PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
Ulandari
NIM.201010501570
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau
berharap”
(QS. Al-Insyirah,6-8)
“Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk merubah
dunia”
(Nelson Mandela)
“Aku ini tergantung prasangka hambaKu, bila hambaKu berprasangka Aku ini baik maka baiklah
Aku, bila hambaKu berprasangka Aku ini buruk maka buruklah Aku padamu”
(Hadist Qudsi)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: Pengaruh
Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada RS Mandaya
Royal Hospital Puri di Karang Tengah Kota Tangerang.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Studi
Manajemen di Universitas Pamulang.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Pranoto, S.E., M.M., selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas Pamulang
3. Bapak Dr. Ubaid Al Faruq, S. Pd., M. Pd., selaku Wakil Rektor I Universitas Pamulang
4. Bapak Dr. Subarto, M. Pd, selaku Wakil Rektor II Universitas Pamulang
5. Bapak Dr. M. Wildan, S.S., M.A., Selaku Wakil Rektor III Universitas Pamulang
6. Ibu Dr. RR. Dewi Anggraeni, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor IV Universitas Pamulang.
7. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., C.S.R.A., C.M.A, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang
8. Bapak Dr. Ali Maddinsyah, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Pamulang.
9. Bapak Dr. Moh. Sutoro, S.E., M.M., M.H., selaku Wakil Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Pamulang.
10. Bapak Drs. Waluyo Jati, M.M., selaku Sekretaris Program Studi Manajemen Universitas
Pamulang.
11. Bapak Iman Syatoto, S.E., M.M., selaku Kepala Staff Program Studi Manajemen
Universitas Pamulang
12. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Pamulang yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
13. Staf dan Biro Akademik serta Staf Perpustakaan Universitas Pamulang.
14. Manajemen perusahaan yang telah banyak membantu penulis dalam memperoleh data
yang diperlukan.
iii
15. Saudara dan sahabat-sahabatku di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah memberikan
dukungan dalam meyelesaikan tugas akhir ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan segala
kebaikan dan bantuannya dalam penulisan ini.
Penulis memahami skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kritik dan saran
akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah serta taufik-Nya,
Amin Ya Robbal alamin.
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................. v
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 10
2.1 Uraiaan Teori ........................................................................................................... 10
2.1.1 Manjaemen ..................................................................................................... 10
2.1.2 Tujuan Manajemen ...................................... 1Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Fungsi Manajemen ....................................... 1Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................................ 13
2.1.5 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................... 14
2.1.6 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia.................................................... 15
2.1.7 Kompensasi ................................................................................................... 16
2.1.8 Beban Kerja .................................................................................................... 18
2.1.9 Faktor Beban Kerja ........................................................................................ 19
2.1.10 Indikator Beban Kerja .................................................................................. 20
2.1.11 Kinerja Karyawan......................................................................................... 21
2.1.12 Penelitian Terdahulu..................................................................................... 23
2.1.13 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 25
2.1.14 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan.................................... 26
2.1.15 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ................................... 27
2.1.16 Pengaruh Kompensasi dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ........ 27
2.1.17 Pengembangan Hipotesis ........................... 2Error! Bookmark not defined.
v
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 30
3.1 Jenis Penlitian .......................................................................................................... 30
3.2 Tempat dan Waktu Penlitian .................................................................................. 30
3.2.1 Tempat ............................................................................................................ 30
3.2.2 Waktu ............................................................................................................. 30
3.3 Operasional Variabel Penlitian ................................................................................ 31
3.3.1 Variabel Independen atau Bebas .................................................................... 31
3.3.2 Variabel Terikat .............................................................................................. 31
3.4 Populasi dan Sampel ............................................................................................... 32
3.4.1 Populasi .......................................................................................................... 32
3.4.2 Sampel ............................................................................................................ 32
3.5 Jenis Data ................................................................................................................ 33
3.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 33
3.6.1 Data Primer..................................................................................................... 33
3.6.2 Data Sekunder ................................................................................................ 33
3.7 Teknik Analisis Data ............................................................................................... 33
3.7.1 Analisis Deskriptif .......................................................................................... 33
3.8 Uji Instrumen Data .................................................................................................. 34
3.9 Uji Asumsi Klasik ................................................................................................... 34
3.10 Analisis Kuantitatif.................................................................................................. 35
3.11 Pengujian Hipotesis ................................................................................................. 38
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut M. Manullang (2018:2) yang dikutip oleh R.Supomo dan Eti Nurhayati adalah
“Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan,
dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih
dahulu. Berdasarkan beberapa definisi manajemen dari para ahli dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah ilmu dan seni yang digunakan untuk mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Fungsi manajemen dalam hal ini serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam
manjemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu
dalam pelaksanaannya.
Menurut Ahli Ganyang Tahun (2018:1) manajemen sumber daya manusia terdiri dari
dua makna yaitu manajemen dan sumber daya manusia. Kata manajemen sering dimaknai sama
dengan kata to manage yang berarti mengelola. Kata mengelola mengandung makna
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, kepemimpinan, dan pengendalian dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan baik secara bersamasama maupun melalui karya orang lain.
Sumber daya manusia adalah setiap individu, kelompok, dan semua pihak yang terkait dengan
perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
MSDM sesuai dengan fungsi MSDM yaitu staffing dan personalia dalam organisasi, yang
mencakup analisis tugas/jabatan, rekrutmen dan seleksi calon tenaga kerja, orientasi, pelatihan,
pemberian imbalan, penilaian dan pengembangan SDM. Karena sebagian atau seluruh tugas
tentang penempatan personalia yang tepat untusk tugas yang tepat, orientasi, pelatihan,
1
pemberian imbalan, promosi, pendisiplinan serta penilaian kerja untuk perbaikan kinerja
merupakan tugas setiap manajer “Every Manager is a Human Resources
Manager” maka scope MSDM mencakup seluruh tugas tentang SDM yang diemban oleh
setiap manajer.
