Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah
dengan melihat pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang
bersangkutan. Apabila negara tersebut belum dapat mencapai tujuan
pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan
pencapaian pembangunan yang telah dilakukan.. Negara berkembang yang
memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain
yang setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara
industri baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara
industri baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum
cukup untuk dikatakan sebagai negara maju.
Struktur ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau
susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang
dominan atau yang diandalkan mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur
tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. sektor ekonomi  menjadi
sumber mata pencaharian sebagian terbesar penduduk yang ada di Negera
Indonesia serta menjadi penyerap tenaga kerja yang terbesar.Struktur ekonomi
dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor
ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang diandalkan
mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas
dari suatu perekonomian.
Struktur ekonomi yang tengah kita hadapi saat ini seseungguhnya
merupakan suatu struktur yang transisional. Kita sedang beralih struktur yang
agraris ke industrial  dari struktur yang etatis ke borjulis, dari sturktur yang
kedesaan/tradisional ke kotaan/modern, sementara dalam hal birokrasi dan
pengambilan keputusan mulai desentralis. Maka dari itu, sistem ekonomi
indonesia sangat dibutuhkan oleh negara dan bangsa Indonesia sendiri. jadi
Sistem pendidikan di Indonesia mesti dirombak agar mampu menumbuh-
kembangkan budaya inovasi. Bukan hanya budaya menghafal seperti sekarang

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Negara Sedang Berkembang ?
2. Apa saja masalah di Negara Sedang Berkembang ?
3. Apa Saja faktor penghambat di Negara Sedang Berkembang ?

1
4. Apa saja karakteristik dari Negara sedang Berkembang ?
5. Apa saja Struktur ekonomi dari Negara sedang berkembang ?
6. Apa saja perubahan struktur ekonomi di Negara sedang berkembang ?
7. Apa saja perubahan struktur ekonomi dalam pembangunan ?
8. Apa saja faktor penyebab perubahan struktur ekonomi ?
9. Apa saja Perubahan Struktur Ekonomi Negara Indonesia, Filipina,Thailand
Dalam Pembentukan Pendapatan Nasional ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Negara sedang berkembang.
2. Untuk mengetahui masalah yang ada di Negara sedang berkembang.
3. Untuk mengetahui faktor penghambat yang ada di Negara Sedang
Berkembang.
4. Untuk mengetahui karakteristik dari Negara sedang berkembang.
5. Untuk mengetahui struktur ekonomi dari Negara sedang berkembang.
6. Untuk mengetahui tentang perubahan struktur ekonomi di Negara sedang
berkembang.
7. Untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi dalam pembangunan.
8. Untuk mengetahui faktor penyebab perubahan struktur ekonomi.
9. Untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi Negara Indonesia , Filipina,
Thailand dalam pembentukan pendapatan nasional.

D. Manfaat
1. Memberikan pengetahuan tentang Negara Sedang Berkembang
2. Memberikan pengetahuan tentang masalah di Negara Sedang Berkembang
3. Memberikan pengetahuan tentang faktor penghambat di Negara Sedang
Berkembang
4. Memberikan pengetahuan tentang karakteristik dari Negara sedang
Berkembang
5. Memberikan pengetahuan tentang Struktur ekonomi dari Negara sedang
berkembang
6. Memberikan pengetahuan tentang perubahan struktur ekonomi di Negara
sedang berkembang
7. Memberikan pengetahuan tentang perubahan struktur ekonomi dalam
pembangunan
8. Memberikan pengetahuan tentang faktor penyebab perubahan struktur
ekonomi
9. Memberikan pengetahuan tentang Perubahan Struktur Ekonomi Negara
Indonesia, Filipina,Thailand Dalam Pembentukan Pendapatan Nasional.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Negara Sedang Berkembang


Negara sedang berkembang adalah sebuah negara dengan rata-rata pendapatan
yang rendah, infrastruktur yang relative terbelakang, dan indeks perkembangan
manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Istilah ini mulai
menyingkirkan dunia ketiga, sebuah istilah yang digunakan pada masa Perang Dingin.
Negara dunia ketiga (Third World) atau negara yang sedang berkembang (developing
countries), yaitu negara2 yg mempunyai tingkat pembangunan rendah dan tingkat
pendapatan perkapita tidak lebih dari US $ 200.
Negara-negara berkembang pada umumnya mempunyai susunan atau struktur
produksi yang terdiri dari bahan dasar dan bahan makanan . Sebagian penduduknya
bekerja pada sektor pertanian . Tingkat penduduk di negara-negara sedang
berkembang relatif tinggi, tetapi secara ekonomi penduduk di negara berkembang relatif
masih terbelakang. Artinya kualitas penduduknya sebagai faktor tenaga kerja adalah
rendah. Karena kualitas penduduknya rendah maka sumber-sumber alam ini belum
dapat dijadikan sumber-sumber yang riil, karena kekurangan capital tenaga ahli.
Kekurangan tenaga ahli karena negara-negara berkembang terjerat dalam lingkungan
yang tak berujung pangkal. Kekurangan capital tenaga ahli sehingga mempengaruhi
investasi rendah.
Tingkat kehidupan yang rendah di negara-negara yang sedang berkembang
dimanfestasikan secara kuantitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah (kemiskinan,
kemelaratan), fasilitas perumahan yang tidak memadai, pendidikan terbatas, tingkat
kematian yang tinggi, umur pendek, harapan kosong pada umumnya perasaan kacau
dan putus asa. Akibat keterbatasan di atas, negara-negara berkembang mempunyai
sumber alam yang belum diperkembangan dan sumber daya manusia yang masih
potensial.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas maka tabungan dalam negeri dan
bantuan luar negeri perlu dimobilisasi untuk mempercepat investasi baru dalam barang
modal fisik dan pengembangan sumber daya manusia, misalnya keterampilan
manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan pelatihan.Tingkat penduduk yang
tinggi dan angka beban tanggungan yang tinggi. Hal ini mempengaruhi luas tenaga
kerja yang diserap dari lapangan kerja yang ada. Tenaga kerja semakin lama semakin
banyak sedangkan lapangan kerja semakin lama semakin terbatas pada bidang
tertentu, akibatnya penggunaan tenaga kerja kurang efektif dan efisien dan melahirkan
dua bentuk pengangguran , yaitu :

4
1. Pengangguran Semu, yaitu orang-orang pedesaan dan perkotaan bekerja
kurang dari semestinya (harian, mingguan, atau musiman), bekerja full time
tetapi produktivitas rendah.
2. Pengangguran Terbuka Yaitu orang-orang yang sebenarnya ingin dan suka
bekerja tetapi tidak tersedia pekerjaan.

Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara berkembang”.


Istilah tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan
kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara berkembang adalah negara yang
rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam
perkembangan.
Negara yang digolongkan negara berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan
Amerika Selatan (Latin). Tolok ukur atau indikator dalam penggolongan negara sebagai
negara maju atau negara berkembang sebagai berikut:
1. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat
kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila
rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang tinggi.

2. Jumlah Penduduk Miskin

Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan.
Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin
berjumlah sedikit saja.

3. Tingkat Pengangguran

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang
adalah tingkat pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat
penganggurannya rendah. Sebaliknya di negara berkembang biasanya tingkat
penganggurannya tinggi

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan


Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang
adalah angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara maju umumnya
angka kematian bayi dan ibu melahirkan rendah. Hal ini disebabkan penduduk
mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan kesehatan
dan obatobatan yang memadai.

Masalah Dari Negara Berkembang

5
Standar hidup pada negara berkembang dapat dikatakan rata-rata bahkan standar
hidup di negara berkembang berada dibawah rata-rata. Adapun standar hidup yang
rendah tentunya ditimbulkan karena masalah yang ada pada negara tersebut. Masalah
yang menjadi pemicu standa hidup di negara berkembang rendah biasanya merupakan
masalah pereknomian. Berikut ini masalah yang ada pada negara berkembang beserta
penjelasannya:

1. Standar Hidup yang Rendah Menyebabkan Kemiskinan


Standar hidup yang rendah pada akhirnya akan menyebabkan kemiskinan.
Kemiskinan merupakan suatu perwujudan keadaan yang mengalami standar hidup
yang rendah. Tentunya setiap negara memiliki batasan kemiskinan yang berbeda
dibandingkan dengan negara lain. Indonesia merupakan salahs atu negara
berkembang oleh karena itu tak heran jika beberapa wilayah di Indonesia
mengalami kemiskinan. Akan tetapi pemerintah Indonesia tidak hanya diam,
pemerintah memberikan perhatian dalam menanggulangi kemiskinan.  

2. Tingkat Pengangguran Tinggi


Masalah kedua yang dihadapi oleh negara berkembang yaitu adanya
keterbatasan pekerjaan. Adanya keterbatasan lapangan kerjaan menimpulkan
tingginya nilai pengangguran di negara berkembang. Pengangguran terjadi karena
adanya ketidakseimbangan antara jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah
pekerja yang ada. Kurangnya lapangan pekerjaan disebabkan negara berkembang
sedang melakukan sebuah pembangunan untuk menjadi negara industri. Dengan
menjadi negara industri maka diharapkan akan tercipta banyak lapangan pekerjaan.
Selain itu penyebab terjadinya pengangguran yaitu tinggi laju pertumbuhan
penduduk di negara berkembang dibandingkan dengan daya tampung
perekonomian.

3. Adanya Ketidakmerataan
Pada masalah negara berkembang terjadi ketidakmerataan pendapatan
merupakan sebuah masalah besar. Infrastruktur yang kurang siap menyebabkan
terjadinya ketidakmerataan pada suatu hasil pembangunan. Contohnya Indonesia,
perekonomian yang ada di Indonesia hanya berfokus pada kota-kota besar
sehingga daerah-daerah terpencil kurang terperhatikan. Perekonomian yang
berfokus hanya pada kota-kota besar ini menyebabkan hanya kota-kota besar yang
nantinya akan merasakan hasil pembangunan yang layak. Indonesia saat ini telah
melakukan perubahan sistem pada perundang-undangan untuk memperbaiki sistem
perekonomian yang ada. Selain itu mulai diberlakukan undang-undang otonomi
daerah untuk mengurangi ketidakmerataan yang terjadi antara di kota-kota besar
dan di daerah-daerah terpencil. 

6
4. Kekurangan ModaL
Suatu negara berkembang dalam menjalani proses pembangunan ekonomi
mempunyai masalah adanya kekurangan modal. Adanya kekurangan modal
meyebabkan proses pembangunan akan terhambat, selain itu akan menyebabkan
kemiskinan pada suatu negara. Tingkat tabungan dan tingkan pembentukan modal
yang tinggi merupakan sebuah kesulitan yang dirasakan negara berkembang. Salah
satu upada untuk mengatasi kekurangan modal dengan menarik berbagai invistor
baik dalam negeri ataupun dari luar negeri.

5. Sumber Daya Manusia Tidak Memadai


Masalah negara bekembang yaitu sumber daya manusia yang tidak memadai.
Rendahnya sutau tingkat produktivitas tenaga kerja di dunia disebabkan karena
kurangnya faktor pelengkap yaitu modal dan keterampilan sumber daya manusia.
Hal ini akan menyebabkan tanah dan tenaga kerja tidak akan memiliki produktivitas
yang tinggi.

6. Ketergantungan yang besar

Kondisi ekonomi negara berkembang yang rendah sangat dipengaruhi oleh


keberadaan negara maju yang ada di sekitar negara berkembang tersebut. Hal ini
disebabkan karena adanya permintaan domestik mengenai pasar ekspor. Adanya
ketergantungan pada negara maju terjadi pada bidang industri, karena negara
berkembang masih membutuhkan bantuan pada bidang industri. Selain itu negara
maju yang sangat membutuhkan negara berkembang untuk memasok bahan dasar
kepada perindustrian negara maju.

7. Tingkat Pertumbuhan Relatif Pendapatan Nasional


Masalah lain yang timbul pada negara berkembang yaitu tingkat pertumbuhan
pendapatan nasional. Tingkat pertumbuhan pendapatan nasiona di negara
berkembang lebih rendah dari pada negara maju. Negara ketiga pada umumnya
mengalami kesenjangan pendapatan antara negara kaya ataupun negara miskin.
Kesenjangan tejadi dengan sangat cepat dan melebar.

8. Fasilitas Pendidikan Tidak Memadai


Salah satu masalah negara berkembang yang menjadi prioritas utama yaitu
pada bidang pendidikan. Sarana dan prasana merupakan salah satu faktor yang
paling penting dalam dunia pendidikan. Namun nyatanya, di negara berkembang
anggaran dari pemerintah untuk fasilitas pada sekolah-sekolah masih belum
sepenuhnya terpenuhi. Selain itu di negara berkembang tingkat persentase huruf
masih tinggi yaitu mencapai 55 persen, hal itu sangat tinggi jika dibandingkan
dengan negara maju. Negara maju mempunyai persentase 36 persen untu buta
warna. Selain itu materi pendidikan di negara berkembang yang diberikan kepada
anak-anak cenderung kurang berhubungan dengan kebutuhan pembangunan
nasional.

