Anda di halaman 1dari 78

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU

DI MTs. NW BENTENG DESA LENDANG NANGKA UTARA


KECAMATAN MASBAGIK TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Mahsuni Lotim

Oleh :
EPI PUTRANADI
NIM 2016.154.00.020.001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA
AL MAHSUNI LOTIM
2019

i
PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU
DI MTs. NW BENTENG DESA LENDANG NANGKA UTARA
KECAMATAN MASBAGIK TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Epi Putranadi, 2016.154.00.020.001, Program Studi Manajemen Pendidikan


Islam, STITNU Al-Mahsuni Lombok Timur , 2019.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh


sertifikasi terhadap kinerja guru di MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka
Utara Kecamatan Masbagik Lombok Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kuantitatif, penelitian ini mengambil lokasi di MTs. NW Benteng Desa
Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019 yang
terdiri dari 12 guru yang bersertifikat, pengambilan sampel dengan cara total
sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 12 guru. Metode
pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan metode angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sertifikasi
terhadap kinerja guru, hal ini berdasarkan uji t diperoleh T hitung > Ttabel, yaitu 2,762
> 2,200. Ditemukan data Penelitian menunjukkan bahwa nilai minimumnya
adalah 7 dan nilai maksimumnya adalah 12 dengan uji normalitas variabel
Sertifikasi Sig 0,749 > 0,05 dinyatakan normal dan variabel Kinerja Guru adalah
Sig 0,454 > 0,05 dinyatakan Normal. Hasil Linieritas menunjukkan bahwa nilai
signifikansi dari deviation from liniearity yaitu 0,262 > 0,05 dengan kesimpulan
Linier sedangkan hasil uji homogenitas diketahui bahwa nilai signifikan 0,133¿
0,05, artinya data variabel pengaruh sertifikasi dengan kinerja guru mempunyai
varian yang sama.

Kata Kunci : Sertifikasi dan Kinerja Guru

ii
EFFECT OF CERTIFICATION ON TEACHER PERFORMANCEIN MTs.
NW FORTRESS OF NORTH NANGKA NANGKA VILLAGEMASBAGIK
DISTRICT, YEAR OF LESSON 2018/2019

Epi Putranadi, 2016.154.00.020.001, Islamic Education Management Study


Program, STITNU Al-Mahsuni East Lombok, 2019.

ABSTRACT

This study aims to find out whether or not the influence of certification on
teacher performance in MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka Utara,
Masbagik District, East Lombok. This type of research is a quantitative
descriptive study, this study took place in MTs. NW Benteng Lendang Nangka
Utara Village Masbagik District 2018/2019 Academic Year consisting of 12
certified teachers, sampling by means of a total sampling ie the entire population
was sampled as many as 12 teachers. The data collection method uses the
interview method and the questionnaire method.
The results of the research showed that there was an effect of certification
on teacher performance, this was based on the t test obtained by Thitung> Ttable,
which was 2.762> 2,200. Research data found that the minimum value was 7 and
the maximum value was 12 with the normality test of the Certification variable
Sig 0.749> 0.05 otherwise normal and the Teacher Performance variable was Sig
0.454> 0.05 otherwise Normal. Linearity results indicate that the significance
value of deviation from linearity is 0.262> 0.05 with Linear conclusions while the
homogeneity test results are known that the significant value is 0.133> 0.05,
meaning that the variable data of the influence of certification with teacher
performance has the same variant.

Keywords : Certification and Teacher Performance

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama mahasiswa : Epi Putranadi


NIM : 2016.154.00.020.001
Progam Studi : Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan di sebutkan dalam daftar
pustaka.

Lombok Timur,18 Februari 2020


Yang membuat pernyataan

Epi Putranadi
NIM : 2016.154.00.020.001

iv
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU


DI MTs. NW BENTENG DESA LENDANG NANGKA UTARA
KECAMATAN MASBAGIK TAHUN PELAJARAN 2018/2019

EPI PUTRANADI
NIM. 2016.154.00.020.001

Dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi


Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Sekolah Tinggi Ilmu Trbiyah Nahdlatul Ulama Al Mahsuni

TIM PENGUJI

Ir. H. Irhas, MM
Penguji Utama ………………………… ……….…………..

Sunandar Azma’ul Hadi, M.Pd


Pembimbing I/Penguji ………………………… ……….…………..

Mariawati, M.Pd
Pembimbing II /Penguji ………………………… ……….…………..

Lombok Timur, 27 Februari 2020


Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Ir. H. Irhas, MM
NIDN. 2101076502

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia yang Allah SWT berikan, atas limpahan rahmat,
dan kasih sayang-Nya, atas petunjuk dan bimbingannya yang telah diberikan,
sehingga penulis dapat, menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru Di MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka
Utara Kecamatan Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa
bimbingan, arahan, motivasi dan doa salam proses penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada Ir. H. Irhas, MM Selaku
Dosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian dan Kaprodi Manajemen Pendidikan
Islam yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasinya, sehingga
penulis proposal ini dapat terselesaikan. Selain itu ucapan terima kasih dan
penghargaan penulis sampaikan kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Mahsuni Lombok
Timur beserta Staf, yang telah banyak membantu sehingga skripsi ini dapat
terwujud.
2. Bapak Sunandar Azma’ul Hadi, M.Pd Sebagai Dosen pembimbing I yang
telah membimbing dalam penyelesaian Skripsi ini.
3. Ibu Mariawati, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
arahan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Para Dosen Manajemen Pendidikan Islam yang telah menyampaikan ilmu
pengetahuannya.
5. Kepala MTs. NW Benteng, Suriadi, QH., S.Pd berkat doa, keramahan, dan
kerjasamanya dalam pelaksanaan penelitian sehingga peneliti bisa
menjadikan skripsi ini dengan maksimal.
6. Bapak M. Parid Harja, S.Pd yang telah memberikan dukungan moril sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

vi
7. Kedua orang tua yang tak henti-hentinya memberikan dukungan baik berupa
materi dan moril serta doa yang tiada henti terucap sehingga peneliti sehat
wal’afiat selama proses penyelesaian skripsi ini.
8. Teman–teman Manajemen Pendidikan Islam tahun 2019 atas motivasi,
kebersamaan selama masa kuliah semoga persaudaraan kita tetap terjaga.
9. Semua pihak yang tidak saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan pelaksanaan penelitian dan penyusunan dalam skripsi ini. Semoga
bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT.
Teriring harapan dan doa semoga Allah SWT membalas amal kebaikan
dari berbagai pihak tersebut. Tentunya masih banyak kekurangan yang ada dalam
penulisan ini, untuk itu penulis berharap masukan dari pembaca dan semoga karya
ilmiah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

Lombok Timur, 01 Oktober 2019

Epi Putranadi

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
ABTRACT ....................................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR...................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
BAB 1. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................... 6
C. Batasan Masalah ........................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian........................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian......................................................................... 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 9
A. Kajian Teori .................................................................................. 9
1. Sertifikasi Guru....................................................................... 9
a. Tujuan Sertifikasi Guru ................................................... 10
b. Manfaat Sertifikasi Guru ................................................. 11
c. Kriteria Guru Agar Dapat Mengikuti Sertifikasi ............. 11
d. Mekanisme atau tata cara pengajuan sertifikasi guru ...... 12
e. Tes tulis ............................................................................ 13
2. Kinerja Guru .......................................................................... 18
a. Penilaian Kinerja ............................................................. 19
b. Penelitian Penilaian Kinerja ............................................ 21
c. Kreterian untuk Mengukur Kinerja ................................. 22
d. Tujuan Evaluasi Kinerja .................................................. 24

viii
e. Model Evaluasi Kinerja ................................................... 24
f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja .................... 26
g. Stanadar Kinerja Guru ..................................................... 27
h. Unsur-Unsur Kinerja ....................................................... 29
i. Kegunaan Penilaian Kinerja ............................................ 30
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ................................................... 31
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 32
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 34
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 34
B. Tempat Atau Waktu Penelitian ..................................................... 34
1. Tempat Penelitian ................................................................... 34
2. Waktu Penelitian ..................................................................... 34
C. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................... 34
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 35
E. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data ................................... 36
F. Validitas Dan Rehabilitas Instrumen ............................................ 36
G. Teknik Analisis Data .................................................................... 39
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 43
A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................. 43
1. Deskripsi Tempat Penelitian .................................................. 43
2. Deskripsi Data Penelitian ...................................................... 43
3. Hasil analisis statistik deskriptif ............................................ 44
B. Uji Hipotesis.................................................................................. 44
C. Hasil Uji Hipotesis/Jawaban Pertanyaan dan Penelitian............... 47
D. Pembahasan .................................................................................. 47
E. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 49
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 50
A. Simpulan ....................................................................................... 50
B. Saran ............................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55

ix
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 32


3.1 Hasil Pengujian Sertifikasi ....................................................................... 37
3.2 Hasil Pengujian Kinerja Guru ................................................................... 38
3.3 Reliabilitas Data Sertifikasi dan Kinerja Guru ......................................... 39
4.1 Deskripsi Data Penelitian ......................................................................... 44
4.2 Uji Normalitas (One Sample Kolmogrov Smirnov) ................................. 45
4.3 Uji Liniearitas (Compare Means, Means, Test Of Liniearity) ................. 46
4.4 Uji Homogenitas (One Way Anova) ........................................................ 46
4.5 Uji Hipotesis ............................................................................................. 47

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A. Angket Penelitian Sertifikasi Guru ........................................................... 55


B. Lembar Observasi Kinerja Guru ............................................................... 57
C. Data Hasil Penelitian Sertifikasi................................................................ 60
D. Data Hasil Penelitian Kinerja Guru .......................................................... 61
E. Persentase Distribusi t (df=1-40) .............................................................. 62
F. Output SPSS ............................................................................................. 63
1. Deskripsi Penelitian ............................................................................ 63
2. Normalitas .......................................................................................... 63
3. Homogenitas ....................................................................................... 64
4. Linieritas ............................................................................................. 64
5. Hipotesis ............................................................................................. 66
6. Kartu Konsultasi ................................................................................. 67

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia.

sehingga pendidikan tersebut berperan penting dalam kehidupan seseorang.

Karena dengan adanya pendidikan akan membuat suatu perubahan pada diri

individu kearah yang lebih baik. Dalam lembaga pendidikan terdapat proses

belajar mengajar yang merupakan sarana untuk mencapai suatu hasil dari

sebuah pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik harus mampu

melaksanakan suatu proses pembelajaran yang menyenangkan serta mampu

memotivasi siswa sehingga dengan sendirinya akan mendorong munculnya

aktivitas-aktivitas positif siswa dalam belajar.

Proses belajar mengajar diperlukan aktifitas yang dapat menunjang

kegiatan pembelajaran tersebut agar tujuan yang telah ditentukan dapat

tercapai dengan baik. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan peran serta

seorang guru sebagai tenaga pendidik yang secara langsung berinteraksi

dengan peserta didik, sehingga dengan demikian dibutuhkan kompetensi dan

keterampilan seorang guru dalam proses belajar mengajar. Dalam panduan

sertifikasi guru bagi LPTK tahun 2006 yang dikeluarkan oleh Direktur

Ketenagaan Dirjen Dikti Depdiknas disebutkan bahwa kompetensi

merupakan kebulatan pengawasan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

ditampilkan melalui unjuk kerja.1

1
Denidya Damay, Panduan Sukses Sertifikasi Guru, Yogyakarta, Araska, 2012, h. 31.

1
Sertifikasi guru adalah program tunjangan sertifikasi yang ditujukan

kepada para guru yang telah lulus dalam tes sertifikasi. Program ini ternyata

dapat dikatakan sebagai salah satu motivasi seorang guru untuk dapat

meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Pelaksanaan program sertifikasi

guru dilaksanakan sejak tahun 2007 setelah diterbitkannya Peraturan

Mendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam

Jabatan. Program sertifikasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk

meningkatkan kompetensi guru sebagai tenaga pendidik yang profesional.

Melalui sertifikasi ini guru dituntut agar bersungguh-sungguh menjalankan

tugasnya sebagai guru dan mengerahkan segala pemikiran serta kreatifitasnya

bagi pendidikan. Program sertifikasi diberlakukan untuk para guru yang

memiliki masa kerja minimal 5 tahun dengan usia maksimal 50 tahun.2

Sertifikasi merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah atas

pencapaian kinerja guru. Program sertifikasi menuntut para guru untuk dapat

melaksanakan kewajibannya sebagai tenaga pendidik yang professional. Jika

para guru tidak dapat memenuhi kewajibannya, maka secara otomatis

pemerintah akan memberhentikan tunjangan sertifikasinya. Sertifikasi guru

sebagai upaya peningkatan mutu guru diharapkan dapat meningkatkan mutu

pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Melalui

program sertifikasi yang diadakan oleh pemerintah ini, para guru akhirnya

lebih termotivasi untuk meningkatkan profesionalismenya dalam bekerja.

Syarat utama untuk mengikuti program sertifikasi adalah guru harus

memiliki kualifikasi akademik yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Setelah


2
Mendiknas, 2007, Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan, Jakarta

2
lulus dari uji kompetensi program sertifikasi, apabila guru lulus dalam

persyaratan dan ujian sertifikasi, maka guru akan mempunyai sertifikat

sebagai bukti keprofesionalannya sebagai tenaga pengajar. Manfaat yang

diharapkan dengan diadakannya program sertifikasi adalah memunculkan

keinginan para guru untuk meningkatkan kualitas dirinya sebagai tenaga

profesional.

Sertifikasi Guru diharapkan mampu meningkatkan kinerja dalam

mengembangkan pembelajaran. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selain itu, kinerja

juga merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang

diperlihatkan oleh seseorang pegawai untuk memperoleh hasil kerja yang

optimal. Begitu juga halnya bagi seorang guru, dalam melakukan proses

pembelajaran diperlukan kemampuan yang dapat memaksimalkan proses

pembelajaran tersebut. Namun kenyataannya yang sering terjadi adalah

kondisi aktifitas kemampuan guru dalam pembelajaran yang belum didukung

oleh keterampilan yang dapat memaksimalkan aktifitas pembelajaran yang

dilakukan. Oleh karena itu seorang guru harus mengoptimalkan pembelajaran

yang dilakukan, baik dengan penggunaan strategi pembelajaran yang

bervariasi maupun penggunaan perangkat pembelajaran. Dengan melakukan

pembelajaran yang maksimal tentunya tujuan yang telah ditetapkan akan

mudah untuk tercapai.

3
Berdasarkan observasi awal pada tanggal 01 September 2019 di MTs.

NW Benteng, diperoleh hasil bahwa masih terdapat guru dalam kinerjannya

yang kurang optimal. Kinerja guru yang sudah sertifikasi kurang optimal

terlihat dalam proses belajar mengajar. Sebelum proses belajar mengajar guru

seharusnya merencanakan program kegiatan pembelajaran dalam bentuk

Rencana Proses Pembelajaran (RPP), tetapi program perencanaan kegiatan

pembelajaran yang telah dibuat tidak sesuai dengan pelaksanaan di dalam

kelas. Menilai kualitas kinerja guru dapat ditinjau dari beberapa indikator

yang meliputi :

a. Unjuk kerja.

b. Penguasaan materi.

c. Penguasaan professional keguruan dan pendidikan.

d. Penguasaan cara-cara penyesuaian diri.

e. Kepribadian untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. contoh lain

masih banyak yang dapat dijadikan sebagai gambaran dalam melakukan

evaluasi kinerja guru.3

Selain itu, dalam peroses pembelajaran guru yang sudah sertifikasi

menjadi sorotan penting bagi guru yang belum sertifikasi di MTs. NW

Benteng, salah satunya di dalam kinerja pembelajaran, administrasi guru dan

kedisiplinan. Satu contoh di dalam merencanakan proses pembelajaran, guru

yang belum sertifikasi di dalam membuat perangkat pembelajaran

mengabaikan hal tersebut karena melihat guru-guru yang sudah sertifikasi

3
Ahmad Susanto, Konsep, Strategi, Dan Implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja
Guru, Jakarta, Prenadamedia Group, 2016. h. 75

4
tidak membuat perangkat atau perencanaan pembelajaran sebelum mulai

mengajar. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian yang relevan

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa sertifikasi guru yang bertujuan

untuk meningkatkan kompetensi guru ternyata tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Elda Soraida (2016) yang berjudul “ Analisis Kinerja Guru

Biologi SMA Swasta Yang Telah Sertifikasi Di Kabupaten Banyumas”. Hasil

penelitian menunjukkan: di Kabupaten Banyumas sendiri terdapat 22 SMA

Swasta dan hanya 7 sekolah yang terdapat guru yang telah sertifikasi. Data

yang diperoleh diketahui jumlah guru biologi yang sudah sertifikasi di SMA

Swasta Kabupaten Banyumas berjumlah 8 orang. Kinerja guru biologi SMA

Swasta Kabupaten Banyumas kurang optimal terlihat dalam proses belajar

mengajar. Masih adanya guru yang belum merencanakan program kegiatan

pembelajaran sebelum pembelajaran dimulai, adanya guru yang yang

membuat program pembelajaran tetapi tidak sesuai dengan yang di kelas,

adanya guru yang masih menggunakan metode yang sama dengan kondisi

siswa yang berbeda dan terdapat guru yang kurang mampu menguasai

suasana belajar di dalam kelas.4

Guru yang telah lulus sertifikasi ternyata tidak menunjukkan

kompetensi yang dipersyaratkan undang-undang. Dalam undang-undang

nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bab IV Pasal 10 Ayat 1

disebutkan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi

4
Elda Soraida, Skripsi tentang Analisis Kinerja Guru Biologi SMA Swasta Yang Telah
Sertifikasi Di Kabupaten Banyumas, FKIP UMP, 2016.

5
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan

kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.5

Berdasarkan uraian di atas, perlu dikaji lebih lanjut tentang kinerja

guru dalam peroses pembelajaran, oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kinerja guru yang telah

sertifikasi. Peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Serifikasi Terhadap Kinerja Guru di MTs. NW Benteng Desa

Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

identifikasi masalah pada penelitian ini yaitu:

a. Tingkat mutu proses pembelajaran di MTs. NW Benteng Desa Lendang

Nangka Utara Kecamatan Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019 belum

optimal.

b. Keterampilan guru dalam proses pembelajaran belum optimal.

c. Fasilitas belajar MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka Utara

Kecamatan Tahun Pelajaran 2018/2019 masih kurang.

d. Beberapa guru MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka Utara

Kecamatan Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019 masih kurang tepat

dalam menggunakan metode pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya persoalan yang timbul serta terbatasnya

kemampuan penulis baik dari segi waktu, tenaga dan dana, maka penulis
5
Presiden RI, 2005, Guru dan Dosen, Jakarta

6
memfokuskan pada pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru di MTs. NW

Benteng Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan Masbagik Tahun Pelajaran

2018/2019.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang akan di

kaji dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh sertifikasi terhadap

kinerja guru di MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan

Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019 ?.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh sertifikasi terhadap

kinerja guru di MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka Utara Kecamatan

Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019.

F. Manfaat Penelitian

Peneletian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah ilmu pengetahuan tentang sertifikasi guru.

b. Dapat mengetahui kinerja guru yang telah sertifikasi maupun yang

belum sertifikasi.

7
2. Manfaat praktis

a. Bagi sekolah: sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk

memperbaiki praktik-praktik pembelajaran guru agar menjadi lebih

efektif dan efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar

siswa meningkat.

b. Bagi guru: dapat memberikan kontribusi kepada guru yang telah

sertifikasi agar lebih meningkatkan kinerjannya di MTs. NW Benteng.

c. Bagi penulis dapat menjadi pengetahuan yang akan menjalani profesi

sebagai manajer dalam mengelola madrasah/sekolah lebih-lebih bagi

guru.

d. Bagi peneliti sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan

pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat

melihat, merasakan, dan menghayati apakah praktik-praktik

pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah efektif dan efisien.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Sertifikasi Guru

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru

dan dosen atau bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada

guru dan dosen sebagai tenaga professional.6 Sertifikasi guru merupakan

amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sisdiknas. Pasal 61 menyatakan bahwa sertifikat dapat berbentuk

ijazah dan sertifikat kompetensi, tetapi bukan sertifikat yang diperoleh

melalui pertemuan ilmiah seperti seminar, diskusi panel, lokakarya, dan

symposium. Namun sertifikat kompetensi diperoleh dari penyelenggara

pendidikan dan lembaga pelatihan setelah lulus uji kompetensi yang

diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga

sertifikasi.7

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Tentang Guru dan Dosen Bab I pada Ketentuan Umum Pasal 1diterangkan

bahwa “Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk Guru

dan Dosen.”8 Suatu harapan besar, bahwa adanya sertifikasi setidaknya

kondisi-kondisi tersebut dapat dinetralisir. Dengan demikian jelaslah,

bahwa sertifikasi ditujukan untuk memberikan lisensi, bahwa guru yang

6
Masnur Muslich, Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta, PT. Bumi
Aksara 2007, h. 2
7
E .Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung, Remaja Rosdakarya,
2009, h. 39
8
UU Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. h. 3

9
bersangkutan sudah baik untuk melakukan proses belajar mengajar karena

dianggap telah memilki kualifikasi dan kompetensi yang dimiliki hal

tersebut.

Istilah sertifikasi dalam makna kamus berarti surat keterangan

(sertifikat) dari lembaga berwenang yang di berikan kepada jenis profesi

dan sekaligus pernyataan (lisensi) terhadap kelayakan profesi untuk

melaksanakan tugas. Bagi guru agar dianggap baik dalam mengemban

tugas profesi mendidik. Sertifikat pendidik tersebut diberikan kepada guru

dan dosen yang telah memenuhi persyaratan.9

a. Tujuan Sertifikasi Guru

Adapun tujuan sertifikasi guru adalah sebagai berikut:

1) Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai

agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2) Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan.

3) Meningkatkan martabat guru.

4) Meningkatkan profesionaitas guru.

5) Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai

pendidik professional.

6) Meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

7) Meningkatkan martabat guru dalam rangka mewujudkan

pendidikan nasional yang bermutu.

8) Meningkatkan kesejahteraan guru.

9
Trianto dan Titik, Sertifikasi Guru Upaya Peningkatan Kualifikasi Kompetensi dan
Kesejateraan .Jakarta, Prestasi Pustaka, 2007, h. 11.

10
b. Manfaat Sertifikasi Guru

1) Melindungi sertifikasi guru dari praktik-praktik yang tidak

kompeten yang merusak citra profesi guru.

2) Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang

tidak berkualitas dan tidak professional.

3) Meningkatkan kesejahteraan guru.

4) Menjadi wahana penjaminan mutu pengguna lembaga pendidikan

tenaga pendidik (LPTK), dan kontrol mutu bagi pengguna

layanan pendidikan.

5) Menjaga lembaga penyelenggaraan pendidikan dari keinginan

internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-

ketentuan yang berlaku.10

c. Kriteria Seorang Guru Agar Dapat Mengikuti Sertifikasi

1) Guru yang telah memenuhi persyaratan utama yaitu memiliki

ijazah akademik atau kualifikasi akademik minimal S-1 atau D4

2) Sertifikasi bagi guru yang mengajar sesuai bidang keahliannya

dapat memilih proses sertifikasi berbasis pada ijazah S1/D4 yang

dimiliki.

3) Bagi guru yang belum memilki ijazah S1/D4 wajib

menyelesaikan dahulu kuliah S1/D4 sampai yang bersangkutan

memperoleh ijazah S1/D4.

10
J.B Situmorang, Winano, Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik, Klaten, Saka
Mitra Kompetensi, 2008, h. 34

11
4) Bagi guru yang sudah S1/D4 dan tercatat aktif di data Sistem

informasi pendidik dan tenaga kependidikan (SIMPATIKA) dan

sudah memiliki NUPTK atau NPK maka guru yang bersangkutan

tersebut berhak mengikuti Sertifikasi guru sesuai aturan yang

berlaku.

d. Mekanisme atau Tata Cara Pengujian Sertifikasi

1) Para guru harus memenuhi persyaratan administrasi yang telah

ditetapkan dan baru menempuh ujian tertulis. Ujian tulis

digunakan untuk menilai penguasaan kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional guru.

2) Jika lulus dalam ujian tertulis, dia diwajibkan mengikuti uji

kinerja, yaitu ujian mengelola pelajaran dalam bentuk senyatanya

(real teaching) di sekolah guru yang bersangkutan.

3) Sebagai bahan pertimbangan pendukung kepada guru diwajibkan

mencatat dan mengumpulkan semua aktivitas yang dilakukan

baik saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran dalm bentuk

portofolio.

Aktivitas-aktivitas dalam bentuk portofolio tersebut sebagai

refleksi dari empat kompetensi dasar guru sebagai agen pembelajaran

yaitu, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi

personal dan kompetensi sosial.

12
e. Tes Tertulis

Tes tertulis ini merupakan alat ukur berupa satu set pertanyaan

untuk mengukur sampel prilaku kognitif yang diberikan secara tertulis

dan jawaban yang diberikan juga secara tertulis dapat dikategorikan

kedalam bentuk tes dikotomi menjadi benar atau salah. Tes tertulis

digunakan untuk mengungkap pemenuhan tuntutan standar minimal

yang harus dikuasai guru dalam kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional.

1) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang

berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola

pelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara subtantif.

kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar dan pengembngan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilkinya.

Penilaian guru terhadap kemampuan memahami peserta

didik dikembangkan berdasarkan beberapa subkopetensi:

a) Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-

prinsip perkembangan kognitif, yang dijabarkan kedalam

indikator esensial.Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta

didik, yang dijabarkan kedalam indikator esensial.

13
b) Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik, yang

dijabarkan kedalam indikator esensial.

c) Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-

prinsip kepribadian, yang dijabarkan kedalam indikator

esensial.

Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008

tentang Guru dalam menyatakan bahwa kompetensi pedagogik

merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang

meliputi beberapa kemampuan berikut.

a) Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan.

b) Pemahaman terhadap peserta didik.

c) Pengembangkan kurikulum/silabus.

d) Perancangan pembelajaran.

e) Pelaksanaan pembelajaran.

f) Evaluasi hasil belajar.

g) Pengembangan pada peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.11

Selain itu, kemampuan yang harus dimiliki seorang guru

dalam kompetensi pedagogik sebagai berikut.

a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran

yang mendidik.
11
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, Jakarta

14
c) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata

pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

kepentingan pembelajaran.

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasi berbagai potensi yang dimiliki.

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan

peserta didik.

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk

kepentingan pembelajaran.

i) Melakukan tindakan efektif untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

Kemampuan pedagogik bagi guru bukanlah hal sederhana

karena kualitas guru harus di atas rata-rata. Kualitas ini dapat

dilihat dari aspek intelektual yang meliputi tiga aspek yaitu

logika, etika dan estetika. Pertama, logika sebagai pengembangan

kognitif yang mencakup kemampuan intelektual mengenal

lingkungan yang disusun secara hierarkis dari yang sederhana

sampai yang kompleks (pengetahuan, pemahaman, penerapan,

analisis, sintesis dan penilaian). Kedua, etika sebagai

pengembangan psikomotorik yaitu kemampuan menggiatkan dan

mengkoordinasikan gerakan, kemampuan perseptual (kemampuan

15
menerjemahkan perangsang yang diterima melalui alat indera

menjadi gerakan-gerakan yang tepat), kemampuan jasmani,

gerakan terlatih dan komunikasi nondiskursif (kemampuan

melakukan komunikasi dengan isyarat badan).

2) Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang

berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi

secara luas dan mendalam yang mencakup substansi isi materi

kurikulum mata pelajaran di sekolah dan keilmuan yang

menaungi materi kurikulum tersebut.12

Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008

tentang Guru dalam menyatakan bahwa kompetensi professional

merupakan kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan

bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan materi pembelajaran

yang diampunya sekurang-kurangnya meliputi penguasaan

berikut.

a) Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan

standar isi program satuan pendidikan mata pelajaran, dan/atau

kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

b) Konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi atau seni

yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren

12
Trianto, Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi Guru, Jakarta, restasi Jakarta, 2007, h. 85-90

16
dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau

kelompok mata pelajaran yang akan diampu.13

kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai

kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi

keguruannya. Artinya guru yang piawai dalam melaksanakan

profesinya dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan

profesional.14 Dalam peningkatan kemampuan profesional guru

minimal mempunyai dua prinsip yaitu prinsip bantuan, dan

prinsip bimbingan. Peningkatan kemampuan profesional guru itu

merupakan upaya membantu guru yang belum profesinal menjadi

profesional. Jadi peningkatan kemampuan profesional guru pada

dasarnya datang dari diri seorang guru. Meskipun terdapat

berbagai bimbingan yang dilakukan oleh pihak lain.15

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kompetensi

professional guru merupakan kemampuan guru dalam menguasai

pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan materi

pembelajaran yang diampunya yang dapat menunjang proses

pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik demi tercapainya

standar pendidikan yang ditetapkan. Keseluruhan kompetensi

guru dan praktiknya tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh.

Pemilahan menjadi empat bagian (kompetensi pedagogik,

13
Peraturan Pemereintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru, Jakarta
14
Kuswadi, Skripsi tentang Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
Dan Menyenangkan, Semarang, 2011. h. 33
15
Muhlison, Jurnal Darul Ilmi tentang Guru Profesional, Vol. 02, No. 02 Juli 2014

17
kepribadian, sosial dan profesional) semata-mata agar mudah

memahaminya.

2. Kinerja Guru

Istilah kinerja merupakan terjemahan dari bahasa inggris, work

performance atau job performance, tetapi dalam bahasa inggrisnya sering

disingkat menjadi performance saja. Menurut Payman J. Simanjuntak

yang dikutip oleh Ahmad Susanto, kinerja adalah tingkat pencapaian hasil

atas pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka pencapaian tujuan

organisasi. Dalam hal ini Simanjuntak menegaskan bahwa kinerja adalah

suatu yang penting dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, karena

setiap individu atau organisasi tentu saja memiliki tujuan yang akan

dicapai dengan menetapkan target atau sasaran. Keberhasilan individu

atau organisasi dalam mencapai target atau sasaran tersebut itulah

merupakan kinerja.16

Pada hakekatnya kinerja guru merupakan perilaku yang dihasilkan

seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan

pengajar ketika mengajar di depan kelas, sesuai dengan kreteria tertentu.

Kinerja seorang guru akan terlihat pada situasi dan kondisi kerjaa sehari-

hari. Kinerja dapat dilihat dari aspek kegiatan dalam menjalankan tugas

dan kualitas dalam melaksanakan tugas tersebut.17

16
Ahmad Susanto, Konsep, Strategi, Dan Implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja
Guru, Jakarta, Prenadamedia Group, 2016. h. 69
17
Ahmad Susanto, Konsep, Strategi, dan Implementasi Manejemen Peningkatan Kinerja
Guru, Prenada Media, Jakarta, 2016, h. 70

18
Adapun Prawirosentono mengartikan kinerja sebagai hasil kerja

yang dapat dicapai seseorang atau kelompok orang dalam suatu

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing

dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara

legal, tidak melanggar hokum sesuai dengan moral maupun etika.18

a. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan Proses dimana organisasi berupaya

memperoleh informasi yang seakurat mungkin tentang kinerja

peranggotanya.19

Kreteria atau karakteristik yang dapat digunakan dalam

penilaian kinerja atau prestasi kerja, antara lain diungkapkan oleh

Terry yang mengungkapkan bahwa unsur yang dapat diperhatikan

lama menilai kinerja antara lain:

1) Pengetahuan tentang pekerjaan;

2) Kualitas pekerjaan;

3) Kerja sma;

4) Tanggung jawab;

5) Inisiatif;

6) Kuantitas pekerjaan; dan

7) Keterandalan Karyawan.20

18
Ahmad Susanto, 2016. h. 69
19
Sondang P.Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Rineka Cipta, Jakarta,
2002. h. 168
20
Ahmad Susanto, Konsep, Strategi, Dan Implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja
Guru, Jakarta, Prenadamedia Group, 2016. h. 52

19
Penilaian kinerja digunakan untuk berbagai tujuan dalam

organisasi. Setiap organisasi menekankan pada tujuan yang berbeda-

beda dan organisasi lain dapat menekankan tujuan yang berbeda

dengan sistem penilaian yang sama. Tujuan yang berbeda sering

menimbulkan konflik. Sistem penilaian kinerja akan bekerja baik

ketika tujuan formal organisasi menggunakan kinerja yang konsisten

terhadap tujuan penilaian, termasuk penilai dan yang dinilai.

Menurut Hasibuan mengungkapkan bahwa penilaian kinerja

atau prestasi kerja adalah evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan

yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditunjukkan untuk

pengembangan.21

Jadi penilaian kinerja dilakukan untuk meminimalkan perilaku

yang tidak semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja

pada waktunya serta penghargaan, baik yang bersifat intrinsik maupun

ekstrinsik.

Penilaian kinerja banyak digunakan di Great Britain adalah

sebagai berikut:

1) Meningkatkan kinerja

2) Menetapkan tujuan organisasi

3) Mengidentifikasi pelatihan dan kebutuhan pengembangan

Secara umum, penilaian kinerja digunakan sebagai berikut:

1) Kriteria studi validasi

2) Menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan organisasi


21
Ahmad Susanto, 2016. h. 52

20
3) Menekankan kembali struktur kekuasaan

Dengan demikian penilaian kinerja dalam setiap organisasi

mutlak diperlukan, karena akan mendorong peningkatan kualitas

organisasi yang besangkutan.

b. Penelitian Penilaian Kinerja

1) Pengukuran kinerja secara objektif dan subjektif

Secara umum, data kinerja dapat dikategorikan menjadi

dua kelompok, yaitu judgment atau pengukuran yang subjektif

nonjudgment atau pengukuran secara objektif. Meskipun

pengukuran judgment lebih banyak digunakan, indeks kinerja

secara objektif telah menggunakan pengkuran kinerja secara rutin.

Selain itu, juga digunakan untuk mengidentifikasi beberapa

masalah pengukuran objektif dan alasan para psikolog

menggunakan pengukuran judgment khususnya untuk

mengevaluasisikap manajerial.

2) Penilaian Kognitif dalam Penilaian Kinerja

Penelitian ini dipusatkan pada empat proses kognitif utama

sebagai berikut:

a) Information acquisition, yang melibatkan sikap

kecendrungan dan karakteristik penilaian.

b) Encoding and mental representation. Penelitian ini

memfokuskan pada garis- garis formula seperti kategori,

prototipe dan skema yang terkait.

21
c) Penelitian atas storage and retrieval yang merupakan

informasi utama pada kinerja memori, jumlah memori yang

ada (memori jangka pendek atau memori jangka panjang).22

c. Kriteria untuk Mengukur Kinerja

1) Kuantitative (seberapa banyak). Ukuran kuantitatif merupakan

ukuran paling mudah untuk disusun dan diukurannya, yaitu hanya

dengan menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja harus

dicapai dalam kurun waktu tertentu, contohnya:

a) Menghasilkan tidak kurang dari sepuluh pasang sepatu sehari

b) Melakukan dan menyelesaikan empat survei setahun

c) Minimal menyelesaikan lima permohonan izin sebulan.

d) Melayani minimal 150 nasabah sehari (teller bank)

e) Mengenalkan minimal dua produk baru setahun

f) Mencatat angka tiga puluh meteran listrik/air sehari

2) Kualitative (seberapa baik). Standar kualitas dapat diekpresikan

sebagai tingkat kesalahan seperti jumlah atau persentase

kesalahan yang diperolehkan per unit hasil kerja. Contohnya:

a) Keluhan pelanggan tidak lebih dari 1%

b) Sepatu yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas

minimal 99,5%

c) Keluhan pelanggan atas layanan teller paling banyak

berjumlah 10 pertahun (teller bank).

22
Burhanuddin Abdullah, Perfomance Appraisal, Jakarta, PT Raja Gravindo, 2008, h. 5

22
3) Cara melakukan pekerjaan, digunakan sebagai standar kinerja jika

kontak personal, sikap personal merupakan faktor penentu

keberhasilan melaksanakan pekerjaan, misalnya:

a) Membantu pelanggan dalam memasang produk dan

menjelaskannya dengan sabar

b) Berkata dengan sopan dengan bekerja, atasan, dan pelanggan

c) Membantu teman sekerja yang memerlukan bantuan dengan

sabar walaupun sibuk mengerjakan pekerjaan masing-

masing.

d) Mematuhi peraturan dan prosedur kerja yang ditentukan

4) Efektivitas Penggunaan Sumber organisasi. Efektivitas

penggunaan sumber dijadikan indikator jika untuk mengerjakan

suatu pekerjaan disyaratkan menggunakan jumlah sumber

tertentu, seperti uang dan bahan baku, contohnya:

a) Bahan baku yang terbuang dalam proses produksi tidak

melebihi 0,002%

b) Melakukan penghematan pemakaian listrik sampai 10% dari

tahun yang lalu

c) Biaya perjalanan tidak melebihi 5% biaya tahunan tahun lalu

d) Anggaran bahan bakar mobil dinas turun 25% dari aggaran

tahun lalu.

d. Tujuan Evaluasi Kinerja

23
Tujuan dasar evaluasi adalah untuk menyediakan informasi

mengenai kinerja pekerjaan. Secara lebih spesipik, informasi tersebut

dapat memenuhi berbagai tujuan. Tujuan tersebut antara lain:

1) Menyediakan dasar untuk alokasi penghargaan, termasuk

kenaikan gaji, promosi, transfer, pemberhentian.

2) Mengidentifikasi kayawan yang berpotensi tinggi

3) Menvalidasi efektivitas dari prosedur pemilihan karyawan

4) Mengembangkan cara untuk mengatasi hambatan dan

penghambat kinerja

5) Membentuk kesepakatan supervisor-karyawan mengenai

ekpektasi kinerja

6) Mengidentifikasi kesempatan pengembangan dan pelatihan

7) Mengevaluasi program pelatihan sebelumnya Menstimulasi

perbaikan kinerja23

e. Model Evaluasi Kinerja

1) Model Esai

Model Esai adalah metode evaluasi kinerja yang penilainya

merumuskan hasil penilaiannya dalam bentuk esai. Sistem

evaluasi kinerja menentukan indikator-indikator kinerja yang

harus dan defenisi operasional setiap indikator. Kualitas model

evaluasi kinerja esai bergantung pada kemampuan penilai dalam

menyusun esai mengenai indikator kinerja ternilai. penyusunan

23
John M. Ivan Cevich, Robet Konopaske, Michael T matteson, Prilaku dan
Manajemen Organisasi, Erlangga, Jakarta, 2006, hal. 216

24
esai juga memerlukan waktu yang cukup lama karena penilai

harus mengumpulkan informasi tentang ternilai dan

mendokumentasikan informasi tersebut.

2) Rangking Method

Rangking Method atau metode me-rangking adalah

mengurutkan para pegawai dari yang nilainya tertinggi sampai

yang paling rendah. Metode ini dimulai dengan mengobservasi

dan menilai kinerja para karyawan, kemudian me-rangking

kinerja mereka. Metode Rangkin digunakan untuk mekanisme

pembinaan dan pengembangan karier.

3) Model Forced Distribution

Model evaluasi kinerja Forced Distribution atau Distribusi

Paksaan adalah system evaluasi kinerja yang mengklasifikasikan

karyawan menjadi 5 sampai 10 kelompok kurva normal dari yang

sangat rendah sampai yang sangat tinggi.

4) Model Forced Choice Scale

Berikut ini kelemahan sistem metode Forced Choice

sebagai berikut:

a) Memerlukan kemauan penilai untuk mengevaluasi ternilai

karena karena mereka tidak mengetahui apakah mereka

telah menilai baik atau buruk kinerja ternilai

25
b) Karena tidak mengetahui nilai kinerjanya, karyawan tidak

mendapatkan balikan tentang kinerjanya dalam

melaksanakan tugasnya

f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Banyak faktor yang memengaruhi terbangunnya suatu kinerja

professional, termasuk kinerja guru yang di dalamnya berkaitan

dengan faktor-faktor yang memengaruhinya, internal maupun

eksternal. Faktor internal yang memengaruhi misalnya system

kepercayaan menjadi pandangan hidup seorang guru. faktor ini sangat

besar pengaruhnya yang ditimbulkan dan bahkan yang paling

berpotensi bagi pembentukan etos kerjanya.

Selanjutnya faktor eksternal kinerja guru, menurut M. Arifin

dalam Muhaimin yang dikutip oleh Ahmad Susanto

mengidentifikasikan ke dalm beberapa hal, diantaranya adalah:

1) Volume upah kerja yang dapat memnuhi kebutuhan seseorang.

2) Suasana kerja yang menggairahkan atau iklim yang ditunjang

dengan komunikasi demokrasi yang serasi dan manusiawi antara

pimpinan dan bawahan.

3) Sikap jujur dan dapat dipercaya dari kalangan pimpinan terwujud

dalam kenyataan.

4) Penghargaan terhadap need achievement (hasrat dan kebutuhan

untuk maju) atau penghargaan terhadap berprestasi.

26
5) Sarana yang menunjang bagi kesejahteraan mental dan fisik,

seperti tempat olahraga, masjid, rekreasi, dan hiburan.24

Sementara itu, Buchari Zainun mengemukakan ada tiga faktor

yang memengaruhi kinerja pegawai, yaitu (1) ciri seseorang; (2)

lingkungan luar; dan (3) sikap terhadap profesi pegawai. Lingkungan

luar meliputi budaya, politik, hokum, ekonomi, dan social. Sikap

terhadap profesi pegawai meliputi kebijakan manajemen, gaya

kepemimpinan, dan syarat kerja.25

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan

bahwasanya kinerja seseorang khususnya pegawai dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu: Kewibawaan, sifat-sifat atau keterampilan,

sarana, dan sikap profesi pegawai.

g. Standar Kinerja Guru

Standar kinerja perlu dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam

mengadakan perbandingan terhadap apa yang dicapai dengan apa

yang diharapkan, atau kualitas kinerja adalah wujud perilaku atau

kegiatan yang dilaksanakan dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan

atau tujuan yang hendak dicapai secara efektif dan efesien. Untuk

mencapai hal tersebut, seringkali kinerja guru dihadapkan pada

berbagai hambatan/kendala sehingga pada akhirnya dapat

menimbulkan bentuk kinerja yang kurang efektif. Dengan kata lain

standar kinerja dapat dijadikan patokan dalam mengadakan


24
Ahmad Susanto, Konsep, Strategi, Dan Implementasi Manajemen Peningkatan Kinerja
Guru, Jakarta, Prenadamedia Group, 2016. h. 73
25
Ahmad Susanto, 2016. h. 73

27
pertanggungjawaban terhadap apa yang telah dilaksanakan, patokan

tersebut meliputi:

1) Hasil, mengacu pada ukuran output utama organisasi sekolah

2) Efisiensi, mengacu pada penggunaan sumber daya langka oleh

organisasi sekolah.

3) Kepuasan, mengacu pada keberhasilan organisasi sekolah dalam

memenuhi kebutuhan semua pihak yang terlibat dalam organisasi

sekolah tersebut.

4) Keadaptasian, mengacu kepada ukuran tanggapan organisasi

sekolah terhadap perubahan yang terjadi.

Standar kinerja guru berhubungan dengan kualitas guru dalam

menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara

individual; (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran; (3)

pendayagunaan media pembelajaran; (4) melibatkan siswa dalam

berbagai pengalaman belajar; dan (5) Kepemimpinan yang aktif dari

guru.

Kinerja guru (teacher performance) berkaitan dengan

kompetensi guru, artinya untuk memiliki kinerja yang baik guru harus

didukung oleh kompetensi yang baik pula. Tanpa memiliki

kompetensi yang baik seorang guru tidak akan mungkin dapat

memiliki kinerja yang baik. Ada sepuluh kompetisi dasar yang harus

dikuasai oleh seorang guru, meliputi: (1) menguasai bahan/materi

pembelajaran; (2) mengelola program pembelajaran; (3) Mengelola

28
kelas; (4) menggunakan media dan sumber belajar; (5) menguasai

landasan pendidikan; (6) mengelola interaksi pembelajaran; (7)

menilai prestasi belajar siswa; (8) mengenal fungsi dan layanan

bimbingan dan penyuluhan; (9) mengenal dan menyelenggarakan

administrasisekolah; dan (10) memahami dan menafsirkan hasil

penelitan guna keperluan pembelajaran.26

h. Unsur-unsur Kinerja

Pada umumnya unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam

proses kinerja menurut Sastrohadiworyo adalah sebagai berikut:

1) Kesetiaan
Kesetiaan yang dimaksud adalah tekat dan sanggup menanggapi,
melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab.
2) Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah kinerja yang dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan yang diberikan kepadanya.
3) Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesanggupan dalam menyelesaikan tugas
dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baikya
dan tepat waktu serta berani menanggung resiko atas keputusan
yang telah diambilnya.
4) Ketaatan
Ketaatan adalah kesanggupan seorang tenaga kerja untuk mentaati
segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan
kedinasan yang diberikan atasan yang berwenang, serta
kesanggupan untuk tidak melanggar-langgarar yang telah
ditetapkan perusahaan maupun pemerintah, baik secara tertulis
maupun tidak tertulis.

26
Abd. Majid, Pengembangan Kinerja Guru, samudra biru, Yogyakarta, 2016, h. 14-15

29
5) Kejujuran
Kejujuran adalah ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalah gunakan
wewenang yang telah diberikan kepadanya.
6) Kerja sama
Kerja sama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk
bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan
suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehinggga
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
7) Prakasa
Prakarsa adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk
mengambil keputusan, langkah-lagkah atau melaksanakan suatu
tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa
menunggu perintah dan bimbingan dari manajemen lainnya.
8) Kepimpinan
kepimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seorang untuk
meyakinkan orang lain sehingga dapat diarahkan secara maksimal
untuk mengarahkan tugas pokok.27

i. Kegunaan Penilaian Kinerja

1) Sebagai alat untuk memperbaiki kinerja atau karyawan Sebagai

instrument dalam melakukan penyesuain imbalan yang diberikan

oleh organisasi kepada karyawannya

2) Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan dan

pelatihan.

3) Sebagai bahan untuk membantu para karyawan melakukan

perencanaan dan pengembangan karier

4) Sebagai alat untuk mengkaji kegiatan pengadaan tenaga kerja,

terutama yang diarahkan pada kemungkinan terjadinya kelemahan

didalmnya.

5) Membantu sumber daya manusia untuk mengambil keputusan

dalam mutasi karyawan


27
Siswanto Sastrohadiwiryo, Manjemen Tenaga Kerja Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta,
2003, h. 236

30
Sebagai bahan umpan balik bagi manajemen sumber daya

manusia, bagi para atasan langsung, dan bagi para karyawan

sendiri.

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Risma Istiarini (2012) yang berjudul

“Pengaruh Sertifikasi Guru dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kinerja

Guru SMA Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012”.

Hasil penelitian menunjukkan: terdapat pengaruh positif dan signifikan

sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Negeri 1 Sentolo Kabupaten

Kulon Progo Tahun 2012. Persamaan dengan penelitian ini adalah

penggunaan variabel yang sama yaitu sertifikasi dan kinerja guru.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah analisis yang digunakan yaitu

menggunakan regrese berganda sedangkan penelitian ini menggunakan

analisis jalur, populasi dan lokasi penelitian yang digunakan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fatchurrohman yang berjudul “Pengaruh

Sertifikasi Bagi Peningkatan Kinerja Guru SMP Negeri 1 Salatiga”. Hasil

penelitian ini yaitu Dampak sertifikasi terhadap kinerja para guru di SMP

Negeri 1 kota Salatiga cukup positif terhadap guru-guru yang

memperoleh sertifikat pendidik, baik pada kedisiplinan kerja yaitu guru

yang telah mendapatkan sertifikat ternyata cukup disiplin dalam

mengajar (jam datang dan pulang), Persamaan dengan penelitian ini

adalah penggunaan variabel yang sama yaitu sertifikasi dan kinerja guru.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah analisis yang digunakan, populasi

31
dan lokasi penelitian. Penelitian tersebut menggunakan analisis deskriptif

model interaktif sedangkan penelitian ini menggunakan regresi.28

C. Kerangka Berpikir

Sertifikasi Guru diartikan sebagai kepemilikan sertifikat pendidik untuk

guru dan dosen. Tidak semua guru dan dosen bisa menerima sertifikat

pendidik ini, namun hanya guru yang dianggap memenuhi standar

profesional. Sasaran utama program sertifikasi adalah menjadikan guru

sebagai pendidik profesional, yang mempunyai kinerja yang baik, sehingga

mampu menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu tinggi.

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

HARAPAN KENYATAAN
1. Guru yang sertifikasi lebih bagus 1. Belum mampu menciptakan suasana
kinerja dari guru non sertifikasi. belajar dengan optimal.
2. Pembelajaran lebih berkualitas. 2. Masih kurang tepat dalam
3. Sebagai contoh bagi guru yang menggunakan metode pembelajaran
lain.
3. Fasilitas belajar masih kurang.

MASALAH
Masih banyaknya guru sertifikasi yang belum
maksimal dalam menjalankan pembelajaran
sehingga berpengaruh terhadap guru yang lain.

SOLUSI
Meningkatkan sarana pembelajaran di sekolah dan
meningkatkan kinerja guru dengan merubah gaya
pembelajaran di sekolah.

D. Hipotesis Penelitian dan atau Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan penjelasan teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan

di atas, maka hipotesis yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
28
Nur Baeti, Skripsi Tentang Pengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di
Kabupaten Seleman, Yogyakarta, 2015, h. 82

32
1. Hipotesis Nol (Ho) : Tidak Ada pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap

Kinerja Guru di MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka Utara

Kecamatan Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap

Kinerja Guru di MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka Utara

Kecamatan Masbagik Tahun Pelajaran 2018/2019.

33
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian survei dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data yang menggunakan instrumen

penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 29

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs. NW Benteng Desa Lendang Nangka

Utara Kecamatan Masbagik Lombok Timur.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 hingga Desember

2019.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah kelompok besar yang merupakan sasaran

generalisasi hasil penelitian. Adapun yang dijadikan populasi dalam

29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2018.
h. 8

34
penelitian ini adalah guru-guru yang telah disertifikasi yang berjumlah 12

orang.

2. Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang diamati. Mengingat populasi

dalam penelitian ini tidak banyak maka peneliti mengambil seluruh

populasi sebagai sampel. Jadi sampel penelitian ini adalah total sampling

yaitu seluruh populasi dijasikan sampel.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat, nilai dari orang, objek,

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.30 Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Indevenden

Variabel ini sering disebut dengan variabel stimulus, preditor,

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut dengaan variable

bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat).31 Variabel Indevenden dalam penelitian ini adalah sertifikasi

(X1).

2. Variabel Dependen

Sering disebut sebagai variabel output, kreteria, konsekuen. Dalam

bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat


30
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2018,
h. 39
31
Sugiyono, 2018, h. 39

35
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas.32 Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah

kinerja guru (Y).

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan teknik:

1. Wawancara sebagai alat pengumpulan data, yang bertujuan untuk

menjaring data informasi siswa ataupun tenaga pendidik dengan jalan

bertanya langsung kepada sumber data baik kepada siswa yang

bersangkutan maupun kepada orang lain.

2. Angket adalah data yang dikumpulkan dengan cara mengajukan seluruh

pernyataan secara tertulis kepada responden dan sumber data. Angket

digunakan untuk memperoleh dari responden tentang sertifikasi.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Sugiyono menjelaskan “hasil penelitian yang valid bila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek yang diteliti”. 33

Uji Validasi bertujuan untuk menjelaskan ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu

instrumen dianggap memiliki validitas tinggi jika dapat memberikan

hasil pengukuran yang sesuai dengan tujuannya. Uji validitas internal

32
Sugiyono, 2018, h. 39
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2018,
h. 121

36
dilakukan melalui uji validitas butir, untuk menguji validitas butir

digunakan.

Uji validitas butir dilakukan dengan menggunakan Program SPSS

16, yaitu harus ada angket yang diuji kevalidannya dengan analisis

correlation dengan membandingkan angka r hitung dan r tabel. Jika r

hitung lebih besar dari r tabel maka dikatakan valid dan sebaliknya jika r

hitung lebih kecil dari r tabel maka item dikatakan tidak valid.

Berdasarkan hasil pengujian validitas dengan menggunakan

Program SPSS 16, instrumen dalam mengukur sertifikasi terdapat 14

item yang valid dan 8 item yang yang tidak valid dan kinerja guru

terdapat 12 item yang valid dan 5 item yang tidak valid maka jumlah

item yang valid antara variabel sertifikasi dengan kinerja guru adalah 26

item.

Tabel 3.1
Hasil Pengujian Sertifikasi

Item Validitas
Soal rxy (r hitung) r tabel kesimpulan
1 0,652 0,6319 Valid
2 0,671 0,6319 Valid
3 0,650 0,6319 Valid
4 0,643 0,6319 Valid
5 0,660 0,6319 Valid
6 0,750 0,6319 Valid
7 0,650 0,6319 Valid
8 0,760 0,6319 Valid
9 0,770 0,6319 Valid
10 0,680 0,6319 Valid
11 0,645 0,6319 Valid
12 0,650 0,6319 Valid
13 0,672 0,6319 Valid
14 0,660 0,6319 Valid

37
Tabel 3.2
Hasil Pengujian Kinerja Guru

Item Validitas
Soal rxy (r hitung) r tabel kesimpulan
1 0,650 0,6319 Valid
2 0,760 0,6319 Valid
3 0,770 0,6319 Valid
4 0,680 0,6319 Valid
5 0,645 0,6319 Valid
6 0,650 0,6319 Valid
7 0,672 0,6319 Valid
8 0,660 0,6319 Valid
9 0,671 0,6319 Valid
10 0,650 0,6319 Valid
11 0,643 0,6319 Valid
12 0,660 0,6319 Valid

2. Uji Reliabilitas

Sugiyono (2018: 121) menjelaskan “instrumen yang reliabel adalah

instrumen yang bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.”.

kalau dalam obyek kemarin berwarna merah, maka sekarang dan besok

tetap berwarna merah.34 Uji reliabel digunakan untuk mengetahui

keajegan alat ukur yang digunakan. Reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini menggunakan perhitungan Cronbach’s Alpha, karena

34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung, Alfabeta, 2018,
h. 121

38
dalam penelitian ini berbentuk angket yang skornya merupakan

rentangan 1-4.

Uji reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan angka

Croanbach Alpha dengan ketentuan nilai Croanbach Alpha minimal

adalah 0,6 artinya jika nilai Croanbach Alpha yang didapatkan dari hasil

perhitungan SPSS lebih besar dari 0,6 maka disimpulkan kuisioner

tersebut reliable, sebaliknya jika Croanbach Alpha lebih kecil dari 0,6

maka disimpulkan tidak reliabel.

Tabel 3.3

Reliabilitas Data Sertifikasi dan Kinerja Guru

Aspek Cronbach’s Alpa Items

Sertifikasi 0,65 22
Kinerja Guru 0,60 17

Berdasarkan hasil uji validitas dan uji reliabilitas di atas maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen yang dibuat sudah memenuhi syarat

untuk mengukur pengaruh sertifikasi dan kinerja guru.

G. Teknis Analisis Data

1. Uji Prasyarat

a) Uji Normalitas

Uji normalitas data adalah pengujian yang harus dilakukan

sebelum melakukan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk data

yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari

39
populasi normal. Uji statistika normalitas yang dapat digunakan

diantaranya Chi-Squere, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro

Wilk, Jaque Bera.

Pada penelitian untuk menguji normalitas menggunakan

pengujian Kolmogorov Smirnov, yaitu metode pengujian normalitas

yang efektif dan valid digunakan untuk sampel berjumlah kecil.

Dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah 12 orang. Sehingga

pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov sangat

cocok untuk penelitian ini.

Untuk mempermudah pengujian, peneliti menggunakan

bantuan aplikasi SPSS Versi 16 untuk melakukan analisis normalitas

instrumen ini. Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas

adalah:

1) Jika sig (signifikansi) < 0,05, maka data berdistribusi tidak


normal.
2) Jika sig (signifikansi) > 0,05, maka data berdistribusi normal.35

Pada penelitian ini uji normalitas dihitung menggunakan uji

one sample kolmogrov-smirnov dengan taraf sig. 0,05. Uji normalitas

dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for

Social Science) versi 16.

b) Uji Homogenitas

Menurut Priyanto, homogenitas digunakan untuk mengetahui

apakah beberapa varian dalam populasi sama atau tidak. Sebagai

35
Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009 , h.28

40
kriteria pengujian, jika nilai sig. > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

varian dari dua atau lebih kelompok adalah sama. Begitu pula

sebaliknya.36

Pada penelitian ini uji homogenitas dihitung menggunakan

one way anova dengan bantuan program SPSS (Statistical Package

for Social Science) versi 16.

c) Uji Linearitas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel bebas dan variabel terikat memiliki hubungan yang

linier atau tidak. Kriteria yang digunakan adalah dengan uji F dengan

taraf signifikansi 5%. Jika nilai sig F tersebut kurang dari 0,05 maka

hubungannya tidak linear. Sebaliknya, jika nilai sig F lebih dari atau

sama dengan 0,05 maka hubungannya bersifat linear.

Uji linear digunakan untuk mengetahui apakah data itu linear

atau tidak. Data yang akan dianalisis dan dihitung dengan uji test for

linearity menggunakan perhitungan aplikasi statistik SPPS

(Statistical Package for Social Science) versi 16.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui hipotesis manakah yang

dapat diterima dalam penelitian. Di dalam penelitian dengan metode

kuantitatif hipotesis penelitian dibagi menjadi dua, yakni hipotesis nol

(Ho) dan hipotesis alternatif ( Ha).

