Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Puji syukur tetap tercurahkan kepada Tuhan yang Maha Esa berkat

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami masih diberi kesehatan dan kesempatan

dalam menyelesaikan tugas kelompok ini. Kami juga mengucapkan terima kasih

kepada Pak Awal Nopriyanto Bahasoan SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing

mata kuliah Ekonomi Pembangunan yang memberi kami wawasan dan

pengetahuan tentang Ekonomi Pembangunan. Kami juga mengucapkan terima

kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-

idenya sehingga makalah ini dapat disususn dengan baik. Kami berharap semoga

makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca. Namun terlepas dari

itu, kami sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga

kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun demi

terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Majene, September 2019

Penulis,

KELOMPOK I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Permasalan Penulisan

C. Tujuan Penulisan

D. Kegunaan Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN

A. Mendefinisikan Negara Berkembang

B. Keragaman Struktural Negaran Dunia Ketiga

C. Karakteristik Umum Negara-negara Berkembang

D. Keterbatasan Nilai Sejarah Pengalaman Pertumbuhan : Perbedaan

Kondisi Awal

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekonomi pembangunan merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang

menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang

berkembangdan mendapatkan cara untuk mengatasi masalah-masalah

tersebut agar negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya

dengan lebih cepat lagi. Ekonomi negara-negara di dunia memiliki

tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hal ini terdapat suatu klasifikasi

dimana ada yang disebut negara maju, negara berkembang, dan

negara miskin. Negara maju menguasai berbagai sektor produktif yang

mendorong laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Tersedianya tenaga

ahli dan teknologi yang memadai menyokong negara maju untuk

tumbuh ke arah yang lebih maju.

Negara-negara berkembang memiliki kelemahan-kelemahan yang

menyebabkan mereka kesulitan untuk membangun

perekonomiannya. Kurangnya tenaga ahli menyebabkan sumber daya

alam tidak dapat diberdayakan secara maksimal. Oleh karena itu, negara-

negara terbelakang mengijinkan negara maju untuk mengelola sumber

daya alam mereka dalam hubungan kerjasama. Namun, ternyata negara

maju memanfaatkan kondisi ini untuk memperoleh profit yang

sebesar-besarnya. Kondisi lingkungan yang semakin rusak menimbulkan


berbagai musibah di negara terbelakang. Hal ini menjadi tantangan dan

hambatan yang dihadapi oleh negara-negara terbelakang.

Dunia ini dihuni oleh segelintir negara-negara kaya. Mereka

memanfaatkan sumber daya alam dari negara-negara terbelakang untuk

diberdayakan. Selanjutnya, bahan baku yang diperoleh dari negara-negara

terbelakangdiolah menjadi produk jadi kemudian dijual kembali.

Pembangunan ekonomi menjadi sesuatu yang mahal bagi

negara-negara terbelakang. Oleh karena itu, mereka harus membentuk

strategi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang ada di negaranya.

B. Permasalahan Penulisan

1. Mendefinisikan negara berkembang

2. Keragaman struktural negara dunia ketiga

3. Karakteristik umum negara-negara berkembang

4. Keterbatasan nilai sejarah pengalaman pertumbuhan : perbedaan kondisi

alam

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi negara berkembang

2. Untuk mengetahui Keragaman struktural negara dunia ketiga

3. Untuk mengetahui karakteristik umum negara-negara berkembang

4. Untuk mengetahui keterbatasan nilai sejarah pengalaman pertumbuhan :

perbedaan kondisi alam


D. Kegunaan Penulisan

1. Memperoleh gambaran dan menambah pengetahuan tentang apa itu

ekonomi pembangunan ; pembangunan komparatif.

2. Hasil penulisan ini diharapkan dapat berguna bagi kalangan akademis

dalam penulisan selanjutnya.

