Anda di halaman 1dari 48

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PENGAWASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN


TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA
BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
(DP2KBP3A) POLEWALI

M.MULIADI
C0116310

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE

AGUSTUS 2020
PENGARUH PENGAWASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN
TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA
BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
(DP2KBP3A) POLEWALI

M.MULIADI
C0116310

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE

AGUSTUS 2020
PENGARUH PENGAWASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN
TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA
BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
(DP2KBP3A) POLEWALI

M.MULIADI
C0116310

Telah Disetujui Pada Tanggal ........2020

Oleh

Pembimbing 1 Pembimbing II

DR.Enny Radjab,SE.,M.AB Nur Qamariah S.Pd.,M.Pd

NIP/NIDN:196703251994032001NIP/NIDN : 00141291101

Menyetujui,

Ketua Program Studi

Magfirah, SE.,M.Si

NIP/NIDN:0907037404
KATA PENGANTAR

Pujisyukurkehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul “pengaruh

pengawasan kerja dan kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai” dapat

terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal skripsi ini masih

banyak kekurangan. Namun dengan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak

akhirnya proposal skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu,

penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang

membantu penulis, diantaranya:

1. Bapak Dr. Hj. Akhsan Djalaluddin, MS selaku Rektor Universitas Sulawesi

Barat yang telah memberikan perlindungan dan pengayoman selama

penulismenyelesaikanstudi dikampus Universitas Sulawesi Barat.

2. Bapak H.Mujirin.M.Yamin,SE,.MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sulawesi Barat yang telah memberikan arahan serta motivasi ijin

penelitian kepada penulis.

3. Ibu Magfirah, SE, M.SI Selaku Ketua Prodi Fakultas Ekonomi Universitas

Sulawesi Barat.

4. Ibu DR.Enny Radjab,SE.,M.AB selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu Nur

Qamariah,S.Pd.,M.Pd dosen pembimbing II yang senantiasa memberikan

dorongan bimbingan arahan kepada penulis.


5. Bapak H.Mujirin.M.Yamin.SE,.MS selaku dosen pembimbing akademik

yang telah memberikan pengarahan yang tak terbatas waktu dari awal hingga

sampai saat ini.

6. Seluruh dosen dan asistennya, staf Pegawai dilingkup Fakultas Ekonomi dan

Universitas Sulawesi Barat.

7. Kedua orang tua yang senantiasa mendo’akan selama menempuh pendidikan

di Universitas Sulawesi Barat.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Universitas Sulawesi Barat yang telah banyak

membantu dalam bertukar fikiran dan informasi sehingga penulis mampu

menyelesaikan proposal skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah

membantu penulis dan semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi teman-teman

mahasiswa khususnya bagi penulis. Sebagai manusia yang tidak sempurna maka

dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun demi sempurnanya proposal skripsi ini.

Salibo’o,20 Agustus 2020

Penulis,

M.MULIADI
NIM: C01 16 310
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................

HALAMAN JUDUL.....................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................

1.1 Latar belakang ..................................................................................

1.2 Rumusan masalah..............................................................................

1.3 Tujuan penelitian...............................................................................

1.4 Kegunaan penelitian...........................................................................

1.4.1 Kegunaan teoritis......................................................................

1.4.2 Kegunaan praktis.......................................................................

1.5 sistematika penuliasan......................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................

2.1 Tinjauan Teoritik.............................................................................

2.1.1Pengawasan kerja.......................................................................

2.1.2 Faktor-Faktor YangMempengaruhiPengawasan......................

2.1.3 Metode pengawasan..................................................................

2.1.4 Indikator pengawasan ...............................................................

2.1.5 Jenis-jenis pengawasan .............................................................

2.1.6 Kepemimpinan .........................................................................

2.1.7 Indikator kepemimpinan ...........................................................


2.1.8 Disiplin kerja ............................................................................

2.1.9 Dimensi disiplin kerja ..............................................................

2.1.10 Indikator disiplin kerja ...........................................................

2.2 Tinjauan Empirik...............................................................................

2.3 Kerangka Konseptual........................................................................

2.4 Hipotesis ..........................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................

3.1 Jenis Penelitian...................................................................................

3.2 Jenis dan Sumber Data.......................................................................

3.3 Populasi dan Sampel.........................................................................

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian...........................................................

3.5 Defenisi Operasional Variabel..........................................................

3.6 Teknik Pengumpulan Data................................................................

3.7 Teknik Analisis Data..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber DayaManusia secarasederhanayaitusekelompok orang atau

individu yang bekerja pada suatu perusahaan atau instansi

pemerintahyang disebutdengan personilatau karyawan,pegawaidan yang

lainnya.Kemudian Sumber Daya manusiadalamartiluasyaitu

sebagaiAsetutama organisasiyang harus dikelola denganbaik,jadi

Manajemen SumberDayaManusia (MSDM) yang sifatnya lebih strategis

bagi organisasi dalam mencapaitujuan-tujuanyang telah ditetapkan.

Peran strategis SDMdalam organisasibisnis dapatdikolaborasi dari

segiteorisumber daya, dimana fungsi perusahaanadalah

mengerahkanseluruhsumber daya atau kemampuaninternaluntuk

menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor

eksternalutama.Suatuorganisasidibentukuntukmencapaisuatu tujuan

tertentu.Setiap organisasiharusmampu membangundan meningkatkan

kinerjadidalam lingkungan.Keberadaan sumberdaya manusiadidalamsuatu

organisasi ataupun perusahaan memegang suatuperanan yang

sangatpenting.Potensisetiapsumber dayamanuasiayang

adadalamorganisasiatauperusahaanharusdapat dimamfaatkandengansebaik-

baiknyasehinggamampu menberikan outputyang optimal.Kedisiplinan

sangat penting dalam suatu organisasi, guna untuk mendapatkan

hasilkinerjayangefektifdanefisienKeberhasilan
suatuorganisasisangatdipengaruhioleh kedisiplinan karyawan,

kinerjakaryawan, alasan keuangan, kondisi organisasi, aspek

teknispengelolaan pemasaran danadministrasi, kondisi eksternal.Setiap

organisasi maupun merusahaanakan selaluberusaha untuk meningkatkan

kinerja karyawannya dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan

untuktercapai..

