Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANDI UBAIDILLAH MANGGABARANI

NIM : E11115316

MATKUL : SISTEM POLITIK NEGARA-NEGARA BERKEMBANG

CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG

Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah negara berkembang. Istilah
tersebut merupakan penggolongan negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau
kualitas hidup rakyatnya.Secara umum, negara berkembang identik dengan kemiskinan.
Seringkali dijumpai pengemis dan gelandangan di kota-kota besar. Penduduk desa banyak yang
mencoba mencari kehidupan di kota, tetapi akhirnya justru menjadi gelandangan dan semakin
memadati kota. Beberapa negara berkembang justru mendekati sebagai negara terbelakang
(miskin).

Negara Berkembang merupakan negara dengan ekonomi, teknologi dan taraf hidup yang
berkembang. Tingkat pembangunan di tiap negara berkembang juga bervariasi, juga tidak setiap
negara berkembang memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah

Selain itu ada juga pengertian Negara Berkembang menurut para ahli, temen-temen bisa baca di
artikel tersebut untuk lebih jelasnya.

Negara berkembang pasti memiliki kelebihan yang bisa menjadi potensi negara tersebut bisa
menjadi Negara Maju. Contoh negara maju seperti di Asia Tenggara (Kecuali Singapura),
beberapa negara di Amerika Latin, Afrika, beberapa negara di Eropa Timur, di Asia seperti
Indonesia dan lain lain (Kecuali Jepang, Korea Selatan dan Singapura)

Ciri-Ciri Negara Berkembang

Secara umum, negara berkembang seringkali dipautkan dengan kemiskinan. Bahkan, pengemis
dan gelandangan di kota besar pun menjadi hal yang paling identik untuk negara berkembang.

Sementara itu, perpindahan penduduk dari desa ke kota justru hanya memperkeruh susana yang
ada di kota. Namun dibalik itu semua, ciri-ciri negara-negara berkembang sebenarnya adalah
sebagai berikut.

Secara umum, negara-negara berkembang mempunyai ciri sebagai


berikut:

1) Keadaan Ekonomi

Negara berkembang mempunyai keadaan ekonomi yang bertolak belakang dengan negara
maju. Berikut ini gambaran kondisi perekonomiannya.
a) Pendapatan Perkapita Rendah

Negara berkembang identik dengan keterbelakangan. Sebagian penduduknya hidup di bawah


garis kemiskinan. Salah satu indikatornya adalah tingkat pendapatan yang relatif rendah apabila
dibandingkan dengan pendapatan yang diterima oleh tiap-tiap penduduk di negara maju.
Penduduk di negara berkembang tingkat pendapatannya rendah. Oleh karena itu, standar
kehidupannya juga rendah. Dari pendapatan yang mereka terima, sebagian besar dibelanjakan
untuk makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Hampir tidak ada pendapatan yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sekunder, apalagi kemewahan dan kenyamanan hidup. Penduduk di
negara berkembang sering mengalami masalah kekurangan gizi, kesehatan, dan lain-lain.
Rumah-rumah penduduk masih sangat sederhana bahkan bisa dikatakan tidak layak huni.
Pakaian yang dipakai juga bisa dikatakan sudah tidak layak pakai. Di beberapa negara yang
miskin, masih bisa dijumpai anak-anak telantar yang tidak mempunyai pakaian.

b) Kesenjangan Pendapatan

Di negara-negara seperti pada tabel di atas, tingkat kesenjangan pendapatan penduduknya juga
cukup tinggi. Ada beberapa kelompok penduduk yang hidupnya makmur seperti para pedagang
dan pemilik tanah. Belum lagi beberapa sumber tambang dan perkebunan di negara berkembang
banyak yang dieksploitasi oleh pengusaha asing. Orang-orang asing inilah yang menikmati
kekayaan alam di negara berkembang sehingga negara berkembang sulit maju.

c) Ketergantungan pada Sektor Primer

Sebagian besar penduduk di negara berkembang menggantungkan hidupnya dari sektor


pertanian. Di negara berkembang, hampir 74% penduduk berusaha di sektor pertanian, sementara
itu di negara maju hanya 2,5%. Pertanian sebagai mata pencaharian pokok sebagian besar
penduduk menjadi tidak produktif karena masih dilakukan dengan cara kuno.
Negara-negara berkembang juga mengkhususkan pada produksi bahan mentah dan pangan
atau produksi primer seperti barang tambang. Misalnya Sri Lanka mengkhususkan pada teh,
karet, dan kelapa. India pada teh dan Brasil pada kopi. Mereka belum mampu mengolah bahan-
bahan mentah ini menjadi barang produksi. Di negara berkembang juga telah berkembang sektor
industri dengan barang-barang konsumsi sederhana, seperti tekstil. Pada sektor jasa seperti
transportasi, perdagangan, serta asuransi yang belum dapat dikatakan maju.

