Oleh :
TIM 2 VIII G
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu
Puji syukur kami panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Karena
berkat rahkmat Beliaulah kami dapat menyusun Laporan tentang Tawuran Antar Pelajar.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas proyek. Selain itu,
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk menyusun proyek
ini, tanpa mereka karya tulis ini tidak akan berarti apa-apa. Mohon dimaklumi sekiranya, proyek ini
masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna. Untuk itu kami mohon kritik dan saran yang dapat
membangun untuk penyempurnaan pada proyek ini.
DAFTAR ISI
Sampai saat ini pemerintah tidak memiliki metode dan kebijakan yang jelas, dan terprogram
mengenai penyelesaian tawuran pelajar. Pemerintah lebih banyak merespon pemberitahuan
media, terhadap kasus kekerasan pelajar apabila memakan korban. Ketika media massa, televisi
memberitakan suatu kasus tawuran, pemerintah mulai dari tingkat materi, gubernur bupati
terkesan sibuk menanggapi berita dan kurang dalam hal menyelesaikan kasus tersebut. Ketika
media tidak lagi menyoroti, pemerintah terkesan diam.
Sungguh tragis anak-anak yang diharapkan oleh orangtuanya, mendapatkan ilmu dan akhlak,
moral yang terpuji dari lembaga pendidikan, ternyata berubah menjadi berandalan/preman antar
sesama pelajar. Maraknya tawuran pelajar menunjukkan bahwa ada yang salah dalam
pengelolaan dunia pendidikan kita. Tetapi kita harus ingat juga, lembaga pendidikan bukan satu-
satunya pihak yang bertanggung jawab terhadap mutu dan hasil pendidikan anak, peran keluarga
dalam lingkungan masyarkat sangat membentuk karakter kualitas para pelajar.
Dalam kesempatan ini kami akan mencoba untuk membahas mengenai tawuran antar
pelajar , penyebab, dan metode penaggulangannya dari sisi siswa sebagai pelajar.
1.2 Rumusan masalah
Menurut Mansoer (dikutip dalam Solikhah, 1999) “perkelahian pelajar atau yang biasa
disebutdengan tawuran adalah perkelahian massal yang merupakan perilaku kekerasan antar
kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan pada kelompok pelajar dari sekolah lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tawuran antar pelajar adalah perilakuu perkelahian yang
dilakukan secara individu maupun kelompok yang biasanya dilakukan oleh pelajar laki-
laki,yang dimana terdapat kelompok atau individu yang menjadi pelaku dan kelompok atau
individu yang menjadi korban.
Disini kami memiliki beberapa alternatife pemecahan masalah yang mungkin bisa
membantu untuk menyelesaikan permasalahan tawuran antar pelajar ini.
Disini kami memilih dua alternatife pemecahan masalah unuk membuat suatu rencana
tindak lanjut dalam masalh tawuran antar pelajar ini yaitu :
a. Memberikan pendidikan anti tawuran.
b. Kolabrasi belajar antar sekolah lain.
Dari alternatife pemecahan di atas kami sudah memiliki beberapa rencana ntuk menindak
lanjuti masalah tawuran antar pelaajar ini
3.1 Kesimpulan
Jadi dapat kita simpulkan bahwa tawuran antar pelajar adalah suatu kegiatan perkelahian
yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat membuat siswa mengikuti tawuran tersebut
contoh : penggunaan media sosial, pengawasan orang tua yang lemah,siswa memiliki krisis
identitas dan control diri siswa lemah, kita dapat mehindari atau mengurangi terjadinya
tawuran antar pelajar dengan cara menhindari pergaulan yang bebas, menggunakan media
sosial dengan bijak, mengikuti sosialisasi anti tawuran, meninggkatkan kegiatan
ektrakunkuler di sekolah, dan melakukan pendekatan emosional dari pihak sekolah agar
siswa lebih merasa dihargai.
3.2 Saran
Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si, KONFLIK SOSIAL (TAWURAN) ANTAR KELOMPOK
PELAJAR DI SMP 281 DKI JAKARTA, DKI Jakarta.
Jaru Ardhitya, Patrick Fiskhas Marantana, Rusdyansyah Dwi Pratama, Wahyu Kurniawan,
2013/2014, Tawuran antar pelajar, Murtigading, Saden, Bantul