Rivai (2010: 825) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan

para manajer untuk melakukan komunikasi dengan tenaga kerja agar

mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua

peraturan..Sedangkan menurut Menurut Mangkunegara (2013: 129)

disiplin adalah kegiatan manajemen untuk memperteguh pedoman-

pedoman organisasional.

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh khaslinawatipada

tahun 2016 lalu dari STUDI KASUS PADAUNIVERSITAS TERBUKA

JAKARTA dengan judul” Pengaruhdisiplin kerja terhadap produktivitas

kerja berdasarkan hasil penelitian ini disiplin kerja berpengaruh terhadap

produktuivitas kerja pegawai negeri sipil.

Sebagai individu maupun sebuah organisasi, untuk mampu bertahan

dan berkembang di era persaingan ini perlu menunjukkan kinerja yang

meningkat. Sebagai seorang individu, modal dasar untuk mampu

menunjukkan kinerja adalah penguasaan keahlian (kompetensi) yang

mencakup: kompetensi secara teknikal yaitu penguasaan atas bidang


keilmuan tertentu seperti bidang teknologi, bidang hukum, bidang

ekonomi, dll. Kompetensi secara manajerial, hal ini dikaitkan dengan

kemampuan seseorang dalam bidang kepemimpinannya untuk

memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia. Kompetensi perilaku,

dalam hal ini menyangkut etika, penguasaan emosi, motivasi dan tingkat

kebijaksanaan seseorang.. Organisasi yang dinamis akan selslu

meningkatkan produktivitasnya serta mempertahankan hal yang menjadi

keunggulan kompetitif mereka. Memperhatikan sumber daya fisik,

keuangan, kemampuan memasarkan, serta sumber daya manusia adalah

beberapa faktor penting yang disyaratkan bagi organisasi untuk tetap

kompetitif .

Salah satu faktor yang bisa meningkatkan kedisiplinan adalah

pengawasan. Menurut Fahmi dalam erlis milta dkk (2015, p.665)

pengawasan dapat di definisikan sebagai cara suatu organisasi mewujudkan

kinerja yang efektif dan efisien serta lebih jauh mendukung terwujudnya

visi dan misi organisasi.Sedangkan menurut moekizat dalam satriadi (2015,

p.289) pengasan adalah hal yang di lakukan, artinya hasil pekerjaan,

menilai hasil perjaan tersebut dan apabila perlu mengadakan tindakan-

tindakan perbaikan sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan

rencana.Kemudian Menurut LAN (amstrong) dalam satriadi (2016, p.289)

pengawasan adalah suatu proses kegiatan seorang pimpinan untuk

menjamin agar pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai dengan rencana,

kebijaksanaan, dan ketentuan yang telah di tetapkan .


Salah satu faktor yang bisa menaikkan kedisiplinan adalah

kepemimpinan.Menurut veitzhal rivai(2012:53) kepemimpinan adalah

kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi orang lain dengan

cara memancing tumbuhnya perasaan yang positif dalam diri orang-orang

yang di pimpingnya untuk mencapai tujuan yang di ingin kan. Sedangkan

menurut Terry george R yang di alibahasakan oleh kartini kartono

(2011:57) kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar

mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.. Pengaruh

pengawasandan kepemimpinanterhadap kedisiplinan

pegawaimenjadisangat penting untukdibahas dan diteliti, hal ini

bermaksuduntuk melihat apakah dengandiadakannya pengawasan

dan kepemimpinan yang baik inidapatberpengauh positif terhadap

kedisiplinan pegawai.

Berdasarkan hal diatas yang telah dijabarkan, maka penulis

tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengajudul:“PENGARUH

PENGAWASAND A N

K E P E M IM P I N A N TERHADAPKEDISIPLINANPEGAWAI.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik suatu rumusan masalah

sebagai berikut:
1.2.1 Apakah pengawasan kerja berpengaruh terhadap disiplin kerja

pegawai pada kantor DP2KBP3A Polewali?

1.2.2 Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai

pada kantor DP2KBP3A Polewali?

1.2.3 Apakah pengawasan kerja dan kepemimpinan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai pada kantor

DP2KBP3A Polewali?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah:

1.3.1 Untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerjaterhadap disiplin kerja

pegawai pada kantor DP2KBP3A Polewali.

1.3.2 Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja

pegawai pada kantor DP2KBP3A Polewali

1.3.3 Untuk mengetahui pengawasan kerja dan kepemimpinan secara

bersama-sama berpengaruh terhadap disiplin kerja Pegawai pada

kantor DP2KBP3A

1.4 Kegunan penelitian

1.4.1 Kegunaan teoritis

Semoga dengan adanya penelitian ini dapat menjadi

sumbangan pemikiran berdasarkaan disiplin ilmu yang didapat


selama perkuliahan dan para mahasiswa yang akan berkarir dalam

bidang manajemen, dapat memberi sumbangan bagi dunia ilmu

pengetahuan mengenai bagaimana analisis pengaruh controling dan

conseling terhadap Kinerja karyawan pada kantor DP2KBP3A.

1.4.2 Kegunaan praktis

a. Bagi penulis

Menerapkan teori dan ilmu yang telah didapatkan dari

bangku kuliah ke dalam praktik yang sesungguhnya khususnya

pada obyek yang diteliti.

b. Bagi perusahaan / instansi

Hasil penelitian ini diharpakan dapat memberikan

informasi kepada manajemen dalam mengambil keputusan serta

kebijakan kedepannya.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Semoga dengan adanya hasil penelitian ini dapat

membantu peneliti selanjutnya untuk menjadi bahan masukan

dalam karya ilmiah yang akan diteliti.

1.5 Sistematika penulisan

Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami isi pada

penelitian ini, maka penulis memaparkan secara sistematis ke dalam

beberapa bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bagian ini membahasa tentang pengertiaan pengawaan kerja,

kepemimpinan, dan disiplin kerja pegawai. Kemudian, pengaruh

pengawasan kerja dan kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai

BAB III METODE PENELITIAN

Membahas tentang rencana penelitian, waktu dan lokasi penelitian,

populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data,

defenisi operasional variabel, dan teknik analisis data.