3. Dapat membantu teman-teman mahasiswa dalam penulisan makalah

ekonomi pembangunan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. MENDEFINISIKAN NEGARA BERKEMBANG

Untuk mendefinisikan negara berkembang yang paling umum adalah

dengan menggunakan pendapatan per kapita yang dibuat oleh internasional

Bank for reconstruction and Development (IBRD), yang lebih dikenal

sebagai Bank dunia (World Bank). Dalam klasifikasi Bank dunia, 210

negara dengan jumlah penduduk sedikitnya 30.000 diperingkat berdasarkan

tingkat pendapatan nasioanal bruto perkapita, sbb :

 Negara berkembang berpendapatan rendah (Low Income

Country-LIC)

 Negara berpendapatan menengah kebawah (Low Middle

Income Country-LMC)

 Negara berpendapatan menengah-atas (Upper Middle

Income Country-UMC)

 Negara OECD berpendapatan tinggi ( Hight-Income OECD

Country)

Negara berpendapatan rendah didefinisikan sebagai negara dengan

tingkat pendapatan nasional bruto perkapita pada tahun 2008 sebesar atau

kurang dari $975. Negara berpendapatan menengah-bawah memiliki

pendapatan
antara $976 dan $3.855. negara berpendapatan menengah-atas memiliki

pendapatan antara $3.856 dan $11.906 dan negara berpendapatan tinggi

memiliki pendapatan sebesar atau lebih dari $11.907.

Ada perbedaan khusus diantara negara-negara berpendapatan

keatas dan negara-negara berpendapatan tinggi baru dengan

menggolongkan negara-negara yang telah berhasil membangun sejumlah

sektor manufaktur yang relatif maju sebagai negara industri baru (Newly

Industrialized Country/NIC) yaitu negara yang telah mencapai tingkat

pembangunan ekonomi yang relatif maju. Sektor industri yang dinamis

dan berhubungan erat dengan sistem perdagangan, keuangan dan investasi

global seperti : Malaysia, Turky, Brasil, China, Meksiko.

Cara lain mengklasifikasikan negara-negara di dunia berkembang

adalah berdasarkan tingkat utang internasional mereka, yaitu sebagai

negara berutang sangat banyak, berutang sedang dan berutang sedikit.

Sementara UNDP menggolongkan negara-negara dengan kategori rendah,

sedang, tinggi dan sangat tinggi berdasarkan tingkat pembangunan

manusia, mencakup tingkat pencapaian kesehatan dan pendidikan.


1. Penduduk

Permasalahan utama di negara berkembang adalah pertumbuhan

penduduk yang tidak dapat dikendalikan. Hal ini disebabkan oleh

kurangnya pemahaman tentang pentingnya membatasi jumlah anak dalam

keluarga. Jika pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan peingkatan

kualitas penduduknya, maka hal ini dapat membuat rendahnya tingkat

Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI).

Oleh karena itu maka diperlukan pengembangan sistem pendidikan yang

lebih intens untuk memperkecil resiko ledakan penduduk ini.

2. Ekonomi

Dengan jumlah penduduk yang meningkat pesat, maka akibatnya

adalah terjadi banyak pengangguran yang tidak mendapat kesempatan

kerja. Hal ini menyebabkan angka kemiskinan juga meningkat sehingga

pertumbuhan ekonomi di negara berkembang juga terhambat.

3. Pendidikan

Di negara berkembang karena jumlah penduduk yang terlalu banyak,

maka pendidikan masih kurang merata. Banyak penduduk yang belum

mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini menyebabkan banyaknya

pengangguran dan rendahnya kualitas sumber daya manusia tersebut.


4. Kesehatan

Kesehatan juga merupakan salah satu permasalahan di negara

berkembang yang harus ditangani. Karena di negara berkembang pastilah

fasilitas kesehatannya masih kurang merata dan kualitasnya masih rendah.

Selain itu, kesadaran masyarakat di negara berkembang akan pentingnya

menjaga kesehatan dan kebersihan masih kurang.

5. Infrastruktur

Negara berkembang pada umumnya memiliki luas wilayah yang

cukup luas dibandingkan negara maju. Dengan luas wilayah tersebut,

sarana infrastruktur haruslah berkembang dengan baik. Namun karena

kurangnya anggaran yang ada, pastilah banyak infrastruktur yang belum

dibangun atau tidak dirawat dengan baik.

