Anda di halaman 1dari 8

Tawuran antar pelajar

KELOMPOK 4
Prasetya Adjie kurniawan
Nur muhammad budi zakky
Anniqa Launa Nurrahman
Nabila Putri Anjani
Nayla Al Zachry
Nazwa Haliza Shachli
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah entang “Tawuran antar pelajar”
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tawuran antar pelajar merupakan salah satu fenomena sosial yang sering terjadi di
Indonesia. Fenomena ini telah menjadi masalah sosial yang serius dan perlu ditangani secara
serius. Tawuran antar pelajar dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi para
pelajar yang terlibat, maupun bagi masyarakat luas.
Tawuran antar pelajar pada umumnya dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Faktor internal yang dapat memicu terjadinya tawuran antar pelajar
antara lain:

1.Perkembangan emosi yang labil. Remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami berbagai perubahan fisik dan psikis
yang cukup signifikan. Salah satu perubahan yang terjadi adalah perkembangan emosi yang labil.
Remaja sering kali mudah marah, tersinggung, dan merasa terancam. Hal ini dapat memicu
terjadinya tawuran antar pelajar, terutama jika remaja tersebut tidak memiliki kemampuan untuk
mengelola emosinya dengan baik.
2.Kekurangan kasih sayang dari orang tua. Remaja yang kurang mendapat kasih sayang dari
orang tua cenderung lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan. Mereka lebih rentan untuk
terlibat dalam berbagai kegiatan negatif, termasuk tawuran antar pelajar.
3.Ketidakmampuan menyesuaikan diri. Remaja yang mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungannya juga lebih rentan untuk terlibat dalam tawuran antar
pelajar. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan latar belakang budaya,
ekonomi, atau sosial.

Sementara itu, faktor eksternal yang dapat memicu terjadinya tawuran antar pelajar antara lain:

4.Pengaruh lingkungan. Lingkungan yang penuh kekerasan dan tindak kriminal dapat memicu
terjadinya tawuran antar pelajar. Hal ini karena remaja cenderung meniru perilaku yang mereka
lihat di lingkungannya.
5.Pengaruh media. Media massa, terutama media sosial, sering kali menampilkan kekerasan
dan tindak kriminal. Hal ini dapat memberikan pengaruh negatif bagi remaja, terutama remaja
yang memiliki emosi yang labil.
6.Kurangnya pengawasan dari sekolah. Sekolah memiliki peran penting dalam mencegah
terjadinya tawuran antar pelajar. Sekolah harus memberikan pendidikan karakter yang baik
kepada para pelajar. Selain itu, sekolah juga harus memberikan pengawasan yang ketat terhadap
kegiatan para pelajar, baik di dalam maupun di luar sekolah.

Tawuran antar pelajar merupakan masalah sosial yang kompleks dan perlu ditangani secara
komprehensif. Upaya pencegahan tawuran antar pelajar harus dilakukan secara simultan dari
berbagai pihak, baik dari pihak keluarga, sekolah, pemerintah, maupun masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya tawuran
antar pelajar:

1.Peningkatan peran keluarga. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk karakter anak. Orang tua harus memberikan pendidikan karakter yang baik kepada
anak-anaknya, terutama dalam hal pengendalian emosi.
2.Peningkatan peran sekolah. Sekolah harus memberikan pendidikan karakter yang baik
kepada para pelajar. Selain itu, sekolah juga harus memberikan pengawasan yang ketat terhadap
kegiatan para pelajar, baik di dalam maupun di luar sekolah.
3.Peningkatan peran pemerintah. Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan yang
mendukung pencegahan tawuran antar p9elajar. Pemerintah juga harus memberikan dukungan
kepada sekolah dan keluarga dalam upaya pencegahan tawuran antar pelajar.
4.Peningkatan peran masyarakat. Masyarakat harus berperan aktif dalam mencegah terjadinya
tawuran antar pelajar. Masyarakat dapat memberikan pengawasan terhadap lingkungannya dan
melaporkan kepada pihak yang berwenang jika melihat adanya tanda-tanda akan terjadinya
tawuran antar pelajar.
Dengan upaya-upaya yang terkoordinasi dan terintegrasi, diharapkan tawuran antar pelajar dapat
ditekan dan bahkan dapat dihilangkan.

1.2 Rumusan Masalah


1.penyebab terjadinya tawuran?
2.cara mengatasi tawuran?

