Dosen Pembimbing
MUDAYAT s,PD mm.
Di Susun Oleh:
Agung Wiratmoko
Muhammad Fahmi Irfansyah
Ogive Darma
Rifaldi Pasuma
Fadilatul Muawanah
Firdaus Riski Pramudya
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tawuran
B. Faktor-faktor Penyebab Tawuran antar Pelajar
1. Faktor Internal
2. Faktor Eksternal
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
c. Faktor lingkungan
d. Faktor pacar
e. Faktor geng
f. Faktor ekonomi
C. Penyebab Terjadinya Tawuran antar Pelajar
D. Dampak Tawuran antar Pelajar
1. Kerusakan tempat tawuran/material
2. Rusaknya citra baik sekolah
3. Adanya korban jiwa
4. Dampak psikis
E. Penanggulangan Tawuran antar Pelajar
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti
dengan peristiwa-peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya terjadi.
Tawuran sudah tidak lagi menjadi pemberitaan yang asing lagi ditelinga kita. Banyaknya
tawuran antar pelajar yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia merupakan sebuah
fenomena yang menarik untuk di bahas. Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak
faktor yang mempengaruhi baik faktor internal ataupun eksternal. Tawuran pelajar bukan
hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tetapi bisa sampai merenggut
nyawa orang lain.
Di mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan mereka merasa bangga jika berhasil
membunuh pelajar sekolah lain yang mereka anggap musuh mereka. Kekerasan dianggap
sebagai solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan
akibat-akibat buruk yang ditimbulkan. Tawuran antar pelajar semakin menjadi semenjak
terciptanya geng-geng, perilaku anarki ini selalu dipertontonkan di tengah-tengah
masyarakat, mereka sudah tidak merasa kalau perbuatan mereka itu sangat tidak terpuji dan
mengganggu ketenangan masyarakat, sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu
takut dengan geng atau kelompoknya, padahal seorang pelajar seharusnya tidak melakukan
tindakan yang tidak terpuji seperti itu.
Pada saat bersamaan masyarakat hanya bisa menyaksikan kekerasan demi kekerasan
terjadi antara mereka dan sering kali mencaci perbuatan mereka tanpa berusaha mencari
solusi yang bijak akan permasalahan tersebut. Memojokkan mereka dari sudut pandang
negatif yang ada, seolah-olah seperti seorang terdakwa yang telah mendapat vonis hukum,
yang dipastikan sebentar lagi akan masuk penjara. Padahal sebenarnya tidak bisa dikatakan
sepenuhnya bahwa kesalahan itu berasal dari dalam diri atau faktor internal pelajar itu
sendiri.
Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan remaja menjadi sangat penting untuk
menciptakan suasana yang bersahabat dengan mereka. Masyarakat sering tidak peka terhadap
respons yang ditimbulkan remaja. Sehingga tidak sedikit remaja mengalami semacam gejolak
jiwa yang berupa agresi guna menunjukkan keberadaan mereka dalam suatu lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tawuran?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab tawuran antar pelajar?
3. Apa penyebab terjadinya tawuran antar pelajar?
4. Bagaimana dampak tawuran?
5. Bagaimana penanggulangan tawuran antar pelajar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tawuran
Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran” dapat diartikan sebagai perkelahian yang
meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Dan
“kelompok” adalah sekumpulan orang yang mengidentifikasi satu sama lain dan merasa
bahwa mereka saling memiliki. Suatu kelompok ketika dua atau lebih orang berinteraksi
selama lebih dari beberapa saat, saling mempengaruhi satu sama lain melalui beberapa cara,
dan memikirkan diri mereka sebagai “kita”. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah
perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut
dilakukan oleh orang yang sedang belajar.
1. Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai
salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal
perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delinkuensi yaitu situasional dan
sistematik.
2. Delinkuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan”
mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk
memecahkan masalah secara cepat.
Delinkuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu
organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus
diikuti anggotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat
melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada
masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah geng yang mana dari
pembentukan geng inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-
peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.
Tawuran merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja, yaitu kecenderungan remaja
untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan
kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang umumnya dilakukan remaja
di bawah umur 17 tahun. Aspek kecenderungan kenakalan remaja terdiri dari (1) aspek
perilaku yang melanggar aturan atau status, (2) perilaku yang membahayakan diri sendiri dan
orang lain, (3) perilaku yang mengakibatkan korban materi, dan (4) perilaku yang
mengakibatkan korban fisik.
Menurut Ridwan tawuran pelajar didefinisikan sebagai perkelahian massal yang
dilakukan oleh sekelompok siswa terhadap sekelompok siswa lainnya dari sekolah yang
berbeda. Tawuran terbagi dalam tiga bentuk: (1) tawuran pelajar yang telah memiliki rasa
permusuhan secara turun temurun, (2) tawuran satu sekolah melawan satu perguruan yang di
dalamnya terdapat beberapa jenis sekolah dan (3) tawuran pelajar yang sifatnya insidental
yang dipicu oleh situasi dan kondisi tertentu. Tawuran juga dapat didefinisikan sebagai
perkelahian massal yang adalah perilaku kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang
ditujukan kepada kelompok pelajar dari sekolah lain.
Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah dianggap lumrah oleh masyarakat
di Indonesia. Bahkan ada sebuah pendapat yang menganggap bahwa tawuran adalah salah
satu kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja. Tawuran pelajar sering terjadi di
kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat dengan peradaban yang lebih maju.
Para pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut lebih senang melakukan
perkelahian di luar sekolah daripada masuk kelas pada kegiatan belajar mengajar.