d) Sumber Alam Kurang Terolah


Sumber alam di negara berkembang kurang terolah karena memang tidak atau belum
dimanfaatkan secara maksimal. Sebenarnya banyak negara berkembang kaya sumber daya alam.
Akan tetapi, negara ini belum mempunyai teknologi yang mampu mengolah sumber daya alam
yang dimilikinya secara maksimal.

e) Kesempatan Kerja Kurang Memadai

Sistem perekonomian di negara berkembang masih mengandalkan sektor primer. Sektor ini
tentu belum mampu menyerap tenaga kerja yang umumnya tersedia sangat banyak.
Sektor pertanian dan sektor primer lainnya hanya mampu menyediakan lapangan kerja yang
terbatas. Akibatnya, pengangguran akan semakin bertambah. Selain itu, ciri khas lain dari negara
berkembang adalah kurangnya kemampuan kewirausahaan. Kewirausahaan ini masih terhalang
oleh tingkat pendidikan dan modal yang rendah, bahkan adat istiadat yang masih kolot yang
menghalangi munculnya kreativitas.

f) Keterbatasan Modal

Kelangkaan modal merupakan ciri umum lain negara berkembang. Negara berkembang
memiliki perekonomian yang miskin modal. Mereka bahkan masih menggantungkan investasi
dari negara lain sebagai sumber modal. Hal ini karena tingkat tabungan dan investasi di dalam
negeri masih rendah.

Oleh karena pendapatan penduduk rendah, masyarakat tidak dapat menabung banyak sehingga
bagian yang bisa diinvestasikan juga sedikit. Pemerintah juga kesulitan mengalokasikan dana
untuk ditanamkan dalam proyek-proyek ekonomi karena pendapatannya sebagian besar
digunakan untuk mengatasi masalah sosial yang sering terjadi.

g) Ketergantungan pada Perdagangan Luar Negeri

Biasanya negara terbelakang sangat berorientasi pada perdagangan luar negeri. Orientasi ini
terlihat pada ekspor barang-barang primer dan impor barang-barang konsumsi serta mesin-mesin
industri. Ketergantungan terhadap perdagangan luar negeri mengakibatkan perekonomian dalam
negeri menjadi rentan terhadap fluktuasi harga internasional barangbarang tersebut.

2) Keadaan Penduduk

Dari segi kependudukan, kondisi di negara maju dan negara berkembang sangat berbeda.
Berikut gambaran kondisi kependudukan di negara berkembang.
a) Pertumbuhan Penduduk yang Cepat

Pertambahan penduduk yang cepat ini menjadi satu ciri yang dimiliki oleh hampir semua
negara berkembang. Di negara berkembang, biasanya mempunyai potensi pertumbuhan
penduduk yang tinggi. Ada banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka pertumbuhan
penduduk. Selain rendahnya tingkat pengetahuan penduduk, juga masih kuatnya pengaruh adat
dan tradisi. Hal ini tentu mempercepat pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang besar
dengan tingkat kualitas yang rendah menyebabkan timbulnya berbagai masalah kependudukan.
Pengangguran, kemiskinan, dan rendahnya tingkat kesehatan merupakan dampak negatif dari
tingginya pertumbuhan penduduk. Dengan demikian, lengkaplah kesulitan yang dihadapi negara
tersebut, mempunyai penduduk banyak dengan tingkat pendapatan yang rendah.

b) Angka Kelahiran yang Tinggi

Tingkat kelahiran yang tinggi di beberapa negara berkembang memberi akibat yang kurang
baik bagi komposisi penduduknya. Tingkat kelahiran yang tinggi menjadikan sebagian besar
penduduknya terdiri atas kelompok usia muda.

Komposisi seperti ini sangat mengganggu perekonomian karena sebagian besar jumlah
tanggungan keluarga tidak produktif. Makin banyak keluarga yang ditanggung makin sulit pula
sebuah keluarga menabung uangnya untuk investasi. Selain itu, kesempatan pendidikan,
keperluan hidup, dan kemajuan sosial ekonomi juga menjadi semakin kecil.

c) Kepadatan Penduduk Tinggi

Sebagian besar negara berkembang, kepadatan penduduknya cukup tinggi. Umumnya


kepadatan penduduk ini terjadi di pusat-pusat pertanian atau daerah perkotaan. Kepadatan ini
akan semakin meningkat pesat dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk. Biasanya
kepadatan penduduk ini akan memunculkan masalah baru berkaitan dengan tata kota. Hal ini
karena beberapa masalah, seperti kriminalitas tinggi, sektor informal meningkat, dan
permukiman kumuh akan muncul di daerah padat penduduk.

3) Tingkat Pengangguran

Di negara berkembang akan dijumpai tingkat pengangguran yang tinggi. Pengangguran ini
semakin membengkak seiring dengan meningkatnya urbanisasi dan pertumbuhan penduduk. Di
negara berkembang, sektor industri kurang berkembang dan sektor lain tidak mampu
menampung jumlah tenaga kerja yang semakin membengkak.