Menurut (Hamali, 2018) “Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting
dalam manajemen sumber daya manusia. Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja
mengandung masalah kompensasi dan berbagai segi yang terkait, seperti tunjangan, kenaikan
kompensasi, struktur kompensasi, dan skala kompensasi”. Dalam perusahaan, karyawan
merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan. Setiap karyawan tentunya
memiliki banyak perbedaan dalam keahlian, kemampuan, kebutuhan dan jenis kelamin. Salah
satu bentuk achievement / penghargaan yang diberikan perusahaan atas kinerja dari
karyawan adalah kompensasi. Dengan diberikannya penghargaan dan pengakuan, karyawan
akan memberikan kinerja terbaiknya sebagai timbal balik atas penghargaan yang diberikan
oleh perusahaan juga untuk mempertahankan dan memelihara semangat kerja serta motivasi
para pegawai
Tenaga kerja jika kita kaitkan dengan peranan dan pendapatanya dapat digolongkan
atas penguasaha dan karyawan atau manajer dan buruh. Pengusaha adalah setiap tenaga kerja
yang memperoleh pendapatanya berupa laba atau dividen dari modal yang
diinvestasikanya.pendapatanya ini tidak mnenentu tergantung dari laba perusahaan yang
diperoleh, bahkan tidak berfungsi dan berperan sebagai pemilik perusahaan dengan modal yang
diinvestasikanya itu.Karyawan adalah setiap orang yang bekerja dengan menjual tenaganya
(fisik dan fikiran) kepada suatu perusahaan untuk memperoleh balas jasa sesuai dengan
peraturan dan perjanjian.
2
Insentif merupakan imabalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya
melebihi standart yang ditentukan. Kompensasi tidak langsung( fringe benefit) adalah
kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua
karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Seperti asuransi-
asuransi, tunjangan-tunjangan, uang 3ension dan lain-lain.
Tabel 1.2
Hasil Pra Riset Penyebab Rendahnya Kompensasi Karyawan PT. Javatechnic
menurut Affandi (2018, hlm. 183) beban kerja merupakan salah satu aspek yang harus
diperhatikan oleh setiap perusahaan, karena beban kerja berpengaruh terhadap karyawan dalam
meningkatkan produktivitas dan merasakan kenyamanan dalam bekerja. Hal tersebut karena
beban kerja yang seimbang dapat memaksimalkan atau justru memperburuk produktivitas
terutang dalam persoalan mutu atau kualitas produk/hasil konkret dari sumber daya yang
dikerahkan. Untuk menghindari permasalahan beban kerja ini, biasanya dilakukan analisis
kerja untuk menentukan apakah suatu beban kerja berdampak buruk atau baik pada tingkat
produktivitas atau kinerja sumber daya.
Beban kerja merupakan beban yang dialami oleh pekerja sebagai akibat pekerjaan yang
dilakukan olehnya. Pengaruh beban kerja cukup dominan terhadap kinerja sumber daya
manusia tetapi juga menimbulkan efek negatif terhadap keselamatan dan Kesehatan.
Beban kerja (workload) merupakan suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja
dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Mengingat kerja manusia bersifat mental dan
fisik, maka masing-masing mempunyai tingkat pembebanan yang berbeda-beda. Tingkat
3
pembebanan yang terlalu tinggi memungkinkan pemakaian energi yang berlebihan dan terjadi
overstress, sebaliknya intensitas pembebanan yang terlalu rendah memungkinkan rasa bosan
dan kejenuhan atau understress.
Kesesuaian beban kerja yang diatur oleh perusahaan terhadap kondisi pekerja perlu
diperhatikan. Beban kerja yang berlebih dapat menimbulkan suasana kerja yang kurang
nyaman bagi pekerja karena dapat memicu timbulnya stres kerja yang lebih cepat. Sebaliknya
kekurangan beban kerja dapat menimbulkan kerugian bagi organisasi.
Stres kerja atau burnout merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap
setiap tuntutan atau beban atasnya. Stres dapat muncul apabila seseorang mengalami beban
atau tugas berat dimana orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka
tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut
dapat mengalami stres.
Setiap perusahaan harus bisa menyesuaikan kemampuan karyawan dengan tugas yang
dibebankan, oleh karena itu pentingnya penempatan karyawan harus sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki sehingga kinerja yang mereka lakukan bisa maksimal.
Tabel 1.3
4
Usaha (Effort)
3. Pegawai dapat
menyelesaikan tugas
pokok yang diberikan 14 10 3 0 0 27 119
oleh pimpinan secara
efektif dan efisiem
4. Pegawai dapat
menyelesaikan tugas
pokok yang diberikan 13 10 3 1 0 27 116
oleh pimpinan
dengfan standar
mutu yang ditetapkan
Performasi
5. Pegawai dapat
memenuhi target dari
tugas pokok yang 9 13 5 0 0 27 112
diberikan pada setiap
bulan/tahun
6. Performa pegawai
dapat memenuhi
standar mutu yang 10 11 6 0 0 27 112
ditentukan dalam
menyelesaikan tugas
pokok yang diberikan
5
Dalam Edison, Anwar, Komariyah (2018:188) Amstrong (2006:1) menyatakan bahwa
“kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan mengukur selama periode waktu
tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya".
Darmadi (2018: 34) kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaannya. Kinerja dikatakan baik dan memuaskan apabila
apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja karyawan merupakan hal yang memiliki sifat individu, karena setiap karyawan
memiliki tingkat kualifikasi yang berbeda dan kinerja yang berbeda dalam kaitannya
dengan tugasnya. Manajemen dapat mengukur kinerja karyawan berdasarkan kinerja
masing-masing karyawan tersebut.
Kinerja adalah aksi, bukan peristiwa. Yaitu aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak
komponen dan bukan hasil langsung. Pada dasarnya, kinerja adalah sesuatu yang
individual, karena setiap karyawan memiliki kemampuan berbeda untuk melakukan
pekerjaannya. Kinerja tergantung pada kombinasi keterampilan, upaya, dan peluang yang
diperoleh. Ini berarti bahwa kinerja adalah hasil dari pekerjaan karyawan selama periode
tertentu dan fokusnya adalah pada pekerjaan karyawan dalam periode tertentu. Kinerja
tersebut berasal dari kata kinerja kerja atau kinerja aktual yang berarti bahwa seseorang
telah melakukan kinerja kerja atau kinerja aktual. Kinerja berarti pekerjaan kualitatif dan
kuantitatif yang dilakukan seorang karyawan ketika ia melakukan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja adalah hasil dari suatu proses. Menurut
pendekatan perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas dari sesuatu
yang dihasilkan atau dilakukan oleh seseorang yang melakukan pekerjaan.