9. Tingginya Laju Penduduk


7
Tingginya laju pertumbuhan penduduk di negara berkembang jauh lebih tinggi 2
bahkan hingga 4 kali dibandingkan laju pertumbuhan pada negara-negara maju.
75% manusia di dunia menempati di negara berkembang, maka tak heran jika laju
penduduk di negara berkembang sanga tinggi. Dengan tingginya laju penduduk
maka akan berpengaruh pada banyak hal seperti kesempatan kerja, layanan
pendidika, kesehatan, dll.

10. Kesehatan 
Masalah lain pada negara berkembang yaitu pada bidang kesehatan. Banyak
penduduk pada negara berkembang mengalami kekurangan gizi. Hal ini disebabkan
karena kondisi ekonomi yang tidak baik. Pendapat umum mengatakan bahwa
terjadinya kekurangan gizi terjadi karena terbatasnya produksi suatu bahan pangan
di dunia, namun pada negara berkembang kekurangan gizi terjadi karena adanya
ketimpangan dalam penyaluran bahan pangan di dunia. Adanya kekurangan gizi
yang terjadi di negara berkembang disebabkan karena faktor kemiskinan bukan
karena susahnya mendapatkan makanan.

11. Produktivitas yang Rendah


Produktivitas suatu negara biasanya dipengaruhi oleh pemanfaatan teknologi
dan juga ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan maka dapat menghasilkan
tenaga kerja yang terampil. Pada negara berkembang pemanfaatan teknologi dan
ilmu pengetahuan masih sangat rendah sehingga menyebabkan negara
berkembang memiliki produktivitas yang rendah.  Selain itu produktivitas suatu
negara dapat dilihat dari pendapatan perkapita. Hal ini mempunyai kaitan dengan
tingkat kehidupan dan juga kesempatan kerja. Di negara berkembang sering
mendengar istilah lingkaran setan yang susah untuk diputus, maksud dari istilah
tersebut yaitu dengan pendapatan yang rendah maka nantinya akan berpengaruh
pada tabungan dan juga investasi yang rendah.

12. Ketergantungan pada Sektor Pertanian Primer


Masalah lain pada negara berkembang yaitu adanya ketergantungan pada
sektor pertanian dan juga sektor pertambangan. Ada beberapa negara berkembang
yang hanya bergantung pada sektor pertanian saja untuk perekenomian negara
tersebut. Pereknomian yang hanya bergantung pada satu sektor disebut
monokultural.

13. Ketergantungan pada Hubungan Internasional


Seperti yang kita ketahui bahwa ekonomi pada negara berkembang sangat
rendag. Kondisi ekonomi negara berkembang sangat dipengaruhi oleh keberadaan
ekonomi negara maju. Hal ini terjadi karena lemahnya permintaan domestik dan
lebih mengandalkan pasar ekspor. Barang-barang yang diekspor merupakan
barang-barang primier, adanya ketergantungan pada negara maju terjadi pada
sektor industri.

14. Infrastruktur 

8
Negara berkembang pada umumnya memiliki wilayah yang luas jika
dibandingkan dengan negara maju. Tentunya dengan memiliki wilayah yang luas,
infrastruktur harus berkembang dengan pesat. Namun karena adanya keterbatasan
ekonomi pada negara berkembang membuat infrastruktur pada negara berkembang
tidak berjalan sebagaimana mestinya dan bahkan ada beberapa infrastruktur yang
belum dibangun.

15. Hukum 
Masalah lain pada negara berkembang yaitu pada bidang hukum. Penduduk
yang ada pada negara berkembang banyak yang tidak mempunyai kesadaran akan
pentingnya hukum yang ada pada negaranya. Tidak hanya penduduk, bahkan para
staf pemerintahanpun masih sangat banyak yang tidak menerapkan hukum yang
ada. Tidak heran banyak koruptor di negara berkembang. Orang yang mengetahui
seluk beluk hukum sering kali menggunakan hukum untuk keuntungannya sendiri.

16. Tingkat Produksi


Tingkat produksi pada negara berkembang masih sangat rendah. Tingkat
produksi yang rendah diakibatkan karena kualitas sumber daya manusia yang
kurang memadai, selain itu karena kurangnya inovasi pada warga di negara
berkembang. Negara berkembang pada umumnya masih menggunakan tenaga
manusia pada bidang industri sehingga menyebabkan hasil yang dihasilkan sangat
sedikit jika dibandingkan dengan negara maju yang telah menggunakan mesin pada
bidang industrinya.

17. Distribusti Pendapatan Nasional


Distribusi pendapatan nasional masih tidak merata. Adanya kesenjangan
pendapatan perkapita antara negara kaya dan negara miskin bukan merupakan
wujud dari adanya perbedaan ekonomi. Tingkat pendapatan setiap negara tidak
sama, akan tetapi terjadi ketimpangan pada negara-negara berkembang yang jauh
lebih parah dari pada negara maju.

Faktor Penghambat di Negara Sedang Berkembang


1. Perkembangan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah
Perkembangan penduduk dapat menjadi pendorong maupun penghambat
pembangunan. Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu menjadi
penghambat dalam pembangunan ekonomi jika penduduk tersebut mempunyai
kapasitas untuk menyerap dan menghasilkan produksi yang dihasilkan. Tetapi
bagaimana dengan perkembangan penduduk yang begitu cepat dinegara-negara
sedang berkembang? Nampaknya hal ini belum menjadi modal dasar yang positif,
bahkan jumlah penduduk yang banyak sering kali menjadi penghambat.

2. Perekonomian yang bersifat dualistik,


Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan karena
menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan usaha-