BAB IV PENLITIAN dan PEMBAHASAN

Membahas tentangt bagaiman hasil penelitian tersebut dan membahas hasil

penelitian.

BAB V PENUTUP

Membahas tentang kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan teoritik

2.1.1PengertianPengawasan Kerja

Pengawasan dapatdidefinisikan sebagaicarasuatu organisasi

mewujudkan kinerjayang

efektifdanefesien,sertalebihjauhmendukung terwujudnyavisidan

misiorganisasi.Pengawasanadalahsebagaiprosesuntuk

menjaminbahwatujuan- tujuanorganisasidan

manajementercapai.Iniberkenaan dengancara-cara

membuatkegiatan-kegiatan sesuaiyang direncanakan.Menurut The

Liang Gie (Atmodiwiryo) dalam Satriadi (2016, p.290) pengawasan


adalah pemeriksaan, mencocokkan dan mengusahakan agar

pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang di

tetapkan serta hasil yang di kehendaki. uatu usahasistematik

untukmenetapkanstandarpelaksanaanuntukdengantujuan-

tujuanperencanaan,merancang sisteminformasiumpan balik,

membandingkankegiatannyatadengan standaryang telah

ditetapkansebelumnya,menentukandanmengukur penyimpangan-

penyimpangan,sertamengambiltindakankoreksiyang diperlukan

untuk menjamin bahwasemuasumber dayaperusahaan dipergunakan

dengan cara

efektifdanefesiendalammencapaitujuanperusahaanPengawasanjuga

merupakan kegiatan penilaianterhadap

organisasikegiatandengantujuan agar organisasikegiatantersebut

melaksanakanfungsinyadenganbaikdandapat memenuhi tujuan

yangtelah ditetapkan.

Pengawsandapatdiartikansebagaisuatuproses

untukmenetapkan pekerjaan apayang sudahdilaksanakan,

menilainya,danbilaperlu mengoreksi dengan maksud

supayapelaksanaan pekerjaan sesuaidengan rencanasemula.

Tujuanutamadaripengawasanialah mengusahakanagarapayang

direncanakan menjadikenyataan. Untuk dapatmerealisasikan tujuan

utamatersebut, maka pengawasan pada taraf pertamabertujuan agar

pelaksanaan pekerjaan sesuai denganinstruksiyang


telahdikeluarkan,danuntukmengetahuikelemahan-

kelemahansertakesulitan-kesulitanyangdihadapidalampelaksanaan

rencana berdasarkanpenemuan-penemuantersebiutdapatdiambil

tindakanuntuk memperbaikinya,baikpadawaktuitumaupunwaktu-

waktuyangakandatang. Duaprinsippokokyang

merupakansuatuconditionsinequanonbagisuatusistem

pengawasanyangefektif

ialahadanyarencanatertentudabadanyapemberianinstruksi-

instruksisertawewenangkepadabawahan.

Daripendapatdiatasdapatdisimpulkan

bahwapengawasanadalahsuatu proseskegiatan pimpinan

yangsistematisuntukmembandingkan, memastikan

danmenjaminbaahwatujuandansasaran sertakegiatanorganisasiyang

akandan telah

terlaksanadenganbaikdansesuaidenganstandar,rencana, intruksidan

ketentuan-ketentuan yangtelah ditetapkan perusahaan, serta

untuk mengambil tindakan perbaikandan pencegahanyang

diperlukansumberdayayang paling efektif dan efesien

dalammencapaitujuanperusahaan.

2.1.2 Faktor-Faktor YangMempengaruhiPengawasan

Faktor-faktoryangmempengaruhipengawasan, diantranyayaitu:

a. Perubahan lingkungan
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus

menerus dan

tidakdapatdihindari,sepertimunculnyainovasiprodukdanpesaing

baru, dan sebagainya.Melaluifungsipengawasanmanajer

mendeteksiperubahan- perubahanyang berpengaruhpadabarang

danorganisasi,sehinggamampu menghadapi tantaganatau

memanfaatkankesempatanyang diciptakan perubahan-

perubahan yangterjadi.

b. Peningkatan kolektifitasorganisasi

Semakin besar organisasisemakin memerlukan

pengawasanyang lebih formaldan hati-hati.

c. Kesalahan-kesalahan

Bila parabawahan tidak pernah membuat kesalahan,

manajer dapar secarasederhana

melakukanpengawasan.Tetapikebanyakananggota organisasi-

organisasiseringmelakukankesalahan.

d. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang

Bilamanajermendelegasikanwewenang

kepadakaryawan,kepada bawahannya tanggungjawab atasan itu

sendiri tidak berkurang.

2.1.3Metode Pengawasan

Metode pengawasandi dalam manajemen yang paling

dikenal adalah metodepengawasan dengan duapendekatan,yaitu


a. Pendekatan Pengawasan Non– Kuntitatif

Pendekatanpengawasaninidilakukandengantidakmelibatk

anangka dan dapatdigunakan untuk

mengawasiprestasiorganisasisecara

keseluruhan.Pendekatanpengawasanini

menggunakanbeberapateknik sebagaiberikut:

1.

Pengendaliandenganobservasiuntukmengendalikankegiata

natau produkyangdapat

diobservasisepertipengawasanlangsung terhadap

kinerjapegawai.

2.

Inspeksiteraturdanlangsung,dimanainspeksiinidialakukanru

tin secaraperiodikdenganmengamatikegiatanyang

bisadiobservasi langsung.

3.

Laporanlisandantertulis,dimanalaporaniniberisiinformasiya

ng dibutuhkan secara

cepatdisertaidenganfeedbackdaribawahan dengan

pelaksanaan yanglebih cepat.

4.