Tujuan utama pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan untuk mencapai
tujuan organisasi dan untuk mematuhi standar perilaku yang telah ditentukan untuk
mencapai hasil dan ukuran yang diinginkan. Pengukuran kinerja dapat digunakan untuk
menekan perilaku yang tidak pantas dan merangsang serta menerapkan perilaku yang
diinginkan melalui umpan balik yang tepat waktu atas hasil dan penghargaan kinerja, baik
secara intrinsik maupun ekstrinsik.
6
Manfaat lainnya adalah bisa meningkatkan produktivitas karyawan, menghargai
kontribusi karyawan untuk perusahaan, dan menciptakan komunikasi dua arah yang baik
antara karyawan dan manajer. Mengetahui apa saja faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan juga penting agar kinerja para karyawan tidak menurun. Manfaat kinerja
karyawan pertama yaitu dapat memberikan informasi atau data terkait hasil dari sebuah
pekerjaan. Selain itu, penilaian ini juga bermanfaat untuk menghindari adanya
kesalahpaham atau miskomuniksi tentang kualitas kerja yang diharapkan oleh Perusahaan.
Tabel 1.4
7
1.2 Rumus Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah sebagai berikut :
8
3. Manfaat Praktis
1. sebagai kontribusi dalam pengembagan konsep Sumber Daya Manusia pada PT.
Javatechnic Bojongsari Depok.
2. Sebagai masukkan, saran,pemikiran dan pertimbangkan bagi PT. Javatechnic
Bojongsari Depok.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
10
Menurut Hery (2019:2) menyatakan bahwa “manejemen merupakan proses
kegiatan pekerjaan secara efesien dan efektif, dengan dan melalui orang lain”. Lebih
lanjut disampaikan manajemen tidak hanya mencakup kegiatan untuk mencapai dan
memenuhi secara organisasi, tetapi juga menjalankan kegiatan tersebut dengan efektif
dan efesien. Pada dasarnya sejumlah perencanaan, perorganisasian, kempimpinan
maupun pengadilan.
11
6. Pasar atau market. Pasar merupakan sasaran manajemen yang penting merupakan
tujuan proses aktivitas manajemen.
2.1.2 Tujuan Manajemen
Menurut Stoner dalam Wijayanti (2020:5), menyatakan “Tujuan manajemen
dapat dicapai dari serangkaian proses perencanaan, perorganisasian, pengarahan,
dan pemgawasan usahaa-usaha para organisasi dan penggunaan sumber daya
manusia organisasi lainnya yang memiliki tujuan agar dapat mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.”
Menurut salam (2019:12) mendefinisikan “tujuan organisasi, sebagai mencapai
suatu usaha dan sekelompok orang yang bekerja sama dalam rangka mencapai suatu
tujuan tertentu yang mereka taati sedemikian rupa sehingga diharapkan hasil yang
akan dicapai sempurna, yaitu efektif dan efesien”.
Menurut Hasibuan (2020:11) mendefinisikan “manajemen adalah seni dan ilmu
untuk mengatur proses pemanfaat sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat tersebut di atas penulis disimpulkan bahwa tujuan
manajemen untuk mengefektifkan dan mengefesienkan pendayaangan segala
sumber dayabyang tersedia guna mencapaian tujuan yang telah sesuai dengan
kemampuan mengatur dalam suatu organisasi.
2.1.3 Fungsi-fungsi Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2019:9), mendefinisikan “fungsi manajemen
meliputi perencanaan (planning). Perorganisasian (organizing), pengarahan (actuating
dan pengadilan (controlling), pendapat serupa dikemukakan oleh safroni (2018:47)
berpendapatan “fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan, perorganisasian,
pengarahan, perkoordinasian, pengadilan”. Dari perbandingan beberapa fungsi-fungsi
manajemen diatas, dapat dipahami bahwa semua manajemen diawali dengan
perencanaan karena perencanaan yang akan menentukan Tindakan apa yang harus
dilakukkan selanjutnya. Setelah perencanaan adalah perorganisasian. Hamper semua
ahli menempatkan perorganisasian diposisi kedua setelah perencanaan.
Adapun secara umum penjelasan mengenai fungsi-fungsi manajemen dikemukkan
Suherman (2018:12) sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
12
Perencanaan merupakan suatu cara yang sistematis untuk menjalankan
suatu pekerjaan. Perencanaan memilki hubungan yang sangat erat dengan
pengambilan keputusan.
2. Perorganisasian (organizing)
Setalah para manajer merupakan tujuan dan Menyusun rencana atau
program untuk mencapai, maka perlu merancang dan mengembangkan
organisasi agar dapat berjalan dengan baik.
3. Penyusunan personalia (staffing)
Penyusunan personalia diperlukan untuk menyelsaikan tugas setelah
disusun struktur pekerjaan , pemahami bidang-bidang pekerjaan yang akan
dilakukan dan penempatan tenaga-tenaga yang sesuai.
4. Pengarahan (Directing)
Perencanaan, pengorganisasian dan penyusun pegawai harus dijalankan,
tetapi harus ada pihak yang memastikan seluruh sumber daya memang
mengerjakan pekerjaan untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karna itu,
perlu adamya pengarahan (directing).
5. Pengadilan (controlling)
Diantara beberapa fungsi manajemen, pengadilan memeliki peran yang
sangat penting, pengadilan berfungsi untuk mengevaluasi apakan tujuan
dapat dicapai dan apabila tidak dapat dicapai dicari factor penyebabnya,
sehingga dapat dilakukan tidandakan perbaikan.
13
Menurut Sedarmaryanti (2020:6) “manajemen sumber daya manusia adalah
seni untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi kegiatan
sumber daya manusia atau pegawai, dalam rangga mencapai tujuan organisasi.”
Manajemen sumber daya manusia mempunyai kekhususan dibandingkan
dengan manajemen secara umum atau manajemen sumber daya lain karena yang
dikelola adalah manusia, maka keberhasilan atau kegagalan manajemen sumber daya
manusia akan mempunyai dampak yang sangat luas.
Dapat dijabarkan kedalam 4 tujuan yang lebih operasional yaitu sebagai berikut :
14
Tujuan Fungsi adalah untuk memelihara kontribusi bagian lain agar mereka (sumber
daya manusia dalam tiap bagian) melaksanakan tugasnya secara optimal.
