Anda di halaman 1dari 25

KARYA TULIS

PERTIKAIAN DI KALANGAN PELAJAR

DISUSUN OLEH :

ANASTASIA WUNG

KELAS : III IPS 1

SMU 2 TELUK BAYUR - BERAU


2009
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena dengan izin-Nya lah karya tulis ini dapat tersusun sebagaimana yang

diinginkan.

Karya tulis ini saya susun sebagai syarat kelengkapan nilai sosiologi, dengan

pokok bahasan tentang PERTIKAIAN YANG TERJADI DI KALANGAN

PELAJAR. Saya berharap bahwa karya tulis ini dapat digunakan oleh teman-teman

dan adik kelas sebagai pegangan dalam mempelajari SOSIOLOGI, khususnya pada

pokok bahasan tentang KONFLIK. Dan juga saya berharap makalah ini akan

mempermudah proses belajar di sekolah.

Dalam pembuatan karya tulis ini saya menemukan banyak kesulitan, terutama

dalam pencarian bahan-bahan karya tulis ini, karena terbatasnya bahan yang

diperlukan dan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya

tulis ini saya ucapkan terima kasih.

Kepada pembaca makalah ini saya harapkan saran dan kritiknya, khususnya

dari guru SOSIOLOGI. Kebenaran dan kesempurnaan hanyalah milik Allah yang

Punya dan Maha Kuasa. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah mendukung saya hingga selesainya makalah ini.

Tanjung Redeb, Maret 2009

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

PENDAHULUAN........................................................................................................iv

BAB I PENDAHLUAN............................................................................................1

1.1. Latar Belakang....................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................1

1.3. Tujuan Penelitian................................................................................2

1.4. Manfaat Penelitian..............................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................4

3.1. Variabel dan Desain Penelitian...........................................................4

3.2. Definisi Operasional Variabel.............................................................4

3.3. Populasi dan Sample...........................................................................4

3.4. Metode / Teknik Pengumpulan Data...................................................4

3.5. Teknik Analisis Data...........................................................................5

BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN...................................................................6

BAB V KESIMPULAN............................................................................................13

BAB VI DAFTAR PUSTAKA..................................................................................14

PENUTUP....................................................................................................................15

LAMPIRAN

iii
PENDAHULUAN

Manusia lahir ke dunia sebagai makhluk individu, namun karena jumlahnya

banyak dan saling berhubungan dan serta tergantung satu dengan orang lain, maka

manusia juga disebut makhluk sosial. oleh sebab itu perbedaan tersebut dapat memicu

timbulnya konflik.

Pengertian konflik itu sendiri yang paling sederhana adalah saling memukul,

tetapi definisi yang sederhana itu tentu belum memadai, karena konflik tidak saja

tampak sebagai pertentangan fisik semata. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai

suatu proses sosial di antara dua orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan pihak

lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Sebagai proses

sosial, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu yang

terlibat dalam suatu interaksi.

Pada kehidupan sehari-hari konflik tidak hanya terjadi di lingkungan

masyarakat, tetapi juga dapat terjadi di lingkungan pelajar. Bentuk-bentuk konflik

dalam lingkungan pelajar misalnya, tawuran antar pelajar yang menyebabkan

kerusakan di mana-mana, persaingan untuk menjadi ketua OSIS, persaingan antar

pelajar untuk mendapatkan nilai tertinggi dan masih banyak lagi konflik yang terjadi

dalam lingkungan pelajar.

Oleh sebab itu, dibutuhkan kesadaran dan kemampuan dalam mengelola

perbedaan dan keragaman yang terdapat di kalangan pelajar agar kenyamanan dan

perbedaan tersebut menghasilkan sesuatu yang positif. Salah satu caranya adalah

iv
dengan cara menjaga keharmonisan dan saling menghargai perbedaan agar tetap

terdapat integrasi sosial yang harmonis. Namun demikian kadangkala pertentangan

yang timbul dari perbedaan-perbedaan tersebut bila mendatangkan konflik. Jadi harus

kita sadari bahwa konflik merupakan sesuatu yang alami.

v
BAB I
PENDAHLUAN

1.1. Latar Belakang

Saya mengangkat karya tulis yang berjudul PERTIKAIAN YANG

MARAK TERJADI DI KALANGAN PELAJAR ini karena belakangan ini

sering terjadi pertikaian para pelajar yang sangat merugikan pihak-pihak lain,

terutama keluarga, sekolah, dan juga dapat merugikan diri sendiri.