Diskusiterbukamanajerdenganpegawainyatentangpelaksan

aan suatukegiatan,dimana carainidapat


menjadialatpengendalian karena masalahyang

dihadapipegawaidi lapangandapat dinegoisasikan untuk

dipecahkan bersama.

b. Pendekatan Pengawasan Kuantitatif

Pendekatanpengawasaninidilakukandenganmelibatkan

angkauntuk menilaisuatu prestasiorganisasi, beberapateknik

pelaksanaan pendekatan iniadalah :

1. Anggaranoperasianggaranpembelanjaanmodalanggaran

penjualansepetiplanning programming,budgetting

system,zerobase budgetting,dan human

resourceaccounting.

2.

Audityangbertujuanuntukmembantusemuaanggotamanaje

mendalam melaksanakan tanggung jawab

merekadengancaramengajukananalisis,penilaian,rekomen

dasidankomentarmengenai kegiatan ygdilaksanakan.

2.1.4Indikator Pengawasan

a. Akurat

Informasitentang pelaksanaanharusakurat,datayang

tidakakurat darisistempengawsan dapat menyebabkan

organisasimengambil tindakankoreksiyang

keliruataubahkanmenciptakanmasalahyang sebenarnya tidak ada.


b. Tepatwaktu

Informasiharus dikumpulkan,disampaikandandievaluasi,

secepatnyabilakegiatan perbaikan dilakukan segera.

c. Objektif danmenyeluruh

Informasi harusmudah dipahami dan bersifat objektif serta

lengkap.

d. Terpusatpada titik-titik pengawasan strategi

Sistempengawasanharusmemusatkan

perhatianbidangdimana penyimpangan-

penyimpangandaristandarpaling sering terjadiatau

yangmengakibatkan kerusakan palingpatal.

e. Realistik secara ekonomis

Biayapelaksanaansistempengawasanharus lebihrendah atau

paling tidaksama,dengankegunaanyang diperolehdarisistem

tersebut.

f. Realistik secaraorganisasional

Sistempengawasanharus cocokatauharmonis

dengankenyataan- kenyataan organisasi.

g. Terkoordinasidengan aliran kerjaorganisasi

Informasipengawasanharus terkoordinasidengan

alirankerja organisasi.

h. Fleksible
Pengawasanharus mempunyaifleksibilitas

untukmemberikan tanggapanataureaksiterhadap

ancamanataupunkesempatandari lingkungan.

i. Bersifatsebagaipetunjuk dan operasional

Sistem pengawasan efektif harus menunjukkan baik

deteksi ataupun deviasidaristandar, tindakan koreksiapayang

seharusnya diambil.

j. Diterimapara anggota

Sistempengawasanharus

mampumengarahkanpelaksanaankerja

paraanggotaorganisasidenganmendorong prasaranaotonomi,

tanggungjawab dan berprestasi.

2.1.5 Jenis-JenisPengawasan

a. Pengawasan pendahuluan

Dirancang untukmengantisipasimasalah-

masalahataupenyimpangan- penyimpangan daristandar atau

tujuan dan memunkinkan koreksidibuat sebelumsuatutahap

kegiatantertentu diselesaikan.

b. Pengawasan“concurrent”

Tipe pengawasan ini merupakan prosesdimana

aspektertentu dari suatuproduser harusdisetujuidulu, atau

syarat tertentu harusdipenuhidulu sebelumkegiatan-

kegiatanbiasdilanjutkan,atau menjadisemacam
peralatan“double-check” yang lebih menjamin ketepatan

pelaksanaan suatukegiatan.

c. Pengawasan umpan balik

Mengukurhasil-

hasildarisuatukegiatanyangtelahdiselesaikan.Ada empat

jenispengawasanyaitu:

1. Pengawasan melekat

Serangkaian kegiatanyang bersifat sebagai

pengendalian yang terus menerus,dilakukan langsung

terhadapbawahannya,secara preventifdan refresif

agarpelaksanaan tugasbawahan tersebut

berjalansecaraefektifdanefesiensesuaidenganrencanakegiatan

dan peraturan perundang-undanganyang berlaku.

2. Pengawasan fungsional

Setiap upayapengawasan dilakukan oleh aparat yang

ditujuk

khususuntukmelakukanauditsecarabebasterhadapobjek yang

diawasinya. Aparat wasnalmelakukantugasberupa

pemeriksaan, verifikasi, komfirmasi, survey, penilaian,audit,

dan pemantauan.

3. Pengawasan masyarakat

Pengawasan yang dilakukan masyarakat atas

penyelenggaraan suatu kegiatan pengawasan masyarakat


berbentuk control masyarakatterhadap pengelolaan

sumberdayaorganisasi.

4. Pengawasan legislatif

Pengawasan ini mengawasi tatacarapenyelenggaraan

perintah dan keuangan Negara, pengawasan legislatif

merupakan pengawasan politikterhadap eksekutif.

2.1.6 Pengertian Kepemimpinan

Penggunaan pendekatan atau perspektifyang beragam atas

kepemimpinan,selain melahirkan definisikepemimpinan yang

beragamjugamelahirkanteorikepemimpinan

yangberagampula.Setiap pendekatanyangdigunakan

melahirkanberbagaimacam teorikepemimpinan.Kepemimpinan

sebagaikemampuan untuk mempengaruhi suatukelompokke

arahtercapainyatujuan.Sumber daripengaruh inibisa fomal,

sepertimisalnyayang

disediakanolehpemilikanperingkatmanjerialdalamsuatu

organisasi.Karena posisimanajemenmunculbersama

suatutingkatwewenang yang ditunjuk seacaraformal, seorang

dapat menjalankansuatuperan kepemimpinansemata-mata karena

kedudukannya dalamorganisasiitu.Tetapi

tidaksemuapemimpinitumanajer;dansebaliknya,tidaksemuamanaje

r itu pemimpin.Hanyakarena

suatuorganisasimemberikanmanajernyahakformal
tertentutidakmerupakanjaminanbahwa

merekaakanmampuuntukmemimpin dengan efektif.

MenurutRivaidanMulyadi(2012),kepemimpinanpada

dasarnyaadalahmelibatkan orang

lain,melibatkandistribusikekuasaanyangtidakmerataantarapemimpi

ndan anggotakelompok,menggerakkan kemampuan dengan

menggunakan berbagaibentuk

kekuasaanuntukmempengaruhitingkahlaku bawahan,dan

menyangkutnilai.Empat sifatumumyangmempunyaipengaruh

terhadapkeberhasilan kepemimpinan organisasi,yaitu:

(1)kecerdasan,(2)kedewasaan,(3) motivasidiridandorongan

berprestasi,dan(4)sikaphubungankemanusiaan.