4. Tujuan Operasional (personal Objective)
Tujuan Operasioanal adalah untuk membantu pegawai dalam mencapai tujuan pribadi,
guna mencapai tujuan oraganisas. Tujuan pribadi pegawai diharapkan dapat dipenuhi,
dan ini sudah merupakan pemeliharaan terhadap pegawai yang bersangkutan.
15
karyawan dapat berupa gaji atau upah, insentif, tunjangan, atau pelayanan dan
imblan no finasial.
e. Keselamatan dan Kesehatan kerja
Keselamatan kerja merupakan mutu upaya untuk melindungi para pekerja dari
cidera akibat kecelakaan kerja. Sedengkan kerja adalah terbebasnya pekerja dari
penyakit dan terwujudnya kesejahteraan fisik dan mental pekerja.
f. Hubungan industrial
Sebuah sistem hubungan yang berbentuk antara dalam proses produksi barang
atau jasa yang terdiri dari pengusaha, pekerja maupun pemerintah.
g. Penelitian sumber daya manusia
Kegiatab tentang sumber daya manusia sebuahbperusahaan dengan maksud
memaksimalkan pencapaian tujuan individu dan organisasi. Riset sumber daya
manusia juga dapat diartikan sebagai semua kegiatan yang melibatkan proses
perencanaan, pengumpulan. Analisis dan pelaporan dengan tujuan memperbaiki
pembuatan keputusan yang berkaitan dengan indentifikasi dan penyelesaian
masalah Dalam manajemen sumber daya manusia.
2.1.7 Kompensasi
1. Pengertian Kompensasi
Menurut Mondy (2018:16) Mendefinisikan bahwa kompensasi sebagai seluruh
imbalan yang di terima para karyawan sebagai penganti jasa yasa mereka berikan.
Kompensasi atau balas jasa merupakan salah satu factor yang sangat penting
baik untuk kepentingan pekerjaan maupun untuk kepentingan perusahaaan,
kompensasi tidak hanya dapat diberikan dalam bentuk uang, tetapi dapat juga
berbentuk materil atau benda. Hal ini dikarenkan presentasi yang diberikan kadang-
kadang suka dinilai dengan uang, kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dapat
berupa fasilitas atau kemudahan bagi karyawannya. Memang tidak semua
perusahaan mampu menyediakan fasilitas untuk karyawan karena penyediaan
fasilitas sangat berkaitan dengan kemampuan keuangan perusahaan yang
bersangka.
2. Faktor kompensasi
Factor yang mempengaruhi kebijakan dan praktik kompensasi organisasi adalah
faktor, penawaran bernama, standart dan biaya dalam menentukan kebijakan
kompensasi karyawan perlu mempertimbangkan tingkat persediaan dan permintaan
16
pasar. Artinya kondisi pasar pada saat itu perlu dijalankan bahan pertimbangan
dalam menentukan tingkat upah pegawai.
3. Tujuan Kompensasi
Menurut Mahmudah (2019:17) Tujuan manajemen memberikan kompensasi
4. Jenis Kompensasi
Sebagaimana pendapat menurut Rivai dalam (Sopiah & Sangadji, 2018) bahwa
1. Kompensasi finansial, terdiri atas dua jenis yaitu kompensasi langsung dan
17
kompensasi tidak langsung (tunjangan).
komulatif.
meliputi lembur, hari besar, cuti sakit, cuti hamil, sedangkan berdasarkan
2. Kompensasi non finansial, terdiri atas keamanan karier yang meliputi aman pada
5. Indikator Kompesansi
1. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten di pikirkan atau diinginkan orang
2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap situasi atau
informasi.
18
Orang-orang tidak hanya dalam kemampuan melakukan sesuatu, tetapi juga
dalam motivasi mereka melakukan hal itu. Untuk mengerakkan manusia agar sesuai
dengan yang dikehendaki organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku
orang-orang untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang
paling sederhana dari motivasi.
Menurut (Nabawi, 2019) Beban kerja merupakan sebuah proses yang dilakukan
seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan atau kelompok jabatan
yang dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu jangka waktu tertentu yang
semuanya berhubungan dengan indikatornya. Tekanan waktu dan konsentrasi terhadap
informasi akan sangat mempengaruhi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Menurut M.J Tungalow (2018:71) Beban kerja adalah sefrekuensi kegiatan rata-
rata dari masing-masing pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Beban kerja mengacul
pada jumlah pekerjaan yang dialokasikan kepada karyawan untuk melakukan tuas
pekerjaan.
19
1. Faktor Eksternal
a. Tugas-tugas yang bersifat fisik
Tugas bersifat diantaranya seperti stasiun kerja, tata ruang tempat kerja, kondisi
ruang kerja, kondisi lingkungan kerja, sikap kerja, cara angkut, beban yang diangkat.
Sedangkan tugas yang bersifat mental meliputi tanggung jawab, kompleksitas
pekerjaan, emosi pekerjaan dan lain sebagainya.
b. Organisasi kerja
Faktor ini meliputi lamanya waktu kerja, waktu istirahat, shift kerja, sistem
kerja, mutu pelayanan yang ditetapkan dan kebijakan pembinaan dan pengembangan.
c. Lingkungan kerja
Faktor ini meliputi tipe dan lokasi rumah sakit, lay out keperawatan, fasilitas
dan jenis pelayanan yang diberikan, kelengkapan peralatan medik atau diagnostik,
pelayanan penunjang dari instalasi lain dan macam kegiatan yang dilaksanakan.
2. Faktor Internal
meliputi faktor somatik (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi dan kondisi
kesehatan) dan faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan dan
kepuasan).
2.1.10 Indikator Beban Kerja
Menurut Putra dalam Rolos et al., (2018:21) yang mengemukakan bahwa indikator
beban kerja seorang pegawai adalah sebagai berikut:
20
Waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang langsung
berhubungan dengan produksi (waktu lingkaran/waktu baku/dasar).
18. Standar Pekerjaan
Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjaannya, misalnya
perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan
dalam jangka waktu tertentu.
2.1.11 Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja didefinisikan sebagai apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai.
Kinerja pegawai adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi
kontribusi kepada organisasi.