9
usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas sekali. Yang paling rawan
adalah hambatan berupa dualisme sosial dan teknologi yang sangat berpengaruh
terhadap mekanisme pasar sehingga sumber daya yang tersedia tidak digunakan
secara efektif dan efisien.
3. Tingkat pembentukan modal yang rendah,
Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama bagi
pembangunan ekonomi. Pembentukan modal dinegara-negara yang sedang
berkembang merupakan “ Vicious Cycle “ ( lingkaran tak berujung pangkal ).
Produktivitas yang sngat rendah mengakibatkan rendahnya pendapatan riil.
Pendapatan yang rendah mengakibatkanlow saving dan low invesment, dan
rendahnya pembentukan modal.
Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah pula. Tabungan yang
rendah akan melemahkan pembentukan modal yang pada akhirnya kekurangan
modal, masyarakat terbelakang, kekayaan alam belum dapat dioalah, dan
seterusnya sehingga merupakan lingkaran yang tidak berujung pangkal.
4. Struktur ekspor berupa bahan mentah
Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan “engine of
growth” karena bersifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang
mendorong perkembangan ekonomi lebih lanjut. Publis and Singer berpendapat
bahwa dalam jangka panjang daya tukar barang-barang yang diperdagangkan oleh
negara sedang berkembang dengan negara maju akan menjadi bertambah buruk,
dan merugikan negara sedang berkembang.
5. Proses sebab akibat komulatif
Sebab akibat komulatif sirkuler adalah hambatan pembangunan di daerah miskin
sebagai akibat pembangunan di daerah maju sehingga timbul gap antara daerah
maju dengan daerah miskin.Keadaan-keadaan yang menghambat pembangunan di
sebut back  wash effect.
Faktor yang menimbulkan back wash effect :
a. Perpindahan penduduk dari daerah miskin ke daerah yang lebih maju,
b. Corak pengaliran modal yang beraksi,
c. Pola perdagangan dan kegiatan perdagangan terutama didominasi oleh industri-
industri di daerah yang lebih maju ini menyebabkan daerah miskin mengalami
kesukaran untuk mengembangkan pasar hasil industrinya dan memperlambat
perkembangan di daerah miskin.
Di katakan sebagai Negara Berkembang karena  :
1 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan
lamban  
2 Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
3 Sangat tergantung pada alam
4 Sifat penduduk kurang mandiri
10
Ciri-ciri umum negara berkembang diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Standar Hidup yang Rendah
2. Produktivitas yang rendah
3. Tingkat Pertumbuhan penduduk dan beban tanggungan yang tinggi
4. tingkat pengangguran yang meningkat serta kekurangan pekerjaan
5. Ketergantungan terhadap produksi pertanian dan barang ekspor primer
6. Tingkat ketergantungan dan kepekaan dalam hubungan internasional

B. Karakteristik Negara Sedang Berkembang


1. Memiliki Tujuan Yang Sama
a. Memerangi Kemiskinan
b. Mengurangi Ketidak merataan
c. Mengurangi Pengangguran
d. Memenuhi Standar minimum pendidikan, kesehatan, perumahan dan
makanan bagi masyarakat
e. Memperluas kesempatan di bidang ekonomi dan sosial serta menempa
persatuan bangsa

2. KESAMAAN MASALAH YANG DIHADAPI TETAPI DENGAN KADAR YANG


BERBEDA-BEDA YAITU :
a. Kemiskinan yang kronis dan meluas
b. Tingkat pengangguran yang tinggi dan cenderung meningkat terus
c. Ketidakmerataan distribusi pendapatan yang semakin melebar
d. Rendahnya tingkat produktivitas di sektor pertanian
e. Kesempatan ekonomi antara desa dan kota
f. Kurangnya pelayanan kesehatan dan pendidikan
g. Memburuknya neraca pembayaran dan hutang luar negeri
h. Meningkatnya ketergantungan teknologi terhadap luar negeri
i. Lemahnya kelembagaan dan sistem penilaian

C. Struktur Ekonomi Dunia Ketiga ( Negara Sedang Berkembang )

Struktur ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan


sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang
diandalkan mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi
ciri khas dari suatu perekonomian. Yang dimaksudkan dengan sektor ekonomi yang
dominan atau yang diandalkan adalah sektor ekonomi yang menjadi sumber mata

11
pencaharian sebagian besar penduduk serta menjadi penyerap terbesar tenaga
kerja.
Sektor ekonomi yang dominan, dapat berarti sektor yang memberikan
sumbangan terbesar dalam negeri terhadap produk nasional dengan laju
pertumbuhan yang tinggi, yang menjadi ciri khas dari suatu perekonomian.

Struktur ekonomi :
 Struktur Agraris
Struktur ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian. Pada umumnya berada
pada negara-negara berkembang ( developing countries ) termasuk Indonesia
juga disebut Negara agraris & Negara-negara yang belum termasuk negara
berkembang ( under developed countries ) yang pertaniannya masih sangat
tradisional yaitu dikategorikan dengan negara agraris tradisional.

Terdapat tujuh komponen utama perbedaan diantara negara sedang


berkembang :
1. Ukuran Negara (Geografis, Penduduk dan pendapatan)
a. Diantara 143 negara berkembang anggota PBB, 104 negara diantaranya
berpenduduk kurang dari 15 juta jiwa dan 75 negara berpenduduk kurang
dari 5 juta jiwa.
b. Negara besar yang padat penduduknya hidup berdampingan dengan negara
kecil yang berpenduduk sedikit
c. Negara dengan wilayah yang luas biasanya memiliki keuntungan dari
tersedianya macam-macam sumber daya, potensi pasar yang luas dan
kurang bergantung kepada produk dan bahan baku dari luar, tetapi meski
demikian timbul permasalahan dari pengawasan administratif kesatuan
nasional dan ketidak sinambungan regional dimana ketidakmerataan
pendapatan nasional menjadi persoalan.
d. Tidak ada jaminan bahwa negara dengan luas wilayah yang besar akan
menciptakan pendapatan yang besar bagi masyarakatnya misalnya saja India
dengan penduduk sekira 140 juta jiwa ternyata tingkat pendapatan perkapita
pertahun sebesar $265 US, sedangkan Singapura dengan penduduk sekira
2,6 juta jiwa berpendapatan perkapita pertahun mencapai $5.900US (data
tahun 1993).

2. Latar Belakang Sejarah


a. Kebanyakan negara Asia dan Afrika pernah dijajah oleh negara Erofa seperti
Inggris, Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Portugal dan Spanyol.