Di negara berkembang banyak pengangguran tersembunyi. Pengangguran semacam ini


terdapat di sektor pertanian sebagai sektor utama di negara berkembang. Pengangguran
tersembunyi adalah orang yang tampaknya bekerja tetapi produktivitasnya sangat rendah.

4) Kesehatan Rendah

Tingkat kesehatan penduduk di negara berkembang berhubungan erat dengan pendapatan


yang diperoleh. Apabila pendapatan seseorang rendah, pengeluaran untuk pemeliharaan
kesehatan juga sedikit, bahkan mungkin tidak ada. Konsumsi yang dilakukan belum bisa
menunjukkan standar makanan yang bergizi. Dampaknya, banyak kematian anak karena
kekurangan gizi, air minum tidak sehat, sanitasi buruk, dan langkanya imunisasi. Sarana dan
fasilitas kesehatan di negara berkembang juga masih minim. Dokter dan rumah sakit masih
jarang. Belum lagi minimnya peralatan kedokteran yang menambah daftar permasalahan
kesehatan di negara berkembang.

5) Tingkat Pendidikan Rendah

Fasilitas pendidikan di negara berkembang juga kurang memadai. Banyak negara berkembang
yang sibuk memperluas penyediaan fasilitas pendidikan. Namun, upaya tersebut tetap terbentur
pada kekurangan modal dan sumber daya manusia yang tersedia. Di negara berkembang biaya
pendidikan masih mahal. Tidak semua penduduk dapat mengenyam pendidikan sampai tingkat
tinggi. Hanya sebagian penduduk yang dapat menyelesaikan pendidikan dasar. Oleh karena
tingkat pendidikan yang rendah,belum semua penduduk di negara berkembang bisa membaca.

6) Keterbelakangan Teknologi

Teknologi yang dipakai di negara-negara berkembang masih sangat sederhana. Pengembangan


riset untuk kemajuan teknologi di negara-negara berkembang masih kurang. Selain itu, dana
yang
tersedia untuk pengembangan dan pembelian teknologi juga tidak tersedia. Belum lagi kualitas
sumber daya manusia yang rendah ternyata tidak bisa mendukung perkembangan teknologi di
negaranegara berkembang.
7) Keadaan Sosial Budaya

Kemajuan suatu negara berkaitan erat dengan beberapa hal, seperti sikap sosial, kondisi
politik, dan latar belakang sejarah. Beberapa negara berkembang memiliki lembaga sosial dan
sikap serta kondisi politik yang kurang menunjang pembangunan dan perubahan ke arah
kemajuan. Masyarakat di negara berkembang sebagian besar masih memegang kepercayaan dan
nilai-nilai tradisional yang kadang tidak sejalan dengan proses kemajuan serta perubahan.
Kadang dalam masyarakat negara berkembang masih diwarnai pengelompokan masyarakat
berdasarkan kasta dan kelas, agama, suku bangsa, tradisi budaya dan pola sosial, warna kulit
serta ciri-ciri kedaerahan. Hal-hal seperti inilah yang menghalangi mobilitas sosial dan geografis
serta merupakan penghambat bagi kemajuan. Penduduk di negara berkembang juga sulit
menerima dan mengolah nilai-nilai baru yang muncul sebagai dampak pembangunan serta
perubahan.
Kegiatan pertanian di negara berkembang masih dikendalikan oleh tradisi dan adat istiadat.
Penduduk desa masih takut mencoba teknologi dan pengetahuan yang baru. Mereka tidak mau
mencoba bibit tanaman yang baru, menggunakan pestisida dan pupuk.

Contoh Negara Berkembang

Setelah membahas pengertian dan definisi negara berkembang di dunia, rasanya ngga afdol kalau
kita belum tahu negara mana saja yang termasuk negara berkembang. Penasaran? Ini liputannya.

1. INDIA

Di India, lebih dari 75% penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Ada tiga jenis pertanian di
India, seperti pertanian komersial, pertanian kecil menetap dan bertani secara berpindah-pindah.

Sapi, kambing dan domba menjadi hasil peternakan terpenting di negara ini. Tak ketinggalan
pula beberapa jenis hasil barang tambang seperti uranium, bijih besi dan mangan menjadi sektor
pendukung dari perekonomian di India.

2. NIGERIA

Negara dengan pendapatan 800 US Dollar perkapita ini memiliki pertumbuhan penduduk yang
sangat tinggi yakni 2.9% pertahunnya. Sebagian besar penduduknya tinggal di daerag pedesaan.
Oleh karena itu, berbagai macam hasil pertanian sangat diutamakan di negara ini.

3. GUATEMALA

Sektor pertanian dan industri menjadi tumpuan perekonomian di negara ini. Guatema memiliki
pendapatan perkapita penduduk sebesar 4.030 US Dollar pertahunnya.
Kopi gula, kapas, kapulaga dan pisang merupakan hasil pertanian yang akan diekspor di berbagai
negara. Selain itu, bidang industri juga meliputi beberapa bahan proses pembuatan pangan
seperti gula, gandum, bahan minuman dan kopi.

Anda mungkin juga menyukai