Menurut Wibowo (2018:91) kinerja karyawan merupakan hal pekerjaan yang
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasaan
konsumen dan memberikan kontribusi terhadap perekonomian. Menurut Sutrisno,
2019:123) Kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan dilihat pada aspek
kualitas, kuantitas, waktu kerja dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan oleh organisasi.
Menurut Afandi (2018:83) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi
secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan
etika.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diketahui bahwa kinerja merupakan
hasil kerja yang dicapai oleh seseorang pegawai sesuai dengan pekerjaan yang
diberikan kepadanya dalam waktu tertentu. Kinerja juga merupakan perwujudan
kerja yang dilakukan oleh pegawai yang biasanya digunakan sebagai dasar
penilaian terhadap pegawai atau organisasi.Kinerja yang baik merupakan suatu
langkah utama untuk menuju tercapainya suatu tujuan organisasi.
2. Faktor Kinerja Karyawan
Pendapat lain mengemukakan bahwa ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi kinerja Umam (2018:90) yaitu :
a. Faktor Individu : kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman
bekerja, tingkat social dan demografi seseorang.
b. Faktor psokologi : perepsi, peran sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja.
21
c. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan system
penghargaan (reward system)
3. Indikator-Indikator Kinerja
Menurut Afandi (2018:89) indikator-indikator kinerja pegawai adalah sebagai
berikut:
1. Kuantitas hasil kerja
22
Proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau yang melibatkan
pemunculan gagasan.
Tabel 2.1.11
Penelitian Terdahulu
23
Vol.6, No.6, Hal.3370- terhadap Hasil juga menunjukkan
3397. ISSN : 2302-8912 kinerja bahwa kompensasi
pegawai berpengaruh positif dan
sekertariat signifikan terhadap kinerja
pemerintah pegawai,
daerah
kabupaten
Tabanan.
4. Arif Dhermawan Marynta Pengaruh Kuantitatif Variable kompensasi
Putri Pramata (2020), kompensasi, berpengaruh signifikan
JIMMBA : jurnal Iimiah disiplin kerja, terhadap kinerja, bebaan
Mahasiswa Manajemen dan beban kerja berpengaruh
Bisnis dan Akuntansi, kerja terhadap signifkan terhadap kinerja.
Vol.2, No.4, hal.537-545. kinerja Rumah Secara simultan variable
E-ISSN : 2721-2777. sakit Aisyiyah kompensasi, beban kerja,
Purworejo dan bebean kerja signifikan
terhadap kinerja.
5. HENNI Marlinah dan Pengaruh Kuantitaif Kompensasi dan beban
Hendri Gunawan (2021) kompensasi kerja berpengaruh terhadap
Jurnal Iilmiah Semarak dan beban kinerja karyawan. Terdapat
ISSN : 2615-6849, VOL. 4, kerja terhadap pengaruh yang signifikan
No.2. kinerja antara kompensasi dan
karyawan PT beban kerja secar simultan
arta jaya terhadap kinerja karyawan
6. Rika Wahyuni & Hadi Pengaruh Kuantitaif Kompensasi berpangaruh
Irfani (2019), Jurnal kompensasi positif dan signifikan
PSYCHE 165, Vol.12, dan beban terhadap kepuasan kerja
No.1, Hal. 1-10, E-ISSN : kerja terhadap dan kinerja karyawan
2502-8766. kepuasan kerja beban kerja dampak
dalam negative dan signifikan
meningkatkan terhadap kepuasa kerja dan
kinerja kinerja karyawan.
karyawan Pt.
kespsindo Kepuasan berpangruh
Indra uTama positif dan signifikan
padang terhadap kienrja karyawan.
24
7. Muhammad Faqih Maulana Dampak Kuantitatif Diketahui, tingkat kinerja
Universitas Prima kompensasi karyawan pada perusahan
Indonesia Vol. 8, No.2, dan beban sangat dipengaruh oleh
Desember 2020 ISSN : kerja terhadap kompensasi dan beban
2339-0689 kinerja kerja yang diberikan
karyawan pada kepada karyawan. Dimana,
PT. ISS kompensasi kontribusi
Indonesia pada kerja karyawan,
sedangkan beban kerja
tidak kontribusi terhadap
kinerja karyawan.
8. Junaidi & Indah Widia Pengaruh Variabel bebas beban kerja
Lestari, Jurnal ECOBUSS, beban kerja dan kompensasi secara
Vol. 5 No. 1, (2017) ISSN : dan simultan mempunyai
2337-9340 kompensasi pengaruh signifikan
terhadap terhadap variabel terikat
karyawan pada kinerja karyawan.
pendidikan
brilliant
education
probolinggo
9. Meddy Nurpratama, Jurnal Pengaruh Kuantitatif Hasil penilitian ini
Investasi Vol. 5, No. 1 beban kerja menunjukkan bahwa
(2019) Hal.2 ISSN : 2442- dan simultan kompensasi dan
4432. kompensasi beban kerja berpengaruh
terhadap kerja signifikan terhadap kinerja
karyawab pada karyawan PD. Bumi
PD. Bumi Wilalodra Indramayu.
Wilalodra
Indramayu
25
perusahaan. Produktivitas ini dapat membuat perusahaan mencapai tujuan dengan
efektif dan efisien. Oleh karena itu, setiap perusahaan sangat membutuhkan
produktivitas karyawan, tak terkecuali PT. Javatechnic Bojong Sari Depok.
PT.Javatechnic Bojong Sari Depok merupakan perusahaan manufaktur yang
memproduksi berbagai jenis sepatu dengan berbagai merk dan model yang berbeda
untuk di kirim ke beberapa retail yang ada di Indonesia. Pada PT. Javatechnic Bojong
Sari Depok produktivitas karyawan ini sangat ini butuhkan, hal ini dikarenakan dalam
kegiatan produksinya karyawan produksi pada PT. Javatechnic Bojong Sari Depok
dituntut untuk memenuhi target dengan kuantitas dan waktu pengerjaan yang telah
ditentukan oleh perusahaan untuk mencapai target perusahaan. Hanya saja pada PT.
Javatechnic BojongSari Depok, produktivitas pada karyawan produksi belum bisa
dikatakan berjalan dengan baik, hal ini terbukti dengan pada beberapa bulan target
produksi belum tercapai hal tersebut tentu menjadi suatu masalah. Produktivitas
karyawan dapat diukur dengan Kemampuan, Meningkatkan hasil yang dicapai.