Sementara itu Yukl (2012), mendefinisikan kepemimpinan

sebagai kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi,

dan membuat orang lain mampu memberikan kontribusinya demi

efektivitas dan keberhasilan organisasi. Kepemimpinan juga terkait

dengan sebuah proses yang disengaja dari seseorang untuk

menekankan pengaruhnya yang kuat terhadap orang lain untuk

membimbing, membuat struktur, memfasilitasi aktivitas dan

hubungan kelompok dalam suatu organisasi (Yukl, 2012).

Wilson(2015)menyatakan kepemimpinan sebagaiproses

psikologis dalammenerima tanggung

jawabtugas,dirisendiri,dannasiboranglain,daribeberapadefinisi
kepemimpinantersebut,dapatdiambilkesimpulanbahwa

kepemimpinanmerupakan suatu kemampuan

untukmempengaruhisemangat, kegairahan, keamanan,kualitas

kerjadanprestasi

organisasi,sertakemampuanmemberikanperanandalammendorong

individudankelompokuntuk mencapaitujuan organisasi. Selain

ituadanyaproses sertahubunganantara

pemimpindanpengikut,adanyapengaruhsosial,peran

kepemimpinanada dihampir

setiapleveldiorganisasi,danadanyafokuspada pencapaiantujuan.

Gayakepemimpinanadalah suatucarayang digunakanoleh

seorang pemimpindalam mempengaruhiperilakuorang

lain.Gayakepemimpinan merupakannormaperilaku

yangdipergunakanolehseseorang padasaatorangtersebut

mencobamempengaruhi perilakuoranglain.Masing-

masinggayatersebutmemilikikeunggulandankelemahan. Seorang

pemimpinakanmenggunakangayakepemimpinansesuaikemampuan

dan kepribadiannya.Setiappimpinandalammemberikan

perhatianuntuk membina, menggerakkan dan

mengarahkansemuapotensikaryawandi lingkungannyamemiliki

polayangberbeda-beda

antarasatudenganyanglainnya.Perbedaanitudisebabkan

olehgayakepemimpinanyangberbeda-bedapuladarisetiap
pemimpin.Kesesuaian antaragayakepemimpinan,norma-norma

dankultur organisasidipandangsebagai

suatuprasyaratkunciuntukkesuksesanprestasitujuanorganisasi(Nadi

ra,2014).

HerseydanBlancharddalamSimanjuntak dan

Calam(2012)berpendapatbahwagayakepemimpinanpada

dasarnyamerupakanperwujudandaritigakomponen,yaitu pemimpin

itu

sendiri,bawahan,sertasituasidimanaproseskepemimpinantersebut

diwujudkan.

2.7 indikator kepemimpinan

MenurutLikertdalamYukl(2012)kepemimpinanmemilikiempatindi

katoryaitu:

1. Pelaksanaan

tugas.Pemimpinmemerintahbawahannyauntukmelaksanakan

tugas

danmembuatsemuakeputusanyangberhubungandengankerja.

2. Memberi dukungan. Pemimpin memberidukungan dengan

memperhatikan

kondisikerjabawahannyasertamenciptakansituasikerja

yangnyamanbagi bawahannya.

3.Mengutamakanhasil

daripadaproses.Pemimpinmenetapkantujuandan
memberikanperintahsetelahhal itu

didiskusikanterlebihdahuludengan

bawahan.Bawahandapatmembuatkeputusan-keputusanmereka

sendiritentangcarapelaksanaantugas.

4.Memberipetunjuk.Pemimpinmemberikanpetunjukkepada

bawahanuntuk menyelesaikan pekerjaannya.Pemimpinmemberi

bawahanberbagaifleksibilitas untuk melaksanakan tugas-

tugasmerekadalambatas-batas dan prosedur-prosedur

yangtelahditetapkan.

Penelitian inimenggunakan teoriLikertdalamYukl(2012)

untukvariabel kepemimpinandan indikatoryang menentukan

prilaku / sistemkepemimpinanyang diterapkanseseorang,karena

dianggapsesuaidengankondisidiBankLampung

sebagaiobjekpenelitian.

2.8 Pengertian Disiplin Kerja

Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa latin “disipel’’ yang

berarti pengikut. Seiring dengan berkembangnya zaman, kita tersebut

mengalami perubahan menjadi “discipline’’ yang artinya kepatuhan

atau yang menyangkut tata tertib.Selama ini kata disiplin telah

berkembang mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, sehingga banyak

pengertian disiplin yang berbeda antara ahli yang satu dengan yang

lainnya.
Menurut Rivai & Sagala (2013:825) disiplin kerja adalah suatu

alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan

karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku dan

untuk meningkatkan kesadaran juga kesediaan seseorang agar menaati

semua peraturan dan norma sosial yang berlaku di suatu perusahaan.

Disipilin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai,

patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang

tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan

tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia

melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya Siagian,

1992 dalam buku Nuraeni (2013:106)

Menurut Harlie (2010:117) disiplin kerja pada hakekatnya

adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya

untuk melakukan tugas yang telah diberikan, dan embentukan disiplin

kerja ini tidak timbul dengan sendirinya.

Menurut Hasibuan dalam Barnawi (2012:112) mengemukakan

disiplin kerja adalah kemampuan kerja seseorang untuk secara teratur,

tekun, terus menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang

berlaku dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan.

Menurul Rivai & Sagala (2013:825) disiplin kerja adalah suatu

alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan

karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku dan

urntuk menigkatkan kesadaran juga kesediaan seseorang agar menaati


semua peraturan dan norma sosial yang berlaku di suatu

perusahaan.Dari defenisi yang dikemukakan di atas dapat ditarik suatu

kesimpulan bahwa disiplin merupakan sikap kesetiaan dan ketaatan

seseorang atau sekelompok orang terhadap peraturan – peraturan baik

tertulis mauun tidak, yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan

perbuatan.