36
Dwi Priyanto, Mandiri Belajar SPPS .Untuk Analisis dan Uji Statistik, Media Kom, Yogyakarta,
2008, h.3

41
Uji hipotesis yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi

sederhana. Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana dapat

mengacu pada dua hal, yakni dengan membandingkan nilai t hitung

dengan t tabel, atau dengan membandingkan nilai signifikansi dengan

nilai probabilitas 0,05.

a) Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, artinya variabel bebas

berpengaruh terhadap variabel terikat.

b) Jika nilai t hitung tidak lebih besar dari nilai t tabel, artinya variabel

bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

42
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Deskripsi Tempat Penelitian

Kabupaten Lombok Timur merupakan kabupaten yang mayoritas

pendidikannya di naungi oleh pendidikan madrasah yang terdiri dari

madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah

Aliyah (MA). Khusus penelitian ini peneliti mengambil lokasi di MTs.

NW Benteng Dusun Benteng Selatan Desa Lendang Nangka Utara

Kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Data yang diperoleh

dari MTs. NW Benteng adalah terdapat 12 guru yang sudah sertifikasi

atau yang sudah mendapatkan pelatihan sebagai guru yang professional

dalam bidang mata pelajaran yang di sertifikasikan.

2. Hasil analisis statistik deskriptif

Dari hasil penelitian peneliti mendeskripsikan data hasil penelitian pada

tabel dibawah ini:

43
Tabel 4.1
Deskripsi Data Penelitian

Statistics
X Y
N Valid 12 12
Missing 0 0
Mean 52.08 10.00
Median 52.00 10.50
Mode 49a 12
Std. Deviation 2.712 2.089
Minimum 49 7
Maximum 56 12
Sum 625 120
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown

B. Uji Hipotesis

1. Uji Prasyarat

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas distribusi digunakan untuk mengetahui asumsi

kenormalan tercapai atau tidak. Uji normalitas distribusi dalam

penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dalam program

SPSS versi 16. Penetapan kenormalan yaitu jika nilai signifikansi

yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasal dari populasi berdistribusi

normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi yang diperoleh < 0,05 maka

sampel bukan berasal dari populasi berdistribusi normal.

Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil analisis uji

normalitas sebagai berikut:

44
Tabel 4.2
Uji Normalitas (One Sample Kolmogrov Smirnov)

Variabel Sig Ket Kesimpulan


X 0.749 Sig>0,05 Normal
Y 0.454 Sig>0,05 Normal

Berdasarkan tabel 4.2 di atas diperoleh untuk variabel X


(sertifikasi) dengan nilai Signifikansi 0,749¿ 0,05 dan variabel Y
(kinerja guru) dengan nilai signifikansi 0,454¿ 0,05.Hasil signifikansi
masing-masing variabel yang diperoleh lebih besar dari 0,05, maka
dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
b) Uji Linearitas

Uji linieritas hubungan diperlukan untuk mengetahui model

yang dibuktikan merupakan model linier atau tidak menggunakan

aplikasi SPSS versi 16 dengan ketentuan pengambilan keputusan yaitu

jika nilai signifikansi pada output SPSS lebih besar dari 0,05 maka

terdapat hubungan yang linier secara signifikan antara variabel bebas

dan variabel terikat sedangkan jika nilai signifikansi pada output SPSS

lebih kecil dari 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang linier antara

variabel bebas dan variabel terikat.

Tabel 4.3

Uji Liniearitas (Compare Means, Means, Test Of Liniearity)

Variabe Sig Ket Kesimpulan


l
X&Y 0.262 Sig>0,05 Linier

45
Hasil uji linieritas variabel pengaruh sertifikasi dengan variabel

kinerja guru menggunakan aplikasi SPSS menunjukkan bahwa nilai

signifikansi dari deviation from liniearity yaitu 0,262 > 0,05.

Rinciannya dapat dilihat pada tabel output SPSS hasil uji linieritas

variabel pengaruh sertifikasi dengan kinerja guru di Lampiran F

Bagian 4 (Linieritas). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang linier antara pengaruh sertifikasi dengan

kinerja guru.

c) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah

objek yang diteliti mempunyai varian yang sama. Sebagai kriteria

pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan

bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

Dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil analisis uji

homogenitas sebagai berikut:

Tabel 4.4

Uji Homogenitas (One Way Anova)

Variabel Sig Ket Kesimpulan


X&Y 0,133 Sig>0,05 Homogen

Jika nilai signifikan pada tabel levene statistik > 0,05 maka Ho

diterima atau data homogen, sedangkan jika nilai signifikan pada tabel

lavene statistik < 0,05 maka Ho ditolak atau data tidak homogen.

Berdasarkan output SPSS di atas diketahui bahwa nilai signifikan

46
0,133¿0,05, artinya data variabel pengaruh sertifikasi dengan kinerja

guru mempunyai varian yang sama.

C. Hasil Uji Hipotesis/Jawaban Pertanyaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana yang digunakan

untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas.

Selanjutnya, hasil uji t pada penelitian ini dengan menggunakan SPPS dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Uji Hipotesis

Variabel Thitung Ttabel Ket. Kesimpulan


X&Y 2,762 2,200 Thitung> Ttabel Berpengaruh

Berdasarkan data di atas, nilai Thitung (2,762) lebih besar dari Ttabel

(2,200), sehingga berdasarkan pengambilan keputusan jika Thitung lebih besar

dari Ttabel maka sertifikasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru.

D. Pembahasan

Berdasarkan data-data yang dikumpulkan penulis di dalam melakukan

penelitian di MTs. NW Benteng, dari data observasi menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh sertifikasi terhadap kinerja guru MTs. NW Benteng Tahun

Pelajaran 2018/2019. Hal ini ditunjukkan oleh Thitung > Ttabel yaitu 2,762 >

2,200. Hasil penelitian ini didukung oleh Kurnia Widowati dalam

penelitiannya dengan judul Pengaruh Sertifikasi Dan Profesionalisme Guru

Terhadap Kinerja Guru Di Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobongan tahun

47
2012. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh sertifikasi

profesi guru terhadap kinerja guru, hal ini ditunjukkan oleh T hitung > Ttabel yaitu

3,251 > 2,008 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,002.

Data keadaan guru di MTs NW Benteng berjumlah 30 guru yang terdiri

dari 12 guru yang sudah sertifikasi dan 18 guru yang belum sertifikasi.

Keadaan ini menimbulkan perbedaan hasil kerja antara guru yang sudah

sertifikasi dengan guru yang belum sertifikasi, guru yang sudah sertifikasi

lebih aktif dan harus memenuhi standar jam mengajar karena tuntutan dari

pemerintah sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bab I.37 Selain itu sertifikasi juga

berpengaruh terhadap kinerja guru dikarenakan kebutuhan administrasi guru

dan kebutuhan ekonomi yang kisaran gaji perbulannya adalah 1.500.000

Rupiah.

Hasil penelitian dari 12 guru yang sudah sertifikasi terdapat 2 guru

yang hasil kinerjannya kurang baik dalam bidang administrasi dikarenakan

faktor usia atau kemampuan individu dalam mengembangkan keterampilan

kerja yang tidak mendukung dalam menjalankan administrasi seperti

perangkat pembelajaran dan administrasi lainnya. Penelitian ini didukung

oleh Simanjuntak yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu

adalah kompetensi Individu yang meliputi kemampuan dan

keterampilan kerja, pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan

37
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen. h. 3

48
motivasi dan etos kerja.38 Diketahui bahwa dalam memenuhi administrasi

guru diharuskan menggunakan komputer dan media lainnya. Antara

penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Kurnia Widowati terdapat

perbedaan tempat meneliti dimana Kurnia Widowati tempat meneliti adalah

di kecamatan Wirosari Kabupaten Grobongan sedangkan penelitian ini di

kecamatan Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, perbedaannya

adalah penelitian Kurnia Widowati tidak hanya memfokuskan pada

sertifikasi tetapi juga ada tambahan variabel yaitu profesionalisme guru,

sedangkan penelitian ini hanya memfokuskan pada sertifikasi saja.

Persamaannya kedua penelitian ini adalah sama-sama berpengaruh terhadap

kinerja guru dibuktikan dengan Thitung > Ttabel.

E. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh sertifikasi

guru terhadap kinerja guru di MTs. NW Benteng. Penelitian yang dilakukan

memiliki keterbatasan pada sisi responden. Keterbatasan tersebut dikarenakan

perolehan data dari sebagian responden guru dalam pengisian angket kurang

mandiri sehingga hasil kurang akurat. Peneliti mengantisipasi dengan

menanyakan secara langsung kepada guru yang bersangkutan.

38
Abd. Madjid, Pengembangan kinerja guru Melalui Kompetensi, Komitmen Dan Motivasi Kerja,
Samudera Biru, Yogyakarta, 2016, h.133

49
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh sertifikasi profesi

guru terhadap kinerja guru, hal ini ditunjukkan oleh Thitung > Ttabel yaitu 3,251

> 2,008 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,002.

Data keadaan guru di MTs NW Benteng berjumlah 30 guru yang terdiri

dari 12 guru yang sudah sertifikasi dan 18 guru yang belum sertifikasi.

Keadaan ini menimbulkan perbedaan hasil kerja antara guru yang sudah

sertifikasi dengan guru yang belum sertifikasi. Hasil penelitian dari 12 guru

yang sudah sertifikasi terdapat 2 guru yang hasil kinerjannya kurang baik

dalam bidang administrasi dikarenakan faktor usia atau kemampuan individu

dalam mengembangkan keterampilan kerja yang tidak mendukung dalam

menjalankan administrasi seperti perangkat pembelajaran dan administrasi

lainnya karena diketahui bahwa dalam memenuhi administrasi guru

diharuskan menggunakan komputer dan media lainnya.

B. Saran

Untuk meningkatkan kinerja guru MTs. NW Benteng maka berdasarkan

hasil penelitian, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru sertifikasi merupakan guru yang telah mempunyai sertifikat sebagai

pendidik profesional sehingga diharapkan memiliki kinerja yang lebih

baik dan mampu meningkatkan mutu pendididkan.