6. Penegakan Hukum

Penduduk di negara berkembang umumnya kurang menyadari akan

pentingnya mematuhi hukum yang berlaku di suatu negara. Jangankan

penduduk, dalam pemerintahanpun masih banyak yang suka melanggar

hukum seperti koruptor misalnya. Orang yang mengetahui seluk-beluk

hukum akan menggunakan hukum untuk menguntungkan dirinya sendiri.


7. Tingkat Produksi

TIngkat produksi di negara berkembang masih rendah. Hal ini

diakibatkan oleh kualitas sumber daya manusia yang kurang dan

kurangnya inovasi dari masyarakat. Industri di negara berkembang

umumnya masih menggunakan tenaga manusia sehingga hasilnya kalah

banyak dibandingkan dengan menggunakan mesin.

8. Kualitas Penduduk

Kualitas penduduk rata-rata di negara berkembang masih rendah. Hal

ini disebabkan oleh pendidikan yang kurang merata. Ini juga berpengaruh

pada pertumbuhan di negara tersebut.

9. Ketidakmerataan Hasil Pembangunan

Infrastruktur yang kurang menyebabkan ketidakmerataan pada hasil

pembangunan. Sehingga hanya daerah ibukota saja yang mendapatkan

hasil pembangunan yang layak. Hal ini juga disebabkan oleh

ketidakmerataan pendapatan masyarakat.


10. Ketergantungan Pada Luar Negeri

Negara berkembang umumnya masih belum mampu memenuhi

kebutuhannya sendiri dan masih mengimpor barang-barang dari luar

negeri. Selain itu, kecintaan terhadap produk dalam negeri masih kurang

sehingga masyarakat hanya ingin menggunakan barang impor.

B. KERAGAMAN STRUKTURAL NEGARA BERKEMBANG

1. Ukuran dan Tingkat Penghasilan

Ukuran fisik suatu negara, pendidikan dan tingkat penghasilan

nasional perkapita merupakan determinan penting atas potensi

ekonomi dan merupakan faktor utama yg membedakan antara NSB.

Ukuran besar memberikan keuntungan dlm hal kekayaan dan

keragaman sumber daya yg dimiliki, besarnya potensi pasar dan

krgnya ketergantungan sumber bahan mentah dan produk LN. Tetapi

ukuran besar juga menimbulkan masalah dalam pengendalian

administratif, persatuan dan kesatuan bangsa serta kesenjangan

rejional.

2. Latar Belakang Sejarah

Kebanyakan negara Asia dan Afrika merupakan bekas koloni

negara Eropa Barat sehingga struktur ekonomis serta institusi

pendidikkan dan sosial umumnya meniru bekas negara kolonialnya.


Negara Afrika yang baru merdeka lebih mengutamakan konso lidasi

dan perubahan ekonomi nasional serta struktur politiknya drpd

mendorong pembangunan ekonomi. Kebijakannya mencerminkan

perhatian besar pada isu-isu politik tersebut.

Di Asia, berbagai warisan kolonial dan keaneka ragaman tradisi

budaya dari penddk pribumi telah menciptakan pola institusional dan

sosial yg berbeda di negara-negara seperti India (Inggris), Phillipina

(Spanyol dan USA), Laos (Perancis), dan Indonesia (Belanda).

3. Kekayaan SDA & SDM

Potensi pertumbuhan ekonomi suatu neg sgt di pengaruhi oleh

kekayaan SDA (tanah, mineral, dan bhn mentah lain), dan kekayaan

SDM (jumlah penduduk, keterampilan, pandangan budaya, sikap

terhadap kerja dan keinginan utk pengembangan diri)

Tingkat ketrampilan administratif sering menentukan

kemampuan sektor publik utk mengubah struktur produksi, dan

lamanya waktu perubahan struktural tersebut. Dalam hal ini

tersangkut saling hubungan antara budaya, tradisi, agama, etnik, dan

suku bangsa.
4. Peranan Sektor Publik dan Privat

Kebanyakan negara berkembang memiliki sistem ekonomi

campuran dimana terdapat kepemilikan dan penggunaan sumber daya

publik dan privat. Pembagian dan peranan antara kedua sektor tersebut

tergantung pada faktor historis dan politis. Amerika Latin memiliki

sektor privat lebih besar dari pada Asia, dan lebih lagi Afrika.

Derajat kepemilikan asing dalam sektor privat merupakan

variabel penting yang membedakan negara berkembang. Sektor privat

milik asing yang besar biasanya menciptakan peluang ekonomis dan

politis, tetapi juga masalah yang tidak dijumpai di negara dimana

investor asing tidak menonjol.

5. Struktur Industri

Sebagian besar negara berkembang bersifat agraris dalam

ekonomi, sosial dan budaya. Pertanian, baik yg subsisten mau pun

komersial, membentuk kegiatan ekonomis utama dalam hal distribusi

lapangan kerja bagi angkatan kerja dan sum bangannya pada GNP.

Pertanian bukan hanya pekerjaan tetapi jalan hidup bagi penduduk di

Asia, Afrika, dan Amerika Latin, meskipun terdpt perbedaan dalam

struktur sistem agraria dan pola kepemilikan tanah.

Hanya dalam peranan sektor manufaktur dan jasa terdapat

variasi yg besar di antara neg berkembang. Amerika Latin memiliki

sektor industri yang lebih maju dari pada Asia dan Afrika
Strategi pembangunan negara berkembang saling berbeda

tergantung pada sifat, struktur dan tekat saling ketergantungan antara

sektor primer (pertanian, kehutanan, perikanan), sekunder

(manufaktur), dan tersier (perdagangan, keuangan, transport, dan

jasa).

6. Ketergantungan Eksternal

Derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomis, sosial, dan

politik LN berbeda antara negara berkembang. Bagi kebanyakan neg

berkembang, ketergantungan ini cukup besar, bagi neg berkembang

lain, ketergantungan ini dirasakan pd hampir setiap faset kehidupan.

Ketergantungan tidak hanya dibidang ekonomi, tetapi juga

dalam transmisi institusi internasional (khususnya sistem pendidikan

dan kesehatan), nilai2, pola konsumsi, dan sikap terhadap kehidupan,

kerja dan diri sendiri.

Kemampuan suatu neg utk menentukan nasib ekonomis dan

sosialnya sendiri tergantung pada derajat ketergantungannya pada

kekuatan-kekuatan eksternal ini.


7. Struktur Politis, Kekuasaan, dan Kelompok Kepentingan

Derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomis, sosial, dan

politik LN berbeda antara neg berkembang. Bagi kebanyakan negara

berkembang, ketergantungan ini cukup besar, bagi neg berkembang

lain, ketergantungan ini dirasakan pd hampir setiap faset kehidupan.

Ketergantungan tdk hanya di bid ekonomi, tetapi juga dalam

transmisi institusi internasional (khususnya sistem pendidikan dan

kesehatan), nilai2, pola konsumsi, dan sikap thd kehidupan, kerja dan

diri sendiri.

Kemampuan suatu negara untuk menentukan nasib ekonomis

dan sosialnya sendiri tergantung pada derajat ketergantungannya pada

kekuatan-kekuatan eksternal ini. Kebanyakan negara berkembang

diperintah secara langsung atau tidak langsung oleh elit kecil dan

berkuasa dibanding dengan negara maju.

Pembangunan ekonomi dan sosial akan mustahil tanpa

perubahan pada institusi sosial, politik, dan ekonomi suatu bangsa

(seperti sistem kepemilikan tanah, struktur pendidikan, hubungan

pasar tenaga kerja, distribusi dan pengendalian aset fisik dan finansial,

hukum perpajakan dan warisan, pemberian kredit dsb.


C. KARAKTERISTIK UMUM NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

Suatu negara akan dikatakan sebagai negara berkembang apabila

memiliki beberapa karakteristik dari negara berkembang itu sendiri.

beberapa karateristik dari negara berkembang antara lain sebagai berikut:

1. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi

Hal yang sangat berbeda yang kita temukan di antara negara

maju dan negara berkembang terletak pada beberapa hal, dan salah

satunya pada tingkat pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk

memang menjadi salah satu ciri yang menunjukkan suatu negara apakah

tergolong dalam negara berkembag ataukah negara maju.

Di negara maju, kita akan menemukan tingkat pertumbuhan

penduduk yang rendah, bahkan sangat rendah. Hal ini dipengaruhi dan

didukung oleh berbagai macam hal, seperti gaya hidup yang serba

modern hingga sifat hedonis dan individualistis yang tinggi. namun hal-

hal tersebut tidak akan kita temukan di negara berkembang.

Negara berkembang memiliki sebagian penduduk yang masih

mengenyam pendidikan rendah. Selain itu masyarakat negara

berkembang masih sangat kental dengan adat istiadat serta kebudayaan.

Hal ini tentu saja akan menimbulkan ikatan yang kuat diantara sesama

anggota keluarga. Dengan demikian mempunyai keturunan yang

banyak menjadi suatu anugerah tersendiri.


Dengan perbedaan tingkat pendidikan dan kebudayaan serta

pola pikir yang masih tradisional, maka menjadikan tingkat

pertumbuhan di negara berkembang cenderung tinggi. Tingkat

pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan banyak

permasalahan timbul, terutama di masa depan. Beberapa

permasalahan yang dapat timbul yang diakibatkan oleh hal ini adalah

mahalnya biaya pendidikan, sulitnya tanah untuk membangun rumah,

dan lain sabagainya. Selain itu pertumbuhan penduduk yang tinggi

juga akan menaikkan anggaran pengeluaran negara.

2. Mempunyai tingkat pengangguran yang tinggi

Negara berkembang merupakan negara yang mempunyai

beberapa tanda khusus yang dapat kita lihat. Beberapa tanda atau ciri

atau karakteristik dari negara berkembang ini memiliki sifat serba

tinggi. selain tingginya pertumbuhan penduduk, ternyata negara

berkembang juga bisa ditandai dengan tingginya tingkat

pengangguran. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa

pengangguran merupakan momok yang dijauhi oleh negara- negara di

dunia ini.

Bagaimanapun juga yang namanya pengangguran itu tidak

produktif dan banyak mendatangkan permasalahan, baik

permasalahan di bidang ekonomi, sosial masyarakat, hingga

kriminalitas. Pengangguran sendiri merupakan seseorang yang tidak


mempunyai pekerjaan atau yang bekerja namun hanya beberapa jam

saja seminggu.

Orang dikatakan sebagai pengangguran apabila memenuhi

beberapa syarat, antara lain sebagai berikut:

 Sedang mencari pekerjaan

 Sudah memiliki pekerjaan namu belum mulai bekerja

 Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak akan

mendapatkan

 Sedang mempersiapkan usaha

Nah itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk

disebut sebagai seorang pengangguran. Keberadaan pengangguran di

tengah- tengah masyarakat memang menjadi suatu masalah. Sebab

pengangguran tidak mendapatkan pemasukkan, namun tetap

mengeluarkan uang untuk bertahan hidup. Otomatis hal ini akan

menjadi tanggungan bagi negara secara tidak langsung.

Selain hal itu, pengangguran akan menimbulkan berbagai

macam dampak baik dampak dalam bidang perekonomian maupun

dalam bidang sosial. Beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari

status pengangguran antara lain dapat menyebabkan tingginya

pengeluaran negara hingga menimbulkan kriminalitas dimana- mana.


3. Ketergantungan pada sektor pertanian atau primer

Perekonomian adalah salah satu bagian yang yang paling

penting bagi suatu negara. Perekonomian suatu negara menjadi salah

satu cerminan kesejahteraan masyarakatnya. Banyak cara yang bisa

dilakukan suatu negara untuk menopang perekonomiannya. Sektor-

sektor perekonomian ini bisa bermacam- macam, seperti sektor

ekstraktif, industri, perdagangan dan juga jasa. bagi negara maju,

sektor yang mayoritas digeluti dan menjadi andalan negaranya adalah

sektor industri.

Sektor industri sangat dibutuhkan oleh banyak orang dan

menjadi sektor yang memproduksi banyak benda- benda yang

dibutuhkan manusia sehari- hari. namun tidak seperti negara maju, di

negara berkembang sektor yang sangat dijadikan penopang adalah

sektor primer, dalam hal ini adalah sktor pertanian. Selain sektor

pertanian, bisa juga sektor ekstraktif atau mengambil langsung dari

alam seperti pertambangan, perkebunan, perikanan dan lain

sebagainya.

Di negara berkembang memang masih banyak dijumpai lahan-

lahan pertanian, lahan perkebunan dan lainnya, maka dari itulah

banyak masyarakat yang bekerja disana. Selain karena luasnya lahan,

salah satu faktor yang mendukung adalah kurangnya tingkat


pendidikan masyarakatnya sehingga banyak masyarakat yang bekerja

dengan kekuatan tangannya, seperti halnya sektor primer.

4. Pasar dan informasi tidak sempurna

Di negara berkembang banyak hal yang masih jauh dari kata

kesempurnaan. Beberapa diantaranya adalah pasar serta iniformasi.

Keterbatasan teknologi serta kelangkaan sumber daya manusia yang

berkualitas menjadikan negara berkembang memiliki sistem informasi

yang kurang sempurna dan pastinya tertinggal jauh dengan negara

maju.

Sistem komunikasi di negara maju sudah banyak menggunakan

peralatan yang super canggih dan belum ada di negara berkembang.

Karena di negara maju sudah sangat berkembang, maka tidak heran

apabila di negara berkembang tertinggal.

Hal ini karena masyarakat negara maju mempunyai cukup uang

untuk membali peralatan komunikasi yang canggih didukung dengan

kebutuhan mereka yang penuh dengan mobilitas. Bahkan tidak hanya

pada peralatan komunikasi saja, namun juga dalam hal pasar di negara

berkembang juga belum tertata rapi. Banyak hal yang menjadi

masalah di negara berkembang sehingga menyebabkan pasar tidak

bertumbuh dengan lancar.


5. Pendapatan perkapita rendah

Salah satu ciri yang cukup mencolok dalam menandai negara

berkembang adalah pendapatan perkapita penduduknya yang masih

rendah. Negara berkembang sangat identik dengan keterbatasan dan

keterbelakangan. Dengan pendapatan perkapita yang rendah, maka

akan banyak penduduk negara berkembang hidup dalam batas garis

kemiskinan. Hal ini akan membuat kesejahteraan penduduk menjadi

sangat jauh dari kata baik.

Dengan pendapatan perkapitan yang hanya sedikit itu,

kebanyakan masyarakat hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok saja,

dan sedikit kemungkinan untuk mereka bisa memenuhi kebutuhan

sekunder, atau bahkan kebutuhan mewah. Karena jumlah pendapatan

yang pas- pasan, maka penduduk negara berkembang ini hanya akan

memperoleh makanan yang sederhana saja. Bisa jadi masyarakat

negara berkembang akan kekurangan gizi.

Selain itu, rumah-rumah penduduk di negara berkembang

banyak yang masih sangat sederhana. Di beberapa negara berkembang

bahkan masih ada anak- anak serta bayi- bayi yang terlantar, kurang

gizi sehingga sangat mudah untuk terserang penyakit.

Perolehan pendidikan juga dalam batas yang biasa saja,

disesuaikan dengan pendapatan yang diperoleh mereka. Tidak heran,


di negara berkembang jumlah siswa yang berprestasi akan sangat jauh

beda dengan negara maju yang telah memiliki fasilitas pendidikan

yang lebih lengkap.

6. Kesempatan kerja yang kurang memadai

Kesempatan kerja yang kurang memadai menjadi salah satu ciri

negara berkembang. kesempatan kerja yang sangat terbatas ini

dikarenakan oleh berbagai macam faktor. Salah satu hal yang

membuat kesempatan kerja ini menjadi tidak luas adalah karena

perekonomian di negara berkembang hanya mengandalkan sektor

pertanian.

Dengan demikian lapangan kerja yang dibuka juga tidak banyak.

Kesempatan kerja yang terbatas tersebut akan melahirkan banyak

pengangguran yang akan berdampak buruk bagi negara. Selain adanya

kesempatan kerja yang terbatas, ciri lain dari negara berkembang

adalah kurangnya atau sedikitnya jumlah wirausaha.

Sedikitnya jumlah wirausaha ini dikarenakan kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang membangun bisnis serta terbatasnya

modal yang dipunyai masyarakat, ditambah dengan berbagai macam

pendapat yang keluar dari pemikiran yang masih kolot diantara

masyarakat desa.
7. Adanya keterbatasan modal usaha

Telah dikatakan sebelumnya bahwa salah satu ciri dari negara

berkembang adalah sedikitnya jumlah pengusaha atau wirausaha. Hal

ini terjadi karena dua hal yakni kurangnya pengetahuan untuk

berwirausaha serta terbatasnya jumlah modal yang dimiliki. Jumlah

modal terbatas karena negara berkembang hanya mengandalkan sektor

primer saja, sehingga pendapatan yang diterima pun juga hanya cukup

untuk membiayai kehidupan sehari- hari, dan sangat sedikit atau

bahkan tidak ada sama sekali yang ditabung.

Maka dari itulah masyarakatnya yang tinggal di negara

berkembang hanya mempunyai sedikit modal yang dapat digunakan

untuk membangun usaha. Merintis usaha pun tidak selalu langsung

berhasil, terkadang kita mengalami kerugian terlebih dahulu. Ketika

percobaan pertama rugi, maka kita akan mencoba kembali. Kali kedua

membangun usaha itulah kita membutuhkan modal lagi, maka dari itu

modal yang disediakan harus memenuhi jumlah yang cukup.

Itulah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh negara

berkembang. Karakteristik tersebut mungin tidak semua dimiliki oleh

suatu negara berkembang, namun poin- poin yang telah disebutkan di

atas merupakan karakteristik negara berkembang secara umum dan

paling banyak ditemui.


D. KETERBATASAN NILAI PENGALAMAN SEJARAH

PERTUMBUHAN: PERBEDAAN KONDISI AWAL

Ada sekitar delapan perbedaan antara kondisi awal negara-negara

dunia ketiga dengan kondisi awal sejarah perkembangan negara-negara yang

sekarang maju, yaitu:

1. Kekayaan SDM Dan SDA

Negara-negara dunia ketiga seringkali kekurangan sumber daya

alam jika dibandingkan dengan negara negara-negara maju pada saat

pertama kali memulai pembangunan ekonominya. Mayoritas

penduduk negara-negara dunia ketiga dewasa ini kurang terdidik,

kurang pengalaman, dan kurang cakap apabila dibandingkan dengan

penduduk negara-negara yang sekarang maju pada awal

pertumbuhan ekonominya.

2. Tingkat relatif gnp dan pendapatan per kapita

Rata-rata pendapatan riil perkapita di dunia negara ketiga jauh

lebih rendah daripada di negara-negara maju pada abad ke-19. Lebih

dari 50 persen penduduk negara-negara dunia ketiga harus berusaha

keras guna mempertahankan hidupnya dengan pendapatan yang

sangat minimum. Pada saat memulai era pertumbuhan modern,

negara-negara yang sekarang makmur, dalam berbagai aspek

ekonomi sudah jauh lebih maju daripada bagian-bagian dunia

lainnya.
3. Perbedaan Iklim

Hampir seluruh negara-negara dunia ketiga terletak di daerah

yang beriklim tropis atau subtropis. Iklim yang panas mengakibatkan

penurunan kualitas tanah dan mempercepat penyusutan bahan-bahan

alam. Iklim juga menyebabkan rendahnya produktivitas jenis

tanaman tertentu, mengurangi daya regenerasi pertumbuhan hutan,

dan menurunkan kesehatan hewan ternak.

Udara panas juga menggerogoti dan menekan kesehatan

pekerja, mengurangi keinginan bekerja keras sehingga pada akhirnya

menurunkan tingkat produktivitas dan efisiensi.

4. Jumlah penduduk, penyebaran, dan pertumbuhannya

Sebelum dan pada tahun pertama pertumbuhan ekonomi

modernnya, negara-negara barat ternyata mengalami pertumbuhan

penduduk yang sangat lambat, apalagi jika dibandingkan dengan

negara-negara dunia ketiga saat ini. Pertumbuhan penduduk di benua

eropa dan kawasan amerika utara belum pernah melampaui angka 2

persen per tahun, sementara didunia ketiga melebihi angka 2,5

persen dan terus meningkat dengan cepat.