2.9 Dimensi Disiplin Kerja

Adapun dimensi disiplin kerja menurut Singodimejo dalam Edy

Sutrisno (2016:94)) disiplin kerja dibagi dalam empat dimensi

diantaranya adalah :

a. Taat terhadap aturan waktu

Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang dan jam istirahat

yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di

perusahaan

b. Taat terhadap peraturan perusahaan

Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah laku

dalam pekerjaan

c. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan

Ditunjukkan dengan cara-cara melakukan pekerjaan-pekrjaan

sesuai dengan jabatan, tugas, dan tanggung jawab serta cara

berhubungan dengan unit kerja lain.

d. Taat terhadap aturan lain


Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh

dilakukan oleh para pegawai atau karyawan dalam perusahaan.

2.10 Indikator Disiplin Kerja

Pada dasarnya indikator-indikator yang mempengaruhi disiplin

kerja menurut Hasibuan (2013:194-198) adalah sebagai berikut:

a. Tujuan dan kemampuan

Tujuan dan kemampuan mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan

ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan

karyawan. Hal ini berarti bahwa pekerjaan yang dibebankan

kepada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan

bersangkutan.

b. Balas jasa

Balas jasa atau gaji, kesejahteraan ikut mempengaruhi

kedisiplinan karyawan, karena balas jasa akan memberikan

kepuasan kecintaan karyawan terhadap perusahaan. Kedisiplinan

karyawan tidak mungkin baik apabila balas jasa yang mereka

terima kurang memuaskan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

beserta keluarga.

c. Keadilan

Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan

karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa

dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia


lainnya.Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam

pemberian balas jasa atau hukuman akan tercipta kedisiplinan

yang baik.

d. Wasket (pengawasan melekat)

Wasket adalah tindakan nyata paling efektif dalam

mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan.Dengan wasket

berartiatasan harus aktif dan langsung mengatasi perilaku, moral,

sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya.

e. Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan

mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan.

2.2 Tinjauan Empirik

Berdasarkan hubungan antara variable diatas, penulisan mengambil

beberapa penelitian terdahulu untuk dapat dijadikan acuan dalam melakukan

penelitian.

Tabel 2.1

Hasil Penelitian terdahulu/Tinjauan Empirik

No Nama Judul Hasil Penelitian


Penelitian Penelitian
1 Khiki Pengaruh 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
utari kepemimpinan kepemimpinan memilikipengaruhpositif
(2015) dan pengawasan tetapi tidaksignifikan
melekat terhadap terhadapdisiplinkerja
disiplin kerja 2. pengawasanmelekatmemiliki
pegawai di dinas pengaruhpositif
pertambangan dan dansignifikanterhadapdisiplin kerja
energi kabupaten
kutai timur

2 M.Basri Pengaruh 1. Hasil penelitian ini menunjukkan


Kamal kepemimpinan kepemimpinandanpengawasanberpenga
(2015) dan pengawasan ruh terhadapdisiplinkerja.Variabelyang
terhadap disiplin palingdominanberpengaruhterhadap
kerja karyawan disiplin kerja adalah variabel
pada pt. pengawasan.
Perkebunan
nusantara iii
(persero)

3 Manda Pengaruh gaya 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


lintang kepemimpinan gaya kepemimpinan dan pengawasan
hayany dan pengawasan berpengruh positif dan signifikan
(2016) terhadap disiplin terhadap disiplin kerja
kerja spg pamella
supermarket
yogyakarta cabang
satu dan tiga
.

2.3 Kerangka Konseptual

2.3.1 Kerangka Berpikir

Untuk memudahkan atau memberikan gambaran pada pemikiran

dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan kerangka pemikiran yang

Nampak pada gambar alah sebagai berikut:

inidiperolehdariperpaduansintesa antara berbagai veriabel yang

dapat digunakan untuk merumuskan

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir
Pengawasan (X₁)
Kedisiplinan
(Y)

kepemimpinan
(X₂)

2.4 Hipotesis

Berdasrakan rumusan masalah, tujuan penelitian, serta kerangka

pemikiran yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya maka penulis

mengajukan hipotesis sebagai berikut :

2.6.1 Di duga, pengawasan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kedisiplinan

2.6.2 Di duga,kepemimpinan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

kedisiplinan

2.6.3 Di duga, pengawasan dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap kedisiplinan


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitaif.

Metodepenelitianmerupakanprosedurataucarailmiahuntukmendapatkan

data dengantujuantertentu,Menurut(Resseffendi2010:33)mengatakanbahwa

penelitian deskriptifadalah penelitian yang menggunakan

observasi,wawancara atau

angketmengenaikeadaansekarangini,mengenaisubjekyangsedangkita

teliti.Melaluiangketdansebagainya kita mengumpulkandatauntukmenguji

hipotensisatau menjawabsuatupertanyaan.Melaluipenelitiandeskriptifini

penelitiakan memaparkan yang sebenarnyaterjadi mengenai

keadaansekarang ini yang sedang diteliti.Sementara itu, Sugiyono

(2013:13) pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti

pada populasi atau sampel tertentu yang representatif, proses pengumpulan

datanya menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat


kuantitatif/statisik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

Berdasarkan pada pengertian mengenai penelitian deskriptif

kuantitaif, peneliti berupaya melakukan penelitian untuk mengetahui

seberapa besar Pengaruh pengawasan kerja dan kepemimpinan terhadan

disiplin kerja.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2015) data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka, atau data kuantitatif scoring.Data kuantitatif

merupakan data yang memiliki kecenderungan dapat dianalisis dengan

cara atau teknik statistik.

2. Data Kualitatif

Menurut Sugiyono (2015:23) data kualitatif adalah data yang

berbentuk kalimat, kata atau gambar. Data kualitatif merupakan deskripsi

komentar observer.

3.2.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan

data primer. Menurut Sekaran, Uma dan Roger Bougie (2017:41).


1. Data sekunder (secondary data) yaitu data yang diperoleh dengan

jalan mengumpulkan dokumen-dokumen atau arsip-arsip perusahaan

serta informasi lainnya yang berhubungan dengan masalah pada

kantor tersebut.