12
b. Struktur Perekonomian, pendidikan dan lembaga sosial negara tersebut
dibentuk oleh bekas negara penjajah.
c. Setiap negara yang pernah dijajah oleh negara yang berbeda-beda akan
memiliki kebudayaan, pembentukan kelembagaan dan sosial yang
berbedabeda pula.
d. India yang dijajah oleh Inggris, Philipina yang dijajah Spanyol dan Amerika,
Vietnam dijajah oleh Perancis dan Indonesia yang dijajah oleh Belanda
3. Sumberdaya manusia dan fisik
a. Potensi pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagian besar dipengaruhi oleh
sumberdaya fisik (tanah, mineral, dan bahan mentah lainnya) serta sumber
daya manusia (baik jumlah maupun tingkat pendidikan).
b. Sumber daya manusia tidak terbatas pada jumlah dan pendidikannya saja
tetapi juga meliputi pandangan kebudayaan mereka, sikap terhadap
pekerjaan dan keinginan untuk memperbaiki diri.
c. Tingkat kecakapan administratif seringkali menentukan kemampuan sektor
pemerintah dalam mengubah struktur produksi dalam waktu yang tepat.
Disini seseorang akan terlibat dengan masalah rumitnya hubungan antar
kebudayaan, tradisi, agama, kesukuan dan pemecahan atau penyatuan suku.
Jadi, bentuk sifat sumberdaya manusia dalam suatu negara merupakan
determinan struktur ekonomi yang penting.
4. Peranan sektor pemerintahan dan swasta
Sebagian besar negara berkembang menganut sistem ekonomi campuran,
yaitu sektor pemerintah dan swasta ikut campur dalam menggunakan sumber
daya. Pembagian antar dua sektor tersebut masing-masing secara relatif
umumnya ditentukan oleh situasi historis dan politis.
Besarnya pemilikan oleh pihak asing disektor swasta merupakan variabel
yang penting untuk menentukan perbedaan diantara negara negara
berkembang, Sektor swasta besar yang dimiliki oleh pihak asing biasanya
mendorong timbulnya masalah serta kesempatan politis dan ekonomis yang
ditemui. Misalnya negara Afrika yang seringkali mengalami kekurangan sumber
daya manusia terdidik cenderung lebih menitik beratkan aktivitas sektor
pemerintahan dan perusahaan negara berdasarkan asumsi bahwa kekurangan
sumber daya terdidik dapat diatasi dengan koordinasi daripada melalui
pemecahan administratif dan kewirausahaan.

5. Sifat struktur industry


a. Sebagian besar negara berkembang merupakan negara agraris, pertanian
baik untuk keperluan konsumsi sendiri maupun komersial, merupakan
13
aktivitas ekonomi utama ditinjau dari sudut distribusi penggunaan angkatan
kerja maupun ditinjau daru proporsi sumbangan dalam GNP.
b. Peranan sektor manufaktur dan jasa diantara negara berkembang juga
memperlihatkan perbedaan yang besar.
c. Walaupun terdapat persamaan masalah namun strategi pembangunan di
negara berkembang berbeda-beda, tergantung kepada sifat alam, struktur
dan tingkat saling ketergantungan antara sektor primer (pertanian,
kehutanan, perikanan), sektor industri sekunder (umumnya bidang
manufaktur) dan sektor industri tersier (perdagangan, keuangan, transportasi
dan jasa).
6. Tingkat ketergantungan terhadap ekonomi luar negeri dan kekuasaan
politik
a. Bagi negara berkembang, ketergantungan tersebut sangat tinggi tingkatnya,
bahkan beberapa kasus menyentuh pada hampir semua tingkat kehidupan.
b. Kebanyakan negara kecil sangat tergantung pada perdagangan luar negeri
dengan negara maju. Hampir semua negara kecil tergantung pada impor
teknologi produksi yang umumnya tidak cocok dengan kondisi negara
tersebut.
c. Walaupun tingkat ketergantungan ekonomi sangat tinggi, yakni dalam bentuk
transfer barang dan teknologi, namun ada juga keuntungannya yaitu berupa
transmisi kelembagaan (umumnya sistem pendidikan dan pelayanan
kesehatan), nilai-nilai, pola konsumsi, serta sikap hidup, bekerja dan bersikap
diri.
7. Pembagian kekuasaan, kelembagaan dan politik luar  negeri
Konstelasi kepentingan dan kekuasaan diantara berbagai kelompok
masyarakat dikebanyakan negara berkembang lahir sebagai akibat sejarah
politik ekonomi dan sosial yang berbeda satu dengan lainnya. Tanpa
memandang pembagian kekuasaan diantara angkatan bersenjata, kaum
industrialis, dan tuan tanah Amerika Latin, kaum politisi dan pejabat tinggi
pemerintahan di Afrika, para raja minyak dan mogul-mogul keuangan di Timur
Tengah, rentenir dan industrialis Asia yang kaya, kebanyakan negara
berkembang secara langsung atau tidak langsung diperintah oleh segelintir elit
dibandingkan dengan apa yang terjadi dinegara maju.

Oleh karena itu, setiap perubahan ekonomi dan sosial memerlukan dukungan
dari kelompok elit, baik melalui persuasi meupun paksaan dan jika perlu
menyingkirkan mereka dengan kekuatan. Jalan manapun yang ditempuh,
pembangunan ekonomi dan sosial tidak mungkin dilakukan tanpa mengubah

14
lembaga-lembaga sosial, politik, dan ekonomi suatu negara (misalnya sistem
sewa tanah, struktur pendidikan, hubungan pasar tenaga kerja, undang-undang
hak milik, pembagian dan pengawasan harta keuangan dan fisik, undang-
undang perpajakan dan warisan dan peraturan perkreditan).

 Gambaran Umum Struktur Ekonomi Negara Maju & Berkembang

1960 1980 2000


N
Uraian Maju Berkembang Maj Berkembang Maju Berkembang
o
u
1. Populasi
pertanian
115 850 75 1230 50 1480
(juta
orang)
2. Produksi
Pertanian
78 43 125 77 186 135
(juta
orang)
3. Produksi
pertanian
680 52 1660 63 3720 91
(juta
orang)

Jika dilihat dari produksi pertanian per kapitanya maka petani di negara maju
produksi pertanian perkapitanya jauh lebih besar dibandingkan dengan negara
berkembang. Hal ini disebabkan faktor jumlah penduduk di negara berkembang jauh
lebih besar dibandingkan dengan negara maju.
Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas sektor pertanian di negara-
negara berkembang antara lain :
1. Kekurangan prasarana pertanian
2. Bercocok tanam yang digunakan masih bersifat tradisional
3. Input modern yang digunakan sangat terbatas
4. Tingkat pendidikan dan pengetahuan para petani sangat rendah

- Pertanian Subsistem di Negara Berkembang

15
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat pada akhir abad ke 19, sementara lahan
pertanian semakin sempit, mengakibatkan petani rata-rata hanya menggarap tanah
kurang dari satu hektar (petani gurem). Akibatnya pengaruh jumlah penduduk yang
besar dan tanah yang digarap ini semakin lama semakin sedikit maka hasil produksi
jatuh sampai dibawah tingkat subsistem, sehingga kemiskinan yang kronis menjadi
kenyataan. Kemiskinan ini di awali dengan tingkat produktivitas yang rendah sehingga
mengakibatkan pendapatan petani rendah sementara itu kebutuhan hidupnya semakin
besar. Akibatnya petani meminjam pada rentenir dengan tingkat bunga yang tinggi.
Kebanyakan dari petani tidak bisa mengembalikan simpanannya sehingga mereka
menjual tanah yang dimilikinya kepada rentenir tersebut dengan harga yang rendah.
Selanjutnya para petani tersebut bekerja sebagai petani penggarap. Rentenir dengan
dalih tanah sudah langka serta para petani dipaksa untuk membayar sewa yang mahal.
Pada akhirnya petani terperanglap dalam kemiskinan yang kronis dan masuk dalam
lingkaran setan (Vicious Circle).
Ragnar Nurkse mengemukakan konsep Vicious Circle yaitusuatu lingkaran yang
tak berujung pangkal. Produktivitas yang sangat rendah mengakibatkan rendahnya
pendapatan riil. Hal ini menyebabkan rendahnya tabungan masyarakat yang
mengakibatkan rendahnya investasi nasional.

