Anda di halaman 1dari 3

Aksi Tawuran Sebagai Salah Satu Bentuk Kenakalan

Remaja dan Kaitannya dengan Teori Tindakan Sosial


Max Weber
oleh:
Deswita Arta Novia (21058006)
Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang.
deswitaaartaanovia@gmail.com

Tawuran antar pelajar yang sering dilakukan oleh sekelompok remaja terutama oleh para
pelajar memang sudah tidak asing lagi di telinga kita dan ini menjadi hal yang sudah tidak jarang
terjadi di kota-kota besar di indonesia,terutama di Jakarta. Tawuran antar pelajar selalu menjadi
agenda pembicaraan setiap tahunnya, masalah ini bukan perkara baru dan bukan perkara yang
remeh. Tawuran biasa terjadi karena banyak hal,dimulai dari hal yang sepele hingga hal yang
paling besar. Tawuran antar pelajar saat ini sudah menjadi masalah yang sangat menggangu
ketertiban dan keamanan lingkungan di sekitarnya. Saat ini, tawuran antar pelajar sekolah tidak
hanya terjadi di lingkungan atau sekitar sekolah saja, namun terjadi di jalan-jalan umum,
sehingga tak jarang pula mengakibatkan pengrusakan fasilitas publik. Perilaku tawuran antar
pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tapi sudah
merenggut nyawa banyak orang. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar
yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal terjadi di dalam diri individu itu sendiri. Faktor internal berlangsung
melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan disekitarnya
dan semua pengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya
tidak mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Para remaja yang
mengalami faktor ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala masalahnya karena
mereka tidak berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan saat mereka
melakukan hal itu. Selain itu, ketidakstabilan emosi para remaja juga berpengaruh pada saat
terjadinya perkelahian. Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya
dan perhatian ditengah-tengah orang-orang sekelilingnya.
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Keluarga
Keluarga adalah tempat dimana pendidikan pertama dari orangtua diterapkan. Jadi,
jika seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan didalam keluarganya maka
setelah ia tumbuh menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan dan
sebaliknya jika seorang anak terbiasa melihat kedaimain dan ketenangan di dalam
keluarganya maka setelah tumbuh menjadi remaja maka ia akan terbiasa bersikap damai
dan tenang karena inilah kebiasaan yang datang dari keluarganya. Suasana keluarga juga
menimbulkan kekerasan yang dilakukan oleh pelajar. Jika dalam keluarganya timbul rasa
tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang baik dapat
menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.
2. Faktor Sekolah
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun
juga pandai secara akhlaknya . Sekolah merupakan wadah untuk para siswa
mengembangkan diri menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk
siswa menjadi tidak baik, hal ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang
bermutu. Dengan begitu peran guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang
memiliki kepribadian yang baik.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja.
Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan
remaja tersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan
membentuk pola kekerasan dipikiran para remaja. Tidak adanya kegiatan yang dilakukan
untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya juga bisa
mengakibatkan tawuran dan tak jarang tawuran disebabkan oleh saling mengejek atau
bahkan hanya saling menatap antar sesama pelajar yang berbeda sekolahan. Bahkan
saling rebutan wanita pun bisa menjadi pemicu tawuran. Dan masih banyak lagi.
Sebelum kita mencari kaitannya dengan teori Max Weber mengenai tindakan sosial,
sebelumnya haruslah kita ketahui dulu apa yang dimaksud dengan tindakan sosial. Tindakan
sosial adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang yang memiliki makna serta ditujukan
kepada orang lain. Ada 4 tipe tindakan sosial yaitu:
1. Tindakan yang beorientasikan tujuan yaitu tindakan yang diarahkan pada satu tujuan
tertentu.
2. Tindakan rasional berorientasi nilai yaitu tindakan yang diarahkan pada suatu nilai.
3. Tindakan afektif yaitu tindakan yang diarahkan oleh perasaan/emosi.
4. Tindakan tradisional yaitu tindakan yang di lakuksn karena kebiasaan.

Dari penjelasan mengenai tindakan sosial diatas, adapun kaitannya tauran dengan teori
tindakan sosial adalah dilihat dari faktor internal kenapa terjadinya aksi tawuran antar pelajar
yang mana remaja tersebut melakukan tawuran diakibatkan ketidaksesuaian diri dalam
menyelesaikan masalhnya dengan sesame teman sebaya sehingga mendorongnya untuk
melakukan aksi tawuran. Hal ini sesuai dengan tipe tindakan sosial afektif yang mana tidakan
tawuran tersebut diarahkan oleh perasaan/emosi. Dari pemahaman tersebut kita dapat
mengetahui bahwasanya tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber benar adanya
terjadi dalam realitas kehidupan masyarakat masa kini.

Anda mungkin juga menyukai