2. Data primer (primary data) yaitu data yang diperoleh dengan

mengadakan pengamatan serta wawancara secara langsung kantor atau

instansi tersebut.Sumber data primer adalah responden individu.

3.3 populasi dan sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016:80) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh pegawai yang ada di kantor DP2KBP3A yang berjumlah 40 orang.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2015:93) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimilki oleh populasi.Menurut Sugiyono (2016:81)

sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristikyang

dimilikiolehpopulasitersebut.Bilapopulasi besardanpeneliti

tidakmungkinmempelajarisemuayang adapadapopulasi,makapenelitidapat

menggunakansampelyang diambildari

populasiitu.Sehinggapenelitiantersebut merupakanpenelitian populasi.


Arikunto mengemukakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 maka

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Berdasarkan teori tersebut maka teknik pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah population sampling yang teknik

pelaksanaannya dilakukan dengan mengambil semua sampel yang ada

didalam populasi, karena jumlah populasi penelitian yang tidak mencapai

100 orang dimana hanya berjumlah 40 orang.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pada penelitian ini ialah pada Bank kantor DP2KBP3A Polewali.

Kemudian untuk waktu pada penelitian ini berdasarkan lama waktu kegiatan

penelitian mulai dari melakukan usulan penelitian, kegiatan survei lapangan,

pembuatan proposal, kegiatan penelitian, pengumpulan data penelitian, sampai

dengan perampungan hasil penelitian dan proses kegiatan penyelesaian

penelitian.Penelitian ini akan dilaksanakan pada september sampai oktober

2020.

3.5 definisi operasional variabel

Defenisi operasional merupakan penjelasan tentang bagaimana suatu

variabel diukur. Secara operasional, variabel-variabel yang akan dikaji dalam

penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

3.5.1 pengawasan (x1)

The liang gie (atmowidiryo) dalam satriadi (2016,P.290)

Pengawasan adalah pemeriksaan, mencocokkan dan mengusahakan agar

pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah di


tetapkan serta hasil yang di kehendaki. Adapun indikator pengawasan

yaitu,Akurat,tepat waktu,objektif, dan menyuluruh.

3.5.2 kepemimpinan (x2)

Menurut Yukl (2012), mendefinisikan kepemimpinan sebagai

kemampuan individu untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membuat

orang lain mampu memberikan kontribusinya demi efektivitas dan

keberhasilan organisasi..Adapun indikator kepemimpinan yaitu,Pelaksanaan

tugas,memberi dukungan,dan mengutamakan hasil dari pada proses.

3.5.3 disiplin (y)

Menurut Rivai & Sagala (2013:825) disiplin kerja adalah suatu alat

yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar

mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan

kesadaran juga kesediaan seseorang agar menaati semua peraturan dan

norma sosial yang berlaku di suatu perusahaan. Adapun indikator disiplin

yaitu,Keadilan.ketegasan,balas dan jasa.

3.6 TeknikPengumpulanData

Teknik dan alat perolehan data yang digunakan oleh setiap peneliti akan

berbeda satu sama lain sesuai jenis penelitian, masalah penelitian, serta jenis

data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik dan

alat perolehan data sebagai berikut:

3.6.1 Kuesioner

Kuesioner disusun dalam bentuk pertanyaan pertanyaan tertulis yang

diberikan kepada responden. Menurut Sugiyono(2016,p.142)yaitumetode


pengumpulandata dengancara

memberikanpertanyaandanpernyataantertuliskepada

respondenuntukdijawab. Pengumpulandata dengancara memberi

pertanyaantertuliskepadaresponden,Skalapengukuranpenelitianiniyang

digunakanadalah likert.Kuesioneryang

diberikanmerupakankuesionerpilihandimana setiapitem pertanyaan

disediakan 5alternativejawaban sehinggadata dapat dihitung.Data

dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner (angket) tertutup, yaitu

angket yang digunakan untuk mendapatkan data tentang Pengaruh

pengawasan kerja dan kepemimpinan terhadap kedisiplinan

pegawai.Pertanyaan-pertanyaan dalam daftar pertanyaan dibuat dengan

menggunakan skala likert dengan menggunakan lima variabel pilihan, setiap

tingkatan diberi skor mulai dari tingkat yang rendah dengan skor 1 hingga

tingkatan yang paling tinggi dengan skor 5.

Dalam pengukuran variabel tersebut digunakan skala likert yaitu

membagi 5 jawaban responden yang dimulai berturut-turut :

1) Sangat Setuju/Sangat Sesuai (SS) dengan skor 5

2) Setuju/ Sesuai (S) dengan skor 4

3) Netral/ragu-ragu (N) dengan skor 3

4) Tidak setuju/Tidak Sesuai (TS) dengan skor 2

5) Sangat tidak setuju/ Sangat tidak Sesuai (STS) dengan skor 1

3.6.2Observasi

Menurut Sugiyono (2015:2014) observasi adalah kegiatan


pemuatan penelitian terhadap suatu objek. Dalam melakukan penelitian

ini, peneliti mengambil langkah untuk melakukan observasi secara

terang-terangan dengan memberikan penjelasan awal kepada pihak-

pihak yang terkait untuk dapat dengan mudah memperoleh data.

3.6.3 Wawancara

Menurut Sugiyono (2015:204) wawancara tak berstruktur adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya.

3.6.4 Dokumentasi

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini ialah dokumentasi. Menurut Sugiyono (2016:240)

dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah salah pengolahan data yang diperoleh dengan

menggunakan rumus-rumu atau aturan-aturan yang ada seseaui dengan

pendekatan penelitian atau desain yang diambil Dalam penelitian ini metode

analisis data yang digunakan sebagai berikut:

3.7.1 Teknik Analisis Deskriptif

Adalah penyajian data dari penelitian yang berhubungan dengan

pengaruhpengawasandankepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai


pada kantor DP2KBP3A. Analisis ini membahas item penelitian yang

berkaitan dengan identitas responden dan variabel-variabel penelitian.