Dengan mempelajari tentang masalah ini saya berharap agar pembaca

dapat memperoleh pengetahuan dari karya tulis ini.

Dan melalui pertikaian itulah kita belajar agar tak ada lagi kesalahan-

kesalahan yang terjadi di dalam masyarakat khususnya di kalangan pelajar yang

seharusnya menjadi generasi penerus bangsa.

1.2. Rumusan Masalah

Yang menjadi perumusan masalah disini adalah :

1) Pertikaian seperti apa yang sering terjadi di kalangan pelajar?

2) Apa saja faktor pemicu penyebab terjadinya pertikaian?

3) Situasi seperti apa yang dapat memicu terjadinya konflik?

4) Apa saja segi positif dan segi negatif dari konflik tersebut?

5) Mengapa konflik umumnya di kalangan pelajar?

6) Bagaimana cara menyelesaikannya?

1
1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

 Untuk mengetahui penyebab / akar masalah yang memicu pertikaian di

antara pelajar.

 Memberikan gambaran tentang cara menyelesaikan permasalahan yang

terjadi.

 Penulis ingin menumpahkan buah pikiran / ikut berpartisipasi dalam

mengurangi pertikaian di antara pelajar.

 Selain tujuan-tujuan yang di atas, makalah ini juga bertujuan untuk

melengkapi nila-nilai SOSIOLOGI penulis.

1.4. Manfaat Penelitian

a. Bagi kalangan pelajar :

Sebagai bahan pertimbangan remaja-remaja khususnya para pelajar

yang di Berau.

b. Bagi pembaca :

Sebagai tambahan pengetahuan tentang bagaimana cara mengatasi

masalah pertikaian khususnya di kalangan pelajar.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teori-teori :

Tawuran antar pelajar lebih dikenal dengan istilah “pertikaian”. Perkelahian

satu lawan satu normal terjadi sebagai salah satu cara memecahkan masalah antar

pribadi sasaran dari pertikaian itu jelas lawan berkelahinya bukan orang lain yang

berada di sekitar daerah itu.

Penerimaan nilai-nilai sub kebudayaan yang menyimpang akan menimbulkan

prilaku yang menyimpang pula. Emaile Durkheim menyebutkan keadaan itu dengan

istilah anomi. Terjadinya anomi dalam waktu yang panjang tanpa ada usaha untuk

menghentikannya akan menimbulkan keadaan chaos (kacau).

Menurut James V Zenden “Penyimpangan / Pertikaian” merupakan perilaku

yang dilakukan oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di

luar batas toleransi.

Menurut Sigmund Freud, ahli psikoanalisis. Teori psiko dinamika mengingat

konflik / pertikaian yang terjadi dalam diri kami antara keinginan dan norma / nilai

masyarakat.

Hipotesis :

Pertikaian yang terjadi di kalangan remaja khususnya di kalangan pelajar

karena lemahnya pencegahan hukum di lingkungan tempat tinggal, masyarakat,

maupun sekolah.

3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Variabel dan Desain Penelitian

Variabel yang akan diteliti hanya satu dalam penelitian ini, yaitu mengenai

masalah “Pertikaian yang terjadi di kalangan pelajar”.

3.2. Definisi Operasional Variabel

Pertikaian adalah permasalahan antara individu atau kelompok dengan

kelompok lain yang saling pro dan kontra yang tidak dapat diselesaikan secara

bersama sehingga menimbulkan rasa ketidakpuasan suatu masalah, dan

mengakibatkan kedua belah pihak melakukan suatu aksi yang merugikan diri

sendiri, kelompok, keluarga dan masyarakat.

3.3. Populasi dan Sample

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua pelajar SMA 1

Tanjung Redeb.

Karena penelitian populasi terlalu banyak dan peneliti tidak sanggup

untuk melakukan penelitian maka penelitian dilakukan secara acak hanya

diambil 20 orang siswa.

3.4. Metode / Teknik Pengumpulan Data

Yang akan diteliti adalah mengenai “Pertikaian di kalangan Pelajar”

metode yang digunakan ialah :

- Kuesioner

- Wawancara
4
3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang kualitatif tanpa menggunakan kaidah-kaidah

statistik / deskriptif kualitatif.

5
BAB IV
PEMBAHASAN PENELITIAN

1. Bentuk Pertikaian yang Sering Terjadi di Kalangan Pelajar

Bentuk-bentuk pertikaian yang terjadi di kalangan pelajar antara lain sebagai

berikut :

a. Tawuran antar pelajar. Tawuran terjadi antara satu kelompok pelajar dengan

kelompok lain. Tawuran disebabkan adanya perbedaan yang menonjol di

antara satu kelompok pelajar tersebut. Tawuran dapat menyebabkan kerusakan

yang menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi orang lain maupun diri

sendiri.

b. Persaingan antar calon Ketua OSIS. Dengan adanya persaingan tersebut lama

kelamaan akan memicu timbulnya konflik. Karena mereka sama-sama ingin

memperoleh posisi Ketua OSIS tersebut dengan cara menjatuhkan calon yang

lain.

2. Faktor Pemicu Terjadinya Pertikaian

Faktor-faktor pemicu terjadinya pertikaian di kalangan pelajar adalah

sebagai berikut :

a. Perkelahian Individu. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya

setiap orang memiliki perasaan yang berbeda-beda. Dengan adanya

perbedaan-perbedaan tersebut dapat memicu terjadinya konflik.

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan masing-masing, setiap manusia hidup

dengan lingkungan yang berbeda-beda, apabila lingkungannya baik maka

manusia itu akan baik juga dan begitupun sebaliknya, perbedaan inilah yang
6
dapat menimbulkan pertikaian, sebab kriteria tentang baik buruk, sopan tidak

sopan, pantas tidak pantas atau bahkan berguna atau tidak bergunanya sesuatu,

baik itu benda fisik maupun non fisik, berbeda menurut pola pemikiran

masing-masing yang didasarkan pada latar belakang kebudayaan masing-

masing.

c. Adanya perbedaan pendirian atau perasaan antara individu yang satu dengan

individu yang lain, sehingga terjadi konflik diantara mereka.

Bentuk-bentuk akomodasi yang harus diterapkan agar dapat mengurangi

pertikaian itu :

a) Arbitrasi, yaitu sesuatu yang langsung dihentikan oleh pihak ketiga yang

memberi keputusan dan diterima serta ditaati oleh kedua belah pihak.

b) Mediasi, yaitu penghentian oleh pihak ketiga tetapi tidak diberikan keputusan

yang mengikat.

c) Konsiliasi, yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang

berselisih hingga tercapai tujuan bersama.

Adapun cara-cara lain untuk memecahkan pertikaian, yaitu :

a) Elimination, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam

pertikaian.

b) Subjugation atau domination, yaitu orang atau pihak yang mempunyai

kekuatan terbesar untuk dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya, tapi

cara ini bukan suatu cara yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.

c) Majority rule, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk

mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.

d) Minority consent, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima

dengan senang hati oleh kelompok minoritas, kelompok minoritas tidak

7
merasa dikalahkan dan sepakat untuk melakukan kerja sama dengan kelompok

mayoritas.

e) Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat

dalam pertikaian.

f) Integrasi, proses penyatuan unsur-unsur yang berbeda di dalam lingkungan

masyarakat.

Selain cara mengurangi dan memecahkan pertikaian, mash ada lagi bentuk

pengendalian pertikaian sosial tersebut antara lain :

 Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian yang paling utama, pengendalian

seperti ini terwujud melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan

tumbuhnya pola diskusi dan pengambilan keputusan-keputusan di antara

pihak-pihak yang berlawanan mengenai persoalan-persoalan yang mereka

persengketakan.

 Mediasi dilaksanakan apabila kedua belah pihak yang terlibat pertikaian

bersama-sama sepakat untuk menunjuk pihak ketiga yang akan memberikan

nasehat-nasehatnya tentang bagaimana mereka sebaiknya menyelesaikan

pertikaian mereka.

 Arbitrasi dilakukan apabila kedua belah pihak yang bertentangan bersepakat

untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan

memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan pertikaian

yang terjadi di antara mereka.

d. Adanya perbedaan kepentingan individu, manusia memiliki perasaan,

pendirian, maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda. Oleh sebab

itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok

8
memiliki kepentingan berbeda, kadang-kadang orang dapat melakukan hal

yang sama, tapi dengan tujuan yang berbeda.

e. Adanya perubahan-perubahan sosial yang cepat dalam masyarakat karena

adanya perubahan nilai atau system yang berlaku, perubahan merupakan

sesuatu yang wajar dan lazim terjadi, tetapi jika perubahan ini terjadi cepat

atau bahkan mendadak, akan menyebabkan pertikaian sosial.