Dari konflik ini dapat kita analisis dengan teori konflik Ibn Khaldun, ia membaginya
menjadi tiga perspektif. Pertama, perspektif psikologis yang merupakan dasar sentimen dan
ide yang membangun hubungan sosial di antara berbagai kelompok manusia (keluarga, suku,
dan lainnya). Kedua, fenomena politik yang berhubungan dengan perjuangan memperebutkan
kekuasaan dan kedaulatan yang melahirkan imperium, dinasti, dan negara. Ketiga, fenomena
ekonomi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi baik pada tingkat
individu, keluarga, masyarakat maupun keluarga.
Dengan teori ini kita dapat berpacu bahwa tawuran dapat terjadi karena hubungan
keluarga yang kurang dan lebih memilih untuk berhubungan dengan teman yang dapat
membuatnya lebih nyaman sehingga timbullah rasa solidaritas pada dirinya terhadap
kelompoknya dan kemudian adanya keinginan penguasaan wilayah yang diperjuangkan
dengan melakukan kekerasan antar pelajar sekolah.
Tawuran antar pelajar yang ada di Indonesia saat ini sudah menjadi agenda rutin dan
sepertinya sudah membudaya dalam kalangan mereka. Banyak tawuran yang terjadi antar
sekolah hanya karena dendam dari alumni yang tidak terbalas dan akhirnya menjadi budaya
turun temurun yang susah untuk dihapuskan atau dihilangkan dari sekolah tersebut. Apabila
tawuran tetap ditumbuh kembangkan di kalangan pelajar maka akan menimbulkan dampak
negatif berupa kerugian. Tidak hanya bagi mereka para pelajar dan sekolah yang
bersangkutan, namun juga masyarakat sekitar. Kerugian tersebut antara lain:
1. Kerusakan tempat tawuran/material
Dalam kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut kebanyakan dari para
pelaku tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan.
Biasanya mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran. Contohnya pecahnya kaca pada
mobil, perusakan fasilitas umum, pembakaran ban ataupun kendaraan bermotor, dsb.
2. Rusaknya citra baik sekolah
Pencitraan yang baik yang telah dibangun oleh para perangkat sekolah, baik itu kepala
sekolah, jajaran guru dan karyawan, serta prestasi yang diraih oleh murid yang lain akan
pudar dan sirna apabila murid-murid yang lain masih mempertahankan tradisi tawuran.
Akibatnya di tahun ajaran berikutnya, peminat calon murid baru akan berkurang.
3. Adanya korban jiwa
Tawuran antar pelajar selain merugikan secara material juga mengakibatkan adanya
korban jiwa. Misalnya tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata tajam seperti batu,
celurit, dan senjata tajam lainnya menyebabkan adanya korban luka baik korban luka ringan
maupun berat, dan bisa juga ada korban meninggal.
4. Dampak psikis
Contohnya keresahan masyarakat dan traumatis. Keresahan masyarakat ini akan
menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharusnya menjadi agen
perubahan bangsa. Selain keresahan itu, traumatis bisa dialami oleh masyarakat yang ada di
lokasi saat terjadi tawuran. Masyarakat akan menjadi takut dan tidak berani lagi berhadapan
dengan kelompok pelajar.
Yang paling dikhawatirkan oleh para pendidik adalah berkurangnya penghargaan siswa
terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa
kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan
karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir
ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di
Indonesia.
A. Kesimpulan
Permasalahan yang timbul seperti Tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah
sepele, dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yang terjadi belakangan ini, hal ini
sangat disayangkan karena tindakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan eksistensi diri para
pelajarlah sebagai pemicu terjadinya bentrok antar pelajar. Kita harus semakin prihatin akan
peristiwa yang terjadi di sekitar kita, karena banyak faktor yang melatar belakanginya, antara
lain faktor internal, yaitu pribadi atau individu dan faktor eksternal, seperti: orang tua,
sekolah, dan lingkungan sekitar, dalam hal ini orang tua sangat memiliki peranan penting
dalam mendidik anak, karena teladan dan contoh yang baik bisa membuat seorang anak
menjadi baik, begitu pula sebaiknya, dan peran serta sekolah serta lingkungan juga sangat
diharapkan, di mana kondisi yang kondusif bisa berdampak pada keadaan sekitar.
Perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi.
Biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat
kekerasan makin mewabah di mana-mana. Wajah-wajah beringas para remaja kita telah
menjadi momok tersendiri di tengah-tengah masyarakat yang makin tak karuan ini. Karena
para remaja nantinya akan jadi generasi akan menjadi penerus bangsa ini dan mampu menjadi
pemimpin keluarga masa kelak mendatang. Banyak hal yang bisa dipelajari dari peristiwa ini,
selain dari dampak yang tentunya sangat-sangat merugikan diri sendiri dan juga orang lain,
serta cara-cara yang bisa diterapkan untuk menghindari terjadinya tawuran.
B. Saran
Kami menyarankan untuk para pembaca untuk mencari informasi lebih banyak lagi
agar menambah pengetahuan dan wawasan tentang tawuran antar pelajar. Karena dalam
tawuran pelajar sangat tidak baik bagi generasi bangsa, lebih tepatnya merugikan diri sendiri
dan orang lain. Dampak yang terjadinya tawuran antar pelajar pun akan mengakibatkan
korban jiwa dan merusak fasilitas-fasilitas yang ada di sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Myers, G. David. 2012. Psikologi Sosial Edisi 2. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.
http://awaludinramdan1.blogspot.co.id/2011/12/faktor-internal-dan-external-tawuran.html
http://boedioetomo145.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-tawuran.html
https://najmyanna.wordpress.com/penyebab-terjadinya-tawuran-antar-pelajar