Menurut Sugiyono (2013: 169) teknik analisis statistik deskriptif yaitu

teknik analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat simpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi.

3.7.2 Analisis Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang

ada pengawasan dan kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh

terhadap disiplin kerja pegawai .

Persamaan Garis Regresi Ganda

Y =a + B1X1+B2X2+e

Keterangan:

Y : Disiplin kerja pegawai

X1 : pengawasan kerja

X2 : kepemimpinan

a : Konstanta

β1,β2: Penaksiran koefisien regresi

e: Variabel Residual (Tingkat Kesalahan)

3.7.3 Uji Prasyarat


a. Uji validitas

Menurut Ghozali (2011:52) uji validitas digunakan untuk

mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Metode yang digunakan untuk uji validitas adalah uji korelasi person,

yaitu dengan cara mengoreksi skor total diperoleh dengan menjumlahkan

semua dengan skor pertanyaan. Dengan kriteria pengujian validitas

pengujian sebagai berikut :

a. Jika r hitung > tabel, maka kuesioner tersebut valid

b. Jika r hitung < tabel, maka kuesioner tersebut tidak valid.

b. Uji Realibilitas

Menurut Ghozali (2011:47) uji realibilitas adalah alat untuk mengukur

suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel tersebut.Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Pengujian

dilakukan dengan mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan dengan

menggunakan nilai Cronbach’s alpha (a) dan dikatakan reliabel jika

memberikan nilai a > 0,7.

c. Uji Normalitas

Ghozali (2011) menjelaskan bahwa uji normalitas bertujuan menguji

apakah data berdistribusi normal / tidak. Dilakukan dengan statistik

Kolmogorov Smirnov terhadap unstandardized residual hasil regresi.


Data dikatakan normal jika probabilitas (sig) Kolmogrov-Smirnov>

0,05(Ghozali, 2011).

3.7.4 Pengujian Hipotesis

a. Uji Statistik t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji signifikan antara variabel X dan Y,

apakah variabel X1, dan X2 benar-benar berpengaruh terhadap variabel

secara individual atau parsial . Dalam penelitian ini uji statistic t

digunakan untuk mengetahui pengaruh pengawasan kerja(X1),

kepemimpinan (X2), secara individual berpengaruh terhadap variabel

dependen yaitu disiplin kerja(Y). Hipotesis yang digunakan sebagai

berikut:

1. Ho : b1 = 0, artinya variabel pengawasansecara individual tidak

berpengaruh terhadap variabel disiplin Kerja Pegawai

2. Ho : b2 = 0, artinya variable kepemimpinan individual tidak

berpengaruh terhadap variabel disiplin kerja Pegawai.

3. Ha : b1 = 0, artinya variable pengawasansecara individual

berpengaruh terhadap variabel Kepuasan kerja Pegawai.

4. Ha : b2 = 0, artinya variable kepemimpinan secara individual

berpengaruh terhadap variabel Kepuasan kerja Pegawai.

Kriteria pengujian dengan tingkat signifikan 5% adalah jika t

hitung< t table.Maka Ho diterima yang berarti variabel independen

secaraindividual tidak mempengaruhi variabel dependen.Sedangkan jika


thitung > t table maka Ho ditolak yang berarti variabel independensecara

individual berpengaruh terhadapa variabel dependen.

b. Uji F (Simultan)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel

bebas (independen) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen).Bila niali F

hitung lebih besar daripada F table, maka dapat dikatakan bahwa semua

variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen Imam Ghozali (2006).Dalam penelitian ini Uji Statistik F

digunakan untuk mengetahuipengaruh pengawasan kerja (X1),

kepemimpinan(X2) secara simultan terhadap variabel dependen yaitu

disiplin kerja Pegawai (Y). Kriteria untuk membuat hipotesis adalah

sebagai berikut:

a. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-TEST

1. Ho :b1 = b2 = 0 Artinya variabel independen yaitu pengawasan

kerja (X1), kepemimpinan (X2) secara simultan tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen yaitu disiplin kerja Pegawai

(Y).

2. Ha : b1 – b2 > 0 Artinya variabel independen yaitu pengawasan

(X1), kepemimpinan(X2) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen yaitu disiplin kerja Pegawai (Y).

b. Menentukan F tabel dan F hitung


Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikan

sebesar 5%, jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak yang berarti

masing-masing variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Kemudian jika F hitung < F

tabel, maka Ho diterima yang berarti masing-masing variabel

independen secara bersma-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2 )

Koefisien Determinasi (Adjusted R2 ) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen.Jika adjusted R Square sama dengan 1 (1) maka variasi

variabel dependen dapat dikelaskan 100 persen. Sebaliknya, jika

Adjusted R Square sama dengan 0 (nol) maka variasi variabel dependen

tidak dapat dijelaskan.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

Adjusted R Square untuk mengukur besarnya kontribusi variabel

terhadap variasi variabel dependen.Setiap tambahan satu 1 (satu)

variabel independen maka Adjusted R Square pasti meningkat (Ghozali,

2011:97).
DAFTAR PUSTAKA

Bangun,Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Erlangga.,


Bandung
Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,
Semarang: Badan Penerbit Undip.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis dengan Program SPSS. Badan
PenerbitUniversitas Diponegoro, Semarang.
Mangkunegara, A.A(2013)ManajemenSumberDayaManusia. Cetakan
Kesebelas,Bandung:PT. Remaja Rosdakarya
Kartono, Kartini, 2003, Pemimpin dan Kepemimpinan (Apakah Kepemimpinan
Abnormal Itu), P.T Raja Grafindo Persada, Jakarta
Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi.2012. Kepemimpinan dan
PerilakuOrganisasiEdisiKetiga.Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie, (2017), Metode Penelitian untuk
Bisnis:Pendekatan Pengembangan-Keahlian, Edisi 6, Buku 1, Cetakan
Kedua, Salemba Empat, Jakarta Selatan 12610.
Sugiyono, 2005.Metode Penelitian Bisnis.Bandung Alfabeta.
Sugiyono.(2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.
Sugiyono.(2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods).
Bandung:Alfabeta.
Sugiyono.(2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D.

Bandung:Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai