan & Pemeliharaan Aset 138.159.000 138.159.000 0
Beban Sewa Kendaraan bermotor 0 0
Beban Sewa Rumah/mess 161.261.666 161.261.666 0
Beban Penyusutan Asset 571.767.833 571.767.833
Beban Pendidikan & Sertifikasi 14.500.000 14.500.000
Zakat 65.000.000 65.000.000 0
JUMLAH BEBAN ADMINISTRASI & UMUM 9.291.204.664 8.310.598.570

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Pendapatan JasaGiro 3.907.545 3.907.545 0
Pendapatan Lainnya 0 0
Beban Administrasi Bank 25.635.271 25.635.271
Beban Provisi & komisi pinjam Bank 105.000.000 105.000.000
Beban Denda Pajak & Sejenisnya 110.471.886 110.471.886
Beban Bunga Pinjaman Bank 860.096.823 254.838.127 605.258.699
Beban Lainnya 1.400.000 1.400.000
JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 1.098.696.381 847.765.799

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.291.938.550 2.523.475.229

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 578.199.539 578.199.539


LABA (RUGI) BERSIH 713.739.011 1.945.275.687

Anda mungkin juga menyukai