 Pembangunan dengan Pendekatan Struktur Ekonomi


Pembangunan berdasarkan pendekatan struktur ekonomi telah dikemukakan oleh
pakar ekonomi terdahulu, yaitu Arthur Lewis. Pandangan Lewis mengenai
pembangunan dengan pendekatan struktural adalah proses pembangunan sebagai
suatu transisi yang dalam perkembangannya sekaligus mengandung transformasi
perubahan struktural.
Pemikiran Lewis melibatkan dua sektor sebagai penelitiannya. Sektor tersebut
adalah sektor tradisional dan modern. Sektor tradisional mencakup kegiatan pertanian
rakyat maupun kegiatan yang bersifat informal ( self employment ), seperti pekerja
informal misalnya pedagang kaki lima, asongan, rumah makan. Golongan pekerja ini
biasanya menciptakan pekerjaannya sendiri. Kegiatan ekonomi di sektor ini bersifat
usaha untuk memelihara dan mempertahankan (tingkat) konsumsi yang diperlukan bagi
kehidupannya. Sektor modern mencakup industri besar, seperti industri manufaktur,
disamping itu juga modern biasanya berskala menengah dan besar sehingga
memerlukan modal yang besar, teknologi yang tinggi serta manajemen yang sudah
mapan.

D. Perubahan Struktur Ekonomi Di Negara Sedang Berkembang


Bahwa struktur  ekonomi akan mengalami perubahan dalam pembangunan
ekonomi, sudah lama disadari oleh ahli-ahli ekonomi. Tulisan A.G.B Fisher

16
dalam International Labour Review pada tahun 1935 telah mengemukakan pendapat
bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan persentase tenaga kerja yang
berada di sektor primer, sekunder, dan tertier. Pendapat ini dibuktikan oleh Clark yang
telah mengumpulkan  data statistik mengenai persentase mengenai data tenaga kerja
yang bekerja di sektor primer, sekunder, dan tertier di beberapa negara.

Sektor primer adalah kegiatan ekonomi dalam bidang pertanian, kehutanan,


perikanan, dan pertambangan. Termasuk dalam sektor skunder adalah industri-industri
pengolahan, industri air dan listrik, dan industri bangunan. Sektor tertier meliputi
kegiatan dalam bidang pengangkutan dan perhubungan, pemerintahan, perdangan dan
jasa perseorangan. Data yang dikumpulkannya itu menunjukan bahwa makin tinggi
pendapatan perkapita suatu negara, makin kecil peranan sektor pertanian dalam
menyediakan kesempatan kerja. Akan tetapi sebaliknya, sektor industri makin penting
peranannya dalam menampung tenaga kerja.

Kuznets, Chenery, dan beberapa penulis lainnya mengadakan penyelidikan lebih


lanjut mengenai perubahan struktur ekonomi dalam proses pembangunan. Kuznets
bukan saja menyelidiki tentang perubahan peresentase penduduk yang bekerja di
berbagai sektor dan sub-sektor dalam pembangunan ekonomi, akan tetapi juga
menunjukan perubahan sumbangan berbagai sektor kepada produksi nasional dalam
proses tersebut. Sedangkan Chenery mengususkan analisanya pada corak perubahan
sumbangan berbagai sektor dan industri-industri dalam sub sektor indusri pengolahan
kepada produksi nasional.

Dalam bab ini terutama akan diuraikan garis besar analisis Kuznets untuk menunjukkan
ciri-ciri perubahan struktur ekonomi dalam proses pembangunan.

Pembangunan ekonomi untuk periode jangka panjang di suatu negara, membawa


perubahan yang sangat esensial terutama dalam struktur ekonomi negara tersebut.
Perubahan itu dari ekonomi tradisional yang menitikberatkan pada sektor pertanian ke
sektor ekonomi modern yang didominasi oleh sektor industri sebagai mesin utama
pembangunan.
 teori pembangunan Rostow (5 tahap: masyarakat tradisional, prakondisi untuk
tinggal landas, lepas landas, bergerak ke kedewasaan, dan konsumsi massal
yang tinggi)
 teori pembangunan pertumbuhan (Growth) fokus: industri, nilai: berpusat pada
industri, indikator: ekonomi makro, peran pemerintah: entrepreneur, dan sumber
utamanya: Modal Perubahan struktur ekonomi tersebut terjadi di hampir semua
negara, meskipun pola dan prosesnya dapat berbeda antar negara atau
kelompok negara.

17
Data Bank Dunia  pada tahun 1980:

1. Rata-rata nilai tambah dari pertanian sekitar 7% dari PDB dunia,


2. Nilai tambah dari industri primer (pengilangan minyak) dan sekunder
(manufaktur) sebesar 38%
3. Manufaktur sendiri hanya 23%.

Data pada tahun 1995:

1. Sumbangan terhadap pembentukan PDB sektor pertanian sebesar


5% ,perannya semakin kecil dalam perekonomian dunia
2. Sumbangan sektor industri primer dan sekunder juga menglami penurunan

Mengapa demikian?
Karena laju pertumbuhan output dari kedua sektor tersebut relatif lebih rendah
dibanding laju pertumbuhan output sektor tersier (jasa).

Perubahan dan transisi ekonomi di banyak negara memang sangat cepat, selama lebih
tiga dekade terakhir, apa sebabnya?
1 Kondisi dan Struktur Awal Ekonomi Dalam Negeri
Bila suatu negara pada awal pembangunan ekonomi/industrialisasinya telah
memiliki industri dasar yang lebih kuat (seperti: mesin, baja dan besi), maka
industrialisasi semakin cepat, sementara negara yang memiliki industri ringan
(seperti: tekstil, pakaian jadi, alas kaki, makanan dan minuman), proses
industrialisasinya cenderung lambat.