1.3 Tujuan

1.Menganalisis dampak tawuran antar pelajar


2. Menemukan solusi untuk menanggulangi tawuran antar pelajar

1.4 Manfaat

1.Kesadaran Lingkungan : Mendorong kesadaran terhadap lingkungan sekitar dan


potensi bahaya tauran.
2.Pencegahan Kecelakaan : Membantu individu atau komunitas untuk mengidentifikasi
potensi bahaya tauran dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi
risiko kecelakaan.
3.Pemahaman Resiko : Membantu memahami konsekuensi dari perilaku yang tidak aman
atau kecerobohan terkait tauran.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
2.1study pendahuluan
Studi pendahuluan ini dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh masukan mengenai
objek yg akan diteliti. Yaitu tentang tawuran antar pelajar, diharapkan dapat memperoleh
informasi mengenai permasalahan yg diangkat dalam penelitian dan variabel variabel yg terkait
mengenai masalah pada tawuran antar pelajar.
Studi pendahuluan dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan penilitian,
melakukan wawancara, atau mewawancarai tentang permasalahan tawuran antar pelajar ini.
2.2 Teori
Teori fungsionalisme adalah pendekatan dalam sosiologi yang menekankan bagaimana
setiap bagian dari suatu sistem berkontribusi pada kelangsungan hidup. Dalam teori ini,
pandangan disorganisasi sosial menyatakan bahwa masyarakat tidak selalu berfungsi secara
harmonis. Teori fungsionalisme dapat mengabaikan ketidaksetaraan dan konflik sosial yang
terjadi sehingga menyebabkan terjadinya masalah sosial seperti Tauran.
2.3Metode Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif
bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan
mengumpulkan data sedalam-dalamnya. Metode kualitatif lebih mengutamakan pengamatan
fenomena dan lebih meneliti ke subtansi makna dari fenomena tersebut.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Tawuran antar pelajar adalah bentuk konflik atau kekerasan yang terjadi antara dua atau
lebih kelompok pelajar yang berasal dari sekolah yang berbeda. Tawuran antar pelajar seringkali
terjadi di luar lingkungan sekolah, seperti di jalan atau tempat umum lainnya, dan dapat
melibatkan banyak orang.

Tawuran antar pelajar merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di
Indonesia. Tawuran ini biasanya dilakukan oleh sekelompok pelajar dari dua sekolah atau lebih
yang saling berseteru. Tawuran antar pelajar dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik
bagi pelaku maupun masyarakat luas.

Faktor-faktor Penyebab Tawuran Antar Pelajar


Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan tawuran antar pelajar, di antaranya:
Faktor individu: Faktor individu yang dapat menyebabkan tawuran antar pelajar antara
lain:
1.Latar belakang keluarga yang kurang harmonis.
2.Kurangnya pengawasan orang tua.
3.Pergaulan bebas.
4.Masalah psikologis, seperti rasa rendah diri atau agresifitas yang tinggi.
5.Faktor sekolah: Faktor sekolah yang dapat menyebabkan tawuran antar pelajar antara
lain:
1.Kurangnya pendidikan karakter.
2.Kurangnya kegiatan ekstrakurikuler yang positif.
3.Persaingan yang tidak sehat antar sekolah.
4.Faktor lingkungan: Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan tawuran antar pelajar
antara lain:
1.Maraknya peredaran narkoba dan minuman keras.
2.Kurangnya fasilitas umum yang memadai.
3.Pengaruh media massa yang negatif.
4.Dampak Tawuran Antar Pelajar

Tawuran antar pelajar dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik bagi pelaku
maupun masyarakat luas. Dampak negatif tawuran antar pelajar antara lain:
Bagi pelaku:
1.Luka-luka fisik, bahkan sampai meninggal dunia.
2.Terkena sanksi hukum, seperti kurungan penjara atau denda.
3.Kehilangan kesempatan belajar.
4.Stigma negatif di masyarakat.
5.Bagi masyarakat luas:
6.Gangguan ketertiban umum.
7.Kerusakan harta benda.
8.Rasa takut dan khawatir masyarakat.
9.Upaya Pencegahan Tawuran Antar Pelajar

Untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar, diperlukan upaya-upaya dari berbagai
pihak, antara lain:
Keluarga: Keluarga berperan penting dalam membentuk karakter anak. Oleh karena itu,
keluarga perlu memberikan pendidikan karakter yang baik kepada anak, serta mengawasi
pergaulan anak.
Sekolah: Sekolah perlu memberikan pendidikan karakter yang baik kepada siswa, serta
menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.
Masyarakat: Masyarakat perlu berperan aktif dalam mencegah terjadinya tawuran antar
pelajar. Masyarakat dapat memberikan informasi kepada pihak yang berwajib jika mengetahui
adanya rencana tawuran.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Tawuran antar pelajar merupakan masalah sosial yang serius dan perlu ditangani secara
serius. Upaya pencegahan tawuran antar pelajar perlu dilakukan oleh berbagai pihak, antara lain
keluarga, sekolah, dan masyarakat.

4.2 Saran
Pemerintahan hendaknya berkoordinasi dan bekerja sama dengan dinas sosial, pihak sekolah,
masyarakat dan aparat penegak hukum untuk meminimalisir terjadinya tawuran antar pelajar.
Kemudian aparat penegak hukum khususnya kepolisian dalam melakukan pencegahan tawuran
antar pelajar lebih giat melakukan sosialisasi mencegah terjadinya tawuran dan pemerintah perlu
merumuskan aturan mengenai tawuran antar pelajar supaya kedepannya aparat penegak hukum
tidak melakukan tebang pilih dalam penanganan tawuran antar pelajar

Anda mungkin juga menyukai