50
2. Bagi sekolah diharapkan mendukung guru untuk mempertahankan dan

meningkatkan kinerjanya agar tercapai keseimbangan dalam proses

pembelajaran di sekolah.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang hendak meneliti maupun mengembangkan

penelitian serupa, penulis menyarankan untuk melakukan penelitian yang

mencakup ranah yang lebih luas lagi.

51
DAFTAR PUSTAKA

Aditama Arif. M. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru SMK


di kabupaten Sleman. Thesis: Universitas Negeri Yogyakarta
Anwar P. Mangkunegara. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Anwar P. Mangkunegara. (2012). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika
Baeti Nur. (2015). Pengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Di
Kabupaten Sleman. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta
Damay Denidya. (2012). Panduan Sukses Sertifikasi Guru, Yogyakarta: Araska.
E. Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Penerbit Rosdakaya.
E.Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
E.Mulyasa. (2013). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:
Rosdakarya
E.Mulyasa. (2013). Uji Kompetensi dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Hamzah B. Uno. (2008). Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Martinis Yamin. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada Press
Masnur Muslich. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Madjid. Abd. (2016). Pengembangan Kinerja Guru Melalui : Kompetensi,
Komitmen dan Motivasi Kerja. Yogyakarta: Samudra Biru (Anggota
IKAPI)
Mulyasa. 2006. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Muslich, M. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesioanalisme Pendidik. Jakarta:
PT. Bumi Aksara.
Muslich Masnur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik,
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Priyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Zifatama Publishing
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

52
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Situmorang, & Winano.(2008). Pendidikan Profesi dan Sertifikasi Pendidik,
Klaten: Saka Mitra Kompetensi.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R&D, Bandung:
Alfabeta
Susanto Ahmad. (2016). Konsep, Strategi, dan Implementasi Manejemen
Peningkatan Kinerja Guru, Jakarta: Prenadamedia Group
Trianto, & Titik Triwulan Tutik. (2007). Sertifikasi Guru, Jakarta: Prestasi
Jakarta.
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba
Empat

53
LAMPIRAN

54
A. ANGKET PENELITIAN SERTIFIKASI GURU

NO JAWABAN
STS TS RR S SS
PERNYATAAN
1 2 3 4 5
1 Sertifikasi dilaksanakan dengan tujuan
untuk menentukan kelayakan guru dalam
melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional
2 Sertifikasi dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan

3 Manfaat sertifikasi adalah melindungi


profesi guru dari praktik-praktik yang tidak
kompeten, yang dapat merusak citra
profesi guru.
4 Manfaat sertifikasi adalah melindungi
masyarakat dari praktik-praktik pendidikan
yang tidak berkualitas dan tidak
profesional.
5 Manfaat sertifikasi adalah meningkatkan
kesejahteraan guru
6 Portofolio dalam proses sertifikasi
menggambarkan pengetahuan,
keterampilan dan kelayakan guru untuk
mendapatkan sertifikat pendidik
7 Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru
merupakan metode yang tepat untuk
mendapatkan sertifikasi guru
8 Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru
dalam sertifikasi dapat meningkatkan
pengetahuan guru tentang profesionalisme
kerja
9 Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru
dalam sertifikasi dapat meningkatkan
pengalaman dan keterampilan guru dalam
mengajar
10 Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru
dalam sertifikasi dapat meningkatkan
profesionalisme kerja.
11 Tunjangan sertifikasi yang diterima guru
setiap bulan dimaksudkan untuk
meningkatkan profesionalisme.
12 Sertifikasi guru lebih bermartabat karena

55
dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
13 Tunjangan sertifikasi guru menjamin
lulusan yang tinggi dan terwujudnya tujuan
pendidikan nasional
14 Tunjangan sertifikasi guru dapat digunakan
untuk peningkatan mutu pendidikan baik
dari segi proses (layanan) maupun mutu
hasil (iuran).

56
B. LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU

SKOR
0 1
ASPEK YANG DIAMATI
Tidak
Terpenuhi
Terpenuhi
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Guru merancang rencana pembelajaran
sesuai dengan silabus untuk membahas
materi ajar tertentu agar peserta didik
dapat mencapai kompetensi dasar yang
ditetapkan
2. Guru merencanakan kegiatan
pembelajaran yang saling terkait satu
sama lain dengan memerhatikan tujuan
pembelajaran maupun proses belajar
peserta didik.
3. Guru mengikuti urutan materi
pembelajaran dengan memperhatikan
tujuan pembelajaran.
4. Guru memilih materi pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran,
tepat, dan mutakhir sesuai dengan usia
dan tingkat kemampuan belajar peserta
didik, dapat dilaksanakan di kelas, dan
sesuai dengan konteks kehidupan
sehari-hari.

PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN


5. Guru melaksanakan aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rancangan
yang telah disusun secara lengkap dan
pelaksanaan aktivitas tersebut
mengindikasikan bahwa guru mengerti
tentang tujuannya.
6. Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai isi kurikulum dan
mengaitkannya dengan konteks
kehidupan sehari-hari peserta didik.
7. Guru menyikapi kesalahan yang
dilakukan peserta
didik sebagai tahapan proses

57
pembelajaran, bukan semata-mata
kesalahan yang harus dikoreksi.
8. Guru melakukan aktivitas
pembelajaran secara bervariasi dengan
waktu yang cukup untuk kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan usia
dan tingkat kemampuan belajar dan
mempertahankan perhatian peserta
didik.
9. Guru mengelola kelas dengan
efektif tanpa mendominasi atau
sibuk dengan kegiatannya sendiri
agar semua waktu peserta dapat
termanfaatkan secara produktif.
10. Guru banyak memberikan
kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya, mempraktekkan dan
berinteraksi dengan peserta didik lain.
PENILAIAN DAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
11. Guru menyusun alat penilaian yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran
untuk mencapai kompetensi tertentu
seperti yang tertulis dalam RPP.
12. Guru melaksanakan penilaian dengan
berbagai teknik dan jenis penilaian
untuk mengetahui tingkat pemahaman
terhadap materi pembelajaran yang
telah dan akan dipelajari.
TOTAL SKOR

Mengetahui Benteng, November 2019


Kepala Madrasah Observer

Suriadi, QH. S.Pd ……………………………….

58
C. DATA HASIL PENELITIAN SERTIFIKASI

PERNYATAAN SUM
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SURIADI, QH. S.Pd 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 54
2 SARBINI, S.Pd.I 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 54
3 SABARUDIN, QH., S.Pd 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 BADLUN, S.Pd.I 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 54
5 BAHRUDDIN, QH., S.Pd.I 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
6 MURSIDI, QH., S.Pd.I 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 53
7 SYAMSUL IRPAN, S.Pd 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 50
8 JUMADI, SH 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 49
9 MUSTAMI'UDDIN, S.Pd.I 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 49
10 BADLUN, S.Pd.I 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 51
11 AHSAN MULIADI, S.Pd 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 50
12 HAMDIAH, S.Pd.I 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 49

59
D. DATA HASIL PENELITIAN KINERJA GURU

PERNYATAAN SUM
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SURIADI, QH. S.Pd 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
2 SARBINI, S.Pd.I 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11
3 SABARUDIN, QH., S.Pd 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10
4 BADLUN, S.Pd.I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
5 BAHRUDDIN, QH., S.Pd.I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
6 MURSIDI, QH., S.Pd.I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
7 SYAMSUL IRPAN, S.Pd 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
8 JUMADI, SH 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 9
9 MUSTAMI'UDDIN, S.Pd.I 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 8
10 BADLUN, S.Pd.I 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7
11 AHSAN MULIADI, S.Pd 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 8
12 HAMDIAH, S.Pd.I 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 7

60
E. Titik Persentase Distribusi t (df=1-40)

61
F. OUTPUT HASIL SPSS

1. DESKRIPSI PENELITIAN

Statistics
X Y
N Valid 12 12
Missing 0 0
Mean 52.08 10.00
Median 52.00 10.50
a
Mode 49 12
Std. Deviation 2.712 2.089
Minimum 49 7
Maximum 56 12
Sum 625 120
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown

2. NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


X Y
N 12 12
a
Normal Parameters Mean 52.08 10.00
Std. Deviation 2.712 2.089
Most Extreme Absolute .195 .247
Differences Positive .195 .169
Negative -.177 -.247
Kolmogorov-Smirnov Z .677 .857
Asymp. Sig. (2-tailed) .749 .454
a. Test distribution is Normal.

62
3. HOMOGENITAS

Test of Homogeneity of Variances


Variabel X dan Y
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2.428 1 22 .133

ANOVA
Variabel X dan
Y
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
Between
10626.042 1 10626.042 1.813E3 .000
Groups
Within Groups 128.917 22 5.860
Total 10754.958 23

4. LINIERITAS

Case Processing Summary


Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Y *X 12 100.0% 0 .0% 12 100.0%

63
Report
Y
X Mean N Std. Deviation
49 8.00 3 1.000
50 10.00 2 2.828
51 7.00 1 .
53 12.00 1 .
54 11.67 3 .577
56 11.00 2 1.414
Total 10.00 12 2.089

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Y* Between (Combined) 35.333 5 7.067 3.347 .087
X Groups Linearity 20.774 1 20.774 9.841 .020
Deviation
14.559 4 3.640 1.724 .262
from Linearity
Within Groups 12.667 6 2.111
Total 48.000 11

Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Y*X .658 .433 .858 .736

64
5. HIPOTESIS

Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Xa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .658a .433 .376 1.650
a. Predictors: (Constant), X

ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 20.774 1 20.774 7.631 .020a
Residual 27.226 10 2.723
Total 48.000 11
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y

65
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -16.390 9.565 -1.713 .117
X .507 .183 .658 2.762 .020
a. Dependent Variable: Y

66
67

Anda mungkin juga menyukai