2 Besarnya Pasar Dalam Negeri


Besarnya pasar dalam negeri ditentukan oleh kombinasi antara jumlah populasi dan
tingkat pendapatan riil per kapita. Jumlah penduduk yang besar menjadi salah satu
faktor insentif pertumbuhan kegiatan ekonomi /industrialisasi

3 Ciri industrialiasasi
Ciri industrialiasasi ini meliputi cara pelaksanaan (strategi yang diterapkan), jenis
industri unggulan, pola pembangunan industri dan insentif yang diberikan

4 Keberadaan SDA
Negara-negara yang kaya SDA, pertumbuhan industrialisasinya lebih rendah atau
lambat dibanding dengan negara-negara yang miskin SDA. Mengapa? Karena
negara kaya SDA cenderung tidak melakukan diversifikasi ekonomi (perubahan
struktur) daripada negara yang miskin SDA.

18
5 Kebijakan Atau Strategi Pemerintah yang Diterapkan
Pada industrialisasi di negara yang menerapkan kebijakan   Substitusi Impor
(SI)  dan kebijakan perdagangan luar negeri yang protektif (Indonesia pada era Orde
Baru), berbeda dengan negara yang menerapkan kebijakan Promosi Ekspor  (PE)
dalam mendukung perkembangan industrinya (Singapura dan Hing Kong)

E. PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DALAM PEMBANGUNAN


Pada umumnya negara berkembang merupakan negara agraris yang
mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencahariannya.Usaha pertanian bagi
sebagian negara berkembang masih bersifat tradisional dan subsisten yang artinya
cara memproduksi hasil pertanian masih tradisional dan hasilnya hanya mencukupi
untuk kebutuhannya dalam jangka pendek.
Pengamatan Kuznet menunjukkan bahwa kedudukan sektor pertanian dalam
struktur PNB makin lama makin berkurang sejalan dengan perkembangan ekonomi.
Derajat kemerosotan ini berbeda pada setiap negara. Di satu pihak tergantung pada
tingkat pertumbuhan di sektor pertanian itu sendiri dan di pihak lain tergantung pada
tingkat pertumbuhan sektor lain.
Di negara-negara yang sektor pertaniannya sangat dominan, trategi industrialisasi
ini menimbulkan masalah. Di satu pihak sektor pertanian harus di tingkatkan karena
memang sebagian besar masyarakat negara berkembang berada pada sektor ini,
namun sektor ini tidak memberikan tingkat keuntungan ( marginal rate of return ) yang
tinggi. Tekanan penduduk yang terus meningkat mengakibatkan terjadinya hukum “
hasil yang semakin mengecil “ ( law of diminishing return ).
Di pihak lain, sektor industri memberikan tingkat keuntungan yang tinggi apalagi
ditambah dengan besarnya peranan teknologi, jasa pemasaran, net working system,
serta investasi yang besar-besaran.

F. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Struktur Ekonomi


1. Faktor-faktor dari sisi permintaan agregat (AD)
Faktor yang paling dominan adalah perubahan permintaan domestik, sebagai akibat
dari kombinasi antara peningkatan pendapatan riil perkapita dan perubahan selera
masyarakat (konsumen). Perubahan permintaan bukan hanya pada peningkatan
jumlah (konsumsi), tapi juga perubahan komposisi barang-barang yang di konsumsi.

a. Teori Engel
Apabila pendapatan riil masyarakat meningkat, maka pertumbuhan permintaan
barang-barang non-makanan (seperti: alat-alat rumah tangga dari elektronik dan
baju) akan lebih besar daripada pertumbuhan permintaan barang makanan.
Dampak dari Teori Engel :

19
Perubahan selera konsumen
1. Memperbesar pasar (permintaan) bagi barang-barang yang ada
2. Memperluas segmentasi pasar yang ada (diversifikasi)
3. Menciptakan pasar bagi bar`ng baru non-makanan
4. Menggairahkan pertumbuhan industri baru.
5. Meningkatkan pertumbuhan output industri

b. Chenery (1992) 
proses transformasi struktural akan mencapai tarafnya yang paling cepat bila
pergeseran pola permintaan domestik ke arah output industri manufaktur
diperkuat oleh perubahan yang serupa dalam komposisiperdagangan luar negeri
atau ekspor sebagaimana yang terjadi di NIC’

2. Faktor-faktor dari sisi penawaran agregat  (AS)

Faktor-faktor ini adalah

1. pergeseran keunggulan komparati


Chenery (1992) dalam kaitan ini mengemukakan bahwa proses transformasi
struktural akan berjalan lambat bahkan adakalanya mengalami
kemunduran..Artinya , terjadi penurunan kontribusi output industri
manufaktur  pada pembentukan PDB, jika keunggulan komparatif tidak berjalan
sesuai dengan arah pergeseran pola permintaan domestik ke arah output
industri manufaktur dan pola perubahan dalam komposisi ekspor. Terjadi di
Indonesia dan Venezuela dan negara penghasil mineral lainnya.
2. perubahan/progres teknologi
3. peningkatan pendidikan atau kualitas sumberdaya manusia (SDM) ,keberasilan
negara-negara Asia Timur, kususnya dai kelompok NICs, sering disebut kualitas
tenaga kerja meeka merupakan salah satu faktor penentuyang sangat penting –
ketekunan, loyalitas, kerja keras dan penghargaan yang tinggi terhada
pendidikan dan faktor budaya yang seing diabaikan dalam pembangunan
ekonomi oleh negara sedang berkembang sepert Indonesia.
4. penemuan materi-materi baru untuk produksi.
5. akumulasi barang modal

Dampak dari faktor- faktor sisi penawaran agregat

a. Memungkinkan untuk dilakukan inovasi dalam produk atau/dan proses produksi


(seperti: personal computer, hand-phone dan IT) dapat meningkatkan pangsa
output  dalam pembentukan PDB

20
b. Memungkinkan pertumbuhan produktivitas sektoral dari faktor-faktor produksi
yang digunakan (total factor productivity)
c. Realokasi investasi dan resource utama, termasuk teknologi dan tenaga kerja
(SDM) dari satu sektor ke sektor yang lain.

Sebab – sebab dari faktor- faktor sisi penawaran agregat


a. Ada perbedaaan produktivitas atau pendapatan riil antarsektor
b. Kemiskinan di salah satu sektor
c. Kebijakan pemerintah yang memihak atau menguntungkan sektor
tertentu. misalnya: kebijakan industrialisasi dan perdagangan  luar negeri yang
mengutamakan pertumbuhan output di sektor industri. 