Semangat kerja. Pengembangan diri, Mutu dan efisiensi.
Masalah produktivitas karyawan PT.Javatechnic Bojong Sari Depok ini selain
target produksi yang tidak tercapai, karyawan juga tidak mempunyai semangat kerja
sehingga hasil produksinya tidak meningkat. Selain itu, beberapa karyawan bekerja
tidak tepat waktu karena mereka datang tidak tepat waktu, sehingga jumlah produk
yang dihasilkan berkurang. Produktivitas karyawan ini dapat ditingkatkan dengan
beberapa hal salah satunya adalah kompensasi.
Kompensasi adalah imbalan sebagai bentuk balas jasa dari perusahaan terhadap
karyawan. kompensasi menjadi salah satu faktor yang dapat meningkat produktivitas
karyawan, hal ini terjadi karena apabila kompensasi yang diberikan perusahaan
seimbang maka produktivitas karyawan akan meningkat. Kompensasi dapat diukur
dengan gaji, insentif, bonus, tunjangan dan fasilitas. Adapun masalah dalam
kompensasi pada karyawan produksi PT. Javatechnic Bojong Sari Depok adalah gaji
yang diberikan belum memenuhi kebutuhan karyawan, ketidakrataan pemberian
tunjangan kesehatan serta fasilitas yang diberikan kurang lengkap.
26
sebagai balasan atas kontribusinya terhadap pencapaian tujuan organisasi. Kompensasi
merupakan suatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka,
sebelum kompensasi diberikan terlebih dahulu dilakukan proses. Kompensasi yaitu
suatu jaringan berbagai sub proses untuk memberikan balas jasa kepada karyawan
untuk pelaksaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai tingkat
prestasi yang diinginkan. pada penelitian Henni Marlinah dan Hendri Gunawan (2021):
Rika Whyuni & Hadi Irfani (2019): Muhammad Faqih (2020), Menyimpulkan bahwa
kompensasi pada kinerja karyawan dan juga kompensasi berkontribusi pada kinerja
karyawan.
27
perilaku dan kinerja bagi perusahaan. Kompensasi dan beban kerja akan mendorong
kerangka konseptual yang digambarkan sebagai berikut :
KOMPENSASI
(X1)
1. Upah dan Gaji
2. Insetif H1
3. Tunjangan
4. Fasilitas
Sumber : Sinambela KINERJA
(2016:235)
KARYAWAN (Y)
1. Kualitas
2. Kualitas Kerja
3. Waktu
BEBAN KERJA 4. Perekanaan Biaya
(X2) 5. Pengawasan
6. Hubungan Antar
1. Target yang harus karyawan
dicapai.
2. Kondisi Perkerjaan. Sumber : Kasmir (2016:208)
3. Penggunaan Waktu kerja.
4. Standar Pekerjaan.
H2
H3
28
2.1.17 Pengembangan Hipotesis
Hipotesis merupakan hasil terhadap masalah yang telah diuji kebenarannya, melalui
analisis data yang relevan dan kebenarannya diketahui setelah dilakukan penelitian.
Berdasarkan permasalahan dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas. Berdasarkan
pada pokok masalah maka penulis menarik kesimpulan sementara sebagai “Pengaruh
Kompensasi dan Beban kerja terhadap kinerja karyawan PT. Javatechnic Bojong Sari Depok”
maka hipotesis yang dapat diambil adalah :
Ho2 : Diduga Tidak Terdapat Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Javatechnic Bojong Sari Depok.
Ha2 : Diduga Tidak Terdapat Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Javatechnic Bojong Sari Depok.
HO3 : Diduga Tidak Terdapat Pengaruh Kompensasi dan Beban Kerja Secara Silmutan
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Javatechnic Bojong Sari Depok.
Ha3 : : Diduga Tidak Terdapat Pengaruh Kompensasi dan Beban Kerja Secara Silmutan
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Javatechnic Bojong Sari Depok.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2.1 Tempat
Adapun tempat penelitian dilakukan dengan mengambil objek PT.Javatechnic,
Jl. Reni Jaya Serua Blok Amal No. 9, RT.2/RW.1, Serua, Bojong Sari, Depok
City, West Java 16517, dengan pertimbangan bahwa baik data maupun informasi
yang dibutuhkan mudah diperoleh.
3.2.2 Waktu
Adapun waktu penelitian ini akan dikerjakan selama empat sampai enam
bulan.
30
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Kegiatan Okt Sep Agst Jul Jun Mei Apr
1. Pembuatan Proposal
2. Seminar Proposal
3. Pengumpulan Data
4. Analisis Data
5. Penyusuna Skripsi
6 Daftar Sidang Skripsi
7 Sidang Skripsi
.
3.3. Operasional Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Independen / Bebas
Variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel,
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel dalam penelitian ini
adalah :
1. Variabel Bebas (Independent Variable) Menurut Sugiyono (2018:39) Variabel
bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah kelengkapan produk (X1) Harga (X2) dan promosi (X3).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Menurut Sugiyono (2018:39) Variabel
terikat atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
keputusan pembelian (Y).
31
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Variabel Terikat Indikator
Penelitian
Penyediaan barang sesuai dengan 1. Keragaman produk yang
Kelengkapan kebutuhan konsumen dalam dijual.
produk jumlah, waktu, harga yang sesuai 2. Kualitas produk
dalam mencapai tujuan suatu 3. Merek produk
bisnis.
Sejumlah nilai yang dipertukarkan 1.Keterjangkauan harga
Harga untuk memperoleh suatu produk 2.Kesesuaian harga dengan
kualitas produk
3.Kesesuaian harga dengan
manfaat.
Penawaran yang di lakukan untuk 1. Periklanan
Promosi menarik konsumen. 2. Promosi penjualan
3. Public relations
Tindakan yang dilakukan oleh 1. Pencarian informasi
Keputusan konsumen dalam menentukan 2. Waktu pembelian
pembelian pilihan dari beberapa alternatif 3. Metode pembayaran
produk yang akan digunakan
32
3.5 Jenis Data
Menurut Sugiyono (2018:137) yang menyatakan bahwa : “Sumber primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer yang
diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden secara
tertulis\. Daftar pertanyaan ditunjukan terutama yang berkaitan dengan masalah yang
teriliti. Menurut sugiyono (2018:142) berpendapatan “kuesioner merupakan Teknik
pengumpulan daya yang efesien apabila penelitian tahun dengan siapa variabel akan
diukur dan yang diharapkan dari responden”. Dalam penelitian ini kuesioner yang
dibuat berupa pernyataan dengan jawaban.