5. Peranan sejarah migrasi internasional

Sampai pecahnya perang dunia pertama, migrasi internasional

melibatkan jarak-jarak yang jauh dan untuk mencari tempat hidup

baru yang permanen. Dalam periode setelah perang dunia kedua,


migrasi lebih banyak terjadi di antara negara-negara eropa sendiri

dan lebih bersifat sementara. Faktor pendorong ekonomis yang

menjadi latar belakang migrasi tersebut sama saja, yakni mencari

kehidupan yang lebih baik di negara asing.

Sampai batas tertentu, hal yang sama terjadi pada negara-negara

dunia ketiga. Namun kecil kemungkinan untuk mengurangi tekanan

kelebihan penduduk di negara-negara dunia ketiga melalui emigrasi

massal tenaga kerja antar negara.

Masalahnya tidak hanya terletak pada kurangnya pengetahuan

para pekerja negara-negara berkembang tentang kesempatan bekerja

di tempat lain, khususnya di negara-negara maju, melainkan juga

pada jarak geografis yang jauh (membutuhkan biaya besar), dan

yang lebih penting lagi adalah adanya sikap rasialis dan peraturan-

peraturan imigrasi yang sangat ketat di negara-negara maju.

6. Rangsangan pertumbuhan dari perdagangan internasional

Pada abad kesembilan belas, negara-negara eropa dan amerika

utara berhasil memainkan peranan dalam pertumbuhan perdagangan

internasional yang dinamis atas dasar asas perdagangan bebas, aliran

modal yang bebas, dan keterbukaan pintu migrasi internasional bagi

tenaga kerja yang tidak terdidik.

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang dihadap negara-

negar berkembang saat ini. Sejak pecahnya perang dunia pertama,

negara-negara berkembang pada umumnya mengalami kemunduran


drastis dalam posisi perdagangannya. Ekspor negara-negara tersebut

memang mengalami peningkatan, akan tetapi pada umumnya tidak

secepat ekspor negara-negara maju. Dasar pertukaran (tot) negara-

negara berkembang selama ini terus menunjukkan penurunan.

7. Kemampuan melakukan penelitian serta pengembangan ilmu

Pengetahuan dan teknologi dasar

Dewasa ini, proses pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di segala tingkat (mulai dari penelitian dasar hingga

pengembangan produk) bahkan terus ditingkatkan oleh negara-

negara kaya. Mereka mencurahkan begitu banyak dana penelitian

untuk memecahkan berbagai macam masalah ekonomi dan teknologi

mereka sendiri yang hanya relevan dengan prioritas ekonomi dan

kekayaan sumber dayanya.

8. Stabilitas dan fleksibilitas lembaga-lembaga politik dan sosial

Salah satu perbedaan paling mencolok antara negara-negara

maju dan negara-negara berkembang adalah bahwa sebelum revolusi

industri negara-negara maju merupakan negara-negara yang benar-

benar merdeka, sehingga mereka sepenuhnya mampu menyusun

kebijakan nasional mereka sendiri berdasarkan keonsensu umum

menuju ke arah “modernisasi”


GAMBAR PERBEDAAN NEGARA MAJU DAN NEGARA

BERKEMBANG
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ekonomi pembangunan merupakan suatu cabang ilmu ekonomi yang

menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang

berkembangdan mendapatkan cara untuk mengatasi masalah-masalah

tersebut agar negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya

dengan lebih cepat lagi.

Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk

menjelaskan suatu negara dengan kesejahteraan material yang rendah.

Karena tidak ada definisi tetap negara berkembang yang diakui secara

internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi didalam negara

berkembang tersebut.

B. SARAN

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah diatas terdapat

banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Kami akan memperbaiki

makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat

dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami sebagai penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari teman-teman

atau pembaca makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/ekonomi-pembangunan-komparatif.html
http://www.tapike.com/2015/tentang-ekonomi-pembangunan.html
http://wanipintar.blogspot.com/2009/07/keragaman-struktur-dan-kemiripan.html

Anda mungkin juga menyukai