PENEGAKAN HUKUM DI
INDONESIA
Oleh:
NO. ABSEN : 18
Saya sadar bahwa hasil laporan ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari sisi materi maupun penulisannya. Atas
perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
` 2
DAFTAR ISI
Judul………………………………………..…….……….…..(1)
Kata pengantar…………………………….….….……….…..(2)
Daftar
isi…………………………………….……………......………(3)
Bab I
1.Pendahuluan……………………………....………………..(4)
• 1.1 Latar belakang…………..…………………...…………...(4)
• 1.2 Rumusan masalah…………………..…………...….…….(4)
• 1.3 Pemecahan
masalah………………………..………………………..…….(5)
• 1.4 Tujuan…..………………...………………………………(5)
2.Bab II
Pembahasan…………….………………….………………....(6)
• 2.1 A. Bagaimana jalannya masalah?.......................................(6)
• 2.2 B. Seberapa masalah tersebut pada bangsa dan negara?... (8)
• 2.3 C. Mengapa masalah harus ditangani pemerintah dan...…(8)
• haruskah seseorang bertanggung jawab memecahkan…………
masalah?......................................................................................
• 2.4 D. Adakah kebijakan tentang masalah tersebut?................(8)
3. Bab III
Penutup………………………………………..………….….(10)
• 3.1 Kesimpulan………………………………..…..…………(10)
• 3.2 Saran……………..……….……………………………..(10)
Daftar
pustaka………………………………………….……………(11)
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Pemecahan masalah
1). Dampak tawuran antar pelajar.
2). Faktor yang menyebabkan tawuran pelajar.
3). Cara mengatasi tawuran pelajar.
4). Besarnya kasus tawuran pelajar.
5). Penanganan tawuran pelajar.
6). Lembaga yang bertanggung jawab atas tawuran pelajar
1.4 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 A. Bagaimana jalannya masalah?
Tawuran antar pelajar menyebabkan beragam dampak termasuk
adanya korban di antara para pelaku tawuran itu sendiri. Umumnya
tawuran antar pelajar yang terjadi di sebuah daerah tersebut adalah
tradisi turun temurun. Masalah ini sering dikaitkan dengan perilaku
negatif/menyimpang dan bahkan sering dikaitkan dengan
pelanggaran hukum yang berujung pada tindak pidana.
1. Faktor Internal
• Kurangnya control diri
• Krisis identitas
• kelabilan
2. Faktor Eksternal
• Pengaruh media
• Kurangnya pengawasan orang tua
• Tekanan teman
• Pengaruh lingkungan
6
3. Cara Mengatasi Tawuran
1. Memberikan instruksi kepada seluruh sekolah khususnya siswa
SMA agar tiap-tiap sekolah siswanya mengikuti kegiatan
kesiswaan dengan sistem mentoring.
2. Pihak sekolah melalui guru BK dibantu elemen sekolah lainnya
bekerjasama dengan orang tua, dapat melakukan beberapa langkah
berikut:
a. Identifikasi siswa-siswa yang berisiko terlibat tawuran agar
mendapatkan perhatian khusus.
b. Memberikan pendidikan moral, sekaligus pendidikan tentang
dampak kenakalan remaja termasuk di dalamnya adalah tawuran,
yang dilakukan secara terjadwal.
c. Setiap guru wajib menjadi seorang figur yang baik, sabar yang
dapat dicontoh oleh para pelajar.
d. Memberikan perhatian (sebagai wujud dukungan sosial di sekolah)
dan motivasi yang lebih untuk para remaja yang sejatinya sedang
mencari jati diri.
e. Memfasilitasi para pelajar untuk dapat melakukan kegiatan-
kegiatan yang bermanfaat sesuai bakat dan minatnya. Semua
potensi yang dimiliki setiap siswa harus diidentifikasi dan
dikembangkan serta diakomodir pertumbuhannya.
f. Membentuk kelompok fasilitator teman sebaya. Salah satu bentuk
bantuan yang dapat dipikirkan oleh konselor yang bekerja dengan
remaja adalah membentuk program fasilitator teman sebaya.Pihak
orang tua, diharapkan dapat memberikan perhatian dan motivasi
yang cukup kepada remaja. Orang tua juga harus bersikap terbuka
agar remaja tidak segan menyatakan keluh kesahnya, baik ketika
menghadapi masalah maupun saat merasakan kegembiraan.
7
2.2 B. Seberapa masalah tersebut pada bangsa dan negara?
Riset data di Jakarta tercatat 159 kasus perkelahian pelajar, dan
sering meningkat seiring berjalannya waktu. Penyebab tawuran
antar pelajar ini pada umumnya adalah adanya skap balas dendam
yaitu sejarah turun-temurun tawuran antar sekolah. Menurut data
Komnas Perlindungan Anak yang terbaru sudah tercatat 339 kasus
dan memakan korban jiwa 82 orang. Pandangan umum masyarakat
terhadap penyebab tawuran pelajar sering dituduhkan berasal dari
pelajar yang ekonominya rendah. Padahal penyebab perkelahian
pelajar tidaklah sesederhana itu, terutama di kota-kota besar,
masalahnya begitu kompleks, meliputi faktor sosiologis, budaya,
psikologis, juga kebijakan Pendidikan.
8
3 Adakah perbedaan pendapat siapa organisasi yang berpihak
pada masalah ini?
Tidak ada perbedaan pendapat, melainkan polisi dan masyarakat
yang menertibkan keadaan.
9
BAB III
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya
edukasi tawuran antar pelajar dan juga dalam menyikapi masalah
tawuran antar pelajar yang terjadi dikarenakan kerumitan situasi
cenderungb bertambah karena sikap apatis masyarakat
menyebabkan masalah sosial yang terjadi serasa diabaikan dan
dianggap tidak penting. Maraknya kasus tawuran antar pelajar
akhir-akhir ini karena masyarakat tutup mata atas apa yang
dilakukan pelajar ,masyarakat menganggap tawurann adalah hal
yang lumrah. Seharusnya masayarakat memberi solusi terbaik
terhadap apa yang terjadi, karena tanpa adanya peran dari
masyarakat tawuran pelajar tidak akan terhenti.
2.2 Saran
Beberapa saran berikut bisa menjadi solusi agar angka
tauwran yang terjadi dapat menurun dan kemungkinan dapat
dihilangkan. Dimulai dari keluarga sebagai start Pendidikan,
pelajar harus diberi edukasi tentang tawuran antar pelajar dan dapat
membentuk sikap, pola pikir, perilaku dan akhlak yang baik.
Masyarakt seharusnya menyadari akan pentingnya peran dalam
situasi yang kondusif, misalnya dengan memberikan kontrol
terhadap masalah-masalah yang terjadi.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://statik.tempo.co/data/2011/04/06/id_70837/70837_620.jpg/
https://brainly.co.id/tugas/14089752
https://www.intipesan.com/sp-19470/
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/jdh/article/downlo
ad/74/226
https://2.bp.blogspot.com/-
fc2zGDFCI2A/Wt9nWHTucaI/AAAAAAAACPk/-
b8EIbIS43AlRNs_ODsX-
4dXVWX3adMGACLcBGAs/s640/10%2BFaktor%2BPenyebab%
2BTawuran%2BPelajar%2Bdan%2BCara%2BMengatasinya.jpeg
11