33
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi.” Analisis dekskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel independen dan variabel dependen. Analisis statistik deskriptif yang
digunakan adalah nilai maksimum, nilai minimum dan mean (nilai rata-rata).
1. Uji Validasi
Menurut (Sugiyono, 2018) instrumen yang valid berarti bahwa alat ukur yang
digunakan dalam mendapatkan atau mengukur data itu valid, valid berarti bahwa
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan dari data yang sudah terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti, misalkan pada objek
menunjukkan warna merah, sedangkan data yang terkumpul berwarna putih maka hasil
penelitian dikatakan tidak valid (Sugiyono,2018). Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam
hal ini adalah jumlah sampel dan alpha= 0,05. Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka
nilai positif, namun jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka nilai negative.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Dali (2019:114), uji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi
pada analisis regresi linear berganda uji asumsi klasik ada 4 yaitu :
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. cara
melihat nomarlitas adalah menggunakan Kolmogorov-smirnov. Duli (2019:115)
mengatakan apabila nila alpha lebih besar, maka data tersebut terdistribusi normal. Apabila
nilai alpha kurang, maka data tersebut tidak terdistribusi normal.
2. Uji Multikolineritas
Uji Multikolineritas bertujuan untuk melihat ada ataua tidaknya kolerasi yang tinggi antar
variable dalam suatu model regresi berganda. Cara untuk menentukan apakah penelitian
ini bebas dari multikoneritas atau tidak. apabila dibawah maka tidak terjadi
multikolineritas. Hal ini berlaku juga sebaliknya saat nilai diatas dan dibawah.
34
3. Uji Heteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Menurut Ismail (2018:215), uji autokolerasi digunakan untuk melihat bentuk gangguan
dari pengamatan yang berbeda. Uji autokolerasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson.
Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2019), adalah suatu metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat positivisme, sebagai metode ilmiah atau scientific karena telah
memenuhi kaidah ilmiah secara konkrit atau empiris, obyektif, terukur, rasional, serta
sistematis. Metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan yang
akan digunakan untuk meneliti pada populasi serta sampel tertentu, pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen penelitian, serta analisis data yang bersifat kuantitatif atau statistik.
Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian Explanatory Research. Menurut
Sugiyono (2019), explanatory research merupakan metode penelitian yang bermaksud untuk
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh variabel satu dengan
variabel lainnya. Alasan utama penelitimenggunakan metode penelitian explanatory research
yaitu untuk menguji hipotesis yang diajukan, maka diharapkan dari penelitian ini dapat
menjelaskanhubungan dan pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen
yangada. Penelitian ini akan menguji pengaruh hubungan antar variabel. Pada penelitian ini
terdapat 3 variabel yang akan diteliti, yaitu variabel independen terdiri dari kualitas produk
sebagai variabel independen (X1) dan kualitas pelayanan (X2), serta loyalitas pelanggan (Y)
sebagai variabel dependen.
Analisis regresi linear sederhana adalah sebuah metode pendekatan untuk pemodelan
hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen. Dalam regresi,
variabel independen menerangkan variabel dependennya. Dalam analisis regresi sederhana,
hubungan antar variabel bersifat linear, dimana perubahan pada variabel X akan diikuti
oleh perubahan Variabel Y secara tetap. Sementara pada hubungan non linear, perubahan
variabel X tidak diikuti variabel Y secara proposional.
𝑌= 𝑎+ 𝑏𝑥 (1)
Dimana: Y = variabel
dependen a = konstanta
b = koefisien regresi
Komponen pada Linear Regresi ada tiga yaitu a sebagai intersept, b sebagai slopedan
x sebagai indeks waktu. Persamaan untuk mendapatkan nilai a dan b adalah:
35
𝑛(∑ 𝑋𝑌)−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
∑ 𝑌−𝑏.∑𝑋𝑎
a=________
1.Pembuatan dataset
d.Langkah 4: Lakukan prediksi atau peramalan terhadap variabel faktor penyebab atau
variabel akibat.
36
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh hubungan variabel (X1), (X2),dan (X3) terhadap variabel
dependen hasil pendapatan (Y). Persamaan regresi yang dipakai adalah
sebagai berikut [12].
Y
= a+ β1 Χ1 + β2 Χ2 + β3 Χ3....... Keterangan :
Y = Jumlah pendapatan
a = Nilai konstantaX1 = Koefisien regresi dari variabel X1 (Pembelian barang)
X2 = Koefisien regresi dari variabel X2 (jumlah barang terjual kaca spion)
X3 = Koefisien regresi dari vari
abel X3 (jumlah barang terjual kaca mobil )
Pada semua kejadian, pastinya ada faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian-
kejadian tersebut. Misalnya penurunan nilai mahasiswa disebabkan karena penuruan
kinerja dosen, kenaikan harga bahan makanan mungkin disebabkan oleh kenaikkan harga
minyak dan lain sebagainya. Hubungan yang terjadi antara kedua kejadian atau variable
dapat berupa hubungan positif atau hubungan negative. Kejadian itu dapat dinyatakan
dengan perubahan nilai variabel. Misalnya, kalau X = variabel harga, maka naik turunnya
harga dapat dinyatakan dengan perubahan nilai X. apabila Y = variabel hasil penjualan,
maka naik turunnya hasil penjualan dapat dinyatakan dengan perubahan nilai Y jadi,
hubungan antara dua kejadian dapat dinyatakan dengan hubungan dua varibel tersebut yang
dinyatakan dengan nilai koefisien korelasi. Variabel adalah karakteristik yang
menunjukkan variasi atau sesuatu yang nilainya berubah-ubah menurut waktu atau berbeda
menurut elemen.
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan dalam mengetahui derajat
hubunganliner antara variabel yang satu dengan yang lain. Adanya perbedaan dan
hubungan yang mendasar antara analisis korelasi dan analisis regresi dari segi kegunaan.
Analisis korelasi digunakan dalam mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel,
sedangkan analisis regresi digunakan dalam memprediksikan seberapa jauh perubahan nilai
variabel dependen terhadap variabel independen.