3. Situasi Pemicu Terjadinya Pertikaian

Situasi-situasi pemicu terjadinya pertikaian di kalangan pelajar :

a. Pertikaian pribadi. Misalnya, timbul karena minat yang berlawanan, tidak ada

keuletan, atau tidak ada kemampuan untuk mengembangkan diri dan

meluaskan hidup.

b. Pertikaian di sekolah. Berbagai macam pertikaian di sekolah antara lain,

berupa tidak dapat lagi mengikuti pelajaran, tidak lulus ujian, persoalan antar

guru dengan murid, atau persoalan kedudukan diantara teman-teman sebaya

dalam kelas.

c. Pertikaian dengan orang lain. Pertikaian jenis ini timbul dalam hubungan

sosial dapat timbul karena perbedaan pendirian atau pendapat mengenai suatu

hal.

Selain situasi-situasi di atas, pertikaian juga mempunyai beberapa tipe yaitu :

 Pertikaian inter individu

Konflik ini merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan emosi

individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi, pertikaian ini terjadi

karena kelebihan beban atau karena ketidaksesuaian seseorang dalam

melaksanakan peranan.

9
 Pertikaian antarindividu

Konflik antar individu terjadi antara seorang dengan satu orang atau

lebih, sifatnya kadang menyangkut perbedaan gagasan, pendapat, kepentingan,

dan juga bisa bersifat perbedaan selera, perasaan like / dislike (suka / tidak

suka). Setiap orang pernah mengalami semacam ini, ini banyak mewarnai tipe-

tipe pertikaian kelompok maupun pertikaian organisasi.

 Pertikaian antarkelompok

Pertikaian ini merupakan pertikaian yang banyak di jumpai dalam

kenyataan hidup manusia sebagai makhluk sosial, karena mereka hidup dalam

kelompok-kelompok.

4. Segi Positif dan Segi Negatif

Suatu pertikaian tidak selalu mendatangkan hal-hal yang buruk, tetapi juga

kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif suatu konflik

adalah sebagai berikut :

a) Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum

tuntas ditelaah, misalnya perbedaan pendapat akan sesuatu permasalahan

dalam suatu diskusi atau seminar biasanya bersifat positif sebab akan makin

memperjelas dan mempertajam kesimpulan yang diperoleh.

b) Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai

serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan sesuai

dengan kebutuhan individu atau kelompok.

c) Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antar individu dan

kelompok.

d) Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan

menciptakan norma-norma baru.

10
e) Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara

kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.

Selain itu juga terdapat segi negative dari pertikaian, antara lain sebagai

berikut :

a) Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami

konflik dengan kelompok lain.

b) Keretakan hubungan antarindividu atau kelompok.

c) Perubahan kepribadian para individu.

d) Kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia.

e) Akomodasi, dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlihat

dalam pertikaian.

5. Pertikaian terjadi di kalangan pelajar

Pertikaian di kalangan masyarakat merupakan sesuatu hal yang wajar,

karena masyarakat menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial yang pola

pikirnya selalu berubah-ubah sejalan dengan kepentingan yang ingin mereka

peroleh. Apalagi pertikaian yang terjadi di kalangan pelajar, pada usia mereka

yang berstatus remaja pertikaian ini wajar karena pada usia itu mereka masih

mencari-cari jati diri mereka sendiri.

6. Cara penyelesaian pertikaian

Usaha manusia untuk meredakan pertikaian dalam rangka mencapai

kestabilan dengan cara akomodasi. Pihak-pihak yang mengalami pertikaian ini

kemudian saling menyesuaikan diri pada keadaan tersebut dengan cara bekerja

sama.

11
Akomodasi adalah usaha manusia untuk meredakan ketegangan akibat

konflik atau pertikaian dalam rangka mencapai kestabilan. Pihak-pihak yang

berkonflik harus saling menyesuaikan diri melalui kerjasama.

12
BAB V
KESIMPULAN

 Pertikaian di antara para pelajar disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang

mencolok di antara para pelajar.

 Pertikaian para remaja mendatangkan akibat yang buruk bagi masyarakat, orang

tua, dan diri sendiri walaupun pertikaian juga mempunyai segi positif.

 Pertikaian antar pelajar dapat dikurangi dan dihancurkan dengan cara-cara yang

tertera dalam pembahasan.

 Pertikaian antar pelajar harus dihentikan, karena pelajar merupakan generasi

penerus bangsa kita yang harus dibimbing agar dapat memajukan bangsa kita

ini.