3. Intervensi pemerintah di dalam kegiatan ekonomi dalam negeri

a. Dari  sisi   AD 

 Kebijakan yang berpengaruh langsung misalnya pajak penjualan yang


menjadikan harga jual barang yang bersangkutan mengalami peningkatan
(mahal), akibatnya akan mengurangi permintaan terhadap barang tersebut
dan tergantung pada elastisitas harga terhadap permintaan.
  Kebijakan tidak langsung misalnya pengurangan pajak pendapatan.  Secara
teoritis, dengan asumsi bahwa faktor-faktor berpengaruh lainnya tetap tidak
berubah,dapat meningkatkan permintaan masyarakat (konsumsi)  terhadap
produk-produk dari sektor-sektor tertentu, seperti manufaktur dan jasa.

b. Dari sisi AS 


 Kebijakan yang berpengaruh langsung terhadap perubahan struktur ekonomi
misalnya pemberian insentif  bagi sektor industri.  
 Kebijakan tidak langsung melalui pengadaan infrastruktur. Intervensi ini
mempengaruhi sisi AS

4.  Sumber Internal (domestik) dan Sumber Eksternal (dunia)

Sumber internal meliputi faktor-faktor dari sisi AD dan sisi AS serta kebijakan
pemerintah seperti tersebut. Sumber eksternal adalah perubahan teknologi dan struktur
perdagangan global sebagai akibat peningkatan pendapatan dunia  dan peraturan-
peraturan mengenai perdagangan internasional. Misal: perubahan struktur ekspor
indonesia selama masa Orde Baru dari komoditas primer ke ekspor manufaktur.

21
 Perubahan Struktur Industri
1. Motor utama transformasi struktur ekonomi  suatu negarabukan
hanya  pergeseran dari sektor pertanian ke sektor industri.
2. Proses transformasi tersebut juga mencakup pergeseran struktur industri  dari
waktu ke waktu, misalnya dengan dimilikinya keunggulan komparatif  akibat
pergeseran dari kegiatan produksi yang bersifat padat karya dan berteknologi
rendah ke arah kegiatan produksi yang lebih padat modal dan berteknologi
tinggi.
3. pergeseran itu dapat dalam berbagai arti: beragam jenis atau kelompok barang
menurut sifat penggunaannya, jenis kandungan inputnya atau menurut orientasi
pasar.
4. Di Indonesia perubahan struktur ekonomi yang cukup pesat dengan diversifikasi
industri sejak tahun 1983.

G. Perubahan Struktur Ekonomi Negara Indonesia, Filipina,Thailand


Di tiga negara : Indonesia, Filipina, Thailand juga terjadi perubahan struktur
ekonomi terhadap pembentukan pendapatan nasional, seperti hasil pengamatan S.
Kuznets terhadap negara maju selama pembangunan ekonomi, perubahan struktur
ekonomidalam pembentukan,pendapatan nasional selama 5 s/d 8 tahun masa pemb
angunanseperti dalam 3 tabel lampiran :

1. Perubahan Struktur Ekonomi Negara Indonesia


- Sektor pertanian dalam pembentukan pendapatan nasional relatif tetap
hanyameningkat dari 16,67% tahun 1996 menhadi 16,92% tahun 20002)
- Sektor industri dalam pembentukan pendapatan nasional meningkat
dari35,56% tahun 1996 menhjadi 40,12% tahun 20003)
- Sektor jasa dalam pembentukan pemdapatan nasional menurun dari
47,77%tahun 1996 menjadi 42,96% tahun 2000

2. Perubahan struktur ekonomi negara Filipina


- Sektor pertanian dalam pembentukan pendapatan nasional menurun
dari21,13% tahun 1996 menjadi 1979% tahun 20022)
- Sektor industri dalam pembentukan pendapatan nasional menurun dari
35,58%tahun 1996 menjadi 33,87% tahun 20023)
- Sektor jasa dalam pembentukan pendapatan nasional meningkat dari
43,29%tahun 1996 menjadi 48,34% tahun 2002c)
 
3. Perubahan srtuktur ekonomi negara Thailand

22
- Sektor pertanian dalam pembentuksn pendapatan nasional relatif tetap,
hanyameningkat dari tahun 10,56% tahun 1994 menjadi 10,39% tahun
20012)
- Sektor industri dalam pembentukan pendapatan nasional meningkat
dari46,56% tahun 1994 menjadi 49,06% tahun 20013)
- Sektor jasa dalam pembentukan pendapatan nasional menurun dari
42,88%tahun 1994 menjadi 40,55% tahun 2001

Dari hasil pengamatan perubahan stuktur ekonomi dalam pembentukan pendapatan


nasional di ketiga negara Asean dngan waktu masa pembanguan yang relatif tidak
terlalu lama, hasil pengamatan menunjukkan peranan sektor pertanian dalam
pembentukan pendapatan nasional relatif tetap, seandainya dengan masa observasi
yang lebih lama atau dalam jangka panjang, diperkirakan perannya akan menurun dan
digantikan oleh peranan industri dalam pembentukan pendapatan nasional.

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Negara sedang berkembang adalah sebuah negara dengan rata-rata


pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relative terbelakang, dan indeks
perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Struktur
ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor
ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan atau yang diandalkan
mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas
dari suatu perekonomian. sektor ekonomi  menjadi sumber mata pencaharian
sebagian terbesar penduduk yang ada di Negera Indonesia serta menjadi penyerap
tenaga kerja yang terbesar.Struktur ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan
komposisi atau susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor
yang dominan atau yang diandalkan mempunyai kedudukan paling atas dalam
struktur tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. Yang dimaksudkan
dengan sektor ekonomi yang dominan atau yang diandalkan adalah sektor ekonomi
yang menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk serta menjadi
penyerap terbesar tenaga kerja.
Bahwa struktur  ekonomi akan mengalami perubahan dalam pembangunan
ekonomi, sudah lama disadari oleh ahli-ahli ekonomi. Tulisan A.G.B Fisher
dalam International Labour Review pada tahun 1935 telah mengemukakan
pendapat bahwa berbagai negara dapat dibedakan berdasarkan persentase tenaga
kerja yang berada di sektor primer, sekunder, dan tertier. Pendapat ini dibuktikan
oleh Clark yang telah mengumpulkan  data statistik mengenai persentase mengenai
data tenaga kerja yang bekerja di sektor primer, sekunder, dan tertier di beberapa
negara.

B. Saran
makalah yang ditulis dapat diambil saran yaitu: harus adanya usaha-usaha
pengembangan wilayah Negara berkembang khususnya Negara Indonesia serta
adanya rencana yang matang untuk melakukan pengembangan wilayah Negara
Sedang berkembang.

24

Anda mungkin juga menyukai