Jenis Analisis korelasiadalah sebagai berikut:korelasi pearson product moment (r),
korelasi ratio (λ), korelasi spermanrank atau Rho ( atau ρ), korelasi berserial ( ), korelasi
poin berserial ( ), korelasi Phi (φ), korelasi tetrachoric ( ), Korelasi kontigency(C), korelasi
kendall’s tau (σ)korelasi pearson product moment (r) adalah korelasi yang sangat popular
dan sering dipakai oleh mahasiswa dan para peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh karl
pearson tahun 1900. Kegunaanya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi
variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent).
37
Modal R R. Square Adjusted R Std Error of
Square the Estimate
1 115B 013 151 1.14708
Dari tabel 6 di atas terdapat nilai R Square yang dapat diartikan sebagai
determinan korelasi sebesar 0,013 yang menjelaskan bahwa 1,3% perubahan
kemampuan komunikasi matematis siswa dipengaruhi oleh gaya kognitif tipe FD
dan 98,7% adalah pengaruh yang disebabkan oleh berbagai variabel lainnya. Nilai
0,115 merupakan nilai korelasi yang diperoleh dari hasil pengujian yang dapat
diartikan bahwa gaya kognitif tipe FD mempengaruhi kemampuan komunikasi
matematis siswa. Selanjutnya dilakukan pengujian koefisien determinasi pengaruh
tipe gaya koqnitif FI terhadap kemampuan komunikasi matematisnya dengan IBM
SPSS 21 dengan output sebagai berikut.
Dari tabel 7 di atas terdapat nilai R Square sebesar 0,183 yang menjelaskan
bahwa 18,3% perubahan kemampuan komunikasi matematis siswa dipengaruhi oleh
gaya kognitif tipe FI dan 81,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lainnya. Nilai
korelasi yang diperoleh adalah 0,428 yang dapat diartikan bahwa gaya kognitif tipe FI
mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa.
Hasil pengujian yang dilakukan diperoleh fakta bahwa gaya kognitif yang
dimiliki siswa dengan tipe FI memberikan kontribusi yang lebih tinggi daripada FD
terhadap kecakapannya padapenguasaan kemampuan komunikasi matematis. Hasil
yang diperoleh yaitu FI memberi pengaruh18,3% lebih tinggi dari FD yang hanya
memberi pengaruh 1,3% saja. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan(
Nurmalia et al., 2019) yang menyatakan bahwa siswa dengan gaya kognitif tipe FI
memiliki keterampilan komunikasi matematis lebih dari FD. Perbedaan antara FI
danFD dapat terlihat pada siswa dengan gaya kognitif FI memiliki kemampuan untuk
menganalisis yanglebih baik dari FD,lebih suka bekerja secara individu, dan tidak
berorientasi sosial.
Pembuktian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik yang Didukung oleh
uji ekonometrika. Untuk jelas menurut Sugiyono (2018: 213) menyatakan bahwa
"Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitia, oleh karana
itu rumusan masalah penelitian biasanya dibuat dalam bentuk kalimat pertanyaan". Dengan
demikian pengujian hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang besifat
sementara terhadap masalah penelitian yang ditemukan, untuk pembuktianya didapat
melalui data yang akan dikumpulkan dan di uji secara empris. Maka untuk itu penguji
hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut :
38
Untuk persial adalah uji hipotesis dengan cara menguji bagaimana pengaruh masing-
masing variabel bebas secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikat. Lebih lanjut menurut
Sugiyono (2018: 251) menyatakan bahwa "Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independen (X) secara persial berpengaruh terhadap variabel
dependen (Y) pada tingkat kepercayaan 95%". Berikut rumus uji hipotesis dalam penelitian
ini, yaitu:
H0: pl=0 Diduga tidak terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada
PT. Javatechnic BojongSari Depok.
Ha: pl #0 Diduga terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT.
Javatechnic Bojongsari Depok.
HO: p2 = 0 Diduga tidak terdapat pengaruh yang signifikan beban kerja terhadap
kinerja karyawan PT. Javatechnic BojongSari Depok.
√𝑛−2
t = r1(1−r1 2)
Keterangan:
t = Probabilitas
r = Koefisien korelasi persial
n = Jumlah sampel
Taraf signifikan yang digunakan \alpha=0,05(5\%) artinya kemungkinan hasil penarikan
kesimpulan yang dilakukan mempunyai probabilitas 95%.
Dalam pengujian ini, hipotesis akan diterima atau ditolak didapat dengan cara membandingkan
antara nilai thitung dengan t_{tabel} dengan kriteria berikut:
a. Jika nilai thitung <ttabel, maka H_{0} diterima dan H_{3} ditolak.
b. Jika nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Pengujian hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan antara nilai signifikansi
dengan 0,05 dengan ketentuan berikut:
39
a. Jika nilai signifikansi <0,05 maka H_{0} ditolak dan H_{a} diterima
b. Jika nilai signifikansi >0,05, maka H_{0} diterima dan H_{a} ditolak.
Kriteria hasil dikatakan signifikan jika nilai t_{hitung}>t_{tabel} atau probability signifikansi
<0,05.
Fhitung = r2 / k
Keterangan:
R2 = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
40
b. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Häз ditolak.
Dikatakan memenuhi kriteria jika nilai Fhitung > Ftabel atau probability signifikansi <0,05.
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Variabel Terikat Indikator
Penelitian
Penyediaan barang sesuai dengan 5. Keragaman produk yang
Kelengkapan kebutuhan konsumen dalam dijual.
produk jumlah, waktu, harga yang sesuai 6. Kualitas produk
dalam mencapai tujuan suatu 7. Merek produk
bisnis.
Sejumlah nilai yang dipertukarkan 1.Keterjangkauan harga
Harga untuk memperoleh suatu produk 2.Kesesuaian harga dengan
kualitas produk
3.Kesesuaian harga dengan
manfaat.
Penawaran yang di lakukan untuk 1. Periklanan
Promosi menarik konsumen. 2. Promosi penjualan
3. Public relations
Tindakan yang dilakukan oleh 1. Pencarian informasi
Keputusan konsumen dalam menentukan 2. Waktu pembelian
pembelian pilihan dari beberapa alternatif 3. Metode pembayaran
produk yang akan digunakan
41