13
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

Luth, Nursal dan Daniel Fernandez, 2000. Sosiologi 2 untuk SMU Kelas 2, Jakarta :
PT. Galaxy Puspa Mega

Mulyati, Sri dkk, 2004. Sosiologi Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat, Jakarta :
Yudhistira.

M. Adiyanto, 2005. Sosiologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta : Erlangga

Depdiknas dan Depdikbud, 1997. Sosiologi I, Jakarta : Balai Pustaka.

14
PENUTUP

Demikian hasil dari penelitian yang saya buat, mungkin karya tulis ini

mempunyai kekurangan dari ketentuan-ketentuan yang diberikan. Tapi saya hanyalah

manusia biasa yang tak pernah lepas dari segala kesalahan dalam pembuatan makalah

ini. Saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang bisa membantu untuk

menyempurnakan karya tulis saya ini.

Sekian dan terima kasih semoga karya tulis ini sedikitnya bisa bermanfaat bagi

para pembaca sekalian.

15
LAMPIRAN

Kuesioner

1. Apakah menurut anda tindakan yang anda lakukan sudah benar ?


Ya : 50
tidak : 20

2. Apakah anda tidak takut kepada orang tua anda apabila tindakan anda diketahui?
Ya : 10
tidak : 10

3. Apakah dampak tersebut merugikan diri anda?


Ya : 5
tidak : 15

4. Apa tujuan anda terlibat, apakah hanya untuk membantu teman yang terlibat?
Ya : 10
tidak : 10

5. Apakah anda tidak takut pada hukum yang berlaku di masyarakat?


Ya : 17
tidak : 3

6. Apakah manfaat bagi kehidupan anda?


Ya : 16
tidak : 4

7. Apakah anda merasa puas melakukan tindakan itu?


Ya : 50
tidak : 20

8. Apakah anda pernah merasakan hukuman atas tindakan kriminal anda?


Ya : 50
tidak : 20

9. Apakah tindakan ini tidak merugikan diri anda dan keluarga anda?
Ya : 50
tidak : 20

10. Adakah niat untuk tidak terlibat lagi dalam tindakan tidak terpuji ini?
Ya : 50
tidak : 20

16
Kuesioner :

1. Pertikaian merupakan hal yang negatif atau positif


a. Ya 15
b. Tidak 5

2. Apakah tujuan anda terlibat hanya untuk membantu teman?


a. Ya 10
b. Tidak 10

3. Apakah masalah tawuran ini tidak memprihatinkan generasi muda?


a. Ya 5
b. Tidak 15

4. Menurut anda apakah ada dampak yang bisa merugikan diri sendiri?
a. Ya 10
b. Tidak 10

5. Adakah manfaat hal itu bagi masa depan anda?


a. Ya 17
b. Tidak 3

6. Apakah anda tidak takut terhadap hukum yang berlaku di negara kita?
a. Ya 16
b. Tidak 4

7. Apa tindakan anda sudah dipertimbangkan sebelum anda terlibat?


a. Ya 10
b. Tidak 10

8. Apakah anda tidak takut pada kedua orang tua anda?


a. Ya 15
b. Tidak 15

9. Apakah dengan tawuran anda merasa puas?


a. Ya 17
b. Tidak 3

10. Apakah anda tidak ingin berhenti dari masalah pertikaian ini?
a. Ya 10
b. Tidak 10

17
Daftar Tabel Substitusi Frekuensi

1.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 15 75
b Tidak 5 25
Jumlah 20 100%

2.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 10 50
b Tidak 10 50
Jumlah 20 100%

3.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 5 25
b Tidak 15 75
Jumlah 20 100%

4.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 10 50
b Tidak 10 50
Jumlah 20 100%

5.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 17 85
b Tidak 3 15
Jumlah 20 100%

6.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 16 80
b Tidak 4 20
Jumlah 20 100%

7.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 10 50
b Tidak 10 50
Jumlah 20 100%

18
8.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 15 75
b Tidak 5 25
Jumlah 20 100%

9.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 17 18
b Tidak 3 15
Jumlah 20 100%

10.
No Kategori Frekuensi %
a Ya 10 50
b Tidak 10 50
Jumlah 20 100%

Penjelasannya :

Dari tabel di atas tentang pertikaian, 20 orang siswa bisa kita lihat di tabel subtitusi

frekuensi ini.

19

Anda mungkin juga menyukai